Surat ini memberitahukan tentang program pendataan keluarga yang akan dilaksanakan di Kelurahan Kebon Gedang oleh UPT Puskesmas Ibrahim Adjie. Surat meminta dukungan lurah dan masyarakat dalam melaksanakan sweeping pendataan keluarga pada tanggal 19-23 Maret 2018. Lampiran surat berisi jadwal dan tim sweeping pendataan keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kepemilikan jamban dan perilaku buang air besar. Terdapat pertanyaan mengenai identitas diri, pengetahuan tentang perilaku buang air besar yang sehat, kebiasaan buang air besar, dan kepemilikan jamban. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan seputar pentingnya buang air besar di jamban, syarat-syarat jamban sehat, tempat biasa buang air besar, dan keinginan unt
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptxMiftahulHuda476813
Menu bergizi untuk balita dalam upaya pencegahan stunting. Dokumen menjelaskan tentang masalah stunting di Indonesia dan penyebabnya, serta memberikan contoh menu makanan bergizi untuk balita yang dapat mencegah stunting. Menu tersebut meliputi makanan pendamping ASI untuk berbagai kelompok usia balita dan resep-resep makanan lokal Indonesia.
Surat ini memberitahukan tentang program pendataan keluarga yang akan dilaksanakan di Kelurahan Kebon Gedang oleh UPT Puskesmas Ibrahim Adjie. Surat meminta dukungan lurah dan masyarakat dalam melaksanakan sweeping pendataan keluarga pada tanggal 19-23 Maret 2018. Lampiran surat berisi jadwal dan tim sweeping pendataan keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kepemilikan jamban dan perilaku buang air besar. Terdapat pertanyaan mengenai identitas diri, pengetahuan tentang perilaku buang air besar yang sehat, kebiasaan buang air besar, dan kepemilikan jamban. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan seputar pentingnya buang air besar di jamban, syarat-syarat jamban sehat, tempat biasa buang air besar, dan keinginan unt
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptxMiftahulHuda476813
Menu bergizi untuk balita dalam upaya pencegahan stunting. Dokumen menjelaskan tentang masalah stunting di Indonesia dan penyebabnya, serta memberikan contoh menu makanan bergizi untuk balita yang dapat mencegah stunting. Menu tersebut meliputi makanan pendamping ASI untuk berbagai kelompok usia balita dan resep-resep makanan lokal Indonesia.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kota Tangerang melalui pembentukan Pos Gizi untuk meningkatkan status gizi balita dengan merubah perilaku ibu melalui penyuluhan, pemantauan pertumbuhan, dan makan bersama.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan masyarakat, meliputi periode perkembangan, definisi, ruang lingkup, tujuan, prinsip, faktor yang mempengaruhi, dan sasaran kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan kader kesehatan lingkungan yang membahas tentang pengertian kader kesehatan lingkungan, peran mereka dalam masyarakat, tantangan dan rencana kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di masyarakat."
Lokakarya mini lintas program UPTD Puskesmas Kebong tahun 2022 membahas perbaikan kinerja pelayanan UKM, kasus gigitan hewan penular rabies, program TB/DOTS dan kusta, serta hasil verifikasi desa gemba raya beserta laporan indikator kinerja program KIA, KB dan gizi puskesmas Kebong.
Dokumen ini membahas tentang diabetes mellitus (DM), penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau respon insulin. DM dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek dan panjang, dan dapat dicegah dengan olahraga teratur, pola makan sehat, dan menjaga berat badan.
Analisis situasi kesehatan masyarakat mencakup penilaian masalah kesehatan, faktor penyebab, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan lingkungan hidup untuk merencanakan program kesehatan yang tepat sasaran. Langkah-langkahnya meliputi analisis derajat kesehatan, demografi, pelayanan, perilaku, dan lingkungan untuk mengidentifikasi masalah utama dan prioritas.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASDokter Tekno
Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Kabupaten Fokus di Provinsi Fokus dalam rangka Orientasi Pelayanan Persalinan dan Nifas Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut merangkum program Perkesmas di UPT Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar Bali tahun 2012. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya keperawatan melalui pendekatan keluarga. Laporan ini meninjau profil puskesmas, sasaran program, kegiatan, evaluasi, dan tantangan program Perkesmas tahun 2012.
POSYANDU DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER-1.pptxMatahariCahaya1
Dokumen tersebut membahas upaya integrasi layanan primer melalui Posyandu dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia. Posyandu direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi dengan memberikan layanan untuk seluruh sasaran usia hidup secara bersamaan. Standarisasi layanan kesehatan dasar dilakukan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk mencapai cakupan yang lebih luas.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan penyakit menular langsung dan bersumber binatang, mencakup penjelasan gejala, cara penularan, dan pencegahannya untuk penyakit seperti kudis, cacar air, influenza, demam berdarah dengue, dan malaria.
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, penyebabnya, gejalanya, penilaian dan penatalaksanaannya. Diare lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak akibat berbagai faktor seperti infeksi, malabsorpsi, dan faktor makanan. Gejala umumnya adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja cair dan bercampur lendir atau darah. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi, diet
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi 10 aspek PHBS di rumah tangga, PHBS di tempat umum, tempat kerja, pondok pesantren, institusi pendidikan dan kesehatan, serta strategi pembinaan PHBS melalui advokasi dan pemberdayaan masyarakat."
Makalah ini membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang merupakan strategi pemerintah untuk mencapai tujuan Indonesia sehat. PHBS harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesehatan yang optimal. Makalah ini menjelaskan pentingnya PHBS di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, tempat umum, dan fasilitas kesehatan melalui berbagai indikator seperti menggunakan air b
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kota Tangerang melalui pembentukan Pos Gizi untuk meningkatkan status gizi balita dengan merubah perilaku ibu melalui penyuluhan, pemantauan pertumbuhan, dan makan bersama.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan masyarakat, meliputi periode perkembangan, definisi, ruang lingkup, tujuan, prinsip, faktor yang mempengaruhi, dan sasaran kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan kader kesehatan lingkungan yang membahas tentang pengertian kader kesehatan lingkungan, peran mereka dalam masyarakat, tantangan dan rencana kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di masyarakat."
Lokakarya mini lintas program UPTD Puskesmas Kebong tahun 2022 membahas perbaikan kinerja pelayanan UKM, kasus gigitan hewan penular rabies, program TB/DOTS dan kusta, serta hasil verifikasi desa gemba raya beserta laporan indikator kinerja program KIA, KB dan gizi puskesmas Kebong.
Dokumen ini membahas tentang diabetes mellitus (DM), penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau respon insulin. DM dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek dan panjang, dan dapat dicegah dengan olahraga teratur, pola makan sehat, dan menjaga berat badan.
Analisis situasi kesehatan masyarakat mencakup penilaian masalah kesehatan, faktor penyebab, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan lingkungan hidup untuk merencanakan program kesehatan yang tepat sasaran. Langkah-langkahnya meliputi analisis derajat kesehatan, demografi, pelayanan, perilaku, dan lingkungan untuk mengidentifikasi masalah utama dan prioritas.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASDokter Tekno
Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Kabupaten Fokus di Provinsi Fokus dalam rangka Orientasi Pelayanan Persalinan dan Nifas Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut merangkum program Perkesmas di UPT Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar Bali tahun 2012. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya keperawatan melalui pendekatan keluarga. Laporan ini meninjau profil puskesmas, sasaran program, kegiatan, evaluasi, dan tantangan program Perkesmas tahun 2012.
POSYANDU DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER-1.pptxMatahariCahaya1
Dokumen tersebut membahas upaya integrasi layanan primer melalui Posyandu dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia. Posyandu direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi dengan memberikan layanan untuk seluruh sasaran usia hidup secara bersamaan. Standarisasi layanan kesehatan dasar dilakukan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk mencapai cakupan yang lebih luas.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan penyakit menular langsung dan bersumber binatang, mencakup penjelasan gejala, cara penularan, dan pencegahannya untuk penyakit seperti kudis, cacar air, influenza, demam berdarah dengue, dan malaria.
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, penyebabnya, gejalanya, penilaian dan penatalaksanaannya. Diare lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak akibat berbagai faktor seperti infeksi, malabsorpsi, dan faktor makanan. Gejala umumnya adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja cair dan bercampur lendir atau darah. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi, diet
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi 10 aspek PHBS di rumah tangga, PHBS di tempat umum, tempat kerja, pondok pesantren, institusi pendidikan dan kesehatan, serta strategi pembinaan PHBS melalui advokasi dan pemberdayaan masyarakat."
Makalah ini membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang merupakan strategi pemerintah untuk mencapai tujuan Indonesia sehat. PHBS harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesehatan yang optimal. Makalah ini menjelaskan pentingnya PHBS di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, tempat umum, dan fasilitas kesehatan melalui berbagai indikator seperti menggunakan air b
Dokumen tersebut membahas tentang indikator-indikator kesehatan rumah tangga dan desa sehat yang mencakup PHBS, gizi, kebersihan lingkungan, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai gerakan kesehatan seperti pengelolaan sampah, jamban sehat, dan PHBS. Dokumen tersebut juga menjelaskan peranan kader kesehatan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat untuk hidup sehat.
Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan dan penggunaan air bersih di Posyandu Mayangsari melalui penyuluhan dan konseling. Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan di Indonesia. Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya sanitasi di berbagai aspek seperti air bersih, pemukiman, dan pengelolaan sampah, yang menyebabkan tingginya angka penyakit. Upaya yang ditempuh pemerintah dan masyarakat meliputi penyediaan air bersih, peningkatan kualitas pemukiman, pengelolaan sampah yang baik, serta peningkatan
Dokumen tersebut merangkum kegiatan promosi kesehatan, imunisasi, gizi, pencegahan dan pengobatan penyakit yang dilakukan di Puskesmas Medan Tuntungan dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan kesehatan lainnya.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).pptxRahmaEffendy
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi 10 indikator utama PHBS di rumah tangga seperti persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, menimbang bayi secara berkala, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih dan jamban sehat, memberantas nyamuk, mengonsumsi buah dan sayur, beraktivitas fisik, tidak merokok di dalam rumah,
Dokumen tersebut membahas pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. PHBS mencakup perilaku sehat di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan tempat umum. Dokumen ini juga menjelaskan indikator-indikator utama PHBS dan capaian PHBS di Sulawesi Selatan.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang mencakup 8 aspek utama yaitu mencuci tangan, mengonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih, olahraga teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara berkala, serta membuang sampah pada tempatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS rumah tangga meliputi 10 aspek kesehatan seperti persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, menimbang balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban sehat, dan tidak merokok di dalam rumah. PHBS rumah tangga bertujuan mencapai rumah tangga sehat den
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. KUESIONER
DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT PADA MASYRAKAT
RT.01/RW.05 KELURAHAN KEDOYA SELATAN JAKARTA BARAT
TAHUN 2019
I. PETUNJUK PENGUMPULAN DATA
1. Memberikan salam sebelum masuk ke tempat tinggal responden.
2. Memperkenalkan diri dan memberitahukan maksud dan tujuan penelitian ini kepada
responden (survei kepemilikan jamban sehat).
3. Meminta kesediaan responden menjadi sampel dalam penelitian.
4. Melakukan wawancara sesuai dengan kuisioner dan melakukan pengamatan terhadap
pengetahuan, sikap, pendidikan, status ekonomi, dukungan tokoh masyrakat.
5. Apabila saat wawancara terdapat jawaban tambahan dari responden agar dicatat.
II. KARAKTERISTIK RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat Responden :
A. PENDIDIKAN: Tidak Sekolah SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
B. STATUS EKONOMI: ≥ Rp. 3.940.000 < Rp. 3.940.00
2. C. PENGETAHUAN:
Pernyataan benar salah
1. Jamban adalah tempat untuk
membuang dan mengumpulkan
kotoran manusia
2. Jamban sehat merupakan suatu
fasilitas pembuangan tinja yang
efektif memutuskan mata rantai
penularan penyakit
3. Jamban harus bebas dari bau atau
kondisi yang tidak sedap di
pandang adalah salah manfaat
jamban sehat
4. Untuk memutuskan mata rantai
penularan penyakit adalah salah
satu manfaat jamban bagi keluarga
5. Penularan penyakit hipertensi
dapat dicegah dengan
menggunakan jamban
6. Bangunan jamban tidak perlu
adanya ventilasi
7. Cara memelihara jamban sehat
adalah lantai jamban hendaknya
selalu besih dan tidak ada
genangan air
8. Perilaku memanfaatkan jamban
harus dilakukan oleh setiap
anggota keluarga
9. Penyakit diare dan sakit perut
adalah penyakit yang ditimbulkan
jika tidak menggunakan jamban
sehat
10. Mencuci tangan sebelum dan
sesuadah buang air besar
merupakan langkah mencegah
diare
3. D. SIKAP:
Pernyataan Setuju Tidak setuju
1. Setiap Kepala Keluarga wajib memiliki jamban
sehat.
2. Penularan penyakit Malaria dapat dicegah
dengan menggunakan jamban
3. Dengan mendirikan jamban merupakan cara
untuk memutuskan mata rantai penyakit dari
tinja.
4. Perilaku memanfaatkan jamban harus
dilakukan oleh setiap anggota keluarga.
5. Pengguanaan jamban dapat mengurangi
sumber penyakit.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air
besar merupakan langkah mencegah diare
7. Jika BAB sembarang dapat menyebabkan
penyakit Diabetes
8. Makanan dan minuman yang tercamar tinja
dapat menyebabkan diare
9. Selalu mencuci tangan tangan pakai sabun
setelah BAB
10. Jarak penampungan tinja dengan sumber air
minimal 50 meter
E. DUKUNGAN TOKOH MASYRAKAT:
Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah tokoh masyarakat memiliki program
pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan
jamban?
2. Apakah tokoh masyarakat (kepala desa, ketua
RT/RW) berkoordinasi dengan kepala keluarga
untuk ikut berpartisipasi memanfaatkan jamban?
3. Apakah tokoh masyarakat ikut berperan dalam
penyuluhan mengenai jamban sehat?
4. Apakah tokoh masyarakat memberikan anjuran
kepada keluarga untuk menggunakan jamban
sehat?
5. Apakah tokoh masyarakat berkomitmen dalam
mengimplementasikan kebijakan program STBM?