SlideShare a Scribd company logo
Fajar Rian Wulandari
1706973464
Pengalaman
Akustik
Lokasi : Masjid Agung At-Tin
Waktu : Weekend, Siang hari
Latar Belakang
Saya memilih tempat ini karena Masjid Agung At-Tin salah satu masjid besar di dekat rumah
saya. Pada saat itu saya datang untuk mentoring, kegiatan semacam diskusi dalam kelompok
kecil. Jadi saya dituntut untuk berbicara dan mendengarkan, akan tetapi pengalaman akustik
yang saya rasakan ketika berada di sana saat itu sangat buruk. Karena weekend, kondisi saat
itu sedang ada pernikahan dan ijab qabulnya diselenggarakan pada lantai sholat. Ketika itu,
saya yang berada di lantai yang sama dan hanya terpisah oleh partisi kayu masih mendengar
suara pantulan prosesi acaranya yang menggunakan pengeras suara. Suara yang dihasilkan
menggema dan menurut saya terlalu keras karena terdengar sampai keluar. Itu yang saya
dengar dari luar, mungkin akan lebih buruk jika berada di dalam ruangan tersebut.
Setelah saya analisis ternyata terdapat beberapa kesalahan yang mana mengurangi fungsi
akustik yang ada di ruangan tersebut. Diantaranya adalah penggunaan pengeras suara padahal
hampir keseluruhan material ruang tersebut terbuat dari marmer (material keras) yang mana
memantulkan suara tersebut. Di sisi lain, sajadah sholat yang ada pada ruang tersebut hanya
terdapat 2 baris dan letaknya jauh di depan. Yang artinya material absorbernya yang
berfungsi untuk meredam suara hanya sedikit. Selain itu partisi yang mengelilingi ruangan
tersebut terbuat dari kayu yang berlubang. Oleh karena ketiga hal yang menurut saya salah
itu, maka saya menyimpulkan bahwa ruang sholat ini dirancang untuk akustik alami dan tidak
menggunakan pengeras suara, jika saja memperbanyak sajadah pada lantai sholat agar tidak
timbul pantulan suara yang berlebih dan juga mengurangi lubang-lubang yang
memungkinkan suara keluar ruangan.
Jl. Taman Mini I No.3, RW.3,
Pinang Ranti, Kec. Makasar,
Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13560
Landasan Teori (Joko Sarwono, 2008)
Dilihat dari fungsinya, sudah jelas masjid digolongkan sebagai ruang yang didesain untuk
speech (percakapan). Maka dari itu, sudah semestinya pada saat merancang masjid, desain
akustik tidak boleh dikesampingkan. Pada sisi lain, sebagai bangunan ibadah, masjid
memiliki kebutuhan lain yang harus dipenuhi, misalnya kebutuhan akan keindahan, grand
(besar, sehingga orang yang masuk ke dalamnya merasa kecil dihadapan-Nya), dan bersih.
Untuk menciptakan kebutuhan tersebut, pada umumnya para arsitek memilih menggunakan
material-material yang memiliki permukaan keras dan berkesan bersih, seperti marmer,
granit, GRC, keramik dsb. Jika tidak dipertimbangkan, akan terjadi cacat akustik seperti
echoe, flutter echoe, dan sound focusing. Pada akhirnya akan mengganggu intelligibility
(kejelasan suara).
Menurut sebuah penelitian, bentuk kubah akan mempengaruhi akustiknya. Disebutkan bentuk
kubah sempurna cenderung memberikan gangguan akustik yang lebih signifikan
dibandingkan dengan bentuk kubah lainnya. Problem akustik utama yang diakibatkan oleh
bentuk kubah adalah adanya pemusatan suara, sehingga menyebabkan suara tidak tersebar
merata ke seluruh ruangan masjid.
Selain kubah, masalah akustik lainnya adalah sistem tata suara. Pada ruang percakapan,
pemasangan sistem tata suara hanya boleh dilakukan apabila kondisi akustik natural ruang
sudah dicapai (bekerja sesuai dengan fungsinya). Sistem tata suara seperti loudspeaker adalah
alat bantu untuk menciptakan kondisi mendengar yang lebih baik, tetapi bukan sistem untuk
memperbaiki akustik ruangan.
Informasi umum
Luas tanah : 70.000 m2
Luas bangunan: 10.413 m2
Daya Tampung: 25.850 orang
Sumber: http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/24/
Untuk ruang sholat dirancang untuk dapat menampung hingga lebih dari 10 ribu jemaah
dengan rincian 9000 jamaah di dalam masjid dan 1850 jamaah di selasar dan plaza.
Sumber:http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/masjid-agung-at-tin--tmii--jakarta-timur--fasilitas-keagamaan?lang=id
Gambaran material
Lantai dan Dinding
Keduanya sama-sama terbuat dari marmer yang
merupakan material keras. Dalam akustik,
berperan sebagai pemantul suara. Sedangkan
penutup lantai menggunakan sajadah (kain) yang
berperan sebagai peredam suara.
Partisi Dinding dan Langit-Langit
Partisi dinding terbuat dari kayu yang merupakan
material keras yang baik dalam meresonansikan
suara, sehingga baik sebagai pemantul. Akan
tetapi karena terdapat lubang udara, maka partisi
ini juga membiarkan (mentransmisikan) sebagian
suara keluar. Langit-langit terbuat dari gypsum
yang juga merupakan material keras, sehingga
langit-langitnya juga ikut memantulkan suara.
Akan tetapi karena permukaan partisi maupun
langit-langit yang tidak rata, mengakibatkan suara
yang datang menjadi terpecah (diffuse).
Ornamen Gantung dan Kubah
Lampu yang sengaja digantung dan ornamen-
ornamen segitiga yang berada pada bawah kubah
berfungsi sebagai pemecah suara karena
permukaannya yang tidak rata. Hal tersebut
didukung oleh material penyusunnya yang keras.
Pada bagian kubah tidak seluruhnya terbuat dari
Material
(Bahan)
Ornamen Gantung
(Metal)
Plafon
(Gypsum)
Dinding
(Marmer)
Partisi
(Kayu)
Lantai
(Marmer)
Penutup Lantai
(Fabric)
Peran
Diffuser
(Pemecah)
Transmitter
(Penerus)
Reflector
(Pemantul)
Absorber
(Peredam)
bahan yang masif, tapi ada juga bagian yang menggunakan kaca atau bahan transparan lain
yang berfungsi untuk memasukan cahaya. Di sisi lain, hal tersebut malah akan mempengaruhi
sistem akustik di sana karena sebagian suara akan tertransmisikan ke luar ruangan.
Balkon
Balkon cukup panjang, tapi tidak tercipta sound
shadow karena langit-langit di bawah balkon
bersifat sebagai penyebar. Selanjutnya pada
bagian atas balkon juga tidak terlalu buruk,
karena walaupun ada sebagian suara yang
ditransmisikan ke luar, ada banyak pantulan suara
lain yang dapat ditangkap oleh telinga pendengar.
Skema Perpindahan Suara ke Lantai Atas
Gambar skema suara
Noise dan Reverberation Time (RT)
Noise yang berasal dari luar ruangan biasanya berupa percakapan orang-orang dan juga
musik dari acara resepsi yang berada di lantai dasar. Suara itu masuk melalui lubang-lubang
udara yang berada pada partisi pintu dan juga yang berada pada dinding bagian atas dekat
langit-langit. Sedangkan untuk noise yang berasal dari luar bangunan, biasanya berasal dari
kendaraan yang melintas, acara dari gedung padepokan pencak silat, dan acara dari gedung
pewayangan. Akan tetapi hal tersebut tidak terdegar sama sekali dari dalam, karena letaknya
yang jauh dari jalan dan noise tersebut sudah lebih dahulu diredam oleh pohon-pohon di
sekeliling bangunan, serta akhirnya dipantulkan kembali oleh fasad bangunan yang berlapis
batu marmer.
Suara Datang
Suara Pantul
Bagaimana suara sampai ke lantai
atas balkon dapat berasal dari dua
kemungkinan. Pertama, berasal dari
penerusan suara asli secara langung.
Kedua, berasal dari pemecahan
suara, dimana saat suara mengenai
ornamen yang digantungkan pada
langit-langit, suara menjadi terpecah
dan memantul ke segala arah. Salah
satunya menuju ke atas balkon.
Sedangkan yang biasanya terdengar dari luar bangunan adalah suara hujan dan petir. Suara
tersebut tidak teredam dan terdengar jelas sekali. Bahkan ketika orang berbicara normal, akan
tertutupi dan mengharuskan bicara dengan lebih keras.
Untuk Reverberation Time, ruangan ini sepertinya memiliki RT yang cukup besar. Hal ini
dikarenakan banyaknya material keras (reflector) dan sedikitnya material lunak (absorber)
yang ada, sehingga suara akan terpantul terus menerus dan hanya sedikit material
peredamnya. Pada akhirnya kejelasan suara akan hilang karena tertutupi oleh pantulan-
pantulan suara.

More Related Content

More from Fajar Rian Wulandari

Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
Fajar Rian Wulandari
 
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Fajar Rian Wulandari
 
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta RumahPengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Fajar Rian Wulandari
 
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Fajar Rian Wulandari
 
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Fajar Rian Wulandari
 
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Fajar Rian Wulandari
 
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Fajar Rian Wulandari
 
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
Fajar Rian Wulandari
 
Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan
Fajar Rian Wulandari
 
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiLaporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Fajar Rian Wulandari
 
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 anMenganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Fajar Rian Wulandari
 
Naskah Drama
Naskah DramaNaskah Drama
Naskah Drama
Fajar Rian Wulandari
 
Pranata Politik
Pranata PolitikPranata Politik
Pranata Politik
Fajar Rian Wulandari
 
Perkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di NusantaraPerkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara
Fajar Rian Wulandari
 
MACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSESMACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSES
Fajar Rian Wulandari
 
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan ZatPlkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Fajar Rian Wulandari
 

More from Fajar Rian Wulandari (17)

Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
 
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
 
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta RumahPengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
Pengaruh dari Keberlanjutan Program Satu Juta Rumah
 
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan  yang Mendorong In...
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong In...
 
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
 
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
 
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
 
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
 
Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan
 
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiLaporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
 
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 anMenganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
 
Naskah Drama
Naskah DramaNaskah Drama
Naskah Drama
 
Pranata Politik
Pranata PolitikPranata Politik
Pranata Politik
 
Perkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di NusantaraPerkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara
 
MACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSESMACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSES
 
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan ZatPlkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
 
Sejarah Musik Jazz
Sejarah Musik JazzSejarah Musik Jazz
Sejarah Musik Jazz
 

Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin

  • 1. Fajar Rian Wulandari 1706973464 Pengalaman Akustik Lokasi : Masjid Agung At-Tin Waktu : Weekend, Siang hari Latar Belakang Saya memilih tempat ini karena Masjid Agung At-Tin salah satu masjid besar di dekat rumah saya. Pada saat itu saya datang untuk mentoring, kegiatan semacam diskusi dalam kelompok kecil. Jadi saya dituntut untuk berbicara dan mendengarkan, akan tetapi pengalaman akustik yang saya rasakan ketika berada di sana saat itu sangat buruk. Karena weekend, kondisi saat itu sedang ada pernikahan dan ijab qabulnya diselenggarakan pada lantai sholat. Ketika itu, saya yang berada di lantai yang sama dan hanya terpisah oleh partisi kayu masih mendengar suara pantulan prosesi acaranya yang menggunakan pengeras suara. Suara yang dihasilkan menggema dan menurut saya terlalu keras karena terdengar sampai keluar. Itu yang saya dengar dari luar, mungkin akan lebih buruk jika berada di dalam ruangan tersebut. Setelah saya analisis ternyata terdapat beberapa kesalahan yang mana mengurangi fungsi akustik yang ada di ruangan tersebut. Diantaranya adalah penggunaan pengeras suara padahal hampir keseluruhan material ruang tersebut terbuat dari marmer (material keras) yang mana memantulkan suara tersebut. Di sisi lain, sajadah sholat yang ada pada ruang tersebut hanya terdapat 2 baris dan letaknya jauh di depan. Yang artinya material absorbernya yang berfungsi untuk meredam suara hanya sedikit. Selain itu partisi yang mengelilingi ruangan tersebut terbuat dari kayu yang berlubang. Oleh karena ketiga hal yang menurut saya salah itu, maka saya menyimpulkan bahwa ruang sholat ini dirancang untuk akustik alami dan tidak menggunakan pengeras suara, jika saja memperbanyak sajadah pada lantai sholat agar tidak timbul pantulan suara yang berlebih dan juga mengurangi lubang-lubang yang memungkinkan suara keluar ruangan. Jl. Taman Mini I No.3, RW.3, Pinang Ranti, Kec. Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13560
  • 2. Landasan Teori (Joko Sarwono, 2008) Dilihat dari fungsinya, sudah jelas masjid digolongkan sebagai ruang yang didesain untuk speech (percakapan). Maka dari itu, sudah semestinya pada saat merancang masjid, desain akustik tidak boleh dikesampingkan. Pada sisi lain, sebagai bangunan ibadah, masjid memiliki kebutuhan lain yang harus dipenuhi, misalnya kebutuhan akan keindahan, grand (besar, sehingga orang yang masuk ke dalamnya merasa kecil dihadapan-Nya), dan bersih. Untuk menciptakan kebutuhan tersebut, pada umumnya para arsitek memilih menggunakan material-material yang memiliki permukaan keras dan berkesan bersih, seperti marmer, granit, GRC, keramik dsb. Jika tidak dipertimbangkan, akan terjadi cacat akustik seperti echoe, flutter echoe, dan sound focusing. Pada akhirnya akan mengganggu intelligibility (kejelasan suara). Menurut sebuah penelitian, bentuk kubah akan mempengaruhi akustiknya. Disebutkan bentuk kubah sempurna cenderung memberikan gangguan akustik yang lebih signifikan dibandingkan dengan bentuk kubah lainnya. Problem akustik utama yang diakibatkan oleh bentuk kubah adalah adanya pemusatan suara, sehingga menyebabkan suara tidak tersebar merata ke seluruh ruangan masjid. Selain kubah, masalah akustik lainnya adalah sistem tata suara. Pada ruang percakapan, pemasangan sistem tata suara hanya boleh dilakukan apabila kondisi akustik natural ruang sudah dicapai (bekerja sesuai dengan fungsinya). Sistem tata suara seperti loudspeaker adalah alat bantu untuk menciptakan kondisi mendengar yang lebih baik, tetapi bukan sistem untuk memperbaiki akustik ruangan. Informasi umum Luas tanah : 70.000 m2 Luas bangunan: 10.413 m2 Daya Tampung: 25.850 orang Sumber: http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/24/ Untuk ruang sholat dirancang untuk dapat menampung hingga lebih dari 10 ribu jemaah dengan rincian 9000 jamaah di dalam masjid dan 1850 jamaah di selasar dan plaza. Sumber:http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/masjid-agung-at-tin--tmii--jakarta-timur--fasilitas-keagamaan?lang=id
  • 3. Gambaran material Lantai dan Dinding Keduanya sama-sama terbuat dari marmer yang merupakan material keras. Dalam akustik, berperan sebagai pemantul suara. Sedangkan penutup lantai menggunakan sajadah (kain) yang berperan sebagai peredam suara. Partisi Dinding dan Langit-Langit Partisi dinding terbuat dari kayu yang merupakan material keras yang baik dalam meresonansikan suara, sehingga baik sebagai pemantul. Akan tetapi karena terdapat lubang udara, maka partisi ini juga membiarkan (mentransmisikan) sebagian suara keluar. Langit-langit terbuat dari gypsum yang juga merupakan material keras, sehingga langit-langitnya juga ikut memantulkan suara. Akan tetapi karena permukaan partisi maupun langit-langit yang tidak rata, mengakibatkan suara yang datang menjadi terpecah (diffuse). Ornamen Gantung dan Kubah Lampu yang sengaja digantung dan ornamen- ornamen segitiga yang berada pada bawah kubah berfungsi sebagai pemecah suara karena permukaannya yang tidak rata. Hal tersebut didukung oleh material penyusunnya yang keras. Pada bagian kubah tidak seluruhnya terbuat dari Material (Bahan) Ornamen Gantung (Metal) Plafon (Gypsum) Dinding (Marmer) Partisi (Kayu) Lantai (Marmer) Penutup Lantai (Fabric) Peran Diffuser (Pemecah) Transmitter (Penerus) Reflector (Pemantul) Absorber (Peredam)
  • 4. bahan yang masif, tapi ada juga bagian yang menggunakan kaca atau bahan transparan lain yang berfungsi untuk memasukan cahaya. Di sisi lain, hal tersebut malah akan mempengaruhi sistem akustik di sana karena sebagian suara akan tertransmisikan ke luar ruangan. Balkon Balkon cukup panjang, tapi tidak tercipta sound shadow karena langit-langit di bawah balkon bersifat sebagai penyebar. Selanjutnya pada bagian atas balkon juga tidak terlalu buruk, karena walaupun ada sebagian suara yang ditransmisikan ke luar, ada banyak pantulan suara lain yang dapat ditangkap oleh telinga pendengar. Skema Perpindahan Suara ke Lantai Atas Gambar skema suara Noise dan Reverberation Time (RT) Noise yang berasal dari luar ruangan biasanya berupa percakapan orang-orang dan juga musik dari acara resepsi yang berada di lantai dasar. Suara itu masuk melalui lubang-lubang udara yang berada pada partisi pintu dan juga yang berada pada dinding bagian atas dekat langit-langit. Sedangkan untuk noise yang berasal dari luar bangunan, biasanya berasal dari kendaraan yang melintas, acara dari gedung padepokan pencak silat, dan acara dari gedung pewayangan. Akan tetapi hal tersebut tidak terdegar sama sekali dari dalam, karena letaknya yang jauh dari jalan dan noise tersebut sudah lebih dahulu diredam oleh pohon-pohon di sekeliling bangunan, serta akhirnya dipantulkan kembali oleh fasad bangunan yang berlapis batu marmer. Suara Datang Suara Pantul Bagaimana suara sampai ke lantai atas balkon dapat berasal dari dua kemungkinan. Pertama, berasal dari penerusan suara asli secara langung. Kedua, berasal dari pemecahan suara, dimana saat suara mengenai ornamen yang digantungkan pada langit-langit, suara menjadi terpecah dan memantul ke segala arah. Salah satunya menuju ke atas balkon.
  • 5. Sedangkan yang biasanya terdengar dari luar bangunan adalah suara hujan dan petir. Suara tersebut tidak teredam dan terdengar jelas sekali. Bahkan ketika orang berbicara normal, akan tertutupi dan mengharuskan bicara dengan lebih keras. Untuk Reverberation Time, ruangan ini sepertinya memiliki RT yang cukup besar. Hal ini dikarenakan banyaknya material keras (reflector) dan sedikitnya material lunak (absorber) yang ada, sehingga suara akan terpantul terus menerus dan hanya sedikit material peredamnya. Pada akhirnya kejelasan suara akan hilang karena tertutupi oleh pantulan- pantulan suara.