MENGGAPAI RIDHO ALLOH TA'ALA DENGAN MEMPERBANYAK MUHASABAH DAN MEMGIMPLEMENTASIKANNYA DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI UNTUK MENJADI HAMBANYA YANG LEBIH BAIK FIDDUNYA WAL AKHIROH.
Pendidikan Islam adalah salah satu aspek dari ajaran Islam. Karenanya tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan hidup manusia yang diharapkan dalam Islam, yaitu menciptakan pribadi sebagai hamba Allah yang bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat.
kafa bil mar'i kadziban.. an yuhadditsa.. bi kulli ma sami'a..
(Cukuplah seorang dianggap pendusta... Jika ia Selalu Menyampaikan apa saja yang ia dengar (tanpa tabayyun).
Http://saibah.com
Materi kuliah tentang Hakikat Iman. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIKA) yang mempelajari tentang islam sebagai "Way Of Life"
Kelas 1shift5 Prodi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Tangerang 2016
MENGGAPAI RIDHO ALLOH TA'ALA DENGAN MEMPERBANYAK MUHASABAH DAN MEMGIMPLEMENTASIKANNYA DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI UNTUK MENJADI HAMBANYA YANG LEBIH BAIK FIDDUNYA WAL AKHIROH.
Pendidikan Islam adalah salah satu aspek dari ajaran Islam. Karenanya tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan hidup manusia yang diharapkan dalam Islam, yaitu menciptakan pribadi sebagai hamba Allah yang bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat.
kafa bil mar'i kadziban.. an yuhadditsa.. bi kulli ma sami'a..
(Cukuplah seorang dianggap pendusta... Jika ia Selalu Menyampaikan apa saja yang ia dengar (tanpa tabayyun).
Http://saibah.com
Materi kuliah tentang Hakikat Iman. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIKA) yang mempelajari tentang islam sebagai "Way Of Life"
Kelas 1shift5 Prodi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Tangerang 2016
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah:2)
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah ruang baru yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seksual) dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual
Dunia maya (bahasa Inggris: cyberspace) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung).
Leksikal, syntaksis and semantik analisisVisnu Candra
LEKSIKAL, SYNTAKSIS AND SEMANTIK ANALISIS,
leksikal adalah makna kata atau leksem sebagai lambang benda, peristiwa, objek, dan lain-lain. Makna ini dimiliki unsur bahasa lepas dari penggunaan atau konteksnya. Misalnya: kata tikus bermakna "binatang pengerat yang bisa menyebabkan penyakit tifus".
Secara etimologis (kebahasaan), radikalisme agama berarti, berlebih-lebihan dalam memahami konsep keagamaan sampai melewati kebenaran.
Secara terminologis, radikalisme agama berarti, prilaku keagamaan yang menyalahi syariat, yang mengambil karakter keras sekali antara dua pihak yang bertikai, yang bertujuan merealisasikan target-target tertentu, atau bertujuan merubah situasi sosial tertentu dengan cara yang menyalahi aturan agama.
Cara-cara kekerasan dan teror, adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh kelompok radikal untuk mencapai tujuannya.
Al-Imam Izzuddin Abdul Aziz bin Abdissalam sebagai berikut:
اَلْبِدْعَةُ فِعْلُ مَا لَمْ يُعْهَدْ فِيْ عَصْرِ رَسُوْلِ اللهِ . (الإمام عزالدين بن عبد السلام، قواعد الأحكام، 2/172).
“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
أَدْرِكْنِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah])
Menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, bacaan di atas adalah benar dan tidak syirik.
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 H.), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
Membaca al-Qur’an di kuburan ketika pemakaman dan ziarah kubur, dianjurkan berdasarkan:
Membaca al-Qur’an di atas kuburan dianjurkan karena dalil-dalil al-Qur’an dan hadits sangat banyak tentang keutamaan membaca al-Qur’an, bersifat umum, mutlak dan tanpa membatasi dengan tempat dan waktu
Ada dalil-dalil khusus, spesifik yang menunjukkan membaca al-Qur’an di kuburan
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Rasulullah : “Ingatlah wahai manusia, sesungguhnya aku hanyalah rahmat Allah yang dipersembahkan buat kamu.”
Tabaruk diambil dari kata berkah, yang substansinya adalah bertambah dan berkembang.
Tabaruk adalah mencari tambahan dan perkembangan dari sesuatu yang menjadi sarana tabaruk.
Kehidupan alam barzakh ( Alam Keamatian )Visnu Candra
Kematian hanyalah perubahan suasana saja, sedangkan ruh manusia setelah berpisah dari jasad akan tetap kekal, adakalanya dalam kungkungan azab dan ada kalanya dalam kenikmatan
Mayoritas ulama salaf dan Imam madzhab yang tiga (Abu Hanifah, Malik dan Ahmad bin Hanbal), berpendapat bahwa pahala bacaan al-Qur’an bisa sampai kepada mayit.
Menangisi Orang Mati
Mengharumkan Jenazah dengan Membakar Dupa
Mengiringi Jenazah dengan Bacaaan Tahlil
Hukum Melakukan Talqin Mayit
Talqin Saat Sakarat al-Maut
Talqin Setelah Pemakaman Jenazah
Adzan setelah Jenazah Diletakkan di Kuburan
Jamuan Makan kepada Para Pentakziyah
Hukum Selamatan 7 Hari Kematian
Membaca al-Qur’an di Kuburan
Tradisi Tahlilan
Tahlil Fida’ (Tebusan)
Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Mati
Qadha Puasa untuk Orang yang Sudah Mati
MANUSIA SEBELUM NABI ADAM ALAIHISSALAM Visnu Candra
Apakah ada kehidupan (manusia) sebelum Nabi Adam As diciptakan?
Pertanyaan ini masuk dalam katagori pertanyaan tentang hal-hal ghaib. Ghaib dalam arti sesuatu yang ada di luar waktu kita saat ini dan diluar sejarah kehidupan manusia,yang kita tau awal kehidupan manusia saat ini dimulai dari Adam as, yang kisahnya ada sebagian yang diceritakan dalam al Quran , dan sebagian diceritakan secara ringkas,dan memang hampir keseluruhanya baik itu alQur'an maupun hadits itu tidak di ceritakan secara gamblang bahkan hanya saja sedikit menyinggung yang kesemuanya itu perlu di tafsiri atau di simpulkan seperti halnya yang terdapat dalam surah al-baqarah ayat 30
memaparkan apa itu tawasul,pendapat ulama tentang tawasul serta pendapat madzhab syafi'i, hambali, maliki, serta doa-doa yang di maksud dalam i'anah serta kisah tentang orang buta yang bertawasul kepada nabi muhammad SAW dan kisah-kisaah menarik lainya.
2. رآن
الق
Secara bahasa atau etimologi Al-Qur`an ( القرآن ) adalah bentuk masdar dari kata ( ( يقرأ وقرآنا قرأ
yang memiliki dua makna: ( تلا ) “Talaa” atau ( جمع ) “Jama`a”. Maka ma`nanya:
تلا) • ) menjadi Isim maf`ul yang artinya ( متلو ) “Yang dibaca/ bacaan”.
جمع) • ) menjadi mashdar, maka ma`nanya menjadi Isim Fa`il atau Kumpulan dari berbagai
macam khabar-khabar dan hukum-hukum.
Secara syari`at Alqur’an adalah Kalamullah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lalu di
sampaikan kepada kita secara mutawatir yang
diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat An-Nas.
3. •
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ تَنزِيلا Sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu (Muhammad)
sebuah Al-Qur`an dengan sebenar-benarnya turun”. [Al-Insaan 23]
Kalamullah artinya, bukan ucapan Muhammad SAW, malaikat,
atau makhluk lainnya, tetapi firmanAllah yang diturunkan
melalui wahyu,
yang memberikan jaminan kesempurnaan dan kebebasannya
dari kekurangan maupun kesalahan.
4. Telah berlalu masa yang cukup lama semenjak Al-Qur`an diturunkan ( kurang lebih
15 abad) namun kitab yang suci ini tidak mengalami perubahan, penambahan,
pengurangan atau penggantian ini semua menunjukan kebenaran janji Allah Ta’ala.
Allah berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِ كْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an,
dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
[Al-Hijr :9]
القرآ
ن
5. Apa tujuan Alqur’an di turunkan. . . ?
ْ
َ
ْ
ْ
ِّ
ْ
وَأَنزَل نَا إل
يْكَ أل
كِ تَابَ بِال
حَ
قِمُصَدِ
قًِّ
ا لِمَا بَيْ
كِ تَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
نَ يَدَيْهِ مِنَ أل فَۖاحْكُم بَيْنَهُم
َ
وَلَ قِحَ
بِمَا أَنزَلَ أللَّ هُ تَتَّبِعْ أَهْوَأءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِ
ْ
ْ
نَ أل لِ
كُلجَعَل
نَۖا مِنكُمْ شِرْعَةً
َ
وَل تَاكُمْ
يَبْلُوَكُمْ فِي مَا أ
وَمِنْهَاجًا َ
جَعَلَكُمْ أُمَّةً وَأحِدَةً وَل
َ
وْ شَاءَ أللَّ هُ ل
ِّ
كِن لِ اۖسْتَ فَ قُوأ بِ
ْ
أل خَيْرَأتِ
ىۖ أللَّ هِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِِّئُكُم
َ
إِل بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
”Dan Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran, untuk mengesahkan
benarnya Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta mengawasinya. Maka jalankanlah
hukum di antara mereka (Ahli Kitab) itu dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah (kepadamu), dan janganlah engkau
mengikut kehendak hawa nafsu mereka (dengan menyeleweng) dari apa yang telah datang kepadamu dari kebenaran. Bagi
tiap-tiap umat yang ada di antara kamu, Kami jadikan (tetapkan) suatu Syariat dan jalan ugama (yang wajib diikuti oleh
masing-masing). Dan kalau Allah menghendaki nescaya Ia menjadikan kamu satu umat (yang bersatu dalam ugama yang satu),
tetapi Ia hendak menguji kamu (dalam menjalankan) apa yang telah disampaikan kepada kamu. Oleh itu berlumba-lumbalah
kamu membuat kebaikan (beriman dan beramal soleh). Kepada Allah jualah tempat kembali kamu semuanya, maka Ia akan
memberitahu kamu apa yang kamu berselisihan padanya.” (Surah Al-Maidah 5: Ayat 48)
6. قُرْءَأنُ هُدً
ْ
ذِي أنْزِلَ فِيهِ أل
َّ
ْ
شَهْرُ رَمَضَانَ أل هُدَى
ْ
أل
ى لِلنَّاسِ وَبَيِِّنَا ت مِنَ أل وَ فُرْقَانِ
(Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan berisi penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk yang telah ada (dalam kitab suci sebelumnya) dan
pembeda (antara gagasan yang benar dengan gagasan yang salah).
Baqarah ayat 185
7. Apakah alqur’an di turunkan Sudah berbentuk
mushaf yang sudah tersusun dengan rapi seperti
sekarang ini. . . ?
JawabNya. . . . ?
Oow Jelas Tidak
Kenapah . . . . ?
8. Sejarah Penulisan dan pembukuan alquran
Pertama: Penulisan Al Qur'an di masa Rasulullah saw.
Atas perintah Nabi saw., Al Qur'an ditulis oleh penulis-penulis wahyu di atas pelepah kurma, kulit binatang,
tulang dan batu. Semuanya ditulis teratur seperti yang Allah wahyukan dan belum terhimpun dalam satu
mushaf. Di samping itu ada beberapa sahabat
yang menulis sendiri beberapa juz dan surat yang mereka hafal dari Rasulullah saw.
Kedua: Penulisan Al Qur'an di masa Abu Bakar As Shiddiq.
Atas anjuran Umar ra., Abu Bakar ra. memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat
Al Qur'an dari para penulis wahyu menjadi satu mushaf.
9.
10.
11. Ketiga: Penulisan Al Qur'an di masa Usman bin 'Affan.
Untuk pertama kali Al Qur'an ditulis dalam satu mushaf. Penulisan ini disesuaikan dengan
tulisan aslinya yang terdapat pada Hafshah bt. Umar. (hasil usaha pengumpulan di masa
Abu Bakar ra.).Dalam penulisan ini sangat diperhatikan sekali perbedaan bacaan (untuk
menghindari perselisihan di antara ummat).Usman ra. memberikan tanggung jawab
penulisan ini kepada Zaid Bin Tsabit, Abdullah Bin Zubair, Sa'id bin 'Ash dan Abdur
Rahman bin Al Haris bin Hisyam.Mushaf tersebut ditulis tanpa titik dan baris. Hasil
penulisan tersebut satu disimpan Usman ra. dan sisanya disebar ke berbagai penjuru
negara Islam.
Keempat: Pemberian titik dan baris, terdiri dari tiga pase;
Pertama: Mu'awiyah bin Abi Sofyan menugaskan Abul Asad Ad-dualy untuk meletakkan tanda
bacaan (i'rab) pada tiap kalimat dalam bentuk titik untuk menghindari kesalahan dalm
membaca.
Kedua: Abdul Malik bin Marwan menugaskan Al Hajjaj bin Yusuf untuk memberikan titik
sebagai pembeda antara satu huruf dengan lainnya (Baa'; dengan satu titik di bawah,Ta;
dengan dua titik di atas, Tsa; dengan tiga titik diatas). Pada masa itu Al Hajjaj minta
bantuan kepada Nashr bin 'Ashim dan Hay bin Ya'mar.
Ketiga: Peletakan baris atau tanda baca (i'rab) seperti: Dhammah,Fathah, Kasrah dan
Sukun, mengikuti cara pemberian baris yang telah dilakukan oleh Khalil bin Ahmad Al
Farahidy.
12. Memahami al'quran
Pada zaman sekarang Perselisihan karena perbedaanpemahaman yang terjadi karena
segelintirkaummuslim terhasut atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) yang
dilancarkan oleh kaumZionis Yahudi sehingga caramemahami Al Qur'an dan Hadits
mengikuti cara pemahaman yang serampangan menurut pikiran dan nafsunya mereka
sendiri.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya
sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat
kesalahan yang besar”. (HR. Ahmad)
13. Cara memahami alqur’an
MEMAHAMI AYAT DENGAN AYAT
MEMAHAMI ALQURAN DENGAN HADITS YANG SHAHIH
MEMAHAMI AYAT DENGAN PEMAHAMAN SAHABAT ( Ijma’ )
HARUS MENGETAHUI GRAMATIKA BAHASA ARAB
MEMAHAMI NASH AL QUR’AN DENGAN ASBABUN NUZUL
14. 17 Ilmu yang harus dikuasai agar
bisa memahaminya dengan benar
dan tidak Menyimpang,
adalah sebagai berikut :
1. Ilmu Mawathin al-Nuzul
2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul
3. Ilmu Asbab al-Nuzul
4. Ilmu Qira'at
5. Ilmu Tajwid
6. Ilmu Gharib al-Qur'an
7. Ilmu I'rabil Qur'an
8. Ilmu Wujuh wa al-Nazhair
9. Ilmu Ma'rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih
10. Ilmu Al-Nasikh wa Al-Mansukh
11. Ilmu Bada'i Al-Qur'an
12. Ilmu I'dazAal-Qur'an
13. Ilmu Tanasub Ayat al-Qur'an
14. Ilmu Aqsam al-Qur'an
15. Ilmu Amtsal al-Qur'an
16. Ilmu Jidal Al-Qur'an
17. Ilmu Adab al-Tilawah al-Qur'an
15. Mengamalkan alqur'an
خَيْرُكُمْ مَنْ تَع لَّمَ الْقُرْآنَ وَعَ لَّمَه Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah
orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya."
(H.R. Bukhari)
16. Mengamalkan Al-Qur'an adalah kewajiban setiap muslim dan
orang yang mengamalkannya akan terhindar dari kesesatan.
Namun tidak sedikit umat Islam yang mengalami kebingungan
dari mana harus memulainya? Mana titik tolak yang harus
ditempuh ketika ingin segera mengamalkan Al-Qur'an? Karena
merasa kebingungan, tidak sedikit umat Islam yang akhirnya
justru tidak mengamalkan Al-Qur'an, sehingga jauh dari nilai-nilai
Islam
17. Kunci Mengamalkan Al-Qur'an
( DR.Yusuf Al-Qaradhawi )
Pertama, niat untuk mempelajari Alquran. Seperti disebutkan dalam sabda Nabi
Muhammad SAW, "Sebaik-baik orang di antara kamu adalah mereka yang mempelajari
Alquran dan mengamalkannya atau mengajarkan kepada orang lain."
Kedua, berniat untuk rajin membaca Alquran. Fenomena yang terjadi lebih
banyak orang memilih banyak membaca media, majalah, menonton televisi, sibuk
dengan gadget atau telepon seluler, serta media sosial ketimbang membaca Alquran
ketiga mengamalkan Alquran ialah berupaya memahaminya. "Jika kita berusaha
memahaminya, akan bertambah rasa cinta, kedekatan, kemesraan, kerinduan terhadap
Alquran, karena di antara obat hati atau penyakit hati kita adalah dengan membaca
Alquran."
19. kami haturkan
Terima kasih kepada
Allah Swt
Rasulullah Saw
Orang tua Kami
Guru-guru kami
Dan teman-teman semua
Semoga bermanfaat dan di Ridloi Allah swt Amiin. . .
Jadza kumullahu ahsanul jadza