Dokumen tersebut membahas tentang wilayah dan tata ruang serta pertumbuhan wilayah. Dibahas mengenai pengertian wilayah, konsep wilayah, pewilayahan, tata ruang, faktor yang mempengaruhi pembangunan wilayah, tujuan pembangunan wilayah, dan bagaimana pertumbuhan wilayah terjadi melalui munculnya pusat-pusat pertumbuhan."
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
Teks tersebut merupakan dokumen rencana strategi dan program pembangunan wilayah Kabupaten X yang mengidentifikasi potensi dan permasalahan wilayah melalui analisis agregat dan intra-wilayah serta merumuskan alternatif skenario dan program pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang."
Dokumen tersebut membahas tentang wilayah dan tata ruang serta pertumbuhan wilayah. Dibahas mengenai pengertian wilayah, konsep wilayah, pewilayahan, tata ruang, faktor yang mempengaruhi pembangunan wilayah, tujuan pembangunan wilayah, dan bagaimana pertumbuhan wilayah terjadi melalui munculnya pusat-pusat pertumbuhan."
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
Teks tersebut merupakan dokumen rencana strategi dan program pembangunan wilayah Kabupaten X yang mengidentifikasi potensi dan permasalahan wilayah melalui analisis agregat dan intra-wilayah serta merumuskan alternatif skenario dan program pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral. Dibahas pula jenis-jenis wilayah, perencanaan tata ruang, dan pembangunan serta pengembangan wilayah."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang yang mencakup definisi wilayah, jenis-jenis wilayah, pewilayahan, tata ruang, dan pusat pertumbuhan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas konsep wilayah dan tata ruang serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas konsep wilayah dan tata ruang, termasuk pembahasan tentang wilayah formal dan fungsional, pembangunan dan pengembangan wilayah, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan wilayah dan ruang lingkupnya, mencakup definisi, tujuan, jenis, tingkat, dan pendekatan perencanaan wilayah serta berbagai teori lokasi yang relevan dalam perencanaan wilayah."
Perencanaan wilayah dan kota di Kecamatan Pracimantoro memerlukan analisis potensi, isu, dan permasalahan untuk mengembangkan konsep pengembangan yang tepat. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian dan pariwisata yang belum optimal, serta permasalahan ekonomi dan aksesibilitas. Studio ini akan mengidentifikasi karakteristik wilayah, isu, dan potensi untuk merumuskan strategi pengembangan fisik dan nonfisik yang men
Dokumen tersebut membahas tentang konsep region dan perwilayahan. Secara ringkas, region didefinisikan sebagai bagian permukaan bumi dengan karakteristik tertentu, sedangkan perwilayahan adalah pembagian wilayah berdasarkan kriteria alam atau budaya. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis region seperti region formal, fungsional, dan perencanaan.
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan wilayah di Indonesia melalui pendekatan kewilayahan yang memperhatikan hubungan antara sumber daya alam, buatan, dan manusia. Beberapa strategi yang disarankan antara lain alokasi sumber daya yang lebih seimbang ke seluruh wilayah, peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal, pengembangan kelembagaan pemerintah daerah, serta pelayanan masyarakat yang lebih
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral. Dibahas pula jenis-jenis wilayah, perencanaan tata ruang, dan pembangunan serta pengembangan wilayah."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang yang mencakup definisi wilayah, jenis-jenis wilayah, pewilayahan, tata ruang, dan pusat pertumbuhan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep wilayah dan tata ruang serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas konsep wilayah dan tata ruang serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
Dokumen tersebut membahas konsep wilayah dan tata ruang, termasuk pembahasan tentang wilayah formal dan fungsional, pembangunan dan pengembangan wilayah, serta teori-teori terkait pusat pertumbuhan wilayah seperti teori kutub pertumbuhan, polarisasi ekonomi, lokasi industri, dan tempat sentral."
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan wilayah dan ruang lingkupnya, mencakup definisi, tujuan, jenis, tingkat, dan pendekatan perencanaan wilayah serta berbagai teori lokasi yang relevan dalam perencanaan wilayah."
Perencanaan wilayah dan kota di Kecamatan Pracimantoro memerlukan analisis potensi, isu, dan permasalahan untuk mengembangkan konsep pengembangan yang tepat. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian dan pariwisata yang belum optimal, serta permasalahan ekonomi dan aksesibilitas. Studio ini akan mengidentifikasi karakteristik wilayah, isu, dan potensi untuk merumuskan strategi pengembangan fisik dan nonfisik yang men
Dokumen tersebut membahas tentang konsep region dan perwilayahan. Secara ringkas, region didefinisikan sebagai bagian permukaan bumi dengan karakteristik tertentu, sedangkan perwilayahan adalah pembagian wilayah berdasarkan kriteria alam atau budaya. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis region seperti region formal, fungsional, dan perencanaan.
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan wilayah di Indonesia melalui pendekatan kewilayahan yang memperhatikan hubungan antara sumber daya alam, buatan, dan manusia. Beberapa strategi yang disarankan antara lain alokasi sumber daya yang lebih seimbang ke seluruh wilayah, peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal, pengembangan kelembagaan pemerintah daerah, serta pelayanan masyarakat yang lebih
Similar to konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf (20)
Konsep esensial geografi merupakan konsep dasar yang penting dalam memahami fenomena geografi secara menyeluruh. Konsep-konsep seperti lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan keruangan membantu menjelaskan berbagai fenomena geografi di permukaan bumi.
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMukarobinspdMukarobi
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi iklim menurut sistem Koppen yang membagi iklim ke dalam beberapa tipe berdasarkan suhu dan curah hujan bulanan serta tahunan."
This document discusses several essential geographic concepts including:
1. Absolute and relative location, distance, and concepts of accessibility.
2. Morphology, agglomeration, patterns such as concentric, elongated, and growth.
3. Interaction and interdependence, land use value, spatial differentiation, and spatial interrelationships.
Buku pedoman ini membahas pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Buku ini menjelaskan konsep HOTS, model-model pembelajaran, dan langkah desain pembelajaran HOTS di berbagai jenjang pendidikan. Tujuannya adalah membantu guru dalam merancang pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
1. KONSEP WILAYAH dan
KONSEP WILAYAH dan
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
5
MATERI
MATERI
Wilayah Formal dan Fungsional
Pewilayahan Berdasarkan Fenomena
Geografis
Pusat dan Batas Wilayah Pertumbuhan
Penerapan Konsep Pewilayah di Indonesia
Wilayah Formal dan Fungsional
Pewilayahan Berdasarkan Fenomena
Geografis
Pusat dan Batas Wilayah Pertumbuhan
Penerapan Konsep Pewilayah di Indonesia
2. Region adalah unit geografis yg memiliki
kriteria, batasan dan individualitas tertentu
Individualitas ini terjadi karena di dalam
region ini terjadi interaksi yg kemudian
memberi ciri khas kepada region (ruang) itu
sendiri
Oleh karena iru region merupakan suatu unit
geografi dari permukaan bumi yang memiliki
karakteristik teretentu yang membedakannya
dengan wilayah lain
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
3. Region memilik ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang apling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Biotik
Abiotik
Kultural
Komponen biotik
meliputi manusia,
hewan, dan tumbuhan
4. Region memilik ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang apling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Biotik
Abiotik
Kultural
Komponen abiotik
meliputi air, tanah,
dan udara
5. Region memilik ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang apling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Biotik
Abiotik
Kultural
Komponen kultural
meliputi kebudayaan
dan teknologi
6. Dengan demikian penggolongan wilayah
dapat dilakukan dengan mengacu pada
keadaan alam dan tingkat kebudayaan
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Keadan Alam
Tingkat Kultural
Penggolangan dengan
keadaan alam
dibedakan lagi
berdasarkan iklim, releif
dan vegetasi
Misal Relief : Dt Rendah
Dt Tinggi, dst
Penggolangan dengan
keadaan alam
dibedakan lagi
berdasarkan iklim, releif
dan vegetasi
Misal Relief : Dt Rendah
Dt Tinggi, dst
7. Dengan demikian penggolongan wilayah
dapat dilakukan dengan mengacu pada
keadaan alam dan tingkat kebudayaan
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Keadan Alam
Tingkat Kultural
Penggolangan dengan
tingkat kultural,
misalnya : negara maju,
pertanian, perkotaan,
pedesaan dst
Penggolangan dengan
tingkat kultural,
misalnya : negara maju,
pertanian, perkotaan,
pedesaan dst
8. Konsep wilayah sebagai pendekatan/analisis,
dikembangkan dengan memeplajari fenomena
geografis dalam onsep intere;lasi dan interkasi
keruangan yang mengacu pada persebaran
Dengan Menggunkan pendekatan regional, maka
wilayah dibedakan menjadi :
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Wilayah Formal/Uniform region
Wilayah Fungsional/Nodal region
9. Merupakan wilayah geografis yang memiliki
keseragaman atau kesamaan berdasarkan kriteria
tertentu
Misalnya ; daerah pedesaan, petanian dst
Kesamaan ini menjadi sifat/karakteritik wilayah yang
membedakan dengan wialyah lain
Pada awalnya kriteri yang digunakan bersifa
alamiah, kemudian berkembang menggunkan
kriteria ekonomi, industri, pemukiman dan
sebagainya
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Wilayah Formal/Uniform region
10. Merupakan suatu wilayah yang di dalamnya
terdapat banyak hal yang di atur oleh beberapa
pusat kegiatan yang satu sama lain saling
berhubungan
Misalnya : Kota terdapat berbagai pusat kegiatan
ada CBD, Perkantoran, Pasar dan setrusnya yang
satu sama lain dihubungan dengan jaringan jalan
raya
Wilayah Fungsional lebih bersifat dinamis
dibandingkan dengan wilayah formal
Wilayah Formal dan
Wilayah Formal dan
Fungsional
Fungsional
A
Wilayah Fungsional/Nodal region
12. Di permukaan bumi terjadi berbagai
fenomena geografis, dimana fenomena
tersebut dapat diklasifikasikan dalam
beberapa kriteria
Misalnya ; Desa Nelayan, desa Industri, desa
swasembada, kota udang, kota hujan, hutan
bakau, hutan cemara dst
Proses pengklasifikasikan dalm geografi telag
berlangsung lama yang dikenal dengan
regionaliasi ( pengwilayahan)
Pewilayahan Menurut
Pewilayahan Menurut
Fenomena Geografis
Fenomena Geografis
B
13. Perlu dipahami bahwa bahwa tidak ada
batasan luas terhadap region, oleh
karena itu penentuan kriteria dan
batasan region harus “bermakna”
(meaningfull )
Iklim, topografi, jenis tanah, kebudayaan,
bahasa, suku bangsa, tingkat
kesejahteraan penduduk adalah
kriteria/karakteristik dari keseragaman
pembentuk wilayah
Pewilayahan Menurut
Pewilayahan Menurut
Fenomena Geografis
Fenomena Geografis
B
14. Dengan demikian penentuan suatu wilayah
sebagai suatu region, didasarkan kriteria
adanya :
Kesatuan Bentuk
Kesatuan Ruang
Kesatuan Fungsi
Yang mencirikan keseragaman gejala sebagai
hasil distribusi, interelasi dan interaksi unsur-
unsur geografi didalamnya
Pewilayahan Menurut
Pewilayahan Menurut
Fenomena Geografis
Fenomena Geografis
B
15. Pengwilayahan dapat dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya :
Pewilayahan Menurut
Pewilayahan Menurut
Fenomena Geografis
Fenomena Geografis
B
Natural Region
Single Feature Region
Specefic Region
Generic Reegion
16. Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat
pertumbuhan apabila wilayah tersebut
memiliki :
Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Perkembagannya Cepat
Pertumbuhan Cepat
Kegiatan Ekonomi Ramai
Pembanguna Menonjol
17. Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat
pertumbuhan apabila wilayah tersebut
memiliki :
Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Perkembagannya Cepat
Pertumbuhan Cepat
Kegiatan Ekonomi Ramai
Pembanguna Menonjol
18. Oleh karena itu suatu wilayah memiliki
potensi untuk berkembang dan menjadi
pusat pertumbuhan di dukng oleh :
Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Kondisi Geografis
Potensi Sumber Daya Alam
Jaringan Transportasi
Potensi Sumbe Daya Manusia
19. Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Pusat Pertumbuhan Potensi Wilayah
Pusat Pertumbuhan Teori Tempat Sentral
Pusat Pertumbuhan Teori Kutub
Berdarkan faktor tersebut, untuk
mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan
dilakukan berbagai pendekatan yaitu :
20. Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat
pertumbuhan apabila wilayah tersebut
memiliki :
Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Perkembagannya Cepat
Pertumbuhan Cepat
Kegiatan Ekonomi Ramai
Pembanguna Menonjol
21. Batas wilayah pertumbhan diasumsikan
sebagai batas pengaruh wilayah pusat
pertumbuhan terhadap wilayah
sekitarnya
Untuk mengetahui batas pengaruh dapat
dilakukan dengan menggunakan :
Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Teori Model Gravitasi
Teori Titik Henti/Balik
22. Ke dua model (teori) diatas dapat
digunakan untuk menhitung :
Pusat dan Batas
Pusat dan Batas
Wilayah Pertumbuhan
Wilayah Pertumbuhan
C
Aliran transportasi (lalu lintas)
Migrasi penduduk antar dua wilayah
Jumlah penduduk yan cenderung
menggunkan tempat pusat
23. Dalam rangka
pemerataan
kemakmuran, maka
pembangunan di
tekankan pasa sektor
pertanian dan
industri
Untuk itu pemerintah
menyusun Rencana
Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dalam
lingkup nasional
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
24. Rencana tersbut bertujuan untuk :
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
Untuk mencapai delapan jalur pemerataan
pembangunan ekonomi
Memudahkan koordinasi di setiap wilayah
dalam rangka memantau laju pembanguna
Pemerataan pembangunan ekonomi
Membendung arus migrasi /urbanisasi
25. Untuk mencapai tujuan tersebut, wilayah Pusat
perumbuhan Pembangunan dikelompokk menjadi
:
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
1. Wil Pemabnguna Utama A,
pusat pertumbuhan di MEDAN
2. Wil Pemabnguna Utama B,
pusat pertumbuhan di JAKARTA
3. Wil Pemabnguna Utama C,
pusat pertumbuhan di SURABAYA
4. Wil Pemabnguna Utama D
pusat pertumbuhan di MAKASSAR
26. Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk
ke dalam sub wil pembangunan yang berjumlah 10
wilayah
Wilayah
Pembangunan
Utama
Pusat
Pertumbuhan
Subwilayah
Pembangunan
Kota yang dikembangkan
meliputi daerah
Provinsi
A Medan I Aceh dan Sumatera Utara
Berpusat di Medan
II Sumatera Barat, Riau
Berpusat di Pekanbaru
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
27. Wilayah
Pembangunan
Utama
Pusat
Pertumbuhan
Subwilayah
Pembangunan
Kota yang dikembangkan
meliputi daerah Provinsi
B Jakarta III Jambi, Sumatera Selatan,
dan Bengkulu
Berpusat di Palembang
IV Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan D.I Yogyakarta
Berpusat di Jakarta
VI Kalimantan Barat
Berpusat di Pontianak
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk
ke dalam sub wil pembangunan yang berjumlah 10
wilayah
28. Wilayah
Pembangunan
Utama
Pusat
Pertumbuhan
Subwilayah
Pembangunan
Kota yang dikembangkan
meliputi daerah Provinsi
C Surabaya V Jawa Timur dan Bali
Berpusat di Surabaya
VII Kalimatan Selatan, kalimantan
Tengah dan kalimantan Timur
Berpusat di Balikpapan dan
Samarinda
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk ke dalam
sub wil pembangunan yang berjumlah 10 wilayah
29. Wilayah
Pembangunan
Utama
Pusat
Pertumbuhan
Subwilayah
Pembangunan
Kota yang dikembangkan
meliputi daerah Provinsi
D Makassar VIII Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara.
Berpusat di Makassar
IX Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Utara
Berpusat di Menado
X Maluku dan Papua
Berpusat di Sorong
Penerapan Konsep
Penerapan Konsep
Pewilayah di Indonesia
Pewilayah di Indonesia
D
Setiap wilayah Pusat Pembangunan dikelompokk ke dalam
sub wil pembangunan yang berjumlah 10 wilayah