Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pembangunan suatu negara. Teori interdependensi menjelaskan kerjasama ekonomi antarnegara. Strategi pembangunan meliputi liberalisasi, mengembangkan keunggulan komparatif, revolusi hijau, dan redistribusi. Krisis ekonomi dunia pertama, kedua, dan ketiga disebabkan oleh berbagai faktor sosial, ekonomi, dan ideologi.

2. Faktor Eksogen
Merupakan faktor – faktor yang berasal dari luar suatu
negara/ wilayah itu sendiri
Faktor Endogen
Merupakan faktor – faktor yang berasal dari dalam
suatu negara/ wilayah itu sendiri

3. Teori Interdependensi atau saling ketergantungan merupakan
sebuah teori yang lahir dari perspektif liberalis. Dimana saling
ketergantungan disebabkan oleh kerjasama yang saling
dilakukan oleh dua negara / lebih.
Teori interdependensi dalam kajian ekonomi pembangunan
sejatinya dapat menjadi panduan dalam memahami pengaruh
positif dari adanya kerjasama ekonomi dari beberapa negara
yang saling membutuhkan

4. Aliran dana dan pola investasi
Perubahan teknologi dan internasionalisasi produk
Adanya perdagangan dan aturan – aturan
internasional

5. Teori pembangunan modern terdiri dari dua komponen : tujuan
akhir pembangunan dan alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembangunan
Komponen utama biasanya bersifat normative karena
dipengaruhi oleh ideologi yang dianut oleh negara tersebut
Komponen kedua dijabarkan dengan strategi pembangunan
yang hendak diterapkan

6. Meliberalkan
perekonomiannya
Mengidentifikasi
keunggulan
komparatif yang
dimilikinya
NSB
menyeimbangkan
anggaran
negaranya

8. Strategi ini mengamsusikan bahwa efisiensi dalam
alokasi sumber daya akan tercapai dalam jangka
panjang.
Meskipun untuk mencapai stabiltas ekonomi, dalam
jangka pendek akan terjadi krisis. Dalam strategi ini
peranan negara dibatasi

9. Strategi pembangunan ini menitik beratkan pada perdagangan luar
negeri dan keterkaitan dengan luar negeri sebagai mesin
pembangunan.
Kebijakan sangat tepat diterapkan pada negara – negara yang
berorientasi pada pembuatan produk yang ditujukan untuk pasar.
Strategi ini identik dengan apa yang disebut supply – side – oriented
state karena menghendaki peran aktif negara dari sisi penawaran

10. Strategi ini menitikberatkan sektor manufaktur
yang berorientasi pada pasar, baik pasar domestik
maupun luar negeri, sebagai mesin pembangunan.
Menurut strategi ini, campur tangan pemerintah
masih diperlukan

11. Strategi pembangunan melalui revolusi hijau
menitikberatkan pada kebijakan untuk
meningkatkan produktivitas dan teknologi
bidang pertanian sebagai alat untuk memacu
pertumbuhan bidang lainnya

12. Strategi pembangunan melalui redistribusi
ini dimulai dari redristribusi pendapatan dan
kesejahteraan serta tingkat partisipasi
masyarakat sebagai alat untuk memobilisasi
peran serta penduduk dalam pembangunan

13. Strategi pembangunan sosialis lebih menekankan
pada peran pemerintah dalam pembangunan: mulai
dari perencanaan, perusahaan milik negara hingga
pelayanan masyarakat, meskipun dalam sistem
sosialisme peran pemerintah bisa bersifat ekstrim
dan moderat.

15. Dalam hal ini pemerintah berperan aktif (state
capitalism) dalam memanfaatkan keunggulan
komparatifnya untuk memanfaatkan peluang pasar luar
negeri, meskipun harus diakui tidak semua negara
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang
tersebut

16. Berusaha untuk mengundang investasi luar negeri
dengan memanfaatkan keunggulan komparatif,
seperti upah buruh yang murah serta kemudahan –
kemudahan lainnya.
Ini disebut juga sebagai model liberal open door.

17. Menekankan pada kemampuan dalam negeri dan
sedikit bantuan dari pihak luar negeri.
Strategi ini kurang berhasil diterapkan pada negara –
negara dunia ketiga karena keterbatasan sumber daya
alam ataupun manusia

18. Tingkat kehidupannya rendah, dengan ciri penghasilannya rendah,
ketimpangan distribusi pendapatan tinggi, rendahnya tingkat kesehatan dan
pendidikan.
Tingkat produktivitasnya rendah.
Pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan tinggi.
Tingkat pengangguran dan setengah menganggurnya tinggi dan cenderung
meningkat.
Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor produk primer

19. Negara – negara dunia pertama adalah negara kawasan Eropa
Barat dan Amerika Utara
Krisis yang dialami di negara dunia pertama adalah:
1. Kegagalan dalam mecapai welfare state (negara kesejahteraan)
2. Meningkatnya masalah sosial (pengangguran, rasis,
kriminalitas)
3. Penurunan percepatan pembangunan

20. Swedia
1. Swedia menerapkan sistem sosialisme dalam perekonomian dimana tidak diterapkan pada
negara – negara dunia pertama
2. Negara komunis bersifat totaliter dan kepemilikan individu dianggap kepemilikan kolektif,
individu berproduksi dan berkorban demi kesejahteraan negara
3. Sosialis di Swedia dibangun dari upaya menyejahterakan masyarakat secara bersama – sama
dengan pengakuan terhadap kepemilikan individu
4. Sosialis di swedia keadilan tidak bersifat absolut, dimana semua orang, tanpa memandang
predikat dan sumbangsih mendapatkan bagian yang sama
5. Keadilan dipandang sebagai suatu hal yang relatif, yaitu kompensasi diberikan sesuai
dengan sumbangan individual terhadap masyarakat

21. Negara yang termasuk kawasan negara dunia kedua adalah Amerika Latin dan negara – negara
Eropa Timur
Negara kawasan eropa timur mengalami krisis ideology dimana tidak ada lagi ada kepercayaan
masyarakatnya terhadap ideologi komunis yang diterapkan dan beralih ke sistem ekonomi liberal
Sistem komunis dianggap tidak menyejahterakan masyarakat dan hanya lebih memprioritaskan
kepada kepentingan politik
Krisis negara kawasan Amerika Selatan disebabkan oleh:
1. Mismanagement dalam pengaturan hutang luar negeri
2. Pertumbuhan ekonomi berjalan stagnan
3. Inflasi yang terjadi di kawasan Amerika Serikat merupakan yang tertinggi di dunia
4. Pengangguran yang tinggi

22. Negara yang termasuk kawasan negara dunia ketiga adalah
wilayah Afrika dan Asia
Penyebab terjadi krisis di negara kawasan Afrika dan Asia adalah:
1. Masalah kelaparan
2. Masalah etnis yang menyebabkan sering terjadinya konflik
3. Dominasi ras kuning dalam perekonomian yang akan
menjadikan polemik terutama untuk kawasan Asia

23. Kedua krisis tersebut merupakan konsekuensi adanya ekonomi
global, karena adanya saling ketergantungan ekonomi dan
finansial antar negara
Dampak krisis akan mengakibatkan turunnya nilai mata uang
rupiah terhadap mata uang asing; dan
Dampak krisis akan berimbas kepada sektor ekonomi yang
mengakibatkan kerugian bagi masyarakat.

24. Perusahaan skala besar yang banyak bermain di pasar
global terutama perbankan, pasar modal dan properti
untuk bermain valas, saham ataupun obligasi
Sektor publik yang banyak berhutang kepada luar
negeri
Importir atau para pelaku bisnis yang kandungan impor
bahan baku penolongnya tinggi

25. Krisis ekonomi tahun 1998 bersifat multidimensional yaitu krisis ekonomi, politik,
sosial, ideologi, pertahanan dan keamanan sedang krisis global lebih cenderung
pada krisis finansial dan ekonomi;
Krisis ekonomi berawal dari krisis mata uang Bath-Thailand sedangkan krisis
global berawal dari macetnya Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sub Prime di
Amerika Serikat;
Krisis ekonomi tahun 1998 berimbas pada tindakan anarkisme masyarakat
sedangkan krisis global tidak
Krisis ekonomi menyebabkan rakyat menuntut pergantian kepemimpinan,
sedangkan krisis global tidak