Beberapa kata-kata mesra tentang Alquran. Menunjukkan betapa luar biasanya pengaruh Alquran terhadap kehidupan. Ia cahaya, ia petunjuk, ia jawaban semua permasalahan. Tunggu apa lagi? mulai detik ini kita jadikan ia sebagai 'teman' :)
Beberapa kata-kata mesra tentang Alquran. Menunjukkan betapa luar biasanya pengaruh Alquran terhadap kehidupan. Ia cahaya, ia petunjuk, ia jawaban semua permasalahan. Tunggu apa lagi? mulai detik ini kita jadikan ia sebagai 'teman' :)
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-QuranRidlo Abelian
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"
Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi.
Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-QuranRidlo Abelian
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"
Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi.
Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Kandungan Surat Al-Kautsar, Al-Maun dan Memahami Hadist Keutamaan Belajar Alq...QueenDaresa
Assalamu'alaikum, Hallo semuanya materi kali ini mengenai kandungan surat dan Hadits. Dibuat oleh Daraista Az zukhruf Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Fatahillah (STIT FATAHILLAH) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah (PGMI)
2. Rujukan utama dari pemaparan ini adalah
buku
”Mafaatih Tadabburil Qur’an wa an Najaah
fiil Hayaat”
tulisan Dr. Khalid bin Abdul Karim Al
Laahim.
(Buku ini diterjemahkan dengan judul ”Kunci-kunci
Tadabbur Al Qur’an” diterbitkan oleh Pustaka An Naba’).
3. Urgensi Tadabbur Al Qur’an
Materi ini akan memaparkan pentingnya tadabbur
Al Qur’an bagi seorang muslim. Masalah ini
akan dipaparkan dalam lima sudut pandang
berikut :
1. Janji Allah dan rasul-Nya
2. Penyesalan ahli neraka
3. Makar musuh-musuh Islam
4. Tadabbur Al Qur’an sbg sumber kekuatan.
5. Solusi keterpurukan ummat
4. Urgensi Tadabbur Al Qur’an
1. Janji Allah dan Rasul-Nya
QS Al Isra ayat 9
Dari Umar ra, ia berkata : Nabi kalian telah berkata
Sesungguhnya dengan Al Qur’an ini Allah mengangkat
suatu kaum dan merendah yang lainnya.[Shohih Muslim]
"
Dari Utsman ra, ia berkata : Rasulullah bersabda :
”Yang terbaik diantara kalian adalah yang belajar dan
mengajarkan Al Qur‟an” [Shohih Bukhari]
5. Urgensi Tadabbur Al Qur’an
2. Penyesalan Ahli neraka
QS Al Furqaan ayat 27-29.
Ayat-ayat ini memberikan informasi penting
tentang hal-hal yang disesalkan oleh ahli
neraka (merupakan sebab terjatuhnya
mereka ke dalam neraka) yaitu : tidak
mengikuti rasulullah, dan tersesat dari
Al Qur‟an.
6. 3. Makar musuh-musuh Islam
QS Al An’am ayat 26
QS Fushilat ayat 46
Diantara strategi musuh islam untuk
mengalahkan ummat islam adalah dengan
mencegahnya dari mentadabburi ayat Al
Qur‟an, dan mereka sendiri berpaling dari
mendengarkan Al Qur’an.
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
7. Urgensi Tadabbur Al Qur’an
4. Al Qur‟an sebagai sumber kekuatan para nabi dan para
pembela risalah kenabian.
- bekal Rasulullah di awal dakwah [QS Al Muzammil ayat 1- 5 ]
- sumber kekuatan harian Rasulullah dan para pembela
panji-panji Islam
[Hadits Shohih Muslim]
"
[At-Tibyan An Nawawi]
8. 5. Solusi Keterpurukan Ummat.
”
[Hadits Shohih,Abu Dawud]
• Solusinya adalah dengan kembali kepada Agama
Islam, yaitu kembali mempelajari sumber Agama Islam,
memahami, dan mengamalkan.
• Diantara bentuk jihad yang Allah perintahkan kepada
kaum muslimin adalah berjihad dengan Al Qur’an
sebagaimana Allah sebutkan dalam Surat Al Furqan
ayat 52.
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
10. Makna Tadabbur Al Qur’an
Tadabbur Al Qur’an adalah perenungan dan
percermatan ayat-ayat Al Qur’an untuk
dapat memahami makna, hikmah, ataupun
maksudnya
.
11. Ciri Tadabbur Al Qur’an
• Ayat – ayat fenomena tadabbur al qur’an :
QS Al Maa-idah ayat 83 ; QS Al Anfaal ayat 2
QS At Taubah ayat 124 ; QS Al Israa ayat 107-109
QS Maryam ayat 58 ; QS Al Furqaan ayat 73
QS Al Qashash ayat 53 ; QS Az Zumar ayat 23
• Atsar sikap para shahabat :
Dari „Asma binti Abu Bakr : Dahulu para shahabat apabila dibacakan
kepada mereka Al Qur‟an, maka air mata mereka meleleh dan kulit
mereka bergetar, sebagaimana Allah telah menjelaskan sifat mereka.
[Tafsiir Al Qurthubi]
12. Ciri Tadabbur Al Qur’an
Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan tanda tadabbur Al
Qur’an :
1. Menyatunya hati dan fikiran ketika membaca Al
Qur’an, dibuktikan dengan berhenti karena takjub dan
mengagumi makna yang terkandung.
2. Menangis karena takut kepada Allah
3. Bertambahnya kekhusyuan
4. Bertambahnya iman, diantaranya diketahui dengan
pengulangan ayat secara spontan.
5. Merasa bahagia dan gembira
6. Gemetar karena rasa takut yang kemudian diikuti oleh
rasa harap dan ketenangan.
7. Sujud sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
13. Pemahaman salah tentang
tadabbur Al Qur’an
“Bahwa tadabbur alqur’an adalah susah dan hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang tertentu.”
Pemahaman ini salah dengan perhatikan nash dan atsar sbb:
QS Al Qamar ayat 17
“Dan sungguh telah kami mudahkan Al Qur‟an untuk dipelajari,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “
Berkata Ibnu Hubairah : “ Diantara makar syaithon adalah menjauhkan
hamba Allah dari tadabbur Al Qur’an. Sebab ia tahu bahwa
tadabbur akan menghasilkan hidayah. Syaithon berkata : “Ini
sangat berbahaya.” Sehingga dengan makarnya manusia akan
berkata : “ Saya tidak mau berbicara tentang Al Qur’an”. [dziil
thobaqaat al hanaabilah karya Ibnu Rajab]
14. Kunci Tadabbur Al Qur’an :
1. Hubbul qur’an /Mencintai Al Qur’an
2. Ahdaaf qiraatil qur’an
3. Al qiyaamu bil qur’an
4. An takuunal qiraah fiillail
5. An takuunal qiraah hifzhan
6. At tikraar al usbuu’i lilqur’an
7. Tikraarul ayaat
8. Rabthul aayat bil ma’ani
9. At tartiil
10. Al Jahru bil qira’ah
15. Cinta Al Qur’an
A. Hati sebagai sarana untuk memahami dan berfikir.
[menunjukkan urgensi pentingnya kecintaan terhadap Al
Qur‟an untuk dapat mentadabburinya.]
Nash – nash yang menunjukkan hati sebagai sarana untuk berfikir
dan memahami :
QS Al Kahfi ayat 57 ; QS Al Hajj ayat 46 ; QS Al Ahzaab ayat 4
B. Hati manusia berada di tangan Allah
[menunjukkan pentingnya memohon kepada Allah untuk
diberikan kecintaan pada Al qur‟an]
Nash-nash yang menunjukkan hal ini :
QS Al Anfaal ayat 24 ; QS Al Kahfi ayat 57 ; QS Al A’raaf ayat 146
16. C. Tanda kecintaan pada Al qur‟an
1. Senang bermuamalah dengan Al qur’an
2. Mampu untuk duduk bersama al qur’an tanpa merasa jenuh/bosan.
3. Rindu terhadap al qur’an ketika terhalang untuk dapat bermu’amalah
dengannya.
4. Banyak membicarakan al qur’an dan yakin terhadap pelajaran dari Al
qur’an dan merujuk kepada Al qur’an ketika ada permasalahan hidup
baik kecil ataupun besar.
5. Menta’ati Al qur’an baik perintah maupun larangan.
Abu „Ubaid berkata : “ Tidak seseorang bertanya kepada dirinya
kecuali terhadap Al Qur‟an. Bila ia mencintai Al Qur‟an maka
ia mencintai Allah dan Rasul-Nya”
[Mushonnaf ibnu abi syaibah]
Cinta Al Qur’an
17. D. Sarana memperoleh Cinta Al Qur‟an
1. Tawakkal dan meminta pada Allah
ta’ala.
2. Banyak membaca tulisan terkait
keagungan Al qur’an dalam Al qur’an,
As Sunnah maupun perkataan Salaf
Ash Sholih.
3. Bergaul dengan lingkungan yang cinta
atau perhatian terhadap Al Qur’an.[QS
Al Furqaan a28-29]
Cinta Al Qur’an
18. Menyempurnakan Tujuan
A. Pendahuluan
Dalam sebuah amal terdapat dua jenis niyat yang perlu dihadirkan :
1. Niyat secara umum. Untuk jenis ini maka semua amal kita haruslah hanya
ditujukan sebagai ibadah atau persembahan kepada Allah ta’ala.
2. Niyat yang khusus terkait amal tertentu. Untuk jenis ini maka tujuan/niyat
dapat muncul dalam beberapa bentuk.
Contoh :
- Berdakwah
Niyat ikhlas secara umum adalah untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan niyat khususnya
diantara “mengeluarkan orang lain dari gelapnya kekufuran dan maksiyat kepada terangnya
tauhid dan keimanan”
- Menuntut ilmu
Niyat ikhlas secara umum adalah untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan niyat khususnya
diantaranya untuk “mengangkat kebodohan dari diri kita dan juga dari orang lain”
Yang dimaksud „tujuan‟ dalam langkah kedua ini adalah
tujuan/niyat khusus dari amalan membaca atau
bermu‟amalah dengan Al Qur‟an.
19. B. Urgensi menghadirkan tujuan/niyat dalam membaca Al
Qur‟an.
Balasan dari amal kita bergantung dari tujuan/niyat kita dengan amal tersebut.
“ [Muttafaq „alaihi]
“
[Al Aqiidah Al Waasitiyah]
“
[Tafsiir Al Qurthubi]
Dalam semua amal kita, semakin banyak tujuan/niyat yang diinginkan
maka semakin besar nilai amal tersebut. Contohnya : lebih mulianya
sedekah kepada kerabat karena selain sedekah ada unsur menjaga shilaturahim.
Menyempurnakan Tujuan
20. C. Tujuan dalam membaca Al Qur’an
Dalam membaca Al Qur’an sebaiknya
dihadirkan lima tujuan berikut :
1. Menambah ilmu
2. Untuk beramal
3. bermunajat kepada Allah
4. Mencari pahala
5. Berobat dengan Al Qur’an
Menyempurnakan Tujuan
21. Membaca Qur’an untuk Ilmu
• Tujuan ini termasuk tujuan yang paling penting dan
agung dari diturunkannya Al Qur’an, dan perintah untuk
membacanya.
• Nash Al Qur’an tentang hal ini :
– QS Shad ayat 29
– QS An Nisaa (4): 82
– QS Al Mu-minuun (23): 68
– QS Qaf (50): 37.
• Atsar tentang hal ini :
“ [Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah]
22. Membaca Al Qur’an untuk Amal
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan niyat
mengamalkannya.
• Dengan memperhatikan kandungannya. Apabila ada
perintah maka ia berusaha melaksanakan dan
menghiasi dirinya dengan hal itu, apabila ada larangan
maka ia berjuang menjauhinya
"
Al Hasan bin Ali berkata : “Bacalah Al Qur’an sehingga bisa
mencegahmu (melakukan dosa), bila belum demikian
maka (pada hakikatnya) Anda belum membaca”.
(Kanzul „Ummal: 1/2776)
23. Membaca Al Qur’an untuk Munajat
• Dengan merasakan bahwa dengan membaca Al Qur’an ia sedang
berdialog dengan Allah ta’ala.
• Selama membaca Al Qur’an ia menyadari lima hal yaitu :
Allah mencintainya dengan bacaan tersebut, Allah melihat
dan mendengarnya, Allah memujinya, dan Allah akan
memberikan pahala serta apa yang ia minta dalam
bacaannya.
"
Abdullah bin Mubarak berkata : “Saya pernah bertanya kepada
Sufyan Ats Tsauri :”Apabila seseorang sholat apa yang ia
niyatkan dengan bacaan dan sholatnya ? “ maka ia menjawab
“Hendaklah ia berniyat untuk bermunajat kepada
Rabbnya.”(Ta‟zhiimu Qadri Ash Sholah : I/92)
24. Membaca Al Qur’an untuk Pahala
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan tujuan untuk
mendapatkan pahala atau keutuamaan yang dijanjikan
oleh Allah ta’ala.
"
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an
maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak
mengatakan Alif laam miim satu huruf, namun alif satu
huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. (H.R
Tirmidzi, Hasan Shohih)
25. Membaca Al Qur’an sebagai
Penyembuh
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan tujuan memperolah
penyembuhan rohani dan jasmani.
• Al Qur’an adalah obat bagi hati dari berbagai penyakit syahwat dan
syubhat. Al Qur’an dapat pula digunakan dalam bentuk ruqyah
untuk mengobati penyakit-penyakit jasmani.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang pelajaran dari Rabbmu, dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada, serta petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman”(QS Yunus:57)
Dari Ali, berkata Rasulullah : “Sebaik-baik obat adalah Al Qur;an”
(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah)
26. Membaca Al Qur’an dalam Sholat
Malam
• Malam hari, terutama akhir malam, merupakan waktu yang paling
utama untuk berdzikir dan mentadabburi ayat Al Qur’an.
“dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan. Mudah-mudahab Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji.”(QS Al Israa:79)
"
:”Tidak boleh hasad kecuali dalam dua hal; seseorang yang telah Allah
beri (pemahaman) Al Qur’an, lalu ia membacanya dalam sholat di
malam dan siang hari. Dan seseorang yang Allah beri harta dan ia
menginfakannya malam dan siang hari.
27. Mengulang Bacaan Al Qur’an
• Semakin sering kita membaca Al Qur’an dan mentadabburinya
maka akan semakin kuta tertanam makna-makna Al Qur’an dalam
hati.
• Untuk itu para salafus shalih membiasakan membaca Al Qur’an dan
bersemangat memperbanyak bacaannya dan terus menerus
mengulangnya.
Ibnul Qayyim berkata : “ Inilah kebiasaan salaf,
yaitu mengulang-ulang ayat hingga
shubuh”(Miftaah Daarus Sa’adah)
Imam Nawawi : “Sebagian kaum salaf bermalam
dengan membaca satu ayat semalaman atau
sebagian besar dari waktu malam, mereka
bertadabbur ketika membacanya.”(Al Adzkar:50)
28. Menghafal Al Qur’an
• Menghafal lafadz-lafadz Al Qur’an adalah sarana untuk
menghafal makna-makna Al Qur’an dan memanfaatkannya
dalam kehidupan.
• Perumpamaan penghafal al qur’an dengan yang tidak
menghafal ibarat dua orang dalam perjalanan. Yang pertama
berbekal roti sedangkan yang kedua berbekal tepung. Yang
pertama dapat memakan bekalnya kapan saja, sedangkan
yang kedua harus melakukan berbagai persiapan terlebih
dahulu.
Al qur’an adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang yang diberi ilmu.(QS Al Ankabut : 49)
29. Tartil dan Menjaharkan Bacaan
• Membaca ayat Al Qur’an secara perlahan
dan tidak tergesa-gesa. Dengan
memperhatikan potongan ayat,
permulaan, dan kesempurnaan makna.
• Memperbaiki dan mengeraskan bacaan.
“Dan bacalah Al Qur’an secara perlahan-
lahan”(QS.Muzammil : 4)