SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Kuliah ke-3
  Perencanaan Pendidikan dalam
Konteks Desentralisasi Pembangunan


                        Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.
                        (Lektor K
                        (L kt Kepala, Ad i i t
                                     l Administrasi Pendidikan FIP-UPI)
                                                     i P didik FIP UPI)


                         Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan
         “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD”
                            (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

29/09/2010                           email: abah_jbi@hotmail.com                            1
Dasar pelaksanaan otonomi daerah 

1. Bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia tidak menganut paham sentralisme, tetapi membagi daerah 
   Indonesia ke dalam katagori daerah besar dan kecil yang akan diatur dengan undang‐undang.;
2. Pengaturan dalam UU tersebut harus berlandaskan pada permusyawaratan dalam sistem 
       g                                           p    p     y
   pemerintahan negara, dan mempertimbangkan hak‐hak, asal‐usul dalam daerah‐daerah yang bersifat 
   istimewa.;
3. Daerah besar dan kecil bukan merupakan ‘negara bagian’, melainkan daerah yang tidak terpisahkan 
   dan dibentuk dalam kerangka yang tidak terpisahkan, serta dalam kerangka  negara kesatuan
   dan dibentuk dalam kerangka yang tidak terpisahkan serta dalam kerangka “negara kesatuan” 
   (eenheidstaat);
4. Corak daerah besar dan kecil itu ada yang bersifat ‘otonom’ (streek en locale rechtsgemeenschappen),
   dan ada yang bersifat daerah administrasi belaka.;
5. Sebagai konsekuensi daerah yang bersifat otonom, akan dibentuk Badan Perwakilan Daerah (BPD) 
   karena di daerah pun pemerintahan akan bersendikan atas azas permusyawaratan;
6. Daerah yang hak‐hak asal‐usul yang bersifat istimewa adalah ‘swapraja’ (zelfbesturende 
   landschappen), dan  desa atau nama lain semacam itu yang disebut volksgemeenchappen;
   landschappen) dan ‘desa’ atau nama lain semacam itu yang disebut volksgemeenchappen;
7. Negara Republik Indonesia akan menghormati kedudukan daerah‐daerah yang mempunyai hak‐hak 
   asal‐usul yang bersifat istimewa;
8. Btas‐batas, isi dan luas otonomi yang diberikan kepada daerah, kebijakan dasarnya merujuk kepada 
   prinsip‐prinsip yang terkandung dalam alinea pertama penjelasan pasal 18 kitab UUD/1945.

29/09/2010                            email: abah_jbi@hotmail.com                                      2
Prinsip‐prinsip otonomi daerah
•   Otonomi seluas‐luasnya. Daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan 
    pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah. Di samping itu, daerah memiliki kewenangan 
    membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan 
    pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat;
    pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat;
•   Otonomi yang nyata dan bertanggungjawab. Nyata dalam arti prinsip untuk menangani urusan 
    pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada 
    dan berpotensi untuk tumbuh, hidup, dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. 
    Bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar‐benar sejalan 
    Bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar benar sejalan
    dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya memberdayakan daerah 
    termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
•   Keserasian hubungan. Bahwa otonomi yang dilaksanakan harus mampu membangun kerjasama 
    antar daerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar daerah. 
    Di samping itu, keserasian hubungan antar daerah tersebut harus serasi pula dengan Pemerintah 
    dalam memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI;
•   Pemerintah wajib memberikan pembinaan yang berupa pemberian pedoman seperti dalam 
                    j              p           y g       p p          p           p
    penelitian, pengembangan, perencanaan dan pengawasan, melalu penetapan standar, arahan, 
    bimbingan, pelatihan, supervisi, pengendalian, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi. Karena itu, 
    Pemerintah wajib pula memberikan fasilitasi yang berupa pemberian peluang kemudahan, bantuan 
               g      p            g                                  p
    dan dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan otonomi dapat dilakukan secara efisien dan 
    efektif sesuai dengan peraturan perundang‐undangan.

29/09/2010                           email: abah_jbi@hotmail.com                                    3
Karakteristik Otonomi Pemerintahan Daerah
1. Sebutan Undang-undang tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, menunjukkan bahwa
   kebijakan tersebut bukan hanya mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
   berazas desentralisasi, tetapi mengatur juga tentang penyelenggaraan pemerintah yang
   berazas dekonsentrasi.
2. Istilah otonomi daerah diartikan sebagai penyerahan urusan yang bersifat hak, wewenang
   dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam arti
   pemerintahan daerah.
3. Prinsip yang dianut, diistilahkan sebagai otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dalam
   arti lebih ditekankan pada kewajiban daripada hak.
4. Titik berat otonomi daerah pada daerah kabupaten/kota, tidak konsisten karena daerah
   tingkat p
      g    provinsi disebut j g sebagai daerah otonom.
                            juga    g
5. Penyelenggaraan pemerintahan, menganut strong executive system dalam arti masih
   dominannya kekuasaan kepala daerah otonom yang merangkap sebagai kepala wilayah yang
   dapat mengontrol peranan DPRD.
6. Hubungan hi hi antara pemerintah pusat, Dati I d D ti II di
6 H b          hirarhis t            i t h     t D ti dan Dati II, digambarkan d l
                                                                        b k dalam structural
                                                                                   t t l
   efficiancy model melalui jalur kepala wilayah.
7. Pembiayaan pemerintahan berorientasi pada model functions follow money yang dijatah oleh
   p
   pemerintah p
              pusat melalui subsidi daerah otonom (
                                                  (SDO) dan instruksi p
                                                      )               presiden ( p )
                                                                               (Inpres).


29/09/2010                         email: abah_jbi@hotmail.com                                 4
Tingkatan daerah otonom



             PEMERINTAH           Bab I, pasal 1 ayat (1):
                                  Presiden Republik Indonesia

         DAERAH PROVINSI          .
                                  Bab I, pasal 1 ayat (3) dan (4) dan pasal 3:
                                  Gubernur, DPRD dan Perangkat Daerah


              DAERAH              Bab I, pasal 1 ayat (3) dan (4) dan pasal 3:
        KABUPATEN/ KOTA           Gubernur, DPRD dan Perangkat Daerah


                                  Bab I pasal 12, Bab XI pasal 200 dan 202:
               DESA               Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan 
                                  Perangkat desa
                                  Perangkat desa


29/09/2010                     email: abah_jbi@hotmail.com                        5
Role Sharing Pusat dgn Daerah
                                                             Pembinaan &  pembantuan


                                       Hubungan Administrasi 
                                       dan Kewilayahan
                                       dan Kewilayahan                PEMERINTAH 
                                                                      PEMERINTAH
                                                                        DAERAH
             Dekonsentrasi &                                           KAB/KOTA
                                                                                       Administrasi 
  PUSAT       Administrasi,         PEMERINTAH                                            dan          DESA
             pembinaan dan 
             pembinaan dan        DAERAH  PROVINSI
                                  DAERAH PROVINSI                                      Kewilayahan
                fasilitasi
                                                                         CAMAT
                                             Koordinasi, kerjasama,
                                             & Kemitraan




                  Administrasi, pembinaan, fasilitasi & pembantuan
                                   (operasional)

                  Administrasi, pembinaan, fasilitasi & pembantuan


    PEMERINTAH                         PROPINSI                        KABUPATEN/KOTA

29/09/2010                                 email: abah_jbi@hotmail.com                                        6
Arah Perubahan Paradigma Pembangunan Pendidikan
               (Jalal dan Supriadi, 2001:5)
               (J l l d S i di 2001 5)

         Paradigma l
         P di      lama                                  Paradigma b
                                                         P di      baru
     Sentralistik                         Desentralistik
     Kebijakan yang top down
     Kebijakan yang top down              Kebijakan yang bottom up
                                          Kebijakan yang bottom up
     Orientasi pengembangan               Orientasi pengembangan holistik: pendidikan 
     parsial: pendidikan untuk            untuk pengembangan kesadaran untuk 
     pertumbuhan ekonomi, 
     pertumbuhan ekonomi                  bersatu dalam kemajemukan budaya, 
                                          bersatu dalam kemajemukan budaya
     stabilitas politik, dan              menunjang tinggi nilai moral, kemanusiaan 
     teknologi perakitan                  dan agama, kesadaran hukum;
     Peran pemerintah sangat 
     Peran pemerintah sangat              Meningkatnya peran serta masyarakat secara 
                                          Meningkatnya peran serta masyarakat secara
     dominan                              kualitatif dan kuantitatif
     Lemahnya peran institusi             Pemberdayaan institusi masyarakat:keluarga, 
     nonsekolah                           LSM, pesantren, dan dunia usaha.
                                          LSM pesantren dan dunia usaha

29/09/2010                        email: abah_jbi@hotmail.com                        7
Ruang Lingkup Desentralisasi Manajemen Pendidikan


             Perundang‐
                      g                                   Pengembangan 
                                                             g        g
              undangan                                        Tenaga 
             Pendidikan                                    Kependidikan



          Struktur &          Desentralisasi            Pembiayaan Proses 
         Kelembagaan           Manajemen                   Pendidikan
          Pendidikan
          P didik              Pendidikan
                               P didik



        Pengembangan 
        P      b                                        Saran dan Prasarana 
                                                        S     d P
          Kurikulum                                         Pendidikan
          Pendidikan



29/09/2010                email: abah_jbi@hotmail.com                          8
No           Aspek             Paradigma Pendidikan Birokratis Hirarkis        Paradigma Pendidikan Demokratis
1        Perencanaan                p
                                  Top‐down                                     Buttom‐upp
2        Pelaksanaan              Didasarkan instruksi‐petunjuk                Didasarkan atas profe‐sionalitas
3        Standar                  Output dan proses: Nasional‐makro            Output Nas. Makro, Proses lokal Mikro

4            g
         Target                   Nasional‐makro                               Level sekolah‐wilayah terbatas
                                                                                                 y
5        Pemahaman tujuan‐        Didasarkan atas pedoman dari pusat           Didasarkan atas kon‐disi sekolah
         target
6        Sistem insentif          Seragam dan kepatuhan                         Sistem prestasi
7        Umpan balik orang tua    Tidak diperlukan, kecuali bagi peserta didik  Diperlukan secara ter‐atur
                                  yang ber‐masalah
8        Orientasi                Pengembangan intelektual (NEM)               Pengembangan  aspek inteletual, personal 
                                                                               dan sosial
9        Persepsi terhadap input Masukan peserta didik diperlukan sebagai  Masukan peserta di‐dik bukan merupakan 
                                 raw input yang menentukan hasil akhir
                                      i  t             t k h il khi            raw input, melainkan klien yang 
                                                                                    i   t   l i k kli
                                                                               memerlukan pela‐yanan jasa sekolah
10       Evaluasi                Dilaksanakan pada titik‐titik waktu tertentu  Dilaksanakan sepan‐jang waktu dengan 
                                 dan bersifat seragam                          menekankan kebutu‐han sekolah
11       Kontrol sekolah
         Kontrol sekolah          Oleh atasan
                                  Oleh atasan                                  Oleh orang tua peserta didik dan 
                                                                               Oleh orang tua peserta didik dan
                                                                               masyarakat sekitar
12       Pengambilan keputusan Ada ditangan kepsek dengan perkenan             Rapat guru, orang tua peserta didik dan 
                                 atasan                                        Kepsek
13       Peran  orang tua siswa  Terbatas menyediakan dana                     Terlibat dalam seluruh proses pendidikan, 
         dan masyarakat                                                        ke‐cuali menentukan nilai


29/09/2010                                   email: abah_jbi@hotmail.com                                               9
Tugas‐tugas!
Bahan diskusi kelompok:
• Jelaskan kembali apa yang dimaksud dalam istilah: otonomi, 
   desentralisasi dan sentralisasi dalam sistem pemerintahan dan temukan
   bentuk‐bentuk dari setiap istilah tersebut dalam sistem manajemen!
• Coba pelajari kembali sistem pemerintahan menurut peraturan dan
   perundang undangan, dan
   perundang‐undangan dan temukan urgensi dan batas‐batas
                                                    batas batas
   kewenangan setiap tingkatan pemerintahan!
• Khusus dalam manajemen pembangunan pendidikan, kewenangan apa
   yang diberikan
   yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan di
   bawahnya, dan bagaimana mekanisme sistem manajemennya?
• Setelah sepuluh tahun otonomi pemerintahan di daerah, coba
   deskripsikan, analisis, dan
   deskripsikan analisis dan tafsirkan bagaimana proses pembangunan
   pendidikan di daerah, apakah dapat dicapai seperti apa yang telah
   direncanakan sebelum pelaksanaan kebijakan desentralisasi
   p
   pembangunan pendidikan?
           g       p

29/09/2010                 email: abah_jbi@hotmail.com                 10

More Related Content

Viewers also liked

Teori perencanaan dr. marsuki iswandi
Teori perencanaan   dr. marsuki iswandiTeori perencanaan   dr. marsuki iswandi
Teori perencanaan dr. marsuki iswandiIsmail Nur
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De CisolokAsep Iryanto
 
Penilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENI
Penilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENIPenilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENI
Penilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENIYENI ISNAENI SUNARDI
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Asep Iryanto
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Dadang DjokoKaryanto
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikanPower point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikanJauzi Nafighair
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Oswar Mungkasa
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN febi diostovel
 

Viewers also liked (15)

Teori perencanaan dr. marsuki iswandi
Teori perencanaan   dr. marsuki iswandiTeori perencanaan   dr. marsuki iswandi
Teori perencanaan dr. marsuki iswandi
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De Cisolok
 
Penilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENI
Penilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENIPenilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENI
Penilaian Kemampuan Mengelola pbl.YENI ISNAENI
 
Kuliah ke 2
Kuliah ke 2Kuliah ke 2
Kuliah ke 2
 
Kuliah ke 8
Kuliah ke 8Kuliah ke 8
Kuliah ke 8
 
Renstra lab
Renstra labRenstra lab
Renstra lab
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikanPower point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 

Similar to Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)

Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomijenis6575
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Kelembagaan
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek KelembagaanPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Kelembagaan
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Kelembagaaninfosanitasi
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahYadhi Muqsith
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaOperator Warnet Vast Raha
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaOperator Warnet Vast Raha
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Warnet Raha
 
Penguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRI
Penguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRIPenguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRI
Penguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRIDadang Solihin
 
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Septian Muna Barakati
 
Makalah pemerintahan
Makalah pemerintahanMakalah pemerintahan
Makalah pemerintahanWarnet Raha
 
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Kamen Ride
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahPuji Zuaini
 
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...riaisdiana22
 
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...Dadang Solihin
 
Tugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerah
Tugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerahTugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerah
Tugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerahASRI ANTO
 
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desaFungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan) (20)

Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Kelembagaan
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek KelembagaanPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Kelembagaan
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Kelembagaan
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
 
Penguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRI
Penguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRIPenguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRI
Penguatan Otonomi Daerah dalam rangka Memperkokoh NKRI
 
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Makalah pemerintahan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
 
Makalah pemerintahan
Makalah pemerintahanMakalah pemerintahan
Makalah pemerintahan
 
Makalah pemerintahan
Makalah pemerintahanMakalah pemerintahan
Makalah pemerintahan
 
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaia...
 
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
 
Tugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerah
Tugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerahTugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerah
Tugas kelompok perekonomian indonesia otonomi daerah
 
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desaFungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
 

More from Asep Iryanto

Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)Asep Iryanto
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar brunerAsep Iryanto
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Asep Iryanto
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De CisolokAsep Iryanto
 
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno BpkPermainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno BpkAsep Iryanto
 
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep IryantoPermainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep IryantoAsep Iryanto
 
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur SudarnoRubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur SudarnoAsep Iryanto
 

More from Asep Iryanto (9)

Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
 
Kuliah ke 7
Kuliah ke 7Kuliah ke 7
Kuliah ke 7
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De Cisolok
 
Rtl Balongan
Rtl BalonganRtl Balongan
Rtl Balongan
 
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno BpkPermainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
 
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep IryantoPermainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
 
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur SudarnoRubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
 

Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)

  • 1. Kuliah ke-3 Perencanaan Pendidikan dalam Konteks Desentralisasi Pembangunan Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (Lektor K (L kt Kepala, Ad i i t l Administrasi Pendidikan FIP-UPI) i P didik FIP UPI) Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD” (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011) 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 1
  • 2. Dasar pelaksanaan otonomi daerah  1. Bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia tidak menganut paham sentralisme, tetapi membagi daerah  Indonesia ke dalam katagori daerah besar dan kecil yang akan diatur dengan undang‐undang.; 2. Pengaturan dalam UU tersebut harus berlandaskan pada permusyawaratan dalam sistem  g p p y pemerintahan negara, dan mempertimbangkan hak‐hak, asal‐usul dalam daerah‐daerah yang bersifat  istimewa.; 3. Daerah besar dan kecil bukan merupakan ‘negara bagian’, melainkan daerah yang tidak terpisahkan  dan dibentuk dalam kerangka yang tidak terpisahkan, serta dalam kerangka  negara kesatuan dan dibentuk dalam kerangka yang tidak terpisahkan serta dalam kerangka “negara kesatuan”  (eenheidstaat); 4. Corak daerah besar dan kecil itu ada yang bersifat ‘otonom’ (streek en locale rechtsgemeenschappen), dan ada yang bersifat daerah administrasi belaka.; 5. Sebagai konsekuensi daerah yang bersifat otonom, akan dibentuk Badan Perwakilan Daerah (BPD)  karena di daerah pun pemerintahan akan bersendikan atas azas permusyawaratan; 6. Daerah yang hak‐hak asal‐usul yang bersifat istimewa adalah ‘swapraja’ (zelfbesturende  landschappen), dan  desa atau nama lain semacam itu yang disebut volksgemeenchappen; landschappen) dan ‘desa’ atau nama lain semacam itu yang disebut volksgemeenchappen; 7. Negara Republik Indonesia akan menghormati kedudukan daerah‐daerah yang mempunyai hak‐hak  asal‐usul yang bersifat istimewa; 8. Btas‐batas, isi dan luas otonomi yang diberikan kepada daerah, kebijakan dasarnya merujuk kepada  prinsip‐prinsip yang terkandung dalam alinea pertama penjelasan pasal 18 kitab UUD/1945. 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 2
  • 3. Prinsip‐prinsip otonomi daerah • Otonomi seluas‐luasnya. Daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan  pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah. Di samping itu, daerah memiliki kewenangan  membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan  pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat; pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat; • Otonomi yang nyata dan bertanggungjawab. Nyata dalam arti prinsip untuk menangani urusan  pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada  dan berpotensi untuk tumbuh, hidup, dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah.  Bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar‐benar sejalan  Bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya memberdayakan daerah  termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; • Keserasian hubungan. Bahwa otonomi yang dilaksanakan harus mampu membangun kerjasama  antar daerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar daerah.  Di samping itu, keserasian hubungan antar daerah tersebut harus serasi pula dengan Pemerintah  dalam memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI; • Pemerintah wajib memberikan pembinaan yang berupa pemberian pedoman seperti dalam  j p y g p p p p penelitian, pengembangan, perencanaan dan pengawasan, melalu penetapan standar, arahan,  bimbingan, pelatihan, supervisi, pengendalian, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi. Karena itu,  Pemerintah wajib pula memberikan fasilitasi yang berupa pemberian peluang kemudahan, bantuan  g p g p dan dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan otonomi dapat dilakukan secara efisien dan  efektif sesuai dengan peraturan perundang‐undangan. 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 3
  • 4. Karakteristik Otonomi Pemerintahan Daerah 1. Sebutan Undang-undang tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, menunjukkan bahwa kebijakan tersebut bukan hanya mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berazas desentralisasi, tetapi mengatur juga tentang penyelenggaraan pemerintah yang berazas dekonsentrasi. 2. Istilah otonomi daerah diartikan sebagai penyerahan urusan yang bersifat hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam arti pemerintahan daerah. 3. Prinsip yang dianut, diistilahkan sebagai otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dalam arti lebih ditekankan pada kewajiban daripada hak. 4. Titik berat otonomi daerah pada daerah kabupaten/kota, tidak konsisten karena daerah tingkat p g provinsi disebut j g sebagai daerah otonom. juga g 5. Penyelenggaraan pemerintahan, menganut strong executive system dalam arti masih dominannya kekuasaan kepala daerah otonom yang merangkap sebagai kepala wilayah yang dapat mengontrol peranan DPRD. 6. Hubungan hi hi antara pemerintah pusat, Dati I d D ti II di 6 H b hirarhis t i t h t D ti dan Dati II, digambarkan d l b k dalam structural t t l efficiancy model melalui jalur kepala wilayah. 7. Pembiayaan pemerintahan berorientasi pada model functions follow money yang dijatah oleh p pemerintah p pusat melalui subsidi daerah otonom ( (SDO) dan instruksi p ) presiden ( p ) (Inpres). 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 4
  • 5. Tingkatan daerah otonom PEMERINTAH Bab I, pasal 1 ayat (1): Presiden Republik Indonesia DAERAH PROVINSI . Bab I, pasal 1 ayat (3) dan (4) dan pasal 3: Gubernur, DPRD dan Perangkat Daerah DAERAH Bab I, pasal 1 ayat (3) dan (4) dan pasal 3: KABUPATEN/ KOTA Gubernur, DPRD dan Perangkat Daerah Bab I pasal 12, Bab XI pasal 200 dan 202: DESA Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan  Perangkat desa Perangkat desa 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 5
  • 6. Role Sharing Pusat dgn Daerah Pembinaan &  pembantuan Hubungan Administrasi  dan Kewilayahan dan Kewilayahan PEMERINTAH  PEMERINTAH DAERAH Dekonsentrasi &  KAB/KOTA Administrasi  PUSAT Administrasi,  PEMERINTAH  dan  DESA pembinaan dan  pembinaan dan DAERAH  PROVINSI DAERAH PROVINSI Kewilayahan fasilitasi CAMAT Koordinasi, kerjasama, & Kemitraan Administrasi, pembinaan, fasilitasi & pembantuan (operasional) Administrasi, pembinaan, fasilitasi & pembantuan PEMERINTAH PROPINSI KABUPATEN/KOTA 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 6
  • 7. Arah Perubahan Paradigma Pembangunan Pendidikan (Jalal dan Supriadi, 2001:5) (J l l d S i di 2001 5) Paradigma l P di lama Paradigma b P di baru Sentralistik Desentralistik Kebijakan yang top down Kebijakan yang top down Kebijakan yang bottom up Kebijakan yang bottom up Orientasi pengembangan  Orientasi pengembangan holistik: pendidikan  parsial: pendidikan untuk  untuk pengembangan kesadaran untuk  pertumbuhan ekonomi,  pertumbuhan ekonomi bersatu dalam kemajemukan budaya,  bersatu dalam kemajemukan budaya stabilitas politik, dan  menunjang tinggi nilai moral, kemanusiaan  teknologi perakitan dan agama, kesadaran hukum; Peran pemerintah sangat  Peran pemerintah sangat Meningkatnya peran serta masyarakat secara  Meningkatnya peran serta masyarakat secara dominan kualitatif dan kuantitatif Lemahnya peran institusi  Pemberdayaan institusi masyarakat:keluarga,  nonsekolah LSM, pesantren, dan dunia usaha. LSM pesantren dan dunia usaha 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 7
  • 8. Ruang Lingkup Desentralisasi Manajemen Pendidikan Perundang‐ g Pengembangan  g g undangan  Tenaga  Pendidikan Kependidikan Struktur &  Desentralisasi Pembiayaan Proses  Kelembagaan  Manajemen Pendidikan Pendidikan P didik Pendidikan P didik Pengembangan  P b Saran dan Prasarana  S d P Kurikulum   Pendidikan Pendidikan 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 8
  • 9. No Aspek Paradigma Pendidikan Birokratis Hirarkis Paradigma Pendidikan Demokratis 1 Perencanaan p Top‐down Buttom‐upp 2 Pelaksanaan Didasarkan instruksi‐petunjuk Didasarkan atas profe‐sionalitas 3 Standar Output dan proses: Nasional‐makro Output Nas. Makro, Proses lokal Mikro 4 g Target Nasional‐makro Level sekolah‐wilayah terbatas y 5 Pemahaman tujuan‐ Didasarkan atas pedoman dari pusat Didasarkan atas kon‐disi sekolah target 6 Sistem insentif Seragam dan kepatuhan Sistem prestasi 7 Umpan balik orang tua Tidak diperlukan, kecuali bagi peserta didik  Diperlukan secara ter‐atur yang ber‐masalah 8 Orientasi Pengembangan intelektual (NEM) Pengembangan  aspek inteletual, personal  dan sosial 9 Persepsi terhadap input Masukan peserta didik diperlukan sebagai  Masukan peserta di‐dik bukan merupakan  raw input yang menentukan hasil akhir i t t k h il khi raw input, melainkan klien yang  i t l i k kli memerlukan pela‐yanan jasa sekolah 10 Evaluasi Dilaksanakan pada titik‐titik waktu tertentu  Dilaksanakan sepan‐jang waktu dengan  dan bersifat seragam menekankan kebutu‐han sekolah 11 Kontrol sekolah Kontrol sekolah Oleh atasan Oleh atasan Oleh orang tua peserta didik dan  Oleh orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar 12 Pengambilan keputusan Ada ditangan kepsek dengan perkenan  Rapat guru, orang tua peserta didik dan  atasan Kepsek 13 Peran  orang tua siswa  Terbatas menyediakan dana Terlibat dalam seluruh proses pendidikan,  dan masyarakat ke‐cuali menentukan nilai 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 9
  • 10. Tugas‐tugas! Bahan diskusi kelompok: • Jelaskan kembali apa yang dimaksud dalam istilah: otonomi,  desentralisasi dan sentralisasi dalam sistem pemerintahan dan temukan bentuk‐bentuk dari setiap istilah tersebut dalam sistem manajemen! • Coba pelajari kembali sistem pemerintahan menurut peraturan dan perundang undangan, dan perundang‐undangan dan temukan urgensi dan batas‐batas batas batas kewenangan setiap tingkatan pemerintahan! • Khusus dalam manajemen pembangunan pendidikan, kewenangan apa yang diberikan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan di bawahnya, dan bagaimana mekanisme sistem manajemennya? • Setelah sepuluh tahun otonomi pemerintahan di daerah, coba deskripsikan, analisis, dan deskripsikan analisis dan tafsirkan bagaimana proses pembangunan pendidikan di daerah, apakah dapat dicapai seperti apa yang telah direncanakan sebelum pelaksanaan kebijakan desentralisasi p pembangunan pendidikan? g p 29/09/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 10