SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ANALISIS MELALUI PENDEKATAN STILISTIKA PADA CERPEN “CINTAKU JAUH DI 
KOMODO” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA 
I. PENDAHULUAN 
Sebuah karya sastra memiliki banyak aspek untuk dikaji melalui berbagai pendekatan. 
Misalnya pada sebuah cerpen, kita dapat mengkajinya dari sisi manapun sesuai dengan 
pendekatan yang digunakan. Beragam pula pendekatan yang dapat diapkai untuk menganalisis 
suatu karya sastra. Salah satunya adalah pendekatan stilistika. 
Cerita pendek, yang merupakan salah satu jenis karya sastra dapat kita ambil beberapa 
unsurnya untuk kemudian dijadikan sebagai objek yang dikaji melalui pendekatan stilistika. 
Pendekatan stilistika sendiri meliputi gaya bunyi, irama, gaya kata, retorika, gaya kalimat, gaya 
wacana dan sebagainya. 
II. PEMBAHASAN 
2.1.Gaya Bunyi 
Gaya bunyi meliputi beberapa gaya kiasan bunyi. Dalam cerpen Cintaku Jauh di Komodo (CJK), 
gaya bunyi yang diketemukan yaitu: 
Simbolik bunyi
Simbolik bunyi adalah lambang rasa untuk menyimbolkan perasaan. Simbolik bunyi ini nampak 
dalam beberapa bagian dalam cerpen ini. 
Hanya laut. Hanya kekosongan. Laut dan langit bagai bertaut, tapi , mereka 
sebetulnya tidak bersentuhan sama sekali. Apakah aku akan bisa bertemu dengan kekasihku kali 
ini?………… ……………………….. 
………………………………………………………………(CJK, paragraf 6) 
Kata Laut dan langit bagai bertaut, menimbulkan kesan bahwa dalam keindahan laut 
yayang seolah-olah berhimpitan, si sku merasakan suatu kekosongan dan kesepian. Tercermin 
suasana murung dan muram. 
2.2.Irama 
Irama berarti efek yang ditimbulkan oleh gaya bunyi karena ulangan bunyi yang berturut-turut, 
tekanan bunyi, keras lemah, tinggi rendah. Dalam prosa, irama lebih bebas. 
Irama dalam cerpen ini dibentuk dari diksi dan rangkaian kalimat. Kebanyakan percakapan 
dalam cerpen ini menunjukkan irama yang menceriminkan suatu pengahrapan, dan keinginan 
mengenai bersatunya kembali kisah cinta antara si aku dengan kekasihnya. Hal ini tercermin 
dalam paragraf 1, 2, dan 3.
Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis 
melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku 
melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi 
kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya 
karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta 
akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku 
diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak 
saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias 
memutuskan hubungan cinta kami. Barankali itulah yang disebut dengan cinta abadi. (CJK, 
paragraf 1) 
AKU mengatakannya semacam takdir, karena kami memang tidak terpisahkan, tapi aku hanya 
berani mengatakannya semacam takdir, dan bukan takdir itu sendiri, karena sesungguhnyalah 
aku tidak akan bias tahu apakah cinta kami yang barangkali abadi itu adalah takdir. Kami seperti 
tiba-tiba saja ada dan saling mencintai sepenuh hati, tapi sungguh mati memang hanya seperti 
dan sekali lagihanya seperti, karena sesungguhnyalah hubungan cinta kami yang barangkali 
abadi itu adalah sesuatu yang diperjuangkan. Cinta yang abadi kukira bukanlah sesuatu yang 
diperjuangkan terus menerus sehingga cinta itu tetap ada, tetap bertahan, tetap membara, tetap 
penuh pesona, tetap menggelisahkan, tetap misterius, dan tetap terus-menerus menimbulkan 
tanda Tanya: Cintakah kau padaku? Cintakah kau padaku? (CJK, paragraf 2) 
Setiap kali kami mati dan dilahirkan kembali, kami selalu bisa saling mengenali dan 
mengusahakan seaglanya untuk menyatu kemabli. Kami memang diciptakan dari sepasang 
bayang-bayang dan bayang-bayang bisa berkelebat menembus segala tabir, namun kami tidak 
pernah lahir kembali sebagai sepasang baying-bayang yang bisa berkelebat seenak udel kami, 
begitu juga bayang-bayang kami yang selalu mengikuti, menempel seperti ketan, lengket bagai 
benalu, barangkali menunggu kami mati dan menjadi pasangan baru. Apabila kami berbeda kulit, 
kemudian berbeda kelas sosial, lantas berbeda agama pula-betapa beratnya usaha kami 
menyatukan diri. Walaupun kami terbukti saling mencintai, terlalu banyak menusia merasa 
berhak untuk tidak setuju dan melarang hubungan kami. Apalagi jika kami lahir kembali masing-masing 
sebagai pasangan resmi orang lain, nah, tiada seorangpun yang akan mengizinkan dirinya 
untuk memahami, bahkan kami pun bisa bingung sendiri. (CJK, paragraf 3)
2.3.Gaya kata 
Etimologi 
Etimologi meliputi asal usul kata dan penciptaan kata baru. Dalam cerpen CJK ditemukan 
beberapa etimologi. Diantaranya ada kata takdir pada paragraf ke-1, dan kata sahih pada paragraf 
ke-10. 
Kata takdir berasal dari bahasa Arab, yang berarti ketentuan atau suratan Tuhan. 
Sedangkan kata sahih juga berasal dari bahasa Arab yang artinya sah, yang dipercaya, atau 
resmi. Kata-kata tersebut dapat dilihat di kutipan di bawah ini. 
Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis 
melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku 
melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi 
kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya 
karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta 
akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku 
diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak 
saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias 
memutuskan hubungan cinta kami. Barankali itulah yang disebut dengan cinta abadi. 
…………………………………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………
Kami bertemu pada suatu siang yang panas dan aku sedang mendaki ketika kulihat ia merayap 
ke arahku di bawah kerimbunan semak-semak. Apakah yang masih bisa kukenal dari kekasihku 
yang cantik jelita pada komodo jantan ini? Tadinya masih kuharapkan pandangan mata yang 
penuh dengan cintam tapi hanya kulihat sebuah pandangan mata yang kosong. Sudah jelas ia 
tampak kelaparan, dan kukira ia tidak mengenaliku lagi-apakah masih sahih jika aku tetap 
berusaha mempertahankan cinta? Dalam keadaan seperti ini, aku menajdi ragu, apakah cinta 
yang abadi itu sebenarnya memang ada, ataukah hanya seolah-olah ada dan dipercaya begitu 
rupa sehingga mengelabui para peminatnya? Mungkin cinta ternyata mengenal wujud-meskipun 
komodo jantan itu memang penjelmaan kekasihku, dan aku sangat mencintainya, aku bertanya-tanya 
apakah aku bisa mencintainya seperti aku mencintai kekasihku…. 
Morfologi 
Morfologi berisikan pembentukan kata-kata secara gramatikal baik itu awalan, akhiran, maupun 
awalan dan akhiran. 
Kata 
Dasar kata 
Imbuhan 
Awalan
Akhiran 
Awalan+akhiran 
kekosongan 
kosong 
ke+…+an 
hanyalah 
hanya
-lah 
dibatasi 
batas 
di+…+i 
melingkar
lingkar 
me-lingkaran 
lingkar 
-an
berubah 
ubah 
ber-jaraknya 
jarak
-nya 
mengarungi 
arung 
me+…+i 
mengatakannya 
kata
me+…+nya 
sesungguhnyalah 
sungguh 
se+…+nya+lah 
diperjuangkan 
juang
di+per+…+kan 
menggelisahkan 
gelisah 
me+…+kam 
cintakah 
cinta
-kah 
pasangan 
pasang 
-an 
kelahiran
lahir 
ke+…+an 
sebelumnya 
belum 
se+…+nya
mempersatukan 
satu 
me+per+…+kan 
percintaan 
cinta
per+…+an 
menjelajahi 
jelajah 
me+…+i 
sejumlah 
jumlah 
se+…
bersenjatakan 
senjata 
ber+…+kan 
kerimbunan 
rimbun
ke+…+an 
Semantik 
Gaya semantik terdiri dari penekanan arti atau makna kata. diantaranya gaya kosakata, diksi atau 
gaya pemilihan kata, gaya bahasa kiasan, dan gaya sarana retotika yang menekankan penggunaan 
kata (bukan penggunaan kalimat). 
Gaya kosakata 
Gaya kosakata adalah penggunaan kosakata kosa kata tertentu untuk mendapatkan efek 
kepuitisan tertentu. Cerpen CJK karya Seno Gumira Ajidarma menggunakan kata-kata bahasa 
asing dan kata serpan dari bahasa daerah. Kata-kata itu adalah takdir, sahih, udel, apartemen. 
Gaya pemilihan kata
Diksi digunakan untuk mendapatkan arti setepat-tepatnya guna intensitas pernyataan atau 
ekspresi. Kata-kata yang dipergunakan dipilih oleh pengarang karena dianggap paling tepat 
untuk mendapatkan makna. 
kata 
penggambaran 
berkarat 
sesuatu yang sudah berusia sangat tua dan tidak lagi nampak bagus 
berkelebat 
melintas, tetapi hanya sekilas 
Kata-kata tersebut dapat dijumpai dalam kutipan sebagai berikut:
Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis 
melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku 
melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi 
kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya 
karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta 
akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku 
diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak 
saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias 
memutuskan hubungan cinta kami. Barangkali itulah yang disebut dengan cinta abadi. (CJK, 
paragraf 1) 
…………………………………………………………………………………………………… 
………………………………………………… 
Setiap kali kami mati dan dilahirkan kembali, kami selalu bisa saling mengenali dan 
mengusahakan segalanya untuk menyatu kemabli. Kami memang diciptakan dari sepasang 
bayang-bayang dan bayang-bayang bisa berkelebat menembus segala tabir, namun kami tidak 
pernah lahir kembali sebagai sepasang bayang0bayang yang bisa berkelebat seenak udel kami, 
begitu juga bayang-bayang kami yang selalu mengikuti, menempel seperti ketan, lengket bagai 
benalu, barangkali menunggu kami mati dan menjadi pasangan baru. Apabila kami berbeda kulit, 
kemudian berbeda kelas social, lantas berbeda agama pula-betapa beratnya usaha kami 
menyatukan diri. Walaupuan kami terbukti saling mencintai, terlalu banyak menusia merasa 
berhak untuk tidak setuju dan melarang hubungan kami. Apalagi jika kami lahir kembali masing-masing 
sebagai pasangan resmi orang lain, nah, tiada seorangpun yang akan mengizinkan dirinya 
untuk memahami, bahkan kami pun bisa bingung sendiri. (CJK, paragraf 3) 
Gaya bahasa kiasan
Gaya bahasa kiasan adalah penggunaan bahasa kiasan untuk menyatakan suatu hal secara tidak 
langsung dengan menyamakan suatu hal dengan hal yng lain yang sesungguhnya tidak sama aau 
menyatakan suatu hal dengan hal lain untuk mendapatkan gambaran angan atau imaji yang jelas. 
Kiasan menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Ada beberapa kata yang mengandung 
personifikasi dalam cerpen ini. Personifikasi adalah pengungkapan sesuatu yang disamakan 
dengan makhluk yang hidup/dapat bergerak. Terdapat dalam paragraf ke-1 yaitu pada kata “… 
perahuku melaju menembus angin…….”. kemudian pada paragraf ke 2 yaitu dalam kalimat 
“……Sehingga cinta tetap ada, tetap bertahan, tetap membara, tetap penuh pesona……..”. Kata 
menembus dan penuh pesona biasa digunakan untuk sesuatu yang hidup dan dapat bergerak. 
Gaya bahasa lain yang terdapat dalam cerpen ini yaitu simile, yang meruapakan bahasa kiasan 
yang menyamakan suatu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata pembanding : seperti, 
sebagai, bagai, bak, semisal, umpama, dan kata-kata sejenis yang lain. Hal ini nampak pada 
paragraf ke-3. 
Setiap kali kami mati dan dilahirkan kembali, kami selalu bisa saling mengenali dan 
mengusahakan seaglanya untuk menyatu kemabli. Kami memang diciptakan dari sepasang 
bayang-bayang dan bayang-bayang bisa berkelebat menembus segala tabir, namun kami tidak 
pernah lahir kembali sebagai sepasang bayang-bayang yang bisa berkelebat seenak udel kami, 
begitu juga bayang-bayang kami yang selalu mengikuti, menempel seperti ketan, lengket bagai 
benalu, barangkali menunggu kami mati dan menjadi pasangan baru. Apabila kami berbeda kulit, 
kemudian berbeda kelas social, lantas berbeda agama pula-betapa beratnya usaha kami 
menyatukan diri. Walaupuan kami terbukti saling mencintai, terlalu banyak menusia merasa 
berhak untuk tidak setuju dan melarang hubungan kami. Apalagi jika kami lahir kembali masing-masing 
sebagai pasangan resmi orang lain, nah, tiada seorangpun yang akan mengizinkan dirinya 
untuk memahami, bahkan kami pun bisa bingung sendiri.(CJK, paragraf 3) 
Kata sebagai lambang kebahasaan yang ada dalam karya sastra pada dasarnya adalah simbol. 
Termasuk pada pemilihan sebuah kata atau susunan kata menjadi suatu judul. Judul tu sendiri 
akan menyimbolkan serangkaian isi cerita. Pada cerpennya, CJK, Seno Gumira Ajidarma 
mencoba mengungkan bentuk cinta yang tidak biasa, dalam hal ini cinta antara manusia dengan
hewan. Dalam penulisan cerpen ini, nampaknya pengarang terinspirasi pada karya yang lain dan 
meramunya dengan beberapa fakta yang berkoherensi sehingga menciptakan sebuah karya baru 
yang unik. 
Diksi 
Diksi adalah pemilihan penggunaan kata untuk mendapatkan arti yang tepat, untuk menunjukkan 
ekspresi. Pemilihan diksi dalam cerpen ini menunjukkan adanya harapan, keinginan, walau 
sedikit bercampur keputus asaan, seperti pada paragraf ke-1 dan juga paragraf ke-5. 
Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis 
melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku 
melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi 
kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya 
karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta 
akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku 
diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak 
saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias 
memutuskan hubungan cinta kami. Barankali itulah yang disebut dengan cinta abadi. (CJK, 
paragraf 1) 
…………………………………………………………………………………………………… 
……………………………………………………… 
Dalam sejarah percintaan kami dari abad ke abad, belum pernah kami lahir kembali dengan 
berbeda spesies seperti ini. Karena kami selalu berperilaku baik, kami selalu lahir kembali 
sebagai manusia-kesalahan apakah yang telah dilakukan kekasihku, dan aku tidak 
mengetahuinya, sehingga lkahir kembali sebagai komodo? Apakah ia masih akan mengenaliku
dangan pancaindra dan otaknya sebagai seekor komodo? Kalaulah aku masih memnpunyai 
kepekaan untuk mengenalinya, bagaimanakah caranya ia akan mengenaliku-dan apa yang akan 
kami lakukan? Aku tidak mungkin mengawini dan membawanya sebagi seekor komodo ke 
dalam apartemenku di Jakarta. Pasti Supermie tidak akan pula mengenyangkannya. Atas nama 
cinta, apakah yang masih bisa kulakukan untukmu kekasihku? (CJK, paragraf 5) 
2.4.Retorika 
Penggunaan retorika disini bertujuan untuk berusaha menarik perasaan atau pikiran pembaca 
sehingga pembaca ikut masuk dan merasakan apa yang dikhayalkan penulis hingga terasuk 
pikirannya. Dalam cerpen ini, penulis berusaha menatik pikiran pembaca untuk hanyut 
merasakan kegundahan hati si aku yang bertanya-tanya mengenai kisah cintanya sengan 
kekasihnya. 
2.5.Gaya kalimat dan gaya wacana
Gaya kalimat dan wacana dalam CJK secara keseluruhan menggunakan bahasa Indonesia yang 
baku. Ada beberapa kata yang merupakan serapan dari bahasa asing seperti takdir, sahih, 
apartemen. Ada juga kata serapan dari bahasa daerah seperti kata udel.

More Related Content

What's hot

Naskah drama cinderela
Naskah drama cinderelaNaskah drama cinderela
Naskah drama cinderelaagung hanafi
 
Pertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearPertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearMonich Rhd
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAAkadusyifa .
 
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)RamdaniahYazidi
 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelAna Sugiyarti
 
Sifat Sifat Bangun Datar Segiempat
Sifat Sifat Bangun Datar SegiempatSifat Sifat Bangun Datar Segiempat
Sifat Sifat Bangun Datar SegiempatFranxisca Kurniawati
 
Teks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang Pokak
Teks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang PokakTeks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang Pokak
Teks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang PokakUNESA
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangAna Sugiyarti
 
Ulangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virusUlangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virusMaman Sulaeman
 
Bangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTBangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTprofkhafifa
 
Peran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bkPeran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bkLia Destiani
 
Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1
Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1
Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1bambangfirmanu
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Distribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyuDistribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyuQorry Annisya
 

What's hot (20)

Naskah drama cinderela
Naskah drama cinderelaNaskah drama cinderela
Naskah drama cinderela
 
Pertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearPertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linear
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
 
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel
 
Sifat Sifat Bangun Datar Segiempat
Sifat Sifat Bangun Datar SegiempatSifat Sifat Bangun Datar Segiempat
Sifat Sifat Bangun Datar Segiempat
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Teks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang Pokak
Teks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang PokakTeks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang Pokak
Teks Prosedur Kewirausahaan: Kue Lumpur dan Wedang Pokak
 
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
Ulangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virusUlangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virus
 
Bangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTBangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPT
 
Peran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bkPeran guru matematika dalam bk
Peran guru matematika dalam bk
 
CIRI - CIRI BANGUN DATAR.ppt
CIRI - CIRI BANGUN DATAR.pptCIRI - CIRI BANGUN DATAR.ppt
CIRI - CIRI BANGUN DATAR.ppt
 
Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1
Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1
Bab7 garis singgung lingkaran kelas8semester2 1
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
4a media pembelajaran
4a media pembelajaran4a media pembelajaran
4a media pembelajaran
 
Osmosis & Difusi
Osmosis & DifusiOsmosis & Difusi
Osmosis & Difusi
 
Distribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyuDistribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyu
 

Similar to Analisis melalui pendekatan stilistika pada cerpen

Similar to Analisis melalui pendekatan stilistika pada cerpen (20)

B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
 
Puisi cinta
Puisi cintaPuisi cinta
Puisi cinta
 
bahasa.docx
bahasa.docxbahasa.docx
bahasa.docx
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporerPuisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Gh
GhGh
Gh
 
Love story
Love storyLove story
Love story
 
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptxidentifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
 
Antologi puisi egois maghfur amien
Antologi puisi egois maghfur amienAntologi puisi egois maghfur amien
Antologi puisi egois maghfur amien
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
analisis
analisisanalisis
analisis
 
Puisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzahPuisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzah
 
Biarkan Cinta Kami Bersemi
Biarkan Cinta Kami BersemiBiarkan Cinta Kami Bersemi
Biarkan Cinta Kami Bersemi
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Teks Puisi2 Ws Rendra
Teks Puisi2 Ws RendraTeks Puisi2 Ws Rendra
Teks Puisi2 Ws Rendra
 
Teks Puisi2 Ws
Teks Puisi2 WsTeks Puisi2 Ws
Teks Puisi2 Ws
 
PUISI "antologi Maghfur Amien"
PUISI "antologi Maghfur Amien"PUISI "antologi Maghfur Amien"
PUISI "antologi Maghfur Amien"
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)
 
Puisi penyisian fl2sn 2017
Puisi penyisian fl2sn 2017Puisi penyisian fl2sn 2017
Puisi penyisian fl2sn 2017
 
Buku puisi dangdut makrifat mashuri
Buku puisi dangdut makrifat mashuriBuku puisi dangdut makrifat mashuri
Buku puisi dangdut makrifat mashuri
 

Analisis melalui pendekatan stilistika pada cerpen

  • 1. ANALISIS MELALUI PENDEKATAN STILISTIKA PADA CERPEN “CINTAKU JAUH DI KOMODO” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA I. PENDAHULUAN Sebuah karya sastra memiliki banyak aspek untuk dikaji melalui berbagai pendekatan. Misalnya pada sebuah cerpen, kita dapat mengkajinya dari sisi manapun sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Beragam pula pendekatan yang dapat diapkai untuk menganalisis suatu karya sastra. Salah satunya adalah pendekatan stilistika. Cerita pendek, yang merupakan salah satu jenis karya sastra dapat kita ambil beberapa unsurnya untuk kemudian dijadikan sebagai objek yang dikaji melalui pendekatan stilistika. Pendekatan stilistika sendiri meliputi gaya bunyi, irama, gaya kata, retorika, gaya kalimat, gaya wacana dan sebagainya. II. PEMBAHASAN 2.1.Gaya Bunyi Gaya bunyi meliputi beberapa gaya kiasan bunyi. Dalam cerpen Cintaku Jauh di Komodo (CJK), gaya bunyi yang diketemukan yaitu: Simbolik bunyi
  • 2. Simbolik bunyi adalah lambang rasa untuk menyimbolkan perasaan. Simbolik bunyi ini nampak dalam beberapa bagian dalam cerpen ini. Hanya laut. Hanya kekosongan. Laut dan langit bagai bertaut, tapi , mereka sebetulnya tidak bersentuhan sama sekali. Apakah aku akan bisa bertemu dengan kekasihku kali ini?………… ……………………….. ………………………………………………………………(CJK, paragraf 6) Kata Laut dan langit bagai bertaut, menimbulkan kesan bahwa dalam keindahan laut yayang seolah-olah berhimpitan, si sku merasakan suatu kekosongan dan kesepian. Tercermin suasana murung dan muram. 2.2.Irama Irama berarti efek yang ditimbulkan oleh gaya bunyi karena ulangan bunyi yang berturut-turut, tekanan bunyi, keras lemah, tinggi rendah. Dalam prosa, irama lebih bebas. Irama dalam cerpen ini dibentuk dari diksi dan rangkaian kalimat. Kebanyakan percakapan dalam cerpen ini menunjukkan irama yang menceriminkan suatu pengahrapan, dan keinginan mengenai bersatunya kembali kisah cinta antara si aku dengan kekasihnya. Hal ini tercermin dalam paragraf 1, 2, dan 3.
  • 3. Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias memutuskan hubungan cinta kami. Barankali itulah yang disebut dengan cinta abadi. (CJK, paragraf 1) AKU mengatakannya semacam takdir, karena kami memang tidak terpisahkan, tapi aku hanya berani mengatakannya semacam takdir, dan bukan takdir itu sendiri, karena sesungguhnyalah aku tidak akan bias tahu apakah cinta kami yang barangkali abadi itu adalah takdir. Kami seperti tiba-tiba saja ada dan saling mencintai sepenuh hati, tapi sungguh mati memang hanya seperti dan sekali lagihanya seperti, karena sesungguhnyalah hubungan cinta kami yang barangkali abadi itu adalah sesuatu yang diperjuangkan. Cinta yang abadi kukira bukanlah sesuatu yang diperjuangkan terus menerus sehingga cinta itu tetap ada, tetap bertahan, tetap membara, tetap penuh pesona, tetap menggelisahkan, tetap misterius, dan tetap terus-menerus menimbulkan tanda Tanya: Cintakah kau padaku? Cintakah kau padaku? (CJK, paragraf 2) Setiap kali kami mati dan dilahirkan kembali, kami selalu bisa saling mengenali dan mengusahakan seaglanya untuk menyatu kemabli. Kami memang diciptakan dari sepasang bayang-bayang dan bayang-bayang bisa berkelebat menembus segala tabir, namun kami tidak pernah lahir kembali sebagai sepasang baying-bayang yang bisa berkelebat seenak udel kami, begitu juga bayang-bayang kami yang selalu mengikuti, menempel seperti ketan, lengket bagai benalu, barangkali menunggu kami mati dan menjadi pasangan baru. Apabila kami berbeda kulit, kemudian berbeda kelas sosial, lantas berbeda agama pula-betapa beratnya usaha kami menyatukan diri. Walaupun kami terbukti saling mencintai, terlalu banyak menusia merasa berhak untuk tidak setuju dan melarang hubungan kami. Apalagi jika kami lahir kembali masing-masing sebagai pasangan resmi orang lain, nah, tiada seorangpun yang akan mengizinkan dirinya untuk memahami, bahkan kami pun bisa bingung sendiri. (CJK, paragraf 3)
  • 4. 2.3.Gaya kata Etimologi Etimologi meliputi asal usul kata dan penciptaan kata baru. Dalam cerpen CJK ditemukan beberapa etimologi. Diantaranya ada kata takdir pada paragraf ke-1, dan kata sahih pada paragraf ke-10. Kata takdir berasal dari bahasa Arab, yang berarti ketentuan atau suratan Tuhan. Sedangkan kata sahih juga berasal dari bahasa Arab yang artinya sah, yang dipercaya, atau resmi. Kata-kata tersebut dapat dilihat di kutipan di bawah ini. Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias memutuskan hubungan cinta kami. Barankali itulah yang disebut dengan cinta abadi. …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………
  • 5. Kami bertemu pada suatu siang yang panas dan aku sedang mendaki ketika kulihat ia merayap ke arahku di bawah kerimbunan semak-semak. Apakah yang masih bisa kukenal dari kekasihku yang cantik jelita pada komodo jantan ini? Tadinya masih kuharapkan pandangan mata yang penuh dengan cintam tapi hanya kulihat sebuah pandangan mata yang kosong. Sudah jelas ia tampak kelaparan, dan kukira ia tidak mengenaliku lagi-apakah masih sahih jika aku tetap berusaha mempertahankan cinta? Dalam keadaan seperti ini, aku menajdi ragu, apakah cinta yang abadi itu sebenarnya memang ada, ataukah hanya seolah-olah ada dan dipercaya begitu rupa sehingga mengelabui para peminatnya? Mungkin cinta ternyata mengenal wujud-meskipun komodo jantan itu memang penjelmaan kekasihku, dan aku sangat mencintainya, aku bertanya-tanya apakah aku bisa mencintainya seperti aku mencintai kekasihku…. Morfologi Morfologi berisikan pembentukan kata-kata secara gramatikal baik itu awalan, akhiran, maupun awalan dan akhiran. Kata Dasar kata Imbuhan Awalan
  • 6. Akhiran Awalan+akhiran kekosongan kosong ke+…+an hanyalah hanya
  • 7. -lah dibatasi batas di+…+i melingkar
  • 10. -nya mengarungi arung me+…+i mengatakannya kata
  • 11. me+…+nya sesungguhnyalah sungguh se+…+nya+lah diperjuangkan juang
  • 12. di+per+…+kan menggelisahkan gelisah me+…+kam cintakah cinta
  • 13. -kah pasangan pasang -an kelahiran
  • 14. lahir ke+…+an sebelumnya belum se+…+nya
  • 16. per+…+an menjelajahi jelajah me+…+i sejumlah jumlah se+…
  • 18. ke+…+an Semantik Gaya semantik terdiri dari penekanan arti atau makna kata. diantaranya gaya kosakata, diksi atau gaya pemilihan kata, gaya bahasa kiasan, dan gaya sarana retotika yang menekankan penggunaan kata (bukan penggunaan kalimat). Gaya kosakata Gaya kosakata adalah penggunaan kosakata kosa kata tertentu untuk mendapatkan efek kepuitisan tertentu. Cerpen CJK karya Seno Gumira Ajidarma menggunakan kata-kata bahasa asing dan kata serpan dari bahasa daerah. Kata-kata itu adalah takdir, sahih, udel, apartemen. Gaya pemilihan kata
  • 19. Diksi digunakan untuk mendapatkan arti setepat-tepatnya guna intensitas pernyataan atau ekspresi. Kata-kata yang dipergunakan dipilih oleh pengarang karena dianggap paling tepat untuk mendapatkan makna. kata penggambaran berkarat sesuatu yang sudah berusia sangat tua dan tidak lagi nampak bagus berkelebat melintas, tetapi hanya sekilas Kata-kata tersebut dapat dijumpai dalam kutipan sebagai berikut:
  • 20. Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias memutuskan hubungan cinta kami. Barangkali itulah yang disebut dengan cinta abadi. (CJK, paragraf 1) …………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………… Setiap kali kami mati dan dilahirkan kembali, kami selalu bisa saling mengenali dan mengusahakan segalanya untuk menyatu kemabli. Kami memang diciptakan dari sepasang bayang-bayang dan bayang-bayang bisa berkelebat menembus segala tabir, namun kami tidak pernah lahir kembali sebagai sepasang bayang0bayang yang bisa berkelebat seenak udel kami, begitu juga bayang-bayang kami yang selalu mengikuti, menempel seperti ketan, lengket bagai benalu, barangkali menunggu kami mati dan menjadi pasangan baru. Apabila kami berbeda kulit, kemudian berbeda kelas social, lantas berbeda agama pula-betapa beratnya usaha kami menyatukan diri. Walaupuan kami terbukti saling mencintai, terlalu banyak menusia merasa berhak untuk tidak setuju dan melarang hubungan kami. Apalagi jika kami lahir kembali masing-masing sebagai pasangan resmi orang lain, nah, tiada seorangpun yang akan mengizinkan dirinya untuk memahami, bahkan kami pun bisa bingung sendiri. (CJK, paragraf 3) Gaya bahasa kiasan
  • 21. Gaya bahasa kiasan adalah penggunaan bahasa kiasan untuk menyatakan suatu hal secara tidak langsung dengan menyamakan suatu hal dengan hal yng lain yang sesungguhnya tidak sama aau menyatakan suatu hal dengan hal lain untuk mendapatkan gambaran angan atau imaji yang jelas. Kiasan menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Ada beberapa kata yang mengandung personifikasi dalam cerpen ini. Personifikasi adalah pengungkapan sesuatu yang disamakan dengan makhluk yang hidup/dapat bergerak. Terdapat dalam paragraf ke-1 yaitu pada kata “… perahuku melaju menembus angin…….”. kemudian pada paragraf ke 2 yaitu dalam kalimat “……Sehingga cinta tetap ada, tetap bertahan, tetap membara, tetap penuh pesona……..”. Kata menembus dan penuh pesona biasa digunakan untuk sesuatu yang hidup dan dapat bergerak. Gaya bahasa lain yang terdapat dalam cerpen ini yaitu simile, yang meruapakan bahasa kiasan yang menyamakan suatu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata pembanding : seperti, sebagai, bagai, bak, semisal, umpama, dan kata-kata sejenis yang lain. Hal ini nampak pada paragraf ke-3. Setiap kali kami mati dan dilahirkan kembali, kami selalu bisa saling mengenali dan mengusahakan seaglanya untuk menyatu kemabli. Kami memang diciptakan dari sepasang bayang-bayang dan bayang-bayang bisa berkelebat menembus segala tabir, namun kami tidak pernah lahir kembali sebagai sepasang bayang-bayang yang bisa berkelebat seenak udel kami, begitu juga bayang-bayang kami yang selalu mengikuti, menempel seperti ketan, lengket bagai benalu, barangkali menunggu kami mati dan menjadi pasangan baru. Apabila kami berbeda kulit, kemudian berbeda kelas social, lantas berbeda agama pula-betapa beratnya usaha kami menyatukan diri. Walaupuan kami terbukti saling mencintai, terlalu banyak menusia merasa berhak untuk tidak setuju dan melarang hubungan kami. Apalagi jika kami lahir kembali masing-masing sebagai pasangan resmi orang lain, nah, tiada seorangpun yang akan mengizinkan dirinya untuk memahami, bahkan kami pun bisa bingung sendiri.(CJK, paragraf 3) Kata sebagai lambang kebahasaan yang ada dalam karya sastra pada dasarnya adalah simbol. Termasuk pada pemilihan sebuah kata atau susunan kata menjadi suatu judul. Judul tu sendiri akan menyimbolkan serangkaian isi cerita. Pada cerpennya, CJK, Seno Gumira Ajidarma mencoba mengungkan bentuk cinta yang tidak biasa, dalam hal ini cinta antara manusia dengan
  • 22. hewan. Dalam penulisan cerpen ini, nampaknya pengarang terinspirasi pada karya yang lain dan meramunya dengan beberapa fakta yang berkoherensi sehingga menciptakan sebuah karya baru yang unik. Diksi Diksi adalah pemilihan penggunaan kata untuk mendapatkan arti yang tepat, untuk menunjukkan ekspresi. Pemilihan diksi dalam cerpen ini menunjukkan adanya harapan, keinginan, walau sedikit bercampur keputus asaan, seperti pada paragraf ke-1 dan juga paragraf ke-5. Hanya laut. Hanya kekosongan. Dunia hanyalah laut dan langit yang dibatasi garis tipis melingkar, membentuk garis lingkaran yang tiada pernah berubah jaraknya, meski perahuku melaju menembus angin yang bergaram.bibirku terasa asin dan rambutku menyerap garam, tapi kutahu cintaku belum akan berkarat bila tiba di pulau itu. Bagaimana cinta akan berkarat hanya karena sebuah jarak, dari suatu masa ketika cinta pertama kali ada? Lagi pula bagaimana cinta akan berkarat karena angin yang bergaram jika cinta memang bukan besi? Aku dan kekasihku diciptakan dari sepasang bayang-bayang di tambok yang tubuhnya sudah mati, dan semenjak saat itu kami menjadi semacam takdir ketika tiada sesuatu pun di dunia ini yang bias memutuskan hubungan cinta kami. Barankali itulah yang disebut dengan cinta abadi. (CJK, paragraf 1) …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………… Dalam sejarah percintaan kami dari abad ke abad, belum pernah kami lahir kembali dengan berbeda spesies seperti ini. Karena kami selalu berperilaku baik, kami selalu lahir kembali sebagai manusia-kesalahan apakah yang telah dilakukan kekasihku, dan aku tidak mengetahuinya, sehingga lkahir kembali sebagai komodo? Apakah ia masih akan mengenaliku
  • 23. dangan pancaindra dan otaknya sebagai seekor komodo? Kalaulah aku masih memnpunyai kepekaan untuk mengenalinya, bagaimanakah caranya ia akan mengenaliku-dan apa yang akan kami lakukan? Aku tidak mungkin mengawini dan membawanya sebagi seekor komodo ke dalam apartemenku di Jakarta. Pasti Supermie tidak akan pula mengenyangkannya. Atas nama cinta, apakah yang masih bisa kulakukan untukmu kekasihku? (CJK, paragraf 5) 2.4.Retorika Penggunaan retorika disini bertujuan untuk berusaha menarik perasaan atau pikiran pembaca sehingga pembaca ikut masuk dan merasakan apa yang dikhayalkan penulis hingga terasuk pikirannya. Dalam cerpen ini, penulis berusaha menatik pikiran pembaca untuk hanyut merasakan kegundahan hati si aku yang bertanya-tanya mengenai kisah cintanya sengan kekasihnya. 2.5.Gaya kalimat dan gaya wacana
  • 24. Gaya kalimat dan wacana dalam CJK secara keseluruhan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Ada beberapa kata yang merupakan serapan dari bahasa asing seperti takdir, sahih, apartemen. Ada juga kata serapan dari bahasa daerah seperti kata udel.