SlideShare a Scribd company logo
PEDOMAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN
(lampiran I )
PERGUB NTT TENTANG PEDOMAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN PEDOMAN BANSOSKES
3. INDIKATOR KEBERHASILAN
4. RUANG LINGKUP
5. PENGERTIAN
1.LATAR BELAKNAG
 UUD 1945, pasal 28 H, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak
dasar setiap individu dan semua warga negara berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin.
 Berdasarkasn UUD 1945 tersebut maka pemerintah
menyelenggarakan program asuransi kesehatan sosial bagi
masyarakat miskin yaitu Program Jamkesmas.
 Hampir sebagian penduduk masyarakat miskin di Provinsi NTT
(41,4% ) belum tercakup dana Jamkesmas dan sebagian besar
penduduk yang sudah tercakup dana Jamkesmas. (Profil Dinkes NTT
tahun 2013)
…….. Lanjutan LATAR BELAKANG
 Berdasarkan Perda Prov. NTT Nomor I Tahun 2014 Tentang
RPJMD Prov.NTT Tahun 2013-2018, Pemerintah Provinsi NTT
mengalokasikan dana Program Bantuan Sosial Bidang
Kesehatan sebesar Rp. 9.810.000.000,- dan terus meningkat
setiap tahun hingga 2018.
 Pemanfaatan dana bantuan sosial dimaksud belum didukung
dengan pedoman pengelolaan bantuan sosial dalam bidang
kesehatan.
 Sehubungan dengan itu maka Pemprov. NTT memandang
perlu menyusun Pedoman Bantuan Sosial Dalam Bidang
Kesehatan.
 Diharapkan pedoman bantuan sosial dalam bidang kesehatan
ini dapat menjadi acuan bagi pelaksana program bantuan
tersebut agar tepat sasaran dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
…….. Lanjutan LATAR BELAKANG
TUJUAN PEDOMAN BANSOSKES
1. Sebagai acuan dalam penentuan sasaran dan kegiatan
bantuan sosial dalam bidang kesehatan bagi
masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi NTT.
2. Sebagai acuan dalam penyaluran bantuan sosial dalam
bidang kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
3. Sebagai acuan dalam hal pemanatauan, evaluasi dan
pelaporan penggunaan bantuan sosial dalam bidang
kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
INDIKATOR KEBERHASILAN
OUTPUT OUTCOME IMPACT
1. Terbentuknya
kelompok masyarakat
yang belum
mendapatkan jaminan
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat di
Provinsi NTT.
2. Tersalurnya dana
bantuan sosial dalam
bidang kesehatan
secara transparan dan
akuntabel dalam
mengatasi masalah
kesehatan masyarakat
di Provinsi NTT
1. Meningkatnya status
Gizi pada ibu hamil
di Provinsi NTT
2. Meningkatnya status
Gizi pada Balita di
Provinsi NTT
3. Menurunnya Angka
Kesakitan di Provinsi
NTT
4. Meningkatnya status
kesehatan
masyarakat usia
lanjut
1. Menurunnya angka
kematian ibu di
provinsi NTT
2. Menurunnya angka
kematian bayi/balita
di NTT
3. Meningkatnya usia
harapan hidup di
Provinsi NTT
RUANG LINGKUP
PENGERTIAN
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan dengan:
1. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur;
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur;
3. Dinas Kesehatan Provinsi adalah Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur;
4. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur;
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota yang berada dalam
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur;
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang berada dalam
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur;
7. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa
uang/barang dari Pemerintah Provinsi kepada
masyarakat/kelompok masyarakat yang sifatnya tidak
secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk
melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya
resiko sosil;
8. Bantuan sosial dalam bidang kesehatan adalah pemberian bantuan
berupa uang oleh Pemerintah Provinsi kepada masyarakat/kelompok
masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan dalam bentuk
apapun untuk dapat memenuhi kebutuhan akan pelayanan
kesehatan;
9. Bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah
bantuan berupa uang oleh Pemerintah Provinsi kepada
masyarakat/kelompok masyarakat yang belum memiliki jaminan
kesehatan dalam bentuk apapun untuk meningkatkan status gizi
ibu hamil, status gizi Balita, penanggulangan penyakit dan
peningkatan kesehatan kelompok masyarakat usia lanjut;
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
10. Bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang tidak terencana
adalah bantuan berupa uang/barang oleh Pemerintah Provinsi
kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang belum memiliki
jaminan kesehatan dalam bentuk apapun untuk dapat
memenuhi kebutuhan menanggulangi masalah kesehatan akibat
bencana alam dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu
yang dilakukan secara langsung melalui Dinas Kesehatan
Provinsi;
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
11. Kelompok masyarakat adalah organisasi yang dibentuk oleh
anggota masyarakat warga Negara Republik Indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi,
fungsi, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia;
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
12. Mekanisme penyaluran bantuan sosial dalam bidang
kesehatan yang terencana adalah proses/prosedur
penetapan calon penerima, pengajuan dan penyaluran dana
serta pencairan dan pemanfaatan dana bantuan sosial
dalam bidang kesehatan;
13. Penetapan penerima dana bantuan sosial dalam bidang
kesehatan yang terencana adalah tata cara penetapan
kriteria, seleksi calon penerima dan penetapan calon
penerima dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur;
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
14. Prosedur pengajuan dana bantuan sosial dalam bidang
kesehatan yang terencana adalah Proses pengajuan dana
bantuan sosial oleh masyarakat/kelompok masyarakat di
Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada Dinas Kesehatan
Provinsi;
15. Prosedur penyaluran dana bantuan sosial dalam bidang
kesehatan yang terencana adalah Proses penyaluran dana
bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas
Kesehatan Provinsi kepada masyarakat/kelompok
masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Bank
Pemerintah;
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
16. Prosedur pencairan dana bantuan sosial dalam bidang
kesehatan yang terencana adalah Prosedur pencairan dana
bantuan sosial dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa
Tenggara Timur pada Bank Pemerintah yang telah
ditetapkan;
17. Pemanfaatan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan
yang terencana adalah prosedur pemanfaatan dana
bantuan sosial dalam bidang kesehatan oleh
masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa
Tenggara Timur mulai dari pengeluaran dana, pencatatan
sampai dengan pelaporan.
………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
BAB II
TUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN
1. Menanggulangi berbagai macam masalah akibat terjadinya
bencana alam yang berpotensi mengancam kesehatan
dan/menimbulkan masalah kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Meningkatkan status gizi Ibu hamil yang belum mendapatkan
jaminan kesehatan nasional dalam bentuk Jamkesmas,
Askes, dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan Status Gizi Balita pada Balita Gizi Buruk yang
belum mendapatkan jaminan kesehatan nasional dalam
bentuk Jamkesmas, Askes, dan lain sebagainya.
4. Menanggulangi penyakit/gangguan kesehatan yang
diderita oleh masyarakat Provinsi Nusa Tengga
Timur yang tidak dapat dibiayai oleh berbagai
macam Jaminan Kesehatan Masyarakat
5. Meningkatkan kesehatan masyarakat usia lanjut
baik yang ada di panti maupun di luar panti.
6. Menanggulangi masalah kejadian luar biasa (KLB)
……………. Lanjutan TUJUAN PENGGUNAAN BANSOSKES
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN BANSOSKES
NO PROGRAM KEGIATAN
1. Penanggulangan
Masalah Akibat
Bencana Yang
Berdampak Pada
Kesehatan
Masyarakat/Kelompo
k Masyarakat
1. Pemberian bantuan berupa
obat-obatan
2. Pemberian bantuan berupa
makanan dan minuman
3. Logistik lainnya terkait
penanganan bencana
2. Peningkatan Status
Gizi Pada Ibu Hamil
1. Pendataan sasaran
2. Pelatihan kader
3. Pembelian bahan-bahan pangan
4. Pemberian makanan tambahan
5. Pembentukan kelompok
penerima bantuan
……. Lanjutan PROGRAM DAN KEGIATAN
NO PROGRAM KEGIATAN
3. Peningkatan Status
Gizi Balita
1. Pendataan sasaran
2. Pelatihan kader
3. Pembelian bahan-bahan pangan
4. Pemberian makanan tambahan
5. Pembentukan kelompok
penerima bantuan
4. Penanggulangan
Penyakit
1. Pendataan sasaran
2. Pembentukan kelompok
penerima bantuan
3. Rawat jalan di Puskesmas
4. Rawat inap di Puskesmas
5. Rujukan ke Rumah Sakit
……. Lanjutan PROGRAM DAN KEGIATAN
NO PROGRAM KEGIATAN
5. Peningkatan
Kesehatan Kelompok
Masyarakat Usia
Lanjut
1. Pendataan sasaran
2. Pembentukan kelompok
penerima bantuan
3. Pelatihan kader posyandu
4. Rawat jalan di Puskesmas
5. Rawat inap di Puskesmas
6. Rujukan ke Rumah Sakit
6. Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa
(KLB)
1. Investigasi kasus
2. Rawat jalan di Puskesmas
3. Rawat inap di Puskesmas
4. Rujukan ke Rumah Sakit
BAB IV
MEKANISME PENYALURAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN YANG TERENCANA
1. Penetapan kriteria penerima Bansoskes
1. Belum memiliki kartu Jamkesmas, askes atau jaminan
kesehatan lainnya.
2. Keluarga yang memempunyai ibu hamil dengan
gangguan KEK
3. Keluarga yang mempunyai Balita dengan gizi
kurang/gizi buruk
4. Anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan
kesehatan rujukan ke Rumah Sakit.
…… lanjutan KRITERIA PENERIMA
5. Masyarakat/kelompok masyarakat yang mengalami
bencana alam sehingga menimbulkan ancaman
gangguan kesehatan.
6. Masyarakat/Kelompok masyarakat usia lanjut baik
dalam panti maupun di luar panti
7. Masyarakat/kelompok masyarakat yang mengalami
kejadian luar biasa (KLB) terkait dengan berbagai
masalah kesehatan.
2. Sosialisasi dan usulan penerima Bansoskes
DINKES PROV.
Sosialisasi
PUSKESMAS
Usul
DINKES KAB/KOTA
usul
DINKES KAB/KOTA
Sosialisasi
MASYARAKAT
Usul
DINKES PROVINSI
Seleksi penerima
PUSKESMAS KADES/LURAH
Sosialisasi Sosialisasi
3. Penetapan penerima Bansoskes
Tim Teknis Dinkes Provinsi :
Verifikasi usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Menyampikan laporan hasil verifikasi usulan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Ka.Dinkes Prov.
Mengusulkan calon penerima Bansoskes kepada Gubernur NTT
Gubernur
Menetapkan penerima bansoskes melalui Surat Keputusan
Gubernur NTT Tentang Pemberian Bansoskes
4. Pengajuan Dana Bansoskes
MASYARAKAT  Tertera dalam lampiran Sk Gubernur Tentang
Pemberian BANSOSKES mengusulkan kegiatan
yang akan didanai oleh dana BANSOSKES
 Membuka rekening tabungan dana bantuan
sosial pada Bank Pemerintah terdekat dan
dilampirkan dalam usulan kegiatan.
PUSKESMAS Mengusulkan RUK yang dibiayai oleh dana
BANSOSKES
DINKES
KAB/KOTA
Merekap dan mengusulkan RUK masyarakat dari
setiap puskesmas yang dibiayai oleh dana
BANSOSKES.
DINKES PROV. Merekap dan mengusulkan RUK masyarakat dari
setiap Kab/kota yang dibiayai oleh dana
BANSOSKES.
5. Penyaluran Dana Bansoskes
DINKES PROV.  merekap RUK secara umum DARI Kab/Kota
 Membuat skala prioritas kegiatan yang
diusulkan oleh selompok masyarakat yang perlu
mendapat dana BANSOSKES
 Membuat surat perjanjian kerjasama antara PPK
dengan kelompok masyarakat penerima
BANSOSKES
 Mengajukan anggaran BANSOSKES Kepada
Pemerintah Provinsi
PEMPROV. Mengeluarkan Dana BANSOSKES Melalui Rekening
Dinas Kesehatan Provinsi NTT
DINKES PROV. Mentransfer BANSOSKES Melalui Rekening
kelompok masyarakat pada Bank Pemerintah
terdekat
 Masyarakat/kelompok masyarakat terpilih berhak
memperoleh dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan
melalui transfer ke rekening kelompok masyarakat pada Bank
Pemerintah setempat.
 Kelompok masyarakat terpilih dapat menggunakan dana
bantuan sosial dalam bidang kesehatan sesuai dengan usulan
kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
 Kelompok masyarakat terpilih dapat menarik uang yang ada
dalam rekening kelompok tersebut secara bertahap sesuai
dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
kelompok tersebut.
6. Pencairan Dana Bansoskes
Jumlah uang setiap kali penarikan dari rekening bank
disesuaikan dengan kebutuhan belanja.
Proses pengadaan disesuaikan dengan hasil survey pasar,
survey harga, dan kualitas barang yang akan dibeli.
Proses pengadaan barang dilakukan secara transparan
dan disaksikan oleh kepala desa/lurah setempat
…………. (lanjutan) Pencairan Dana Bansoskes
Seluruh transaksi kelompok dicatat dalam
pembukuan sederhana
Bukti/kwitansi pembelian disimpan dengan baik oleh
kelompok sebagai bukti pertanggungjawaban
Ketua kelompok masyarakat wajib membuat laporan
secara tertulis kepada PPK Dinas Kesehatan Provinsi
tentang pelaksanaan kegiatan dan melampirkan
semua bukti pertanggungjawaban kegiatan
7. Pemanfaatan Dana Bansoskes
BAB V
MEKANISME PENYALURAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN YANG TIDAK TERENCANA
Bantuan sosial dalam bidang kesehatan untuk kegiatan yang
tidak terencana di Provinsi NTT, meliputi kegiatan yang
berkaitan dengan :
1.Bencana alam
2.Penanggulangan KLB, dengan kriteria :
 Adanya laporan bencana alam pada masyarakat/kelompok
masyarakat pada wilayah tertentu di NTT
Adanya laporan KLB Penyakit tertentu pada
masyarakat/kelompok masyarakat pada wilayah tertentu di NTT.
Prosedur penyaluran BANSOSKES Tidak Terencana
BANSOSKES yang tidak terncana kepada masyarakat/kelompok
masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilakukan secara
langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi dengan prosedur sebagai
berikut :
1.Puskesmas menyampaikan laporan kejadian bencana alam atau
KLB kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan
kejadian bencana alam atau KLB kepada Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan laporan
kejadian bencana alam atau KLB kepada Gubernur
NTT
4. Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan anggaran
kepada Pemerintah Provinsi NTT
5. Pemerintah Provinsi menyalurkan bantuan sosial
dalam bidang kesehatan yang tidak terencana
dilakukan secara langsung oleh Dinas Kesehatan
Provinsi sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
kesehatan masyarakat/kelompok masyarakat yang
mengalami bencana alam atau KLB penyakit tertentu.
…………………… LANJUTAN Prosedur penyaluran BANSOSKES Tidak Terencana
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN
A. Pembinaan :
1. Tanggung jawab teknis pembinaan kegiatan ini berada
di Dinas Kesehatan Provinsi atas nama Gubernur,
dengan Tugas sbb :Menyusun pedoman pelaksanaan
bantuan sosial dalam bidang kesehatan
2. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota agar kegiatan ini dapat terlaksana pada
sasaran yang tepat
3. Memantau pelaksanaan kegiatan baik secara lagsung
maupun tidak langsung (laporan kelompok masyarakat)
………..lanjutan Pembinaan
4. Memberikan petunjuk kepada kelompok agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan
5. Mengelola secara langsung bantuan sosial yang
tidak terencana
6. Menyusun laporan hasil pelaksanaan, pemantaun
dan pengendalian kepada Gubernur
 Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi
 Hal-hal yang perlu dikendalikan adalah ;
1. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Kabupaten/kota
2. Proses seleksi calon penerima bantuan sosial dalam bidang
kesehatan
3. Proses penyaluran dana bantuan sosial dalam bidang
kesehatan
4. Kebenaran dan ketepatan pemanfaatan dana bantuan sosial
oleh kelompok masyarakat penerima
B. Pengendalian :
BAB VII
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN BANTUAN SOSIAL
DALAM BIDANG KESEHATAN
A. Pemantauan dan Evaluasi
 Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala oleh
Dinas Kesehatan Provinsi sesuai dengan pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat.
 Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan sebelum
kegiatan dimulai, saat kegiatan berlangsung dan setelah
kegiatan dilaksanakan.
1. Laporan disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi
melalui Puskesmas setempat segera setelah kegiatan
dilaksanakan (maksimal 10 hari setelah pelaksanaan
kegiatan harus sudah diterima oleh Puskesmas)
2. Puskesmas menyampaikan laporan dimaksud kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu paling lambat 10
hari setelah menerima laporan dari kelompok masyarakat.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan
dimaksud kepada Dinas Kesehatan Provinsi dalam waktu
paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah menerima laporan
dari Puskesmas.
B. Pelaporan
4. Tim Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi
laporan di Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi
5. Dinas Kesehatan menyampaikan laporan kepada
Gubernur NTT dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh)
hari setelah menerima laporan dari Dinkes
Kabupaten/Kota.
………….. Lanjutan Pelaporan
BAB VIII
PENUTUP
 Pemberian dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan
merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam
memperjuangkan hak dasar rakyat dalam memenuhi
kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
 Bantuan sosial ini merupakan salah satu aplikasi nyata
keberpihakan Pemerintah provinsi kepada rakyat NTT dalam
“Spirit Anggur Merah” (anggaran untuk rakyat menuju
sejahtera).
 Pedoman Pengeloaan Bantuan Sosial Dalam Bidang
Kesehatan ini merupakan acuan bagi para pihak terkait dalam
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan dana bantuan
sosial dalam bidang kesehatan.
Lampiran i pergub bansos

More Related Content

What's hot

Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Ulfah Hanum
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Isna Ningsih
 
Bahan jkn ciloto 18 okt 2019
Bahan jkn ciloto   18 okt 2019Bahan jkn ciloto   18 okt 2019
Bahan jkn ciloto 18 okt 2019
PusatPelatihanSDMKes
 
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jknAnalisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Danin Jaya
 
Buku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakBuku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakDR Irene
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsppidkemenkes
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Muh Saleh
 
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Dokter Tekno
 
Sosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS KesehatanSosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS Kesehatan
Ilham Ismail
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Mediakom 44
Mediakom 44Mediakom 44
Mediakom 44
ppidkemenkes
 
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...Edi Kusmiadi
 
Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.
Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.
Mediakom 43
Mediakom 43Mediakom 43
Mediakom 43
ppidkemenkes
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalNeneng Rukmawati
 
Makalah bpjs
Makalah bpjsMakalah bpjs
Makalah bpjs
Acun Nasrul
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newDR Irene
 
Mediakom 41
Mediakom 41Mediakom 41
Mediakom 41
ppidkemenkes
 

What's hot (19)

Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bahan jkn ciloto 18 okt 2019
Bahan jkn ciloto   18 okt 2019Bahan jkn ciloto   18 okt 2019
Bahan jkn ciloto 18 okt 2019
 
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jknAnalisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
 
Buku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakBuku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetak
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
 
Sosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS KesehatanSosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS Kesehatan
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJS
 
Mediakom 44
Mediakom 44Mediakom 44
Mediakom 44
 
Juknis bok tahun 2012
Juknis bok tahun 2012Juknis bok tahun 2012
Juknis bok tahun 2012
 
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
 
Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.
Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.
Apa Kabar Pelaksanaan Program JKN.
 
Mediakom 43
Mediakom 43Mediakom 43
Mediakom 43
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
 
Makalah bpjs
Makalah bpjsMakalah bpjs
Makalah bpjs
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
 
Mediakom 41
Mediakom 41Mediakom 41
Mediakom 41
 

Similar to Lampiran i pergub bansos

Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014
Muh Saleh
 
6 KAK JKN.docx
6 KAK JKN.docx6 KAK JKN.docx
6 KAK JKN.docx
holipah2
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
Yogi Utama
 
Phbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembanganPhbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembanganHarris Clp
 
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Etti Suryani
 
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
dhiyan01792
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
RenaldiPrimaSaputra1
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siagaAnggit T A W
 
Kajian kesehatan menyongsong bonus demografi
Kajian kesehatan menyongsong bonus demografiKajian kesehatan menyongsong bonus demografi
Kajian kesehatan menyongsong bonus demografi
daldukpapua
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 M Ungang
 
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalPerpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalSuprijanto Rijadi
 
Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan
Octa Pranata
 
Tor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesTor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakes
HelenaKidi
 
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013Muh Saleh
 

Similar to Lampiran i pergub bansos (20)

Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014
Profil kesehatan kabupaten Mamuju tahun 2014
 
3.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-20093.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-2009
 
6 KAK JKN.docx
6 KAK JKN.docx6 KAK JKN.docx
6 KAK JKN.docx
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Phbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembanganPhbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembangan
 
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
 
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
 
Kajian kesehatan menyongsong bonus demografi
Kajian kesehatan menyongsong bonus demografiKajian kesehatan menyongsong bonus demografi
Kajian kesehatan menyongsong bonus demografi
 
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
 
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
 
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
 
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
 
Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
 
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalPerpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
 
Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan
 
Tor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesTor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakes
 
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
 

More from Dhamy Manesi

6... yosua
6... yosua6... yosua
6... yosua
Dhamy Manesi
 
Coba presentasi
Coba presentasiCoba presentasi
Coba presentasi
Dhamy Manesi
 
Aaaaa
AaaaaAaaaa
Revolusi kia mpu 2709
Revolusi kia mpu 2709Revolusi kia mpu 2709
Revolusi kia mpu 2709
Dhamy Manesi
 
Presentasi pembuatan blog
Presentasi pembuatan blogPresentasi pembuatan blog
Presentasi pembuatan blog
Dhamy Manesi
 
Penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa revisi
Penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa  revisiPenataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa  revisi
Penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa revisi
Dhamy Manesi
 
Aspek teknis
Aspek teknisAspek teknis
Aspek teknis
Dhamy Manesi
 
Aspek pemasaran
Aspek pemasaranAspek pemasaran
Aspek pemasaran
Dhamy Manesi
 
Aspek finansial
Aspek finansialAspek finansial
Aspek finansial
Dhamy Manesi
 
Halaman awal
Halaman awalHalaman awal
Halaman awal
Dhamy Manesi
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
Dhamy Manesi
 
Bab v penutup
Bab v penutupBab v penutup
Bab v penutup
Dhamy Manesi
 
Cover skripsi jeff andhy
Cover skripsi jeff andhyCover skripsi jeff andhy
Cover skripsi jeff andhy
Dhamy Manesi
 
Clean coal technology
Clean coal technologyClean coal technology
Clean coal technology
Dhamy Manesi
 
Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (
Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (
Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (
Dhamy Manesi
 
Clean coal technology
Clean coal technologyClean coal technology
Clean coal technology
Dhamy Manesi
 
Analisa desain struktur dan kenyamanan
Analisa desain struktur dan kenyamananAnalisa desain struktur dan kenyamanan
Analisa desain struktur dan kenyamanan
Dhamy Manesi
 
Innovation management
Innovation managementInnovation management
Innovation management
Dhamy Manesi
 

More from Dhamy Manesi (18)

6... yosua
6... yosua6... yosua
6... yosua
 
Coba presentasi
Coba presentasiCoba presentasi
Coba presentasi
 
Aaaaa
AaaaaAaaaa
Aaaaa
 
Revolusi kia mpu 2709
Revolusi kia mpu 2709Revolusi kia mpu 2709
Revolusi kia mpu 2709
 
Presentasi pembuatan blog
Presentasi pembuatan blogPresentasi pembuatan blog
Presentasi pembuatan blog
 
Penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa revisi
Penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa  revisiPenataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa  revisi
Penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa revisi
 
Aspek teknis
Aspek teknisAspek teknis
Aspek teknis
 
Aspek pemasaran
Aspek pemasaranAspek pemasaran
Aspek pemasaran
 
Aspek finansial
Aspek finansialAspek finansial
Aspek finansial
 
Halaman awal
Halaman awalHalaman awal
Halaman awal
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab v penutup
Bab v penutupBab v penutup
Bab v penutup
 
Cover skripsi jeff andhy
Cover skripsi jeff andhyCover skripsi jeff andhy
Cover skripsi jeff andhy
 
Clean coal technology
Clean coal technologyClean coal technology
Clean coal technology
 
Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (
Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (
Kontribusi untuk optimasi geometri kolom air berisolasi (
 
Clean coal technology
Clean coal technologyClean coal technology
Clean coal technology
 
Analisa desain struktur dan kenyamanan
Analisa desain struktur dan kenyamananAnalisa desain struktur dan kenyamanan
Analisa desain struktur dan kenyamanan
 
Innovation management
Innovation managementInnovation management
Innovation management
 

Recently uploaded

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 

Recently uploaded (20)

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 

Lampiran i pergub bansos

  • 1. PEDOMAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN (lampiran I ) PERGUB NTT TENTANG PEDOMAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG 2. TUJUAN PEDOMAN BANSOSKES 3. INDIKATOR KEBERHASILAN 4. RUANG LINGKUP 5. PENGERTIAN
  • 3. 1.LATAR BELAKNAG  UUD 1945, pasal 28 H, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin.  Berdasarkasn UUD 1945 tersebut maka pemerintah menyelenggarakan program asuransi kesehatan sosial bagi masyarakat miskin yaitu Program Jamkesmas.  Hampir sebagian penduduk masyarakat miskin di Provinsi NTT (41,4% ) belum tercakup dana Jamkesmas dan sebagian besar penduduk yang sudah tercakup dana Jamkesmas. (Profil Dinkes NTT tahun 2013)
  • 4. …….. Lanjutan LATAR BELAKANG  Berdasarkan Perda Prov. NTT Nomor I Tahun 2014 Tentang RPJMD Prov.NTT Tahun 2013-2018, Pemerintah Provinsi NTT mengalokasikan dana Program Bantuan Sosial Bidang Kesehatan sebesar Rp. 9.810.000.000,- dan terus meningkat setiap tahun hingga 2018.  Pemanfaatan dana bantuan sosial dimaksud belum didukung dengan pedoman pengelolaan bantuan sosial dalam bidang kesehatan.
  • 5.  Sehubungan dengan itu maka Pemprov. NTT memandang perlu menyusun Pedoman Bantuan Sosial Dalam Bidang Kesehatan.  Diharapkan pedoman bantuan sosial dalam bidang kesehatan ini dapat menjadi acuan bagi pelaksana program bantuan tersebut agar tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. …….. Lanjutan LATAR BELAKANG
  • 6. TUJUAN PEDOMAN BANSOSKES 1. Sebagai acuan dalam penentuan sasaran dan kegiatan bantuan sosial dalam bidang kesehatan bagi masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi NTT. 2. Sebagai acuan dalam penyaluran bantuan sosial dalam bidang kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 3. Sebagai acuan dalam hal pemanatauan, evaluasi dan pelaporan penggunaan bantuan sosial dalam bidang kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
  • 7. INDIKATOR KEBERHASILAN OUTPUT OUTCOME IMPACT 1. Terbentuknya kelompok masyarakat yang belum mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Provinsi NTT. 2. Tersalurnya dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan secara transparan dan akuntabel dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat di Provinsi NTT 1. Meningkatnya status Gizi pada ibu hamil di Provinsi NTT 2. Meningkatnya status Gizi pada Balita di Provinsi NTT 3. Menurunnya Angka Kesakitan di Provinsi NTT 4. Meningkatnya status kesehatan masyarakat usia lanjut 1. Menurunnya angka kematian ibu di provinsi NTT 2. Menurunnya angka kematian bayi/balita di NTT 3. Meningkatnya usia harapan hidup di Provinsi NTT
  • 9. PENGERTIAN Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur; 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 3. Dinas Kesehatan Provinsi adalah Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur; 4. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur; 5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang berada dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur;
  • 10. ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian 6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang berada dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 7. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari Pemerintah Provinsi kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosil;
  • 11. 8. Bantuan sosial dalam bidang kesehatan adalah pemberian bantuan berupa uang oleh Pemerintah Provinsi kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan dalam bentuk apapun untuk dapat memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan; 9. Bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah bantuan berupa uang oleh Pemerintah Provinsi kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan dalam bentuk apapun untuk meningkatkan status gizi ibu hamil, status gizi Balita, penanggulangan penyakit dan peningkatan kesehatan kelompok masyarakat usia lanjut; ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
  • 12. 10. Bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang tidak terencana adalah bantuan berupa uang/barang oleh Pemerintah Provinsi kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan dalam bentuk apapun untuk dapat memenuhi kebutuhan menanggulangi masalah kesehatan akibat bencana alam dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu yang dilakukan secara langsung melalui Dinas Kesehatan Provinsi; ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
  • 13. 11. Kelompok masyarakat adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
  • 14. 12. Mekanisme penyaluran bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah proses/prosedur penetapan calon penerima, pengajuan dan penyaluran dana serta pencairan dan pemanfaatan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan; 13. Penetapan penerima dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah tata cara penetapan kriteria, seleksi calon penerima dan penetapan calon penerima dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur; ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
  • 15. 14. Prosedur pengajuan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah Proses pengajuan dana bantuan sosial oleh masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada Dinas Kesehatan Provinsi; 15. Prosedur penyaluran dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah Proses penyaluran dana bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi kepada masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Bank Pemerintah; ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
  • 16. 16. Prosedur pencairan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah Prosedur pencairan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan kepada masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Bank Pemerintah yang telah ditetapkan; 17. Pemanfaatan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang terencana adalah prosedur pemanfaatan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan oleh masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai dari pengeluaran dana, pencatatan sampai dengan pelaporan. ………….. (lanjutan)Pengertian………….. (lanjutan)Pengertian
  • 17. BAB II TUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN 1. Menanggulangi berbagai macam masalah akibat terjadinya bencana alam yang berpotensi mengancam kesehatan dan/menimbulkan masalah kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Meningkatkan status gizi Ibu hamil yang belum mendapatkan jaminan kesehatan nasional dalam bentuk Jamkesmas, Askes, dan lain sebagainya. 3. Meningkatkan Status Gizi Balita pada Balita Gizi Buruk yang belum mendapatkan jaminan kesehatan nasional dalam bentuk Jamkesmas, Askes, dan lain sebagainya.
  • 18. 4. Menanggulangi penyakit/gangguan kesehatan yang diderita oleh masyarakat Provinsi Nusa Tengga Timur yang tidak dapat dibiayai oleh berbagai macam Jaminan Kesehatan Masyarakat 5. Meningkatkan kesehatan masyarakat usia lanjut baik yang ada di panti maupun di luar panti. 6. Menanggulangi masalah kejadian luar biasa (KLB) ……………. Lanjutan TUJUAN PENGGUNAAN BANSOSKES
  • 19. BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN BANSOSKES NO PROGRAM KEGIATAN 1. Penanggulangan Masalah Akibat Bencana Yang Berdampak Pada Kesehatan Masyarakat/Kelompo k Masyarakat 1. Pemberian bantuan berupa obat-obatan 2. Pemberian bantuan berupa makanan dan minuman 3. Logistik lainnya terkait penanganan bencana 2. Peningkatan Status Gizi Pada Ibu Hamil 1. Pendataan sasaran 2. Pelatihan kader 3. Pembelian bahan-bahan pangan 4. Pemberian makanan tambahan 5. Pembentukan kelompok penerima bantuan
  • 20. ……. Lanjutan PROGRAM DAN KEGIATAN NO PROGRAM KEGIATAN 3. Peningkatan Status Gizi Balita 1. Pendataan sasaran 2. Pelatihan kader 3. Pembelian bahan-bahan pangan 4. Pemberian makanan tambahan 5. Pembentukan kelompok penerima bantuan 4. Penanggulangan Penyakit 1. Pendataan sasaran 2. Pembentukan kelompok penerima bantuan 3. Rawat jalan di Puskesmas 4. Rawat inap di Puskesmas 5. Rujukan ke Rumah Sakit
  • 21. ……. Lanjutan PROGRAM DAN KEGIATAN NO PROGRAM KEGIATAN 5. Peningkatan Kesehatan Kelompok Masyarakat Usia Lanjut 1. Pendataan sasaran 2. Pembentukan kelompok penerima bantuan 3. Pelatihan kader posyandu 4. Rawat jalan di Puskesmas 5. Rawat inap di Puskesmas 6. Rujukan ke Rumah Sakit 6. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) 1. Investigasi kasus 2. Rawat jalan di Puskesmas 3. Rawat inap di Puskesmas 4. Rujukan ke Rumah Sakit
  • 22. BAB IV MEKANISME PENYALURAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN YANG TERENCANA 1. Penetapan kriteria penerima Bansoskes 1. Belum memiliki kartu Jamkesmas, askes atau jaminan kesehatan lainnya. 2. Keluarga yang memempunyai ibu hamil dengan gangguan KEK 3. Keluarga yang mempunyai Balita dengan gizi kurang/gizi buruk 4. Anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan kesehatan rujukan ke Rumah Sakit.
  • 23. …… lanjutan KRITERIA PENERIMA 5. Masyarakat/kelompok masyarakat yang mengalami bencana alam sehingga menimbulkan ancaman gangguan kesehatan. 6. Masyarakat/Kelompok masyarakat usia lanjut baik dalam panti maupun di luar panti 7. Masyarakat/kelompok masyarakat yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) terkait dengan berbagai masalah kesehatan.
  • 24. 2. Sosialisasi dan usulan penerima Bansoskes DINKES PROV. Sosialisasi PUSKESMAS Usul DINKES KAB/KOTA usul DINKES KAB/KOTA Sosialisasi MASYARAKAT Usul DINKES PROVINSI Seleksi penerima PUSKESMAS KADES/LURAH Sosialisasi Sosialisasi
  • 25. 3. Penetapan penerima Bansoskes Tim Teknis Dinkes Provinsi : Verifikasi usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Menyampikan laporan hasil verifikasi usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Ka.Dinkes Prov. Mengusulkan calon penerima Bansoskes kepada Gubernur NTT Gubernur Menetapkan penerima bansoskes melalui Surat Keputusan Gubernur NTT Tentang Pemberian Bansoskes
  • 26. 4. Pengajuan Dana Bansoskes MASYARAKAT  Tertera dalam lampiran Sk Gubernur Tentang Pemberian BANSOSKES mengusulkan kegiatan yang akan didanai oleh dana BANSOSKES  Membuka rekening tabungan dana bantuan sosial pada Bank Pemerintah terdekat dan dilampirkan dalam usulan kegiatan. PUSKESMAS Mengusulkan RUK yang dibiayai oleh dana BANSOSKES DINKES KAB/KOTA Merekap dan mengusulkan RUK masyarakat dari setiap puskesmas yang dibiayai oleh dana BANSOSKES. DINKES PROV. Merekap dan mengusulkan RUK masyarakat dari setiap Kab/kota yang dibiayai oleh dana BANSOSKES.
  • 27. 5. Penyaluran Dana Bansoskes DINKES PROV.  merekap RUK secara umum DARI Kab/Kota  Membuat skala prioritas kegiatan yang diusulkan oleh selompok masyarakat yang perlu mendapat dana BANSOSKES  Membuat surat perjanjian kerjasama antara PPK dengan kelompok masyarakat penerima BANSOSKES  Mengajukan anggaran BANSOSKES Kepada Pemerintah Provinsi PEMPROV. Mengeluarkan Dana BANSOSKES Melalui Rekening Dinas Kesehatan Provinsi NTT DINKES PROV. Mentransfer BANSOSKES Melalui Rekening kelompok masyarakat pada Bank Pemerintah terdekat
  • 28.  Masyarakat/kelompok masyarakat terpilih berhak memperoleh dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan melalui transfer ke rekening kelompok masyarakat pada Bank Pemerintah setempat.  Kelompok masyarakat terpilih dapat menggunakan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Provinsi.  Kelompok masyarakat terpilih dapat menarik uang yang ada dalam rekening kelompok tersebut secara bertahap sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok tersebut. 6. Pencairan Dana Bansoskes
  • 29. Jumlah uang setiap kali penarikan dari rekening bank disesuaikan dengan kebutuhan belanja. Proses pengadaan disesuaikan dengan hasil survey pasar, survey harga, dan kualitas barang yang akan dibeli. Proses pengadaan barang dilakukan secara transparan dan disaksikan oleh kepala desa/lurah setempat …………. (lanjutan) Pencairan Dana Bansoskes
  • 30. Seluruh transaksi kelompok dicatat dalam pembukuan sederhana Bukti/kwitansi pembelian disimpan dengan baik oleh kelompok sebagai bukti pertanggungjawaban Ketua kelompok masyarakat wajib membuat laporan secara tertulis kepada PPK Dinas Kesehatan Provinsi tentang pelaksanaan kegiatan dan melampirkan semua bukti pertanggungjawaban kegiatan 7. Pemanfaatan Dana Bansoskes
  • 31. BAB V MEKANISME PENYALURAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN YANG TIDAK TERENCANA Bantuan sosial dalam bidang kesehatan untuk kegiatan yang tidak terencana di Provinsi NTT, meliputi kegiatan yang berkaitan dengan : 1.Bencana alam 2.Penanggulangan KLB, dengan kriteria :  Adanya laporan bencana alam pada masyarakat/kelompok masyarakat pada wilayah tertentu di NTT Adanya laporan KLB Penyakit tertentu pada masyarakat/kelompok masyarakat pada wilayah tertentu di NTT.
  • 32. Prosedur penyaluran BANSOSKES Tidak Terencana BANSOSKES yang tidak terncana kepada masyarakat/kelompok masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilakukan secara langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi dengan prosedur sebagai berikut : 1.Puskesmas menyampaikan laporan kejadian bencana alam atau KLB kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kejadian bencana alam atau KLB kepada Dinas Kesehatan Provinsi
  • 33. 3. Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan laporan kejadian bencana alam atau KLB kepada Gubernur NTT 4. Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan anggaran kepada Pemerintah Provinsi NTT 5. Pemerintah Provinsi menyalurkan bantuan sosial dalam bidang kesehatan yang tidak terencana dilakukan secara langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan kesehatan masyarakat/kelompok masyarakat yang mengalami bencana alam atau KLB penyakit tertentu. …………………… LANJUTAN Prosedur penyaluran BANSOSKES Tidak Terencana
  • 34. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN A. Pembinaan : 1. Tanggung jawab teknis pembinaan kegiatan ini berada di Dinas Kesehatan Provinsi atas nama Gubernur, dengan Tugas sbb :Menyusun pedoman pelaksanaan bantuan sosial dalam bidang kesehatan 2. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar kegiatan ini dapat terlaksana pada sasaran yang tepat 3. Memantau pelaksanaan kegiatan baik secara lagsung maupun tidak langsung (laporan kelompok masyarakat)
  • 35. ………..lanjutan Pembinaan 4. Memberikan petunjuk kepada kelompok agar dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan 5. Mengelola secara langsung bantuan sosial yang tidak terencana 6. Menyusun laporan hasil pelaksanaan, pemantaun dan pengendalian kepada Gubernur
  • 36.  Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi  Hal-hal yang perlu dikendalikan adalah ; 1. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Kabupaten/kota 2. Proses seleksi calon penerima bantuan sosial dalam bidang kesehatan 3. Proses penyaluran dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan 4. Kebenaran dan ketepatan pemanfaatan dana bantuan sosial oleh kelompok masyarakat penerima B. Pengendalian :
  • 37. BAB VII PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN BANTUAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN A. Pemantauan dan Evaluasi  Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala oleh Dinas Kesehatan Provinsi sesuai dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat.  Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan sebelum kegiatan dimulai, saat kegiatan berlangsung dan setelah kegiatan dilaksanakan.
  • 38. 1. Laporan disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi melalui Puskesmas setempat segera setelah kegiatan dilaksanakan (maksimal 10 hari setelah pelaksanaan kegiatan harus sudah diterima oleh Puskesmas) 2. Puskesmas menyampaikan laporan dimaksud kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu paling lambat 10 hari setelah menerima laporan dari kelompok masyarakat. 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan dimaksud kepada Dinas Kesehatan Provinsi dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah menerima laporan dari Puskesmas. B. Pelaporan
  • 39. 4. Tim Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi laporan di Dinas Kesehatan Kabupaten untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 5. Dinas Kesehatan menyampaikan laporan kepada Gubernur NTT dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah menerima laporan dari Dinkes Kabupaten/Kota. ………….. Lanjutan Pelaporan
  • 40. BAB VIII PENUTUP  Pemberian dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam memperjuangkan hak dasar rakyat dalam memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan.  Bantuan sosial ini merupakan salah satu aplikasi nyata keberpihakan Pemerintah provinsi kepada rakyat NTT dalam “Spirit Anggur Merah” (anggaran untuk rakyat menuju sejahtera).  Pedoman Pengeloaan Bantuan Sosial Dalam Bidang Kesehatan ini merupakan acuan bagi para pihak terkait dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan dana bantuan sosial dalam bidang kesehatan.