Dokumen tersebut membahas pengertian Al-Quran secara etimologis dan terminologis, serta perbedaannya dengan hadis qudsi. Secara etimologis, Al-Quran berarti bacaan atau yang dibaca, sedangkan secara terminologis para ulama memberikan definisi beragam tentang Al-Quran sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Al-Quran berbeda dengan hadis qudsi dalam aspek redaksinya, status kemutawatirannya
Slide ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam II di Universitas Islam "45" Bekasi.
Boleh dicopy-paste dan disebarluaskan. ^^
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Slide ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam II di Universitas Islam "45" Bekasi.
Boleh dicopy-paste dan disebarluaskan. ^^
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
Download font untuk hasil lebih menarik! *alaalaiklan
-chalkpaint
-Amandes Salées
-kindergaten
-Ether Cute Poison
-alphabetized cassette tapes
-DK Lemon Yellow Sun
-Notepaper Airplanes
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
Download font untuk hasil lebih menarik! *alaalaiklan
-chalkpaint
-Amandes Salées
-kindergaten
-Ether Cute Poison
-alphabetized cassette tapes
-DK Lemon Yellow Sun
-Notepaper Airplanes
Banyak dari kaum muslimin yang belum memahami Islam sesungguhnya. Karena
sangat jauhnya kaum muslimin ini dengan pedoman mereka sendiri, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan yang ada di hadapan mereka adalah banyaknya pemahaman tentang Islam dari berbagai kelompok yang membawa kepentingan mereka masing-masing. Akan sangat disayangkan jika mereka yang telah memiliki semangat untuk belajar dan mengetahui Islam yang benar, justru terjatuh ke dalam sesaknya pemahaman-pemahaman yang malah menyesatkan mereka. Terutama banyak sekali artikel Islam yang telah dikirim melalui tulisan, email, internet, buku, dan lain-lain yang memuat hadits-hadits yang tidak didudukkan derajatnya, bahkan ada yang tidak disertai dengan periwayatnya. Namun –segala puji bagi Alloh- saat ini sudah banyak kaum muslimin yang menyadari akan pentingnya agama Islam yang mereka imani untuk dijadikan sebagai cahaya dalam kehidupan mereka serta menjadikan sunnah Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam sebagai penerang jalan keselamatan, sehingga setiap kali datang suatu anjuran amalan maka mereka akan bertanya : “Ada haditsnya gak ?”, “Haditsnya shahih atau tidak ?”, atau “Siapa yang meriwayatkan ?”.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. II
Pengertian Al-Qur’an
1. Etimologis
Allah Swt memilih beberapa nama bagi wahyu-
Nya, yang berbeda sekali dari bahasa yang biasa
digunakan masyarakat Arab untuk penamaan sesuatu,
Nama-nama itu mengandung makna yang berbias dan
memiliki akar kata. Di antara beberapa nama itu yang
paling terkenal ialah al-Kitab dan al-Qur'an.
Adapun penamaan wahyu itu dengan Al-qur'an
memberikan pengertian bahwa wahyu itu tersimpan di
dalam dada manusia mengingat nama al-Qur'an
sendiri berasal dari kata .Qara'a , yaqra'u , qira'atan
yang artinya adalah bacaan atau yang dibaca.dan
didalam kata qira'ah terkandung makna : agar selalu di
ingat.
2. • 2.Terminologis
• Para ulama dalam memberikan definisi Al-Qur'an sangatlah
beragam sesuai sudut pandang masing masing diantaranya :
• Manna' Al-qaththan:
“ Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
orang yang membacanya akan memperoleh pahala “
• Al-Jurjani
“ Yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, ditulis dalam mushaf,
dan diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan “.
• Abu Syahbah
“ Kitab Allah yang diturunkan baik lafadz maupun maknanya
kepada Nabi terakhir, Muhammad SAW, diriwayatkan secara
mutawatir, yakni dengan penuh kepastian dan keyakinan, serta
ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir
surat an-Nas.
• Ulama usul Fiqih dan Fiqih.
“ Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, lafadz-
lafadznya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai
ibadah, diturunkan secara mutawatir, dan ditulis pada mushaf, mulai
dari al-Fatihah sampai an-Nas.
3. B. Nama-nama al-Qur'an
• Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., tidak
hanya dinamakan al-Qur'an, tetapi juga memiliki beberapa nama:
• 1. Al-Qur'an:QS ( disebut dalam al-Qur'an 58 kali ).Al-Isra.9
Dinamai al-Qur'an karena ia dibaca.
• 2. Al-Kitab ( disebut dalam al-Qur'an 261 kali ):QS.Al-Anbiya.10
Dinamai dengan al-kitab karena ia ditulis
• 3. Al-Furqan ( disebut dalam al-Qur'an 7 kali ):QS.Al-Furqan.1
Dinamai dengan al-Furqan karena ia membedakan antara yang hak
dengan yang bathil.
• 4. Adz-Dzikr ( disebut dalam al-Qur'an 24 kali ):QS.Al-Hijr.9
Dinamai dengan adz-Dzikr karena ia adalah suatu peringatan dari
Allah yang diturunkan kepada manusia.
4. SIFAT-SIFAT AL-QUR’AN
• Nur ( Cahaya ). Firman Allah surat an-Nisa 174 :
• Hudan (petunjuk), Syifa (obat), Rahmat, Mau’idhoh. Yunus
57:
• Mubarak (yang diberkati). Firman Allah surat Al-An’am 92:
• Mubin (yang menerangkan). Firman Allah surat Al-Maidah
ayat 15:
• Busyro (khabar gembira). Firman Allah surat Al-Baqarah ayat
97
• Aziz (yang mulia). Firman Allah surat Fushshilat ayat 41
• Majid (yang dihormati). Firman Allah surat Al-Buruuj ayat 19-
20
• Basyir (pembawa khabar gembira ) dan Nadzir (pemebawa
peringatan). Firman Allah surat Fushshilat ayat 3-4
5. C. Perbedaan antara al-Qur'an dengan hadis qudsi.
• Hadis Qudsi
adalah kalam Allah yang diriwayatkan oleh Nabi, hanya
saja redaksinya disusun sendiri oleh Nabi sedangkan
maknanya datang dari Allah. Misalnya:
" Rasulullah s.a.w. mengatakan mengenai apa yang
diriwayatkannya dari tuhan-Nya"
" Rasulullah s.a.w. mengatakan : Allah Ta'ala telah
berfirman atau berfirman allah Ta'ala "
6. • Ada beberapa perbedaan antara al-Qur'an dengan hadis qudsi:
Al-Qur'an
1. Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi saw., yang mengandung
tantangan dan sebagai mukjizat
2. Al-qur'an dinukilkan/diriwayatkan secara mutawatir.
3. Al-Qur'an, baik redaksi maupun maknanya, datang dari Allah
4. Membaca al-Qur'an, secara eksplisit, dinilai sebagai ibadah dan
berpahala.
Hadis Qudsi
1. Tidak mengandung tantangan dan i'jaz.
2. Hadis qudsi, sebagaimana hadis pada umunya, ada yang mutawatir
dan kebanyakan diriwayatkan secara ahad/ghairu mutawatir. Karena
itu, secara kualitas, hadis qudsi bisa saja sahih, hasan atau dla'if.
3. Hadis qudsi, redaksinya datang dari Nabi dan maknanya datang dari
Allah.
4. Membaca hadis qudsi hanya dianggap sebagai ibadah secara umum.
7. Pengertian Wahyu
• Secara bahasa, wahyu memiliki beberapa arti:
• 1. Instink/Garizah atau naluri yang terdapat pada
binatang, seperti wahyu pada lebah.QS.An-Nahl.68.
• 2. Ilham fitri (ilham yang sesuai dengan naluri dasar
manusia)/ seperti wahyu terhadap Ibu Nabi Musa.QS.Al-
Qosos.7.
• 3. Tipu daya dan bisikan setan untuk menjadikan yang
buruk kelihatan indah dalam diri manusia.QS.Al-
An’am.121.
• 4. Memberikan Isyarat kepada orang lain
.QS.Maryam:11/
• 5. Penyampaian informasi dari Allah kepada para nabi-
Nya, baik secara langsung maupun melalui perantaraan
malaikat Jibril atau lainnya QS/Asy-Syura: 51
8. E. Cara-cara turunnya wahyu.
• Dalam surat asy-Syura ayat 51, Allah berfirman:
• Berdasarkan ayat tersebut, dapatlah diketahui bahwa cara-cara
turunnya wahyu, termasuk cara turunnya al-Qur'an, adalah sebagai
berikut:
• Tanpa melalui perantaraan.
• Allah memasukkan wahyu-Nya dengan menghunjamkan atau
menghembuskan kalam-Nya langsung ke dalam hati Nabi.
– Mimpi yang benar di dalam tidur.
– Allah Swt berkata langsung tanpa ada tabir atau penghalang
kepada Nabi-Nya. Seperti yang terjadi pada nabi Musa.
• .:143
• .:164
9. • Melalui perantaraan
• Allah mengutus seorang malaikat kemudian malaikat tersebut
menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Nabi.
Pada saat Malaikat Jibril akan menyampaikan wahyu,
• a.adakalanya di dahului oleh suara gemerincing lonceng.
Datang kepadanya suara seperti dencingan lonceng dan suara
yang amat kuat yang mempengaruhi factor-faktor kesadaran,
sehingga ia dengan segala kekuatannya siap menerima
pengaruh itu. Cara ini yang paling berat pada rasul.
• ..
• b. Malaikat menjelma menjadi manusia biasa agar Nabi merasa
aman dan Nyaman. Cara ini yang lebih ringan dirasakan rasul,
karena adanya kesesuaian antara pembicara dengan pendengar.