SlideShare a Scribd company logo
Tugas Individu

Dosen pembingbing

Pratikum komputer

Drs.Sri Zuliarni,S.Sos.MBA.,

“PEMUNGUTAN PAJAK PPH PASAL 21 DI INDONESIA ”

Disusun Oleh:

AFDILAH FIRDAUS
1201112399

ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat

dan

karunia-Nya

Penulis

masih

diberi

kesempatan

untuk

menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMUNGUTAN PAJAK PPH PASAL
21 DI INDONESIA”
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu Penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis sadar bahwa
apa yang ditulis masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritikan dan
saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami harapkan.
Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah
ini. Hanya kepada Allah SWT kita berlindung dan memohon ampun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman semua.Terima kasih

Pekanbaru,18 Oktober 2013

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I :Pendahuluan …………………………………………………..............................1
1.

Latar Belakang Masalah……………………………………….…………………..…1

2.

Rumusan Masalah..............................................................................................2

3.

Tujuan………………………………………………………………………….............2

BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................3
1. Pengertian PPH pasal 21…….……………………………..............................………3
2.Siapa wajib pajak PPH pasal 21 …………….…..…………..........................…….…..3
3.siapa pemotong PPH pasal 21……………….……………....................…………..….4
4.Penghasilan apa saja yang di potong PPH...............................................................7
5.Bagaimana cara mengihitung PPH pasal 21.............................................................9
BAB III : PENUTUP....................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN....................…........................................……………….12
DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah
Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk
membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan
pribadi individu seperti kepentingan rakyat, pendidikan, kesejahteraan rakyat,
kemakmuran rakyat dan sebagainya. Sehingga pajak merupakan salah satu
alat

untuk

mencapai

tujuan

Negara.

Pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah merupakan sumber
terpenting dari penerimaan Negara. Lagipula penerimaan Negara dari pajak
dapat dijadikan indicator atas peran serta masyarakat (sebagai subjek pajak)
dalam kontribusinya melakukan kewajiban perpajakan, karena pembayaran
pajak yang dilakukan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam
bentuk tidak langsung, dan berupa pengeluaran rutin dan pembangunan yang
berguna bagi masrakat.PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama
dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.

1
1.2. Rumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan pada
makalah ini adalah:
1.
2.

Siapa subjek atau Wajib Pajak PPh pasal 21?

3.

Siapa pemotong pajak penghasilan pasal 21?

4.

Penghasilan apa saja yang dipotong PPh Pasal 21 (Objek Pajak)?

5.
1.3.

Apa pengertian dari pajak penghasilan pasal 21?

Bagaimana cara menghitung PPh Pasal 21?

Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.

Untuk mengetahui pengertian dari pajak penghasilan pasal 21

2.

Untuk mengetahui subjek atau Wajib Pajak PPh pasal 21

3.

Untuk mengetahui pemotong pajak penghasilan pasal 21

4.

Untuk mengetahui Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 (Objek Pajak)?

5.

Untuk mengetahui cara menghitung PPh Pasal 21

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang pajak, khususnya PPh pasal 21
dalam hal ini tentang pengertian PPh Pasal 21, Subjek dan Objek Pajak PPh Pasal
21, pemotong pajak penghasilan dan cara menghitung PPh Pasal 21.

2
BAB II
PEMBAHASAN
 Pengertian

Pajak

Penghasilan

Pasal

21

PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
 Subjek

Pajak

PPh

Pasal

21

(Wajib

Pajak

PPh

Pasal

21).

Wajib pajak yang dipotong PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 adalah orang
pribadi yang merupakan:
1.Pegawai
2.

Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun,

tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua termasuk ahli warisnya.
3.

Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan

sehubungan
Yang

tidak

dengan
termasuk

pekerjaan,
Wajib

Pajak

3

jasa,
PPh

atau
Pasal

kegiatan.
21

yaitu

:
1.

Pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat lain dari Negara

asing dan orang – orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja
pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan warga
Negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh
penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta Negara yang
bersangkutan
2.

memberikan

perlakuan

timbal

balik.

Pejabat perwakilan organisasi internasional dimaksud dalam pasal 3 ayat (1)

huruf c Undang – Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, dengan syarat bukan warga Negara Indonesia dan tidak menjalankan
usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan.

 Pemotong

Pajak

Penghasilan

Pasal

21

Pemotong PPh pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang
diwajibkan oleh UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 tahun 2000 dan terakhir
UU No 36 tahun 2008 untuk memotong PPh Pasal 21. Termasuk
pemotong PPh Pasal 21 dalam peraturan Menteri Keuangan No.
252/KMK.03/2008 adalah :

4
1.

Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik merupakan pusat
maupun cabang, perwakilan atau unit yang membayar gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh
pegawai.
2.

Bendahara atau pemegang kas pemerintah termasuk bendahara atau

pemegang kas yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan
pekerjaan
3.

atau

jabatan,

jasa

dan

kegiatan.

Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan social tenaga kerja dan

badan – badan lain yang membayar uang pensiun dan tunjangan hari tua atau
jaminan
4.

hari

tua.

Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta

badan yang membayar.
a.

Honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa

dan atau kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak
dalam negeri, termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan
bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama
persekutuannya.

5
b.

Honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan

kegiatan dan jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak.
c.

Honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan dan

magang.
d.

Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat

nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi, serta lembaga lainnya
yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah atau
penghargaan dalam bentuk apapun kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri
berkenaandengan suatu kegiataan.
Tidak termasuk sebagai pemberi kerja yang mempunyai kewajiban untuk
melakukan

pemotongan

pajak

adalah

:

1. Kantor perwalikan negara luar yang bersangkutan atas pemotong pajak.
2.

Organisasi – organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

ayat (1) huruf c Undang – Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh
Menterikeuangan.
3.

Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas yang semata – mata mempekerjakan orang pribadi untuk
melakukan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka
melakukan

kegiatan

usaha

atau

6

pekerjaan

bebas.
4.

Dalam

hal

organisasi

internasional

tidak

memenuhi

kebutuhan

tersebut,organisasi internasional dimaksud merupakan pemberi kerja yang
berkewajiban



yang

dipotong

PPh

Pasal

21

adalah

:

yang

bersifat

teratur

maupun

tidak

teratur;

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima paensiun secara teratur

berupa
3.

pajak.

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa

penghasilan
2.

pemotongan

Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21 (Objek Pajak PPh Pasal 21)

Penghasilan
1.

melakukan

uang

pensiun

atau

penghasilan

sejenisnya;

Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan

sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang
pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua dan
pembayaran lain jenis.
4.

Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian,

upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara
bulanan;
5.

Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee,

dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan;

7
6.

Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang

representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan
dalam
7.
dan

bentuk

apapun,

dan

imbalan

sejenis

dengan

nama

apapun;

Penerimaan dalam bentuk antara dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama
dalam

bentuk

a.

apapun

yang

Bukan

diberikan

oleh

Wajib

:
Pajak;

b.

Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau

c.

Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma

penghitungan
Penghasilan
PPh
1.

khusus
yang

ditanggung

PPh

(deemed

pasal

21-nya

pemerintah

profit)

Ditanggung
terdiri

Pemerintah
atas

:

PPh yang terutang atas penghasilan teratur atau gaji yang diterima oleh

Pegawai negeri sipil.
2.

PPh yang terutang atas penghasilan yang diterima oleh karyawan asing yang

bekerja pada kontraktor ,konsultan, dan pemasok utama atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh karena pekerjaan yang dilakukan dalam rangka
pelaksanaan
3.

proyek

pemerintah

yang

dibiayai

PPh atas penghasilan pekerja pada kategori usaha tertentu.

8

dengan

hibah.


Menghitung

Pajak

Penghasilan

Pasal

21

PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong Pajak secara umum diformulasikan
sebagai

berikut

:

Tarif PPH pasal 21:
Beberapa tarif berikut ini digunakan sebagai dasar menghitung PPh Pasal 21 :
a.

Tarif Pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagai mana diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, dengan ketentuan:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak :
Tarif pajak:
a.Rp0,00 s/d Rp50.000.000,00

5%

Di atas Rp50.000.000,00 s/d Rp250.000.000,00
Di atas Rp250.000.000,00 s/d Rp500.000.000,00
Di atas Rp500.000.000,00

15%
25%

30%

b.

Tarif 5% (lima persen)

c.

Tarif 15% (lima belas persen)

d.

Tarif khusus

Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang
tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) menjadi lebih tinggi 20% (dua
puluh persen) daripada tariff yang ditetapkan terhadap wajib Pajak yang dapat
menunjukkan NPWP.
9
Contoh :
Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp75.000.000,00
Pajak Penghasilan yang harus dipotong bagi Wajib Pajak yang memiliki NPWP
adalah :
5% x Rp50.000.000,00
15% x Rp25.000.000,00
Jumlah

Rp 2.500.000,00
Rp 3.750.000,00 (+)

Rp 6.250.000,00

Pajak Penghasilan yang harus dipotong jika Wajib Pajak tidak memiliki NPWP
adalah :
5% x 120% x Rp50.000.000,00

Rp 3.000.000,00

15% x 120% x Rp25.000.000,00

Rp 4.500.000,00 (+)

Jumlah

Rp 7.500.000,00

Dasar Pengenaan dan Pemotongan PPh Pasal 21
Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 ditentukan sebagai berikut :
1.Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi :
a.Pegawai Tetap,
b.Penerima pensiun berskala,
c.Pegawai tidak tetap yang penghasilannya dibayar secara bulanan atau jumlah
kumulatif penghasilan yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender telah melebih
Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)
10
d.Bukan pegawai selain tenaga ahli, yang menerima imbalan yang bersifat
berkesinambungan
2.Jumlah penghasilan yang melebihi Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)
sehari, yang berlaku bagi pegawai tidak tetap yang menerima upah harian, upah
mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang
diterima dalam 1 (satu) bulan kalender belum melebihi Rp1.320.000,00 (satu juta
tiga ratus dua puluh ribu rupiah)
3.50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi tenaga
ahli yang melakukan pekerjaan bebas
4.Jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi penerima penghasilan selain
penerima peghasilan nomor 1, 2, dan 3.

11
BAB III
3.1.Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan:
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh
wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Pemotong PPh pasal 21 adalah setiap orang
pribadi atau badan yang diwajibkan oleh UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 tahun 2000 dan terakhir
UU

No

36

tahun

2008

untuk

memotong

PPh

Pasal

21.

3.2. Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian
agar manfaat dari pembahasan mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 dapat
memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang Pajak Penghasilan Pasal 21
tersebut dan sisi kurang baiknya bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk
menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dari
pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ngadiman. 2009. Perpajakan. Surakarta: Sebelas Maret University Press

More Related Content

What's hot

Surat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisSurat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisaris
endrah80
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
indah1994
 
CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...
CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...
CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...
GLC
 
Makalah pajak kelompok 4
Makalah pajak kelompok 4Makalah pajak kelompok 4
Makalah pajak kelompok 4
yaya441212
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
Legal Akses
 
Bank surat.com kerjasama-investasi
Bank surat.com kerjasama-investasiBank surat.com kerjasama-investasi
Bank surat.com kerjasama-investasi
Frencis Dora
 
Perjanjian pinjam meminjam glc
Perjanjian pinjam meminjam  glcPerjanjian pinjam meminjam  glc
Perjanjian pinjam meminjam glc
GLC
 
Perjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft clean
Perjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft cleanPerjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft clean
Perjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft clean
MeneerGultom
 
Tugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputer
Tugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputerTugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputer
Tugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputer
juliaiputri
 
Form surat perjanjian kerjasama maret 2013 new
Form surat perjanjian kerjasama maret 2013 newForm surat perjanjian kerjasama maret 2013 new
Form surat perjanjian kerjasama maret 2013 newkristanto djuwahir
 
Pajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan banding
Pajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan bandingPajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan banding
Pajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan bandingJohan Safrijal
 
Perjanjian restrukturisasi hutang glc
Perjanjian restrukturisasi hutang  glcPerjanjian restrukturisasi hutang  glc
Perjanjian restrukturisasi hutang glc
GLC
 
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalBab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalSidik Abdullah
 
makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21Fitri Bersahabat
 
Surat perjanjian kerja sama
Surat perjanjian kerja samaSurat perjanjian kerja sama
Surat perjanjian kerja sama
SDN SLIPI
 
Etika Pegawai Direktorat Jendral Pajak
Etika Pegawai Direktorat Jendral PajakEtika Pegawai Direktorat Jendral Pajak
Etika Pegawai Direktorat Jendral Pajak
Fair Nurfachrizi
 

What's hot (20)

Pph 21.ppt
Pph 21.pptPph 21.ppt
Pph 21.ppt
 
Surat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisSurat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisaris
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...
CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...
CONTOH PERJANJIAN RESTRUKTURISASI HUTANG (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (...
 
Makalah pajak kelompok 4
Makalah pajak kelompok 4Makalah pajak kelompok 4
Makalah pajak kelompok 4
 
Spk
SpkSpk
Spk
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Format surat kerjasama
Format surat kerjasamaFormat surat kerjasama
Format surat kerjasama
 
Bank surat.com kerjasama-investasi
Bank surat.com kerjasama-investasiBank surat.com kerjasama-investasi
Bank surat.com kerjasama-investasi
 
Perjanjian pinjam meminjam glc
Perjanjian pinjam meminjam  glcPerjanjian pinjam meminjam  glc
Perjanjian pinjam meminjam glc
 
Perjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft clean
Perjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft cleanPerjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft clean
Perjanjian pemberian dan pengakuan hutang draft clean
 
Tugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputer
Tugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputerTugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputer
Tugas paper adm.perpajakan dan pratikum komputer
 
Form surat perjanjian kerjasama maret 2013 new
Form surat perjanjian kerjasama maret 2013 newForm surat perjanjian kerjasama maret 2013 new
Form surat perjanjian kerjasama maret 2013 new
 
Pajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan banding
Pajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan bandingPajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan banding
Pajak dan retribusi daerah hubungan keberatan dan banding
 
Perjanjian restrukturisasi hutang glc
Perjanjian restrukturisasi hutang  glcPerjanjian restrukturisasi hutang  glc
Perjanjian restrukturisasi hutang glc
 
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalBab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
 
Form mkt20c (surat pernyataan pengakuan hutang)
Form mkt20c (surat pernyataan pengakuan hutang)Form mkt20c (surat pernyataan pengakuan hutang)
Form mkt20c (surat pernyataan pengakuan hutang)
 
makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21
 
Surat perjanjian kerja sama
Surat perjanjian kerja samaSurat perjanjian kerja sama
Surat perjanjian kerja sama
 
Etika Pegawai Direktorat Jendral Pajak
Etika Pegawai Direktorat Jendral PajakEtika Pegawai Direktorat Jendral Pajak
Etika Pegawai Direktorat Jendral Pajak
 

Viewers also liked

Special offer - 100 years
Special offer - 100 yearsSpecial offer - 100 years
Special offer - 100 years
FLASH MEDIA, spol. s r.o.
 
Polish students presentation- Frends forever!
Polish students presentation- Frends forever!Polish students presentation- Frends forever!
Polish students presentation- Frends forever!asica129
 
Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)
Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)
Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)
Empatika
 
Azure WebSites for Developers
Azure WebSites for DevelopersAzure WebSites for Developers
Azure WebSites for DevelopersLuca Milan
 
Study in Singapore
Study in SingaporeStudy in Singapore
Study in Singapore
AECGlobal
 
Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)
Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)
Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)
Joomla Day South Africa
 
Estatuas artistii strazii
Estatuas   artistii straziiEstatuas   artistii strazii
Estatuas artistii strazii
Juan Ignacio B.
 
Health education for nursing
Health education for nursing Health education for nursing
Health education for nursing Mhmd Atrash
 
Plantillas con interacción
Plantillas con interacciónPlantillas con interacción
Plantillas con interacciónGladys Palacios
 

Viewers also liked (13)

Special offer - 100 years
Special offer - 100 yearsSpecial offer - 100 years
Special offer - 100 years
 
Polish students presentation- Frends forever!
Polish students presentation- Frends forever!Polish students presentation- Frends forever!
Polish students presentation- Frends forever!
 
Do i love
Do i loveDo i love
Do i love
 
Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)
Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)
Empatika Open - Ментальные ловушки (ловушки восприятия)
 
Azure WebSites for Developers
Azure WebSites for DevelopersAzure WebSites for Developers
Azure WebSites for Developers
 
Presentación
PresentaciónPresentación
Presentación
 
Study in Singapore
Study in SingaporeStudy in Singapore
Study in Singapore
 
Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)
Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)
Complexity Simplified? (Seblod CCK walk through)
 
Estatuas artistii strazii
Estatuas   artistii straziiEstatuas   artistii strazii
Estatuas artistii strazii
 
Manual de-posicionamiento-en-google
Manual de-posicionamiento-en-googleManual de-posicionamiento-en-google
Manual de-posicionamiento-en-google
 
Health education for nursing
Health education for nursing Health education for nursing
Health education for nursing
 
Plantillas con interacción
Plantillas con interacciónPlantillas con interacción
Plantillas con interacción
 
Impresion
ImpresionImpresion
Impresion
 

Similar to Pratikum Komputer Afdi

Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
Icha Icha
 
Pph pasal 21
Pph pasal 21Pph pasal 21
Pph pasal 21
Ardan pratama
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
gusfrendi
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
Kartika Dwi Rachmawati
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...fitri_afriaini
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Gendhuk Nugroho
 
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docxMakalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Icha257332
 
Modul pajak smt 1-kelas xii
Modul pajak smt 1-kelas xiiModul pajak smt 1-kelas xii
Modul pajak smt 1-kelas xii
Eka Dharma
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
Raja Matridi Aeksalo
 
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Prie Yono
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Yesica Adicondro
 
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONIPengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Riki Ardoni
 
Makalah ptkp1
Makalah ptkp1Makalah ptkp1
Makalah ptkp1
Faisal Tanjung
 
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docxPert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
LidyaYuni
 
Pengelolaan SPT PPN
Pengelolaan SPT PPNPengelolaan SPT PPN
Pengelolaan SPT PPN
bertokristantopurba
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
Roko Subagya
 
Perpajakan hari jumat
Perpajakan hari jumatPerpajakan hari jumat
Perpajakan hari jumat
Iqmal Muttaqin
 

Similar to Pratikum Komputer Afdi (20)

Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
 
Makalah pph21
Makalah pph21Makalah pph21
Makalah pph21
 
Pph pasal 21
Pph pasal 21Pph pasal 21
Pph pasal 21
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
 
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docxMakalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
Makalah Pajak Dalam Bisnis Kel 1.docx
 
Modul pajak smt 1-kelas xii
Modul pajak smt 1-kelas xiiModul pajak smt 1-kelas xii
Modul pajak smt 1-kelas xii
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
 
Uu 36 2008_penj
Uu 36 2008_penjUu 36 2008_penj
Uu 36 2008_penj
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
 
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONIPengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
Pengenaan PPh 21 Dan Contoh Perhitungannya - RIKI ARDONI
 
Makalah ptkp1
Makalah ptkp1Makalah ptkp1
Makalah ptkp1
 
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docxPert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
Pert1_PJ2_SA1_1810111389_Maulidya Yuniwiansyah.docx
 
Pengelolaan SPT PPN
Pengelolaan SPT PPNPengelolaan SPT PPN
Pengelolaan SPT PPN
 
P ph pasal 21 new
P ph pasal 21 newP ph pasal 21 new
P ph pasal 21 new
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
 
Perpajakan hari jumat
Perpajakan hari jumatPerpajakan hari jumat
Perpajakan hari jumat
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 

Pratikum Komputer Afdi

  • 1. Tugas Individu Dosen pembingbing Pratikum komputer Drs.Sri Zuliarni,S.Sos.MBA., “PEMUNGUTAN PAJAK PPH PASAL 21 DI INDONESIA ” Disusun Oleh: AFDILAH FIRDAUS 1201112399 ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS RIAU
  • 2. 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya Penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMUNGUTAN PAJAK PPH PASAL 21 DI INDONESIA” Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu Penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis sadar bahwa apa yang ditulis masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami harapkan. Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini. Hanya kepada Allah SWT kita berlindung dan memohon ampun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman semua.Terima kasih Pekanbaru,18 Oktober 2013 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI BAB I :Pendahuluan …………………………………………………..............................1 1. Latar Belakang Masalah……………………………………….…………………..…1 2. Rumusan Masalah..............................................................................................2 3. Tujuan………………………………………………………………………….............2 BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................3 1. Pengertian PPH pasal 21…….……………………………..............................………3 2.Siapa wajib pajak PPH pasal 21 …………….…..…………..........................…….…..3 3.siapa pemotong PPH pasal 21……………….……………....................…………..….4 4.Penghasilan apa saja yang di potong PPH...............................................................7 5.Bagaimana cara mengihitung PPH pasal 21.............................................................9 BAB III : PENUTUP....................................................................................................12 KESIMPULAN DAN SARAN....................…........................................……………….12 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BABI PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kepentingan rakyat, pendidikan, kesejahteraan rakyat, kemakmuran rakyat dan sebagainya. Sehingga pajak merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan Negara. Pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah merupakan sumber terpenting dari penerimaan Negara. Lagipula penerimaan Negara dari pajak dapat dijadikan indicator atas peran serta masyarakat (sebagai subjek pajak) dalam kontribusinya melakukan kewajiban perpajakan, karena pembayaran pajak yang dilakukan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk tidak langsung, dan berupa pengeluaran rutin dan pembangunan yang berguna bagi masrakat.PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri. 1
  • 5. 1.2. Rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah: 1. 2. Siapa subjek atau Wajib Pajak PPh pasal 21? 3. Siapa pemotong pajak penghasilan pasal 21? 4. Penghasilan apa saja yang dipotong PPh Pasal 21 (Objek Pajak)? 5. 1.3. Apa pengertian dari pajak penghasilan pasal 21? Bagaimana cara menghitung PPh Pasal 21? Tujuan dan Manfaat : Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari pajak penghasilan pasal 21 2. Untuk mengetahui subjek atau Wajib Pajak PPh pasal 21 3. Untuk mengetahui pemotong pajak penghasilan pasal 21 4. Untuk mengetahui Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 (Objek Pajak)? 5. Untuk mengetahui cara menghitung PPh Pasal 21 Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah : Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang pajak, khususnya PPh pasal 21 dalam hal ini tentang pengertian PPh Pasal 21, Subjek dan Objek Pajak PPh Pasal 21, pemotong pajak penghasilan dan cara menghitung PPh Pasal 21. 2
  • 6. BAB II PEMBAHASAN  Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.  Subjek Pajak PPh Pasal 21 (Wajib Pajak PPh Pasal 21). Wajib pajak yang dipotong PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 adalah orang pribadi yang merupakan: 1.Pegawai 2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua termasuk ahli warisnya. 3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan Yang tidak dengan termasuk pekerjaan, Wajib Pajak 3 jasa, PPh atau Pasal kegiatan. 21 yaitu :
  • 7. 1. Pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat lain dari Negara asing dan orang – orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan warga Negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta Negara yang bersangkutan 2. memberikan perlakuan timbal balik. Pejabat perwakilan organisasi internasional dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf c Undang – Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dengan syarat bukan warga Negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan.  Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Pemotong PPh pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 tahun 2000 dan terakhir UU No 36 tahun 2008 untuk memotong PPh Pasal 21. Termasuk pemotong PPh Pasal 21 dalam peraturan Menteri Keuangan No. 252/KMK.03/2008 adalah : 4
  • 8. 1. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik merupakan pusat maupun cabang, perwakilan atau unit yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai. 2. Bendahara atau pemegang kas pemerintah termasuk bendahara atau pemegang kas yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan 3. atau jabatan, jasa dan kegiatan. Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan social tenaga kerja dan badan – badan lain yang membayar uang pensiun dan tunjangan hari tua atau jaminan 4. hari tua. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar. a. Honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa dan atau kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak dalam negeri, termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama persekutuannya. 5
  • 9. b. Honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan kegiatan dan jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak. c. Honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan dan magang. d. Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi, serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri berkenaandengan suatu kegiataan. Tidak termasuk sebagai pemberi kerja yang mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak adalah : 1. Kantor perwalikan negara luar yang bersangkutan atas pemotong pajak. 2. Organisasi – organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang – Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh Menterikeuangan. 3. Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang semata – mata mempekerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka melakukan kegiatan usaha atau 6 pekerjaan bebas.
  • 10. 4. Dalam hal organisasi internasional tidak memenuhi kebutuhan tersebut,organisasi internasional dimaksud merupakan pemberi kerja yang berkewajiban  yang dipotong PPh Pasal 21 adalah : yang bersifat teratur maupun tidak teratur; Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima paensiun secara teratur berupa 3. pajak. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa penghasilan 2. pemotongan Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21 (Objek Pajak PPh Pasal 21) Penghasilan 1. melakukan uang pensiun atau penghasilan sejenisnya; Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua dan pembayaran lain jenis. 4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan; 5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan; 7
  • 11. 6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam 7. dan bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun; Penerimaan dalam bentuk antara dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama dalam bentuk a. apapun yang Bukan diberikan oleh Wajib : Pajak; b. Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau c. Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan Penghasilan PPh 1. khusus yang ditanggung PPh (deemed pasal 21-nya pemerintah profit) Ditanggung terdiri Pemerintah atas : PPh yang terutang atas penghasilan teratur atau gaji yang diterima oleh Pegawai negeri sipil. 2. PPh yang terutang atas penghasilan yang diterima oleh karyawan asing yang bekerja pada kontraktor ,konsultan, dan pemasok utama atas penghasilan yang diterima atau diperoleh karena pekerjaan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan 3. proyek pemerintah yang dibiayai PPh atas penghasilan pekerja pada kategori usaha tertentu. 8 dengan hibah.
  • 12.  Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong Pajak secara umum diformulasikan sebagai berikut : Tarif PPH pasal 21: Beberapa tarif berikut ini digunakan sebagai dasar menghitung PPh Pasal 21 : a. Tarif Pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagai mana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, dengan ketentuan: Lapisan Penghasilan Kena Pajak : Tarif pajak: a.Rp0,00 s/d Rp50.000.000,00 5% Di atas Rp50.000.000,00 s/d Rp250.000.000,00 Di atas Rp250.000.000,00 s/d Rp500.000.000,00 Di atas Rp500.000.000,00 15% 25% 30% b. Tarif 5% (lima persen) c. Tarif 15% (lima belas persen) d. Tarif khusus Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) menjadi lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tariff yang ditetapkan terhadap wajib Pajak yang dapat menunjukkan NPWP. 9
  • 13. Contoh : Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp75.000.000,00 Pajak Penghasilan yang harus dipotong bagi Wajib Pajak yang memiliki NPWP adalah : 5% x Rp50.000.000,00 15% x Rp25.000.000,00 Jumlah Rp 2.500.000,00 Rp 3.750.000,00 (+) Rp 6.250.000,00 Pajak Penghasilan yang harus dipotong jika Wajib Pajak tidak memiliki NPWP adalah : 5% x 120% x Rp50.000.000,00 Rp 3.000.000,00 15% x 120% x Rp25.000.000,00 Rp 4.500.000,00 (+) Jumlah Rp 7.500.000,00 Dasar Pengenaan dan Pemotongan PPh Pasal 21 Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 ditentukan sebagai berikut : 1.Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi : a.Pegawai Tetap, b.Penerima pensiun berskala, c.Pegawai tidak tetap yang penghasilannya dibayar secara bulanan atau jumlah kumulatif penghasilan yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender telah melebih Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) 10
  • 14. d.Bukan pegawai selain tenaga ahli, yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan 2.Jumlah penghasilan yang melebihi Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) sehari, yang berlaku bagi pegawai tidak tetap yang menerima upah harian, upah mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender belum melebihi Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) 3.50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas 4.Jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi penerima penghasilan selain penerima peghasilan nomor 1, 2, dan 3. 11
  • 15. BAB III 3.1.Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa : PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Pemotong PPh pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 tahun 2000 dan terakhir UU No 36 tahun 2008 untuk memotong PPh Pasal 21. 3.2. Saran Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang Pajak Penghasilan Pasal 21 tersebut dan sisi kurang baiknya bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca. 12
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Ngadiman. 2009. Perpajakan. Surakarta: Sebelas Maret University Press