SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, apalagi
bangsa yang sedang giatnya membangun. Lancarnya pembangunan di suatu bangsa
sangat ditentukan oleh mutu pendidikannya. Meningkatkan mutu pendidikan dapat
ditempuh melalui peningkatan kualitas tenaga kependidikan. Melalui pelatihan dan
pengajaran kepada calon tenaga kependidikan diharapkan dapat menghasilkan pendidik
yang professional sehingga mampu menjawab tantangan global di dunia pendidikan saat
ini.
Di Indonesia salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya untuk mencapai tujuan
tersebut, pemerintah sebagai penanggung jawab telah berupaya untuk mengusahakan
tenaga pengajar yang siap pakai sehingga apa yang diharapkan oleh tujuan nasional
dapat terwujud. Guru di dalam mewujudkan hal tersebut mempunyai tugas dan
tanggung jawab serta peranan yang sangat penting. Artinya tinggi rendahnya
kebudayaan suatu masyarakat dan negara, sebagian besar bergantung pada pendidikan
yang di berikan pada guru. Makin tinggi pendidikan guru akan makin baik pula derajat
masyarakat. Ini berarti tugas seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada
siswa, tetapi lebih jauh dari itu, guru juga turut serta membentuk kepribadian anak
didik. Mengingat beratnya tugas tersebut maka seorang guru hendaknya dibekali dengan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik.
Secara teoritis mahasiswa FKIP sebagai calon pendidik telah dibekali
seperangkat ilmu pengetahuan tentang ilmu keguruan dan ilmu kependidikan. Namun
apa yang telah diperoleh dibangku kuliah belum cukup sebagai bekal untuk menjadi
guru yang berpotensi dan profesional. Sebagai upaya untuk mencetak tenaga-tenaga
pendidik yang profesional dan berkualitas, baik dalam hal mengajar maupun mendidik
maka mahasiswa sebagai calon guru dirasakan perlu untuk melaksanakan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL).
2
PPL merupakan sarana dalam mempraktikan teori yang telah diterima
mahasiswa guna menyiapkan para calon guru supaya menguasai kemampuan guru yang
sesungguhnya. Dalam kegiatan PPL, mahasiswa praktik mengajar dan menerapkan
materi yang sudah dipelajari untuk disampaikan kepada anak didik. Dalam memberikan
materi mahasiswa praktikan harus benar-benar menguasai materi ditunjang dengan
literatur-literatur yang dapat menambah pengetahuan anak didik. Jadi dalam praktiknya,
PPL dilaksanakan di sekolah dalam kondisi sesungguhnya.
Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan program pengalaman lapangan (PPL),
menjadi hal yang sangat penting bagi seorang calon guru, dengan harapan setelah
selesai para calon guru memiliki bekal pengalaman mengajar yang tentunya sangat
dalam untuk memasuki dunia pendidikan sesuai dengan profesinya, dan mampu
merealisasikan pengetahuan dan teori-teori keguruan yang telah diterima di bangku
kuliah dalam kondisi dan situasi yang nyata di lingkungan sekolah.
Dengan demikian diharapkan para mahasiswa calon guru setelah selesai praktek
mempunyai bekal yang cukup untuk memasuki dunia pendidikan sesuai dengan tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai melalui program PPL tersebut.
B. Pengertian PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu matakuliah
perilaku berkarya (MPB) yang dipersyaratkan dalam lembaga pendidikan keguruan.
Matakuliah tersebut dirancang secara khusus untuk menyiapkan calon guru agar
memiliki dan menguasai kompetensi profesi keguruan secara utuh, sehingga nantinya
mereka dapat menjadi guru yang bisa mengemban tugas dan tanggung jawab secara
profesional. Program Pengalaman Lapangan merupakan program yang secara khusus
dirancang untuk mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi professional dan
pedagogik calon guru sebelum benar-benar dilepas ke lapangan. Penyelenggaraan PPL
mahasiswa di sekolah negeri atau swasta merupakan gambaran kualitas keseluruhan
proses pembelajaran di FKIP UNRAM, sehingga penyelenggaraannya memerlukan
perhatian dan dukungan berbagai pihak, terutama para dosen yang diberi tugas sebagai
pembimbing, dan mahasiswa yang hendaknya secara sadar mempersiapkan diri
3
dengan baik saat melaksanakan PPL. Perhatian dan dukungan terhadap penyelenggaraan
PPL senantiasa perlu dioptimalkan karena pada praktiknya PPL memiliki implikasi
langsung terhadap tingkat pencapaian visi pendidikan nasional. Selain itu, banyak
keluhan terhadap ketidaksiapan lulusan menjadi guru. Juga dijadikan dasar
pentingnya penyelenggaraan PPL secara terencana dan terukur capaiannya. Dengan
demikian, PPL yang diselenggrakan oleh FKIP UNRAM harus mampu menjamin
kualitas lulusannya sehingga mampu menjadi pendidik yang profesional.
C. Tujuan PPL
Penyelenggaraan PPL di FKIP UNRAM bertujuan untuk mendidik, membina,
membimbing, dan melatih mahasiswa agar mampu:
1. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam dan luar
kelas.
2. Mengenal secra cermat lingkungan sekolah, baik secara fisik maupun adminstrasi
untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap profesional seorang
guru.
3. Mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif
4. Mendalami karateristik dari siswa dalam rangka memotivasi belajarnya.
5. Menemukan permasalahan yang menghambat proses pembelajran dikelas dan
mampu mengatasi permasalahan tersebut.
6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan
pembelajaran.
7. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
mengimplemplementasikannya secara baik.
8. Mengobservasi kegiatan pembelajaran, mengolah dan menginterprestasi hasil
observasi dan mengkomunikasiannya secara sitematis.
9. Melakukan evaluasi pada proses dan hasil pembelajaran sesuai tujuan
pembelajaran.
D. Sasaran PPL
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan
ini adalah membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat ilmu
4
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta cakap atau mampu dan tepat
menggunakannya didalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran disekolah
maupun diluar sekolah.
E. Manfaat PPL
Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan PPL ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa PPL mendapatkan pengalaman tentang bagaimana cara
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan.
b. Mahasiswa PPL memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu dan teori
yang didapatkan pada saat perkuliahan.
c. Memberikan kesempatan untuk berperan sebagai motivator dalam
penyelenggaraan pendidikan.
d. Mahasiswa tidak merasa asing jika kelak menjadi seorang guru karena telah
mendapatkan pengalaman sebelumnya.
2. Bagi Sekolah
a. Mendapatkan bantuan dalam mengatasi kekurangan sumber daya manusia
(guru).
b. Sekolah akan memperoleh informasi tentang perkembangan dunia pendidikan
pada umumnya dan perkembangan teori-teori pada bidang- bidang tertentu,
sehingga kehadiran mahasiswa PPL tidak perlu dianggap penghambat
pelaksanaan PBM, tetapi merupakan suatu kebutuhan.
c. Memperoleh kesempatan untuk terlibat dalam penyiapan calon pendidik dan
tenaga kependidikan yang berkualitas.
d. Sekolah juga memperoleh informasi mengenai pengelolaan laboratorium,
penggunaan alat dan bahan percobaan serta pentingnya mempraktekan teori
agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.
3. Bagi Perguruan Tinggi/Universitas
a. Perguruan tinggi akan memperoleh umpan balik (informasi) tentang PBM di
Sekolah, terutama kurikulum yang digunakan dan perangkat-perangkat yang
5
berfungsi untuk menunjang PBM, hal ini dapat membantu pihak universitas
dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan.
b. Terwujudnya kemitraan antar lembaga penyelenggara pendidikan pemerintah
daerah dan instansi lainya.
6
BAB II
HASIL OBSERVASI KEADAAN SEKOLAH
Pada program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan yang dilaksanakan
dari bulan Agustus sampai bulan Desember 2015, kegiatan yang pertama kali dilakukan
adalah suatu metode pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengadakan
pengamatan, pendekatan, penelitian dan analisis terhadap berbagai situasi dan kondisi
serta bebagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan PPL di SMAN 7 Mataram. Tujuan
dilaksanakannya kegiatan observasi ini adalah sebagai langkah awal untuk mengenal
lingkungan tempat pelaksanaan PPL, di samping itu juga untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan sekolah. Pelaksanaan observasi meliputi : keadaan fisik sekolah,
sarana dan prasarana/fasilitas sekolah, perangkat administrasi sekolah dan observasi
pengaturan kelas sebagai syarat kegiatan belajar mengajar.
A. Keadaan fisik sekolah
Keadaan fisik sekolah merupakan gambaran umum tentang keadaan SMAN 7
Mataram baik dari keadaan fisik maupun mutunya. SMAN 7 Mataram mempunyai
konstruksi fisik yang permanen dan memiliki kapasitas yang lengkap. Adapun identitas
sekolah dari SMAN 7 Mataram adalah:
Nama Sekolah : SMAN 7 Mataram
Alamat Sekolah : Jln. Adi Sucipto Ampenan
Desa/Kecamatan : Pejeruk/Ampenen
Kab/Kota : Mataram
Status Sekolah : Negeri
SMAN 7 Mataram dibangun di atas tanah seluas 3000 m2
. Batas wilayah sekolah sudah
dipagar permanen. Di depan sekolah terdapat jalan raya dan di belakang sekolah
terdapat sawah dan perumahan penduduk. Adapun batas-batas SMAN 7 Mataram
adalah:
Utara : Lingkungan Jempong
Selatan : Lingkungan Pejeruk Bangket
Barat : BTN Griya Ellen
7
Timur : Lingkungan Moncok
Gedung SMAN 7 Mataram merupakan gedung milik sendiri. Gedung sekolah hanya
digunakan oleh SMAN 7 Mataram.
a. Keadaan Bangunan
SMAN 7 Mataram memiliki luas tanah 3.000 m2
, dengan ruangan kelas 32
dengan luas 63 m2
, 2 ruangan laboratorium IPA dengan luas 96 m2
, 1 ruangan
perpustakaan dengan luas 108 m2
.SMAN 7 Mataram memiliki fasilitas seperti halaman
sekolah, taman sekolah dan bangunan gedung. Adapun perincian jumlah bangunan
SMAN 7 Mataram adalah sebagai berikut :
No Bangunan Jumlah
1 Ruang Kelas 32 lokal
2 Ruang Kepala Sekolah 1 lokal
3 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 lokal
4 Ruang Guru 1 lokal
5 Ruang Tata Usaha 1 lokal
6 Laboraturium IPA 2 lokal
7 Laboraturium Komputer 1 lokal
8 Ruang BK/BP 1 lokal
9 Ruang perpustakaan 1 lokal
10 Ruang UKS 1 lokal
11 Ruang Osis 1 lokal
12 Ruang tamu 2 lokal
13 Gudang 1 lokal
14 Kamar kecil/WC guru 9 lokal
15 Kamar kecil/WC siswa 25 lokal
16 Kantin 6 lokal
17 Koperasi siswa 1 lokal
18 Rumah penjaga sekolah 2 lokal
19 Mushola 1 lokal
20 Tempat parkir 4 lokal
8
b. Keadaan halaman sekolah
SMAN 7 Mataram memiliki luas tanah 3.000 m2
.Dari sekian luas tanah yang
dimiliki tersebut, SMAN 7 Mataram juga memiliki fasilitas seperti halaman sekolah,
taman sekolah dan bangunan gedung.
1. Halaman Sekolah
Dari luas tanah 3.000 m2
terdapat tanah lapang yang cukup luas dan memadai
dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan sekolah, salah satunya
digunakan untuk pelaksanaan upacara.
2. Taman Sekolah
Luas tanah 3.000 m2
termasuk juga taman sekolah yang berlokasi di bagian depan
sekolah. Keadaan taman terlihat rapi dan bersih dengan berbagai macam tumbuhan
yang di tanam di sekitarnya.
3. Bangunan Sekolah
SMAN 7 Mataram memiliki luas tanah 3.000 m2
yang sebagian besar luas tanah
tersebut digunakan untuk bangunan sekolah sebagai sarana dan prasarana
memenuhi tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
c. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan SMAN 7 Mataram sangat bersih karena di setiap sudut
sekolah mempunyai tempat pembuangan sampah, hal ini karena status SMAN 7
Mataram yang sudah diakui oleh pemerintah NTB maupun nasional sebagai sekolah
sehat.
B. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana di SMAN 7 Mataram cukup memadai. Adapun sarana dan
prasarana yang ada saat ini antara lain :
1. Koleksi buku perpustakaan : 10.631 eks
2. Komputer : 20 set
3. OHP/LCD : 5 set
4. Pengeras Suara/ corong : 6 buah
5. Lapangan tenis : 1 unit
6. Lapangan basket : 1 unit
7. Lapangan volly ball : 1 unit
9
8. Lapangan putsal : 1 unit
9. Dapur : 2 ruang
10. Mesin risso : 1 buah
11. Mesin TIK : 2 buah
12. Mesin SIT : 1 buah
13. Mesin potong rumput : 2 buah
14. Mesin/ Pompa Air : 4 buah
15. Tembok serba guna : 1 unit
a) Ruang Kantor
Ruang kantor terdiri dari :
1. Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah merupakan suatu ruangan yang berada di dalam ruang
tata usaha, dan di sampingnya terdapat ruang wakil kepala sekolah. Di dalam ruang
kepala sekolah juga terdapat 2 buah monitor CCTV untuk memantau proses belajar
mengajar peserta didik.
2. Ruang guru
Ruang guru terletak di sebelah selatan lapangan upacara, ruangan ini khusus
digunakan untuk tenaga pendidik atau guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi
masing-masing untuk setiap guru. Selain itu ruang guru juga dilengkapi dengan 2
buah monitor CCTV untuk memantau proses belajar mengajar peserta didik serta
papan pengumuman untuk informasi - informasi tertentu.
b) Ruang Kelas
Ruang kelas SMAN 7 Mataram cukup memadai. Di dalamnya terdapat
beberapa buah Al Qur’an yang disediakan untuk para peserta didik yang akan
melakukan imtak pagi setiap harinya. Setiap ruangan dilengkapi meja dan kursi
siswa, meja dan kursi guru, papan tulis whiteboard yang berjumlah 2 buah. Setiap
kelas sudah terpasang 2 buah kipas angin dan 1 buah CCTV.
10
c) Ruang Perpustakaan dan laboraturium
 Ruang perpustakaan
Dengan adanya perpustakaan di SMAN 7 Mataram, maka dapat menunjang
proses belajar mengajar. Fasilitas yang dimiliki dalam perpustakaan cukup
memadai, perpustakaan ini pun telah tertata dengan baik. Tingkat kesadaran siswa
untuk berpartisipasi menjaga, menata dan menaati peraturan tata tertib perpustakaan
cukup tinggi, sehingga pengurus perpustakaan terbantu dalam membenahi buku-
buku tersebut. Adapun perlengkapan sebagai penunjang perpustakaan antara lain :
 Buku - buku pelajaran
 Majalah, surat kabar dan media lainnya
 Peraturan tata tertib
 Rak-rak buku
 Lemari administrasi buku
 Meja baca
 Komputer
 AC
 Ruang laboraturium
SMAN 7 Mataram memiliki laboratorium yang terdiri atas:
 Laboratorium IPA
SMAN 7 Mataram memiliki dua laboratorium IPA dengan luas 96 m2
yang dilengkapi dengan alat-alat serta bahan praktikum yang cukup memadai.
Ruangan yang pertama dengan ruangan yang kedua terpisah oleh 1 ruangan yaitu
ruangan laboran dan ruangan yang berisi lemari baju praktikum dan lemari
mikroskop. Kedua ruangan laboratorium bisa digunakan untuk fisika, biologi dan
kimia dimana di dalam ruangan ini terdapat lemari yang berisikan Alat-alat
Praktikum IPA (Biologi, Fisika dan Kimia). Di kedua ruangan tersebut dilengkapi
juga dengan 2 buah papan tulis white board, disebelah kanan papan terdapat meja
dan kursi guru, dan disebelah kanan terdapat meja untuk meletakkan bahan dan alat
11
praktikum. Pada bagian depan papan tulis terdapat meja dan bangku panjang untuk
siswa yang akan melaksanakan praktikum. Disebelah kiri kanan dari bangku dan
meja siswa terdapat meja yang terbuat dari kramik dan di lengkapi dengan
washtafel.
 Laboratorium Komputer
Ruangan ini dilengkapi dengan beberapa perangkat komputer yang
digunakan sebagai tempat praktikum bagi siswa, guna mengenalkan siswa agar
terampil menggunakan tekhnologi serta digunakan juga untuk para guru yang ingin
mencari materi ajar yang update dari internet yang sudah tersedia.
 Ruang Ibadah (Musholla)
Musholla digunakan sebagai sarana dakwah bagi siswa dan staf sekolah.
Musholla digunakan dalam kegiatan sholat berjamaah, imtaq, tempat untuk praktek
pelajaran agama Islam, kajian keagamaan, dan kegiatan-kegiatan keislaman lainnya.
 Ruang UKS
Ruang UKS merupakan ruangan untuk siswa/guru melakukan kegiatan yang
hubungannya dengan layanan kesehatan masyarakat sekolah. Dalam ruangan ini
terdapat kasur/tempat tidur guna menangani siswa yang sakit di sekolah.
 Ruang OSIS
Ruangan ini merupakan sarana bagi para pengurus OSIS untuk melakukan
aktivitasnya.
 Ruang Multimedia
Ruangan ini merupakan ruangan yang biasa dimanfaatkan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan fasilitas/media tertentu. Dalam
ruangan ini terdapat beberapa fasilitas seperti sound system, LCD, Laptop, dll.
 Ruang Keterampilan
Ruangan ini merupakan ruangan yang biasa dimanfaatkan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran kesenian. Ruangan ini tertata dengan rapi dan artistik,
dilengkapi dengan meja gambar dan peraatan penunjang lainnya. Terdapat hasil
karya siswa siswi yang dipajang di dalam ruangan ini.
12
 Ruang Koperasi Siswa dan Kantin
Ruang kopsis dan kantin adalah ruangan yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan siswa berupa perlengkapan sekolah seperti buku, balpoin, penggaris, atau
makanan kecil dan koperasi simpan pinjam Ruang kantin dimanfaatkan sebagai
tempat siswa maupun guru untuk sekedar beristirahat berbelanja makanan/minuman.
 Lapangan Upacara dan Lapangan Olah Raga
Lapangan upacara adalah tepat berlangsungnya kegiatan upacara. Selain itu,
lapangan ini juga dimanfaatkan untuk lapangan olahraga. Adapun lapangan olah
raga lainnya yang terdapat di SMAN 7 Mataram seperti lapangan voli dengan luas
8x9 m2
, lapangan basket dengan luas 9x18 m2
, dan lapangan-lapangan olah raga
lainnya.
d) Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah merupakan suatu ruangan yang tesendiri yang
terletak di sebelah pintu masuk utama. Ruang kepala Sekolah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas yang cukup memadai untuk melayani para tamu di luar sekolah
yang ingin berkunjung atau mendatangi SMAN 7 Mataram.
C. Perangkat Adminstrasi
a. Struktur oganisasi
Struktur untuk organisasi sekolah dapat diketahui adanya garis koordinasi yang jelas
dari kepala sekolah sampai siswa. Struktur organisasi SMAN 7 Mataram terdiri dari
beberapa komponen yang memiliki tugas dan kewajiban masing-masing, adapun
komponen itu antara lain:
 Kepala Sekolah
Kepala sekolah bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan
supervisor, dalam artian memimpin seluruh kegiatan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran yang meliputi:
1) Menyusun Program Kerja Tahunan
2) Menyusun RIPS ( Rencana Induk Pengembangan Sekolah ) Jangka Panjang
13
3) Merencanakan RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah ) bersama dengan
Komite Sekolah
4) Mengkoordinir pelaksanaan PPDB ( Penerimaan Peserta Didik Baru )
5) Mengkoordinir penyusunan Administrasi KBM dan Ketatausahaan
6) Mengkoordinir evaluasi dan supervisi KBM dan administrasi sekolah
7) Mengkoordinir kerjasama dan pengembangan sekolah dengan pihak eksternal
8) Mengkoordinir pelaksanaan EDS, LIDI, Akreditasi dan Pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan
9) Menyusun rencana pengembangan profesi dan karier pendidik dan tenaga
kependidikan
10) Mengkoordinir Pengembangan Diri dan pembinaan siswa di sekolah
11) Mengkoordinir promosi sekolah dan penelusuran tamatan
12) Membina etos kerja dan prooduktifitas pendidik dan tenaga kependidikan
13) Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana
14) Melakukan penilaian dan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
15) Melakukan evaluasi dan revisi program kerja sekolah
 Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam pengelolaan
sekolah. Urusan-urusan wakil kepala sekolah terdiri atas:
 Urusan Kurikulum
Wakil kepala sekolah urusan kurikulum bertugas membantu kepala sekolah khususnya
yang berhubungan dengan kurikulum, antara lain:
1) Menyusun SK Mengajar, jadwal pendidikan, supervisi, pelatihan /diklat sesuai
kalender pendidikan
2) Melakukan revisi dan validasi kurikulum sesuai ketentuan dan kebijakan
kurikulum lainnya
3) Mensosialisasikan kurikulum di kalangan internal dan eksternal sekolah
4) Mengkoordinir MGMP dan penetapan KKM mata pelajaran
5) Mengkordinir penyusunan perangkat pembelajaran sesuai ketentuan
14
6) Memantau kegiatan pembelajaran kurikuler, piket guru dan pembinaan siswa
7) Mengkordinir evaluasi KBM,remedy / pengayaan dan penyusunan analisa hasil
evaluasi
8) Mengkordinir kegiatan materikulasi, try out dan ujian nasional / sekolah praktik
maupun tulis
9) Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan siswa
10) Melaksanakan pengembangan materi program pelatihan dan diklat
11) Mengajar 12 jam pelajaran dan melaksanakan tugas lain dari kepala sekolah
 Urusan Sarana Dan Prasarana
Bertugas membantu kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah yang berhubugan
dengan sarana dan prasarana, antara lain:
1) Mengimpentarisasi/melaksanakan pendataan sarana/prasarana sekolah
2) Mengkordinir penyusunan kebutuhan sarana prasarana guru, pegawai, pembina
dll
3) Mengkordinir pengadaan sarana perlengkapan sekolah (R.kepala, R.belajar,
R.guru dll)
4) Pengadaan buku-buku pelajaran untuk melengkapi perpustakaan sekolah
5) Pengadaan peralatan-peralatan laboraturium koordinasi dengan guru bidang
study
6) Menata dan memelihara taman
7) Menyusun program pelaksanaan wawasan wiyatamandala
8) Menyediakan sarana perlengkapan acara-acara rutin maupun insidentil sekolah
(apel,rapat dll)
9) Mengajar 12 jam pelajaran
10) Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sekolah
11) Bertanggung jawab kepada kepala sekolah
12) Membuat laporan
15
 Urusan Hubungan Masyarakat
Bertugas untuk membantu kepala sekolah dalam pengelolaan yang berhubungan
dengan masyarakat, antara lain:
1) Membentuk komite sekolah sesuai dengan keputusan Menteri No. 04/V/2004
2) Menjalin kerjasama dengan konite dan masyarakat
3) Mempromosikan sekolah dan mengkordinir penelusuran tamatan/alumni
4) Menjalin kerjasama dengan instansi-instansi terkait yang dapat mengembangkan
sekolah
5) Mensosialisasikan setiap kegiatan sekolah ke masyarakat baik melalui media cetak
maupun elektronik
6) Mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah
7) Mengkordinir penerimaan tamu sekolah
8) Mengkordinir kegiatan sosial kemasyarakatan guru & pegawai (yasinan, arisan
dll)
9) Mengkordinir penggalangan dana sosial kemasyarakatan (musibah, bantuan dll)
10) Mempersiapkan dan mempertahankan SMAN 7 Mataram menjadi Sekolah Sehat
Nasional
11) Mempersiapkan SMAN 7 Mataram menjadi Sekolah setandar Nasional dan
Internnasional
12) Mengadakan berbagai kegiatan penyuluhan
13) Mengkordinir kegiatan study banding dan tour guru dan pegawai
14) Mengajar 12 jam pelajaran
15) Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sekolah
16) Bertanggungjawab kepada kepala sekolah
17) Pembuatan laporan
 Urusan Kesiswaan
Tugas umum wakil kepala sekolah urusan kesiswaan adalah mengkoordinir
bidang kesiswaan, kegiatan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan karier.
Disamping tugas secara umum, ada beberapa tugas khusus diantaranya:
16
1) Melaksanakan penerimaan siswa baru (PSB)
2) Melaksanakan kegiatan Orientasi Siswa Baru
3) Melaksanakan Promosi Ekstrakurikuler
4) Membuat daftar hadir siswa
5) Melaksanakan sosialisasi dan memonitor pelaksanaan tata tertib siswa
6) Membuat kartu pelajar dan kartu asuransi siswa
7) Membuat jadwal pelaksana dan pembina upacara bendera hari senin dan hari besar
8) Melaksanakan pemilihan pengurus osis dan pembinaan osis
9) Melakukan pembinaan sikap mental, pengetahuan dan keterampilan melalui
kegiatan ekstrakurikuler
10) Melaksanakan pengumpulan dan penjaringan data usulan siswa penerima bantuan
dan beasiswa
11) Melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan osis
12) Melaksanakan kegiatan lomba antar kelas/class meeting
13) Melaksanakan kegiatan pesantren kilat ramadhan dan halal bihalal
14) Melaksanakan kegiatan perpisahan kelas XII
15) Melaksanakan kegiatan pertemuan rutin dengan (para pembina ekstrakurikuler,
walikelas, osis)
16) Melaksanakan kegiatan qurban
17) Melaksanakan bakti sosial/kemah bakti osis/ekstra didalam atau diluar sekolah
18) Merencanakan kegiatan rekreasi siswa
19) Melaksanakan kegiatan mutasi siswa keluar/kedalam
20) Mengajar 12 jam pelajaran
21) Bertanggung jawab kepada kepala sekolah
22) Membuat laporan
 Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, yang
meliputi:
17
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti prota, prosem, analisa program
pembelajaran, RPP dll setiap semester
2) Melaksanakan administrasi siswa (daftar nilai, daftar hadir dan daftar kemajuan
siswa)
3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tepat waktu sesuai jadwal
4) Guru Teori
 Mempersiapkan bahan ajaran dan alat bantu
 Menyiapkan pelajaran praktek : bahan dan alat, ruangan pembagian tugas
 Melaksanakan KBM , pengawasan, proses dan penilaian hasil
 Menyelesaikan pekerjaan praktek (pembersihan dan penyimpanan alat,
pembersihan ruangan)
 Bertanggung jawab terhadap inventaris alat dan perabot
5) Mengembangkan alat bantu kegiatan belajar mengajar
6) Membantu melaksanakan kegiatan 10K
7) Mengembangkan bahan ajara sesuai dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan
muatan lokal
8) Mengembangkan kemampuan profesi guru melalui kegiatan MGMP, diklat,
seminar dll
9) Membantu mengembangkan koperasi
10) Melakukan kegiatan remedial, pengayaan, matrikulai dan try out
11) Membuat laporan berkala (sementara) dan insidentil tentang perkembangan peserta
didik
12) Menyerahkan nilai hasil evaluasi belajar kepada wali-wali kelas
13) Mengisi semua format pengajaran yang diberikan
14) Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sekolah
 Wali Kelas
Wali kelas adalah seorang guru yang diberikan tugas dan tanggung jawab
khusus untuk membimbing siswa dalam satu kelas agar siswa lebih kerarah dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan siswa di sekolah. Adapun tugas-tugas tersebut adalah:
18
1) Memahami siswa dan karakter mereka dari kelas yang diasuhnya
2) Mengatur tempat duduk siswa dikelas dan membuat denah kelas
3) Menjalin hubungan dengan orang tua siswa
4) Membantu Bendahara dalam pengumpulan Pembayaran Komite,dan sumbangan
lainnya.
5) Mengumpulkan Nilai dari para guru dan memasukkan kedalam buku Daftar
Kumpulan Nilai (Leger).
6) Mengolah nilai dari guru mata pelajaran untuk menentukan peringkat dan kenaikan
serta kelulusan siswa
7) Mengisi dan membagi raport.
8) Membantu siswa dalam memecahkan masalah/kasusnya sebelum dilanjutkan ke
guru BK
9) Membuat laporan berkala dan insidentil
10) Membimbing pelaksanaan 10K dan wawasan wiyata mandala di sekolah
11) Mengawasi pelaksanaan KBM dikelasnya dan melapor kepada Kepala Sekolah
12) Bertanggung jawab terhadap kebersihan, keamanan, dan ketertiban kelas binaannya
13) Menyiapkan, mengkordinir dan mengawasi siswa binaanya pada kegiatan baik
didalam sekolah (apel, imtaq dan gotong royong) ataupun diluar sekolah (praktek,
tour dll)
 Guru Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling menangani dan bertanggung jawab dalam kegiatan
sebagai berikut, antara lain:
1) Menyusun program kerja tahunan, semester, mingguan BK
2) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang macam-macam program
pilihan/jurusan sekolah
3) Memberikan bimbingan penyuluhan kepada siswa secara individu yang berkaitan
dengan hambatan hidup, latar belakang sosial, pengaruh lingkungan, kesukaran
belajar dan sebagainya
4) Membuat buku catatan harian masalah siswa binaan
5) Mengumpulkan data selengkapnya tentang keadaan siswa binaan
19
6) Melaksanakan wawancara konseling sesuai tingkat dan jenis masalah yang di hadapi
siswa
7) Mengadakan kunjungan kelas setiap binaan, antara lain :
 Bimbingan belajar efektif dan efisien
 Bimbingan Penyesuaian diri
 Bimbingan terhadap peningkatan disiplin pribadi
 Bimbingan kelompok dengan bekerjasama dengan osis dan pembina lainnya
disekolah.
8) Membuat Rekap masalah yang ada pada siswa binaan
9) Memberikan laporan secara periodik kepada Kepala Sekolah,baik bulanan maupun
tahunan mengenai keadaan siswa binaan
10) Memberikan data yang akurat tentang siswa kepada wali kelas sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan hasil akhir keberhasilan dan kelulusan siswa.
11) Mendorong pengembangan potensi siswa sesuai bakat dan minat siswa
12) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan siswa penyimapangan
disiplin dan gangguan belajar
13) Mengadakan kunjungan kepada orang tua murid (home visit) bagi siswa yang
mempunyai masalah
14) Turut aktif mengimpormasikan peluang dan menyalurkan tamatan ke jenjang kuliah
baik diluar daerah maupun di dalam kota serta berkordinasi dengan humas untuk
menelusuri tamatan
15) Memonitoring Keadaan siswa pada setiap jam pelajaran dimulai
16) Membuat catatan khusus mengenai siswa yang tidak disiplin seperti
 Siswa terlambat
 Siswa tidak hadir tanpa keterangan
 Siswa yang tidak mentaati aturan tata tertib sekolah
17) Memberikan sanksi kepada siswa yang dianggap melanggar tata tertib sekolah
18) Memasuki ruangan kelas bila ada jam pelajaran yang tidak terisi
19) Bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan sekolah setiap saat.
20) Bertanggung jawab kepada kepala sekolah
21) Membuat laporan
20
 Pustakawan sekolah
Pustakawan bertanggung jawab terhadap beberapa kegiatan diantaranya:
1) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/ bahan pustaka / media elektronik.
2) Perencanaan pengadaan buku/ bahan pustaka / media elektronik.
3) Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/ bahan pustaka / media elektronika.
4) Menjaga kebersihan perpustakaan.
5) Laporan perpustakaan.
 Laboran
Laboran bertugas dan bertanggung jawab terhadap kegiatan – kegiatan sebagai
berikut:
1) Memelihara, inventarisasi, dan pengadministrasian peminjaman alat – alat
laboratorium.
2) Mengatur penyimpanan dan daftar alat – alat laboratorium.
3) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
4) Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.
 Kepala Tata Usaha Sekolah
Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas dan bertanggung jawab kepada
kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun Program Kepala Tata Usaha.
2) Pengelolaan Keuangan Sekolah.
3) Administrasi Perlengkapan.
4) Administrasi Kepegawaian.
5) Administrasi Kesiswaan.
6) Penyusunan dan Penyajian data/ Statistik.
7) Penyusunan Laporan-laporan
8) Administrasi Beasiswa.
21
 Osis
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengikuti event - event antar sekolah jika
ada undangan, seperti dibidang Seni, Olahraga, dan Pendidikan serta acara besar
sekolah.
 Siswa
Siswa mempunyai tugas untuk belajar dan berkewajiban untuk memenuhi
tata tertib yang berlaku.
b. Adminstrasi Sekolah
1) Administrasi Kurikulum
 Menyusun program tahunan dan semester.
 Menyusun jadwal pelajaran.
 Evaluasi program pengajaran
2) Administrasi Sekolah
 Penerimaan siswa baru
 Bimbingan kepada siswa
 Pengelolaan kelas
 Mengatur kegiatan OSIS
 Pengelolaan data tentang siswa
3) Administrasi ketata-usahaan
 Kegiatan administrasi surat menyurat
 Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan siswa, BP3
dan daftar penerimaan gaji guru
4) Administrasi sarana dan prasarana
 Administrasi material, yang meliputi alat-alat perlengkapan dan alat-alat
pelajaran
 Administrasi laboratorium, meliputi pemeliharaan alat-alat dan bahan
praktikum
 Administrasi hubungan masyarakat/orang tua murid dengan sekolah,
memelihara hubungan yang baik melalui BK, serta pemeliharaan hubungan
dengan pemerintah
22
c. Tata Tertib Sekolah
Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMAN 7 Mataram,
terdapat tata tertib yang harus dipatuhi baik untuk guru maupun untuk siswa. Secara
rinci mengenai tata tertib yang ada di SMAN 7 Mataram sebagai berikut :
NO PELANGGARAN SANKSI KET
1.  Membawa senjata api
 Mengedarkan narkoba
 Human traffiking
 Terlibat kasus kriminal
 Terbukti hamil atau menghamili
 Laporan kepollisian dan
dikembalikan ke orang
tua/ wali
2.  Berkata kotor kepada guru dan
karyawan baik secara lisan dan
atausecara tertulis
 Mengedarkan, mempertontonkan blue
film
 Membawa senjata tajam
 Mengkonsumsi dan atau membawa
minuman keras
 Berkelahi bersama teman di Sekolah
dan atau melibatkan orang luar
 Merusak sarana dan prasarana sekolah
 Panggilan orang tua
 Membuat perjanjian
 Mengikuti trpiutik sistem
selama 6 (enam) hari
Apabila tahapan
pembinaan sudah
dilakuan maka
dikembalikan ke
orang tua untuk
mencari sekolah
lain/pindah
3.  Tidak masuk tanpa keterangan (alpa)
lebih dari 5 hari
 Terlambat, bolos, 7 kali
 Panggilan orang tua
 Membuat perjanjian
 Kunjungan rumha
 Mengikuti trpiutik sistem
tahap 1 selama 3 hari
 Mengikuti trpiutik sistem
tahap 2 selama 6 hari
Apabila tahapan
pembinaan sudah
dilakuan maka
dikembalikan ke
orang tua untuk
mencari sekolah
lain/pindah
4.  Membawa, merokok di sekolah dan
atau tidak memakai atribut sekolah
 Membuat keributan di kelas, berkata
kotor kepada teman
 Membuat dokumen/ surat palsu
 Tidak masuk lewat pimtu sekolah/
loncat tembok
 Meminjamkan seragam kepada anak
luar
 Panggilan orang tua
 Membuat perjanjian
 Kunjungan rumha
 Mengikuti trpiutik sistem
tahap 1 selama 3 hari
 Mengikuti trpiutik sistem
tahap 2 selama 6 hari
Apabila tahapan
pembinaan sudah
dilakuan maka
dikembalikan ke
orang tua untuk
mencari sekolah
lain/pindah
5.  Mengganggu kenyamanan teman
 Nyeletuk seenaknya
 Berpacaran bermasalah
 Panggilan orang tua
 Membuat perjanjian
Apabila
mengulangi
kembali maka
mengikuti
trapiutiik sistem
23
atau dititipkan ke
orang tua
6.  Membawa HP ke sekolah  Panggilan orang tua
 HP disita selama
seminggu dan diseimpan
di ruang kepsek
 HP diambil oleh orang
tua siswa
7.  Bertato permanen  Panggilan orang tua
 Di pulangkan untuk
menghilangkan /
menghapus
8.  Rambut di semir
 Rambut melebihi batas
 Tidak seragam dan atau memakai
atribut sekolah
 Dipulangkan
 Melaporkan diri ke
satgas/wakasek
kesiswaan
9.  Tidak mengikuti salah satu kegiatan
sekolah
 Tidak mengikuri upacara dan imtaq
tanpa ijin
 Keluar masuk kelas pada saat KBM
tanpa ijin guru mata pelajaran
 Membuang sampah sembarangan
 Mencoret sarana dan prasarana sekolah
 Menggunakan asesoris berlebihan
 Memakai pirsing / melubangi daun
telinga
 Berpakaian tidak sopan / tidak sesuai
ketentuan sekolah
 Melakukan kegiatan diluar jam dan
atau diluar kegiatan sekolah
 Melakukan ulang tahun pribadi di
sekolah
 Membuat perjanjian lisan
/ tertulis serta
membersihkan taman,
WC di lingkungan
sekolah
 Panggilan orang tua
 Mengikuti trapiutik dan
atau dititip ke orang tua
D. Pembahasan
Praktik pengenalan lapangan (PPL) yang saya laksanakan di SMA Negeri 7
Mataram pada tahun ajaran 2015/2016 smester ganjil adalah salah satu wujud dari
upaya untuk memberikan pengalaman guna meningkatkan keterampilan mengajar
mahasiswa FKIP Universitas Mataram. Berdasarkan hasil observasi keadaan sekolah
yang telah dilakukan, sekolah ini termasuk sekolah berpotensial yang layak dijadikan
sebagai pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). SMA Negeri 7 Mataram
adalah salah satu sekolah yang cocok untuk melaksanakan program PPL ini, karena
24
sekolah ini mendukung pelaksanaan PPL dengan baik. Hasil observasi yang telah
dilakukan oleh berbagai pihak baik di kalangan mahasiswa maupun instansi kampus,
keadaan fisik bangunan di SMAN 7 Mataram terlihat cukup menunjang kegiatan belajar
mengajar, jumlah siswa dengan jumlah bangunan yang tersedia sudah memenuhi
fasilitas yang mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Berbicara tentang fasilitas mengajar, yang diprioritaskan terlaksananya
kegaitan belajar mengajar ialah mengenai sarana dan prasarana yang terdapat di
sekolah. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa berbagai ruangan seperti,
ruangan kantor, ruangan kelas, ruangan perpustakaan, ruangan laboratorium, dan
ruangan kepala sekolah. Berbagai ruangan ini sangat diperlukan untuk melengkapi
sarana dan prasarana penunjang aktivitas lainnya di luar dari permasalahan mengajar di
kelas.
Selain sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah atau yang
diprioritaskan di sekolah, perangkat adminstrasi juga menjadi pokok penting untuk
mengetahui komponen kewajiban oleh berbagai pihak sekolah termasuk pula perangkat
adminstrasi seperti, struktur organisasi, adminstrasi sekolah serta tata terbit yang
diberlakukan di sekolah. Struktur organisasi ini harus ada agar tugas maupun tanggung
jawab kepala sekolah, wakil kepala sekolah, urusan kurikulum,urusan kemasyarakatan,
urusan kesiswaan, guru, wali kelas, guru BK, staf tata usaha, laboran, pustakawan,
siswa dan osis menjadi terarah.
Adminstrasi yang berada di SMAN 7 Mataram sudah sangat bagus.
Membicarakan adminstrasi mulai dari adminstrasi kurikulum, adminstrasi sekolah,
ketata-usahaan, maupun adminstrasi sarana dan prasarana, keseluruhannya itu sudah ada
dan pengoperasiannya berjalan dengan baik.
Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMA Negeri 7
Mataram, terdapat tata tertib yang harus dipatuhi baik untuk guru maupun untuk siswa.
Tata tertib tersebut untuk membatasi dan mengontrol segala aktivitas yang berdampak
positif maupun yang negatif. Tata tertib inilah yang mengatur kedisiplinan guru maupun
siswa.
Pada kesimpulannya hasil observasi yang dilakukan SMAN 7 Mataram
memperlihatkan keadaan yang baik.
25
26
BAB III
RENCANA DAN REALISASI PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan perencanaan pembelajaran.
Rencana pembelajaran merupakan persiapan guru mengajar untuk setiap pertemuan.
Rencana pembelajaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar-
mengajar di kelas agar lebih efektif dan efisien. Rencana pembelajaran disusun
berdasarkan silabus pembelajaran. Rencana pembelajaran berisi materi-materi yang
akan diajarkan, langkah-langkah dalam mengajar, dan metode pandekatan yang
digunakan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Rencana
pembelajaran terdiri dari:
1. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan merupakan acuan pertama untuk menyusun perencanaan
pengajaran.
2. Program Tahunan
Program tahunan ini disusun berdasarkan GBPP dengan berpedoman pada kalender
pendidikan. Komponen program tahunan adalah mata pelajaran, satuan pendidikan,
kelas/program, tahun pelajaran, semester dan alokasi waktu. Adapun pembuatan
program tahunan dimaksud untuk:
- Mengetahui jumlah jam mengajar efektif dan tidak efektif selama satu tahun
pelajaran.
- Mengetahui jumlah hari libur dan hari besar selama satu tahun pelajaran.
3. Program Semester
Program semester disusun untuk menunjukkan waktu-waktu efektif dalam
melaksanakan indikator pembelajaran yang telah direncanakan. Program ini disusun
berdasarkan kalender pendidikan yang berlaku dan silabus yang telah dikembangkan.
Melalui rancangan program semester ini, akan dapat diketahui apakah terdapat
pengurangan atau penambahan alokasi waktu pembelajaran. Perubahan ini biasanya
27
disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga dan tidak disengaja seperti: libur khusus,
libur biasa, rapat guru, dan kegiatan-kegiatan sekolah yang lain.
Jadi, program semester sangat berguna bagi guru sebagai pedoman dalam hal:
- Mengetahui jumlah jam efektif dan tidak efektif selama satu tahun pelajaran
- Mengetahui jumlah minggu mengajar oleh guru tersebut.
- Menyusun program satuan pelajaran, Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dan
analisa materi pelajaran.
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran merupakan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat
oleh guru untuk satu pertemuan. Dalam rencana pembelajaran indikator pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam satu kali pertemuan, dan alat-alat
penilaian untuk siswa. Alat-alat penilaian ini terdiri dari penilaian kognitif, afektif dan
psikomotorik yang dilengkapi dengan pedoman penskoran.
Tabel 1 : Jadwal Mengajar yang dipegang oleh mahasiswa PPL bidang studi fisika
No. Hari Waktu Kelas
1. Selasa
08.35 – 10.00 XI IPA 2
10.15 – 11.35 XI IPA 4
2. Rabu
10.15 – 11.35 XI IPA 1
11.35 – 12.55 XI IPA 3
3. Kamis 11.35 – 12.55 XI IPA 3
4. Jumat
08.00 – 9.20 XI IPA 2
09.40 – 11.00 XI IPA 4
5. Sabtu 10.15 – 11.35 XI IPA 1
5. Analisis Materi Pelajaran
Analisis materi pelajaran yang digunakan adalah analisis materi pelajaran yang dibuat
dari hasil MGMP.
- Persiapan pengajaran
28
Rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar meliputi:
A. Persiapan Tertulis
Persiapan tertulis meliputi penyusunan, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). RPP disusun sebagai gambaran proses dan hasil yang ingin dicapai dalam
satu proses pembelajaran.
B. Konsultasi
Konsultasi dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar-mengajar.
Mahasiswa PPL berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing
dengan tujuan agar proses KBM dapat berjalan dengan lancar.
C. Persiapan Diri
Persiapan diri menyangkut penguasaan materi, pemilihan metode belajar, dan
kemampuan menguasai delapan keterampilan dasar mengajar yakni:
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2. Keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut
3. Keterampilan menjelaskan
4. Keterampilan memberi penguatan
5. Keterampilan mengadakan variasi
6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
7. Keterampilan mengajar perorangan
8. Keterampilan mengelola kelas
D. Penyesuaian Metode dan Sarana
Hal ini bergantung pada kondisi sekolah dan kondisi siswa.
E. Pengelolaan Kelas
Guru menciptakan dan memelihara suasana kelas agar tetap kondusif dan
menunjang kegiatan belajar mengajar.
F. Mengadakan evaluasi
29
Evaluasi belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran yang telah diberikan, dapat dilakukan melalui tes tertulis ataupun
penugasan
Pelaksanaan praktek mengajar di depan kelas
 Mahasiswa mengajar berdasarkan RPP yang sudah disepakati oleh guru pamong
dan kepala sekolah dan memasuki kelas dengan 2 orang guru yatu 1 guru model
dan 1 sebagai observer.
 Apersepsi bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran yang telah
diberikan. Apersepsi yang telah diberikan :
 Tes lisan
Merupakan tes awal yang diberikan pada siswa yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali pelajaran yang telah disampaikan
- Formating Test
Diberikan setelah membahas suatu pokok bahasan bertujuan untuk
mengevaluasi pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah
diberikan.
- Mid Semester
Diberikan setelah menyelesaikan seluruh pokok bahasan bertujuan untuk
mengevaluasi bahasan di tengah semester
- Semester
Diberikan setiap akhir semester untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
siswa terhadap materi-materi yang sudah di sampaikan.
- Tugas
Bertujuan untuk menguatkan materi ajar yang harus disampaikan karena waktu
terbatas.
 Diskusi latihan mengajar, setiap selesai mengajar guru model (mahasiswa PPL)
melakukan diskusi dengan guru pamong tentang hasil pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung.untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan selama
mengajar.
 Perbaikan apabila dalam praktek mengajar terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki.
30
 Belajar mengenal siswa dengan cara memperhatikan siswa yang menonjol baik
prestasi dan sikap, serta kehadiran memalui absensi setiap hari.
B. Realisasi Pembelajaran
Dalam merealisasikan proses pembelajaran, seorang guru harus
memperhatikan beberapa komponen yaitu :
a. Mengajar Terbimbing
Mengajar terbimbing dilakukan sampai minggu kedua setelah program PPL
dilaksanakan di sekolah. Melalui mengajar terbimbing mahasiswa PPL diamati cara
mengajarnya oleh guru pamong kemudian diberikan saran atas cara mengajarnya,
apabila ada kekurangan maka dapat diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Selain itu,
dengan adanya mengajar terbimbing ini mahasiswa PPL juga diharapkan dapat
mengurangi dan tidak mengulangi kesalahan saat mengajar mandiri nantinya. Sebelum
mengajar di kelas para guru PPL dibimbing oleh guru pamong antara lain : menyusun
RPP, menggunakan model, metode, pendekatan dalam mengajar, dan cara mengelola
kelas, serta cara mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini
secara intensif mulai dilaksanakan dari tanggal 27 Agustus hingga 19 September.
b. Mengajar Mandiri
Setelah melakukan latihan mengajar secara terbimbing di bawah pengawasan
guru pamong, guru PPL dilepas untuk mengajar sendiri di depan kelas sesuai dengan
rencana pelaksanaan (RPP) yang telah disepakati dengan guru pamong. Pada saat
pelaksanaan pembelajaran mandiri, terkadang dosen pembimbing datang memantau
proses pembelajaran, mengamati perkembangan keterampilan mengajar mahasiswa
PPL, dan memberikan saran mahasiswa PPL dalam melaksanakan pembelajaran.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 21 Oktober sampai 28 November 2015.
c. Ujian PPL
Ujian PPL dilaksanakan setelah mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar
mandiri. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kemampuan dan keterampilan
31
mahasiswa PPL dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran di kelas setelah
melakukan praktik mengajar secara mandiri. Ujian PPL dievaluasi oleh guru pamong
dan dosen pembimbing PPL. Hasil evaluasi selanjutnya dijadikan sebagai bahan refleksi
oleh mahasiswa PPL dalam melaksanakan pembelajaran serta dijadikan pertimbangan
oleh guru pamong dan dosen pembimbing dalam memberikan penilaian. Penulis diuji
oleh guru pamong dan dosen pembimbing pada saat mengajarkan materi Elastisitas
sub.bab ke-3 susunan pegas secara seri dan paralel pada tanggal 19 November 2015 di
kelas XI IPA 3.
C. Faktor Pendukung
Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran pada bidang studi Fisika yang
didapat oleh mahasiswa PPL selama mengajar di SMA Negeri 7 Mataram adalah :
1. Faktor dari Guru PPL
Faktor yang berasal dari guru PPL sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses
belajar mengajar. Faktor-faktor ini meliputi:
a. Persiapan proses mengajar yang disesuaikan dengan RPP yang telah
dirancang sebelumnya
b. Persiapan mental yang matang dari guru PPL untuk mengajar di dalam kelas
c. Penguasaan materi yang akan diajarkan selama pertemuan berlangsung
2. Situasi dan Kondisi Sekolah
Adanya situasi dan kondisi sekolah yang kondusif, membantu terciptanya proses belajar
mengajar yang baik dan lancar. Selama penulis mengajar di SMAN 7 Mataram, kondisi
dan situasi belajar yang nyaman menjadi salah satu faktor pendukung kegiatan mengajar
di sekolah.
3. Faktor Siswa
Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran seperti buku paket, alat tulis menulis, serta
hal-hal lainnya seperti minat belajar juga menjadi faktor pendukung untuk kelancaran
proses belajar di sekolah.
32
4. Kondisi Kelas (Ruang Belajar)
Kondisi kelas atau ruang belajar yang kondusif akan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan lebih optimal.
5. Faktor Pendukung Lainnya
Faktor-faktor lain yang sangat mendukung mahasiswa dalam melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan di SMAN 7 Mataram adalah para guru, karyawan, dan pegawai
sekolah yang bersedia membantu mahasiswa dalam melaksanakan tugas PPL.
6. Faktor perpustakaan
Dalam memperoleh sumber belajar atau buku pedoman, mahasiswa PPL tidak terlalu
kesulitan, karena di SMA Negeri 7 Mataram memiliki perpustakaan yang memadai,
sehingga mahasiswa PPL dapat memamfaatkan perpustakaan tersebut dalam membuat
administrasi keguruan dan pelaksanaan pembeajaran.
7. Faktor Alat (alat-alat laboratorium)
Alat-alat praktikum di SMA Negeri 7 Mataram memadai sehingga dapat membantu
proses pembelajaran IPA di kelas.
D. Faktor Penghambat
Selama PPL di SMA Negeri 7 Mataram ada beberapa hambatan yang
dihadapi baik pada saat melakukan observasi maupun saat melaksanakan pembelajaran
di kelas yaitu :
1. Hambatan dalam pelaksanaan observasi
Sikap siswa yang heterogen menyebabkan kesulitan dalam observasi secara
umum dan kebanyakan sisiwa menganggap guru PPL hanya sementara dan tidak
terlalu berpengaruh. Selain itu masalah pengelolaan kelas yang sedikit sulit.
2. Hambatan dalam melaksanakan praktik mengajar
Ada beberapa hambatan yang kami alami dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas yaitu :
33
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor penghambat yang berasal dari dalam diri mahasiswa
PPL itu sendiri. Hambatan-hambatan yang berasal dari dalam diri mahasiswa PPL
adalah:
 Kurangnya persiapan untuk mengajar di dalam kelas;
 Kurangnya pengalaman mahasiswa PPL dalam mengelola kelas;
 Kurangnya pengetahuan mahasiswa PPL dalam mengembangkan metode
mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa sehingga pembelajaran menjadi
membosankan.
Selain masalah internal ada beberapa permasalahan yang sering di hadapi
mahasisiwa PPL antara lain :
a. Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam
menyampaikan materi sehingga dalam penyampaian materi yang diajarkan
kadang tidak maksimal.
b. Sulit untuk menentukan kedalaman materi yang akan diajarkan,
penyampaian konsep-konsep penting yang akan diajarkan dan menentukan
bagian-bagian yang perlu penekanan.
c. Belum bisa mengatur waktu secara efektif dan efisien dalam pembelajaran
sehingga dalam penyampaian materi sering tidak sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan atau direncanakan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
d. Kurang bisa menguasai kelas, sehingga pada saat guru menjelaskan siswa
asyik dengan kegiatan sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru.
b. Faktor Eksternal
Faktor ini yaitu faktor yang berasal dari luar atau keadaan sekitar mahasiswa PPL
seperti :
a. Adanya anggapan sebagian siswa bahwa guru PPL hanya sementara dan
tidak mempengaruhi penilaian dalam proses pembelajaran di SAMN 7
Mataram.
34
b. Adanya siswa yang bersifat acuh tak acuh dan tidak mau mendengarkan
penjelasan yang diberikan oleh guru PPL.
c. Kegiatan ekstrakurikuler
Adanya siswa yang sebagian besar aktif dalam ektrakurikuler terkadang
mengganggu kegiatan pembelajaran, karena siswa tersebut seringkali
memilih untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dan justru memilih
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan selama
kegiatan belajar berlangsung. Sehingga beberapa siswa menjadi tertinggal
dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya.
d. Suasana kelas
Karena jumlah siswa untuk masing-masing kelas X di SMAN 7 Mataram
berjumlah 35 orang, maka ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran
menjadi kurang kondusif. Ada banyak siswa yang ribut saat pembelajaran,
sementara sebagian siswa yang lain berusaha memperhatikan penjelasan
guru PPL. Suasana kelas yang kurang mendukung menyebabkan
pengelolaan kelas oleh mahasiswa PPL menjadi kurang baik karena
mahasiswa tidak kurang memiliki kemampuan dalam mengelolanya.
Seringkali penulis kesulitan menyampaikan materi maupun melaksanakan
tanya jawab dengan siswa sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
sedikit terganggu dan kurang efektif.
e. Kesulitan dalam menyampaikan materi
Meskipun guru PPL sudah menguasai materi yang akan diajarkan, namun
adanya perbedaan taraf kecerdasan dan kemampuan menyerap tiap siswa
kadangkala menyebabkan proses pembelajaran menjadi agak lambat.
Penulis seringkali harus mengulang penjelasan pada siswa yang kurang
paham. Hal ini menyebabkan waktu pembelajaran yang telah ditentukan
menjadi kurang efektif.
E. Cara Mengatasi Hambatan
Upaya yang dapat dilakukan sebagain solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan
tersebut adalah sebagai berikut:
35
a. Untuk mengatasi hambatan selama observasi
Untuk mengatasi masalah observasi guru PPL bekerja sama dengan guru kelas dan
guru pamong dalam memahami siswa, serta melakukan pendekatan secara langsung
dengan para siswa SMA Negeri 7 Mataram.
b. Untuk mengatasi hambatan selama praktik mengajar
1) Sebelum melaksanakan pembelajaran mahasiswa PPL melakukan konsultasi
mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan guru pamong dan
dosen pembimbing PPL
2) Dalam menyusun program pengajaran, mahasiswa PPL selalu berpedoman
kalender pendidikan agar bisa memperkirakan aloksi waktu untuk mengadakan
konsultasi pada guru pamong.
3) Untuk menghadapi siswa yang tidak termotivasi dalam belajar guru harus
mempunyai keterampilan dan mengadakan variasi penggunaan model, metode,
dan media pembelajaran.
4) Untuk mengatasi siswa yang tidak mau mendengar penjelasan guru dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa tersebut dan mengadakan pendekatan
kepada siswa secara pribadi.
5) Mengadakan kegiatan belajar tambahan di luar jam pelajaran untuk siswa yang
berminat.
F. Pembahasan
Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan program yang tepat
dilaksanakan oleh pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.
PPL sangat berguna bagi mahasiswa FKIP guna meningkatkan keterampilan mengajar
sebagai calon guru. Selain itu, PPL juga dapat memberikan pengalaman langsung bagi
mahasiswa untuk terjun dalam sekolah dalam melaksanakan kegiatan kependidikan.
Dalam pelaksaan PPL, nantinya mahasiswa diharapkan dapat menyadari peran yang
akan dilaksanakan sebagai seorang guru.
Praktik pengenalan lapangan (PPL) yang kami laksanakan di SMAN 7
Mataram pada tahun ajaran 2015/2016 adalah salah satu wujud dari upaya untuk
36
memberikan pengalaman guna meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa FKIP
Universitas Mataram. SMAN 7 Mataram adalah salah satu sekolah yang cocok untuk
melaksanakan program PPL ini, karena sekolah ini mendukung pelaksanaan PPL
dengan baik. Bentuk dukungan pelaksanaan PPL di sekolah baik dari segi administrasi
sekolah, guru sekolah, maupun fasilitas sekolah yang menunjang terlaksananya program
PPL. Dari segi administrasi sekolah dapat dilihat dari awal kedatangan kami di sekolah,
yakni saat mengantar surat penerimaan mahasiswa PPL, di mana kami dilayani dengan
baik oleh pihak administrasi sekolah. Guru di SMAN 7 Mataram adalah guru-guru yang
ramah sehingga kami mudah bergaul di sekolah. Dari segi fasilitas, ruang kelas
menunjang terlaksananya proses pembelajaran, alat kelengkapan mengajar seperti papan
tulis bangku, dan kursi memadai bagi siswa, serta LCD juga dapat kami manfaatkan
untuk kepentingan mengajar. Khususnya bagi kami mahasiswa PPL yang mengajar
IPA, SMAN 7 Mataram memiliki laboratorium yang menunjang kegiatan praktikum
IPA. Alat-alat praktikum yang dibutuhkan dalam pembelajaran juga sudah cukup
memadai.
Program PPL yang telah kami jalankan di SMAN 7 Mataram, memberikan
pengalaman yang sangat berharga bagi kami selaku mahasiswa PPL. Melalui program
PPL ini kami mengaplikasikan teori yang telah kami peroleh di kampus dalam kegiatan
pembelajaran nyata di sekolah. Kenyataan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,
teori yang kami peroleh di kampus tidak mencukupi dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, kami dibimbing oleh guru pamong dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Bentuk bimbingan dimulai dari kegitan sebelum pelaksanaan
pembelajaran sampai sesudah pelaksaan. Bimbingan sebelum pelaksanaan
pembelajaran, yakni cara menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), cara
mengelola kelas, penggunaan model, strategi, dan metode yang tepat dalam
pembelajaran, serta cara menghadapi murid yang nakal. Bimbingan setelah
melaksanakan pembelajaran yakni untuk mengetahui kekurangan-kekurangan selama
proses pembelajaran kemudian diperbaiki pada kegiatan pembelajaran berikutnya.
Program PPL memberikan gambaran tugas guru kepada mahasiswa PPL
selaku calon guru dalam melaksanakan kegiatan kependidikan. Gambaran tugas guru
yang dimaksud adalah menyiapkan perangkat sebelum melaksanakan program
37
pembelajaran, selama proses pembelajaran, dan sesudah proses pembelajaran. Perangkat
yang dimaksud sepertikalender pendidikan, perencanaan hari efektif, program semester,
program tahunan, silabus, RPP, dan pedoman penilaian. Semua perangkat pembelajaran
harus disiapkan dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan pembelajaran disekolah
berjalan dengan baik dan lancar.
38
BAB IV
STUDI KASUS
A. Hasil
 Observasi
Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan
dilakukan tanpa sepengetahuan siswa. Tingkah laku siswa yang diobservasi adalah
tingkah laku yang sebenarnya bukan dibuat-buat. Dari observasi yang telah dilakukan
diperoleh data sebagai berikut:
a. Siswa ini adalah siswa yang lebih senang duduk sendiri di kelasnya.
b. Siswa ini adalah siswa yang pendiam, tatapan matanya kosong seperti tidak
tahu tujuan bersekolah.
c. Siswa ini sering menyendiri dalam mengerjakan tugas, tidak membahasnya
dengan temannya yang lain.
d. Siswa ini agak lambat dalam belajar.
e. Siswa ini memang memperhatikan guru ketika menjelaskan materi tetapi
pikirannya entah kemana.
f. Siswa ini juga tidak banyak bergaul dengan teman sekelasnya, ia lebih senang
bermain dengan siswa di kelas lain yang merupakan teman karibnya sejak di
SMP.
g. Siswa ini jarang sekali mencatat, jarang mengerjakan tugas, sering bolos dan
tidak peduli dia sudah ulangan atau tidak. Ketika gurunya meminta untuk
mengerjakan ulangan susulan, ia hanya mengangguk tetapi tidak mengerjakan
soal sama sekali sampai jam pelajaran usai dan dia keluar terlebih dahulu
sebelum gurunya keluar.
 Wawancara
Dari hasil wawancara dengan teman karibnya, siswa berinisial (S.J) ini adalah
anak paling kecil dari 6 bersaudara. 3 saudaranya sudah menikah. S.J tinggal di karang
baru bersama kedua orang tuanya. Kesehariannya di rumah bila ia bolos sekolah adalah
hanya diam saja di dalam kamar. Kebiasaan bolosnya di SMA ini adalah dampak dari
kebiasaan bolosnya ketika di SMP. Ketika ketahuan bolos, S.J dibiarkan saja oleh
39
ayahnya karena memang sifat ayahnya ketika marah adalah dengan cara diam. Ayahnya
adalah seorang pensiunan dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Keadaan
ekonomi keluarganya tidak terlalu rendah dan tidak juga terlalu tinggi, biasa-biasa saja.
Dari penuturan temannya, S.J ini adalah seorang yang pendiam dan pemalu. Dia bisa
bersikap biasa hanya ketika berkumpul dengan teman karibnya. Di luar sekolah ia juga
bermain dengan teman karibnya seperti siswa yang lain yang bepergian bersama teman-
temannya, hanya saja ketika dikelas ia kembali bersifat pendiam.
B. Pembahasan
Studi kasus, seperti yang dirumuskan Robert K. Yin (2008;1), merupakan sebuah
metode yang mengacu pada penelitian yang mempunyai unsur how dan why pada
pertanyaan utama penelitiannya dan meneliti masalah-masalah kontemporer (masa kini)
serta sedikitnya peluang peneliti dalam mengontrol peritiswa (kasus) yang ditelitinya.
Identifikasi kasus merupakan langkah awal untuk menemukan peserta didik yang
diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Pada tahap ini, dilakukan
identifikasi terhadap apa yang akan dijadikan subjek studi kasus. Dalam langkah ini
dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data, seperti observasi dan wawancara
dengan teman siswa yang bermasalah.
Dari data yang diperoleh saat wawancara dengan teman dekatnya, terdapat masalah
yang dialami S.J yaitu orang tua kurang peduli, jarang berkomunikasi dengan orang tua,
tidak berada di kelas yang sama dengan teman karibnya, merasa tidak betah di kelas,
susah memahami pelajaran, malas belajar, malas sekolah, sukar menyesuaikan diri
dengan teman kelasnya, suka melamun, pendiam, pemalu, tidak peduli dengan
sekolahnya,dst.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa S.J mengalami masalah
dalam hal belajar, kami sebagai guru PPL di kelasnya, mempunyai alternatif bantuan
bimbingan yang dapat diberikan, antara lain:
1. Memberi motivasi pada S.J agar tidak takut bertanya.
2. Berusaha untuk lebih terbuka terhadap orang tua, guru, dan teman kelasnya.
40
3. Memotivasi S.J untuk bersemangat dalam belajar.
4. Memotivasi S.J agar prestasinya semangkin meningkat.
5. Menasehati S.J agar menghilangkan kebiasaan bolosnya karena akan berdampak
buruk bagi dirinya, misal ia bisa saja tidak naik kelas.
6. Memberikan saran kepada orang tua agar terus memantau kegiatan yang
dilakukan anaknya di rumah.
7. Mengajak S.J untuk mengikuti organisasi misalnya OSIS atau remaja mushola
agar ia bisa bersosialisasi dengan banyak orang.
8. Membuat kelompok belajar yang di bimbing oleh wali kelas agar S.J bisa
menyusul teman-temannya dalam hal materi pelajaran.
9. Memberi pemahaman pada S.J bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan. Setiap orang punya peluang untuk bisa dan maju. Bahwa tidak ada
orang yang bodoh dan orang pandai. Setiap anak bisa mendapat nilai yang
terbaik jika ia memiliki kemauan untuk belajar dan berusaha.
10. Menyarankan kepada S.J agar mau terbuka kepada orang lain, terutama kepada
teman- temannya, karena interaksi atau komunikasi dengan orang lain dapat
mengurangi beban ketika kita memiliki masalah pribadi.
11. Memberi pemahaman kepada S.J bahwa kondisi ekonomi serta kurangnya
fasilitas belajar karena tidak menjadi penghambat untuk berprestasi.
Menyadarkan konseli bahwa ia sebenarnya jauh lebih beruntung dibandingkan
anak- anak yang lain. Masih banyak anak jauh lebih kurang beruntung dari segi
ekonomi dibandingkan S.J yang mampu mengenyam pendidikan hingga SMA,
sementara di luar sana banyak anak-anak yang putus sekolah karena hambatan
ekonomi.
12. Membantu S.J membuat jadwal belajar yang baik.
13. Memberikan pengertian pada teman-temannya agar dapat saling menghargai dan
menyayangi dalam satu kelas sehingga tidak ada yang saling menjahili.
14. Memberikan pesan kepada teman-teman yang paling dekat dengan S.J agar
senantiasa mensuport serta membantu jika S.J memiliki masalah.
15. Hendaklah orang tua membuka diri, berkomunikasi dengan anaknya guna
memperoleh secara langsung informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah
41
situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka
dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas
belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di
dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat
anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
16. Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Ketika menyuruh dan mengawasi
anak belajar, orang tua juga perlu untuk terlihat belajar (misalnya membaca
buku). Sesekali ayah dan ibu perlu berdiskusi satu sama lain, mengenai topik -
topik serius.
17. Insentif yang dapat diberikan ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi bisa
juga berupa penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar tanpa
mesti disuruh
18. Sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah pada
anak (bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi misalnya sembari mengisi tts
atau ikut menjawab kuis). Jika anak bisa menjawab, puji dia dengan menyebut
kepintarannya sebagai hasil belajar.
19. Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan
rutinitas yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat
mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau
memukul). gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh
akal pikiran anak.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan PPL di SMA Negeri 7 Mataram sejak
bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Desember 2015, kami dapat mengambil
beberapa kesimpulan antara lain:
1. PPL merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan serta pengalaman yang akan menjadi bekal bagi calon guru untuk
membina dan mendidik siswa. Selain itu, kegiatan PPL dapat memberikan
gambaran nyata kepada mahasiswa yang merupakan calon guru tentang luasnya
masalah kependidikan dilapangan, sehingga pengalaman yang ddapat pada masa
PPL tersebut dapat menjadi modal berharga sebelum terjun ke masyarakat.
2. Adanya obseravasi orientasi lapangan, mahasiswa PPL dapat memperoleh data
tentang kondisi sekolah, diantaranya:
o Program belajar mengajar berupa kalender pendidikan, program tahunan,
program semester, analisa materi pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran
dan alat evaluasi.
o Kondisi fasilitas yang menunjang terselenggaranya pendidikan yang cukup
baik, baik dari segi jumlah, kemampuan, keamanan, maupun penataannya.
3. Mahasiswa PPL sebagai calon guru memperoleh pengalaman secara langsung
mengenai:
o Alat-alat administratif dalam lingkungan sekolah.
o Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
o Mahasiswa PPL sebagai calon guru memperoleh pengalaman secara langsung
karakter siswa yang berhubungan dengan kemampuan belajar.
4. PPL merupakan salah satu usaha untuk menerapkan teori yang telah diterima
dibangku kuliah.
5. PPL merupakan bagian integral yang mencakup kegiatan latihan belajar mengajar
dan kegiatan pendidikan lainnya.
43
6. Melalui PPL mahasiswa dapat membandingkan, menyesuaikan, dan menerapkan
teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kondisi di lapangan, juga
memperoleh gambaran bagaimana seharusnya bersikap sebagai seorang guru baik
terhadap atasan, sesama guru, pegawai, juga bagaimana cara menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi dalam mengajar. Melalui kegiatan ini pula
mahasiswa PPL bisa lebih dewasa dalam berpikir, berbuat dan bertingkah laku,
bergaul serta berdisiplin sebagai calon guru.
7. Dengan pelaksanaan PPL, mahasiswa PPL sebagai calon guru dapat memperluas
pengetahuan dan cakrawala berpikir mengenai situasi dan kondisi dunia pendidikan
saat ini, sekaligus mendapat gambaran tentang dunia pendidikan untuk masa yang
akan datang.
8. Memperoleh keterampilan dalam menyampaikan materi pelajaran dengan tehnik
dan metode yang tepat, benar, efektif dalam mengelolah kelas.
9. Memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan dalam dunia pendidikan
secara langsung sebagai pelengkap dari ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku
kuliah seperti : struktur organisasi, perangkat mengajar, tehnik dan metode yang
tepat dalam mengajar,serta solusi-solusi dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan dunia kependidikan dan mengetahui cara mengajar yang baik,
benar, dan efektif.
B. Saran
Agar pelaksanaan PPL dan kegiatan pembelajaran di sekolah lebih baik lagi
maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Untuk mahasiswa PPL sebaiknya harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya
sebelum mengajar dan tidak sedang dalam memprogramkan mata kuliah yang
banyak.
2. Sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa harus dibekali dengan
pengalaman mengajar dalam bentuk Microteaching dalam kurun waktu yang cukup
lama, sehingga mereka dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekolah tempat PPL.
44
3. Agar pelaksanaan PPL lebih produktif, hendaknya dalam hal negosiasi antara
UPPL dengan pihak sekolah dilakukan dengan baik, sehingga pelaksanaan PPL
untuk satu semester tepat dimulai saat pelaksanaan semester yang bersangkutan
dimulai, sehingga guru pamong dan mahasiswa PPL tidak kesulitan dalam
penentuan dan perencanaan bahan ajar yang diberikan untuk satu semester.
4. Guru sebaiknya melengkapi administrasi mengajar sebelum mengajar di kelas.
Administrasi mengajar yaitu perangkat mengajar yang terdiri dari kalender
pendidikan, standar kompetensi, RPP, program tahunan, program semesteran, buku
pegangan guru, bank soal dan yang lainnya terkait keperluan dalam proses
pembelajaran.
5. Mengetahui kemampuan siswanya dalam menangkap pembelajaran dalam arti
tidak membuat tujuan pembelajaran melebihi kemampuan siswa.
6. Harus tanggap dalam mengamati tingkah laku siswa ketika guru menyampaikan
materi pembelajaran.
7. Guru harus selalu meningkatkan kemampuan, mengembangkan diri dalam
meningkatkan kualitasnya dalam mengajar di kelas.
8. Guru sebaiknya datang tepat waktu agar pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang telah direncanakan di RPP sehingga siswa nya tidak keluar kelas karena
gurunya datang terlambat.
9. Tanamkan disiplin waktu kepada siswa-siswa contohnya bisa dimulai dari para
guru sehingga siswa akan malu untuk datang terlambat khususnya saat kegiatan
imtaq setiap hari jum’at, sebaiknya ibu dan bapak guru yang lain hadir menemani
siswa, tidak hanya kepala sekolah, wakasek, guru BK, dan guru agama saja tetapi
seluruh guru yang ada di SMAN 7 Mataram semestinya menyempatkan diri untuk
menghadiri imtaq yang dilakukan sekali seminggu ini. Jadi guru berkumpul tidak
hanya pada saat acara besar saja, tetapi juga pada saat acara kecil seperti imtaq ini.
Hal seperti ini bisa membuat siswa merasa dekat dengan guru-gurunya.
10. Kepada bapak dan ibu guru di SMA Negeri 7 Mataram agar terus meningkatkan
kemampuan dan kualitasnya dalam mengajar dan menjadi tauladan yang paling
baik bagi peserta didik.

More Related Content

What's hot

Panduan ppl i
Panduan ppl iPanduan ppl i
Panduan ppl iYan Bali
 
Melindungi masa instruksional
Melindungi masa instruksionalMelindungi masa instruksional
Melindungi masa instruksional
norlizajais
 
Isi laporan fenti
Isi laporan fentiIsi laporan fenti
Isi laporan fenti
akhmad rojikhi
 
Peran Guru BK dalam kurikulum 2013
Peran Guru BK dalam kurikulum 2013Peran Guru BK dalam kurikulum 2013
Peran Guru BK dalam kurikulum 2013
Agus Sby
 
Buku mmi 1 pelaksanaan final
Buku mmi 1  pelaksanaan finalBuku mmi 1  pelaksanaan final
Buku mmi 1 pelaksanaan final
Adila Dila
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruRusman Iskandar
 
Modul 2 implementasi bk dn kur 13
Modul 2 implementasi bk dn kur 13 Modul 2 implementasi bk dn kur 13
Modul 2 implementasi bk dn kur 13
isti18
 
Makalah 6
Makalah 6Makalah 6
Makalah 6
Yony Utami
 
Isi mos.ok
Isi mos.okIsi mos.ok
Isi mos.ok
Nandang Sukmara
 
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIAFEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
MAY NURHAYATI
 
Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Nandang Sukmara
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
smpn1kotawaringinlama
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 

What's hot (14)

Panduan ppl i
Panduan ppl iPanduan ppl i
Panduan ppl i
 
Melindungi masa instruksional
Melindungi masa instruksionalMelindungi masa instruksional
Melindungi masa instruksional
 
Isi laporan fenti
Isi laporan fentiIsi laporan fenti
Isi laporan fenti
 
Peran Guru BK dalam kurikulum 2013
Peran Guru BK dalam kurikulum 2013Peran Guru BK dalam kurikulum 2013
Peran Guru BK dalam kurikulum 2013
 
Buku mmi 1 pelaksanaan final
Buku mmi 1  pelaksanaan finalBuku mmi 1  pelaksanaan final
Buku mmi 1 pelaksanaan final
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guru
 
Modul 2 implementasi bk dn kur 13
Modul 2 implementasi bk dn kur 13 Modul 2 implementasi bk dn kur 13
Modul 2 implementasi bk dn kur 13
 
Makalah 6
Makalah 6Makalah 6
Makalah 6
 
Isi mos.ok
Isi mos.okIsi mos.ok
Isi mos.ok
 
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIAFEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
 
Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 

Similar to Laporan

06 bab i pendahuluan sudah
06   bab i pendahuluan sudah06   bab i pendahuluan sudah
06 bab i pendahuluan sudah
Anzhor Muhajir
 
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)Fitrianti Risman
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
apriliaelokaena
 
Laporan PPL SMA N 1 Tuntang
Laporan PPL SMA N 1 TuntangLaporan PPL SMA N 1 Tuntang
Laporan PPL SMA N 1 Tuntang
ND Arisanti
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
Potpotya Fitri
 
D. BAB 1
D. BAB 1D. BAB 1
D. BAB 1
Ghian Velina
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
Tatik prisnamasari
 
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruImplikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruMegala Silva Raju
 
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruImplikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruMegala Silva Raju
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
Fathur Rozi
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalrinoarpa
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalrinoarpa
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
G. BAB IV LAPORAN PPL
G. BAB IV LAPORAN PPLG. BAB IV LAPORAN PPL
G. BAB IV LAPORAN PPL
Ghian Velina
 

Similar to Laporan (20)

06 bab i pendahuluan sudah
06   bab i pendahuluan sudah06   bab i pendahuluan sudah
06 bab i pendahuluan sudah
 
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
 
Laporan ppl
Laporan pplLaporan ppl
Laporan ppl
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Laporan PPL SMA N 1 Tuntang
Laporan PPL SMA N 1 TuntangLaporan PPL SMA N 1 Tuntang
Laporan PPL SMA N 1 Tuntang
 
PPL Report-Bab 1
PPL Report-Bab 1PPL Report-Bab 1
PPL Report-Bab 1
 
Laporan andi yusup pdf
Laporan andi  yusup pdfLaporan andi  yusup pdf
Laporan andi yusup pdf
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
 
D. bab i
D. bab iD. bab i
D. bab i
 
D. BAB 1
D. BAB 1D. BAB 1
D. BAB 1
 
Laporan ppl ethy
Laporan ppl ethyLaporan ppl ethy
Laporan ppl ethy
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
 
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruImplikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
 
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guruImplikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
Implikasi falsafah pendidikan kebangsaan & falsafah pendidikan guru
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
G. BAB IV LAPORAN PPL
G. BAB IV LAPORAN PPLG. BAB IV LAPORAN PPL
G. BAB IV LAPORAN PPL
 

More from Febri Susanti

6.lks
6.lks6.lks
3.rpp
3.rpp3.rpp
Isi
IsiIsi
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1
Febri Susanti
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
Febri Susanti
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
Febri Susanti
 

More from Febri Susanti (6)

6.lks
6.lks6.lks
6.lks
 
3.rpp
3.rpp3.rpp
3.rpp
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 

Recently uploaded

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Laporan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, apalagi bangsa yang sedang giatnya membangun. Lancarnya pembangunan di suatu bangsa sangat ditentukan oleh mutu pendidikannya. Meningkatkan mutu pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas tenaga kependidikan. Melalui pelatihan dan pengajaran kepada calon tenaga kependidikan diharapkan dapat menghasilkan pendidik yang professional sehingga mampu menjawab tantangan global di dunia pendidikan saat ini. Di Indonesia salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah sebagai penanggung jawab telah berupaya untuk mengusahakan tenaga pengajar yang siap pakai sehingga apa yang diharapkan oleh tujuan nasional dapat terwujud. Guru di dalam mewujudkan hal tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab serta peranan yang sangat penting. Artinya tinggi rendahnya kebudayaan suatu masyarakat dan negara, sebagian besar bergantung pada pendidikan yang di berikan pada guru. Makin tinggi pendidikan guru akan makin baik pula derajat masyarakat. Ini berarti tugas seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi lebih jauh dari itu, guru juga turut serta membentuk kepribadian anak didik. Mengingat beratnya tugas tersebut maka seorang guru hendaknya dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Secara teoritis mahasiswa FKIP sebagai calon pendidik telah dibekali seperangkat ilmu pengetahuan tentang ilmu keguruan dan ilmu kependidikan. Namun apa yang telah diperoleh dibangku kuliah belum cukup sebagai bekal untuk menjadi guru yang berpotensi dan profesional. Sebagai upaya untuk mencetak tenaga-tenaga pendidik yang profesional dan berkualitas, baik dalam hal mengajar maupun mendidik maka mahasiswa sebagai calon guru dirasakan perlu untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
  • 2. 2 PPL merupakan sarana dalam mempraktikan teori yang telah diterima mahasiswa guna menyiapkan para calon guru supaya menguasai kemampuan guru yang sesungguhnya. Dalam kegiatan PPL, mahasiswa praktik mengajar dan menerapkan materi yang sudah dipelajari untuk disampaikan kepada anak didik. Dalam memberikan materi mahasiswa praktikan harus benar-benar menguasai materi ditunjang dengan literatur-literatur yang dapat menambah pengetahuan anak didik. Jadi dalam praktiknya, PPL dilaksanakan di sekolah dalam kondisi sesungguhnya. Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan program pengalaman lapangan (PPL), menjadi hal yang sangat penting bagi seorang calon guru, dengan harapan setelah selesai para calon guru memiliki bekal pengalaman mengajar yang tentunya sangat dalam untuk memasuki dunia pendidikan sesuai dengan profesinya, dan mampu merealisasikan pengetahuan dan teori-teori keguruan yang telah diterima di bangku kuliah dalam kondisi dan situasi yang nyata di lingkungan sekolah. Dengan demikian diharapkan para mahasiswa calon guru setelah selesai praktek mempunyai bekal yang cukup untuk memasuki dunia pendidikan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui program PPL tersebut. B. Pengertian PPL Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu matakuliah perilaku berkarya (MPB) yang dipersyaratkan dalam lembaga pendidikan keguruan. Matakuliah tersebut dirancang secara khusus untuk menyiapkan calon guru agar memiliki dan menguasai kompetensi profesi keguruan secara utuh, sehingga nantinya mereka dapat menjadi guru yang bisa mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional. Program Pengalaman Lapangan merupakan program yang secara khusus dirancang untuk mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi professional dan pedagogik calon guru sebelum benar-benar dilepas ke lapangan. Penyelenggaraan PPL mahasiswa di sekolah negeri atau swasta merupakan gambaran kualitas keseluruhan proses pembelajaran di FKIP UNRAM, sehingga penyelenggaraannya memerlukan perhatian dan dukungan berbagai pihak, terutama para dosen yang diberi tugas sebagai pembimbing, dan mahasiswa yang hendaknya secara sadar mempersiapkan diri
  • 3. 3 dengan baik saat melaksanakan PPL. Perhatian dan dukungan terhadap penyelenggaraan PPL senantiasa perlu dioptimalkan karena pada praktiknya PPL memiliki implikasi langsung terhadap tingkat pencapaian visi pendidikan nasional. Selain itu, banyak keluhan terhadap ketidaksiapan lulusan menjadi guru. Juga dijadikan dasar pentingnya penyelenggaraan PPL secara terencana dan terukur capaiannya. Dengan demikian, PPL yang diselenggrakan oleh FKIP UNRAM harus mampu menjamin kualitas lulusannya sehingga mampu menjadi pendidik yang profesional. C. Tujuan PPL Penyelenggaraan PPL di FKIP UNRAM bertujuan untuk mendidik, membina, membimbing, dan melatih mahasiswa agar mampu: 1. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam dan luar kelas. 2. Mengenal secra cermat lingkungan sekolah, baik secara fisik maupun adminstrasi untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap profesional seorang guru. 3. Mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif 4. Mendalami karateristik dari siswa dalam rangka memotivasi belajarnya. 5. Menemukan permasalahan yang menghambat proses pembelajran dikelas dan mampu mengatasi permasalahan tersebut. 6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan pembelajaran. 7. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan mengimplemplementasikannya secara baik. 8. Mengobservasi kegiatan pembelajaran, mengolah dan menginterprestasi hasil observasi dan mengkomunikasiannya secara sitematis. 9. Melakukan evaluasi pada proses dan hasil pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran. D. Sasaran PPL Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan ini adalah membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat ilmu
  • 4. 4 pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta cakap atau mampu dan tepat menggunakannya didalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran disekolah maupun diluar sekolah. E. Manfaat PPL Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan PPL ini antara lain : 1. Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa PPL mendapatkan pengalaman tentang bagaimana cara melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan. b. Mahasiswa PPL memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu dan teori yang didapatkan pada saat perkuliahan. c. Memberikan kesempatan untuk berperan sebagai motivator dalam penyelenggaraan pendidikan. d. Mahasiswa tidak merasa asing jika kelak menjadi seorang guru karena telah mendapatkan pengalaman sebelumnya. 2. Bagi Sekolah a. Mendapatkan bantuan dalam mengatasi kekurangan sumber daya manusia (guru). b. Sekolah akan memperoleh informasi tentang perkembangan dunia pendidikan pada umumnya dan perkembangan teori-teori pada bidang- bidang tertentu, sehingga kehadiran mahasiswa PPL tidak perlu dianggap penghambat pelaksanaan PBM, tetapi merupakan suatu kebutuhan. c. Memperoleh kesempatan untuk terlibat dalam penyiapan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas. d. Sekolah juga memperoleh informasi mengenai pengelolaan laboratorium, penggunaan alat dan bahan percobaan serta pentingnya mempraktekan teori agar siswa lebih termotivasi untuk belajar. 3. Bagi Perguruan Tinggi/Universitas a. Perguruan tinggi akan memperoleh umpan balik (informasi) tentang PBM di Sekolah, terutama kurikulum yang digunakan dan perangkat-perangkat yang
  • 5. 5 berfungsi untuk menunjang PBM, hal ini dapat membantu pihak universitas dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan. b. Terwujudnya kemitraan antar lembaga penyelenggara pendidikan pemerintah daerah dan instansi lainya.
  • 6. 6 BAB II HASIL OBSERVASI KEADAAN SEKOLAH Pada program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan yang dilaksanakan dari bulan Agustus sampai bulan Desember 2015, kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah suatu metode pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengadakan pengamatan, pendekatan, penelitian dan analisis terhadap berbagai situasi dan kondisi serta bebagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan PPL di SMAN 7 Mataram. Tujuan dilaksanakannya kegiatan observasi ini adalah sebagai langkah awal untuk mengenal lingkungan tempat pelaksanaan PPL, di samping itu juga untuk memperoleh informasi mengenai keadaan sekolah. Pelaksanaan observasi meliputi : keadaan fisik sekolah, sarana dan prasarana/fasilitas sekolah, perangkat administrasi sekolah dan observasi pengaturan kelas sebagai syarat kegiatan belajar mengajar. A. Keadaan fisik sekolah Keadaan fisik sekolah merupakan gambaran umum tentang keadaan SMAN 7 Mataram baik dari keadaan fisik maupun mutunya. SMAN 7 Mataram mempunyai konstruksi fisik yang permanen dan memiliki kapasitas yang lengkap. Adapun identitas sekolah dari SMAN 7 Mataram adalah: Nama Sekolah : SMAN 7 Mataram Alamat Sekolah : Jln. Adi Sucipto Ampenan Desa/Kecamatan : Pejeruk/Ampenen Kab/Kota : Mataram Status Sekolah : Negeri SMAN 7 Mataram dibangun di atas tanah seluas 3000 m2 . Batas wilayah sekolah sudah dipagar permanen. Di depan sekolah terdapat jalan raya dan di belakang sekolah terdapat sawah dan perumahan penduduk. Adapun batas-batas SMAN 7 Mataram adalah: Utara : Lingkungan Jempong Selatan : Lingkungan Pejeruk Bangket Barat : BTN Griya Ellen
  • 7. 7 Timur : Lingkungan Moncok Gedung SMAN 7 Mataram merupakan gedung milik sendiri. Gedung sekolah hanya digunakan oleh SMAN 7 Mataram. a. Keadaan Bangunan SMAN 7 Mataram memiliki luas tanah 3.000 m2 , dengan ruangan kelas 32 dengan luas 63 m2 , 2 ruangan laboratorium IPA dengan luas 96 m2 , 1 ruangan perpustakaan dengan luas 108 m2 .SMAN 7 Mataram memiliki fasilitas seperti halaman sekolah, taman sekolah dan bangunan gedung. Adapun perincian jumlah bangunan SMAN 7 Mataram adalah sebagai berikut : No Bangunan Jumlah 1 Ruang Kelas 32 lokal 2 Ruang Kepala Sekolah 1 lokal 3 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 lokal 4 Ruang Guru 1 lokal 5 Ruang Tata Usaha 1 lokal 6 Laboraturium IPA 2 lokal 7 Laboraturium Komputer 1 lokal 8 Ruang BK/BP 1 lokal 9 Ruang perpustakaan 1 lokal 10 Ruang UKS 1 lokal 11 Ruang Osis 1 lokal 12 Ruang tamu 2 lokal 13 Gudang 1 lokal 14 Kamar kecil/WC guru 9 lokal 15 Kamar kecil/WC siswa 25 lokal 16 Kantin 6 lokal 17 Koperasi siswa 1 lokal 18 Rumah penjaga sekolah 2 lokal 19 Mushola 1 lokal 20 Tempat parkir 4 lokal
  • 8. 8 b. Keadaan halaman sekolah SMAN 7 Mataram memiliki luas tanah 3.000 m2 .Dari sekian luas tanah yang dimiliki tersebut, SMAN 7 Mataram juga memiliki fasilitas seperti halaman sekolah, taman sekolah dan bangunan gedung. 1. Halaman Sekolah Dari luas tanah 3.000 m2 terdapat tanah lapang yang cukup luas dan memadai dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan sekolah, salah satunya digunakan untuk pelaksanaan upacara. 2. Taman Sekolah Luas tanah 3.000 m2 termasuk juga taman sekolah yang berlokasi di bagian depan sekolah. Keadaan taman terlihat rapi dan bersih dengan berbagai macam tumbuhan yang di tanam di sekitarnya. 3. Bangunan Sekolah SMAN 7 Mataram memiliki luas tanah 3.000 m2 yang sebagian besar luas tanah tersebut digunakan untuk bangunan sekolah sebagai sarana dan prasarana memenuhi tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. c. Keadaan lingkungan Keadaan lingkungan SMAN 7 Mataram sangat bersih karena di setiap sudut sekolah mempunyai tempat pembuangan sampah, hal ini karena status SMAN 7 Mataram yang sudah diakui oleh pemerintah NTB maupun nasional sebagai sekolah sehat. B. Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana dan prasarana di SMAN 7 Mataram cukup memadai. Adapun sarana dan prasarana yang ada saat ini antara lain : 1. Koleksi buku perpustakaan : 10.631 eks 2. Komputer : 20 set 3. OHP/LCD : 5 set 4. Pengeras Suara/ corong : 6 buah 5. Lapangan tenis : 1 unit 6. Lapangan basket : 1 unit 7. Lapangan volly ball : 1 unit
  • 9. 9 8. Lapangan putsal : 1 unit 9. Dapur : 2 ruang 10. Mesin risso : 1 buah 11. Mesin TIK : 2 buah 12. Mesin SIT : 1 buah 13. Mesin potong rumput : 2 buah 14. Mesin/ Pompa Air : 4 buah 15. Tembok serba guna : 1 unit a) Ruang Kantor Ruang kantor terdiri dari : 1. Ruang Kepala Sekolah Ruang kepala sekolah merupakan suatu ruangan yang berada di dalam ruang tata usaha, dan di sampingnya terdapat ruang wakil kepala sekolah. Di dalam ruang kepala sekolah juga terdapat 2 buah monitor CCTV untuk memantau proses belajar mengajar peserta didik. 2. Ruang guru Ruang guru terletak di sebelah selatan lapangan upacara, ruangan ini khusus digunakan untuk tenaga pendidik atau guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi masing-masing untuk setiap guru. Selain itu ruang guru juga dilengkapi dengan 2 buah monitor CCTV untuk memantau proses belajar mengajar peserta didik serta papan pengumuman untuk informasi - informasi tertentu. b) Ruang Kelas Ruang kelas SMAN 7 Mataram cukup memadai. Di dalamnya terdapat beberapa buah Al Qur’an yang disediakan untuk para peserta didik yang akan melakukan imtak pagi setiap harinya. Setiap ruangan dilengkapi meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, papan tulis whiteboard yang berjumlah 2 buah. Setiap kelas sudah terpasang 2 buah kipas angin dan 1 buah CCTV.
  • 10. 10 c) Ruang Perpustakaan dan laboraturium  Ruang perpustakaan Dengan adanya perpustakaan di SMAN 7 Mataram, maka dapat menunjang proses belajar mengajar. Fasilitas yang dimiliki dalam perpustakaan cukup memadai, perpustakaan ini pun telah tertata dengan baik. Tingkat kesadaran siswa untuk berpartisipasi menjaga, menata dan menaati peraturan tata tertib perpustakaan cukup tinggi, sehingga pengurus perpustakaan terbantu dalam membenahi buku- buku tersebut. Adapun perlengkapan sebagai penunjang perpustakaan antara lain :  Buku - buku pelajaran  Majalah, surat kabar dan media lainnya  Peraturan tata tertib  Rak-rak buku  Lemari administrasi buku  Meja baca  Komputer  AC  Ruang laboraturium SMAN 7 Mataram memiliki laboratorium yang terdiri atas:  Laboratorium IPA SMAN 7 Mataram memiliki dua laboratorium IPA dengan luas 96 m2 yang dilengkapi dengan alat-alat serta bahan praktikum yang cukup memadai. Ruangan yang pertama dengan ruangan yang kedua terpisah oleh 1 ruangan yaitu ruangan laboran dan ruangan yang berisi lemari baju praktikum dan lemari mikroskop. Kedua ruangan laboratorium bisa digunakan untuk fisika, biologi dan kimia dimana di dalam ruangan ini terdapat lemari yang berisikan Alat-alat Praktikum IPA (Biologi, Fisika dan Kimia). Di kedua ruangan tersebut dilengkapi juga dengan 2 buah papan tulis white board, disebelah kanan papan terdapat meja dan kursi guru, dan disebelah kanan terdapat meja untuk meletakkan bahan dan alat
  • 11. 11 praktikum. Pada bagian depan papan tulis terdapat meja dan bangku panjang untuk siswa yang akan melaksanakan praktikum. Disebelah kiri kanan dari bangku dan meja siswa terdapat meja yang terbuat dari kramik dan di lengkapi dengan washtafel.  Laboratorium Komputer Ruangan ini dilengkapi dengan beberapa perangkat komputer yang digunakan sebagai tempat praktikum bagi siswa, guna mengenalkan siswa agar terampil menggunakan tekhnologi serta digunakan juga untuk para guru yang ingin mencari materi ajar yang update dari internet yang sudah tersedia.  Ruang Ibadah (Musholla) Musholla digunakan sebagai sarana dakwah bagi siswa dan staf sekolah. Musholla digunakan dalam kegiatan sholat berjamaah, imtaq, tempat untuk praktek pelajaran agama Islam, kajian keagamaan, dan kegiatan-kegiatan keislaman lainnya.  Ruang UKS Ruang UKS merupakan ruangan untuk siswa/guru melakukan kegiatan yang hubungannya dengan layanan kesehatan masyarakat sekolah. Dalam ruangan ini terdapat kasur/tempat tidur guna menangani siswa yang sakit di sekolah.  Ruang OSIS Ruangan ini merupakan sarana bagi para pengurus OSIS untuk melakukan aktivitasnya.  Ruang Multimedia Ruangan ini merupakan ruangan yang biasa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan fasilitas/media tertentu. Dalam ruangan ini terdapat beberapa fasilitas seperti sound system, LCD, Laptop, dll.  Ruang Keterampilan Ruangan ini merupakan ruangan yang biasa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran kesenian. Ruangan ini tertata dengan rapi dan artistik, dilengkapi dengan meja gambar dan peraatan penunjang lainnya. Terdapat hasil karya siswa siswi yang dipajang di dalam ruangan ini.
  • 12. 12  Ruang Koperasi Siswa dan Kantin Ruang kopsis dan kantin adalah ruangan yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan siswa berupa perlengkapan sekolah seperti buku, balpoin, penggaris, atau makanan kecil dan koperasi simpan pinjam Ruang kantin dimanfaatkan sebagai tempat siswa maupun guru untuk sekedar beristirahat berbelanja makanan/minuman.  Lapangan Upacara dan Lapangan Olah Raga Lapangan upacara adalah tepat berlangsungnya kegiatan upacara. Selain itu, lapangan ini juga dimanfaatkan untuk lapangan olahraga. Adapun lapangan olah raga lainnya yang terdapat di SMAN 7 Mataram seperti lapangan voli dengan luas 8x9 m2 , lapangan basket dengan luas 9x18 m2 , dan lapangan-lapangan olah raga lainnya. d) Ruang Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah merupakan suatu ruangan yang tesendiri yang terletak di sebelah pintu masuk utama. Ruang kepala Sekolah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang cukup memadai untuk melayani para tamu di luar sekolah yang ingin berkunjung atau mendatangi SMAN 7 Mataram. C. Perangkat Adminstrasi a. Struktur oganisasi Struktur untuk organisasi sekolah dapat diketahui adanya garis koordinasi yang jelas dari kepala sekolah sampai siswa. Struktur organisasi SMAN 7 Mataram terdiri dari beberapa komponen yang memiliki tugas dan kewajiban masing-masing, adapun komponen itu antara lain:  Kepala Sekolah Kepala sekolah bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor, dalam artian memimpin seluruh kegiatan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang meliputi: 1) Menyusun Program Kerja Tahunan 2) Menyusun RIPS ( Rencana Induk Pengembangan Sekolah ) Jangka Panjang
  • 13. 13 3) Merencanakan RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah ) bersama dengan Komite Sekolah 4) Mengkoordinir pelaksanaan PPDB ( Penerimaan Peserta Didik Baru ) 5) Mengkoordinir penyusunan Administrasi KBM dan Ketatausahaan 6) Mengkoordinir evaluasi dan supervisi KBM dan administrasi sekolah 7) Mengkoordinir kerjasama dan pengembangan sekolah dengan pihak eksternal 8) Mengkoordinir pelaksanaan EDS, LIDI, Akreditasi dan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan 9) Menyusun rencana pengembangan profesi dan karier pendidik dan tenaga kependidikan 10) Mengkoordinir Pengembangan Diri dan pembinaan siswa di sekolah 11) Mengkoordinir promosi sekolah dan penelusuran tamatan 12) Membina etos kerja dan prooduktifitas pendidik dan tenaga kependidikan 13) Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana 14) Melakukan penilaian dan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan 15) Melakukan evaluasi dan revisi program kerja sekolah  Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah. Urusan-urusan wakil kepala sekolah terdiri atas:  Urusan Kurikulum Wakil kepala sekolah urusan kurikulum bertugas membantu kepala sekolah khususnya yang berhubungan dengan kurikulum, antara lain: 1) Menyusun SK Mengajar, jadwal pendidikan, supervisi, pelatihan /diklat sesuai kalender pendidikan 2) Melakukan revisi dan validasi kurikulum sesuai ketentuan dan kebijakan kurikulum lainnya 3) Mensosialisasikan kurikulum di kalangan internal dan eksternal sekolah 4) Mengkoordinir MGMP dan penetapan KKM mata pelajaran 5) Mengkordinir penyusunan perangkat pembelajaran sesuai ketentuan
  • 14. 14 6) Memantau kegiatan pembelajaran kurikuler, piket guru dan pembinaan siswa 7) Mengkordinir evaluasi KBM,remedy / pengayaan dan penyusunan analisa hasil evaluasi 8) Mengkordinir kegiatan materikulasi, try out dan ujian nasional / sekolah praktik maupun tulis 9) Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan siswa 10) Melaksanakan pengembangan materi program pelatihan dan diklat 11) Mengajar 12 jam pelajaran dan melaksanakan tugas lain dari kepala sekolah  Urusan Sarana Dan Prasarana Bertugas membantu kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah yang berhubugan dengan sarana dan prasarana, antara lain: 1) Mengimpentarisasi/melaksanakan pendataan sarana/prasarana sekolah 2) Mengkordinir penyusunan kebutuhan sarana prasarana guru, pegawai, pembina dll 3) Mengkordinir pengadaan sarana perlengkapan sekolah (R.kepala, R.belajar, R.guru dll) 4) Pengadaan buku-buku pelajaran untuk melengkapi perpustakaan sekolah 5) Pengadaan peralatan-peralatan laboraturium koordinasi dengan guru bidang study 6) Menata dan memelihara taman 7) Menyusun program pelaksanaan wawasan wiyatamandala 8) Menyediakan sarana perlengkapan acara-acara rutin maupun insidentil sekolah (apel,rapat dll) 9) Mengajar 12 jam pelajaran 10) Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sekolah 11) Bertanggung jawab kepada kepala sekolah 12) Membuat laporan
  • 15. 15  Urusan Hubungan Masyarakat Bertugas untuk membantu kepala sekolah dalam pengelolaan yang berhubungan dengan masyarakat, antara lain: 1) Membentuk komite sekolah sesuai dengan keputusan Menteri No. 04/V/2004 2) Menjalin kerjasama dengan konite dan masyarakat 3) Mempromosikan sekolah dan mengkordinir penelusuran tamatan/alumni 4) Menjalin kerjasama dengan instansi-instansi terkait yang dapat mengembangkan sekolah 5) Mensosialisasikan setiap kegiatan sekolah ke masyarakat baik melalui media cetak maupun elektronik 6) Mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah 7) Mengkordinir penerimaan tamu sekolah 8) Mengkordinir kegiatan sosial kemasyarakatan guru & pegawai (yasinan, arisan dll) 9) Mengkordinir penggalangan dana sosial kemasyarakatan (musibah, bantuan dll) 10) Mempersiapkan dan mempertahankan SMAN 7 Mataram menjadi Sekolah Sehat Nasional 11) Mempersiapkan SMAN 7 Mataram menjadi Sekolah setandar Nasional dan Internnasional 12) Mengadakan berbagai kegiatan penyuluhan 13) Mengkordinir kegiatan study banding dan tour guru dan pegawai 14) Mengajar 12 jam pelajaran 15) Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sekolah 16) Bertanggungjawab kepada kepala sekolah 17) Pembuatan laporan  Urusan Kesiswaan Tugas umum wakil kepala sekolah urusan kesiswaan adalah mengkoordinir bidang kesiswaan, kegiatan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan karier. Disamping tugas secara umum, ada beberapa tugas khusus diantaranya:
  • 16. 16 1) Melaksanakan penerimaan siswa baru (PSB) 2) Melaksanakan kegiatan Orientasi Siswa Baru 3) Melaksanakan Promosi Ekstrakurikuler 4) Membuat daftar hadir siswa 5) Melaksanakan sosialisasi dan memonitor pelaksanaan tata tertib siswa 6) Membuat kartu pelajar dan kartu asuransi siswa 7) Membuat jadwal pelaksana dan pembina upacara bendera hari senin dan hari besar 8) Melaksanakan pemilihan pengurus osis dan pembinaan osis 9) Melakukan pembinaan sikap mental, pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan ekstrakurikuler 10) Melaksanakan pengumpulan dan penjaringan data usulan siswa penerima bantuan dan beasiswa 11) Melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan osis 12) Melaksanakan kegiatan lomba antar kelas/class meeting 13) Melaksanakan kegiatan pesantren kilat ramadhan dan halal bihalal 14) Melaksanakan kegiatan perpisahan kelas XII 15) Melaksanakan kegiatan pertemuan rutin dengan (para pembina ekstrakurikuler, walikelas, osis) 16) Melaksanakan kegiatan qurban 17) Melaksanakan bakti sosial/kemah bakti osis/ekstra didalam atau diluar sekolah 18) Merencanakan kegiatan rekreasi siswa 19) Melaksanakan kegiatan mutasi siswa keluar/kedalam 20) Mengajar 12 jam pelajaran 21) Bertanggung jawab kepada kepala sekolah 22) Membuat laporan  Guru Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, yang meliputi:
  • 17. 17 1) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti prota, prosem, analisa program pembelajaran, RPP dll setiap semester 2) Melaksanakan administrasi siswa (daftar nilai, daftar hadir dan daftar kemajuan siswa) 3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tepat waktu sesuai jadwal 4) Guru Teori  Mempersiapkan bahan ajaran dan alat bantu  Menyiapkan pelajaran praktek : bahan dan alat, ruangan pembagian tugas  Melaksanakan KBM , pengawasan, proses dan penilaian hasil  Menyelesaikan pekerjaan praktek (pembersihan dan penyimpanan alat, pembersihan ruangan)  Bertanggung jawab terhadap inventaris alat dan perabot 5) Mengembangkan alat bantu kegiatan belajar mengajar 6) Membantu melaksanakan kegiatan 10K 7) Mengembangkan bahan ajara sesuai dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan muatan lokal 8) Mengembangkan kemampuan profesi guru melalui kegiatan MGMP, diklat, seminar dll 9) Membantu mengembangkan koperasi 10) Melakukan kegiatan remedial, pengayaan, matrikulai dan try out 11) Membuat laporan berkala (sementara) dan insidentil tentang perkembangan peserta didik 12) Menyerahkan nilai hasil evaluasi belajar kepada wali-wali kelas 13) Mengisi semua format pengajaran yang diberikan 14) Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sekolah  Wali Kelas Wali kelas adalah seorang guru yang diberikan tugas dan tanggung jawab khusus untuk membimbing siswa dalam satu kelas agar siswa lebih kerarah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan siswa di sekolah. Adapun tugas-tugas tersebut adalah:
  • 18. 18 1) Memahami siswa dan karakter mereka dari kelas yang diasuhnya 2) Mengatur tempat duduk siswa dikelas dan membuat denah kelas 3) Menjalin hubungan dengan orang tua siswa 4) Membantu Bendahara dalam pengumpulan Pembayaran Komite,dan sumbangan lainnya. 5) Mengumpulkan Nilai dari para guru dan memasukkan kedalam buku Daftar Kumpulan Nilai (Leger). 6) Mengolah nilai dari guru mata pelajaran untuk menentukan peringkat dan kenaikan serta kelulusan siswa 7) Mengisi dan membagi raport. 8) Membantu siswa dalam memecahkan masalah/kasusnya sebelum dilanjutkan ke guru BK 9) Membuat laporan berkala dan insidentil 10) Membimbing pelaksanaan 10K dan wawasan wiyata mandala di sekolah 11) Mengawasi pelaksanaan KBM dikelasnya dan melapor kepada Kepala Sekolah 12) Bertanggung jawab terhadap kebersihan, keamanan, dan ketertiban kelas binaannya 13) Menyiapkan, mengkordinir dan mengawasi siswa binaanya pada kegiatan baik didalam sekolah (apel, imtaq dan gotong royong) ataupun diluar sekolah (praktek, tour dll)  Guru Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling menangani dan bertanggung jawab dalam kegiatan sebagai berikut, antara lain: 1) Menyusun program kerja tahunan, semester, mingguan BK 2) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang macam-macam program pilihan/jurusan sekolah 3) Memberikan bimbingan penyuluhan kepada siswa secara individu yang berkaitan dengan hambatan hidup, latar belakang sosial, pengaruh lingkungan, kesukaran belajar dan sebagainya 4) Membuat buku catatan harian masalah siswa binaan 5) Mengumpulkan data selengkapnya tentang keadaan siswa binaan
  • 19. 19 6) Melaksanakan wawancara konseling sesuai tingkat dan jenis masalah yang di hadapi siswa 7) Mengadakan kunjungan kelas setiap binaan, antara lain :  Bimbingan belajar efektif dan efisien  Bimbingan Penyesuaian diri  Bimbingan terhadap peningkatan disiplin pribadi  Bimbingan kelompok dengan bekerjasama dengan osis dan pembina lainnya disekolah. 8) Membuat Rekap masalah yang ada pada siswa binaan 9) Memberikan laporan secara periodik kepada Kepala Sekolah,baik bulanan maupun tahunan mengenai keadaan siswa binaan 10) Memberikan data yang akurat tentang siswa kepada wali kelas sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan hasil akhir keberhasilan dan kelulusan siswa. 11) Mendorong pengembangan potensi siswa sesuai bakat dan minat siswa 12) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan siswa penyimapangan disiplin dan gangguan belajar 13) Mengadakan kunjungan kepada orang tua murid (home visit) bagi siswa yang mempunyai masalah 14) Turut aktif mengimpormasikan peluang dan menyalurkan tamatan ke jenjang kuliah baik diluar daerah maupun di dalam kota serta berkordinasi dengan humas untuk menelusuri tamatan 15) Memonitoring Keadaan siswa pada setiap jam pelajaran dimulai 16) Membuat catatan khusus mengenai siswa yang tidak disiplin seperti  Siswa terlambat  Siswa tidak hadir tanpa keterangan  Siswa yang tidak mentaati aturan tata tertib sekolah 17) Memberikan sanksi kepada siswa yang dianggap melanggar tata tertib sekolah 18) Memasuki ruangan kelas bila ada jam pelajaran yang tidak terisi 19) Bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan sekolah setiap saat. 20) Bertanggung jawab kepada kepala sekolah 21) Membuat laporan
  • 20. 20  Pustakawan sekolah Pustakawan bertanggung jawab terhadap beberapa kegiatan diantaranya: 1) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/ bahan pustaka / media elektronik. 2) Perencanaan pengadaan buku/ bahan pustaka / media elektronik. 3) Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/ bahan pustaka / media elektronika. 4) Menjaga kebersihan perpustakaan. 5) Laporan perpustakaan.  Laboran Laboran bertugas dan bertanggung jawab terhadap kegiatan – kegiatan sebagai berikut: 1) Memelihara, inventarisasi, dan pengadministrasian peminjaman alat – alat laboratorium. 2) Mengatur penyimpanan dan daftar alat – alat laboratorium. 3) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. 4) Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.  Kepala Tata Usaha Sekolah Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun Program Kepala Tata Usaha. 2) Pengelolaan Keuangan Sekolah. 3) Administrasi Perlengkapan. 4) Administrasi Kepegawaian. 5) Administrasi Kesiswaan. 6) Penyusunan dan Penyajian data/ Statistik. 7) Penyusunan Laporan-laporan 8) Administrasi Beasiswa.
  • 21. 21  Osis Kegiatan yang dilakukan yaitu mengikuti event - event antar sekolah jika ada undangan, seperti dibidang Seni, Olahraga, dan Pendidikan serta acara besar sekolah.  Siswa Siswa mempunyai tugas untuk belajar dan berkewajiban untuk memenuhi tata tertib yang berlaku. b. Adminstrasi Sekolah 1) Administrasi Kurikulum  Menyusun program tahunan dan semester.  Menyusun jadwal pelajaran.  Evaluasi program pengajaran 2) Administrasi Sekolah  Penerimaan siswa baru  Bimbingan kepada siswa  Pengelolaan kelas  Mengatur kegiatan OSIS  Pengelolaan data tentang siswa 3) Administrasi ketata-usahaan  Kegiatan administrasi surat menyurat  Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan siswa, BP3 dan daftar penerimaan gaji guru 4) Administrasi sarana dan prasarana  Administrasi material, yang meliputi alat-alat perlengkapan dan alat-alat pelajaran  Administrasi laboratorium, meliputi pemeliharaan alat-alat dan bahan praktikum  Administrasi hubungan masyarakat/orang tua murid dengan sekolah, memelihara hubungan yang baik melalui BK, serta pemeliharaan hubungan dengan pemerintah
  • 22. 22 c. Tata Tertib Sekolah Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMAN 7 Mataram, terdapat tata tertib yang harus dipatuhi baik untuk guru maupun untuk siswa. Secara rinci mengenai tata tertib yang ada di SMAN 7 Mataram sebagai berikut : NO PELANGGARAN SANKSI KET 1.  Membawa senjata api  Mengedarkan narkoba  Human traffiking  Terlibat kasus kriminal  Terbukti hamil atau menghamili  Laporan kepollisian dan dikembalikan ke orang tua/ wali 2.  Berkata kotor kepada guru dan karyawan baik secara lisan dan atausecara tertulis  Mengedarkan, mempertontonkan blue film  Membawa senjata tajam  Mengkonsumsi dan atau membawa minuman keras  Berkelahi bersama teman di Sekolah dan atau melibatkan orang luar  Merusak sarana dan prasarana sekolah  Panggilan orang tua  Membuat perjanjian  Mengikuti trpiutik sistem selama 6 (enam) hari Apabila tahapan pembinaan sudah dilakuan maka dikembalikan ke orang tua untuk mencari sekolah lain/pindah 3.  Tidak masuk tanpa keterangan (alpa) lebih dari 5 hari  Terlambat, bolos, 7 kali  Panggilan orang tua  Membuat perjanjian  Kunjungan rumha  Mengikuti trpiutik sistem tahap 1 selama 3 hari  Mengikuti trpiutik sistem tahap 2 selama 6 hari Apabila tahapan pembinaan sudah dilakuan maka dikembalikan ke orang tua untuk mencari sekolah lain/pindah 4.  Membawa, merokok di sekolah dan atau tidak memakai atribut sekolah  Membuat keributan di kelas, berkata kotor kepada teman  Membuat dokumen/ surat palsu  Tidak masuk lewat pimtu sekolah/ loncat tembok  Meminjamkan seragam kepada anak luar  Panggilan orang tua  Membuat perjanjian  Kunjungan rumha  Mengikuti trpiutik sistem tahap 1 selama 3 hari  Mengikuti trpiutik sistem tahap 2 selama 6 hari Apabila tahapan pembinaan sudah dilakuan maka dikembalikan ke orang tua untuk mencari sekolah lain/pindah 5.  Mengganggu kenyamanan teman  Nyeletuk seenaknya  Berpacaran bermasalah  Panggilan orang tua  Membuat perjanjian Apabila mengulangi kembali maka mengikuti trapiutiik sistem
  • 23. 23 atau dititipkan ke orang tua 6.  Membawa HP ke sekolah  Panggilan orang tua  HP disita selama seminggu dan diseimpan di ruang kepsek  HP diambil oleh orang tua siswa 7.  Bertato permanen  Panggilan orang tua  Di pulangkan untuk menghilangkan / menghapus 8.  Rambut di semir  Rambut melebihi batas  Tidak seragam dan atau memakai atribut sekolah  Dipulangkan  Melaporkan diri ke satgas/wakasek kesiswaan 9.  Tidak mengikuti salah satu kegiatan sekolah  Tidak mengikuri upacara dan imtaq tanpa ijin  Keluar masuk kelas pada saat KBM tanpa ijin guru mata pelajaran  Membuang sampah sembarangan  Mencoret sarana dan prasarana sekolah  Menggunakan asesoris berlebihan  Memakai pirsing / melubangi daun telinga  Berpakaian tidak sopan / tidak sesuai ketentuan sekolah  Melakukan kegiatan diluar jam dan atau diluar kegiatan sekolah  Melakukan ulang tahun pribadi di sekolah  Membuat perjanjian lisan / tertulis serta membersihkan taman, WC di lingkungan sekolah  Panggilan orang tua  Mengikuti trapiutik dan atau dititip ke orang tua D. Pembahasan Praktik pengenalan lapangan (PPL) yang saya laksanakan di SMA Negeri 7 Mataram pada tahun ajaran 2015/2016 smester ganjil adalah salah satu wujud dari upaya untuk memberikan pengalaman guna meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa FKIP Universitas Mataram. Berdasarkan hasil observasi keadaan sekolah yang telah dilakukan, sekolah ini termasuk sekolah berpotensial yang layak dijadikan sebagai pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). SMA Negeri 7 Mataram adalah salah satu sekolah yang cocok untuk melaksanakan program PPL ini, karena
  • 24. 24 sekolah ini mendukung pelaksanaan PPL dengan baik. Hasil observasi yang telah dilakukan oleh berbagai pihak baik di kalangan mahasiswa maupun instansi kampus, keadaan fisik bangunan di SMAN 7 Mataram terlihat cukup menunjang kegiatan belajar mengajar, jumlah siswa dengan jumlah bangunan yang tersedia sudah memenuhi fasilitas yang mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Berbicara tentang fasilitas mengajar, yang diprioritaskan terlaksananya kegaitan belajar mengajar ialah mengenai sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa berbagai ruangan seperti, ruangan kantor, ruangan kelas, ruangan perpustakaan, ruangan laboratorium, dan ruangan kepala sekolah. Berbagai ruangan ini sangat diperlukan untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang aktivitas lainnya di luar dari permasalahan mengajar di kelas. Selain sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah atau yang diprioritaskan di sekolah, perangkat adminstrasi juga menjadi pokok penting untuk mengetahui komponen kewajiban oleh berbagai pihak sekolah termasuk pula perangkat adminstrasi seperti, struktur organisasi, adminstrasi sekolah serta tata terbit yang diberlakukan di sekolah. Struktur organisasi ini harus ada agar tugas maupun tanggung jawab kepala sekolah, wakil kepala sekolah, urusan kurikulum,urusan kemasyarakatan, urusan kesiswaan, guru, wali kelas, guru BK, staf tata usaha, laboran, pustakawan, siswa dan osis menjadi terarah. Adminstrasi yang berada di SMAN 7 Mataram sudah sangat bagus. Membicarakan adminstrasi mulai dari adminstrasi kurikulum, adminstrasi sekolah, ketata-usahaan, maupun adminstrasi sarana dan prasarana, keseluruhannya itu sudah ada dan pengoperasiannya berjalan dengan baik. Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMA Negeri 7 Mataram, terdapat tata tertib yang harus dipatuhi baik untuk guru maupun untuk siswa. Tata tertib tersebut untuk membatasi dan mengontrol segala aktivitas yang berdampak positif maupun yang negatif. Tata tertib inilah yang mengatur kedisiplinan guru maupun siswa. Pada kesimpulannya hasil observasi yang dilakukan SMAN 7 Mataram memperlihatkan keadaan yang baik.
  • 25. 25
  • 26. 26 BAB III RENCANA DAN REALISASI PEMBELAJARAN A. Perencanaan Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan perencanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran merupakan persiapan guru mengajar untuk setiap pertemuan. Rencana pembelajaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar- mengajar di kelas agar lebih efektif dan efisien. Rencana pembelajaran disusun berdasarkan silabus pembelajaran. Rencana pembelajaran berisi materi-materi yang akan diajarkan, langkah-langkah dalam mengajar, dan metode pandekatan yang digunakan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Rencana pembelajaran terdiri dari: 1. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan merupakan acuan pertama untuk menyusun perencanaan pengajaran. 2. Program Tahunan Program tahunan ini disusun berdasarkan GBPP dengan berpedoman pada kalender pendidikan. Komponen program tahunan adalah mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas/program, tahun pelajaran, semester dan alokasi waktu. Adapun pembuatan program tahunan dimaksud untuk: - Mengetahui jumlah jam mengajar efektif dan tidak efektif selama satu tahun pelajaran. - Mengetahui jumlah hari libur dan hari besar selama satu tahun pelajaran. 3. Program Semester Program semester disusun untuk menunjukkan waktu-waktu efektif dalam melaksanakan indikator pembelajaran yang telah direncanakan. Program ini disusun berdasarkan kalender pendidikan yang berlaku dan silabus yang telah dikembangkan. Melalui rancangan program semester ini, akan dapat diketahui apakah terdapat pengurangan atau penambahan alokasi waktu pembelajaran. Perubahan ini biasanya
  • 27. 27 disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga dan tidak disengaja seperti: libur khusus, libur biasa, rapat guru, dan kegiatan-kegiatan sekolah yang lain. Jadi, program semester sangat berguna bagi guru sebagai pedoman dalam hal: - Mengetahui jumlah jam efektif dan tidak efektif selama satu tahun pelajaran - Mengetahui jumlah minggu mengajar oleh guru tersebut. - Menyusun program satuan pelajaran, Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dan analisa materi pelajaran. 4. Penyusunan Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran merupakan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk satu pertemuan. Dalam rencana pembelajaran indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam satu kali pertemuan, dan alat-alat penilaian untuk siswa. Alat-alat penilaian ini terdiri dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilengkapi dengan pedoman penskoran. Tabel 1 : Jadwal Mengajar yang dipegang oleh mahasiswa PPL bidang studi fisika No. Hari Waktu Kelas 1. Selasa 08.35 – 10.00 XI IPA 2 10.15 – 11.35 XI IPA 4 2. Rabu 10.15 – 11.35 XI IPA 1 11.35 – 12.55 XI IPA 3 3. Kamis 11.35 – 12.55 XI IPA 3 4. Jumat 08.00 – 9.20 XI IPA 2 09.40 – 11.00 XI IPA 4 5. Sabtu 10.15 – 11.35 XI IPA 1 5. Analisis Materi Pelajaran Analisis materi pelajaran yang digunakan adalah analisis materi pelajaran yang dibuat dari hasil MGMP. - Persiapan pengajaran
  • 28. 28 Rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar meliputi: A. Persiapan Tertulis Persiapan tertulis meliputi penyusunan, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP disusun sebagai gambaran proses dan hasil yang ingin dicapai dalam satu proses pembelajaran. B. Konsultasi Konsultasi dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar-mengajar. Mahasiswa PPL berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing dengan tujuan agar proses KBM dapat berjalan dengan lancar. C. Persiapan Diri Persiapan diri menyangkut penguasaan materi, pemilihan metode belajar, dan kemampuan menguasai delapan keterampilan dasar mengajar yakni: 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut 3. Keterampilan menjelaskan 4. Keterampilan memberi penguatan 5. Keterampilan mengadakan variasi 6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil 7. Keterampilan mengajar perorangan 8. Keterampilan mengelola kelas D. Penyesuaian Metode dan Sarana Hal ini bergantung pada kondisi sekolah dan kondisi siswa. E. Pengelolaan Kelas Guru menciptakan dan memelihara suasana kelas agar tetap kondusif dan menunjang kegiatan belajar mengajar. F. Mengadakan evaluasi
  • 29. 29 Evaluasi belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan, dapat dilakukan melalui tes tertulis ataupun penugasan Pelaksanaan praktek mengajar di depan kelas  Mahasiswa mengajar berdasarkan RPP yang sudah disepakati oleh guru pamong dan kepala sekolah dan memasuki kelas dengan 2 orang guru yatu 1 guru model dan 1 sebagai observer.  Apersepsi bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan. Apersepsi yang telah diberikan :  Tes lisan Merupakan tes awal yang diberikan pada siswa yang bertujuan untuk mengingatkan kembali pelajaran yang telah disampaikan - Formating Test Diberikan setelah membahas suatu pokok bahasan bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. - Mid Semester Diberikan setelah menyelesaikan seluruh pokok bahasan bertujuan untuk mengevaluasi bahasan di tengah semester - Semester Diberikan setiap akhir semester untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi-materi yang sudah di sampaikan. - Tugas Bertujuan untuk menguatkan materi ajar yang harus disampaikan karena waktu terbatas.  Diskusi latihan mengajar, setiap selesai mengajar guru model (mahasiswa PPL) melakukan diskusi dengan guru pamong tentang hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan selama mengajar.  Perbaikan apabila dalam praktek mengajar terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki.
  • 30. 30  Belajar mengenal siswa dengan cara memperhatikan siswa yang menonjol baik prestasi dan sikap, serta kehadiran memalui absensi setiap hari. B. Realisasi Pembelajaran Dalam merealisasikan proses pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan beberapa komponen yaitu : a. Mengajar Terbimbing Mengajar terbimbing dilakukan sampai minggu kedua setelah program PPL dilaksanakan di sekolah. Melalui mengajar terbimbing mahasiswa PPL diamati cara mengajarnya oleh guru pamong kemudian diberikan saran atas cara mengajarnya, apabila ada kekurangan maka dapat diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Selain itu, dengan adanya mengajar terbimbing ini mahasiswa PPL juga diharapkan dapat mengurangi dan tidak mengulangi kesalahan saat mengajar mandiri nantinya. Sebelum mengajar di kelas para guru PPL dibimbing oleh guru pamong antara lain : menyusun RPP, menggunakan model, metode, pendekatan dalam mengajar, dan cara mengelola kelas, serta cara mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini secara intensif mulai dilaksanakan dari tanggal 27 Agustus hingga 19 September. b. Mengajar Mandiri Setelah melakukan latihan mengajar secara terbimbing di bawah pengawasan guru pamong, guru PPL dilepas untuk mengajar sendiri di depan kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan (RPP) yang telah disepakati dengan guru pamong. Pada saat pelaksanaan pembelajaran mandiri, terkadang dosen pembimbing datang memantau proses pembelajaran, mengamati perkembangan keterampilan mengajar mahasiswa PPL, dan memberikan saran mahasiswa PPL dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 21 Oktober sampai 28 November 2015. c. Ujian PPL Ujian PPL dilaksanakan setelah mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar mandiri. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kemampuan dan keterampilan
  • 31. 31 mahasiswa PPL dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran di kelas setelah melakukan praktik mengajar secara mandiri. Ujian PPL dievaluasi oleh guru pamong dan dosen pembimbing PPL. Hasil evaluasi selanjutnya dijadikan sebagai bahan refleksi oleh mahasiswa PPL dalam melaksanakan pembelajaran serta dijadikan pertimbangan oleh guru pamong dan dosen pembimbing dalam memberikan penilaian. Penulis diuji oleh guru pamong dan dosen pembimbing pada saat mengajarkan materi Elastisitas sub.bab ke-3 susunan pegas secara seri dan paralel pada tanggal 19 November 2015 di kelas XI IPA 3. C. Faktor Pendukung Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran pada bidang studi Fisika yang didapat oleh mahasiswa PPL selama mengajar di SMA Negeri 7 Mataram adalah : 1. Faktor dari Guru PPL Faktor yang berasal dari guru PPL sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Faktor-faktor ini meliputi: a. Persiapan proses mengajar yang disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya b. Persiapan mental yang matang dari guru PPL untuk mengajar di dalam kelas c. Penguasaan materi yang akan diajarkan selama pertemuan berlangsung 2. Situasi dan Kondisi Sekolah Adanya situasi dan kondisi sekolah yang kondusif, membantu terciptanya proses belajar mengajar yang baik dan lancar. Selama penulis mengajar di SMAN 7 Mataram, kondisi dan situasi belajar yang nyaman menjadi salah satu faktor pendukung kegiatan mengajar di sekolah. 3. Faktor Siswa Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran seperti buku paket, alat tulis menulis, serta hal-hal lainnya seperti minat belajar juga menjadi faktor pendukung untuk kelancaran proses belajar di sekolah.
  • 32. 32 4. Kondisi Kelas (Ruang Belajar) Kondisi kelas atau ruang belajar yang kondusif akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan lebih optimal. 5. Faktor Pendukung Lainnya Faktor-faktor lain yang sangat mendukung mahasiswa dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMAN 7 Mataram adalah para guru, karyawan, dan pegawai sekolah yang bersedia membantu mahasiswa dalam melaksanakan tugas PPL. 6. Faktor perpustakaan Dalam memperoleh sumber belajar atau buku pedoman, mahasiswa PPL tidak terlalu kesulitan, karena di SMA Negeri 7 Mataram memiliki perpustakaan yang memadai, sehingga mahasiswa PPL dapat memamfaatkan perpustakaan tersebut dalam membuat administrasi keguruan dan pelaksanaan pembeajaran. 7. Faktor Alat (alat-alat laboratorium) Alat-alat praktikum di SMA Negeri 7 Mataram memadai sehingga dapat membantu proses pembelajaran IPA di kelas. D. Faktor Penghambat Selama PPL di SMA Negeri 7 Mataram ada beberapa hambatan yang dihadapi baik pada saat melakukan observasi maupun saat melaksanakan pembelajaran di kelas yaitu : 1. Hambatan dalam pelaksanaan observasi Sikap siswa yang heterogen menyebabkan kesulitan dalam observasi secara umum dan kebanyakan sisiwa menganggap guru PPL hanya sementara dan tidak terlalu berpengaruh. Selain itu masalah pengelolaan kelas yang sedikit sulit. 2. Hambatan dalam melaksanakan praktik mengajar Ada beberapa hambatan yang kami alami dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu :
  • 33. 33 a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor penghambat yang berasal dari dalam diri mahasiswa PPL itu sendiri. Hambatan-hambatan yang berasal dari dalam diri mahasiswa PPL adalah:  Kurangnya persiapan untuk mengajar di dalam kelas;  Kurangnya pengalaman mahasiswa PPL dalam mengelola kelas;  Kurangnya pengetahuan mahasiswa PPL dalam mengembangkan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Selain masalah internal ada beberapa permasalahan yang sering di hadapi mahasisiwa PPL antara lain : a. Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menyampaikan materi sehingga dalam penyampaian materi yang diajarkan kadang tidak maksimal. b. Sulit untuk menentukan kedalaman materi yang akan diajarkan, penyampaian konsep-konsep penting yang akan diajarkan dan menentukan bagian-bagian yang perlu penekanan. c. Belum bisa mengatur waktu secara efektif dan efisien dalam pembelajaran sehingga dalam penyampaian materi sering tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan atau direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. d. Kurang bisa menguasai kelas, sehingga pada saat guru menjelaskan siswa asyik dengan kegiatan sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru. b. Faktor Eksternal Faktor ini yaitu faktor yang berasal dari luar atau keadaan sekitar mahasiswa PPL seperti : a. Adanya anggapan sebagian siswa bahwa guru PPL hanya sementara dan tidak mempengaruhi penilaian dalam proses pembelajaran di SAMN 7 Mataram.
  • 34. 34 b. Adanya siswa yang bersifat acuh tak acuh dan tidak mau mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru PPL. c. Kegiatan ekstrakurikuler Adanya siswa yang sebagian besar aktif dalam ektrakurikuler terkadang mengganggu kegiatan pembelajaran, karena siswa tersebut seringkali memilih untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dan justru memilih untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan selama kegiatan belajar berlangsung. Sehingga beberapa siswa menjadi tertinggal dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya. d. Suasana kelas Karena jumlah siswa untuk masing-masing kelas X di SMAN 7 Mataram berjumlah 35 orang, maka ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi kurang kondusif. Ada banyak siswa yang ribut saat pembelajaran, sementara sebagian siswa yang lain berusaha memperhatikan penjelasan guru PPL. Suasana kelas yang kurang mendukung menyebabkan pengelolaan kelas oleh mahasiswa PPL menjadi kurang baik karena mahasiswa tidak kurang memiliki kemampuan dalam mengelolanya. Seringkali penulis kesulitan menyampaikan materi maupun melaksanakan tanya jawab dengan siswa sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sedikit terganggu dan kurang efektif. e. Kesulitan dalam menyampaikan materi Meskipun guru PPL sudah menguasai materi yang akan diajarkan, namun adanya perbedaan taraf kecerdasan dan kemampuan menyerap tiap siswa kadangkala menyebabkan proses pembelajaran menjadi agak lambat. Penulis seringkali harus mengulang penjelasan pada siswa yang kurang paham. Hal ini menyebabkan waktu pembelajaran yang telah ditentukan menjadi kurang efektif. E. Cara Mengatasi Hambatan Upaya yang dapat dilakukan sebagain solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
  • 35. 35 a. Untuk mengatasi hambatan selama observasi Untuk mengatasi masalah observasi guru PPL bekerja sama dengan guru kelas dan guru pamong dalam memahami siswa, serta melakukan pendekatan secara langsung dengan para siswa SMA Negeri 7 Mataram. b. Untuk mengatasi hambatan selama praktik mengajar 1) Sebelum melaksanakan pembelajaran mahasiswa PPL melakukan konsultasi mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan guru pamong dan dosen pembimbing PPL 2) Dalam menyusun program pengajaran, mahasiswa PPL selalu berpedoman kalender pendidikan agar bisa memperkirakan aloksi waktu untuk mengadakan konsultasi pada guru pamong. 3) Untuk menghadapi siswa yang tidak termotivasi dalam belajar guru harus mempunyai keterampilan dan mengadakan variasi penggunaan model, metode, dan media pembelajaran. 4) Untuk mengatasi siswa yang tidak mau mendengar penjelasan guru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tersebut dan mengadakan pendekatan kepada siswa secara pribadi. 5) Mengadakan kegiatan belajar tambahan di luar jam pelajaran untuk siswa yang berminat. F. Pembahasan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan program yang tepat dilaksanakan oleh pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram. PPL sangat berguna bagi mahasiswa FKIP guna meningkatkan keterampilan mengajar sebagai calon guru. Selain itu, PPL juga dapat memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk terjun dalam sekolah dalam melaksanakan kegiatan kependidikan. Dalam pelaksaan PPL, nantinya mahasiswa diharapkan dapat menyadari peran yang akan dilaksanakan sebagai seorang guru. Praktik pengenalan lapangan (PPL) yang kami laksanakan di SMAN 7 Mataram pada tahun ajaran 2015/2016 adalah salah satu wujud dari upaya untuk
  • 36. 36 memberikan pengalaman guna meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa FKIP Universitas Mataram. SMAN 7 Mataram adalah salah satu sekolah yang cocok untuk melaksanakan program PPL ini, karena sekolah ini mendukung pelaksanaan PPL dengan baik. Bentuk dukungan pelaksanaan PPL di sekolah baik dari segi administrasi sekolah, guru sekolah, maupun fasilitas sekolah yang menunjang terlaksananya program PPL. Dari segi administrasi sekolah dapat dilihat dari awal kedatangan kami di sekolah, yakni saat mengantar surat penerimaan mahasiswa PPL, di mana kami dilayani dengan baik oleh pihak administrasi sekolah. Guru di SMAN 7 Mataram adalah guru-guru yang ramah sehingga kami mudah bergaul di sekolah. Dari segi fasilitas, ruang kelas menunjang terlaksananya proses pembelajaran, alat kelengkapan mengajar seperti papan tulis bangku, dan kursi memadai bagi siswa, serta LCD juga dapat kami manfaatkan untuk kepentingan mengajar. Khususnya bagi kami mahasiswa PPL yang mengajar IPA, SMAN 7 Mataram memiliki laboratorium yang menunjang kegiatan praktikum IPA. Alat-alat praktikum yang dibutuhkan dalam pembelajaran juga sudah cukup memadai. Program PPL yang telah kami jalankan di SMAN 7 Mataram, memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kami selaku mahasiswa PPL. Melalui program PPL ini kami mengaplikasikan teori yang telah kami peroleh di kampus dalam kegiatan pembelajaran nyata di sekolah. Kenyataan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, teori yang kami peroleh di kampus tidak mencukupi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, kami dibimbing oleh guru pamong dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Bentuk bimbingan dimulai dari kegitan sebelum pelaksanaan pembelajaran sampai sesudah pelaksaan. Bimbingan sebelum pelaksanaan pembelajaran, yakni cara menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), cara mengelola kelas, penggunaan model, strategi, dan metode yang tepat dalam pembelajaran, serta cara menghadapi murid yang nakal. Bimbingan setelah melaksanakan pembelajaran yakni untuk mengetahui kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran kemudian diperbaiki pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Program PPL memberikan gambaran tugas guru kepada mahasiswa PPL selaku calon guru dalam melaksanakan kegiatan kependidikan. Gambaran tugas guru yang dimaksud adalah menyiapkan perangkat sebelum melaksanakan program
  • 37. 37 pembelajaran, selama proses pembelajaran, dan sesudah proses pembelajaran. Perangkat yang dimaksud sepertikalender pendidikan, perencanaan hari efektif, program semester, program tahunan, silabus, RPP, dan pedoman penilaian. Semua perangkat pembelajaran harus disiapkan dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan pembelajaran disekolah berjalan dengan baik dan lancar.
  • 38. 38 BAB IV STUDI KASUS A. Hasil  Observasi Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan dilakukan tanpa sepengetahuan siswa. Tingkah laku siswa yang diobservasi adalah tingkah laku yang sebenarnya bukan dibuat-buat. Dari observasi yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut: a. Siswa ini adalah siswa yang lebih senang duduk sendiri di kelasnya. b. Siswa ini adalah siswa yang pendiam, tatapan matanya kosong seperti tidak tahu tujuan bersekolah. c. Siswa ini sering menyendiri dalam mengerjakan tugas, tidak membahasnya dengan temannya yang lain. d. Siswa ini agak lambat dalam belajar. e. Siswa ini memang memperhatikan guru ketika menjelaskan materi tetapi pikirannya entah kemana. f. Siswa ini juga tidak banyak bergaul dengan teman sekelasnya, ia lebih senang bermain dengan siswa di kelas lain yang merupakan teman karibnya sejak di SMP. g. Siswa ini jarang sekali mencatat, jarang mengerjakan tugas, sering bolos dan tidak peduli dia sudah ulangan atau tidak. Ketika gurunya meminta untuk mengerjakan ulangan susulan, ia hanya mengangguk tetapi tidak mengerjakan soal sama sekali sampai jam pelajaran usai dan dia keluar terlebih dahulu sebelum gurunya keluar.  Wawancara Dari hasil wawancara dengan teman karibnya, siswa berinisial (S.J) ini adalah anak paling kecil dari 6 bersaudara. 3 saudaranya sudah menikah. S.J tinggal di karang baru bersama kedua orang tuanya. Kesehariannya di rumah bila ia bolos sekolah adalah hanya diam saja di dalam kamar. Kebiasaan bolosnya di SMA ini adalah dampak dari kebiasaan bolosnya ketika di SMP. Ketika ketahuan bolos, S.J dibiarkan saja oleh
  • 39. 39 ayahnya karena memang sifat ayahnya ketika marah adalah dengan cara diam. Ayahnya adalah seorang pensiunan dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Keadaan ekonomi keluarganya tidak terlalu rendah dan tidak juga terlalu tinggi, biasa-biasa saja. Dari penuturan temannya, S.J ini adalah seorang yang pendiam dan pemalu. Dia bisa bersikap biasa hanya ketika berkumpul dengan teman karibnya. Di luar sekolah ia juga bermain dengan teman karibnya seperti siswa yang lain yang bepergian bersama teman- temannya, hanya saja ketika dikelas ia kembali bersifat pendiam. B. Pembahasan Studi kasus, seperti yang dirumuskan Robert K. Yin (2008;1), merupakan sebuah metode yang mengacu pada penelitian yang mempunyai unsur how dan why pada pertanyaan utama penelitiannya dan meneliti masalah-masalah kontemporer (masa kini) serta sedikitnya peluang peneliti dalam mengontrol peritiswa (kasus) yang ditelitinya. Identifikasi kasus merupakan langkah awal untuk menemukan peserta didik yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi terhadap apa yang akan dijadikan subjek studi kasus. Dalam langkah ini dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data, seperti observasi dan wawancara dengan teman siswa yang bermasalah. Dari data yang diperoleh saat wawancara dengan teman dekatnya, terdapat masalah yang dialami S.J yaitu orang tua kurang peduli, jarang berkomunikasi dengan orang tua, tidak berada di kelas yang sama dengan teman karibnya, merasa tidak betah di kelas, susah memahami pelajaran, malas belajar, malas sekolah, sukar menyesuaikan diri dengan teman kelasnya, suka melamun, pendiam, pemalu, tidak peduli dengan sekolahnya,dst. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa S.J mengalami masalah dalam hal belajar, kami sebagai guru PPL di kelasnya, mempunyai alternatif bantuan bimbingan yang dapat diberikan, antara lain: 1. Memberi motivasi pada S.J agar tidak takut bertanya. 2. Berusaha untuk lebih terbuka terhadap orang tua, guru, dan teman kelasnya.
  • 40. 40 3. Memotivasi S.J untuk bersemangat dalam belajar. 4. Memotivasi S.J agar prestasinya semangkin meningkat. 5. Menasehati S.J agar menghilangkan kebiasaan bolosnya karena akan berdampak buruk bagi dirinya, misal ia bisa saja tidak naik kelas. 6. Memberikan saran kepada orang tua agar terus memantau kegiatan yang dilakukan anaknya di rumah. 7. Mengajak S.J untuk mengikuti organisasi misalnya OSIS atau remaja mushola agar ia bisa bersosialisasi dengan banyak orang. 8. Membuat kelompok belajar yang di bimbing oleh wali kelas agar S.J bisa menyusul teman-temannya dalam hal materi pelajaran. 9. Memberi pemahaman pada S.J bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Setiap orang punya peluang untuk bisa dan maju. Bahwa tidak ada orang yang bodoh dan orang pandai. Setiap anak bisa mendapat nilai yang terbaik jika ia memiliki kemauan untuk belajar dan berusaha. 10. Menyarankan kepada S.J agar mau terbuka kepada orang lain, terutama kepada teman- temannya, karena interaksi atau komunikasi dengan orang lain dapat mengurangi beban ketika kita memiliki masalah pribadi. 11. Memberi pemahaman kepada S.J bahwa kondisi ekonomi serta kurangnya fasilitas belajar karena tidak menjadi penghambat untuk berprestasi. Menyadarkan konseli bahwa ia sebenarnya jauh lebih beruntung dibandingkan anak- anak yang lain. Masih banyak anak jauh lebih kurang beruntung dari segi ekonomi dibandingkan S.J yang mampu mengenyam pendidikan hingga SMA, sementara di luar sana banyak anak-anak yang putus sekolah karena hambatan ekonomi. 12. Membantu S.J membuat jadwal belajar yang baik. 13. Memberikan pengertian pada teman-temannya agar dapat saling menghargai dan menyayangi dalam satu kelas sehingga tidak ada yang saling menjahili. 14. Memberikan pesan kepada teman-teman yang paling dekat dengan S.J agar senantiasa mensuport serta membantu jika S.J memiliki masalah. 15. Hendaklah orang tua membuka diri, berkomunikasi dengan anaknya guna memperoleh secara langsung informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah
  • 41. 41 situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya. 16. Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Ketika menyuruh dan mengawasi anak belajar, orang tua juga perlu untuk terlihat belajar (misalnya membaca buku). Sesekali ayah dan ibu perlu berdiskusi satu sama lain, mengenai topik - topik serius. 17. Insentif yang dapat diberikan ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar tanpa mesti disuruh 18. Sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak (bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi misalnya sembari mengisi tts atau ikut menjawab kuis). Jika anak bisa menjawab, puji dia dengan menyebut kepintarannya sebagai hasil belajar. 19. Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan rutinitas yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak.
  • 42. 42 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan PPL di SMA Negeri 7 Mataram sejak bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Desember 2015, kami dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. PPL merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman yang akan menjadi bekal bagi calon guru untuk membina dan mendidik siswa. Selain itu, kegiatan PPL dapat memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa yang merupakan calon guru tentang luasnya masalah kependidikan dilapangan, sehingga pengalaman yang ddapat pada masa PPL tersebut dapat menjadi modal berharga sebelum terjun ke masyarakat. 2. Adanya obseravasi orientasi lapangan, mahasiswa PPL dapat memperoleh data tentang kondisi sekolah, diantaranya: o Program belajar mengajar berupa kalender pendidikan, program tahunan, program semester, analisa materi pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat evaluasi. o Kondisi fasilitas yang menunjang terselenggaranya pendidikan yang cukup baik, baik dari segi jumlah, kemampuan, keamanan, maupun penataannya. 3. Mahasiswa PPL sebagai calon guru memperoleh pengalaman secara langsung mengenai: o Alat-alat administratif dalam lingkungan sekolah. o Melaksanakan kegiatan pembelajaran. o Mahasiswa PPL sebagai calon guru memperoleh pengalaman secara langsung karakter siswa yang berhubungan dengan kemampuan belajar. 4. PPL merupakan salah satu usaha untuk menerapkan teori yang telah diterima dibangku kuliah. 5. PPL merupakan bagian integral yang mencakup kegiatan latihan belajar mengajar dan kegiatan pendidikan lainnya.
  • 43. 43 6. Melalui PPL mahasiswa dapat membandingkan, menyesuaikan, dan menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kondisi di lapangan, juga memperoleh gambaran bagaimana seharusnya bersikap sebagai seorang guru baik terhadap atasan, sesama guru, pegawai, juga bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam mengajar. Melalui kegiatan ini pula mahasiswa PPL bisa lebih dewasa dalam berpikir, berbuat dan bertingkah laku, bergaul serta berdisiplin sebagai calon guru. 7. Dengan pelaksanaan PPL, mahasiswa PPL sebagai calon guru dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala berpikir mengenai situasi dan kondisi dunia pendidikan saat ini, sekaligus mendapat gambaran tentang dunia pendidikan untuk masa yang akan datang. 8. Memperoleh keterampilan dalam menyampaikan materi pelajaran dengan tehnik dan metode yang tepat, benar, efektif dalam mengelolah kelas. 9. Memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan dalam dunia pendidikan secara langsung sebagai pelengkap dari ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah seperti : struktur organisasi, perangkat mengajar, tehnik dan metode yang tepat dalam mengajar,serta solusi-solusi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dunia kependidikan dan mengetahui cara mengajar yang baik, benar, dan efektif. B. Saran Agar pelaksanaan PPL dan kegiatan pembelajaran di sekolah lebih baik lagi maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut: 1. Untuk mahasiswa PPL sebaiknya harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum mengajar dan tidak sedang dalam memprogramkan mata kuliah yang banyak. 2. Sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa harus dibekali dengan pengalaman mengajar dalam bentuk Microteaching dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah tempat PPL.
  • 44. 44 3. Agar pelaksanaan PPL lebih produktif, hendaknya dalam hal negosiasi antara UPPL dengan pihak sekolah dilakukan dengan baik, sehingga pelaksanaan PPL untuk satu semester tepat dimulai saat pelaksanaan semester yang bersangkutan dimulai, sehingga guru pamong dan mahasiswa PPL tidak kesulitan dalam penentuan dan perencanaan bahan ajar yang diberikan untuk satu semester. 4. Guru sebaiknya melengkapi administrasi mengajar sebelum mengajar di kelas. Administrasi mengajar yaitu perangkat mengajar yang terdiri dari kalender pendidikan, standar kompetensi, RPP, program tahunan, program semesteran, buku pegangan guru, bank soal dan yang lainnya terkait keperluan dalam proses pembelajaran. 5. Mengetahui kemampuan siswanya dalam menangkap pembelajaran dalam arti tidak membuat tujuan pembelajaran melebihi kemampuan siswa. 6. Harus tanggap dalam mengamati tingkah laku siswa ketika guru menyampaikan materi pembelajaran. 7. Guru harus selalu meningkatkan kemampuan, mengembangkan diri dalam meningkatkan kualitasnya dalam mengajar di kelas. 8. Guru sebaiknya datang tepat waktu agar pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan di RPP sehingga siswa nya tidak keluar kelas karena gurunya datang terlambat. 9. Tanamkan disiplin waktu kepada siswa-siswa contohnya bisa dimulai dari para guru sehingga siswa akan malu untuk datang terlambat khususnya saat kegiatan imtaq setiap hari jum’at, sebaiknya ibu dan bapak guru yang lain hadir menemani siswa, tidak hanya kepala sekolah, wakasek, guru BK, dan guru agama saja tetapi seluruh guru yang ada di SMAN 7 Mataram semestinya menyempatkan diri untuk menghadiri imtaq yang dilakukan sekali seminggu ini. Jadi guru berkumpul tidak hanya pada saat acara besar saja, tetapi juga pada saat acara kecil seperti imtaq ini. Hal seperti ini bisa membuat siswa merasa dekat dengan guru-gurunya. 10. Kepada bapak dan ibu guru di SMA Negeri 7 Mataram agar terus meningkatkan kemampuan dan kualitasnya dalam mengajar dan menjadi tauladan yang paling baik bagi peserta didik.