SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
PROPOSAL PENELITIAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENYUSUNAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN ANGGARAN
BERBASIS WEB PADA
STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
Disusun oleh:
Kusnadi
NIM. 500630465
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2017
ii
Perancangan Sistem Informasi
Penyusunan, Pelaksanaan Dan Pelaporan Anggaran Berbasis Web
pada STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
Kusnadi
nh4edy@gmail.com
Program Pascasarjana Universitas Terbuka
Abstrak
Mekanisme penyusunan, pelaksanan dan pelaporan pada Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN SAS
Babel) masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. Sehingga
menyebabkan lamanya proses penyusunan rencana program dan anggaran.
Sedangkan pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran seringkali
tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yang mengaibatkan
pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat. Perancangan
sistem informasi penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis web
ini dapat dijadikan referensi bagi STAIN SAS Babel dalam membuat sistem
informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang dapat
memudahkan dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran untuk
menghasilkan rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran yang
baik dan pelaporan anggaran yang baik.
Keywords: Sistem Informasi, Penyusunan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran,
Pelaporan Anggaran
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak .......................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................................................................ 5
B. Penelitian Terdahulu .................................................................. 13
C. Kerangka Berpikir....................................................................... 15
D. Operasionalisasi Konsep ............................................................ 18
E. Hipotesis ..................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................ 21
B. Sumber Informasi dan Pemilihan Informan ............................... 21
C. Instrumen Penelitian ................................................................... 22
D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 23
E. Metode Analisis Data ................................................................. 24
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskipsi Objek Penelitian .......................................................... 25
B. Hasil dan Pembahasan................................................................. 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 43
B. Saran ........................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 45
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung (STAIN SAS Babel) yang selanjutnya disebut Sekolah Tinggi
adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama. (Peraturan
Mentei Agama Nomor 54 Tahun 2013 Pasal 1). Sekolah Tinggi mempunyai
tugas melaksanakan melaksanakan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang
meliputi program pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi keagamaan islam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Peraturan Mentei Agama Nomor 54 Tahun 2013 Pasal 2). Untuk
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut STAIN SAS Babel
setiap tahunnya menyusun rencana program dan anggaran.
Kasubbag Perencanaan keuangan dan Akuntansi STAIN SAS Babel,
Zahwan Zaki, MAB., mengatakan bahwa mekanisme penyusunan rencana
program dan anggaran pada STAIN SAS Babel dilakukan dengan cara
meminta usulan rencana program dan anggaran kepada seluruh unit-unit yang
ada di STAIN SAS Babel. Usulan tersebut terdiri dari Rencana Anggaran
Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan aplikasi microcoft excel dan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang dibuat menggunakan aplikasi microsoft world.
Selanjutnya usulan tersebut akan ditelaah oleh Tim Perencanaan dengan
2
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 33 Tahun
2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017. Kemudian
seluruh usulan dari unit-unit akan diinput oleh operator aplikasi RKAKL
(Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga) untuk diusulkan ke
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Repulik Indonesia.
(wawancara, 30 Maret 2017).
Sedangkan dalam pelaksanaan anggaran pada STAIN SAS Babel,
menurut Zahwan Zaki, MAB., unit-unit menyusun rencana jadwal pelaksanaan
kegiatan dan menyerahkan rencana jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut di
awal tahun kepada subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi. Selanjutnya
unit-unit mengusulkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk pencairan
dana kegiatan dan pelaporan kegiatan disampaikan setelah pelaksanaan
kegiatan.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa
penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel
masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. Penerapan mekanisme
penyusunan anggaran ini memiliki kelemahan seperti usulan rencana program
dan anggaran sering terlambat diserahkan kepada Subbag Perencanaan,
Keuangan dan Akuntansi karena belum tersedianya master data yang
terkomputerisasi yang memudahkan unit-unit dalam penyusunan rencana
program dan anggaran. Kemudian lamanya waktu penelaahan rencana program
dan anggaran dari uni-unit yang dilakukan oleh Tim Perencanan dikarenakan
tidak ada juga master data yang terkomputerisasi yang digunakan oleh Tim
3
Perencanaan dalam melakukan penelaahan usulan rencana program dan
anggaran.
Untuk pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran
seringkali tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan antara rencana
penyerapan dana dengan realisasi anggaran selalu berbeda. Sehingga laporan
pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat. Hal ini
dikarenakan tidak adanya sistem yang mengatur terkait pelaksaaan dan
pelaporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran. Oleh karena itu,
perlu dirancang suatu sistem penyusunan dan pengendalian anggaran yang
terintegerasi secara online yang dapat membantu mempercepat proses
penyusunan rencana program dan anggaran dapat memudahkan manajemen
dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem sistem informasi tersebut unit-
unit dalam mengusulkan rencana program dan anggaran, membuat jadwal
pelakanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran, cukup
login ke apikasi sistem informasi untuk menginput rencana kerja dan anggaran,
membuat jadwal pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan
anggaran. Dengan adanya sistem informasi tersebut dapat memudahkan
STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan dan pengendalian rencana
program dan anggaran.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas penulis
merumuskan masalah yaitu bagaimana merancang sistem informasi
penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran berbasis online yang
4
dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan,
pelaksanaan dan pengendalian anggaran.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan sistem
informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran berbasis online
yang dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporang anggaran.
D. Kegunaan Penelitian
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sumbangan pemikiran teoritis di bidang ilmu pengetahuan, khususnya pada
bidang Sistem Informasi.
2. Sumbangan pemikiran dan bahan informasi bagi STAIN SAS Babel dalam
membuat sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan
anggaran yang dapat memudahkan dalam penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Perancangan
Pada saat hendak membuat sebuah sistem yang akan digunakan pada
suatu organisasi, setiap pengembang aplikasi diharuskan membuat sebuah
rancangan dari sistem yang ingin dibuat. Rancangan ini bertujuan untuk
memberi gambaran umum dari sistem yang akan berjalan nantinya kepada
setiap stakeholder. Berikut ini terdapat pula beberapa teori mengenai
pengertian perancangan sistem. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd
(2012:5), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang
menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu
bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan
kebutuhan user.
Kenneth dan Jane (2006:G12) menjelaskan bahwa perancangan
sistem adalah kegiatan merancang detil dan rincian dari sistem yang akan
dibuat sehingga sistem tersebut sesuai dengan requirement yang sudah
ditetapkan dalam tahap analisa sistem. Lebih lanjut O’Brien dan Marakas
(2009:639) menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah
kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari
hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna
termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas
proses.
6
Menurut Bentley dan Whitten (2009:160) melalui buku yang
berjudul “system analysis and design for the global enterprise” juga
menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah
dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan
komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan
dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat mengambil simpulan
bahwa perancangan sistem adalah suatu kegiatan pembuatan design yang
akan digunakan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang dapat
menghasilkan sistem yang lebih baik.
2. Sistem
Definisi sistem menurut buku yang berjudul Sistem Informasi
Manajemen mendefinisikan bahwa: “sistem adalah kumpulan/group dari
sub sistem/ bagian/ komponen baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu” (Azhar Susanto, 2004:2).
Menurut buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi
mendefinisikan bahwa: “suatu sistem adalah sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, artinya saling berkerjasama membentuk suatu
kesatuan” (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005:1).
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat mengambil simpulan
bahwa sistem merupakan kesatuan dari beberapa elemen yang saling
7
berkaitan dan berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
3. Informasi
Pengertian informasi menurut buku yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi menjelaskan bahwa: “informasi adalah hasil pengolahan data
yang memberikan arti dan manfaat” (Azhar Susanto, 2007:46).
Menurut buku berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi
bahwa: “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (Jogiyanto HM,
2005:8).
Berdasarkan pengertian informasi yang disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah, dibentuk atau
dimanipulasi menjadi data yang memiliki kegunaan dan manfaat bagi
orang yang menerimanya dan dapat digunakan sebagai alasan untuk
melakukan suatu tindakan serta mengambil keputusan.
4. Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut buku yang berjudul Sistem Informasi
Manjemen mendefinisikan bahwa: “sistem informasi adalah kumpulan dari
sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna” (Azhar
Susanto, 2004:2).
8
Menurut buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi
yang diambil dari definisi Rebort A dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
(Jogiyanto HR, 2004:3).
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat mengambil simpulan
bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling
berhubungan dan menghasilkan informasi yang berguna untuk para
pemakai.
5. Anggaran
Pengertian Anggaran Menurut Munandar (2001:11), defenisi
anggaran adalah ”suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau
kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.”
Menurut Nafarin, (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang,
tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”.
Menurut Sofyan (1996:14) “anggaran merupakan suatu pendekatan
yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi
9
perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab
manajemen”.
Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang
dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta
disusun dalam suatu atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai
alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian
tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu.
6. Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana
dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk
kurun waktu tertentu.
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi
dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-
up).
a. Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan
sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan
anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian
sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar
menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah
program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
10
1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana
perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan
operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran
tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method)
merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik
darimetode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak
memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian
anggaran dengan baik.
3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan
efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan
dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini
mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah
pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang
dilakukan.
4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada
perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap
perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik
dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan
pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait
dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan
dan aktivitaspromosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi
11
berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian
modal suatu hari.
b. Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan
setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah
ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.
Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke
atas, yakni:
1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan
menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun
secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah
ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus
dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai
tugas dan strategi tersebut.
2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan
prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu
tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi
dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan
yang diterima darihasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan
akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi
dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga,
barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi
ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
12
3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan
sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan
dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple
regression analysis. Metode ini jarang digunakan karena kompleks
dalam pemakaiannya.
7. Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan anggaran yang merupakan salah satu tahap dari siklus
anggaran, yaitu setelah tahap penyusunan dan penetapan anggaran sampai
dengan tahap pertanggungjawaban anggaran. Kegiatan pelaksanaan
anggaran yang berjaitan dengan kegiatan pengelolaan keuangan negara
yang dilakukan oleh para pejabat instansi kementrian Negara/lembaga
selaku pengguna anggaran/kuasa anggaran maupun di intansi kementrian
keuangan selaku bendahara umum negara/kuasa bendahara umum Negara,
menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
8. Pelaporan Anggaran
a. Menurut Erlina (2008: 18)
Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses
akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun
harus memenuhi prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Laporan keuangan adalah suatu
hasil dari proses pengidentifikasian, pengukuran,pencatatan,dari
transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah yang
13
dijadikan sebagai informasi dalam rangka pertanggung jawaban
pengelolaan keuangan daerah dari pengambilan keputusan ekonomi
oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah daerah yang
memerlukannya. Laporan keuangan pemerintah daerah tersebut
harus sesuai dengan Standar Auntansi Pemerintahan (SAP).
b. Menurut Nordiawan, dkk (2007: 294)
Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai
posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu
entitas pelaporan. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah
menyajikan informasi mengenai posisi keuangan serta realisasi
anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan
yang bermanfaat bagi pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya.
9. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, terdapat penelitian-penelitian sebelumnya
yang berisikan data atau informasi yang terdapat pada penulisan ini. Data
atau informasi yang didapat dari beberapa penelitian sejenis adalah sebagai
berikut:
Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja Di Lingkungan
Universitas Jember menggunakan metode pengembangan sistem yaitu
metode RAD (Rapid Application Development) dan tool UML. Hasil
penelitian menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan universitas
14
yang mendukung dalam pembuatan pelaporan usulan RKAKL ke
kementerian, sistem yang mendukung kegiatan analisis perencanaan
anggaran sebagai dasar pengambilan keputusan dalam penyusunan
anggaran berbasis kinerja, sistem yang dapat membantu dan memudahkan
fungsi koordinasi, implementasi dan pengendalian perencanaan kegiatan
dan anggaran. Sandi Agus (2016)
Penelitian yang berjudul Sistem Informasi Budgeting Untuk
Perguruan Tinggi menggunakan metode Metode analisis, dan Metode
perancangan berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design).
Hasil penelitian menghasilkan sistem yang mampu mengintegrasikan
seluruh data antar departemen, khususnya data pada bagian keuangan,
bagian akuntansi, dan bagian pemasaran, yang diharapkan data dapat
disajikan secara cepat dan pengambilan keputusan dapat lebih akurat.
Sistem yang menampilkan varians dapat membantu manajemen dalam
rangka mengatasi over budget yang menimbulkan defisit. Serta melalui
pembuatan dokumen yang sudah dilakukan secara terkomputerisasi dan
terintegrasi dapat mempermudah karyawan dalam melakukan kegiatan
rutin sehari-hari sehingga kinerja institusi dapat ditingkatkan melalui
dihasilkannya dokumen yang lebih cepat. Dengan sistem terkomputerisasi
memungkinkan diperolehnya perhitungan yang lebih akurat, juga
memungkinkan dokumen telah diberi nomor urut secara otomatis oleh
sistem sehingga penelusuran informasi lebih mudah dilakukan, serta
meminimalisasi terjadinya duplikasi data. Tampilan user interface dalam
15
pembuatan dokumen telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
meminimalisasi terjadinya human error. (Arta M. Sundjaja, dkk: 2011)
B. Kerangka Berfikir
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan
yang tertulis pada kerangka berfikir yang dimulai dari identifikasi masalah,
pengumpulan data, analisa sistem dan perancangan sistem. Sebuah kerangka
berfikir yang dijadikan sebagai panduan mengenai langkah-langkah yang harus
dikerjakan. Setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh
sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya
pengulangan tahapan. Adapun tahapan perancangan yang dilakukan dapat
dilihat sebagai berikut.
Kerangka Berfikir
1. Identifikasi Masalah
Pada tahapan ini, akan dilakukan pengamatan terhadap prosedur
kerja yang digunakan dalam proses penyusunan, pelaksanan dan pelaporan
anggaran. Setelah itu, akan dilakukan identifikasi mengenai permasalahan
16
yang muncul pada penerapan mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran. Proses identifikasi permasalahan ini sangat diperlukan
agar analis dapat mengetahui masalah yang muncul pada sistem berjalan
yang sedang digunakan sehingga dapat dirancang sebuah sistem baru untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tersebut.
2. Metode Pengumpulan Data
Pada kajian metode pengumpulan data terdapat 2 (dua) tahapan
utama yang meliputi :
a. Peninjauan lapangan
Teknik peninjauan untuk memperoleh data-data dan informasi
yang dibutuhkan dengan cara meninjau langsung ke kampus STAIN SAS
Babel. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis terhadap
STAIN SAS Babel yaitu sebagai berikut :
1. Pengamatan
Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap mekanisme
penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaram STAIN SAS Babel
sehingga penulis dapat membuat Perancangan Sistem Informasi secara
sederhana.
2. Wawancara
Dengan mengadakan percakapan langsung kepada pihak yang
bersangkutan seputar objek penelitian yang berhubungan langsung
dengan pegawai Subbagian Perencanan Keuangan dan Akuntansi serta
meminta masukan dari pegawai yang bersangkutan sehingga penulis
17
dapat memahami masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam
penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS
Babel
b. Peninjauan kepustakaan
Teknik peninjauan pustaka digunakan untuk memperoleh data-data
mengenai landasan teoritis dengan mencatat teori-teori dan definisi yang
sesuai dengan judul peneliitian ini.
3. Analisa Sistem
Mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang
sedang berjalan saat ini masih menggunakan cara yang semi
komputerisasi. Penerapan mekanisme penyusunan anggaran ini memiliki
kelemahan seperti usulan rencana program dan anggaran sering terlambat
diserahkan kepada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi karena
belum tersedianya master data yang terkomputerisasi yang memudahkan
unit-unit dalam penyusunan rencana program dan anggaran. Kemudian
lamanya waktu penelaahan rencana program dan anggaran dari uni-unit
yang dilakukan oleh Tim Perencanan dikarenakan tidak ada juga master data
yang terkomputerisasi yang digunakan oleh Tim Perencanaan dalam
melakukan penelaahan usulan rencana program dan anggaran. Selain itu
dalam pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran seringkali
tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan antara rencana
penyerapan dana dengan realisasi anggaran selalu berbeda. Sehingga
laporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat.
18
Hal ini dikarenakan tidak adanya sistem yang mengatur terkait pelaksaaan
dan pelaporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran.
Oleh karena itu, perlu dirancang suatu sistem penyusunan dan
pengendalian anggaran yang terintegerasi secara online yang dapat
membantu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran
dapat memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan
sistem sistem informasi tersebut unit-unit dalam mengusulkan rencana
program dan anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan
pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi
untuk menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal pelaksanaan
kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran. Dengan adanya sistem
informasi tersebut dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan
penyusunan pelaksanan dan pelaporan anggaran.
4. Perancangan Sistem
Sistem yang akan dirancang nantinya adalah sebuah sistem informasi
yang terintegrasi secara online yang dapat memudahkan STAIN SAS Babel
melakukan penyusunan pelaksanan dan pelaporan anggaran.
C. Operasionalisasi Konsep
Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan
secara rinci bagaimana sistem akan berjalan yang bertujuan untuk
menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan.
Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan anggaran adalah sebuah langkah
19
konkrit yang dilakukan untuk menyusun rencana kerja dan anggaran,
melaksanakan rencanan kerja dan anggaran, dan melaporkan
pertanggungjawaban atas pelasksanaan anggaran. Sistem Informasi
Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan anggaran adalah suatu sistem
informasi yang digunakan untuk mengelola mekanisme penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporan anggaran dengan tujuan untuk menghasilkan
rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran yang baik dan
pelaporan anggaran yang baik. Sistem informasi akuntansi penjualan adalah
suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengelola data penjualan mulai
dari pendataan barang, data pelanggan hingga data transaksi penjualan, dengan
tujuan untuk menghasilkan informasi terkait transaksi penjualan dengan cepat,
tepat, dan akurat.
Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan
sistem informasi penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis
web adalah gambaran produk perangkat lunak dengan menggunakan sistem
informasi yang mencakup tahapan dalam mekanisme penyusunan,
pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis teknologi web untuk
menghasilkan rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran
yang baik dan pelaporan anggaran yang baik.
D. Hipotesis
Rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanan dan
pelaporan anggaran yang terintegerasi secara online diharapkan dapat
membantu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran
dapat memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem
20
sistem informasi tersebut unit-unit dalam mengusulkan rencana program dan
anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan
pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi untuk
menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal pelaksanaan
kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran. Dengan adanya sistem
informasi tersebut dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan
penyusunan pelaksanan dan pelaporan anggaran.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Design Penilitian
Desain penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana
penelitian ini memanfaatkan teknik wawancara terbuka untuk menelaah dan
memahami pandangan tentang mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang berkaitan dengan berkaitan
pengetahuan (produk data dan informasi), proses bisnis (kegiatan), dan
komunikasi bisnis. Dengan menelaah dan memahami pandangan tentang
mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran terjawab
kebutuhan teknologi database (struktur data), teknologi perangat lunak
(software) untuk otomatisasi proses bisnis (kegiatan) dan terjawab kebutuhan
teknologi antar muka (interface) untuk mendukung komunikasi dan
kolaborasi perancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel.
B. Sumber Informasi dan Pemilihan Informan
Pemilihan informan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria
kesesuaian dan kecukupan. Jumlah informan yang dipilih sebanyak 6 (enam)
orang. Adapun informan tersebut adalah Pejabat Pengelola Keuangan yang
terdiri dari Kuasa Penggunan Anggaran, Wakil Ketua Bidang Adiministrasi
dan Keuangan, Kepala Bagian Administrasi Umum, Akademik dan
Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi, dan
22
Penyusun Rencana Program dan Anggaran. Sedangkan Pelaksana Kegiatan
yaitu salah satu Kepala Unit/Ketua Jurusan/Kepala Subbagian.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data disesuaikan dengan metode
pengumpulan data. Wawancara mendalam dengan menggunakan daftar
pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan,
survei dokumen dan observasi dengan menggunakan daftar isian tentang jenis
dokumen dan hal-hal yang akan diobservasi lainnya
Instrument Pengumpulan Data:
1) Kosioner wawancara
Kuisioner digunakan untuk mendapatkan pernyataan masalah
(problem statement), pernyataan kebutuhan data, kebutuhan proses bisnis,
dan kebutuhan interface sistem dari operator apliasi RKAL (Rencana
Program dan Anggaran) berkait dengan perbaikan prodak informasi dan
data, perbaikan pelayanan dan bisnis proses, serta perbaikan komunikasi
bisnis mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada
STAIN SAS Babel.
2) Checklist jenis dan content laporan.
a. Jenis Laporan yang ditelaah
b. Isi laporan yang di telaah
3) Observasi teknologi informasi existing
c. Sarana sistem informasi yang tersedia
d. Sarana Jaringan yang tersedia dan keberfungsianya
23
D. Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan
kajian kebutuhan sistem dalam Rancangan Sistim Informasi Penyusunan,
Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel adalah:
Survei Dokumen, Prosedur Analisis dan Wawancara.
a. Survei Dokumen
Survei dokumen dilakukan untuk mengidentifikasikan dokumen
yang berhubungan dengan mekanisme Penyusunan, Pelaksanaan dan
Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel yang telah dilaksanakan.
b. Prosedur Analisis
Prosedur analisis digunakan untuk mengidetifikasi dan
memperlajari aliran mekanisme Penyusunan, Pelaksanaan dan
Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu dengan DFD (data
flow diagram)., sehingga ditemukan fakta pelaksanaan prosedur sudah
dan dapat dilaksanakan untuk menghasilkan informasi, atau perlu
sebaliknya.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam terhadap mekanisme Penyusunan, Pelaksanaan dan
Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel. Prinsip dari wawancara
mendalam adalah untuk mengetahui proses, hambatan dan kendala
pelaksanaan kegiatan serta menampung saran-saran demi untuk
perbaikan sistem yang akan dikembangkan.
24
e. Peninjauan kepustakaan
Teknik peninjauan pustaka digunakan untuk memperoleh data-
data mengenai landasan teoritis dengan mencatat teori-teori dan definisi
yang sesuai dengan judul peneliitian ini.
E. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan atau memaparkan keadaan yang ada pada obyek
penelitian berdasarkan fakta dan data yang dikumpulkan kemudian disusun
secara sistematis, selanjutnya di analisis secara kualitatif untuk memperoleh
kesimpulan. Analisis dilakukan dengan membandingkan mekanisme
penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel
yang masih semi komputerisasi terhadap rancangan sistem informasi
penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang terintegrasi secara
online.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data
sesuai dengan pendapat. Pengertian objek penelitian menurut Husein Umar
adalah: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang
menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa
juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. (2005:303).
Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah mekanisme
penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Analisa Data
Mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang
sedang berjalan saat ini masih menggunakan cara yang semi
komputerisasi.
a. Mekanisme Lama dalam Penyusunan Anggaran
1. Unit-unit mengusulkan anggaran yang dibuat menggunakan
microsoft excel untuk Rencana Anggaran Biaya, dan Kerangka
Acuan Kerja dibuat menggunakan microft world. Usulan dibuatkan
secara beurutan berdasarkan skala prioritas.
2. Usulan di ajukan ke Kuasa Pengguna Anggaran untuk
mendapatkan persetujuan.
3. Usulan dari unit-unit di disposisi ke Wakil Ketua Bidang
26
Administrasi Umum dan KeuanganKabag AUAUKKasubbag
PKA Bagian Perencanaan dan Keuangan untuk ditelaah.
4. Usulan yang sudah di telaah diinput kedalam aplikasi RKAKL
sebagai usulan Rencana Kerja Anggaran STAIN SAS Babel
Permasalahan dalam Penyusunan Anggaran
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, ada beberapa
kendala yang dihadapi dalam menyusun rencana kerja anggaran, yaitu:
1. Kendala Unit-unit
1. Belum adanya program prioritas yang diberikan kepada unit-
unit dalam penyusunan rencana program dan anggaran.
2. Belum adanya alokasi anggaran secara proporsional kepada
unit-unit
3. Belum adanya data master rincian anggaran yang menjadi
acuan dalam penyusunan rencana program dan anggaran,
acuan hanya berdasarkan peraturan menteri keuangan tentang
standar biaya masukan dan tentang standar biaya masukan
lainnya pada perguruan tinggi
2. Kendala bagian perencanaan dan keuangan
1. Semua usulan masuk ke bagian perencanaan untuk dilakukan
penelaahan.
2. Rencana program dan anggaran yang diusulkan oleh unit-unit
sangat besar
3. Harus melakukan penelaahan usulan rencana program dan
anggaran dari unit-unit satu persatu berdasarkan peraturan
27
menteri keuangan tentang standar biaya masukan dan tentang
standar
4. Usulan rencana program dan anggaran dari unit-unit seringkali
lama, melampaui batas waktu yang ditentukan.
5. Sering terjadi human error saat penginputan rencana program
dan anggaran ke aplikasi RKAL.
b. Mekaisme Lama dalam Pelaksanaan Anggaran
1. Unit-unit menyusun jadwal rencana pelaksanaan program dan
anggaran selama satu tahun bersama tim perencanaan dan
keuangan.
2. Unit-unit membuat rencana penarikan dana untuk pelaksanaan
program dan anggaran selama satu tahun bersama tim perencanaan
dan keuangan.
3. Unit-unit mengajukan pencairan dana berdasarkan jadwal
pelaksanaan kegiatan yang sudah disusun dan berdasarkan rencana
penarikan dana.
4. Usulan di ajukan ke Kuasa Pengguna Anggaran untuk
mendapatkan persetujuan.
5. Usulan dari unit-unit di disposisi ke Wakil Ketua Bidang
Administrasi Umum dan KeuanganKabag AUAUKKasubbag
PKA Bagian Perencanaan dan Keuangan untuk ditelaah.
Permasalahan dalam Pelaksanaan Anggaran
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, ada beberapa
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran, yaitu:
28
1. Kendala Unit-unit
a. Lambatnya pembagian program dan anggaran dari bagian
perencanaan keuangan
b. Rencana pencairan dana yang diusulkan seringkali terlambat, hal
ini terjadi disaat pejabat penandatanganan berkas pencairan
sedang dinas diluar daerah.
c. Rencana pencairan dana yang diusulkan seringkali terlambat, hal
ini terjadi karena kas bendahara sedang kosong.
d. Sebagian rencana program dan anggaran ada yang tidak sesuai
dengan usulan
2. Kendala bagian perencanaan keuangan
a. Tidak semua unit membuat rencana pelaksanaan program dan
anggaran
b. Tidak semua unit membuat rencana penarikan dana pelaksanaan
program dan anggaran
c. Menumpuknya berkas pencairan dana pelaksanaan program dan
anggaran
d. Seringnya proses revisi anggaran untuk penyesuaian rencana
program dan anggaran
c. Mekaisme Lama dalam Pelaporan Anggaran
1. Unit-unit membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
kegiatan
2. Laporan yang diserahkan berupa laporan kegiatan yang sudah
terjilid.
29
Permasalahan dalam Pelaporan Anggaran
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, ada beberapa
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran, yaitu:
1. Kendala Unit-unit
a. Belum adanya standar penyusunan laporan atas pelaksanan
anggaran.
b. Saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa
keuangan laporan pelaksanaan kegiatan selalu diminta.
2. Kendala bagian perencanaan dan keuangan
a. Laporan pertanggungjawaban seringkali lambat disampaikan.
b. Saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa
keuangan bagian perencanaan sangat kerepotan dikarenkan
belum adanya sistem pelaporan digital.
2. Perancangan Sistem Informasi
Untuk mengatasi pelbagai permasalahan dalam penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel, penulis
mencoba membuat rancangan Sistem Informasi Penyusunan, Pelaksanaan
dan Pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang terintegrasi secara
online. Rancangan sistem informasi tersebut dapat dijadikan STAIN SAS
Babel akan membuat sistem informasi yang dapat dapat membantu
mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran dapat
memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem
sistem informasi tersebut unit-unit dalam mengusulkan rencana program
dan anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan
30
pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi
untuk menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal
pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran.
Rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan
anggaran yang diusulkan oleh penulis sebagi berikut:
1. Platform Aplikasi
Aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi berbasis web
dengan platform sebagai berikut:
a. Server PHP minimum 5.4.
b. Bahasa pemrograman PHP framework Yii2
c. Javascript, Jquery, dan AJAX sebagai bahasa pemrograman client
side tambahan.
d. CSS framework yang mengadopsi responsive design untuk
mendukung aplikasi dibuka dengan baik di semua browser maupun
smart device.
e. MySQL sebagai database
2. Jaringan, Implementasi dan Cara Akses
Jaringan dan Instalasi Aplikasi
31
a. Proses flow dari jaringan dan akses aplikasi:
a. Aplikasi dan database diletakan langsung dalam server
b. Dengan menggunakan jaringan internet atau intranet aplikasi bisa
diakses darimana saja selama memiliki akses internet dan browser
b. Pengimplementasian Sistem:
Aplikasi diimplementasikan di cloud hosting (internet), dapat
diakses di mana saja asalkan ada koneksi internet
1. Kekurangan
a. Sekuritas data lebih terbuka, tetapi secara garis besar, apabila
kita menyewa jasa cloud hosting, mereka akan menyiapkan
security yang cukup mumpuni.
b. Tergantung koneksi internet kantor, apabila internet kantor
mati, aplikasi tidak dapat diakses dan digunakan, tetapi dapat
diganti menggunakan koneksi internet lainnya, misalnya Bolt,
atau dari GSM.
2. Kelebihan
a. Tidak perlu menyediakan server, hanya computer / mobile
device untuk operasional saja.
b. Mobilitas tinggi, dapat diakses di manapun, kapanpun, asalkan
ada internet.
c. Jaminan provider cloud 99% Uptime, artinya hanya ada
kemungkinan 1% Server tidak dapat diakses / down.
d. Tidak memerlukan maintenance server, karena jasa provider
cloud hosting lah yang melakukan maintenance server.
32
e. Biaya sangat terjangkau, dan dapat diupgrade kapanpun
diperlukan. TUR APLIKASI
3. Fitur Alikasi
a. Fungsi Umum
1. Master User, User Access Control, User Approval Role
Fitur ini digunakan untuk menambahkan user, mereset
password user, mengubah data user, dan menghapus user.
Selain itu fitur ini juga dapat digunakan untuk mengatur peran
user terhadap fungsional sistem dan peran user di dalam fungsi
persetujuan anggaran.
2. Pengaturan Alur Persetujuan
Melalui fitur ini, user dapat menentukan sendiri alur
persetujuan anggaran. Sehingga user dapat menambahkan atau
mengurangi alur persetujuan sendiri untuk masing-masing jenis
transaksi.
3. Manajemen Data Master, meliputi:
a. Master Data RKAKL
1. Master Program
2. Master Kegiatan
3. Master Output
4. Master Sub Output
5. Master Komponen
6. Master Mata Anggaran Kegiatan
7. Master Detail Anggaran
33
Master data RKAKL tersebut bersis data yang
sesuai dengan format rencana program dan anggaran pada
aplikasi RKAKL. Dengan adanya master data RKAKL ini
dapat memudahkan unit-unit dalam membuat rencana
program dan anggaran, karena semua pengaturan program,
kegiatan, output, sub output, komponen, mata anggaran
kegiatan dan detail anggaran sudah dimasukkan kedalam fitur
rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanan dan
pelporan anggaran yang terintegrasi secara online. Selain itu
satuan dan harga standard per satuan barang juga sudah
dimasukkan ke data master
b. Master Unit
Master ini adalah interface untuk unit-unit login
kedalam aplikasi. Pada master ini, unit-unit dapat melakukan
penyusunan anggaran secara online, membuat rencana
pelaksanaan anggarann dan penarikan dana secara online, dan
unit dapat mambuat laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kegiatan secara online. Selain itu unit-unit juga
dapat melakukan monitoring anggaran yang berdada dibawah
tanggungjawabnya.
4. Mobile Support:
Aplikasi dibuat mobile ready, sehingga dapat dibuka
melalui komputer, tablet, maupun handphone, dan
memungkinkan untuk diakses dari mana dalam jaringan yang
34
sama dengan server.
5. Notifikasi Email
Untuk setiap proses yang terjadi, system akan secara
otomatis mengirimkan email ke pihak-pihak terkait anggaran
yang sedang diproses.
6. Monitor Anggaran
Masing-masing user bisa memonitor status pengajuan
anggaran masing-masing unit nya. Sehingga bisa memonitor
apakah sudah disetujui semua atau masih menunggu. Selain itu
masing-masing unit juga bisa melihat rangkuman penggunaan
anggaran yang sudah direalisasikan dan sisa anggarannya.
7. Laporan-laporan
Dalam aplikasi ini, akan disiapkan laporan yang akan
ditentukan kemudian hari sesuai dengan kebutuhan user,
maksimal 10 desain laporan. Laporan dapat disiapkan asalkan
data yang dibutuhkan sudah tersedia di dalam aplikasi.
b. Fungsi Penyusunan Anggaran
1. Mulai Periode Anggaran
Fitur ini digunakan user memulai periode anggaran
(anggaran awal atau anggaran perbaikan). User bisa menginput
tanggal mulai anggaran dan tanggal terakhir pengumpulan
anggaran. User juga harus menginput anggaran masing-masing sub
output untuk masing-masing unit sebagai batas maksimal
35
anggaran. Saat mulai periode anggaran, sistem akan secara
otomatis melakukan pengecekan untuk anggaran yang sudah diisi
oleh masing-masing unit. Apabila anggaran sudah diisi, maka data
anggaran akan otomatis dikembalikan ke unit untuk direvisi
apabila ada perubahan nilai pagu maksimal dan ternyata nilai total
anggaran melebihi nilai maksimal.
2. Transaksi Penginputan Anggaran
Berdasarkan pagu maksimal untuk masing-masing unit per
masing-masing sub output, maka masing-masing unit dapat
melakukan pengisian komponen sub output, mata anggaran
kegiatan, dan detail anggarannya. Untuk detail anggaran, setiap
unit akan memasukkan jumlah barang yang akan dibeli dengan
standard harga yang telah diatur oleh bagian perencanaan. User
tidak dapat memasukkan anggaran yang melebihi pagu yang telah
diatur untuk masing-masing unit dan sub output. User harus
menyusun anggaran per sub-output. User juga bisa melakukan edit
anggaran, tetapi harus melalui proses approval kembali, asalkan
nilainya tidak melebihi nilai limit sub-output dan tidak lebih kecil
daripada nilai yang sudah direalisasikan.
3. Proses Persetujuan Pengajuan Anggaran
Setelah proses penginputan di lakukan, maka proses
pengajuan anggaran ini akan dilanjutkan pada proses persetujuan,
sesuai dengan alur persetujuan yang di setting pada fitur
Pengaturan Alur Persetujuan. Pada proses persetujuan ini, user
36
dapat menolak pengajuan atau menyetujui pengajuan. Apabila user
menolak pengajuan, pengajuan anggaran akan dikembalikan ke
level unit, sedangkan apabila user menyetujui pengajuan, akan
dilanjutkan ke user berikutnya di dalam alur persetujuan. Untuk
penolakan, user bisa memberikan komentar penolakan dan
komentar ini akan disimpan dalam masing-masing anggaran.
4. Fitur Diskusi Anggaran
Di tengah proses persetujuan, user bisa berdiskusi dengan
pihak-pihak terkait anggaran tersebut dan diskusi ini akan terus
disimpan di dalam masing-masing penyusunan anggaran sebagai
catatan.
5. Fitur Unlock Anggaran untuk Unit
Masing-masing unit hanya bisa menambahkan dan merevisi
data anggaran dalam rentang waktu anggaran yang ditentukan pada
fitur Mulai Periode Anggaran. Pada fitur ini, user bisa menentukan
unit tertentu untuk diperpanjang periode anggarannya sehingga
bisa tetap mengisi walaupun di luar waktu anggaran yang sudah
ditentukan.
6. Fitur Upload Anggaran Final
Hasil anggaran final dalam bentuk excel yang diterima dari
pusat dapat diupload ke dalam system. Anggaran final ini yang
akan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.
37
c. Fungsi Pelaksanaan Anggaran
1. Fitur Proposal Pelaksanaan Anggaran
Fitur ini digunakan untuk menentukan pelaksanaan
anggaran untuk masing-masing kegiatan yang telah disusun dan
dianggarkan. Pada fitur ini, user akan menginput kapan kegiatan
akan dilaksanakan dan kebutuhan anggaran untuk kegiatan
tersebut, berdasarkan item yang sudah dianggarkan. Satu kegiatan
di dalam anggaran bisa dilaksanakan lebih dari sekali, asalkan
nilainya tidak melebihi nilai penganggaran.
2. Proses Persetujuan Proposal Pelaksanaan Anggaran
Setelah proses penginputan di lakukan, maka proses
pelaksanaan anggaran ini akan dilanjutkan pada proses persetujuan,
sesuai dengan alur persetujuan yang di setting pada fitur
Pengaturan Alur Persetujuan. Pada proses persetujuan ini, user
dapat menolak pelaksanaan atau menyetujui pelaksanaan. Apabila
user menolak pelaksanaan, pengajuan anggaran akan dikembalikan
ke level unit, sedangkan apabila user menyetujui pengajuan, akan
dilanjutkan ke user berikutnya di dalam alur persetujuan. Untuk
penolakan, user bisa memberikan komentar penolakan dan
komentar ini akan disimpan dalam masing-masing anggaran.
3. Fitur Diskusi Anggaran
Di tengah proses persetujuan, user bisa berdiskusi dengan
pihak-pihak terkait pelaksanaan anggaran tersebut dan diskusi ini
akan terus disimpan di dalam masing-masing penyusunan anggaran
38
sebagai catatan.
4. Lock Input Ajuan Pelaksanaan Anggaran
Input ajuan pelaksanaan anggaran hanya bisa dilakukan
apabila kegiatan-kegiatan yang sebelummnya dilakukan sudah
selesai dilakukan pelaporan pertanggung jawaban. Apabila belum
dilakukan pelaporan pertanggung jawaban untuck kegiatan lainnya,
user bisa melakukan unlock untuk satu komponen di masing-
masing unit agar user bisa melakukan inputan ajuan pelaksanaan
anggaran.
d. Fungsi Pelaporan Anggaran
1. Fitur Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Fitur ini digunakan oleh user untuk melakukan inputan
data-data hasil pelaksanaan anggaran. User bisa mengupload file
bukti pembayaran atau apapun terkait pelaksaan anggaran beserta
nominal angka pelaksaan Anggaran. Angka total untuk
pelaksanaan anggaran yang dianggap sebagai nilai realisasi
pelaksanaan anggaran.
2. Proses Persetujuan Laporan Pelaksanaan Anggaran
Setelah proses penginputan di lakukan, maka proses
laporan pelaksanaan anggaran ini akan dilanjutkan pada proses
persetujuan, sesuai dengan alur persetujuan yang di setting pada
fitur Pengaturan Alur Persetujuan. Pada proses persetujuan ini,
user dapat menolak pelaksanaan atau menyetujui laporan. Apabila
39
user menolak, laporan pelaksanaan anggaran akan dikembalikan
ke level unit, sedangkan apabila user menyetujui, akan
dilanjutkan ke user berikutnya di dalam alur persetujuan. Untuk
penolakan, user bisa memberikan komentar penolakan dan
komentar ini akan disimpan dalam masing-masing anggaran.
SPESIFIKAS ISTEM
4. Spesifikasi Sistem
a. Untuk Server
Server yang akan digunakan pada aplikasi sistem penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel ini
menggunakan jasa shared hosting, dengan Bandwidth Data Transfer
unlimited dan kapasitas HDD Minimal 50GB. Dengan menggunakan
shared hosting, server dapat diasumsikan memiliki Up Time 99.9%
dan tidak memerlukan resource untuk memaintain server. Selain itu
juga bisa membuat biaya implementasi lebih murah karena tidak
perlu melakukan pengadaan server dan jaringan server.
b. Untuk Client
1. Software:
Web Browser ( Internet Explorer 7 above, Mozilla, Safari,
Google Chrome, Android Browser )
2. Hardware:
a. Proc 2 Core
b. RAM 1 GB
40
5. Keuntungan Sistem Informasi Penyusunan, Pelaksanaan dan
Pelaporan Anggaran
a. Penyusunan Anggaran
Dengan adanya fungsi penyusunan anggaran ini dapat
mengatasi pelbagai permasalahan pada mekanisme lama dalam
penyusunan anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu:
1. Pada Unit-unit
a. tersedianya program prioritas yang diberikan kepada unit-unit
dalam penyusunan rencana program dan anggaran.
b. tersediannya alokasi anggaran secara proporsional kepada
unit-unit
c. tersedianya data master rincian anggaran yang menjadi acuan
dalam penyusunan rencana program dan anggaran,
2. Pada bagian perencanaan dan keuangan
a. Penelaahan anggaran hanya dilakukan pada program prioritas
yang sudah diberikan pada sistem
b. Rencana program dan anggaran yang diusulkan oleh unit-unit
berdasarkan alokasi anggaran dari bagian perencanaan yang
diberikan melalui sistem
c. Penelaahan usulan rencana program dan anggaran dari unit-
unit lebih cepat, dikarenakan unit-unit mengusulkan rencana
program dan anggaran berdasarkan standar yang ada pada
sistem
d. Waktu penyampaian usulan rencana program dan anggaran
41
sudah diatur menggunakan aplikasi
e. Usulan rencana program dan anggaran yang sudah final dari
aplikasi yang di input kedalam aplikasi RKAKL dan
dijadikan usulan ke Kementerian.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dengan adanya fungsi pelaksanaan anggaran ini dapat
mengatasi pelbagai permasalahan pada mekanisme lama dalam
pelaksanaan anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu:
1. Pada Unit-unit
a. program dan anggaran sudah tersedia pada apliasi
berdasarkan usulan dari masing-masing unit.
b. proses pencairan dana cepat, dikarenakan persetujuan
pencairan dana dapat dilakukan oleh pejabat secara online
c. pencairan dana cepat, karena bendahara sudah mengetahui
rencana yang diusulkan seringkali terlambat, hal ini terjadi
karena kas bendahara sedang kosong.
d. rencana program dan anggaran sesuai dengan usulan
2. Pada bagian perencanaan keuangan
a. semua unit diwajibkan membuat rencana pelaksanaan
program dan anggaran, dikarenakan sistem akan mengunci
anggaran jika tidak membuat rencana pelaksanan kegiatan
b. Semua unit diwajibkan membuat rencana penarikan dana
pelaksanaan program dan anggaran dikarenakan sistem akan
mengunci fitur pencairan dana jika tidak membuat rencana
42
penarikan dana
c. Berkas pencairan dana pelaksanaan program dan anggaran
sudah tersimpan di database sistem
d. Revisi anggaran dapat diminimalisir dikarenakan rencana
program dan anggaran sesuai dengan usulan rencana program
dan anggaran
c. Pelaporan Anggaran
Dengan adanya fungsi pelaporan ini anggaran ini dapat
mengatasi pelbagai permasalahan pada mekanisme lama dalam
pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu:
1. Pada Unit-unit
a. tersedianya standar penyusunan laporan atas pelaksanan
anggaran pada sistem
b. laporan yang tersimpan di sitem dapat digunakan sebagai
saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa
keuangan.
2. Pada bagian perencanaan dan keuangan
a. Laporan pertanggungjawaban dari unit-unit tepat waktu
disampaikan, karena sistem akan mengunci kegiatan
selanjutnya jika laporan belum disampaikan pada sistem
b. laporan yang tersimpan di sitem dapat digunakan sebagai
saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa
keuangan.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis terhadap mekanisme penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang telah
diuraikan pada bab sebelumnnya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN
SAS Babel masih terdapat pelbagai permasalahan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut penulis merancangan sistem informasi yang dapat
membantu memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran dengan keunggulan sebagai berikut:
1. Rancangan sistem informasi yang mampu mempercepat proses
penyusunan rencana program dan anggaran yang akan dijadikan usulan
STAIN SAS Babel ke Kementerian.
2. Rancangan sistem informasi yang mampu memudahkan dalam
pelaksanaan anggaran, mempercepat proses pelaksanaan anggaran dan
mampu memonitoring pelaksanaan anggaran dengan mudah.
3. Rancangan sistem informasi yang mampu memudahkan dalam pembuatan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran yang tesimpan
dalam database server dan dapat dijadikan dokumen digital untuk
pemeriksaan Inspektorat dan Badan Peneriksa Keuangan
44
B. Saran
Hasil penelitian ini masih berupa konsep rancangan sistem informasi yang
dapat membantu mempermudah proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan
anggaran. Rancangan sistem informasi hasil penelitian ini dapat dijadikan STAIN
SAS Babel dalam membuat sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran.
45
DAFTAR PUSTAKA
Debby Ratna Daniel dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. 2016. Pedoman
Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri Tahun Anggaran 2017. Jakarta.
Hafzi, Ali. 2010. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi:
HCM.
Kendall, K.E., Kendal, J.E., 2010, Analisis dan Perancangan Sistem, Alih Bahasa
oleh Thamir Abdul Hafedh AI - Hamdany, Jilid Ke-1, Edisi Ke-5, PT.
Prenhallindo, Jakarta.
Kenneth C.Laudon dan Jane P Laudon (2008). Management Information System
Managing The Digital Farm. Salemba Empat. Jakarta
Sutabri, T., 2012, Analisa Sistem Informasi, Andi Offset ,Yogyakarta.
Aritonang, Lerbin Roberto. 2014. Mareti Pokok Metode Penelitian Bisnis.
Tangerang: Universitas Terbuka.

More Related Content

What's hot

1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
01 laporan pendahuluan sukanegara
01 laporan pendahuluan sukanegara01 laporan pendahuluan sukanegara
01 laporan pendahuluan sukanegaraRita Nurlaela
 
Analisis jabatan jfu pengelola perencanaan
Analisis jabatan jfu pengelola perencanaanAnalisis jabatan jfu pengelola perencanaan
Analisis jabatan jfu pengelola perencanaanApapunadadisini Juga
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaPenataan Ruang
 
RENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORARENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORAJhon Blora
 
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...TPRP Strategic Partner
 
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Tupoksi dinas
Tupoksi dinasTupoksi dinas
Tupoksi dinasAkB
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Rancangan aktualisasi pembuatan duk
Rancangan aktualisasi pembuatan dukRancangan aktualisasi pembuatan duk
Rancangan aktualisasi pembuatan dukYanceRefasi
 
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
 - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera baratEKPD
 

What's hot (20)

1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
2 f anjab ak muda
2 f anjab ak muda2 f anjab ak muda
2 f anjab ak muda
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
01 laporan pendahuluan sukanegara
01 laporan pendahuluan sukanegara01 laporan pendahuluan sukanegara
01 laporan pendahuluan sukanegara
 
Kata pengantar RENJA
Kata pengantar RENJA Kata pengantar RENJA
Kata pengantar RENJA
 
Analisis jabatan jfu pengelola perencanaan
Analisis jabatan jfu pengelola perencanaanAnalisis jabatan jfu pengelola perencanaan
Analisis jabatan jfu pengelola perencanaan
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
 
RENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORARENJA DINHUT BLORA
RENJA DINHUT BLORA
 
Laporan akhir balai 2018
Laporan akhir balai 2018Laporan akhir balai 2018
Laporan akhir balai 2018
 
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka ...
 
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
 
Tupoksi dinas
Tupoksi dinasTupoksi dinas
Tupoksi dinas
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
3 f anjab ak madya
3 f anjab ak madya3 f anjab ak madya
3 f anjab ak madya
 
Rancangan aktualisasi pembuatan duk
Rancangan aktualisasi pembuatan dukRancangan aktualisasi pembuatan duk
Rancangan aktualisasi pembuatan duk
 
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
 - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat - Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
- Laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera barat
 

Similar to Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma., proposal penelitian, mpb, ut, 2017ok

Manual book e kas - sekolah v1.18
Manual book e kas - sekolah v1.18Manual book e kas - sekolah v1.18
Manual book e kas - sekolah v1.18Riko In
 
Project Management Plan
Project Management PlanProject Management Plan
Project Management PlanAdam Aremania
 
PANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdf
PANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdfPANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdf
PANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdfTumiarRTambunan
 
365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41
365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41
365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-4126261
 
Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019
Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019
Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019Ferry Corua
 
Buku 7 pedoman asesmen lapangan h
Buku 7 pedoman asesmen lapangan hBuku 7 pedoman asesmen lapangan h
Buku 7 pedoman asesmen lapangan huniversity of riau
 
Laporan aplikasi perancangan database sederhana
Laporan aplikasi perancangan database sederhanaLaporan aplikasi perancangan database sederhana
Laporan aplikasi perancangan database sederhanasaniatyeva
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)Zain Muhammad Nasyith
 
Lki penyusunan apbd 2016 juli nov 2015
Lki penyusunan apbd 2016 juli   nov 2015Lki penyusunan apbd 2016 juli   nov 2015
Lki penyusunan apbd 2016 juli nov 2015lkibandung
 
2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx
2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx
2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docxErwinAbdulRazak
 
Kerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaKerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaAdam Aremania
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 
Akuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - Akuntansi
Akuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - AkuntansiAkuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - Akuntansi
Akuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - AkuntansiDicky Maulana Hadi Tamma
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017Milaa Millah
 
PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docx
PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docxPROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docx
PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docxAyuKusumaWardhani5
 

Similar to Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma., proposal penelitian, mpb, ut, 2017ok (20)

Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Mppl E-Budgeting
Mppl E-BudgetingMppl E-Budgeting
Mppl E-Budgeting
 
Manual book e kas - sekolah v1.18
Manual book e kas - sekolah v1.18Manual book e kas - sekolah v1.18
Manual book e kas - sekolah v1.18
 
Project Management Plan
Project Management PlanProject Management Plan
Project Management Plan
 
PANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdf
PANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdfPANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdf
PANDUAN-SUKSES-E-RAPOR-2017.pdf
 
365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41
365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41
365105692 panduan-erapor-smk-v3-0-5-11-2017-11-41
 
Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019
Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019
Master Blueprint System Informasi Yayasan & Universitas Pancasakti Makassar 2019
 
Buku 7 pedoman asesmen lapangan h
Buku 7 pedoman asesmen lapangan hBuku 7 pedoman asesmen lapangan h
Buku 7 pedoman asesmen lapangan h
 
Laporan aplikasi perancangan database sederhana
Laporan aplikasi perancangan database sederhanaLaporan aplikasi perancangan database sederhana
Laporan aplikasi perancangan database sederhana
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
 
Lki penyusunan apbd 2016 juli nov 2015
Lki penyusunan apbd 2016 juli   nov 2015Lki penyusunan apbd 2016 juli   nov 2015
Lki penyusunan apbd 2016 juli nov 2015
 
2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx
2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx
2. LAPORAN ANTARAysrgsshsfhsthsgsttg.docx
 
Kerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaKerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan Kerja
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 
Pmp
PmpPmp
Pmp
 
MPPL E - Kerangka Acuan Kerja
MPPL E - Kerangka Acuan KerjaMPPL E - Kerangka Acuan Kerja
MPPL E - Kerangka Acuan Kerja
 
Akuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - Akuntansi
Akuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - AkuntansiAkuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - Akuntansi
Akuntansi Sektor Publik Kelompok 5 kelas 4B - Akuntansi
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
 
PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docx
PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docxPROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docx
PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI.docx
 

Kusnadi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma., proposal penelitian, mpb, ut, 2017ok

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN ANGGARAN BERBASIS WEB PADA STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG Disusun oleh: Kusnadi NIM. 500630465 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA 2017
  • 2. ii Perancangan Sistem Informasi Penyusunan, Pelaksanaan Dan Pelaporan Anggaran Berbasis Web pada STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Kusnadi nh4edy@gmail.com Program Pascasarjana Universitas Terbuka Abstrak Mekanisme penyusunan, pelaksanan dan pelaporan pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN SAS Babel) masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. Sehingga menyebabkan lamanya proses penyusunan rencana program dan anggaran. Sedangkan pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran seringkali tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yang mengaibatkan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat. Perancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis web ini dapat dijadikan referensi bagi STAIN SAS Babel dalam membuat sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang dapat memudahkan dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran untuk menghasilkan rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran yang baik dan pelaporan anggaran yang baik. Keywords: Sistem Informasi, Penyusunan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pelaporan Anggaran
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Abstrak .......................................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................... iii Daftar Isi ........................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ................................................................................ 5 B. Penelitian Terdahulu .................................................................. 13 C. Kerangka Berpikir....................................................................... 15 D. Operasionalisasi Konsep ............................................................ 18 E. Hipotesis ..................................................................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ........................................................................ 21 B. Sumber Informasi dan Pemilihan Informan ............................... 21 C. Instrumen Penelitian ................................................................... 22 D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 23 E. Metode Analisis Data ................................................................. 24
  • 4. iv BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskipsi Objek Penelitian .......................................................... 25 B. Hasil dan Pembahasan................................................................. 25 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 43 B. Saran ........................................................................................... 44 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 45
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN SAS Babel) yang selanjutnya disebut Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama. (Peraturan Mentei Agama Nomor 54 Tahun 2013 Pasal 1). Sekolah Tinggi mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang meliputi program pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan islam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (Peraturan Mentei Agama Nomor 54 Tahun 2013 Pasal 2). Untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut STAIN SAS Babel setiap tahunnya menyusun rencana program dan anggaran. Kasubbag Perencanaan keuangan dan Akuntansi STAIN SAS Babel, Zahwan Zaki, MAB., mengatakan bahwa mekanisme penyusunan rencana program dan anggaran pada STAIN SAS Babel dilakukan dengan cara meminta usulan rencana program dan anggaran kepada seluruh unit-unit yang ada di STAIN SAS Babel. Usulan tersebut terdiri dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan aplikasi microcoft excel dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang dibuat menggunakan aplikasi microsoft world. Selanjutnya usulan tersebut akan ditelaah oleh Tim Perencanaan dengan
  • 6. 2 mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 33 Tahun 2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017. Kemudian seluruh usulan dari unit-unit akan diinput oleh operator aplikasi RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga) untuk diusulkan ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Repulik Indonesia. (wawancara, 30 Maret 2017). Sedangkan dalam pelaksanaan anggaran pada STAIN SAS Babel, menurut Zahwan Zaki, MAB., unit-unit menyusun rencana jadwal pelaksanaan kegiatan dan menyerahkan rencana jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut di awal tahun kepada subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi. Selanjutnya unit-unit mengusulkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk pencairan dana kegiatan dan pelaporan kegiatan disampaikan setelah pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. Penerapan mekanisme penyusunan anggaran ini memiliki kelemahan seperti usulan rencana program dan anggaran sering terlambat diserahkan kepada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi karena belum tersedianya master data yang terkomputerisasi yang memudahkan unit-unit dalam penyusunan rencana program dan anggaran. Kemudian lamanya waktu penelaahan rencana program dan anggaran dari uni-unit yang dilakukan oleh Tim Perencanan dikarenakan tidak ada juga master data yang terkomputerisasi yang digunakan oleh Tim
  • 7. 3 Perencanaan dalam melakukan penelaahan usulan rencana program dan anggaran. Untuk pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran seringkali tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan antara rencana penyerapan dana dengan realisasi anggaran selalu berbeda. Sehingga laporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat. Hal ini dikarenakan tidak adanya sistem yang mengatur terkait pelaksaaan dan pelaporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu sistem penyusunan dan pengendalian anggaran yang terintegerasi secara online yang dapat membantu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran dapat memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem sistem informasi tersebut unit- unit dalam mengusulkan rencana program dan anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi untuk menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran. Dengan adanya sistem informasi tersebut dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan dan pengendalian rencana program dan anggaran. B. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana merancang sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran berbasis online yang
  • 8. 4 dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran berbasis online yang dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan, pelaksanaan dan pelaporang anggaran. D. Kegunaan Penelitian Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sumbangan pemikiran teoritis di bidang ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang Sistem Informasi. 2. Sumbangan pemikiran dan bahan informasi bagi STAIN SAS Babel dalam membuat sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang dapat memudahkan dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran.
  • 9. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Perancangan Pada saat hendak membuat sebuah sistem yang akan digunakan pada suatu organisasi, setiap pengembang aplikasi diharuskan membuat sebuah rancangan dari sistem yang ingin dibuat. Rancangan ini bertujuan untuk memberi gambaran umum dari sistem yang akan berjalan nantinya kepada setiap stakeholder. Berikut ini terdapat pula beberapa teori mengenai pengertian perancangan sistem. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user. Kenneth dan Jane (2006:G12) menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang detil dan rincian dari sistem yang akan dibuat sehingga sistem tersebut sesuai dengan requirement yang sudah ditetapkan dalam tahap analisa sistem. Lebih lanjut O’Brien dan Marakas (2009:639) menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.
  • 10. 6 Menurut Bentley dan Whitten (2009:160) melalui buku yang berjudul “system analysis and design for the global enterprise” juga menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik. Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa perancangan sistem adalah suatu kegiatan pembuatan design yang akan digunakan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang dapat menghasilkan sistem yang lebih baik. 2. Sistem Definisi sistem menurut buku yang berjudul Sistem Informasi Manajemen mendefinisikan bahwa: “sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu” (Azhar Susanto, 2004:2). Menurut buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mendefinisikan bahwa: “suatu sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling berkerjasama membentuk suatu kesatuan” (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005:1). Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa sistem merupakan kesatuan dari beberapa elemen yang saling
  • 11. 7 berkaitan dan berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Informasi Pengertian informasi menurut buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa: “informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat” (Azhar Susanto, 2007:46). Menurut buku berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa: “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (Jogiyanto HM, 2005:8). Berdasarkan pengertian informasi yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah, dibentuk atau dimanipulasi menjadi data yang memiliki kegunaan dan manfaat bagi orang yang menerimanya dan dapat digunakan sebagai alasan untuk melakukan suatu tindakan serta mengambil keputusan. 4. Sistem Informasi Sistem Informasi menurut buku yang berjudul Sistem Informasi Manjemen mendefinisikan bahwa: “sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna” (Azhar Susanto, 2004:2).
  • 12. 8 Menurut buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi yang diambil dari definisi Rebort A dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto HR, 2004:3). Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan dan menghasilkan informasi yang berguna untuk para pemakai. 5. Anggaran Pengertian Anggaran Menurut Munandar (2001:11), defenisi anggaran adalah ”suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.” Menurut Nafarin, (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”. Menurut Sofyan (1996:14) “anggaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi
  • 13. 9 perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”. Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu. 6. Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom- up). a. Dari atas ke bawah (Top-down) Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
  • 14. 10 1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut. 2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik darimetode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik. 3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan. 4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar. 5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitaspromosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi
  • 15. 11 berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari. b. Dari bawah ke atas (Bottom-up) Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni: 1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut. 2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima darihasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
  • 16. 12 3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis. Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya. 7. Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan anggaran yang merupakan salah satu tahap dari siklus anggaran, yaitu setelah tahap penyusunan dan penetapan anggaran sampai dengan tahap pertanggungjawaban anggaran. Kegiatan pelaksanaan anggaran yang berjaitan dengan kegiatan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan oleh para pejabat instansi kementrian Negara/lembaga selaku pengguna anggaran/kuasa anggaran maupun di intansi kementrian keuangan selaku bendahara umum negara/kuasa bendahara umum Negara, menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 8. Pelaporan Anggaran a. Menurut Erlina (2008: 18) Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Laporan keuangan adalah suatu hasil dari proses pengidentifikasian, pengukuran,pencatatan,dari transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah yang
  • 17. 13 dijadikan sebagai informasi dalam rangka pertanggung jawaban pengelolaan keuangan daerah dari pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah daerah yang memerlukannya. Laporan keuangan pemerintah daerah tersebut harus sesuai dengan Standar Auntansi Pemerintahan (SAP). b. Menurut Nordiawan, dkk (2007: 294) Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan serta realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. 9. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang berisikan data atau informasi yang terdapat pada penulisan ini. Data atau informasi yang didapat dari beberapa penelitian sejenis adalah sebagai berikut: Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja Di Lingkungan Universitas Jember menggunakan metode pengembangan sistem yaitu metode RAD (Rapid Application Development) dan tool UML. Hasil penelitian menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan universitas
  • 18. 14 yang mendukung dalam pembuatan pelaporan usulan RKAKL ke kementerian, sistem yang mendukung kegiatan analisis perencanaan anggaran sebagai dasar pengambilan keputusan dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja, sistem yang dapat membantu dan memudahkan fungsi koordinasi, implementasi dan pengendalian perencanaan kegiatan dan anggaran. Sandi Agus (2016) Penelitian yang berjudul Sistem Informasi Budgeting Untuk Perguruan Tinggi menggunakan metode Metode analisis, dan Metode perancangan berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Hasil penelitian menghasilkan sistem yang mampu mengintegrasikan seluruh data antar departemen, khususnya data pada bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian pemasaran, yang diharapkan data dapat disajikan secara cepat dan pengambilan keputusan dapat lebih akurat. Sistem yang menampilkan varians dapat membantu manajemen dalam rangka mengatasi over budget yang menimbulkan defisit. Serta melalui pembuatan dokumen yang sudah dilakukan secara terkomputerisasi dan terintegrasi dapat mempermudah karyawan dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari sehingga kinerja institusi dapat ditingkatkan melalui dihasilkannya dokumen yang lebih cepat. Dengan sistem terkomputerisasi memungkinkan diperolehnya perhitungan yang lebih akurat, juga memungkinkan dokumen telah diberi nomor urut secara otomatis oleh sistem sehingga penelusuran informasi lebih mudah dilakukan, serta meminimalisasi terjadinya duplikasi data. Tampilan user interface dalam
  • 19. 15 pembuatan dokumen telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisasi terjadinya human error. (Arta M. Sundjaja, dkk: 2011) B. Kerangka Berfikir Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan yang tertulis pada kerangka berfikir yang dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisa sistem dan perancangan sistem. Sebuah kerangka berfikir yang dijadikan sebagai panduan mengenai langkah-langkah yang harus dikerjakan. Setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan. Adapun tahapan perancangan yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut. Kerangka Berfikir 1. Identifikasi Masalah Pada tahapan ini, akan dilakukan pengamatan terhadap prosedur kerja yang digunakan dalam proses penyusunan, pelaksanan dan pelaporan anggaran. Setelah itu, akan dilakukan identifikasi mengenai permasalahan
  • 20. 16 yang muncul pada penerapan mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran. Proses identifikasi permasalahan ini sangat diperlukan agar analis dapat mengetahui masalah yang muncul pada sistem berjalan yang sedang digunakan sehingga dapat dirancang sebuah sistem baru untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tersebut. 2. Metode Pengumpulan Data Pada kajian metode pengumpulan data terdapat 2 (dua) tahapan utama yang meliputi : a. Peninjauan lapangan Teknik peninjauan untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan dengan cara meninjau langsung ke kampus STAIN SAS Babel. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis terhadap STAIN SAS Babel yaitu sebagai berikut : 1. Pengamatan Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaram STAIN SAS Babel sehingga penulis dapat membuat Perancangan Sistem Informasi secara sederhana. 2. Wawancara Dengan mengadakan percakapan langsung kepada pihak yang bersangkutan seputar objek penelitian yang berhubungan langsung dengan pegawai Subbagian Perencanan Keuangan dan Akuntansi serta meminta masukan dari pegawai yang bersangkutan sehingga penulis
  • 21. 17 dapat memahami masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel b. Peninjauan kepustakaan Teknik peninjauan pustaka digunakan untuk memperoleh data-data mengenai landasan teoritis dengan mencatat teori-teori dan definisi yang sesuai dengan judul peneliitian ini. 3. Analisa Sistem Mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. Penerapan mekanisme penyusunan anggaran ini memiliki kelemahan seperti usulan rencana program dan anggaran sering terlambat diserahkan kepada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi karena belum tersedianya master data yang terkomputerisasi yang memudahkan unit-unit dalam penyusunan rencana program dan anggaran. Kemudian lamanya waktu penelaahan rencana program dan anggaran dari uni-unit yang dilakukan oleh Tim Perencanan dikarenakan tidak ada juga master data yang terkomputerisasi yang digunakan oleh Tim Perencanaan dalam melakukan penelaahan usulan rencana program dan anggaran. Selain itu dalam pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran seringkali tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan antara rencana penyerapan dana dengan realisasi anggaran selalu berbeda. Sehingga laporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat.
  • 22. 18 Hal ini dikarenakan tidak adanya sistem yang mengatur terkait pelaksaaan dan pelaporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu sistem penyusunan dan pengendalian anggaran yang terintegerasi secara online yang dapat membantu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran dapat memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem sistem informasi tersebut unit-unit dalam mengusulkan rencana program dan anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi untuk menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran. Dengan adanya sistem informasi tersebut dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan pelaksanan dan pelaporan anggaran. 4. Perancangan Sistem Sistem yang akan dirancang nantinya adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi secara online yang dapat memudahkan STAIN SAS Babel melakukan penyusunan pelaksanan dan pelaporan anggaran. C. Operasionalisasi Konsep Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan yang bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan. Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan anggaran adalah sebuah langkah
  • 23. 19 konkrit yang dilakukan untuk menyusun rencana kerja dan anggaran, melaksanakan rencanan kerja dan anggaran, dan melaporkan pertanggungjawaban atas pelasksanaan anggaran. Sistem Informasi Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan anggaran adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengelola mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran dengan tujuan untuk menghasilkan rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran yang baik dan pelaporan anggaran yang baik. Sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengelola data penjualan mulai dari pendataan barang, data pelanggan hingga data transaksi penjualan, dengan tujuan untuk menghasilkan informasi terkait transaksi penjualan dengan cepat, tepat, dan akurat. Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis web adalah gambaran produk perangkat lunak dengan menggunakan sistem informasi yang mencakup tahapan dalam mekanisme penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis teknologi web untuk menghasilkan rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran yang baik dan pelaporan anggaran yang baik. D. Hipotesis Rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanan dan pelaporan anggaran yang terintegerasi secara online diharapkan dapat membantu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran dapat memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem
  • 24. 20 sistem informasi tersebut unit-unit dalam mengusulkan rencana program dan anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi untuk menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran. Dengan adanya sistem informasi tersebut dapat memudahkan STAIN SAS Babel dalam melakukan penyusunan pelaksanan dan pelaporan anggaran.
  • 25. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Design Penilitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian ini memanfaatkan teknik wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami pandangan tentang mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang berkaitan dengan berkaitan pengetahuan (produk data dan informasi), proses bisnis (kegiatan), dan komunikasi bisnis. Dengan menelaah dan memahami pandangan tentang mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran terjawab kebutuhan teknologi database (struktur data), teknologi perangat lunak (software) untuk otomatisasi proses bisnis (kegiatan) dan terjawab kebutuhan teknologi antar muka (interface) untuk mendukung komunikasi dan kolaborasi perancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel. B. Sumber Informasi dan Pemilihan Informan Pemilihan informan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria kesesuaian dan kecukupan. Jumlah informan yang dipilih sebanyak 6 (enam) orang. Adapun informan tersebut adalah Pejabat Pengelola Keuangan yang terdiri dari Kuasa Penggunan Anggaran, Wakil Ketua Bidang Adiministrasi dan Keuangan, Kepala Bagian Administrasi Umum, Akademik dan Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Akuntansi, dan
  • 26. 22 Penyusun Rencana Program dan Anggaran. Sedangkan Pelaksana Kegiatan yaitu salah satu Kepala Unit/Ketua Jurusan/Kepala Subbagian. C. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data disesuaikan dengan metode pengumpulan data. Wawancara mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan, survei dokumen dan observasi dengan menggunakan daftar isian tentang jenis dokumen dan hal-hal yang akan diobservasi lainnya Instrument Pengumpulan Data: 1) Kosioner wawancara Kuisioner digunakan untuk mendapatkan pernyataan masalah (problem statement), pernyataan kebutuhan data, kebutuhan proses bisnis, dan kebutuhan interface sistem dari operator apliasi RKAL (Rencana Program dan Anggaran) berkait dengan perbaikan prodak informasi dan data, perbaikan pelayanan dan bisnis proses, serta perbaikan komunikasi bisnis mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel. 2) Checklist jenis dan content laporan. a. Jenis Laporan yang ditelaah b. Isi laporan yang di telaah 3) Observasi teknologi informasi existing c. Sarana sistem informasi yang tersedia d. Sarana Jaringan yang tersedia dan keberfungsianya
  • 27. 23 D. Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan kajian kebutuhan sistem dalam Rancangan Sistim Informasi Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel adalah: Survei Dokumen, Prosedur Analisis dan Wawancara. a. Survei Dokumen Survei dokumen dilakukan untuk mengidentifikasikan dokumen yang berhubungan dengan mekanisme Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel yang telah dilaksanakan. b. Prosedur Analisis Prosedur analisis digunakan untuk mengidetifikasi dan memperlajari aliran mekanisme Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu dengan DFD (data flow diagram)., sehingga ditemukan fakta pelaksanaan prosedur sudah dan dapat dilaksanakan untuk menghasilkan informasi, atau perlu sebaliknya. c. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam terhadap mekanisme Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran pada STAIN SAS Babel. Prinsip dari wawancara mendalam adalah untuk mengetahui proses, hambatan dan kendala pelaksanaan kegiatan serta menampung saran-saran demi untuk perbaikan sistem yang akan dikembangkan.
  • 28. 24 e. Peninjauan kepustakaan Teknik peninjauan pustaka digunakan untuk memperoleh data- data mengenai landasan teoritis dengan mencatat teori-teori dan definisi yang sesuai dengan judul peneliitian ini. E. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau memaparkan keadaan yang ada pada obyek penelitian berdasarkan fakta dan data yang dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis, selanjutnya di analisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan. Analisis dilakukan dengan membandingkan mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang masih semi komputerisasi terhadap rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang terintegrasi secara online.
  • 29. 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data sesuai dengan pendapat. Pengertian objek penelitian menurut Husein Umar adalah: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. (2005:303). Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel. B. Hasil dan Pembahasan 1. Analisa Data Mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. a. Mekanisme Lama dalam Penyusunan Anggaran 1. Unit-unit mengusulkan anggaran yang dibuat menggunakan microsoft excel untuk Rencana Anggaran Biaya, dan Kerangka Acuan Kerja dibuat menggunakan microft world. Usulan dibuatkan secara beurutan berdasarkan skala prioritas. 2. Usulan di ajukan ke Kuasa Pengguna Anggaran untuk mendapatkan persetujuan. 3. Usulan dari unit-unit di disposisi ke Wakil Ketua Bidang
  • 30. 26 Administrasi Umum dan KeuanganKabag AUAUKKasubbag PKA Bagian Perencanaan dan Keuangan untuk ditelaah. 4. Usulan yang sudah di telaah diinput kedalam aplikasi RKAKL sebagai usulan Rencana Kerja Anggaran STAIN SAS Babel Permasalahan dalam Penyusunan Anggaran Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam menyusun rencana kerja anggaran, yaitu: 1. Kendala Unit-unit 1. Belum adanya program prioritas yang diberikan kepada unit- unit dalam penyusunan rencana program dan anggaran. 2. Belum adanya alokasi anggaran secara proporsional kepada unit-unit 3. Belum adanya data master rincian anggaran yang menjadi acuan dalam penyusunan rencana program dan anggaran, acuan hanya berdasarkan peraturan menteri keuangan tentang standar biaya masukan dan tentang standar biaya masukan lainnya pada perguruan tinggi 2. Kendala bagian perencanaan dan keuangan 1. Semua usulan masuk ke bagian perencanaan untuk dilakukan penelaahan. 2. Rencana program dan anggaran yang diusulkan oleh unit-unit sangat besar 3. Harus melakukan penelaahan usulan rencana program dan anggaran dari unit-unit satu persatu berdasarkan peraturan
  • 31. 27 menteri keuangan tentang standar biaya masukan dan tentang standar 4. Usulan rencana program dan anggaran dari unit-unit seringkali lama, melampaui batas waktu yang ditentukan. 5. Sering terjadi human error saat penginputan rencana program dan anggaran ke aplikasi RKAL. b. Mekaisme Lama dalam Pelaksanaan Anggaran 1. Unit-unit menyusun jadwal rencana pelaksanaan program dan anggaran selama satu tahun bersama tim perencanaan dan keuangan. 2. Unit-unit membuat rencana penarikan dana untuk pelaksanaan program dan anggaran selama satu tahun bersama tim perencanaan dan keuangan. 3. Unit-unit mengajukan pencairan dana berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan yang sudah disusun dan berdasarkan rencana penarikan dana. 4. Usulan di ajukan ke Kuasa Pengguna Anggaran untuk mendapatkan persetujuan. 5. Usulan dari unit-unit di disposisi ke Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum dan KeuanganKabag AUAUKKasubbag PKA Bagian Perencanaan dan Keuangan untuk ditelaah. Permasalahan dalam Pelaksanaan Anggaran Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran, yaitu:
  • 32. 28 1. Kendala Unit-unit a. Lambatnya pembagian program dan anggaran dari bagian perencanaan keuangan b. Rencana pencairan dana yang diusulkan seringkali terlambat, hal ini terjadi disaat pejabat penandatanganan berkas pencairan sedang dinas diluar daerah. c. Rencana pencairan dana yang diusulkan seringkali terlambat, hal ini terjadi karena kas bendahara sedang kosong. d. Sebagian rencana program dan anggaran ada yang tidak sesuai dengan usulan 2. Kendala bagian perencanaan keuangan a. Tidak semua unit membuat rencana pelaksanaan program dan anggaran b. Tidak semua unit membuat rencana penarikan dana pelaksanaan program dan anggaran c. Menumpuknya berkas pencairan dana pelaksanaan program dan anggaran d. Seringnya proses revisi anggaran untuk penyesuaian rencana program dan anggaran c. Mekaisme Lama dalam Pelaporan Anggaran 1. Unit-unit membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan 2. Laporan yang diserahkan berupa laporan kegiatan yang sudah terjilid.
  • 33. 29 Permasalahan dalam Pelaporan Anggaran Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran, yaitu: 1. Kendala Unit-unit a. Belum adanya standar penyusunan laporan atas pelaksanan anggaran. b. Saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa keuangan laporan pelaksanaan kegiatan selalu diminta. 2. Kendala bagian perencanaan dan keuangan a. Laporan pertanggungjawaban seringkali lambat disampaikan. b. Saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa keuangan bagian perencanaan sangat kerepotan dikarenkan belum adanya sistem pelaporan digital. 2. Perancangan Sistem Informasi Untuk mengatasi pelbagai permasalahan dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel, penulis mencoba membuat rancangan Sistem Informasi Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang terintegrasi secara online. Rancangan sistem informasi tersebut dapat dijadikan STAIN SAS Babel akan membuat sistem informasi yang dapat dapat membantu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran dapat memudahkan manajemen dalam pengendalian anggaran. Dengan sistem sistem informasi tersebut unit-unit dalam mengusulkan rencana program dan anggaran, membuat jadwal pelakanaan kegiatan, dan pelaporan
  • 34. 30 pertanggungjawaban anggaran, cukup login ke apikasi sistem informasi untuk menginput rencana kerja dan anggaran, membuat jadwal pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawan anggaran. Rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang diusulkan oleh penulis sebagi berikut: 1. Platform Aplikasi Aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi berbasis web dengan platform sebagai berikut: a. Server PHP minimum 5.4. b. Bahasa pemrograman PHP framework Yii2 c. Javascript, Jquery, dan AJAX sebagai bahasa pemrograman client side tambahan. d. CSS framework yang mengadopsi responsive design untuk mendukung aplikasi dibuka dengan baik di semua browser maupun smart device. e. MySQL sebagai database 2. Jaringan, Implementasi dan Cara Akses Jaringan dan Instalasi Aplikasi
  • 35. 31 a. Proses flow dari jaringan dan akses aplikasi: a. Aplikasi dan database diletakan langsung dalam server b. Dengan menggunakan jaringan internet atau intranet aplikasi bisa diakses darimana saja selama memiliki akses internet dan browser b. Pengimplementasian Sistem: Aplikasi diimplementasikan di cloud hosting (internet), dapat diakses di mana saja asalkan ada koneksi internet 1. Kekurangan a. Sekuritas data lebih terbuka, tetapi secara garis besar, apabila kita menyewa jasa cloud hosting, mereka akan menyiapkan security yang cukup mumpuni. b. Tergantung koneksi internet kantor, apabila internet kantor mati, aplikasi tidak dapat diakses dan digunakan, tetapi dapat diganti menggunakan koneksi internet lainnya, misalnya Bolt, atau dari GSM. 2. Kelebihan a. Tidak perlu menyediakan server, hanya computer / mobile device untuk operasional saja. b. Mobilitas tinggi, dapat diakses di manapun, kapanpun, asalkan ada internet. c. Jaminan provider cloud 99% Uptime, artinya hanya ada kemungkinan 1% Server tidak dapat diakses / down. d. Tidak memerlukan maintenance server, karena jasa provider cloud hosting lah yang melakukan maintenance server.
  • 36. 32 e. Biaya sangat terjangkau, dan dapat diupgrade kapanpun diperlukan. TUR APLIKASI 3. Fitur Alikasi a. Fungsi Umum 1. Master User, User Access Control, User Approval Role Fitur ini digunakan untuk menambahkan user, mereset password user, mengubah data user, dan menghapus user. Selain itu fitur ini juga dapat digunakan untuk mengatur peran user terhadap fungsional sistem dan peran user di dalam fungsi persetujuan anggaran. 2. Pengaturan Alur Persetujuan Melalui fitur ini, user dapat menentukan sendiri alur persetujuan anggaran. Sehingga user dapat menambahkan atau mengurangi alur persetujuan sendiri untuk masing-masing jenis transaksi. 3. Manajemen Data Master, meliputi: a. Master Data RKAKL 1. Master Program 2. Master Kegiatan 3. Master Output 4. Master Sub Output 5. Master Komponen 6. Master Mata Anggaran Kegiatan 7. Master Detail Anggaran
  • 37. 33 Master data RKAKL tersebut bersis data yang sesuai dengan format rencana program dan anggaran pada aplikasi RKAKL. Dengan adanya master data RKAKL ini dapat memudahkan unit-unit dalam membuat rencana program dan anggaran, karena semua pengaturan program, kegiatan, output, sub output, komponen, mata anggaran kegiatan dan detail anggaran sudah dimasukkan kedalam fitur rancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanan dan pelporan anggaran yang terintegrasi secara online. Selain itu satuan dan harga standard per satuan barang juga sudah dimasukkan ke data master b. Master Unit Master ini adalah interface untuk unit-unit login kedalam aplikasi. Pada master ini, unit-unit dapat melakukan penyusunan anggaran secara online, membuat rencana pelaksanaan anggarann dan penarikan dana secara online, dan unit dapat mambuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan secara online. Selain itu unit-unit juga dapat melakukan monitoring anggaran yang berdada dibawah tanggungjawabnya. 4. Mobile Support: Aplikasi dibuat mobile ready, sehingga dapat dibuka melalui komputer, tablet, maupun handphone, dan memungkinkan untuk diakses dari mana dalam jaringan yang
  • 38. 34 sama dengan server. 5. Notifikasi Email Untuk setiap proses yang terjadi, system akan secara otomatis mengirimkan email ke pihak-pihak terkait anggaran yang sedang diproses. 6. Monitor Anggaran Masing-masing user bisa memonitor status pengajuan anggaran masing-masing unit nya. Sehingga bisa memonitor apakah sudah disetujui semua atau masih menunggu. Selain itu masing-masing unit juga bisa melihat rangkuman penggunaan anggaran yang sudah direalisasikan dan sisa anggarannya. 7. Laporan-laporan Dalam aplikasi ini, akan disiapkan laporan yang akan ditentukan kemudian hari sesuai dengan kebutuhan user, maksimal 10 desain laporan. Laporan dapat disiapkan asalkan data yang dibutuhkan sudah tersedia di dalam aplikasi. b. Fungsi Penyusunan Anggaran 1. Mulai Periode Anggaran Fitur ini digunakan user memulai periode anggaran (anggaran awal atau anggaran perbaikan). User bisa menginput tanggal mulai anggaran dan tanggal terakhir pengumpulan anggaran. User juga harus menginput anggaran masing-masing sub output untuk masing-masing unit sebagai batas maksimal
  • 39. 35 anggaran. Saat mulai periode anggaran, sistem akan secara otomatis melakukan pengecekan untuk anggaran yang sudah diisi oleh masing-masing unit. Apabila anggaran sudah diisi, maka data anggaran akan otomatis dikembalikan ke unit untuk direvisi apabila ada perubahan nilai pagu maksimal dan ternyata nilai total anggaran melebihi nilai maksimal. 2. Transaksi Penginputan Anggaran Berdasarkan pagu maksimal untuk masing-masing unit per masing-masing sub output, maka masing-masing unit dapat melakukan pengisian komponen sub output, mata anggaran kegiatan, dan detail anggarannya. Untuk detail anggaran, setiap unit akan memasukkan jumlah barang yang akan dibeli dengan standard harga yang telah diatur oleh bagian perencanaan. User tidak dapat memasukkan anggaran yang melebihi pagu yang telah diatur untuk masing-masing unit dan sub output. User harus menyusun anggaran per sub-output. User juga bisa melakukan edit anggaran, tetapi harus melalui proses approval kembali, asalkan nilainya tidak melebihi nilai limit sub-output dan tidak lebih kecil daripada nilai yang sudah direalisasikan. 3. Proses Persetujuan Pengajuan Anggaran Setelah proses penginputan di lakukan, maka proses pengajuan anggaran ini akan dilanjutkan pada proses persetujuan, sesuai dengan alur persetujuan yang di setting pada fitur Pengaturan Alur Persetujuan. Pada proses persetujuan ini, user
  • 40. 36 dapat menolak pengajuan atau menyetujui pengajuan. Apabila user menolak pengajuan, pengajuan anggaran akan dikembalikan ke level unit, sedangkan apabila user menyetujui pengajuan, akan dilanjutkan ke user berikutnya di dalam alur persetujuan. Untuk penolakan, user bisa memberikan komentar penolakan dan komentar ini akan disimpan dalam masing-masing anggaran. 4. Fitur Diskusi Anggaran Di tengah proses persetujuan, user bisa berdiskusi dengan pihak-pihak terkait anggaran tersebut dan diskusi ini akan terus disimpan di dalam masing-masing penyusunan anggaran sebagai catatan. 5. Fitur Unlock Anggaran untuk Unit Masing-masing unit hanya bisa menambahkan dan merevisi data anggaran dalam rentang waktu anggaran yang ditentukan pada fitur Mulai Periode Anggaran. Pada fitur ini, user bisa menentukan unit tertentu untuk diperpanjang periode anggarannya sehingga bisa tetap mengisi walaupun di luar waktu anggaran yang sudah ditentukan. 6. Fitur Upload Anggaran Final Hasil anggaran final dalam bentuk excel yang diterima dari pusat dapat diupload ke dalam system. Anggaran final ini yang akan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.
  • 41. 37 c. Fungsi Pelaksanaan Anggaran 1. Fitur Proposal Pelaksanaan Anggaran Fitur ini digunakan untuk menentukan pelaksanaan anggaran untuk masing-masing kegiatan yang telah disusun dan dianggarkan. Pada fitur ini, user akan menginput kapan kegiatan akan dilaksanakan dan kebutuhan anggaran untuk kegiatan tersebut, berdasarkan item yang sudah dianggarkan. Satu kegiatan di dalam anggaran bisa dilaksanakan lebih dari sekali, asalkan nilainya tidak melebihi nilai penganggaran. 2. Proses Persetujuan Proposal Pelaksanaan Anggaran Setelah proses penginputan di lakukan, maka proses pelaksanaan anggaran ini akan dilanjutkan pada proses persetujuan, sesuai dengan alur persetujuan yang di setting pada fitur Pengaturan Alur Persetujuan. Pada proses persetujuan ini, user dapat menolak pelaksanaan atau menyetujui pelaksanaan. Apabila user menolak pelaksanaan, pengajuan anggaran akan dikembalikan ke level unit, sedangkan apabila user menyetujui pengajuan, akan dilanjutkan ke user berikutnya di dalam alur persetujuan. Untuk penolakan, user bisa memberikan komentar penolakan dan komentar ini akan disimpan dalam masing-masing anggaran. 3. Fitur Diskusi Anggaran Di tengah proses persetujuan, user bisa berdiskusi dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan anggaran tersebut dan diskusi ini akan terus disimpan di dalam masing-masing penyusunan anggaran
  • 42. 38 sebagai catatan. 4. Lock Input Ajuan Pelaksanaan Anggaran Input ajuan pelaksanaan anggaran hanya bisa dilakukan apabila kegiatan-kegiatan yang sebelummnya dilakukan sudah selesai dilakukan pelaporan pertanggung jawaban. Apabila belum dilakukan pelaporan pertanggung jawaban untuck kegiatan lainnya, user bisa melakukan unlock untuk satu komponen di masing- masing unit agar user bisa melakukan inputan ajuan pelaksanaan anggaran. d. Fungsi Pelaporan Anggaran 1. Fitur Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Fitur ini digunakan oleh user untuk melakukan inputan data-data hasil pelaksanaan anggaran. User bisa mengupload file bukti pembayaran atau apapun terkait pelaksaan anggaran beserta nominal angka pelaksaan Anggaran. Angka total untuk pelaksanaan anggaran yang dianggap sebagai nilai realisasi pelaksanaan anggaran. 2. Proses Persetujuan Laporan Pelaksanaan Anggaran Setelah proses penginputan di lakukan, maka proses laporan pelaksanaan anggaran ini akan dilanjutkan pada proses persetujuan, sesuai dengan alur persetujuan yang di setting pada fitur Pengaturan Alur Persetujuan. Pada proses persetujuan ini, user dapat menolak pelaksanaan atau menyetujui laporan. Apabila
  • 43. 39 user menolak, laporan pelaksanaan anggaran akan dikembalikan ke level unit, sedangkan apabila user menyetujui, akan dilanjutkan ke user berikutnya di dalam alur persetujuan. Untuk penolakan, user bisa memberikan komentar penolakan dan komentar ini akan disimpan dalam masing-masing anggaran. SPESIFIKAS ISTEM 4. Spesifikasi Sistem a. Untuk Server Server yang akan digunakan pada aplikasi sistem penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel ini menggunakan jasa shared hosting, dengan Bandwidth Data Transfer unlimited dan kapasitas HDD Minimal 50GB. Dengan menggunakan shared hosting, server dapat diasumsikan memiliki Up Time 99.9% dan tidak memerlukan resource untuk memaintain server. Selain itu juga bisa membuat biaya implementasi lebih murah karena tidak perlu melakukan pengadaan server dan jaringan server. b. Untuk Client 1. Software: Web Browser ( Internet Explorer 7 above, Mozilla, Safari, Google Chrome, Android Browser ) 2. Hardware: a. Proc 2 Core b. RAM 1 GB
  • 44. 40 5. Keuntungan Sistem Informasi Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran a. Penyusunan Anggaran Dengan adanya fungsi penyusunan anggaran ini dapat mengatasi pelbagai permasalahan pada mekanisme lama dalam penyusunan anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu: 1. Pada Unit-unit a. tersedianya program prioritas yang diberikan kepada unit-unit dalam penyusunan rencana program dan anggaran. b. tersediannya alokasi anggaran secara proporsional kepada unit-unit c. tersedianya data master rincian anggaran yang menjadi acuan dalam penyusunan rencana program dan anggaran, 2. Pada bagian perencanaan dan keuangan a. Penelaahan anggaran hanya dilakukan pada program prioritas yang sudah diberikan pada sistem b. Rencana program dan anggaran yang diusulkan oleh unit-unit berdasarkan alokasi anggaran dari bagian perencanaan yang diberikan melalui sistem c. Penelaahan usulan rencana program dan anggaran dari unit- unit lebih cepat, dikarenakan unit-unit mengusulkan rencana program dan anggaran berdasarkan standar yang ada pada sistem d. Waktu penyampaian usulan rencana program dan anggaran
  • 45. 41 sudah diatur menggunakan aplikasi e. Usulan rencana program dan anggaran yang sudah final dari aplikasi yang di input kedalam aplikasi RKAKL dan dijadikan usulan ke Kementerian. b. Pelaksanaan Anggaran Dengan adanya fungsi pelaksanaan anggaran ini dapat mengatasi pelbagai permasalahan pada mekanisme lama dalam pelaksanaan anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu: 1. Pada Unit-unit a. program dan anggaran sudah tersedia pada apliasi berdasarkan usulan dari masing-masing unit. b. proses pencairan dana cepat, dikarenakan persetujuan pencairan dana dapat dilakukan oleh pejabat secara online c. pencairan dana cepat, karena bendahara sudah mengetahui rencana yang diusulkan seringkali terlambat, hal ini terjadi karena kas bendahara sedang kosong. d. rencana program dan anggaran sesuai dengan usulan 2. Pada bagian perencanaan keuangan a. semua unit diwajibkan membuat rencana pelaksanaan program dan anggaran, dikarenakan sistem akan mengunci anggaran jika tidak membuat rencana pelaksanan kegiatan b. Semua unit diwajibkan membuat rencana penarikan dana pelaksanaan program dan anggaran dikarenakan sistem akan mengunci fitur pencairan dana jika tidak membuat rencana
  • 46. 42 penarikan dana c. Berkas pencairan dana pelaksanaan program dan anggaran sudah tersimpan di database sistem d. Revisi anggaran dapat diminimalisir dikarenakan rencana program dan anggaran sesuai dengan usulan rencana program dan anggaran c. Pelaporan Anggaran Dengan adanya fungsi pelaporan ini anggaran ini dapat mengatasi pelbagai permasalahan pada mekanisme lama dalam pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel, yaitu: 1. Pada Unit-unit a. tersedianya standar penyusunan laporan atas pelaksanan anggaran pada sistem b. laporan yang tersimpan di sitem dapat digunakan sebagai saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa keuangan. 2. Pada bagian perencanaan dan keuangan a. Laporan pertanggungjawaban dari unit-unit tepat waktu disampaikan, karena sistem akan mengunci kegiatan selanjutnya jika laporan belum disampaikan pada sistem b. laporan yang tersimpan di sitem dapat digunakan sebagai saat ada pemeriksaan dari inspektorat dan badan pemeriksa keuangan.
  • 47. 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis terhadap mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel yang telah diuraikan pada bab sebelumnnya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pada STAIN SAS Babel masih terdapat pelbagai permasalahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis merancangan sistem informasi yang dapat membantu memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran dengan keunggulan sebagai berikut: 1. Rancangan sistem informasi yang mampu mempercepat proses penyusunan rencana program dan anggaran yang akan dijadikan usulan STAIN SAS Babel ke Kementerian. 2. Rancangan sistem informasi yang mampu memudahkan dalam pelaksanaan anggaran, mempercepat proses pelaksanaan anggaran dan mampu memonitoring pelaksanaan anggaran dengan mudah. 3. Rancangan sistem informasi yang mampu memudahkan dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran yang tesimpan dalam database server dan dapat dijadikan dokumen digital untuk pemeriksaan Inspektorat dan Badan Peneriksa Keuangan
  • 48. 44 B. Saran Hasil penelitian ini masih berupa konsep rancangan sistem informasi yang dapat membantu mempermudah proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran. Rancangan sistem informasi hasil penelitian ini dapat dijadikan STAIN SAS Babel dalam membuat sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran.
  • 49. 45 DAFTAR PUSTAKA Debby Ratna Daniel dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Universitas Terbuka. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. 2016. Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tahun Anggaran 2017. Jakarta. Hafzi, Ali. 2010. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi: HCM. Kendall, K.E., Kendal, J.E., 2010, Analisis dan Perancangan Sistem, Alih Bahasa oleh Thamir Abdul Hafedh AI - Hamdany, Jilid Ke-1, Edisi Ke-5, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kenneth C.Laudon dan Jane P Laudon (2008). Management Information System Managing The Digital Farm. Salemba Empat. Jakarta Sutabri, T., 2012, Analisa Sistem Informasi, Andi Offset ,Yogyakarta. Aritonang, Lerbin Roberto. 2014. Mareti Pokok Metode Penelitian Bisnis. Tangerang: Universitas Terbuka.