Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Program Guru Induksi diwajibkan bagi ASN Guru yang masih berstatus CPNS agar menyelesaikan program ini sebagai syarat pengangkatan menjadi anggota PNS.
Program Guru Induksi diwajibkan bagi ASN Guru yang masih berstatus CPNS agar menyelesaikan program ini sebagai syarat pengangkatan menjadi anggota PNS.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dan Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 yang lalu telah memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan beberapa faktor yakni tantangan internal dan tantangan eksternal. Pertama, adanya faktor tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan.
Kedua, adanya tantangan eksternal, yang antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Program Induksi Bagi Guru Pemula (PIGP)Anisa Fatimah
Program Induksi bagi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Lebih lanjut lihat Permendiknas no. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi bagi guru pemula.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
Laporan magang
1. i
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 2
1.4 Fungsi.............................................................................................................................. 2
BAB II Hasil Pengamatan................................................................................................................ 3
2.1 Profil Sekolah................................................................................................................... 3
2.2 Keadaan Fisik Sekolah ..................................................................................................... 8
2.3 Fasilitas Sekolah .............................................................................................................. 9
2.4 Penggunaan Sekolah ........................................................................................................ 10
2.5 Guru dan Siswa ............................................................................................................... 10
2.6 Interaksi Sosial ................................................................................................................ 13
2.7 Kesan Umum .................................................................................................................. 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 15
3.1 Simpulan dan Saran.......................................................................................................... 15
3.2 Refleksi Diri..................................................................................................................... 16
2. ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan izin-nya saya
dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan Magang I.
Saya mengucapkan terima kasih kepada SMAN 5 KOTA BOGOR yang telah bekerja sama agar
saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang telah membantu saya untuk melaksanakan kegiatan Magang I ini dengan
baik. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga hasil laporan ini bermanfaat. Amin
Bogor, Agustus 2017
Penyusun
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang awalnya
menghasilkan guru yang professional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen peraturan tersebut menegaskan bahwa untuk menjadi guru
professional dengn sertifikat pendidik harus mengikuti program Pendidkan Profesi Guru (PPG)
Guru harus menguasai secara mandalam minimal satu bidang keilmuan tertentu dan memiliki
sikap professional. Guru sebagai tenaga professional berfungsi sebagi agen pembelajaran
dengan peran sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi
inspirasi belajar bagi peserta didik.
Untuk memperoleh lulusan LPTK dengan kriteria berkualitas, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Pakuan, melaksanakan Program Magang yang wajib diikuti
oleh mahasiswa dengan persyaratan tertentu.
Dalam upaya menyiapkan calon guru profesional, mahasiswa perlu melaksanakan program
magang, sebagaimana diamanatkan dalam kurikulum. Magang adalah kegiatan kurikuleryang
harus dilakukan oleh mahasiswa FKIP Unpak, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang
diperoleh dari semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah di tetapkan agar
mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran disekolah mitra atau di tempat pelatihan lainnya. Kegiatan magang
secara umum meliputi: pembekalan, observasi, dan orientas, praktik administrasi, praktik
mengajar, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan/atau
ekstrakulikuler yang berlaku di sekolah mitra. Program magang terdiri atas; Magang I, Magang
II, dan Magang III. Pada kegiatan Magang I dan Magang II, mahasiswa melakukan observasi
atau pengamatan dan orientasi tentang administrasi akademik sekolah, sedangkan pada
kegiatan Magang III mahasiswa melaksanakan praktik mengajar.
B. Rumusan Masalah
4. 2
Pada kegiatan Magang I, mahasiswa difokuskan pada pengamatan profil sekilah, keadaan fisik
sekolah, lingkungan di sekitar sekolah, penggunaan bangunan sekolah, jumlah siswa, jumlah
guru, dan hubungan sosial antarpersonel sekolah.
C. Tujuan
1. Menghasilkan mahasiswa calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik.
2. Mendidik mahasiswa calon guru yang berakhlak mulia serta bertanggung jawab.
3. Memberi pengalaman dasar penyiapan diri mahasiswa sebagi calon guru yang
professional sebelum melakukan praktik mengajar secara langsung dikelas.
4. Membentuk mahasiswa agar menjadi calon tenaga pendidik yang professional.
5. Membentuk kompetensi calon tenaga kependidikan sebagai guru mata pelajaran, guru
pembimbing magang dan tenaga kependidikan lainnya.
6. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik dan lingkungan
sosial sekolah.
7. Berlatih membiasakan diri dengan keadaan dan tuntutan sekolah dalam rangka
mencapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk menhasilkan
mahasiswa yang berkualitas.
D. Manfaat
Manfaat melakukan magang bagi mahasiswa adalah:
1. Memperoleh pengalaman nyata yang terkait dengan situasi dan kondisi sekolah.
2. Menjalin kerja sama dengan warga sekolah dan para pemangku kepentingan sekolah.
3. Memfasilitasi mahasiswa calon guru ketika melaksanakan praktik mengajar.
5. 3
BAB II
HASIL PENGAMATAN
2.1 Profil Sekolah
SMA Negeri 5 Kota Bogor adalah sekolah negeri yang terletak di Jalan Manunggal 22 Kec. Bogor
Barat. Lokasinya cukup strategis dan nyaman karena tidak berada di depan jalan utama (Dr.
Sumeru), melainkan di jalan Manunggal. Jaraknya dari jalan utama ke lokasi sekolah kurang lebih
150 meter. SMA Negeri 5 Kota Bogor didirikan sejak tanggal 14 Juli 1981 dengan kondisi belum
memiliki gedung sendiri dan masih menumpang di SMP Negeri 6 Kota Bogor, Gang Kelor. Pada
saat itu hanya ada 4 kelas untuk 40 siswa/kelas. Dikarenakan pagi harinya digunakan oleh siswa
SMP, maka siang harinya kelas digunakan oleh siswa SMA. Tenaga pendidiknya pun baru ada 9
orang, ditambah guru-guru dari SMP Negeri 6.
Adapun nama-nama guru yang berjasa pada saat itu adalah:
1. Bapak Budi Rahman (guru Biologi), sekarang menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 4
Kota Bogor sejak November 2012 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai kepala
SMA Negeri 8 Kota Bogor.
2. Bapak Kodir (Alm) (guru Olahraga), merupakan guru yang sangat berdedikasi tinggi
terhadap pekerjaan dan disiplin.
3. Drs. Yahya (guru Fisika), yang sampai sekarang masih setia mengajar Fisika.
4. Drs. H. Abdurahman (guru Biologi). Beliau telah pensiun pada bulan Juni 2016. Namun,
sekarang masih diperbantukan untuk mengajar mata pelajaran Biologi sebagai tenaga
honorer.
5. Dra. Lilis Carlia. Beliau telah pensiun pada bulan Juni 2016. Sebelumnya beliau mengajar
mata pelajaran Sosiologi.
6. Dra. Yetti (guru Bahasa Indonesia). Pada bulan Januari 2013 merupakan tahun perpisahan
karena telah mengambil masa pensiun.
7. Ibu Yayah Komariah.
8. Ibu Entin (guru Ekonomi).
9. Bapak Subandi.
6. 4
Setelah cukup lama menumpang di SMPN 6, akhirnya SMA Negeri 5 mendapatkan lokasi yang
cocok untuk didirikan sekolah yaitu di Jalan Manunggal 22 hingga kini.
Selama menumpang di SMPN 6, bukan tanpa prestasi. Salah satu prestasinya adalah menjuarai
Lomba Hiking se-Jawa Barat. Apalagi dengan telah pindahnya ke lokasi baru, tentunya banyak
prestasi yang ditorehkan baik oleh para peserta didik maupun tenaga pendidiknya.
Adapun Visi Misi dan Tujuan sekolah tersebut, sebagai berikut:
VISI
Terdepan dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan,
berwawasan kebangsaan, berdasarkan iman dan takwa.
MISI
1. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi lingkungan serta mengembangkan
pendidikan karakter ke dalam pembelajaran.
2. Mengembangkan kompetensi peserta didik melalui penguasaan imtaq dan iptek.
3. Mengembangkan lingkungan yang sehat melalui penyadaran pemeliharaan lingkungan
yang sehat dan bersih.
4. Meningkatkan kemandirian dan jiwa wirausaha melalui proses pembelajaran.
5. Membina dan meningkatkan prestasi siswa sesuai minat, bakat, dan kemampuan.
6. Mengembangkan dan meningkatkan intelektual melalui pembinaan yang intensif.
7. Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan
8. Menjunjung tinggi martabat dan citra sebagai manusia terpelajar yang berbudi pekerti luhur
berkepribadian yang santun, mandiri, dan disiplin.
9. Menjalin kerjasama dengan instansi lain guna pengembangan pendidikan.
Tujuan Sekolah:
1. Pengembangan kurikulum
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan ICT dan media pembelajaran lain yang memadai
sehingga dapat dicapai proses pembelajaran yang inovatif
3. Pencapaian Standar Isi.
7. 5
4. Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
5. Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.
6. Penyempurnaan Sistem Kerja Sumberdaya untuk meningkatkan kualitas layanan
pendidikan melalui sistem informasi manajemen.
7. Penyempurnaan sistem kerja lembaga melalui perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi.
8. Peningkatan Mutu Kegiatan Belajar melalui kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
9. Peningkatan kualitas Profesi tenaga kependidikan.
Tata Tertib:
Waktu Masuk Sekolah
Masuk pukul 06.45 WIB.
1. Seluruh peserta didik wajib melakukan presensi melalui mesin absen (fingerprint)
2. Guru Care Group masuk ke kelas pada pukul 06.45 WIB
3. Guru care group membimbing guru untuk kegiatan Tadarus dan menyanyikan lagu
Indonesia Raya hingga pukul 07.00 WIB.
Waktu Belajar
1. waktu belajar pagi pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai
2. Siswa diharuskan mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan
3. Dalam satu semester siswa dilarang tidak masuk tanpa keterangan melebihi 6 kali
4. Dalam satu bulan siswa dilarang terlambat melebihi 2 kali.
Pakaian Seragam
1. Pakaian seragam harus sesuai dengan Permendikbud Nomor 45 tahun 2014 tentang pakaian
seragam sekolah bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2. Pakaian seragam sekolah harus rapih dengan ketentua sebagai berikut:
Hari Senin : Putih - Abu (lengkap dengan atribut : topi, dasi, bendera, nama, lokasi,
sabuk, sepatu hitam, dan bridge)
8. 6
Hari Selasa : Pramuka
Hari Rabu : Baju Kampret/Kebaya
Hari Kamis : Batik sekolah
Hari Jum'at : Baju muslim putih (tidak berlaku untuk non muslim)
Aturan Tambahan
1. Selama berada di dalam lingkungan sekolah, siswa dilarang merokok, membawa senjata
tajam, membawa narkoba, dan hal lainnya yang dapat merusak moral.
2. Siswa dilarang membuat keonaran, keributan, baik dengan siswa satu sekolah maupun lain
sekolah.
3. Siswa dilarang merusak sarana yang ada di sekolah
4. Selama dalam waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung dan waktu istirahat, siswa
dilarang berada diluar lingkungan sekolah
5. Siswa dalam waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung dilarang di ruang OSIS, PMR,
atau ruang ekstrakurikuler tanpa seijin guru piket
6. Siswa yang terlambat, dapat memasuki kelas dengan seijin guru piket/guru kelas
7. Siswa wajib mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler
8. Siswa dilarang menggunakan jaket/sweater, rompi, topi, dilingkungan sekolah tanpa ijin
guru piket/kesiswaan/guru kelas.
9. Siswa mentaati aturan tertib janji pelajar.
Adapun kelengkapan data tentang Program Renstra Sekolah di SMAN 5 Bogor, yaitu:
1. Asean Camp
2. Asean Leadership yang bertempat di Singapura
3. SMUM yang bertempat di Singapura
9. 7
Data Prestasi Sekolah:
2013
Keputusan Wali Kota Bogor No. 421.45-18011 Tahun 2013, tentang Penetapan Sekolah
Adiwiyata Kota Bogor. 2 April 2013
Piagam Penghargaan Gubernur Jawa Barat No. 002/Kep.1647.BKD/2013 sebagai penerima
penghargaan Raksa Prasada Kategori Sekolah Berbudaya Lingkungan Tingkat Provinsi Jawa
Barat. Bandung, 26 November 2013
2014
Piagam Penghargaan Wali Kota Bogor sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Bogor. Februari
2014
Piagam Penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta, 22 Desember 2014.
Juara III Lomba Sekolah Sehat SMA/MAN Tingkat Kota Bogor 2014.
2015
Piagam Penghargaan sebagai UPZ Sekolah Terbesar Kedua yang menyerahkan Zakat Pegawai
kepada Baznas Kota Bogor. 28 Januari 2015.
Penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Sekolah Berintegrasi Dalam
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun 2015. 21 Desember 2015.
2016
Piagam Penghargaan sebagai UPZ Sekolah Terbesar Kedua yang menyerahkan Zakat Pegawai
kepada Baznas Kota Bogor. Januari 2016.
10. 8
2.2 Keadaan Fisik Sekolah
Setelah kami melakukan pengamatan, kemudian kami mendapatkan informasi yang kami
butuhkan mengenai keadaan fisik sekolah, diantaranya sebagai berikut:
A. Hasil Pengamatan
1. Luas Tanah 4751 M2
2. Jumlah Ruang Kelas 27
3. Ukuran Ruang Kelas 72 M2
4. Bangunan-bangunan lain yang tersedia:
1. Laboratorium Fisika 136 M2
2. Laboratorium IPS 72 M2
3. Laboratorium Kimia 136 M2
4. Laboratorium Komputer 72 M2
5. Laboratorium Seni 72 M2
6. Laboratorium Biologi 136 M2
7. Perpustakaan 136 M2
8. Ruang Komite 24 M2
9. Ruang Server 24 M2
10. Ruang OSIS -
11. Ruang UKS -
12. Koperasi 42 M2
13. Kantin 72 M2
14. Dapur 2 X 6 M2
15. Masjid -
5. Lapangan Olahraga (Jenis dan Ukuran).
SMA N 5 Kota Bogor hanya memiliki satu lapangan serbaguna, yang biasanya
digunakan untuk:
1. Lapangan Basket 22 X 12 M2
2. Lapangan Bulu Tangkis 22 X 12 M2
11. 9
Namun lapangan tersebut tidak hanya digunakan untuk lapangan olahraga saja, tetapi dapat
digunakan untuk kegiatan sekolah dan tempat parkir untuk guru.
6. Jenis Bangunan yang Mengelilingi Sekolah
Dari hasil pengamatan kelompok kami mengenai keadaan lingkungan yang mengelilingi
sekolah. Dibagian depan sekolah SMA Negeri 5 Bogor terdapat beberapa pemukiman
warga, warung kecil, tempat foto copy dan salon. Lalu dibagian samping kiri sekolah
terdapat SDN Menteng dan pemukiman warga. Kemudian di samping kanan sekolah
terdapat gang kecil untuk menuju ke parkiran siswa, terdapat perumahan dan rumah sakit
Marzoeki Mahdi, dan dibagian belakang sekolah terdapat SDN Semeru 05 dan perumahan.
7. Kondisi Lingkungan
Selanjutnya untuk kondisi lingkungan sekolah ini terlihat cukup bersih, jika dilihat dari
kondisi lapangan yang kebersihannya terjaga, koridor kelas yang jarang terlihat sampah,
namun sangat di sayangkan dibagian toilet, banyak genangan air yang membuat toilet
tersebut menjadi kotor, dan di dalam laboratorium kesenian masih terdapat sampah di sela-
sela meja. Selanjutnya keteraturan di sekolah ini cukup teratur, namun jarak antara
bangunan yang satu dengan bangunan yang lainnya terlalu dekat sehingga membuat
sekolah ini terlihat sempit karena lahan yang tersedia sangat terbatas.
2.3 Fasilitas Sekolah (Tulis Jenis, Kualitas dan Kuantitasmya)
NO Jenis Jumlah
Kondisi
K C B
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang Tata Usaha 1
4 Ruang Kelas 27
5 Perpustakaan 1
12. 10
6 Laboratorium 7
7 Ruang Ibadah 1
8 Kantin 1
9 Kamar Mandi / WC 4
10 Ketersediaan Air -
11 CCTV 40
12 Dapur 1
13 UKS 1
14 Koperasi Guru 1
15 Ruang BK 1
16 Koperasi Siswa 1
17 Pos Satpam 1
18 Ruang OSIS 1
19 Fingerprint 5
20 Lapangan Indoor 1
21 Ruang Komite 1
22 Taman 2
23 Parkiran 2
*Keterangan:
K = Kurang; C = Cukup; dan B = Baik
Jadi, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas sekolah yang ada di SMAN 5 Bogor
sudah baik.
13. 11
2.4 Penggunaan Sekolah
Dari lahan yang tersedia, jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini hanya satu sekolah,
yaitu SMAN 5 Kota Bogor dan jumlah shift rombongan belajar setiap harinya hanya satu shift,
yaitu pada pagi hari pukul 06.45 s/d selesai.
2.5 Guru dan Siswa
Jumlah seluruh guru yang mengajar di SMAN 5 Kota Bogor, yaitu 59 orang. Yang terdiri dari 51
orang PNS dan 8 orang guru honorer, dari 51 guru PNStersebut 48 diantaranya sudah tersertifikasi.
Untuk kelengkapan data jumlah guru bidang studi di SMAN 5 Bogor terdiri dari:
1. Guru Bimbingan Konseling (BK) : 4 Orang
2. Guru Sejarah : 3 Orang
3. Guru Bahasa Jepang : 2 Orang
4. Guru Ekonomi : 2 Orang
5. Guru Matematika : 5 Orang
6. Guru Fisika : 4 Orang
7. Guru PKN : 3 Orang
8. Guru Pendidikan Agama Islam : 3 Orang
9. Guru Pendidikan Jasmani : 3 Orang
10. Guru Biologi : 4 Orang
11. Guru Kimia : 5 Orang
12. Guru Bahasa Inggris : 5 Orang
13. Guru Geografi : 2 Orang
14. Guru Bahasa Indonesia : 5 Orang
15. Guru TIK : 2 Orang
16. Guru Seni Budaya : 1 Orang
17. Guru Bahasa Sunda : 2 Orang
18. Guru Sosiologi : 2 Orang
Seluruh guru di SMAN 5 Kota Bogor terlibat dalam kegiatan profesi, yaitu; PGRI (Persatuan Guru
Republik Indonesia) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
14. 12
Jumlah seluruh siswa SMAN 5 Kota Bogor tahun 2017/1018, yairu 978 orang. Yang terdiri dari
321 siswa kelas X, 320 siswa kelas XI, dan 337 siswa kelas XII. Jumlah rata-rata siswa per kelas
yaitu 36 orang.
Dalam penilaian proses belajar siswa, guru menilai siswa berdasarkan tiga aspek, yaitu:
1. Kognitif; Ranah yang mencakup kegiatan mental (Otak). Segala upaya yang menyangkut
aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang
atau aspek, yaitu:
Pengetahuan/hapalan/ingatan (Knowledge)
Pemahaman (Comprehension)
Penerapan (Application)
Analisis (Analysis)
Sintesis (Synthesis)
Penilaian/penghargaan/evaluasi (Evaluation)
2. Afektif; Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannyabila seseorang telah
memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
3. Psikomotorik; Ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau skill tau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa ditandai dengan Prgram Smanli Peduli Sosial,
Program Smanli Peduli Sosial sebenarnya berawal dari keprihatinan kepala sekolah terhadap
peserta didik yang banyak belum dapat menyelesaiakan kewajibannya untuk membayar iuran
sekolah dan DSP. Walaupun pemerintah telah memiliki program Bantuan Operasional
Sekolah(BOS) dan Bantuan Sosial Beasiswa Siswa Miskin (BSM), namun hal tersebut bukanlah
satu-satunya solusi tanpa adanya partisipasi dari masyarakat dan orangtua agar peserta didik benar-
benar mendapat pendidikan yang maksimal melalui sarana dan fasilitas belajar yang memadai.
Atas keprihatinan itulah, maka kepala sekolah membentuk Tim Smanli Peduli Sosial yang diketuai
oleh Iwan Abdullah, S.Pd (guru Sosiologi). Awalnya bentuk kegiatannya adalah menyediakan
kotak amal yang disimpan di masing-masing kelas sebanyak 27 kotak setiap hari Jumat dan uang
yang terkumpul di hitung ba’da Jumat. Uang yang terkumpul kemudian dibagi 2. Sebagian
15. 13
disalurkan untuk DKM Masjid Al-Fath SMA Negeri 5 Kota Bogor dan sisanya untuk Smanli
Peduli Sosial. Ternyata cukup efektif dalam mengalang dana walaupun dana yang terkumpul
masih jauh dari harapan.
Agar dapat memenuhi target terkumpulnya dana yang cukup, maka tim Smanli Peduli Sosial
memiliki program penggalangan dana ke orang tua yang dianggap mampu untuk
membantu. Melalui wali kelas, tim terbantu data orang tua yang akan menyumbang, dan ternyata
responnya sangat memuaskan. Ada yang langsung datang maupun melalui rekening Smanli Peduli
Sosial. Sejak dicanangkannya program Smanli Peduli Sosial bulan Januari 2013 hingga sekarang
(April 2013), dana yang terkumpul sudah mencapai 13 juta dan untuk tahap I dana yang disalurkan
sebesar Rp 6.090.000.
Acara langsung dibuka oleh kepala sekolah, Drs. Acep Sukirman dan dilanjutkan oleh Ketua
Pelaksana, Iwan Abdullah, S.Pd. Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis
kepada para peserta didik dan wali kelas. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar dan
mendapatkan respon yang cukup baik. Acara yang dihadiri sebagian besar guru, perwakilan
orangtua donatur, orangtua yang menerima bantuan, dan para peseta didik, menjadi sangat hikmat
dengan dibacakannya doa penutup oleh Drs. H. Syafrijal, M.Pd., pada pukul 08.20 wib.
Semoga wejangan dan harapan kepala sekolah ke depan, menjadi cambuk yang berharga untuk
memotivasi tim Smanli Peduli Sosial agar lebih fokus mengalang dana bukan saja dari peserta
didik dan orangtua, namun juga dari masyarakat maupun instansi/perusahaan. Kepala Sekolah
memberikan sambutan didampingi Waka Kurikulum dan Waka Sarana.
2.6 Interaksi Sosial
Kami mengamati mengenai interaksi sosial yang terjalin di lingkungan SMA N 5 Kota Bogor,
hubungan guru dengan guru di sekolah ini sangat baik dan tampak saling menghargai, tidak ada
perselisihan, mereka saling memberikan masukan, saling mengisi kekurangan dan saling
menguatkan satu sama lain. Ketika pagi guru-guru saling bersalaman. Jika istirahat guru-guru
berkumpul di Ruang guru dan mereka saling berinteraksi,
Hubungan antara guru dan siswa SMAN 5 Kota Bogor relatif baik, hal ini terbukti dengan adanya
guru yang menyambut siswa di depan gerbang sekolah, siswa pun terlihat sopan dan menghargai
16. 14
guru. Dan jika ada beberapa siswa yang melanggar aturan bisa diselesaikan dengan baik melalui
guru BK.
Hubungan antara siswa dengan siswapun terlihat baik, mereka saling bermain bersama,
berkomunikasi, meskipun mereka bertengkar tetapi setelah itu mereka bermain bersama lagi.
Hubungan antara guru dan pegawai Tata Usaha terlihat baik, karyawan selalu membantu guru-
guru, membantu mengetik soal-soal ijian dan guru mengambil gaji dan tunjangan di Tata Usaha.
Hubungan sosial seluruh personel SMAN5 Kota Bogor dapat dikatakan baik, antara guru dengan
guru, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan hubungan guru dengan staf Tata
Usaha, mereka saling berkomunikasi dengan baik, siswa SMAN5 pun terlihat sangat sopan dan
dapat menghargai guru. Hubungan sosial dengan wali muridpun terbilang akrab, ditandai dengan
adanya program smanli peduli.
2.7 Kesan Umum
Kesan umum terhadap SMAN5 Kota Bogor sangat baik, pada hari pertama kami disambut dengan
baik oleh pihak sekolah, kondisi sekolah ini tampak baik, bersih dan tenang, sekolah ini
mempunyai guru-guru yang berkualitas, penampilan guru, karyawan, dan murid terlihat rapi dan
sopan, semua para warga Sekolah pun ramah, sebagian besar warga SMAN5 Bogor menaati tata
tertib yang berlaku, SMAN5 Bogor juga merupakan sekolah yang berkualitas unggul, karena
banyak sekali prestasi yang diraih dari berbagai bidang.
17. 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Setelah melakukan observasi di SMAN5 Kota Bogor dapat ditarik kesimpulan bahwa, dengan
bertatap muka langsung dengan objek yang dituju akan lebih baik dan juga memberi pengalaman
kepada kami, serta memberikan kami pengetahuan yang cukup untuk kedepannya, kami juga bisa
mengetahui situasi dan kondisi yang berkaitan dengan sekolah yang bersangkutan. Proses belajar
mengajar cukup baik, guru-guru berantusias mengerjakan tugasnya masing-masing, kelengkapan
administrasi sekolah diatur dengan baik, lingkungan sekolah yang indah dan tertata dengan rapi
membuat nyaman kegiatan belajar mengajar.
B. Saran
Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius
dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah
yang dituju.
Setiap sekolah disarankan untuk lebih memperhatikan bagaimana keadaan siswa jika dipandang
melalui aspek kepribadian, aspek sosial, dan kultur sekolah, karena tentu semua itu akan
memengaruhi sikap peserta didik.
18. 16
3.2 Refleksi Diri
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat, taufik hidayah serta
inayahNya sehingga saya dapat melewati serangkaian kegiatan Magang 1 di SMAN 5 Bogor
dengan lancar dan tanpa hambatan. Dalam kegiatan magang ini banyak pengalaman yang saya
dapatkan, bagaimana proses penerapan pembelajaran di kampus dapat teraplikasikan dalam
kegiatan magang ini. Saya juga dapat mengetahui keadaan fisik yang sebenarnya dari sekolah
ini. Keadaan fisik disekolah ini terlihat baik, fasilitas-fasilitas yang memadai keadaan sosial
ekonomi dan budaya warga sekolah baik, dan mampu bekerja sama dengan baik antara yang satu
dengan yang lainnya. Hubungan interaksi sosial antara warga sekolah pun terlihat baik, saling
bekerja sama dan saling menghargai satu sama lain tidak saling membeda-bedakan. Selain itu
saya juga dpat mengetahui bahwa guru prifesional yang berkompetensi adalah guru yang
memiliki kemampuan penguasaan metode pembeajran yang beragam dan mendalam yang
mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan dapat melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran dengan tindakan dengan cerdas serta penuh tanggung jawab.
Oleh karena itu saya sebagai calon guru dapat mengambil informasi dari kegiatan magang 1 ini,
bahwa masih banyak ilmu, sikap, dan perilakuyang harus terus diperbaiki guna menjadi guru
yang patut diteladani. Adapun sarana pengembangan diri di sekolah latihan adalah, harus
dilakukan terus pembaruan dalam setiap bidang. Saran saya untuk pihak pengembangan FKIP
Universitas Pakuan adalah dapat mengirim pengawas untuk memantau kegiatan magang
mahasiswa di setiap sekolah.