SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
( LAKIP )
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, tiada kata yang dapat diucapkan selain rasa syukur
kehadirat Allah Swt, berkat rahmat dan hidayah-Nya Pengadilan Agama Muara
Labuh dapat menyelesaiakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
( LAKIP ) Tahun 2012 secara optimal.
Laporan ini menguraikan secara deskriptif pelaksanaan tugas Pengadilan
Agama Muara Labuh Tahun 2012, yang meliputi bidang teknis yudisial,
administrasi kepaniteraan, kesekretariatan serta pembangunan, pengadaan barang
dan jasa serta akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012.
Laporan ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
selama Tahun 2012 dan sebagai bahan informasi bagi pimpinan Pengadilan Tinggi
Agama Padang serta pihak lain yang membutuhkan untuk dijadikan bahan
evaluasi, perencanaan dan penyempurnaan pelaksanaan tugas kedepan agar
menjadi lebih baik.
Kami telah berusaha untuk menyajikan LAKIP ini secara benar dan objektif.
Sebagai manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan, kami menyadari adanya
kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan koreksi dan kritikan yang konstruktif untuk kesempurnaan laporan
dimasa mendatang.
Demikianlah semoga laporan ini dapat bermanfaat, terima kasih.
Muara Labuh, 31 Desember 2012
Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh
Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH.
NIP. 19530612 198303 1 004
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................ . i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................... . 1
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................... . 3
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN ................................................... . 4
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA ........................................ 6
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012 .......................................... . 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA ....................................................... . 10
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ...................................... . 12
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................ . 19
B. SARAN ......................................................................... . 19
Lampiran-Lampiran :
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Matriks Renstra 2010-2014
4. RKT 2013 dan 2014
5. SK Tim Penyusun LAKIP
6. Lampiran-lampiran lainnya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah
satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu
bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun
anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah
dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun
langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk
menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat
sesuai dengan kebutuhan.
Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan
finansial Peradilan Agama berada dibawah Departemen Agama, sedangkan kewenangan
teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan
Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX
tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap
penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang
Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan
finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan
peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan
masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut
dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang
1
Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986
tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua
atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan
Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga
merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan
kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut
dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara
tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan
capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh dalam satu tahun angggaran yang
dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan
dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum
Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip
partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan,
akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip
akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang
aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin
akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada
Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010
dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008
tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun
2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi
Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai
dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator
Kinerja Utama masing-masing.
2
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan lingkungan peradilan agama dibawah
Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Agama,
sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah
dan ekonomi syari’ah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
yang sekarang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua atas undnag-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara
tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi.
2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan
kembali serta administrasi peradilan lainnya.
3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan
Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan).
4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi
pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52
ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2010 tentang
Peradilan Agama.
5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta
peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan
berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan
kedua atas Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
6. Waarmerking akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/tabungan,
pensiunan dan sebagainya.
7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah sesuai dengan pasal 49
ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua
dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010.
3
8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum,
memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah.
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama
telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,
administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada
Pengadilan Agama Muara Labuh adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan : pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang,
tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian.
BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja : pada bagian ini dijelaskan
mengenai rencana strategis 2010-2014 dan rencana kinerja Tahun 2012
serta Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2012.
Pada bab ini rencana strategis Tahun 2010-2014 akan disampaikan visi
dan misi, tujuan dan sasaran, strategis, program utama dan kegiatan
pokok.
BAB III Akuntabilitas Kinerja : Pada bagian ini disajikan pengukuran kinerja
(perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja) dan analisis
akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan
pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja).
BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan
kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh serta strategi pemecahan
masalah. Kemudian disampaikan pula saran-saran untuk peningkatan
kinerja di tahun mendatang.
Lampiran Pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen pendukung penyusunan
Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun Anggaran
2012.
4
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2010 – 2014 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh diselaraskan denga arah kebijakan
dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional
yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP)
2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai
pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Muara
Labuh.
Adapun visi dari Pengadilan Agama Muara Labuh adalah :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH YANG AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Muara Labuh menetapkan misi
yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Pengadilan Agama Muara Labuh telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan SK. Panitera/Sekretaris Nomor: W3-A9/1018/Kp.04.2/XII/2012 tanggal 31
Desember 2013, dapat dilihat sebagai berikut :
KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang
diselesaikan melalui mediasi
b. Persentase sisa perkara yang disele saikan.
c. Persentase perkara yang diselesai kan.
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
e. Persenatse perkara penolakan perka winan oleh PPN yang
diseleasikan.
f. Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan Wali yang
diselesaikan.
g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali
h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan.
i. Persentase perkara Wali Adhol yang diselesaikan.
j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan.
k. Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan.
l. Persenatse perkara Hibah yang disele saikan.
m. Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan.
n. Persentase perkara Shadaqoh yang diselesaikan.
Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase penurunan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke
Majelis
c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim.
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara
zetting plaat
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian
masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata
yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test
dalam rangka promosi.
6
B. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2013
Adapun rencana kinerja tahunan pengadilan Agama Muara Labuh, sebagai berikut :
RENCANA KINERJA
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
TAHUN 2012
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
Perbandingan perkara yang masuk
dengan perkara yang diselesaikan melalui
mediasi
39,00%
Persentase sisa perkara yang disele
saikan. 100%
Persentase perkara yang diselesai
kan. 100%
Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100%
Persenatse perkara penolakan perka
winan oleh PPN yang diseleasikan. 0%
Persenatse perkara pencabutan ke
kuasaan Wali yang diselesaikan. 0%
Persentase perkara penunjukkan
orang lain sebagai Wali 0%
Persentase perkara Itsbat Nikah yang
di selesikan. 100%
Persentase perkara Wali Adhol yang
diselesaikan. 100%
Persentase perkara Kewarisan yang
disele saikan. 0%
Persentase perkara Washiat yang dise
lesaikan. 0%
Persenatse perkara Hibah yang disele
saikan. 0%
Persentase perkara Waqaf yang dise
lesaikan. 0%
Persentase perkara Shadaqoh yang
diselesaikan. 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Perbandingan antara perkara yang
diaju kan upaya hukum dengan
perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
50%
50%
50%
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
Persentase berkas yang diajukan
kasasi dan PK yang disampaikan
secara lengkap
75%
Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis 100%
Perbandingan perkara yang masuk
dengan Majelis Hakim. 100%
Prosentase penyampaian pemberita huan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak (prosentase akta cerai yang
diserahkan penggugat/ pemohon).
100%
Prosentase Penyitaan tepat waktu dan
tempat 0%
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan 100%
Persentase perkara yang dapat disele
saikan dengan cara sidang keliling. 45%
Persentase (amar) putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
50%
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas pu
tusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
0%
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti 100%
Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti. 100%
C. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama
Muara Labuh, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Agama Muara Labuh, sebagai
berikut :
PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
TAHUN 2012
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Perbandingan perkara yang masuk
dengan perkara yang diselesaikan
melalui mediasi
39,00%
b. Persentase sisa perkara yang di
selesaikan. 100%
c. Persentase perkara yang diselesai
kan. 100%
d. Persentase perkara yang diselesai
kan dalam jangka waktu maksimal
6 bulan
100%
e. Persenatse perkara penolakan
perkawinan oleh PPN yang disele
saikan
0%
f. Persenatse perkara pencabutan
kekuasaan Wali yang diselesaikan 0%
g. Persentase perkara penunjukkan
orang lain sebagai Wali 0%
h. Persentase perkara Itsbat Nikah
yang di selesikan. 100%
i. Persentase perkara Wali Adhol
yang diselesaikan. 100%
j. Persentase perkara Kewarisan
yang diselesaikan. 100%
k. Persentase perkara Washiat yang
diselesaikan. 0%
l. Persenatse perkara Hibah yang
diselesaikan. 0%
m. Persentase perkara Waqaf yang
diselesaikan. 0%
n. Persentase perkara Shadaqoh
yang diselesaikan. 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Perbandingan antara perkara yang diaju
kan upaya hukum dengan perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
50%
50%
50%
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan
kasasi dan PK yang disampaikan
secara lengkap
75%
b. Persentase berkas yang diregister
dan siap didistribusikan ke Majelis 100%
c. Perbandingan perkara yang
masuk dengan Majelis Hakim. 100%
d. Prosentase penyampaian pemberita
huan relaas putusan tepat waktu,
tempat dan para pihak (prosentase
akta cerai yang diserahkan penggugat
/pemohon).
100%
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu
dan tempat 0%
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang dapat
disele saikan dengan cara sidang
keliling.
45%
c. Persentase (amar) putusan perkara
(yang menarik perhatian masyarakat)
yang dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus.
50%
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
0%
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyara
kat yang ditindaklanjuti 100%
b. Persentase temuan hasil pemerik
saan eksternal yang ditindak
lanjuti.
100%
9
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan
strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang
telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk
memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh
tahun 2012, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat
apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum
terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian
terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2012 ini.
Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut
diuraikan dalam tabel dibawah ini.
10
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(%)
REALI
SASI (%)
CAPAI
AN (%)
Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Perbandingan perkara
yang masuk dengan per
kara yang diselesaikan
melalui mediasi
37,64% 0% 0%
b. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan. 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang
diselesaikan. 100% 97,41% 97,41%
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jang
ka waktu maksimal 6 bu
lan
100% 100% 100%
e. Persenatse perkara peno
lakan perkawinan oleh
PPN yang diseleasikan.
0% 0% 0%
f. Persenatse perkara pen
cabutan kekuasa an Wali
yang diselesaikan.
0% 0% 0%
g. Persentase perkara pe
nunjukkan orang lain
sebagai Wali
0% 0% 0%
h. Persentase perkara Itsbat
Nikah yang di selesikan 100% 98,70% 98,70
i. Persentase perkara Wali
Adhol yang disele saikan 100% 0% 0%
j. Persentase perkara Kewa
risan yang disele saikan 100% 100% 100%
k. Persentase perkara Wa
shiat yang diselesaikan 0% 0% 0%
l. Persenatse perkara Hibah
yang diselesaikan. 0% 0% 0%
m. Persentase perkara Wa
qaf yang diselesaikan 0% 0% 0%
n. Persentase perkara Sha
daqoh yang diselesaikan 0% 0% 0%
Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Perbandingan antara perkara
yang diajukan upaya hukum
dengan perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang
diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara
lengkap
75% 75% 75%
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap didistri
busikan ke Majelis
100% 100% 100%
c. Perbandingan perkara
yang masuk dengan
Majelis Hakim
100% 100% 100%
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
a. Persentase perkara pro
deo yang diselesaikan 100%
Target pada
DIPA
5 perkara
220% 220%
Yang
terselesaikan
11 perkara
b. Persentase perkara yang
dapat diselesaikan
dengan cara zetting plaat
c. Persentase (amar)
putusan perkara (yang
menarik perhatian
masyarakat) yang dapat
diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
100% 100% 100%
Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan
0% 0% 0%
pengadilan. hukum tetap yang
ditindaklanjuti
Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang ditindak
lanjuti
0% 0% 0%
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.
10% 10% 10%
Peningkatan kualitas
SDM
a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. 100% 100% 100%
b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial
100% 100% 100%
c. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka
promosi.
0% 0% 0%
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012
mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di
atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2012,
Pengadilan Agama Muara Labuh telah melaksanakan seluruh kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran
yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
1. SASARAN MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA
Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2012 sebagai berikut :
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(%)
REALI
SASI (%)
CAPAI
AN (%)
Meningkatnya
penyelesaian perkara
Perbandingan perkara yang
masuk dengan per kara yang
diselesaikan melalui mediasi
37,64% 0% 0%
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan. 100% 100% 100%
Persentase perkara yang
diselesaikan. 100% 97,41% 97,41%
Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jang ka
waktu maksimal 6 bu lan
100% 100% 100%
Persenatse perkara peno
lakan perkawinan oleh PPN
yang diseleasikan.
0% 0% 0%
Persenatse perkara pen
cabutan kekuasa an Wali yang
diselesaikan.
0% 0% 0%
Persentase perkara pe
nunjukkan orang lain sebagai
Wali
0% 0% 0%
Persentase perkara Itsbat
Nikah yang di selesikan 100% 98,70% 98,70
Persentase perkara Wali
Adhol yang disele saikan 100% 0% 0%
Persentase perkara Kewa
risan yang disele saikan 0% 0% 0%
Persentase perkara Wa shiat
yang diselesaikan 0% 0% 0%
Persenatse perkara Hibah
yang diselesaikan. 0% 0% 0%
Persentase perkara Wa qaf
yang diselesaikan 0% 0% 0%
Persentase perkara Sha
daqoh yang diselesaikan 0% 0% 0%
Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Perbandingan antara perkara
yang diajukan upaya hukum
dengan perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
Persentase berkas yang
diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
0% 0% 0%
Persentase berkas yang
diregister dan siap didistri
busikan ke Majelis
100% 100% 100%
Perbandingan perkara yang
masuk dengan Majelis Hakim 100% 100% 100%
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
Persentase perkara pro deo
yang diselesaikan 100%
Target pada
DIPA
5 perkara
220% 220%
Yang
terselesaikan
11 perkara
Persentase perkara yang
dapat diselesaikan dengan
cara zetting plaat
100% 100% 100%
Persentase (amar) putusan
perkara (yang menarik perha
tian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam
waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus.
0% 0% 0%
Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan ekse
kusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hu
kum tetap yang ditindaklanjuti
0% 0% 0%
Meningkatnya kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan masya
rakat yang ditindak lanjuti 0% 0% 0%
Persentase temuan hasil pe
meriksaan eksternal yang ditin
daklanjuti.
0% 0% 0%
Peningkatan kualitas
SDM
Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial.
100% 100% 100%
Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial
100% 100% 100%
Persentase pejabat yang lulus
mengikuti fit and proper test
dalam rangka promosi.
0% 0% 0%
13
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang
diselesaikan adalah Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan
sisa perkara yang harus diselesaikan.
Persentase sisa perkara Perdata ditargetkan selesai 100 % pada tahun
2012, ternyata dapat tercapai 100 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara
pada tahun 2011 sejumlah 23 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di
tahun 2012.
Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2012 yang mencapai target
sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di
lingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh telah berjalan dengan baik
dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak
selesai ditahun berikutnya.
Adapun sebagai perbandingan persentase sisa perkara yang
diselesaikan, sebagai berikut:
No Perkara 2010 2011 2012
1 Perdata 24 37 23
Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2010 sebanyak 24 perkara
dibandingkan dengan sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2011
sebanyak 23 perkara, adanya peningkatan sebesar 26 %. Sedang
penyelesaian sisa perkara tahun 2011 dibandingkan dengan penyelesaian
sisa perkara pada tahun 2012 sebanyak 23 perkara, terjadi penurunan
sebesar 37,83 %, ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja
pada presentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan.
Persentase perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 95,79
%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 593 perkara dengan
perkara yang diregister sebesar 619 perkara.
Persentase perkara Perdata yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan 100
% dari total keseluruhan perkara yang masuk, ternyata realisasinya tercapai
97,41 %.
14
Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 banyak perkara pidana yang masuk dibulan
Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2012.
Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun
berikutnya. Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2012.
Keadaan Perkara Perdata Di Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012
No Bulan Sisa tahun
2011
Masuk Putus Sisa akhir
1. Januari 23 147 22 148
2. Pebruari 148 22 124 46
3. Maret 46 25 42 47
4. April 47 34 21 61
5. Mei 61 53 41 73
6. Juni 73 32 64 41
7. Juli 41 17 21 37
8. Agustus 37 3 13 27
9. September 27 45 25 47
10. Oktober 47 206 37 216
11. Nopember 216 32 188 50
12. Desember 50 13 24 39
Jumlah 619 604
Adapun sebagai perbandingan persentase perkara perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
No Perkara 2010 2011 2012
1 Perdata 306 269 372 343 619 593
Perkara perdata yang masuk pada tahun 2010 sebanyak 306 perkara dan
diselesaikan sebanyak 269 perkara (87,90%) dibandingkan dengan
perkara perdata yang masuk pada tahun 2011 sebanyak 372 perkara dan
diselesaikan sebanyak 343 perkara ( 92,20%) berarti adanya peningkatan
penyelesaian perkara perdata sebesar 4,30%.
15
Sedang penyelesaian perkara perdata tahun 2011 dibandingkan dengan
penyelesaian perkara pada tahun 2012 ada peningkatan sebesar 5,21%,
ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada persentase sisa
perkara yang diselesaikan.
2. AKUNTABILITAS KESEKRETARIATAN
a. Akuntabilitas Kepegawaian.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Terselenggaranya
administrasi
Kepegawaian
Persentase registrasi
pegawai
20
Pegawai
20
pegawai
100%
Persentase Penataan file
pegawai
20
pegawai
20
Pegawai
100%
Persentase Kenaikan pangkat
pegawai
2
pegawai
2
pegawai
100%
Persentase Kenaikan Gaji
Berkala
5
pegawai
5
pegawai
100%
Persentase Usul Pensiun
pegawai
Persentase Usul permintaan
Karpeg
1
pegawai
1
pegawai
100%
Persentase Usul kartu
ASKES
1 1 100%
Persentase Usul mutasi dan
promosi
Persentase Usul Karis/Karsu
Persentase Usul Kartu
TASPEN
b. Akuntabilitas Keuangan.
Belanja Pegawai ( Akun 5111 ) :
16
NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Belanja Pegawai Rp. 1.470.378.000,- Rp. 1.353.731.288,- 92,06 Rp. 116.646.712,-
JUMLAH Rp. 1.470.378.000,- Rp. 1.353.731.288,- 92,06 Rp. 116.646.712,-
Belanja Barang ( Akun 5211, 5221, 5231, 5241 ) :
Belanja Modal ( Akun 5321, 5331 ) :
Dari Dirjen. Badilag Mahkamah Agung RI ( 005-04 ) dengan Pagu Dana Rp. 9.000.000,- ( Sembilan
juta rupiah ) , yang terdiri dari :
Belanja Penyelesaian Perkara Prodeo ( Akun 5212 ) :
Belanja Penyelenggaraan Sidang keliling ( Akun 5212 ) :
17
NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Belanja Barang Rp. 499.380.000,- Rp. 484.775.118,- 97,07 Rp. 14.604.882,-
JUMLAH Rp. 499.380.000,- Rp. 484.775.118,- 97,07 Rp. 14.604.882,-
NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Belanja Modal Rp. 250.000.000,- Rp. 246.810.000,- 98,72 Rp. 3.190.000,-
JUMLAH Rp. 250.000.000,- Rp. 246.810.000,- 98,72 Rp. 3.190.000,-
NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Belanja
Penyelesaian
Perkara Prodeo
Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- 100 Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- 100 Rp. 0,-
NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
1 Belanja
Penyelenggaraan
Sidang Keliling
Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,- 100 Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,- 100 Rp. 0,-
c. Akuntabilitas Umum
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Penyelenggaraan ketertiban
administrasi Umum
Persentase jumlah tanah terdata/ sertifikat. 3 3 100%
Persentase terpeliharanya gedung dan
bangunan.
3 3 100%
Persentase penatausahaan Kendaraan dinas
roda 4
1 1 100%
Persentase penatausahaan Kendaraan dinas
roda 2
6 6 100%
Persentase penatausahaan Komputer 10 10 100%
Persentase penatausahaan Laptop 6 6 100%
Persentase penatausahaan Telepon 1 1 100%
Persentase penatausahaan Faxcimile 1 1 100%
2
Operasional dan pemeliharaan Persentase Pengadaan Pakaian Dinas Hakim
dan Pegawai
23 Stel
23 Stel 100%
Persentase pengadaan toga/pakaian
sopir/satpam/tenaga teknis lainnya
10 Stel
10 Stel 100%
Persentase pertemuan/jamuan delegasi/misi/
tamu
3 Keg 3 Keg 100%
Persentase Perawatan gedung kantor dan
rumah dinas
- Pemeliharaan halaman gedung kantor
- Pemeliharaan gedung kantor
2.195M2
2.195 M
2.195M2
2.195 M
100%
100%
Persentase Pemeliharaan rumah dinas
234 M2 234 M2 100%
Persentase Perawatan kendaraan bermotor
roda 4
1 Unit 1 Unit
100%
Persentase Perawatan kendaraan dinas roda 2 6 Unit 6 Unit
100%
Persentase Perawatan sarana gedung 1 Tahun 1 Tahun 100%
Persentase Langganan daya dan jasa 12 Bulan 12 Bulan 100%
Persentase Jasa/pos/sertifikat 12 Bulan 12 Bulan 100%
Persentase Operasional Perkantoran dan
Pimpinan :
- Honor pengelola keuangan
- Honor lainnya
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
100%
100%
Persentase Kearsipan dan dokumentasi 1 Keg 1 Keg 100%
3
Pembangunan /Pengadaan sarana dan
prasarana di lingkungan peradilan
tingkat banding dan pertama
Persentase Pengadaan Alat pengolah data
(Pengadaan komputer, printer dan alat
pemanggilan sidang. 1 Unit 100% 100%
Persentase Pengadaan Jaringan telepon
internet. 1 Unit 100% 100%
Persentase Pembangunan Ruang Tunggu
Sidang.
1 Paket 100% 100%
18
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat
tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena
masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan
untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat
dicapai oleh lebih dari satu program.
Evaluasi yang dilaksanakan terhadap 3 (tiga) program pada Pengadilan Agama
Muara Labuh menggambarkan pencapaian yang baik. Kendala dan hambatan yang terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan sebagian kecil masih berupa belum terselesaikannya keluaran
ditahun berjalan, misalnya Penegakan Hukum dan HAM, karena hal ini menyangkut
terhadap perkara yang masih berjalan, jadi belum dapat diukur setelah tahun anggaran.
Apabila dilihat dari permasalahan penyusunan lakip, maka dibandingkan antara
matrik pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran dengan tabel
keuangan terlihat kurang sinerginya perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran
kegiatan program yang tertuang dalam renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan
program dan kegiatan dengan pengalokasian keuangan. Permasalahan lain berupa renstra
yang belum memuat semua kegiatan dan indikatornya pun perlu direvisi sehubungan
dengan adanya kegiatan-kegiatan lain. Namun secara umum hambatan dan kendala yang
ada sudah dapat diatasi.
B. SARAN
Mengingat situasi keuangan Pemerintah yang masih memprihatinkan sehingga dana
yang dialokasikan untuk Kegiatan Pokok belum berimbang dengan hasil yang diharapkan
sehingga hasil yang maksimal belum terwujud.
Masih adanya Pagu Anggaran kegiatan yang belum maksimal penggunaannya
dikarenakan Pagu Anggaran kegiatan tersebut belum sesuai dengan tupoksi yang ada di
Pengadilan Agama Muara Muara Labuh.
19
Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara alokasi dana untuk
kegiatan pokok harus sesuai dengan RKA-KL yang diajukan sehingga hasil yang
diharapkan dapat terwujud.
Pagu Anggaran kegiatan yang besar dapat dialihkan untuk Pagu Anggaran kegiatan
yang masih kurang sehingga Pagu Anggaran kegiatan dengan realisasinya dapat berimbang
dan maksimalgunaannya.
Lampiran-Lampiran Dalan LAKIP
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Matriks Renstra 2010-2014
4. RKT 2013 & 2014
5. SK Tim Penyusun LAKIP
6. Lampiran-lampiran lainnya.
20
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Berdasarkan KMA/004/SK/II/1992
Muara Labuh, 3 Januari 2013.
Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh,
Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH.
NIP. 19530612 198303 1 004
KETUA
Drs. H. M. ANDRY, MH.
WAKIL KETUA
Drs. H. ABDUL RAHIM, MH.
PANITERA /SEKRETARIS
ERMAWATI.M, BA.
WAKIL PANITERA
AZHAR DAHAR, BA
WAKIL SEKRETARIS
DARNIALIS, S.Ag.
Panmud. Gugatan
ETMA JUITA, BA.
Panmud. Hukum
Drs. NURFADHIL
Panmud.
Drs. FAUZAL AZIM
HAKIM
1. Dra. RAHMADINUR
2. Drs. GUSMEN YEFRI
3. FEBRIZAL LUBIS, S.Ag. SH
4. SRI FORTUNA DEWI, S.Ag. MH.
5. SEPTIANAH, SHI.
Kaur. Umum
W A R L I A T I
Staf
Kaur. Keuangan
S Y A F R I Z A L
Staf
1. ZAKIYAH, A.Md.
2. WILLIA HESTI SARI, SE.
Kaur. Kepegawaian
H A F N I A T I
StafStaf Staf Staf
1. MARIJON
2. HENDRIK, SH.
PANITERA PENGGANTI
JURUSITA
1. SYAFRIZAL
2. DARNIALIS, S.Ag.
3. WARLIATI
4. HAFNIATI
Garis Koordinasi
Garis Hierarki
JURUSITA PENGGANTI
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
Persentase mediasi yang diselesaikan Perbandingan antara mediasi yang disepakati
dengan jumlah mediasi yang diterima dan
menjadi perkara
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian
Perbadingan antara mediasi yg diproses
dengan jumlah mediasi yg menjadi akta
perdamaian.
Hakim Mediasi
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan
dengan sisa perkara yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase perkara yang diselesaikan Perbandingan perkara yang diselesaikan
dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo
awaldan perkara yang masuk)
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara
yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal
6 bulan (diluar sisa perkara)
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan lebih
dari 6 bulan dengan perkara yg diselesaikan
dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
2. Peningkatan
aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hu kum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan
(Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-
1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1)dikali
seratus persen
Hakim Majelis Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara
Persentase berkas yang diajukan kasasi
dan PK yang disampaikan seca ra
lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan
Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel
A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan
Kasasi dan PK
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase berkas yang diregister dan
siap didis tribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang
diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara
yang didistribusikan ke Majelis
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase jumlah perkara yang masuk
dengan Majelis Hakim.
Perbandingan jumlah Majelis Hakim
dibandingkan dengan perkara masuk
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Prosentase penyampaian pemberitahuan
isi putus an tepat waktu, tempat dan para
pihak (prosen tase akta cerai yang di
serahkan peng gugat/ pemohon)
Perbandingan antara berkas putusan dengan
relas putusan yang disampaikan ke para pihak
tepat waktu.
Panitera/Sekretaris dan Juru
Sita
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Prosentase Penyitaan te pat waktu dan
tempat
Perbandingan antara permohonan penyitaan
dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan
tempat
Panitera/Sekretaris dan Juru
Sita
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
Persentase perkara pro deo yang
diselesaikan
Perbandingan perkara predeo yang
diselesaikan dengan perkarapredeo yang
masuk
Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase perkara yang dapat
diselesaikan de ngan cara sidang keliling
Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi
zetting plaat dengan jumlah perkara yang
diselesaikan secara sidang ke liling
Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase (amar) putus an perkara
(yang menarik perhatian masyarakat)
yang dapat diakses secara on line dalam
waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Perbandingan amar putusan perkara tindak
pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site
dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi
yang tidak ditayangkan
Kepanitera/Kesekretariatan Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
5. Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan ek sekusi atas
putusan perkara yang berkekuatan hukum
tetap yang ditindaklanjuti
Perbandingan permohonan ek sekusi yang
ditindaklanjuti de ngan permohonan eksekusi
yang belum ditindaklanjuti
Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindak lanjuti
Perbandingan jumlah penga duan yang
ditindaklanjuti me ngenai perilaku aparatur pera
dilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah pengadu an yang
ditindaklanjuti menge nai perilaku aparatur
peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilapor kan
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 - 2014.
Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Muara Labuh dan badan peradilan di bawahnya memenuhi
butir 1 dan 2 di atas
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2010 2011 2012 2013 2014
Meningkatnya penyelesaian per kara.
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
Peningkatan efektifitas pengelo laan
penyelesaian perkara.
a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara
yang diselesaikan melalui mediasi
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
c. Persentase perkara yang diselesaikan.
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
e. Persenatse perkara penolakan perkawinan oleh PPN
yang diseleasikan.
f. Persenatse perkara pencabutan kekuasa an Wali
yang diselesaikan.
g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai
Wali
h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan.
i. Persentase perkara Wali Adhol yang disele saikan.
j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan.
k. Persentase perkara Washiat yang diselesai kan.
l. Persenatse perkara Hibah yang diselesai kan.
m. Persentase perkara Waqaf yang diselesai kan.
n. Persentase perkara Shadaqoh yang disele saikan.
Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum
dengan perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis.
-
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
100%
65,32%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0,43%
0,43%
0,43%
0,43%
0%
0%
0%
100%
37,64%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0,32%
0,32%
0,32%
0,32%
0%
0%
75%
100%
38,00%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0,40%
0,40%
0,40%
0,40%
0%
0%.
75%
100%
39,00%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0,50%
0,50%
0,50%
0,50%
0%
0%
75%
100%
Peningkatan aksesibilitas masya rakat
terhadap peradilan (acces to justice)
Peningkatan penyelesaian perkara.
Meningkatnya kepatuhan terha dap
putusan pengadilan.
Meningkatnya kualitas pengawasan.
c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis
Hakim.
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
(prosentase akta cerai yang diserahkan kepada
penggugat/pemohon).
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat.
a. Persentase perkara prodeo yang diseles aikan.
b. Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan
cara sidang keliling.
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on
line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak
lanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
100%
100%
0%
100%
25%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
0%
100%
30%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
0%
100%
35%
0%.
0%
0%
100%
100%
100%
0%
100%
40%
0%
0%
0%
100%
100%
100%.
0%
100%
45%
0%
0%
0%
100%
RENCANA KINERJA
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
TAHUN 2013
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan
perkara yang diselesaikan melalui mediasi 39,00%
b. Persentase sisa perkara yang disele saikan.
100%
c. Persentase perkara yang diselesai kan.
100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan 100%
e. Persenatse perkara penolakan perka winan oleh
PPN yang diseleasikan. 0%
f. Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan
Wali yang diselesaikan. 0%
g. Persentase perkara penunjukkan orang lain
sebagai Wali 0%
h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di
selesikan. 100%
i. Persentase perkara Wali Adhol yang
diselesaikan. 100%
j. Persentase perkara Kewarisan yang disele
saikan. 0%
k. Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan.
0%
l. Persenatse perkara Hibah yang disele saikan.
0%
m. Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan.
0%
n. Persentase perkara Shadaqoh yang
diselesaikan. 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diaju kan upaya
hukum dengan perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
10%
0%
0%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan
PK yang disampaikan secara lengkap 0%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis 100%
c. Perbandingan perkara yang masuk dengan
Majelis Hakim. 100%
d. Prosentase penyampaian pemberita huan relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
(prosentase akta cerai yang diserahkan
penggugat/ pemohon).
100%
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
0%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat disele saikan
dengan cara sidang keliling. 40%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
0%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas pu tusan
perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
0%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti. 100%
RENCANA KINERJA
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
TAHUN 2014
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan
perkara yang diselesaikan melalui mediasi 40,00%
b. Persentase sisa perkara yang disele saikan.
100%
c. Persentase perkara yang diselesai kan.
100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan 100%
e. Persenatse perkara penolakan perka winan oleh
PPN yang diseleasikan. 0%
f. Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan
Wali yang diselesaikan. 0%
g. Persentase perkara penunjukkan orang lain
sebagai Wali 0%
h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di
selesikan. 100%
i. Persentase perkara Wali Adhol yang
diselesaikan. 100%
j. Persentase perkara Kewarisan yang disele
saikan. 0%
k. Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan.
0%
l. Persenatse perkara Hibah yang disele saikan.
0%
m. Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan.
0%
n. Persentase perkara Shadaqoh yang
diselesaikan. 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya
hukum dengan perkara putus :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
10%
0%
0%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara lengkap 0%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis 100%
c. Perbandingan perkara yang masuk dengan
Majelis Hakim. 100%
d. Prosentase penyampaian pemberita huan relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
(prosentase akta cerai yang diserahkan
penggugat/ pemohon).
100%
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
0%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat disele saikan
dengan cara sidang keliling. 45%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
0%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas pu tusan
perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
0%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti. 100%
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Jln. Raya Muara Labuh – Padang Aro, Km.12 Ampalu, Telp/Fax. 0755-70017
MUARA LABUH – 27376
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Nomor : W3-A9/1018/Kp.04.2/XII/2012
T E N T A N G
PENUNJUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2012
KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
( LAKIP ) Tahun 2012 pada Pengadilan Agama Muara Labuh dipandang perlu menunjuk
Tim Penyusun LAKIP dimaksud;
b. Bahwa Pejabat/Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam lampiran Keputusan
ini dipandang mampu dan cakap untuk ditunjuk sebagai Tim Penyusunan Laporan Akunta
biltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) pada Pengadilan Agama Muara Labuh;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286 );
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4359 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 5 Tahun 2004, tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI, dan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;
4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 diktum ketiga tentang Penyusunan Dokumen Penetapan
Kinerja Pengadilan Tingkat Pertama ke atas;
Memperhatikan : 1. Surat Edaran Menterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor ....
Tahun 2012 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013;
2. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : ......./SEK/01/XII/2012 tanggal .... Desember 2012
tentang Penyampaian LAKIP Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013;
3. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 Nomor : 0347/005-01.2.01/03/
2012, tanggal 9 Desember 2011;
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat Pejabat/Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini
sebagai Tim Penyusunan Laporan Akunta biltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012
pada Pengadilan Agama Muara Labuh;
Kedua : Tugas, wewenang dan tanggungjawab Tim Penyusunan Laporan Akunta biltas Kinerja Instansi
Pemerintah ( LAKIP meliputi sebagai berikut :
a. Menginfut data dari bagian kesekretariatan dan kepaniteraan Pengadilan Agama Muara Labuh.
b. Menyusun dan mencetak Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama
Muara Labuh Tahun 2012.
Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku terhitung tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Maret 2013
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MUARA LABUH
Pada tanggal : 31 Desember 2012.
KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH,
Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH.
NIP. 19530612 198303 1 004
TEMBUSAN :
1. Yth. Bapak Sekretaris Mahkamah Agung RI;
2. Yth. Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang.
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Jln. Raya Muara Labuh – Padang Aro, Km.12 Ampalu, Telp/Fax. 0755-70017
MUARA LABUH – 27376
Lampiran : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH.
Perihal : Penunjukan Tim Penyusunan LAKIP Tahun 2012.
Nomor : W3-A9/1018/Kp.04.2/XII/2012
Tanggal : 31 Desember 2012.
No N a m a / NIP
Pangkat/
Golongan
Ruang
Jabatan Kedinasan Jabatan
Kepanitiaan
Ket
1 ERMAWATI.M, BA.
NIP. 19540720 198203 2 001
Penata Tk.I
( III/d )
Panitera/Sekretaris Ketua
2 DARNIALIS, S.Ag.
NIP. 19651113 199401 2 001
Penata Tk.I
( III/d )
Wakil Sekretaris Sekretaris
3 W A R L I A T I
NIP. 19620311 198603 2 001
Penata Muda Tk.I
( III/b )
Kepala Urusan Umum Anggota
4 S Y A F R I Z A L
NIP. 19650911 199303 1 004
Penata Muda
( III/a )
Kepala Urusan
Keuangan
Anggota
KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH,
Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH.
NIP. 19530612 198303 1 004

More Related Content

What's hot

Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...Tri Widodo W. UTOMO
 
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018Sari Kusuma Dewi
 
Pp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvs
Pp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvsPp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvs
Pp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvsKantorHukum1
 
Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018
Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018
Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018nufir2203
 
20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat
20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat
20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkatKutsiyatinMSi
 
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksiDindinAliNurdani1
 
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiBuku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiWindu Hernowo II
 
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013Ridho Fitrah Hyzkia
 
Pratikum Komputer Afdi
Pratikum Komputer Afdi Pratikum Komputer Afdi
Pratikum Komputer Afdi Rickyshidiq
 
Mt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desa
Mt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desaMt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desa
Mt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desaAadairil ValleryAlpha
 
1 pengantar sop
1 pengantar sop1 pengantar sop
1 pengantar sopbedhoo
 
Perda Nomor 04 Tahun 2014
Perda Nomor  04  Tahun  2014  Perda Nomor  04  Tahun  2014
Perda Nomor 04 Tahun 2014 santoni toni
 
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakatbedhoo
 
Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor
Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotorAnalisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor
Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotorEfry Ghani
 
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
Perda Nomor  5  2014  lembaga lain Perda Nomor  5  2014  lembaga lain
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain santoni toni
 

What's hot (19)

Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012
 
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
 
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
 
Lakip pemko
Lakip pemkoLakip pemko
Lakip pemko
 
Pp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvs
Pp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvsPp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvs
Pp 24 2018_oss_dan_lampiran_hvs
 
Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018
Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018
Pp 24 Tahun 2018 tgl 21 Juni 2018
 
20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat
20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat
20211013 kebijakan jf pemprov jabar singkat
 
Pelayanan terpadu
Pelayanan terpaduPelayanan terpadu
Pelayanan terpadu
 
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
 
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiBuku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
 
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
 
Makalah organisasi pemerintah
Makalah organisasi pemerintahMakalah organisasi pemerintah
Makalah organisasi pemerintah
 
Pratikum Komputer Afdi
Pratikum Komputer Afdi Pratikum Komputer Afdi
Pratikum Komputer Afdi
 
Mt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desa
Mt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desaMt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desa
Mt pb 3 spb 3 1 slide pengadaan barjas di desa
 
1 pengantar sop
1 pengantar sop1 pengantar sop
1 pengantar sop
 
Perda Nomor 04 Tahun 2014
Perda Nomor  04  Tahun  2014  Perda Nomor  04  Tahun  2014
Perda Nomor 04 Tahun 2014
 
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
5 sop seksi sosial dan pemb. masyarakat
 
Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor
Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotorAnalisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor
Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor
 
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
Perda Nomor  5  2014  lembaga lain Perda Nomor  5  2014  lembaga lain
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
 

Similar to Lakip 2012 pa muara labuh

Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014PA Rianto
 
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013Bhaba Remplex
 
RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011Beryl Syamwil
 
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganUndang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganPenataan Ruang
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikUu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikLegal Akses
 
Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011pamuaralabuh
 
Edit lakip
Edit lakipEdit lakip
Edit lakip54tri4
 
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKUU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKbanglarangan
 
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumWinarto Winartoap
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...CaeCaew
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganFahma Fahmita
 
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxMateri DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxstatus11
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumSuprijanto Rijadi
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Rizki Malinda
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 

Similar to Lakip 2012 pa muara labuh (20)

Lakip tahun 2012
Lakip   tahun 2012Lakip   tahun 2012
Lakip tahun 2012
 
Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-viii rpjmn tahun 2010-2014
 
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
 
RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011
 
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganUndang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Uu 2011 5
Uu 2011 5Uu 2011 5
Uu 2011 5
 
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikUu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
 
Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011
 
Laporan tahunan
Laporan tahunanLaporan tahunan
Laporan tahunan
 
Edit lakip
Edit lakipEdit lakip
Edit lakip
 
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKUU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
 
LHP BPK
LHP BPKLHP BPK
LHP BPK
 
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxMateri DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 

More from pamuaralabuh

Pendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeoPendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeopamuaralabuh
 
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 20125 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007pamuaralabuh
 
Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.pamuaralabuh
 
Iku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhIku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhpamuaralabuh
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuanganpamuaralabuh
 
Skp panmud permohonan
Skp panmud permohonanSkp panmud permohonan
Skp panmud permohonanpamuaralabuh
 
Skp panmud gugatan
Skp panmud gugatanSkp panmud gugatan
Skp panmud gugatanpamuaralabuh
 

More from pamuaralabuh (20)

Pendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeoPendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeo
 
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 20125 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
 
Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009
 
Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008
 
Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007
 
Pkt 2014
Pkt 2014Pkt 2014
Pkt 2014
 
Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.
 
Iku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhIku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuh
 
Lakip 2013
Lakip 2013Lakip 2013
Lakip 2013
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 
Skp kepegawaian
Skp kepegawaianSkp kepegawaian
Skp kepegawaian
 
Skp bagian umum
Skp bagian umumSkp bagian umum
Skp bagian umum
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuangan
 
Skp wasek
Skp wasekSkp wasek
Skp wasek
 
Skp panmud permohonan
Skp panmud permohonanSkp panmud permohonan
Skp panmud permohonan
 
Skp panmud gugatan
Skp panmud gugatanSkp panmud gugatan
Skp panmud gugatan
 
Skp panmud hukum
Skp panmud hukumSkp panmud hukum
Skp panmud hukum
 
Skp wapan
Skp wapanSkp wapan
Skp wapan
 
Skp pansek
Skp pansekSkp pansek
Skp pansek
 

Lakip 2012 pa muara labuh

  • 1. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah, tiada kata yang dapat diucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah Swt, berkat rahmat dan hidayah-Nya Pengadilan Agama Muara Labuh dapat menyelesaiakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012 secara optimal. Laporan ini menguraikan secara deskriptif pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012, yang meliputi bidang teknis yudisial, administrasi kepaniteraan, kesekretariatan serta pembangunan, pengadaan barang dan jasa serta akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012. Laporan ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas selama Tahun 2012 dan sebagai bahan informasi bagi pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Padang serta pihak lain yang membutuhkan untuk dijadikan bahan evaluasi, perencanaan dan penyempurnaan pelaksanaan tugas kedepan agar menjadi lebih baik. Kami telah berusaha untuk menyajikan LAKIP ini secara benar dan objektif. Sebagai manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan, kami menyadari adanya kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan koreksi dan kritikan yang konstruktif untuk kesempurnaan laporan dimasa mendatang. Demikianlah semoga laporan ini dapat bermanfaat, terima kasih. Muara Labuh, 31 Desember 2012 Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH. NIP. 19530612 198303 1 004 i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................ . i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ......................................................... . 1 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................... . 3 C. SISTEMATIKA PENYAJIAN ................................................... . 4 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. INDIKATOR KINERJA UTAMA ........................................ 6 B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012 .......................................... . 7 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA ....................................................... . 10 B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ...................................... . 12 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ................................................................ . 19 B. SARAN ......................................................................... . 19 Lampiran-Lampiran : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Renstra 2010-2014 4. RKT 2013 dan 2014 5. SK Tim Penyusun LAKIP 6. Lampiran-lampiran lainnya. ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Agama berada dibawah Departemen Agama, sedangkan kewenangan teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang 1
  • 5. Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010 dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008 tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing. 2
  • 6. B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan lingkungan peradilan agama dibawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Agama, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang sekarang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas undnag-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi. 2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya. 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan). 4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama. 5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 6. Waarmerking akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/tabungan, pensiunan dan sebagainya. 7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah sesuai dengan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010. 3
  • 7. 8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. C. Sistematika Penyajian Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan Agama Muara Labuh adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan : pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian. BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja : pada bagian ini dijelaskan mengenai rencana strategis 2010-2014 dan rencana kinerja Tahun 2012 serta Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2012. Pada bab ini rencana strategis Tahun 2010-2014 akan disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategis, program utama dan kegiatan pokok. BAB III Akuntabilitas Kinerja : Pada bagian ini disajikan pengukuran kinerja (perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja) dan analisis akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja). BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh serta strategi pemecahan masalah. Kemudian disampaikan pula saran-saran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang. Lampiran Pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen pendukung penyusunan Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun Anggaran 2012. 4
  • 8. BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2010 – 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Muara Labuh. Adapun visi dari Pengadilan Agama Muara Labuh adalah : “MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH YANG AGUNG” Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Muara Labuh menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5
  • 9. A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Pengadilan Agama Muara Labuh telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Panitera/Sekretaris Nomor: W3-A9/1018/Kp.04.2/XII/2012 tanggal 31 Desember 2013, dapat dilihat sebagai berikut : KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi b. Persentase sisa perkara yang disele saikan. c. Persentase perkara yang diselesai kan. d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persenatse perkara penolakan perka winan oleh PPN yang diseleasikan. f. Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan Wali yang diselesaikan. g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. i. Persentase perkara Wali Adhol yang diselesaikan. j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan. k. Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan. l. Persenatse perkara Hibah yang disele saikan. m. Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan. n. Persentase perkara Shadaqoh yang diselesaikan. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 6
  • 10. B. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2013 Adapun rencana kinerja tahunan pengadilan Agama Muara Labuh, sebagai berikut : RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2012 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi 39,00% Persentase sisa perkara yang disele saikan. 100% Persentase perkara yang diselesai kan. 100% Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% Persenatse perkara penolakan perka winan oleh PPN yang diseleasikan. 0% Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan Wali yang diselesaikan. 0% Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali 0% Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. 100% Persentase perkara Wali Adhol yang diselesaikan. 100% Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan. 0% Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan. 0% Persenatse perkara Hibah yang disele saikan. 0% Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan. 0% Persentase perkara Shadaqoh yang diselesaikan. 0% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diaju kan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 50% 50% 50% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 75% Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. 100% Prosentase penyampaian pemberita huan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/ pemohon). 100% Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 0%
  • 11. 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan cara sidang keliling. 45% Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 50% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas pu tusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 0% 6. Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100% C. Penetapan Kinerja Tahun 2012 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Muara Labuh, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Agama Muara Labuh, sebagai berikut : PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2012 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi 39,00% b. Persentase sisa perkara yang di selesaikan. 100% c. Persentase perkara yang diselesai kan. 100% d. Persentase perkara yang diselesai kan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% e. Persenatse perkara penolakan perkawinan oleh PPN yang disele saikan 0% f. Persenatse perkara pencabutan kekuasaan Wali yang diselesaikan 0% g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali 0%
  • 12. h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. 100% i. Persentase perkara Wali Adhol yang diselesaikan. 100% j. Persentase perkara Kewarisan yang diselesaikan. 100% k. Persentase perkara Washiat yang diselesaikan. 0% l. Persenatse perkara Hibah yang diselesaikan. 0% m. Persentase perkara Waqaf yang diselesaikan. 0% n. Persentase perkara Shadaqoh yang diselesaikan. 0% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diaju kan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 50% 50% 50% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 75% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. 100% d. Prosentase penyampaian pemberita huan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat /pemohon). 100% e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 0% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan cara sidang keliling. 45% c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 50% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 0% 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyara kat yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan hasil pemerik saan eksternal yang ditindak lanjuti. 100% 9
  • 13. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA. Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh tahun 2012, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2012 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. 10
  • 14. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALI SASI (%) CAPAI AN (%) Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan per kara yang diselesaikan melalui mediasi 37,64% 0% 0% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan. 100% 97,41% 97,41% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jang ka waktu maksimal 6 bu lan 100% 100% 100% e. Persenatse perkara peno lakan perkawinan oleh PPN yang diseleasikan. 0% 0% 0% f. Persenatse perkara pen cabutan kekuasa an Wali yang diselesaikan. 0% 0% 0% g. Persentase perkara pe nunjukkan orang lain sebagai Wali 0% 0% 0% h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan 100% 98,70% 98,70 i. Persentase perkara Wali Adhol yang disele saikan 100% 0% 0% j. Persentase perkara Kewa risan yang disele saikan 100% 100% 100% k. Persentase perkara Wa shiat yang diselesaikan 0% 0% 0% l. Persenatse perkara Hibah yang diselesaikan. 0% 0% 0% m. Persentase perkara Wa qaf yang diselesaikan 0% 0% 0% n. Persentase perkara Sha daqoh yang diselesaikan 0% 0% 0% Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 75% 75% 75% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistri busikan ke Majelis 100% 100% 100% c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim 100% 100% 100% Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara pro deo yang diselesaikan 100% Target pada DIPA 5 perkara 220% 220% Yang terselesaikan 11 perkara b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 100% 100% 100% Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan 0% 0% 0%
  • 15. pengadilan. hukum tetap yang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti 0% 0% 0% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 10% 10% 10% Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100% 100% 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 100% 100% 100% c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 0% 0% 0% B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2012, Pengadilan Agama Muara Labuh telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. SASARAN MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2012 sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALI SASI (%) CAPAI AN (%) Meningkatnya penyelesaian perkara Perbandingan perkara yang masuk dengan per kara yang diselesaikan melalui mediasi 37,64% 0% 0% Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% 100% 100% Persentase perkara yang diselesaikan. 100% 97,41% 97,41% Persentase perkara yang diselesaikan dalam jang ka waktu maksimal 6 bu lan 100% 100% 100% Persenatse perkara peno lakan perkawinan oleh PPN yang diseleasikan. 0% 0% 0% Persenatse perkara pen cabutan kekuasa an Wali yang diselesaikan. 0% 0% 0% Persentase perkara pe nunjukkan orang lain sebagai Wali 0% 0% 0%
  • 16. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan 100% 98,70% 98,70 Persentase perkara Wali Adhol yang disele saikan 100% 0% 0% Persentase perkara Kewa risan yang disele saikan 0% 0% 0% Persentase perkara Wa shiat yang diselesaikan 0% 0% 0% Persenatse perkara Hibah yang diselesaikan. 0% 0% 0% Persentase perkara Wa qaf yang diselesaikan 0% 0% 0% Persentase perkara Sha daqoh yang diselesaikan 0% 0% 0% Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 0% 0% 0% Persentase berkas yang diregister dan siap didistri busikan ke Majelis 100% 100% 100% Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim 100% 100% 100% Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Persentase perkara pro deo yang diselesaikan 100% Target pada DIPA 5 perkara 220% 220% Yang terselesaikan 11 perkara Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat 100% 100% 100% Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perha tian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 0% 0% 0% Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan ekse kusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hu kum tetap yang ditindaklanjuti 0% 0% 0% Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase pengaduan masya rakat yang ditindak lanjuti 0% 0% 0% Persentase temuan hasil pe meriksaan eksternal yang ditin daklanjuti. 0% 0% 0% Peningkatan kualitas SDM Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100% 100% 100% Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 100% 100% 100% Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 0% 0% 0% 13
  • 17. a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Persentase sisa perkara Perdata ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2012, ternyata dapat tercapai 100 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2011 sejumlah 23 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2012. Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2012 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Adapun sebagai perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan, sebagai berikut: No Perkara 2010 2011 2012 1 Perdata 24 37 23 Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2010 sebanyak 24 perkara dibandingkan dengan sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2011 sebanyak 23 perkara, adanya peningkatan sebesar 26 %. Sedang penyelesaian sisa perkara tahun 2011 dibandingkan dengan penyelesaian sisa perkara pada tahun 2012 sebanyak 23 perkara, terjadi penurunan sebesar 37,83 %, ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada presentase sisa perkara yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang diselesaikan. Persentase perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 95,79 %, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 593 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 619 perkara. Persentase perkara Perdata yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan 100 % dari total keseluruhan perkara yang masuk, ternyata realisasinya tercapai 97,41 %. 14
  • 18. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 banyak perkara pidana yang masuk dibulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2012. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2012. Keadaan Perkara Perdata Di Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012 No Bulan Sisa tahun 2011 Masuk Putus Sisa akhir 1. Januari 23 147 22 148 2. Pebruari 148 22 124 46 3. Maret 46 25 42 47 4. April 47 34 21 61 5. Mei 61 53 41 73 6. Juni 73 32 64 41 7. Juli 41 17 21 37 8. Agustus 37 3 13 27 9. September 27 45 25 47 10. Oktober 47 206 37 216 11. Nopember 216 32 188 50 12. Desember 50 13 24 39 Jumlah 619 604 Adapun sebagai perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: No Perkara 2010 2011 2012 1 Perdata 306 269 372 343 619 593 Perkara perdata yang masuk pada tahun 2010 sebanyak 306 perkara dan diselesaikan sebanyak 269 perkara (87,90%) dibandingkan dengan perkara perdata yang masuk pada tahun 2011 sebanyak 372 perkara dan diselesaikan sebanyak 343 perkara ( 92,20%) berarti adanya peningkatan penyelesaian perkara perdata sebesar 4,30%. 15
  • 19. Sedang penyelesaian perkara perdata tahun 2011 dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2012 ada peningkatan sebesar 5,21%, ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada persentase sisa perkara yang diselesaikan. 2. AKUNTABILITAS KESEKRETARIATAN a. Akuntabilitas Kepegawaian. NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Terselenggaranya administrasi Kepegawaian Persentase registrasi pegawai 20 Pegawai 20 pegawai 100% Persentase Penataan file pegawai 20 pegawai 20 Pegawai 100% Persentase Kenaikan pangkat pegawai 2 pegawai 2 pegawai 100% Persentase Kenaikan Gaji Berkala 5 pegawai 5 pegawai 100% Persentase Usul Pensiun pegawai Persentase Usul permintaan Karpeg 1 pegawai 1 pegawai 100% Persentase Usul kartu ASKES 1 1 100% Persentase Usul mutasi dan promosi Persentase Usul Karis/Karsu Persentase Usul Kartu TASPEN b. Akuntabilitas Keuangan. Belanja Pegawai ( Akun 5111 ) : 16 NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 1 Belanja Pegawai Rp. 1.470.378.000,- Rp. 1.353.731.288,- 92,06 Rp. 116.646.712,- JUMLAH Rp. 1.470.378.000,- Rp. 1.353.731.288,- 92,06 Rp. 116.646.712,-
  • 20. Belanja Barang ( Akun 5211, 5221, 5231, 5241 ) : Belanja Modal ( Akun 5321, 5331 ) : Dari Dirjen. Badilag Mahkamah Agung RI ( 005-04 ) dengan Pagu Dana Rp. 9.000.000,- ( Sembilan juta rupiah ) , yang terdiri dari : Belanja Penyelesaian Perkara Prodeo ( Akun 5212 ) : Belanja Penyelenggaraan Sidang keliling ( Akun 5212 ) : 17 NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 1 Belanja Barang Rp. 499.380.000,- Rp. 484.775.118,- 97,07 Rp. 14.604.882,- JUMLAH Rp. 499.380.000,- Rp. 484.775.118,- 97,07 Rp. 14.604.882,- NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 1 Belanja Modal Rp. 250.000.000,- Rp. 246.810.000,- 98,72 Rp. 3.190.000,- JUMLAH Rp. 250.000.000,- Rp. 246.810.000,- 98,72 Rp. 3.190.000,- NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 1 Belanja Penyelesaian Perkara Prodeo Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- 100 Rp. 0,- JUMLAH Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- 100 Rp. 0,- NO KEGIATAN PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 1 Belanja Penyelenggaraan Sidang Keliling Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,- 100 Rp. 0,- JUMLAH Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,- 100 Rp. 0,-
  • 21. c. Akuntabilitas Umum NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 Penyelenggaraan ketertiban administrasi Umum Persentase jumlah tanah terdata/ sertifikat. 3 3 100% Persentase terpeliharanya gedung dan bangunan. 3 3 100% Persentase penatausahaan Kendaraan dinas roda 4 1 1 100% Persentase penatausahaan Kendaraan dinas roda 2 6 6 100% Persentase penatausahaan Komputer 10 10 100% Persentase penatausahaan Laptop 6 6 100% Persentase penatausahaan Telepon 1 1 100% Persentase penatausahaan Faxcimile 1 1 100% 2 Operasional dan pemeliharaan Persentase Pengadaan Pakaian Dinas Hakim dan Pegawai 23 Stel 23 Stel 100% Persentase pengadaan toga/pakaian sopir/satpam/tenaga teknis lainnya 10 Stel 10 Stel 100% Persentase pertemuan/jamuan delegasi/misi/ tamu 3 Keg 3 Keg 100% Persentase Perawatan gedung kantor dan rumah dinas - Pemeliharaan halaman gedung kantor - Pemeliharaan gedung kantor 2.195M2 2.195 M 2.195M2 2.195 M 100% 100% Persentase Pemeliharaan rumah dinas 234 M2 234 M2 100% Persentase Perawatan kendaraan bermotor roda 4 1 Unit 1 Unit 100% Persentase Perawatan kendaraan dinas roda 2 6 Unit 6 Unit 100% Persentase Perawatan sarana gedung 1 Tahun 1 Tahun 100% Persentase Langganan daya dan jasa 12 Bulan 12 Bulan 100% Persentase Jasa/pos/sertifikat 12 Bulan 12 Bulan 100% Persentase Operasional Perkantoran dan Pimpinan : - Honor pengelola keuangan - Honor lainnya 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 100% 100% Persentase Kearsipan dan dokumentasi 1 Keg 1 Keg 100% 3 Pembangunan /Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan pertama Persentase Pengadaan Alat pengolah data (Pengadaan komputer, printer dan alat pemanggilan sidang. 1 Unit 100% 100% Persentase Pengadaan Jaringan telepon internet. 1 Unit 100% 100% Persentase Pembangunan Ruang Tunggu Sidang. 1 Paket 100% 100% 18
  • 22. BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program. Evaluasi yang dilaksanakan terhadap 3 (tiga) program pada Pengadilan Agama Muara Labuh menggambarkan pencapaian yang baik. Kendala dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan sebagian kecil masih berupa belum terselesaikannya keluaran ditahun berjalan, misalnya Penegakan Hukum dan HAM, karena hal ini menyangkut terhadap perkara yang masih berjalan, jadi belum dapat diukur setelah tahun anggaran. Apabila dilihat dari permasalahan penyusunan lakip, maka dibandingkan antara matrik pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran dengan tabel keuangan terlihat kurang sinerginya perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran kegiatan program yang tertuang dalam renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan program dan kegiatan dengan pengalokasian keuangan. Permasalahan lain berupa renstra yang belum memuat semua kegiatan dan indikatornya pun perlu direvisi sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan lain. Namun secara umum hambatan dan kendala yang ada sudah dapat diatasi. B. SARAN Mengingat situasi keuangan Pemerintah yang masih memprihatinkan sehingga dana yang dialokasikan untuk Kegiatan Pokok belum berimbang dengan hasil yang diharapkan sehingga hasil yang maksimal belum terwujud. Masih adanya Pagu Anggaran kegiatan yang belum maksimal penggunaannya dikarenakan Pagu Anggaran kegiatan tersebut belum sesuai dengan tupoksi yang ada di Pengadilan Agama Muara Muara Labuh. 19
  • 23. Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara alokasi dana untuk kegiatan pokok harus sesuai dengan RKA-KL yang diajukan sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud. Pagu Anggaran kegiatan yang besar dapat dialihkan untuk Pagu Anggaran kegiatan yang masih kurang sehingga Pagu Anggaran kegiatan dengan realisasinya dapat berimbang dan maksimalgunaannya. Lampiran-Lampiran Dalan LAKIP 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Renstra 2010-2014 4. RKT 2013 & 2014 5. SK Tim Penyusun LAKIP 6. Lampiran-lampiran lainnya. 20
  • 24. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Berdasarkan KMA/004/SK/II/1992 Muara Labuh, 3 Januari 2013. Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh, Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH. NIP. 19530612 198303 1 004 KETUA Drs. H. M. ANDRY, MH. WAKIL KETUA Drs. H. ABDUL RAHIM, MH. PANITERA /SEKRETARIS ERMAWATI.M, BA. WAKIL PANITERA AZHAR DAHAR, BA WAKIL SEKRETARIS DARNIALIS, S.Ag. Panmud. Gugatan ETMA JUITA, BA. Panmud. Hukum Drs. NURFADHIL Panmud. Drs. FAUZAL AZIM HAKIM 1. Dra. RAHMADINUR 2. Drs. GUSMEN YEFRI 3. FEBRIZAL LUBIS, S.Ag. SH 4. SRI FORTUNA DEWI, S.Ag. MH. 5. SEPTIANAH, SHI. Kaur. Umum W A R L I A T I Staf Kaur. Keuangan S Y A F R I Z A L Staf 1. ZAKIYAH, A.Md. 2. WILLIA HESTI SARI, SE. Kaur. Kepegawaian H A F N I A T I StafStaf Staf Staf 1. MARIJON 2. HENDRIK, SH. PANITERA PENGGANTI JURUSITA 1. SYAFRIZAL 2. DARNIALIS, S.Ag. 3. WARLIATI 4. HAFNIATI Garis Koordinasi Garis Hierarki JURUSITA PENGGANTI
  • 25. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara Persentase mediasi yang diselesaikan Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Perbadingan antara mediasi yg diproses dengan jumlah mediasi yg menjadi akta perdamaian. Hakim Mediasi Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase perkara yang diselesaikan Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awaldan perkara yang masuk) Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara) Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Perbandingan perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dengan perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan. Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hu kum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un- 1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1)dikali seratus persen Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan seca ra lengkap Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase berkas yang diregister dan siap didis tribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase jumlah perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. Perbandingan jumlah Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Prosentase penyampaian pemberitahuan isi putus an tepat waktu, tempat dan para pihak (prosen tase akta cerai yang di serahkan peng gugat/ pemohon) Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Prosentase Penyitaan te pat waktu dan tempat Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Persentase perkara pro deo yang diselesaikan Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
  • 26. Persentase perkara yang dapat diselesaikan de ngan cara sidang keliling Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara sidang ke liling Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase (amar) putus an perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan Kepanitera/Kesekretariatan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan ek sekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Perbandingan permohonan ek sekusi yang ditindaklanjuti de ngan permohonan eksekusi yang belum ditindaklanjuti Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 6. Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti Perbandingan jumlah penga duan yang ditindaklanjuti me ngenai perilaku aparatur pera dilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Perbandingan jumlah pengadu an yang ditindaklanjuti menge nai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilapor kan
  • 27. MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 - 2014. Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Muara Labuh dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 Meningkatnya penyelesaian per kara. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. Peningkatan efektifitas pengelo laan penyelesaian perkara. a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persenatse perkara penolakan perkawinan oleh PPN yang diseleasikan. f. Persenatse perkara pencabutan kekuasa an Wali yang diselesaikan. g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. i. Persentase perkara Wali Adhol yang disele saikan. j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan. k. Persentase perkara Washiat yang diselesai kan. l. Persenatse perkara Hibah yang diselesai kan. m. Persentase perkara Waqaf yang diselesai kan. n. Persentase perkara Shadaqoh yang disele saikan. Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. - 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 65,32% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0,43% 0,43% 0,43% 0,43% 0% 0% 0% 100% 37,64% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0,32% 0,32% 0,32% 0,32% 0% 0% 75% 100% 38,00% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0,40% 0,40% 0,40% 0,40% 0% 0%. 75% 100% 39,00% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0% 0% 75% 100%
  • 28. Peningkatan aksesibilitas masya rakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. Meningkatnya kepatuhan terha dap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan. c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan kepada penggugat/pemohon). e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat. a. Persentase perkara prodeo yang diseles aikan. b. Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan cara sidang keliling. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100% 100% 0% 100% 25% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 0% 100% 30% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 0% 100% 35% 0%. 0% 0% 100% 100% 100% 0% 100% 40% 0% 0% 0% 100% 100% 100%. 0% 100% 45% 0% 0% 0% 100%
  • 29. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2013 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi 39,00% b. Persentase sisa perkara yang disele saikan. 100% c. Persentase perkara yang diselesai kan. 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% e. Persenatse perkara penolakan perka winan oleh PPN yang diseleasikan. 0% f. Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan Wali yang diselesaikan. 0% g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali 0% h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. 100% i. Persentase perkara Wali Adhol yang diselesaikan. 100% j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan. 0% k. Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan. 0% l. Persenatse perkara Hibah yang disele saikan. 0% m. Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan. 0% n. Persentase perkara Shadaqoh yang diselesaikan. 0% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diaju kan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 10% 0% 0% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 0% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. 100% d. Prosentase penyampaian pemberita huan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/ pemohon). 100% e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 0% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan cara sidang keliling. 40% c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 0% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas pu tusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 0% 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100%
  • 30. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi 40,00% b. Persentase sisa perkara yang disele saikan. 100% c. Persentase perkara yang diselesai kan. 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% e. Persenatse perkara penolakan perka winan oleh PPN yang diseleasikan. 0% f. Persenatse perkara pencabutan ke kuasaan Wali yang diselesaikan. 0% g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali 0% h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. 100% i. Persentase perkara Wali Adhol yang diselesaikan. 100% j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan. 0% k. Persentase perkara Washiat yang dise lesaikan. 0% l. Persenatse perkara Hibah yang disele saikan. 0% m. Persentase perkara Waqaf yang dise lesaikan. 0% n. Persentase perkara Shadaqoh yang diselesaikan. 0% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 10% 0% 0% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 0% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. 100% d. Prosentase penyampaian pemberita huan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/ pemohon). 100% e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 0% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan cara sidang keliling. 45% c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 0% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas pu tusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 0% 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100%
  • 31. PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Jln. Raya Muara Labuh – Padang Aro, Km.12 Ampalu, Telp/Fax. 0755-70017 MUARA LABUH – 27376 KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Nomor : W3-A9/1018/Kp.04.2/XII/2012 T E N T A N G PENUNJUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2012 KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012 pada Pengadilan Agama Muara Labuh dipandang perlu menunjuk Tim Penyusun LAKIP dimaksud; b. Bahwa Pejabat/Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam lampiran Keputusan ini dipandang mampu dan cakap untuk ditunjuk sebagai Tim Penyusunan Laporan Akunta biltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) pada Pengadilan Agama Muara Labuh; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 ); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4359 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 5 Tahun 2004, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI, dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung; 4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 diktum ketiga tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja Pengadilan Tingkat Pertama ke atas; Memperhatikan : 1. Surat Edaran Menterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor .... Tahun 2012 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013; 2. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : ......./SEK/01/XII/2012 tanggal .... Desember 2012 tentang Penyampaian LAKIP Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013; 3. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 Nomor : 0347/005-01.2.01/03/ 2012, tanggal 9 Desember 2011; M E M U T U S K A N Menetapkan : Pertama : Mengangkat Pejabat/Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini sebagai Tim Penyusunan Laporan Akunta biltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012 pada Pengadilan Agama Muara Labuh; Kedua : Tugas, wewenang dan tanggungjawab Tim Penyusunan Laporan Akunta biltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP meliputi sebagai berikut : a. Menginfut data dari bagian kesekretariatan dan kepaniteraan Pengadilan Agama Muara Labuh. b. Menyusun dan mencetak Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2012. Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut. Keempat : Keputusan ini mulai berlaku terhitung tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : MUARA LABUH Pada tanggal : 31 Desember 2012. KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH, Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH. NIP. 19530612 198303 1 004 TEMBUSAN : 1. Yth. Bapak Sekretaris Mahkamah Agung RI; 2. Yth. Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang.
  • 32. PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Jln. Raya Muara Labuh – Padang Aro, Km.12 Ampalu, Telp/Fax. 0755-70017 MUARA LABUH – 27376 Lampiran : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH. Perihal : Penunjukan Tim Penyusunan LAKIP Tahun 2012. Nomor : W3-A9/1018/Kp.04.2/XII/2012 Tanggal : 31 Desember 2012. No N a m a / NIP Pangkat/ Golongan Ruang Jabatan Kedinasan Jabatan Kepanitiaan Ket 1 ERMAWATI.M, BA. NIP. 19540720 198203 2 001 Penata Tk.I ( III/d ) Panitera/Sekretaris Ketua 2 DARNIALIS, S.Ag. NIP. 19651113 199401 2 001 Penata Tk.I ( III/d ) Wakil Sekretaris Sekretaris 3 W A R L I A T I NIP. 19620311 198603 2 001 Penata Muda Tk.I ( III/b ) Kepala Urusan Umum Anggota 4 S Y A F R I Z A L NIP. 19650911 199303 1 004 Penata Muda ( III/a ) Kepala Urusan Keuangan Anggota KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH, Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH. NIP. 19530612 198303 1 004