SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Abraham Maslow (1943;1970)
 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan
sebagainya)
 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung,
jauh dan bahaya)
 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
(berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi,
berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta
pengakuan)
 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif:
mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan
estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan
menyadari potensinya)
 Menurut teori X ada 4 pandangan yang dipegang manajer :
1. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
2. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam
dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
4. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang
dikaitkan dengan kerja.
 Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada
empat teori Y:
1. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istirahat dan bermain.
2. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika
mereka komit pada sasaran.
3. Rata rata orang akan menerima tanggungjawab.
4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
(Douglas McGregor)
12 UPT KEMENHUT PROV. SULSEL
1. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan
2. Balai Penelitian Kehutanan Makassar
3. Balai Diklat Kehutanan Makassar
4. Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi
5. Balai Pemantapan Kawasan Hutan
6. BPDAS Jeneberang - Walanae
7. Balai Persuteraan Alam Makassar
8. BPDAS Saddang
9. SMK Kehutanan Makassar
10. Balai Perbenihan Tanaman Hutan
11. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulu Saraung
12. Balai Taman Nasional Taka Bonerate
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
Sulawesi Selatan
TUPOKSI
• Pengelolaan Kawasan Konservasi (In-situ) dan
Pengawasan Peredaran Tumbuhan-Satwa Liar
(Ex-situ).
Kegiatan Pengelolaan
• Mengelola 16 Kawasan Konservasi
• Luas total KK 258.575,67 Ha
• Terdiri dari : 3 Cagar Alam, 3 Suaka
Margasatwa, 9 Taman Wisata Alam, dan 1
Taman Buru
• Ex-situ : Pengawasan dan Pelayanan
Peredaran TSL, Pembinaan Penangkaran,
Lembaga Konservasi
BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MAKASSAR
TUPOKSI
BPK Makassar mempunyai tugas melaksanakan penelitian
di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan
produktifitas hutan, keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan
kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-
undangan.
Cakupan wilayah
kerja meliputi
propinsi Sulawesi
Selatan, propinsi
Sulawesi Barat,
propinsi Sulawesi
Tenggara dan
propinsi Sulawesi
Tengah serta
propinsi Maluku.
BPK Makassar
BALAI DIKLAT KEHUTANAN MAKASSAR
TUPOKSI
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai
dan non pegawai di bidang kehutanan.
Wilayah pelayanan / wilayah kerja BDK Makassar
meliputi : Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Utara, Sulawesi tenggara, Sulawesi tengah,
Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku dan Maluku
Utara.
BKD Makassar juga memeliki hutan diklat Tabo-
Tabo yang terletak di Desa Tabo-Tabo,
Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep yang
dapat ditempuh dalam waktu 1,5 Jam (52,6
km) dari kantor BDK Makassar.
BDK Makassar
BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI
(BP2HP Wilayah XV) MAKASSAR
TUPOKSI
Tugas
Melaksanakan sertifikasi tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan, penilaian
sarana dan metode pemanfaatan hutan produksi serta pengembangan
informasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan hutan
produksi lestari.
Fungsi
1. penyusunan rencana, program dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok balai;
2. penilaian kinerja dan pengembangan profesi tenaga teknis bidang bina
produksi kehutanan;
3. penyiapan tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan dan penyiapan
rekomendasi pemberian ijin operasional teknis fungsional;
4. pemberian perpanjangan atau usulan pencabutan ijin operasional teknis
fungsional;
5. penilaian sarana dan pengembangn metode pemanfaatan hutan produksi
yang digunakan oleh tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan;
6. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja usaha pemanfaatan
hutan produksijangka panjang, rencana pemenuhan bahan baku industri,
industri primer kapasitas di atas 6.000 m3/tahun dan dokumen peredaran
hasil hutan;
7. pelaksanaan pengembangan informasi pemanfaatan hutan produksi lestari;
8. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga.
BPPHP Makassar
BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN
(BPKH Wilayah VII) MAKASSAR
TUPOKSI
Tugas BPKH melaksanaakan pemantapan kawasan hutan, penilaian
perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data dan
informasi sumberdaya hutan.
Fungsi :
1. Pelaksanaan identifikasi lokasi dan potensi kawasan hutan yang
akan ditunjuk
2. Pelaksanaan penataan batas dan pemetaan kawasan hutan
konservasi,
3. Pelaksanaan identifikasi fungsi dan penggunaan dalam rangka
penagunaan kawasan hutan
4. Penilaian hasil tata batas dalam rangka penatagunaan kawasan
hutan
5. Pelaksanaan identifikasi dan penilaian perubahan status dan fungsi
kawasan hutan
6. Pelaksanaan identifikasi pembentukan unit pengelolaan hutan
konservasi serta lindung dan hutan produksi lintas administrasi
pemerintahan
7. Penyusunan dan penyajian data informasi sumberdaya hutan serta
neraca sumberdaya hutan
8. Pengelolaan sistem informasi geografis dan perpetaan kehutanan
BPKH Makassar
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(BPDAS) Jeneberang - Walanae
TUPOKSI
• Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran
sungai;
• Penyusunan dan penyajian informasi daerah aliran
sungai;
• Pengembangan model pengelolaan daerah aliran
sungai;
• Pengembangan kelembagaan dan kemitraan
pengelolaan daerah aliran sungai;
• Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran
sungai;
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Balai.
Wilayah Kerja
17 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang secara administratif
masuk dalam 16 kab./kota di Propinsi Sulsel.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(BPDAS) SADDANG
TUPOKSI
• Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai;
• Penyusunan dan penyajian informasi daerah aliran
sungai;
• Pengembangan model pengelolaan daerah aliran sungai;
• Pengembangan kelembagaan dan kemitraan
pengelolaan daerah aliran sungai;
• Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran
sungai;
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
Wilayah Kerja
11 (sebelas) kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan
Sulawesi Barat (Sulbar). Yakni kabupaten Tana Toraja,
Toraja Utara, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Barru, pare-
pare, Pangkep dan Maros. 2 (dua) kabupaten lainnya
berada di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yakni
kabupaten Polewali dan Mamasa.
BALAI PERSUTERAAN ALAM MAKASSAR
TUPOKSI
Melaksanakan penyusunan rencana
pengembangan persuteraan alam,
pemeliharaan bibit induk ulat sutera,
pengujian mutu, sertifikasi dan akreditasi
lembaga sertifikasi telur ulat sutera serta
pengelolaan sistem informasi persuteraan
alam.
Wilayah Kerja
Seluruh wilayah IndonesiaBalai Persuteraan Alam
Sekolah Menengah Kejuruan
SMK Kehutanan MAKASSAR
Unit Pelaksana Teknis di bidang pendidikan menengah
kejuruan formal di lingkungan Kementerian Kehutanan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kehutanan.
SMK Kehutanan
BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
(BPTH) SULAWESI
TUPOKSI
Melaksanakan penyusunan rencana, sertifikasi,
dan akreditasi perbenihan dan pembibitan,
pengelolaan sumber benih, pemantauan
peredaran dan distribusi benih dan bibit
tanaman hutan, penyajian informasi
perbenihan dan pembibitan.
Balai Pembenihan Tanaman
Hutan Sulawesi
Taman Nasional
BANTIMURUNG BULUSARAUNG
Luas Kawasan ± 43.750 hektar terdiri dari :
•Cagar Alam seluas ± 10.282,65 hektar,
•Taman Wisata Alam seluas ± 1.624,25 hektar,
•Hutan Lindung seluas ± 21.343,10 hektar,
•Hutan Produksi Terbatas seluas ± 145 hektar,
•Hutan Produksi Tetap seluas ± 10.355 hektar
terletak di Kabupaten Maros dan Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
POTENSI
• Ekosistem Karst (hutan di atas batu gamping),
• Obyek wisata Bantimurung dan Gua Pattunuang/ Biseang Labboro
• Endokarst (Gua-gua yg beberapa diantaranya adalah Situs
Purbakala/ Gua Prasejarah)
• Hutan Pamah Sekunder/Primer dan Hutan Hujan Pegunungan
Bawah
• Potensi flora/fauna endemik, unik, langka dan dilindungi UU
• Kingdom of Butterfly
• Potensi produk-produk jasa lingkungan
Taman Nasional
Batimurung Bulusaraung
BALAI TAMAN NASIONAL TAKA BONERATE
Kawasan pelestarian alam yang merupakan
karang atoll terbesar ketiga di dunia (luasan
mencapai 220.000 Ha) setelah Atol Kwajifein
di Kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di
Maldive, serta memiliki keanekaragaman biota
laut yang tinggi dan habitat bagi berbagai
spesies satwa laut yang langka dan dilindungi.
• Secara Administratif terletak di wilayah
Kecamatan Takabonerate, Kabupaten
Kepulauan Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan.
• Luas kawasan 530.765 Ha
• Terbagi menjadi 2 (dua) Seksi Pengelolaan
Taman Nasional dan 8 (delapan) Resort.
Taman Nasional
Taka Bonerate
Potensi Kawasan TN TAKA BONERATE
 Perum Perhutani
 PT. Inhutani I s/d Inhutani V
 Kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani seluas
2.446.907,27  Ha, terdiri dari Hutan Produksi (HP) 
dan hutan lindung. Luas hutan yang dikelola Perhutani
tidak termasuk kawasan hutan suaka alam dan hutan
wisata.
 Wilayah kerja perusahaan terbagi menjadi 3 Unit
dengan 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH).
Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan
perusahaan, Perum Perhutani didukung pula oleh 13
Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM), satuan kerja
perencanaan sumberdaya hutan (SDH) yang terdiri
dari 13 Seksi Perencanaan Hutan (SPH).
 adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara
Indonesia di sektor Kehutanan, dengan unit bisnis
utama meliputi usaha di bidang industri
pengolahan kayu, pengelolaan hutan alam, dan
pengelolaan hutan tanaman.
POKOK-POKOK ARAH KEBIJAKAN KEHUTANAN TAHUN 2011-2030
(RKTN 2011-2030)
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.49/Menhut-II/2011
A. Rasionalisasi Kawasan Hutan  Pengurangan luas kawasan hutan
sampai dengan tahun 2030 diperkirakan sekitar 20% atau (tersisa
seluas 112,34 juta ha (+ 80 %). untuk :
• mengakomodir penyediaan ruang untuk kebutuhan pembangunan di
luar sektor kehutanan.
• resolusi konflik kawasan hutan;
A. Arahan makro pemanfaatan/penggunaan ruang kawasan hutan
selama 20 tahun kedepan :
• Kawasan untuk Konservasi
• Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut
• Kawasan untuk Rehabilitasi
• Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar
• Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil
• Kawasan untuk Non Kehutanan
26
Hasil Analisis Kondisi eksisting Kawasan (PerFungsi )
RKTN 2011 - 2030
ARAHAN/RENCANA
FUNGSI KAWASAN (Juta Ha)
Jumlah
HK HL
HP
TETAP (HP)
TERBATAS
(HPT)
KONVERSI (HPK)
Kawasan untuk
Konservasi
23,20 - - - - 23,20
Kawasan untuk
Perlindungan Hutan Alam
dan Lahan Gambut
- 22,91 1,45 0,61 3,42 28,40
Kawasan untuk
Rehabilitasi 3,62 4,14
2,78 2,23 0,75 13,52
Kawasan untuk
Pengusahaan Hutan Skala
Besar
-
-
26,18 20,17 8,18 54,52
Kawasan untuk
Pengusahaan Hutan Skala
Kecil
- 1,81 2,19 1,45 1,53 6,97
Kawasan untuk Non
Kehutanan
-
-
- - 4,06 4,06
Jumlah 26,82 28,86 32,60 24,46 17,94 130,68
 Teknisi Bina Hutan dan Rehabilitasi Lahan
(Kementrian Kehutanan, Pemerintah Daerah, BUMN
dan BUMS Kehutanan)
 Teknisi Perencanaan Kehutanan(Kementrian
Kehutanan, BUMN dan BUMS Kehutanan)
 Pengendalian Ekosistem Hutan ( Kementrian
Kehutanan)
 Polisi Hutan ( Kementrian Kehutanan, Pemerintah
Daerah, BUMN dan BUMS Kehutanan)
 Penyuluh Kehutanan
 Wiraswasta/Pengusaha
 LSM dan konsultan dibidang kehutanan
1. Jujur
2. Tanggung jawab
3. Disiplin
4. Ikhlas
5. Visioner
6. Adil
7. Peduli
8. Kerjasama
9. Profesional
 Integritas Moral,
 Profesional,
 Kepemimpinan
 Kerjasama
Sumber : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.50/Menhut-II/2008 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 45/Menhut-II/2005 tentang
Pedoman Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Lingkup Departemen
Kehutanan
Areal Rehabilitasi Morfologi DAS (ribu Ha)
Luas
( Ribu ha)
Hulu Tengah Hilir
KAWASAN SUAKA ALAM 1,199.16 121.45 94.09 1,616.69
Cagar Alam (CA) 646.04 56.54 43.91 746.48
Suaka Margasatwa (SM) 753.12 65.91 51.18 870.21
KAWASAN PELESTARIAN ALAM 1,699.18 147.79 115.55 1,964.52
Taman Nasional (TN) 1,610.45 140.94 109.45 1,860.84
Taman Wisata Alam (TWA) 38.53 3.37 2.62 44.52
Taman Hutan Raya (TAHURA) 51.20 4.48 3.48 59.16
Taman Buru (TB) 33.56 2.94 2.28 38.78
Jumlah 3132.9 274.18 212.92 3,620.00
Berdasarkan RKTN 2011-2030, luas arahan rehabilitasi di kawasan
konservasi 3,62 juta Ha

More Related Content

What's hot

What's hot (8)

Kelola kph
Kelola kphKelola kph
Kelola kph
 
Karts sebagai ekowisata di kabupaten pangkep
Karts sebagai ekowisata di kabupaten pangkepKarts sebagai ekowisata di kabupaten pangkep
Karts sebagai ekowisata di kabupaten pangkep
 
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengahProfile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
 
Rktm kp kayuagung
Rktm kp kayuagungRktm kp kayuagung
Rktm kp kayuagung
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 
IDENTIFIKASI LAHAN TERSEDIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL UNTUK MENDUKUN...
IDENTIFIKASI LAHAN TERSEDIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL UNTUK MENDUKUN...IDENTIFIKASI LAHAN TERSEDIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL UNTUK MENDUKUN...
IDENTIFIKASI LAHAN TERSEDIA DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL UNTUK MENDUKUN...
 
Roni febri k
Roni febri kRoni febri k
Roni febri k
 

Similar to Prospek kerja alumni fakultas kehutanan

materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxmateri sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxAbnerRinaldiYosapatS
 
Taman nasional indonesia
Taman nasional indonesiaTaman nasional indonesia
Taman nasional indonesiaChaing Saing
 
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptxadityaerick
 
Materi Dari Kepala BKSDA Maluku.pdf
Materi Dari Kepala BKSDA Maluku.pdfMateri Dari Kepala BKSDA Maluku.pdf
Materi Dari Kepala BKSDA Maluku.pdfauliaazhzahra
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sdajopiwildani
 
Profil LCC no picture
Profil LCC no pictureProfil LCC no picture
Profil LCC no pictureAgus Halim
 
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdfPT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdfSubditSumberdayaPend
 
Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010BPA_ADMIN
 
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016Agus kastanya
 
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)GAPOKTAN NUSANTARA
 
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasiRespons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasiCIFOR-ICRAF
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamPipiet Noorch
 
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesianPolicy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesianAksi SETAPAK
 
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam besistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam beNuraniPriseptiarimi
 
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampatadetriputra3
 
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten munaLaporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Prospek kerja alumni fakultas kehutanan (20)

materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxmateri sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
 
Taman nasional indonesia
Taman nasional indonesiaTaman nasional indonesia
Taman nasional indonesia
 
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
 
Materi Dari Kepala BKSDA Maluku.pdf
Materi Dari Kepala BKSDA Maluku.pdfMateri Dari Kepala BKSDA Maluku.pdf
Materi Dari Kepala BKSDA Maluku.pdf
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Profil LCC no picture
Profil LCC no pictureProfil LCC no picture
Profil LCC no picture
 
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdfPT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
 
Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010
 
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
 
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
 
Cagar alam
Cagar alamCagar alam
Cagar alam
 
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasiRespons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
 
Restorasi 021109
Restorasi 021109Restorasi 021109
Restorasi 021109
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
 
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesianPolicy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
Policy brief-pena-psap-konphalindo-indonesian
 
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam besistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
 
Cagar Alam
Cagar AlamCagar Alam
Cagar Alam
 
2630 9820-4-pb
2630 9820-4-pb2630 9820-4-pb
2630 9820-4-pb
 
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
 
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten munaLaporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
Laporan pemeliharaan benih jati di kabupaten muna
 

Recently uploaded

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Prospek kerja alumni fakultas kehutanan

  • 1.
  • 3.  Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)  Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dan bahaya)  Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)  Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)  Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
  • 4.  Menurut teori X ada 4 pandangan yang dipegang manajer : 1. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja 2. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. 3. Karyawan akan menghindari tanggung jawab. 4. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja.  Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y: 1. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain. 2. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran. 3. Rata rata orang akan menerima tanggungjawab. 4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif. (Douglas McGregor)
  • 5.
  • 6.
  • 7. 12 UPT KEMENHUT PROV. SULSEL 1. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan 2. Balai Penelitian Kehutanan Makassar 3. Balai Diklat Kehutanan Makassar 4. Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi 5. Balai Pemantapan Kawasan Hutan 6. BPDAS Jeneberang - Walanae 7. Balai Persuteraan Alam Makassar 8. BPDAS Saddang 9. SMK Kehutanan Makassar 10. Balai Perbenihan Tanaman Hutan 11. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulu Saraung 12. Balai Taman Nasional Taka Bonerate
  • 8. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan TUPOKSI • Pengelolaan Kawasan Konservasi (In-situ) dan Pengawasan Peredaran Tumbuhan-Satwa Liar (Ex-situ). Kegiatan Pengelolaan • Mengelola 16 Kawasan Konservasi • Luas total KK 258.575,67 Ha • Terdiri dari : 3 Cagar Alam, 3 Suaka Margasatwa, 9 Taman Wisata Alam, dan 1 Taman Buru • Ex-situ : Pengawasan dan Pelayanan Peredaran TSL, Pembinaan Penangkaran, Lembaga Konservasi
  • 9.
  • 10.
  • 11. BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MAKASSAR TUPOKSI BPK Makassar mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan produktifitas hutan, keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang- undangan. Cakupan wilayah kerja meliputi propinsi Sulawesi Selatan, propinsi Sulawesi Barat, propinsi Sulawesi Tenggara dan propinsi Sulawesi Tengah serta propinsi Maluku. BPK Makassar
  • 12. BALAI DIKLAT KEHUTANAN MAKASSAR TUPOKSI Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai dan non pegawai di bidang kehutanan. Wilayah pelayanan / wilayah kerja BDK Makassar meliputi : Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi tenggara, Sulawesi tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara. BKD Makassar juga memeliki hutan diklat Tabo- Tabo yang terletak di Desa Tabo-Tabo, Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep yang dapat ditempuh dalam waktu 1,5 Jam (52,6 km) dari kantor BDK Makassar. BDK Makassar
  • 13. BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI (BP2HP Wilayah XV) MAKASSAR TUPOKSI Tugas Melaksanakan sertifikasi tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan, penilaian sarana dan metode pemanfaatan hutan produksi serta pengembangan informasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan hutan produksi lestari. Fungsi 1. penyusunan rencana, program dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok balai; 2. penilaian kinerja dan pengembangan profesi tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan; 3. penyiapan tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan dan penyiapan rekomendasi pemberian ijin operasional teknis fungsional; 4. pemberian perpanjangan atau usulan pencabutan ijin operasional teknis fungsional; 5. penilaian sarana dan pengembangn metode pemanfaatan hutan produksi yang digunakan oleh tenaga teknis bidang bina produksi kehutanan; 6. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja usaha pemanfaatan hutan produksijangka panjang, rencana pemenuhan bahan baku industri, industri primer kapasitas di atas 6.000 m3/tahun dan dokumen peredaran hasil hutan; 7. pelaksanaan pengembangan informasi pemanfaatan hutan produksi lestari; 8. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga. BPPHP Makassar
  • 14. BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN (BPKH Wilayah VII) MAKASSAR TUPOKSI Tugas BPKH melaksanaakan pemantapan kawasan hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data dan informasi sumberdaya hutan. Fungsi : 1. Pelaksanaan identifikasi lokasi dan potensi kawasan hutan yang akan ditunjuk 2. Pelaksanaan penataan batas dan pemetaan kawasan hutan konservasi, 3. Pelaksanaan identifikasi fungsi dan penggunaan dalam rangka penagunaan kawasan hutan 4. Penilaian hasil tata batas dalam rangka penatagunaan kawasan hutan 5. Pelaksanaan identifikasi dan penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan 6. Pelaksanaan identifikasi pembentukan unit pengelolaan hutan konservasi serta lindung dan hutan produksi lintas administrasi pemerintahan 7. Penyusunan dan penyajian data informasi sumberdaya hutan serta neraca sumberdaya hutan 8. Pengelolaan sistem informasi geografis dan perpetaan kehutanan BPKH Makassar
  • 15. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Jeneberang - Walanae TUPOKSI • Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai; • Penyusunan dan penyajian informasi daerah aliran sungai; • Pengembangan model pengelolaan daerah aliran sungai; • Pengembangan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan daerah aliran sungai; • Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai; • Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Wilayah Kerja 17 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang secara administratif masuk dalam 16 kab./kota di Propinsi Sulsel.
  • 16. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) SADDANG TUPOKSI • Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai; • Penyusunan dan penyajian informasi daerah aliran sungai; • Pengembangan model pengelolaan daerah aliran sungai; • Pengembangan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan daerah aliran sungai; • Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai; • Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Wilayah Kerja 11 (sebelas) kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar). Yakni kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Barru, pare- pare, Pangkep dan Maros. 2 (dua) kabupaten lainnya berada di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yakni kabupaten Polewali dan Mamasa.
  • 17. BALAI PERSUTERAAN ALAM MAKASSAR TUPOKSI Melaksanakan penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam, pemeliharaan bibit induk ulat sutera, pengujian mutu, sertifikasi dan akreditasi lembaga sertifikasi telur ulat sutera serta pengelolaan sistem informasi persuteraan alam. Wilayah Kerja Seluruh wilayah IndonesiaBalai Persuteraan Alam
  • 18. Sekolah Menengah Kejuruan SMK Kehutanan MAKASSAR Unit Pelaksana Teknis di bidang pendidikan menengah kejuruan formal di lingkungan Kementerian Kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan. SMK Kehutanan
  • 19. BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTH) SULAWESI TUPOKSI Melaksanakan penyusunan rencana, sertifikasi, dan akreditasi perbenihan dan pembibitan, pengelolaan sumber benih, pemantauan peredaran dan distribusi benih dan bibit tanaman hutan, penyajian informasi perbenihan dan pembibitan. Balai Pembenihan Tanaman Hutan Sulawesi
  • 20. Taman Nasional BANTIMURUNG BULUSARAUNG Luas Kawasan ± 43.750 hektar terdiri dari : •Cagar Alam seluas ± 10.282,65 hektar, •Taman Wisata Alam seluas ± 1.624,25 hektar, •Hutan Lindung seluas ± 21.343,10 hektar, •Hutan Produksi Terbatas seluas ± 145 hektar, •Hutan Produksi Tetap seluas ± 10.355 hektar terletak di Kabupaten Maros dan Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan POTENSI • Ekosistem Karst (hutan di atas batu gamping), • Obyek wisata Bantimurung dan Gua Pattunuang/ Biseang Labboro • Endokarst (Gua-gua yg beberapa diantaranya adalah Situs Purbakala/ Gua Prasejarah) • Hutan Pamah Sekunder/Primer dan Hutan Hujan Pegunungan Bawah • Potensi flora/fauna endemik, unik, langka dan dilindungi UU • Kingdom of Butterfly • Potensi produk-produk jasa lingkungan Taman Nasional Batimurung Bulusaraung
  • 21. BALAI TAMAN NASIONAL TAKA BONERATE Kawasan pelestarian alam yang merupakan karang atoll terbesar ketiga di dunia (luasan mencapai 220.000 Ha) setelah Atol Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di Maldive, serta memiliki keanekaragaman biota laut yang tinggi dan habitat bagi berbagai spesies satwa laut yang langka dan dilindungi. • Secara Administratif terletak di wilayah Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan. • Luas kawasan 530.765 Ha • Terbagi menjadi 2 (dua) Seksi Pengelolaan Taman Nasional dan 8 (delapan) Resort. Taman Nasional Taka Bonerate
  • 22. Potensi Kawasan TN TAKA BONERATE
  • 23.  Perum Perhutani  PT. Inhutani I s/d Inhutani V
  • 24.  Kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani seluas 2.446.907,27  Ha, terdiri dari Hutan Produksi (HP)  dan hutan lindung. Luas hutan yang dikelola Perhutani tidak termasuk kawasan hutan suaka alam dan hutan wisata.  Wilayah kerja perusahaan terbagi menjadi 3 Unit dengan 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan perusahaan, Perum Perhutani didukung pula oleh 13 Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM), satuan kerja perencanaan sumberdaya hutan (SDH) yang terdiri dari 13 Seksi Perencanaan Hutan (SPH).
  • 25.  adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara Indonesia di sektor Kehutanan, dengan unit bisnis utama meliputi usaha di bidang industri pengolahan kayu, pengelolaan hutan alam, dan pengelolaan hutan tanaman.
  • 26. POKOK-POKOK ARAH KEBIJAKAN KEHUTANAN TAHUN 2011-2030 (RKTN 2011-2030) Peraturan Menteri Kehutanan No. P.49/Menhut-II/2011 A. Rasionalisasi Kawasan Hutan  Pengurangan luas kawasan hutan sampai dengan tahun 2030 diperkirakan sekitar 20% atau (tersisa seluas 112,34 juta ha (+ 80 %). untuk : • mengakomodir penyediaan ruang untuk kebutuhan pembangunan di luar sektor kehutanan. • resolusi konflik kawasan hutan; A. Arahan makro pemanfaatan/penggunaan ruang kawasan hutan selama 20 tahun kedepan : • Kawasan untuk Konservasi • Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut • Kawasan untuk Rehabilitasi • Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar • Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil • Kawasan untuk Non Kehutanan 26
  • 27. Hasil Analisis Kondisi eksisting Kawasan (PerFungsi ) RKTN 2011 - 2030 ARAHAN/RENCANA FUNGSI KAWASAN (Juta Ha) Jumlah HK HL HP TETAP (HP) TERBATAS (HPT) KONVERSI (HPK) Kawasan untuk Konservasi 23,20 - - - - 23,20 Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut - 22,91 1,45 0,61 3,42 28,40 Kawasan untuk Rehabilitasi 3,62 4,14 2,78 2,23 0,75 13,52 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar - - 26,18 20,17 8,18 54,52 Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil - 1,81 2,19 1,45 1,53 6,97 Kawasan untuk Non Kehutanan - - - - 4,06 4,06 Jumlah 26,82 28,86 32,60 24,46 17,94 130,68
  • 28.  Teknisi Bina Hutan dan Rehabilitasi Lahan (Kementrian Kehutanan, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMS Kehutanan)  Teknisi Perencanaan Kehutanan(Kementrian Kehutanan, BUMN dan BUMS Kehutanan)  Pengendalian Ekosistem Hutan ( Kementrian Kehutanan)  Polisi Hutan ( Kementrian Kehutanan, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMS Kehutanan)  Penyuluh Kehutanan  Wiraswasta/Pengusaha  LSM dan konsultan dibidang kehutanan
  • 29. 1. Jujur 2. Tanggung jawab 3. Disiplin 4. Ikhlas 5. Visioner 6. Adil 7. Peduli 8. Kerjasama 9. Profesional
  • 30.  Integritas Moral,  Profesional,  Kepemimpinan  Kerjasama Sumber : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.50/Menhut-II/2008 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 45/Menhut-II/2005 tentang Pedoman Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Lingkup Departemen Kehutanan
  • 31.
  • 32. Areal Rehabilitasi Morfologi DAS (ribu Ha) Luas ( Ribu ha) Hulu Tengah Hilir KAWASAN SUAKA ALAM 1,199.16 121.45 94.09 1,616.69 Cagar Alam (CA) 646.04 56.54 43.91 746.48 Suaka Margasatwa (SM) 753.12 65.91 51.18 870.21 KAWASAN PELESTARIAN ALAM 1,699.18 147.79 115.55 1,964.52 Taman Nasional (TN) 1,610.45 140.94 109.45 1,860.84 Taman Wisata Alam (TWA) 38.53 3.37 2.62 44.52 Taman Hutan Raya (TAHURA) 51.20 4.48 3.48 59.16 Taman Buru (TB) 33.56 2.94 2.28 38.78 Jumlah 3132.9 274.18 212.92 3,620.00 Berdasarkan RKTN 2011-2030, luas arahan rehabilitasi di kawasan konservasi 3,62 juta Ha

Editor's Notes

  1. Faali adalah kebutuhan biologis (rasa lapar, rasa haus, dsb)
  2. 1. JUJURSikap ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.2. TANGGUNG JAWABKemauan dan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul resiko atas putusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan3. IKHLASSikap rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa atas sesuatu perbuatan khususnya yang berdampak positif pada orang lain dan semata-mata karena menjalankan tugas/amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.4. DISIPLINSikap mutlak yang tercermin dalam perbuatan dan perilaku pribadi atau kelompok berupa kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan kerja, hukum dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar5. VISIONERSikap mempunyai wawasan / pandangan jauh kemasa depan dan arah tujuan yang ingin diwujudkan.6. ADILPerbuatan yang dilandasi rasa yang tidak sewenang-wenang, tidak memihak (netral) serta secara proporsional sesuai peraturan / hukum yang berlaku.7. PEDULISikap memperhatikan orang lain dan lingkungan sebagaimana ia memperhatikan darinya sendiri.8. KERJASAMAKemauan untuk bekerja sama dengan semua pihak dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya.9. PROFESIONALKemampuan konseptual, analistis dan teknis dalam bekerja yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, berorientasi penghargaan dan kepuasan bersama sehingga keputusan dan tindakannya didasari atas nasionalsime dan etika profesi.