SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH
KONVEKSI NASKAH ILMIAH
PENYUNTINGAN NASKAH ILMIAH
Disusun Oleh Kelompok 9:
Rama maulana(7170)
Nur inayah(7162)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pegetahuan dan
pengalaman bagi pembagi.kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk menambah kesempurnaan makalah ini.
Kraksaan,04 Juni 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………...……………………1
C. Tujuan Masalah …………………………………………………...…………………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian konveksi naskah …………………………………………………..……3
B. Ketentuan umum dalam konveksi ………………………………………………….3
C. Pengertian penyuntingan naskah ……………………………………………………4
D. Syarat penyuntingan naskah …………………………………………………...……5
E. Hal yang perlu di perhatikan dalam penyuntingan ………………………………….5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….6
B. Saran …………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Bangsa Indonesia. Sebagai bahasa nasional,
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu berbagai bahasa daerah di
Indonesia. Bahasa tidak hanya digunakan dalam komunikasi secara lisan, tetapi juga
dalam komunikasi secara tertulis. Begitu halnya dengan Bahasa Indonesia. Dalam
penggunaanya, Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan baku.
Sebagaimana telah diketahui, bahwa di zaman sekarang sudah banyak sekali penulis
yang terkenal, dengan tulisan-tulisannya telah membuat para pembaca dapat
memahami dan mengerti dengan apa yang ditulis dan apa yang dimaksud dari tulisan
tersebut. Maka, penulis harus pandai memilih kata yang tepat sehingga dapat merangkai
kata manjadi kalimat yang ringkas, jelas, dan juga mudah dipahami. Oleh karena itu,
penulis akan mencoba menjelaskan segala ketentuan-ketentuan dalam penulisan naskah
atau disebut juga dengan konvensi naskah. Dengan mempelajari konvensi naskah,
penulis dapat menciptakan tulisan yang indah dalam menampilkan sebuah tulisan itu
sendiri, sehingga pembaca tertarik untuk membaca tulisan tersebut.
Menyunting dihubungkan dengan kegiatan mempersiapkan sebuah naskah, baik berupa
tulisan pendek ataupun calon buku, dari segi bahasa. Tugas penyunting adalah
mengelola bahasa sebuah naskah, melakukan perbaikan di mana perlu, dengan
berpegang pada kaidah bahasa hingga sesampai di tangan pembaca, naskah itu menjadi
lebih tertib secara tata bahasa. Dengan kata lain, kerja menyunting berurusan dengan
bahasa, dan bahasa di sini diperlakukan sebagai sarana belaka bagi penulis guna
menyampaikan ide atau perasaannya.
Fungsi seorang penyunting tidak berhenti pada perbaikan ejaan dan tata kalimat, tapi
juga berperan untuk memastikan apakah ide penulis sampai ke pembaca secara utuh,
tidak kurang tidak lebih. Dan benar, dalam arti bersesuaian dengan fakta.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konveksi naskah
2. Apa ketentuan umum dalam konveksi naskah
3. Apa pengertian penyuntingan naskah
4. Apa syarat penyuntingan naskah
5. Apa saja yang harus di perhatikan dalam penyuntingan naskah
2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian konveksi naskah
2. Untuk mengetahui apa saja ketentuan umum dalam naskah
3. Untuk mengetahui pengertian penyuntingan naskah
4. Untuk mengetahui syarat penyuntingan naskah
5. Untuk mengetahui saja yang harus di perhatikan dalam penyuntingan naskah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONVENSI NASKAH
Konvensi naskah ialah penulisan naskah ilmiah yang berdasarkan aturan aturan
yang sudah disepakati. Dari segi persyaratan , dapat dibedakan lagi karya yang
dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal
adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh
konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua
persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk
sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya
Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan,
pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan
kelengkapan penulisan lainnya. Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya
pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh
unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal
kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang
kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis.
B. KETENTUAN UMUM DALAM KONVENSI NASKAH
Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan naskah adalah
a) Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah jadi dan siap di cetak.
b) Judul ditulis dengan huruf kapital dan cetak tebal
c) Naskah ditulis dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan program
MSWord huruf Times New Roman dengan spasi 12 tunggal.
d) Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri- atas-kanan-bawah).
e) Alenia baru mulai pada ketikan keenam dari batas kiri, antar alenia tidak diberi
tambahan spasi.
f) Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan huruf miring.
g) Semua bilangan di tulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan
bulat yang kurang
4
menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan formal kebahasaan yang baik, benar,
cermat, logis, penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis
C. PENGERTIAN PENYUTINGAN NASKAH
Penyuntingan berasal dari kata dasar sunting. Kata sunting melahirkan bentuk turunan
menyunting (kata kerja), penyunting (kata benda), dan penyuntingan (kata benda). Kata
menyunting berarti menyiapkan naskah siap terbit dengan memperhatikan sisi
sisematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat).
Orang yang melakukan pekerjaan menyunting disebut penyunting. Sementara itu,
penyuntingan bermakna proses, cara, perbuatan, yang terkait dengan kegiatan sunting-
menyunting.
(Menyunting dapat diartikan sebagai kegiatan membaca kembali sambil menemukan
kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan).
Penyutingan meliputi :
a. Memperbaiki kesalahan yang kasat mata.
b. Menghindari kontradiksi dan memperbaiki tulisan sebelumnya.
c. Menyesuaikan gaya bahasa sesuai dengan kebijakan media yang bersangkutan.
d. Meringkas beberapa kalimat menjadi satu atau dua kalimat yang memiliki kejelasan
makna serupa.
e. Menghindari adanya arti ganda dan tulisan yang membosankan.
f. Melengkapi tulisan dengan anak kalimat atau subjudul.
g. Memperbaiki judul supaya menarik.
h. Menulis keterangan gambar atau pekerjaan lain yang terkait dengan tulisan yang di
suting
i. Menelaah kembali tulisan yang telah di cetak, mungkin masih terdapat kesalahan
secara redaksional atau subtansial.
5
D. SYARAT PENYUTINGAN NASKAH
Untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
seseorang. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan
tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan,
penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas dan kepekaan bahasa.
E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUTINGAN
1. Penyuntingan Isi (Content editing) yang sering disebut dengan developmental,
substantive, or structural editing; revising; rewriting
a. Merevisi atau memindahkan seluruh paragraf atau kalimat
b. Menambahkan material terbaru untuk mengurangi perbedaan dan menghapus
material asli yang tidak dianggap tidak bermanfaat.
c. Mengorganisir dan merestrukturisasi isi untuk meningkatkan aliran dan kejelasan
bahasa
2. Penataan Salinan (Copyediting) yang sering disebut dengan line, mechanical, or
stylistic editing
a. Memeriksa ejaan, tata bahasa, tanda baca, dan mekanisme
b. Memeriksa apakah isi sudah mengikuti ketepatan gaya bahasa atau bagian gaya
internal
c. Membuktikan fakta dan menjamin ketepatan/konsistensi bentuk
d. Mengklarifikasi makna dan meningkatkan keterbacaan dengan mengubah pilihan
kata dan struktur kalimat.
3. Koreksi Cetakan Percobaan (Proofreading)
a. Membaca sampai selesai naskah copy untuk mengecek kesalahan
b. Memastikan semua perubahan telah tercantum didalamnya dan tidak ada kesalahan
yang tertinggal selama proses penyuntingan.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan
yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Berdasarkan persyaratan formal ini, dapat
dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi formal, dan non formal.
Maksud secara formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah
yang dituntut konvensi. Maksud secara semi formal adalah bahwa suatu karya tidak
memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Dan maksud secara non
formal adalah bahwa suatu karya tidak memenuhi syarat-syarat formalnya. Persyaratan
formal yang harus dipenuhi sebuah karya tulis yaitu Bagian pelengkap pendahuluan, isi
karangan, bagian pelengkap penutup.
Penyuntingan berasal dari kata dasar sunting. Kata sunting melahirkan bentuk
turunan menyunting (kata kerja), penyunting (kata benda), dan penyuntingan (kata
benda). Kata menyunting berarti menyiapkan naskah siap terbit dengan memperhatikan
sisi sisematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur
kalimat). Untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi oleh seseorang. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia,
penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis,
keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas dan
kepekaan bahasa.
B. SARAN
Dalam mempelajari konvensi naskah, diharapkan dapat menciptakan tulisan
yang indah dalam menampilkan sebuah tulisan itu sendiri, sehingga pembaca tertarik
untuk membaca tulisan tersebut. Juga dalam mempelajari penyutingan naskah di
harapkan mampu memahami teori tentang penyutingan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/
Konvensi+Naskah.doc
Sumber : http://rakhmatmalik.blogspot.com/2011/12/konvensi-naskah.html
Sumber: http://adtyabisnisonline.blogspot.com/2013/06/penyutingan-naskah.html

More Related Content

Similar to Konveksi Naskah Ilmiah Penyuntingan Naskah Ilmiah.docx

20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaanLina Abu Bakar
 
Makalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugisMakalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugissyukursalman
 
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasiTema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
eli priyatna laidan
 
Proses menterjemah
Proses menterjemahProses menterjemah
Proses menterjemah
Adibah Alias
 
Rps bahasa indonesia 2020
Rps bahasa indonesia 2020Rps bahasa indonesia 2020
Rps bahasa indonesia 2020
NurulFatimah65
 
Makalah indonesia
Makalah indonesiaMakalah indonesia
Makalah indonesia
newnovianisa
 
Nurul i
Nurul iNurul i
Nurul i
taufiq99
 
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxPPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
FaizalAbdillah9
 
ppt bahasa Indonesia (3).pptx
ppt bahasa Indonesia (3).pptxppt bahasa Indonesia (3).pptx
ppt bahasa Indonesia (3).pptx
akmaloficial17
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaAza Bella
 
Kalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiKalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadi
irvan2496
 
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdPendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdgendilo
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
Simon Patabang
 
RPKPS WRITING 1.docx
RPKPS WRITING 1.docxRPKPS WRITING 1.docx
RPKPS WRITING 1.docx
Mursyid Anwar
 
Sistematika Penulisan Makalah.docx
Sistematika Penulisan Makalah.docxSistematika Penulisan Makalah.docx
Sistematika Penulisan Makalah.docx
Zukét Printing
 
Sistematika Penulisan Makalah.pdf
Sistematika Penulisan Makalah.pdfSistematika Penulisan Makalah.pdf
Sistematika Penulisan Makalah.pdf
Zukét Printing
 
2. rpp reading- gtt
2. rpp reading- gtt2. rpp reading- gtt
2. rpp reading- gtt
xxbila
 
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfYOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
Aulia Rachman
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
taufiq99
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Konveksi Naskah Ilmiah Penyuntingan Naskah Ilmiah.docx (20)

20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
 
Makalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugisMakalah bahasa bugis
Makalah bahasa bugis
 
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasiTema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
Tema 5 kd 3.5 dan 4.5 negosiasi
 
Proses menterjemah
Proses menterjemahProses menterjemah
Proses menterjemah
 
Rps bahasa indonesia 2020
Rps bahasa indonesia 2020Rps bahasa indonesia 2020
Rps bahasa indonesia 2020
 
Makalah indonesia
Makalah indonesiaMakalah indonesia
Makalah indonesia
 
Nurul i
Nurul iNurul i
Nurul i
 
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxPPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
 
ppt bahasa Indonesia (3).pptx
ppt bahasa Indonesia (3).pptxppt bahasa Indonesia (3).pptx
ppt bahasa Indonesia (3).pptx
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacana
 
Kalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiKalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadi
 
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdPendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 
RPKPS WRITING 1.docx
RPKPS WRITING 1.docxRPKPS WRITING 1.docx
RPKPS WRITING 1.docx
 
Sistematika Penulisan Makalah.docx
Sistematika Penulisan Makalah.docxSistematika Penulisan Makalah.docx
Sistematika Penulisan Makalah.docx
 
Sistematika Penulisan Makalah.pdf
Sistematika Penulisan Makalah.pdfSistematika Penulisan Makalah.pdf
Sistematika Penulisan Makalah.pdf
 
2. rpp reading- gtt
2. rpp reading- gtt2. rpp reading- gtt
2. rpp reading- gtt
 
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfYOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
Zukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Zukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Zukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Zukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Zukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Zukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Zukét Printing
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
Zukét Printing
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
Zukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Zukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Zukét Printing
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
Zukét Printing
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
Zukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Zukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
Zukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Zukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 

Recently uploaded (10)

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 

Konveksi Naskah Ilmiah Penyuntingan Naskah Ilmiah.docx

  • 1. 1 MAKALAH KONVEKSI NASKAH ILMIAH PENYUNTINGAN NASKAH ILMIAH Disusun Oleh Kelompok 9: Rama maulana(7170) Nur inayah(7162) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2022-2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pegetahuan dan pengalaman bagi pembagi.kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk menambah kesempurnaan makalah ini. Kraksaan,04 Juni 2022 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….….ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………...……………………1 C. Tujuan Masalah …………………………………………………...…………………2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian konveksi naskah …………………………………………………..……3 B. Ketentuan umum dalam konveksi ………………………………………………….3 C. Pengertian penyuntingan naskah ……………………………………………………4 D. Syarat penyuntingan naskah …………………………………………………...……5 E. Hal yang perlu di perhatikan dalam penyuntingan ………………………………….5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….6 B. Saran …………………………………………………………………………………6 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Bangsa Indonesia. Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu berbagai bahasa daerah di Indonesia. Bahasa tidak hanya digunakan dalam komunikasi secara lisan, tetapi juga dalam komunikasi secara tertulis. Begitu halnya dengan Bahasa Indonesia. Dalam penggunaanya, Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan baku. Sebagaimana telah diketahui, bahwa di zaman sekarang sudah banyak sekali penulis yang terkenal, dengan tulisan-tulisannya telah membuat para pembaca dapat memahami dan mengerti dengan apa yang ditulis dan apa yang dimaksud dari tulisan tersebut. Maka, penulis harus pandai memilih kata yang tepat sehingga dapat merangkai kata manjadi kalimat yang ringkas, jelas, dan juga mudah dipahami. Oleh karena itu, penulis akan mencoba menjelaskan segala ketentuan-ketentuan dalam penulisan naskah atau disebut juga dengan konvensi naskah. Dengan mempelajari konvensi naskah, penulis dapat menciptakan tulisan yang indah dalam menampilkan sebuah tulisan itu sendiri, sehingga pembaca tertarik untuk membaca tulisan tersebut. Menyunting dihubungkan dengan kegiatan mempersiapkan sebuah naskah, baik berupa tulisan pendek ataupun calon buku, dari segi bahasa. Tugas penyunting adalah mengelola bahasa sebuah naskah, melakukan perbaikan di mana perlu, dengan berpegang pada kaidah bahasa hingga sesampai di tangan pembaca, naskah itu menjadi lebih tertib secara tata bahasa. Dengan kata lain, kerja menyunting berurusan dengan bahasa, dan bahasa di sini diperlakukan sebagai sarana belaka bagi penulis guna menyampaikan ide atau perasaannya. Fungsi seorang penyunting tidak berhenti pada perbaikan ejaan dan tata kalimat, tapi juga berperan untuk memastikan apakah ide penulis sampai ke pembaca secara utuh, tidak kurang tidak lebih. Dan benar, dalam arti bersesuaian dengan fakta. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian konveksi naskah 2. Apa ketentuan umum dalam konveksi naskah 3. Apa pengertian penyuntingan naskah 4. Apa syarat penyuntingan naskah 5. Apa saja yang harus di perhatikan dalam penyuntingan naskah
  • 5. 2 C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian konveksi naskah 2. Untuk mengetahui apa saja ketentuan umum dalam naskah 3. Untuk mengetahui pengertian penyuntingan naskah 4. Untuk mengetahui syarat penyuntingan naskah 5. Untuk mengetahui saja yang harus di perhatikan dalam penyuntingan naskah
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KONVENSI NASKAH Konvensi naskah ialah penulisan naskah ilmiah yang berdasarkan aturan aturan yang sudah disepakati. Dari segi persyaratan , dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya. Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis. B. KETENTUAN UMUM DALAM KONVENSI NASKAH Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan naskah adalah a) Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah jadi dan siap di cetak. b) Judul ditulis dengan huruf kapital dan cetak tebal c) Naskah ditulis dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan program MSWord huruf Times New Roman dengan spasi 12 tunggal. d) Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri- atas-kanan-bawah). e) Alenia baru mulai pada ketikan keenam dari batas kiri, antar alenia tidak diberi tambahan spasi. f) Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan huruf miring. g) Semua bilangan di tulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan bulat yang kurang
  • 7. 4 menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis, penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis C. PENGERTIAN PENYUTINGAN NASKAH Penyuntingan berasal dari kata dasar sunting. Kata sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (kata kerja), penyunting (kata benda), dan penyuntingan (kata benda). Kata menyunting berarti menyiapkan naskah siap terbit dengan memperhatikan sisi sisematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Orang yang melakukan pekerjaan menyunting disebut penyunting. Sementara itu, penyuntingan bermakna proses, cara, perbuatan, yang terkait dengan kegiatan sunting- menyunting. (Menyunting dapat diartikan sebagai kegiatan membaca kembali sambil menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan). Penyutingan meliputi : a. Memperbaiki kesalahan yang kasat mata. b. Menghindari kontradiksi dan memperbaiki tulisan sebelumnya. c. Menyesuaikan gaya bahasa sesuai dengan kebijakan media yang bersangkutan. d. Meringkas beberapa kalimat menjadi satu atau dua kalimat yang memiliki kejelasan makna serupa. e. Menghindari adanya arti ganda dan tulisan yang membosankan. f. Melengkapi tulisan dengan anak kalimat atau subjudul. g. Memperbaiki judul supaya menarik. h. Menulis keterangan gambar atau pekerjaan lain yang terkait dengan tulisan yang di suting i. Menelaah kembali tulisan yang telah di cetak, mungkin masih terdapat kesalahan secara redaksional atau subtansial.
  • 8. 5 D. SYARAT PENYUTINGAN NASKAH Untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas dan kepekaan bahasa. E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUTINGAN 1. Penyuntingan Isi (Content editing) yang sering disebut dengan developmental, substantive, or structural editing; revising; rewriting a. Merevisi atau memindahkan seluruh paragraf atau kalimat b. Menambahkan material terbaru untuk mengurangi perbedaan dan menghapus material asli yang tidak dianggap tidak bermanfaat. c. Mengorganisir dan merestrukturisasi isi untuk meningkatkan aliran dan kejelasan bahasa 2. Penataan Salinan (Copyediting) yang sering disebut dengan line, mechanical, or stylistic editing a. Memeriksa ejaan, tata bahasa, tanda baca, dan mekanisme b. Memeriksa apakah isi sudah mengikuti ketepatan gaya bahasa atau bagian gaya internal c. Membuktikan fakta dan menjamin ketepatan/konsistensi bentuk d. Mengklarifikasi makna dan meningkatkan keterbacaan dengan mengubah pilihan kata dan struktur kalimat. 3. Koreksi Cetakan Percobaan (Proofreading) a. Membaca sampai selesai naskah copy untuk mengecek kesalahan b. Memastikan semua perubahan telah tercantum didalamnya dan tidak ada kesalahan yang tertinggal selama proses penyuntingan.
  • 9. 6 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Berdasarkan persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi formal, dan non formal. Maksud secara formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Maksud secara semi formal adalah bahwa suatu karya tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Dan maksud secara non formal adalah bahwa suatu karya tidak memenuhi syarat-syarat formalnya. Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya tulis yaitu Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup. Penyuntingan berasal dari kata dasar sunting. Kata sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (kata kerja), penyunting (kata benda), dan penyuntingan (kata benda). Kata menyunting berarti menyiapkan naskah siap terbit dengan memperhatikan sisi sisematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas dan kepekaan bahasa. B. SARAN Dalam mempelajari konvensi naskah, diharapkan dapat menciptakan tulisan yang indah dalam menampilkan sebuah tulisan itu sendiri, sehingga pembaca tertarik untuk membaca tulisan tersebut. Juga dalam mempelajari penyutingan naskah di harapkan mampu memahami teori tentang penyutingan.
  • 10. 7 DAFTAR PUSTAKA Sumber : http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/ Konvensi+Naskah.doc Sumber : http://rakhmatmalik.blogspot.com/2011/12/konvensi-naskah.html Sumber: http://adtyabisnisonline.blogspot.com/2013/06/penyutingan-naskah.html