Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu proyek, termasuk safety plan, jenis keselamatan kerja, pelaksanaan K3 di lapangan, pelatihan K3, alat pelindung diri, rambu-rambu keselamatan, dan dasar hukum K3 di Indonesia.
Materi pelajaran mencakup topik keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerja asing di bidang konstruksi di Taiwan. Topik pertama membahas sistem manajemen keselamatan kerja, konsep dasar, dan jenis kecelakaan pada berbagai industri termasuk konstruksi. Topik kedua menyajikan data keselamatan kerja di bidang konstruksi, dengan karakteristik seperti risiko jatuh dari ketinggian dan tertimpa barang.
Dokumen tersebut membahas prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada teknik ototronik, mencakup pengendalian melalui perundang-undangan, administrasi, teknis, dan jalur kesehatan, serta mengidentifikasi aspek-aspek keamanan kerja seperti jenis kecelakaan, faktor bahaya, dan cara pengendaliannya."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, tujuan, dan syarat-syarat keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai prosedur keselamatan yang perlu diterapkan di tempat kerja seperti pencegahan kecelakaan, panduan saat kebakaran, pengamanan bagi pekerja, dan pencegahan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu proyek, termasuk safety plan, jenis keselamatan kerja, pelaksanaan K3 di lapangan, pelatihan K3, alat pelindung diri, rambu-rambu keselamatan, dan dasar hukum K3 di Indonesia.
Materi pelajaran mencakup topik keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerja asing di bidang konstruksi di Taiwan. Topik pertama membahas sistem manajemen keselamatan kerja, konsep dasar, dan jenis kecelakaan pada berbagai industri termasuk konstruksi. Topik kedua menyajikan data keselamatan kerja di bidang konstruksi, dengan karakteristik seperti risiko jatuh dari ketinggian dan tertimpa barang.
Dokumen tersebut membahas prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada teknik ototronik, mencakup pengendalian melalui perundang-undangan, administrasi, teknis, dan jalur kesehatan, serta mengidentifikasi aspek-aspek keamanan kerja seperti jenis kecelakaan, faktor bahaya, dan cara pengendaliannya."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, tujuan, dan syarat-syarat keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai prosedur keselamatan yang perlu diterapkan di tempat kerja seperti pencegahan kecelakaan, panduan saat kebakaran, pengamanan bagi pekerja, dan pencegahan penyakit akibat kerja.
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelatihan jaringan komputer dan LAN. Terdapat penjelasan mengenai pengertian K3, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab kecelakaan kerja, dan pencegahan.
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Senju VII
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan. Disebutkan bahwa pengecatan mengandung zat kimia berbahaya seperti formaldehida, timbal, dan pelarut yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Perangkat K3 yang disarankan untuk digunakan meliputi kacamata, respirator, masker gas, pakaian kerja, sarung tangan, dan
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang prosedur keselamatan di tempat kerja, termasuk tujuan dari prosedur keselamatan, tindakan yang tidak aman, kondisi lingkungan yang tidak aman, dan berbagai simbol bahaya umum seperti simbol peringatan, bahaya, kebakaran, dan larangan. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan menjelaskan pengertian K3, penyebab kecelakaan kerja, dan sumber bahaya di bengkel seperti tersengat listrik, kebakaran, dan lingkungan kerja yang kurang memadai. Dokumen ini juga menyarankan penerapan aspek-aspek K3 seperti penggunaan alat pelindung diri, penataan lingkungan yang rapi, dan sistem sirkulasi ud
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi identifikasi bahaya di tempat kerja, penggunaan alat pelindung diri yang sesuai, pemeliharaan kebersihan area kerja, penanganan keadaan darurat, dan prosedur pertolongan pertama. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan stand
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi tujuan, prinsip, pencegahan kecelakaan, pembinaan, dan penanganan darurat. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan dan meminimalkan risiko bagi pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 9 yang terdiri dari 6 mahasiswa yang mengerjakan tugas mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dokumen tersebut menjelaskan tentang perlunya program K3, jenis-jenis keselamatan kerja, pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan seperti safety plan dan patroli, serta alat pelindung diri dan rambu-rambu peringatan.
- Mengetahui dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Memahami Job Safety Analysis
- Penanggulangan Resiko Kerja
- Penanggulangan Pengawasan yang lemah
- Bagaimana Preventive dari kecelakaan kerja
Teks tersebut membahas pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk penggunaan dan pemeliharaan alat pelindung diri. Dibahas pula tujuan K3, lambang K3, dan berbagai jenis alat pelindung diri seperti pakaian pelindung, pelindung kepala, pelindung mata, pelindung telinga, dan pelindung pernafasan.
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelatihan jaringan komputer dan LAN. Terdapat penjelasan mengenai pengertian K3, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab kecelakaan kerja, dan pencegahan.
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Senju VII
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan. Disebutkan bahwa pengecatan mengandung zat kimia berbahaya seperti formaldehida, timbal, dan pelarut yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Perangkat K3 yang disarankan untuk digunakan meliputi kacamata, respirator, masker gas, pakaian kerja, sarung tangan, dan
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang prosedur keselamatan di tempat kerja, termasuk tujuan dari prosedur keselamatan, tindakan yang tidak aman, kondisi lingkungan yang tidak aman, dan berbagai simbol bahaya umum seperti simbol peringatan, bahaya, kebakaran, dan larangan. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan menjelaskan pengertian K3, penyebab kecelakaan kerja, dan sumber bahaya di bengkel seperti tersengat listrik, kebakaran, dan lingkungan kerja yang kurang memadai. Dokumen ini juga menyarankan penerapan aspek-aspek K3 seperti penggunaan alat pelindung diri, penataan lingkungan yang rapi, dan sistem sirkulasi ud
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi identifikasi bahaya di tempat kerja, penggunaan alat pelindung diri yang sesuai, pemeliharaan kebersihan area kerja, penanganan keadaan darurat, dan prosedur pertolongan pertama. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan stand
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi tujuan, prinsip, pencegahan kecelakaan, pembinaan, dan penanganan darurat. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan dan meminimalkan risiko bagi pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 9 yang terdiri dari 6 mahasiswa yang mengerjakan tugas mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dokumen tersebut menjelaskan tentang perlunya program K3, jenis-jenis keselamatan kerja, pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan seperti safety plan dan patroli, serta alat pelindung diri dan rambu-rambu peringatan.
- Mengetahui dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Memahami Job Safety Analysis
- Penanggulangan Resiko Kerja
- Penanggulangan Pengawasan yang lemah
- Bagaimana Preventive dari kecelakaan kerja
Teks tersebut membahas pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk penggunaan dan pemeliharaan alat pelindung diri. Dibahas pula tujuan K3, lambang K3, dan berbagai jenis alat pelindung diri seperti pakaian pelindung, pelindung kepala, pelindung mata, pelindung telinga, dan pelindung pernafasan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang elektronika. Tujuannya adalah melindungi kesehatan pekerja, meningkatkan efisiensi, dan mencegah kecelakaan kerja dan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai penyebab bahaya kesehatan dan keselamatan kerja serta cara mengendalikannya, seperti menggunakan alat pelindung diri dan mengurangi waktu pap
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Beberapa faktor tersebut adalah kelelahan kerja, pengawasan, rekan kerja, masa kerja, dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen tersebut juga memberikan saran untuk mengelola faktor-faktor tersebut agar d
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang visi, misi, dan kebijakan K3LH PT. Ombilin Fusi Nusantara. Terdapat penjelasan mengenai tujuan safety induction, alat pelindung diri, peraturan umum, dan hierarki pengendalian risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, dan unsur-unsur penting dalam kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja (K3), seperti perlindungan mesin, alat pelindung diri, standar keselamatan, serta cara mencegah bahaya di tempat kerja.
Topik 1 menjelaskan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Taiwan, konsep dasar K3, dan jenis kecelakaan pada berbagai bidang industri. Topik 2 menyoroti karakteristik bidang konstruksi yang rentan terhadap kecelakaan jatuh dari ketinggian, kejatuhan benda, dan tertimpa runtuhan serta langkah pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel sesuai dengan peraturan OSHA. Dokumen tersebut menjelaskan perlengkapan P3K, alat pelindung diri, undang-undang terkait K3, serta simbol-simbol K3 yang digunakan di tempat kerja.
K3LH adalah kepanjangan dari kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup yang merupakan upaya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja. K3LH juga bertujuan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memastikan kesejahteraan pekerja dan perlindungan sumber daya. Alat pelindung diri seperti pakaian kerja dan peralatan pelindung tubuh digunakan untuk mencapai tujuan ke
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan kecelakaan kerja, terutama pada pekerjaan berisiko tinggi. Beberapa poin pentingnya adalah penggunaan alat pelindung diri, menghindari tindakan dan kondisi yang tidak aman, serta pentingnya pelaporan insiden near miss untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih serius.
Materi K3 LH mencakup 4 pembahasan: dasar K3, hukum K3, praktik K3, dan pengaturan area kerja. Tujuan K3 adalah melindungi pekerja, menjaga kesehatan, mencegah kecelakaan, dan menjamin keselamatan di tempat kerja. Pekerja harus mematuhi aturan K3 dan menjaga kebersihan area kerja.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Computer Technical Support Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3) membahas prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan yang harus diikuti oleh teknisi komputer dalam bekerja untuk mencegah kecelakaan dan menjaga lingkungan kerja yang aman. Dokumen ini menjelaskan berbagai prosedur K3 termasuk mengen
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
2. PENGERTIAN K3
Keamanan:
keadaan yg menggambarkan
rasa tenteram dan tidak merasa
takut, gelisah atau resah
Keselamatan:
keadaan selamat, bebas dari
cedera
4. Keamanan, Keselamatan, dan
Kesehatan Kerja
Adalah keadaan aman, selamat,
sehat fisik, sehat mental, dan sehat
sosial yang berhubungan dengan
dunia kerja meliputi lingkungan kerja,
peralatan, manusia, maupun
prosedur kerjanya.
5. Peraturan Perundangan
UU No 14 tahun1969
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan, kesehatan,
kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama.
6. UU Kerja 1948 berlaku 1951
Tentang :
jam kerja, cuti, kerja bagi
anak, wanita, persyaratan
tempat kerja.
Pasal 13 ayat 1:
Buruh wanita tidak diwajibkan bekerja pada hari
pertama dan kedua waktu haid.
7. UU Kecelakaan 1947 berlaku 1951
Tentang : Penggantian kerugian kepada
buruh
yang mendapat kecelakaan
atau
penyakit akibat kerja.
Pasal 1ayat 2 :
Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja dipandang
sebagai kecelakaan.
8. UU Keselamatan tahun 1970
Tentang : Keselamatan kerja yang sesuai
dengan perkembangan masyarakat,
industrialisasi, teknik dan teknologi.
Pasal 13:
Barang siapa akan memasuki tempat kerja
diwajibkan menaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan.
9.
10. Prosedur Kerja yang Aman
dan Tertib
Definisi Prosedur Kerja:
Rangkaian tata kerja yg berkaitan satu
sama lain sehingga menunjukkan adanya
suatu urutan tahap demi tahap serta jalan
yang harus ditempuh dalam rangka
melaksanakan suatu bidang pekerjaan.
*)
Rangkaian kegiatan yg terkait satu
sama
lain sehingga membentuk suatu
urutan
dalam menjalankan suatu
pekerjaan.
11. Beberapa hal yang harus terkandung dalam
prosedur kerja:
1. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
2. Siapa yg melaksanakan dan apa yg harus
dilaksanakan
3. Kapan, dimana, dan bagaimana aktivitas tersebut
dilakukan
4. Material, perlengkapan, dan dokumen yg
digunakan.
5. Pencatatan dan evaluasi terhadap kegiatan
12. Pihak-Pihak yg Bertanggung Jawab
terhadap K3 di Perusahaan/ Instansi
1.
2.
3.
4.
Pimpinan
Bagian Keamanan
Instruktur
Pekerja/ Karyawan
13. Tugas masing-masing pihak:
Pimpinan
Membentuk bagian keamanan
Menunjuk/ menentukan instruktur
Memberikan pelatihan baik kepada bagian keamanan
maupun kepada instruktur agar dapat menangani K3
di instansinya sesuai dengan prosedur.
Meminta karyawan agar manaati peraturan dan
instruksi.
14. Bagian Keamanan
Memberi petunjuk dan mengarahkan ke jalan yang
aman.
Mempelajari dan menyelidiki sebab-sebab terjadinya
kecelakaan ditempat kerja.
15. Instruktur
Membekali karyawan dengan pengetahuan
mengenai K3.
Memberikan pelatihan penanganan terhadap
bahaya kepada karyawan.
Memberikan instruksi dengan benar, tepat, dan
aman mengenai pemakaian alat dan teknis
bekerja.
Melaporkan dengan segera kepada pimpinan
apabila terjadi kecelakaan, kerusakan alat, maupun
peristiwa yang membahayakan.
16. Karyawan
Manaati peraturan dan instruksi keamanan dari
perusahaan.
Memperhatikan pelatihan penanganan terhadap
bahaya dari instruktur.
Memperhatikan instruksi mengenai pemakaian alat
dan teknis bekerja.
Segera melaporkan kepada instruktur apabila ada
kecelakaan, kerusakan alat, maupun peristiwa yang
membahayakan.
18. PARADIGMA LAMA
1.
2.
3.
4.
Bila terjadi kecelakaan, perusahaan menganggap
bahwa kecelakaan itu :
Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja sendiri.
Disebabkan teman sekerja sehingga mengalami
kecelakaan.
Tanggungan pekerja, dianggap perusahaan sudah
merasa membayar gaji yang termasuk tanggungan
kecelakaan.
Pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi
kecelakaan.
19. Yang termasuk kecelakaan kerja adl
1.
2.
3.
4.
Kecelakaan akibat langsung
pekerjaan
Kecelakaan pada saat/ waktu
bekerja
Kecelakaan pada perjalanan
menuju lokasi kerja
Penyakit akibat kerja
20. Faktor penyebab
kecelakaan kerja
1. Faktor lingkungan
2. Faktor manusia
a. Sifat fisik dan mental
b. Pengetahuan dan keterampilan
c. Sikap
3. Faktor mesin/ alat
21. Pencegahan kecelakaan
( Julian B. Olisfski )
Memperkecil /menekan kejadian yang
membahayakan dari mesin, cara kerja, material, dan
struktur perencanaan.
Memberikan alat pengaman agar tidak
membahayakan sumberdaya yang ada dlm
perusahaan tersebut
Memberikan pendidikan ( training ) kepada teman
kerja atau karyawan tentang kecelakaan dan
keselamatan kerja.
Memberi Alat Pelindung Diri ( APD ) tertentu
terhadap tenaga kerja yang berada pada area yang
membahayakan.
24. 6. Masker kain
7. Sarung tangan karet
8. Sepatu engkle boot
9. Safety shoes
Contoh2 di atas adl contoh Personal
Protective Devices (alat2 perlindungan
diri)
25. Syarat alat perlindungan diri
1.
2.
3.
Nyaman dipergunakan
Tidak menganggu kerja
Memberikan perlindungan efektif
terhadap jenis bahaya
26. Kecelakaan kerja akibat faktor
manusia
Ketidakseimbangan fisik/kemampuan fisik
tenaga kerja : BB tdk sesuai, kepekaan
panca indra, posisi tubuh, cacat sementara.
Ketidakseimbangan kemampuan psikologis
tenaga kerja : rasa takut/phobia, ggn
emosional, sakit jiwa, gerakan lamban, sedikit
ide, kurang pemahaman.
Kurang pengetahuan : kurang pengalaman,
kurang orientasi, kurang latihan terhadap
alat/ instrumen, misinterpretasi instruksi.
27. Lanjutan...
Kurang terampil : kurang latihan praktik,
penampilan kurang, kurang kratif, salah
pengertian
Stres fisik : kurang istirahat, terpapar bahan
yang berbahaya, kekurangan oksigen, GDS
menurun, kelelahan sensori.
Motivasi menurun : bekerja bila ada reward,
frustasi berlebihan, terlalu tertekan, tdk
mendapat intensif produksi.
28. TINDAKAN YANG
MEMBAHAYAKAN
Menjalankan pekerjaan tanpa kewenangan
Menjalankan pekerjaan tidak sesuai dengan
kecepatan gerak.
Memakai APD hanya berpura-pura.
Menggunakan peralatan tidak layak.
Merusak alat pengaman peralatan yang digunakan
sebagai APD
Bekerja berlebihan/melebihi jam kerja.
Mengangkat beban yang berlebihan.
Peminum, pemabuk, pengguna napza.
29. Kondisi yang membahayakan
Alat dan peralatan tidak layak
Terjadi kemacetan
Sistem peringatan yang berlebihan
Alat pengaman yang kurang standar
Kondisi suhu yang membahayakan : terpapar
gas
Terpapar bising
Terpapar radiasi
Pencahayaan yang kurang atau berlebihan
30. Pengendalian K3
Upaya pengendalian :
1. subtitusi bahan-bahan kimia yang berbahaya
2. proses isolasi
3. pemasangan lokal exhauster
4. ventilasi umum
5. pemakaian APD
6. pengadaan fasilitas saniter
7. pemeriksaan kesehatan sebelum kerja &berkala
8. penyelenggaraan latihan / penyuluhan kepada
tenaga kerja
31. Masalah umum apd
Tdk semua APD melalui pengujian Lab, sehingga
tidak diketahui derajat pelindungnya.
Tidak nyaman dan kadang membuat si pemakai sulit
bekerja.
APD dapat menciptakan bahaya baru.
Perlindungan yang diberikan APD sulit untuk
dimonitor
Kewajiban pemeliharaan APD dialihkan dari
manajemen ke pekerja.
Efektifitas APD sering tergantung pada “ GOOD FIT “
pada pekerja.
32. Masalah pemakaian APD
Pekerja Tidak mau memakai dengan alasan :
tidak sadar, tidak mengerti, panas, sesak, tdk
enak dipakai, tidak enek dipandang, berat,
mengganggu pekerjaan, tidak ada sangsi,
atasan juga tdk memakai.
Tidak disediakan oleh perusahaan : tdk
mengerti, alasan bahaya, dianggap sia-sia.
Pengadaan alat perusahaan : tdk sesuai
dengan bahaya yang ada, asal beli
( terutama yang murah )
33. Masalah respiratori
Penutup muka yang buruk : rambut, jerawat, bentuk
wajah, kacamata, bekas luka, dll.
Sumbatan kerusakan / cacat pada filter
Pemeliharaan yang tidak baik
Tali pengikat longgar/lepas
Tidak nyaman
Psikologis dan kecemasan
Meningkatkan beban kerja pada jantung dan hati
Menghirup kembali udara yang dihembuskan
Kesuitan komunikasi
34. Masalah alat pelindung telinga
Risiko infeksi
Kesulitan komunikasi
Merasa terisolasi
Sakit kepala karena jepitan terlalu kuat
Tidak nyaman
Mengurangi kemampuan menduga
jarak
Iritasi kulit
35. Masalah sarung tangan
Bahan dapat menangkap bahan kimia
Mengurangi kepekaan tangan dan jari
Kebocoran dari lubang yang tidak
dikehendaki
Menyebabkan dermatitis
Menimbulkan bau tidak sedap
36. Masalah alat pelindung mata
Membatasi pandangan
Timbul kabut, noda, dan goresan luka
kecil.
Tdk dapat melihat kerusakan secara
visual
Beberapa kacamata memungkinkan
benda masuk dari samping