Dokumen tersebut membahas tentang soal dan pembahasan mengenai koloid. Beberapa poin yang diangkat antara lain proses pembentukan koloid melalui hidrolisis, dispersi, dan kondensasi, serta contoh-contoh aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti proses cuci darah, kabut, dan pembentukan delta."
Dokumen tersebut menjelaskan tentang air sadah, jenis-jenisnya (sementara dan tetap), cara menghilangkan kesadahan air melalui pemanasan atau penambahan larutan karbonat, serta efek air sadah bagi kehidupan sehari-hari dan industri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan gas hidrogen dari limbah aluminium, cara mengisolasi gas hidrogen, dan pembuatan tawas dari limbah reaksi gas hidrogen.
Dokumen tersebut membahas tentang soal dan pembahasan mengenai koloid. Beberapa poin yang diangkat antara lain proses pembentukan koloid melalui hidrolisis, dispersi, dan kondensasi, serta contoh-contoh aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti proses cuci darah, kabut, dan pembentukan delta."
Dokumen tersebut menjelaskan tentang air sadah, jenis-jenisnya (sementara dan tetap), cara menghilangkan kesadahan air melalui pemanasan atau penambahan larutan karbonat, serta efek air sadah bagi kehidupan sehari-hari dan industri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan gas hidrogen dari limbah aluminium, cara mengisolasi gas hidrogen, dan pembuatan tawas dari limbah reaksi gas hidrogen.
Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kesadahan air dengan menggunakan NaEDTA sebagai titran. Sampel air dititrasi hingga berubah warna menjadi biru langit menggunakan indikator EBT. Rata-rata kesadahan air sampel adalah 121,67 ppm yang termasuk kategori tinggi.
Analisis kation dilakukan dengan memisahkan kation ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimia dan reaksi identifikasi. Kation dalam setiap golongan akan bereaksi dengan pereaksi khusus untuk membentuk endapan tertentu yang memungkinkan identifikasi kation. Golongan 1 akan mengendap dengan asam klorida, golongan 2 dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam, dan seterusnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang analisis kation secara kualitatif melalui pemisahan golongan dan tes spesifik. Terdapat lima langkah utama yaitu analisis pendahuluan, penentuan golongan, pemisahan golongan, dan tes spesifik untuk mengidentifikasi kation. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, dan prosedur yang digunakan dalam analisis kation secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yaitu sistem dispersi dengan ukuran partikel 1-100 nm. Terdapat tiga jenis dispersi yakni larutan, koloid, dan suspensi. Koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, dan dialisis. Ada tiga cara pembuatan koloid yaitu kondensasi, dispersi, dan asosiasi. Kestabilan koloid dipengaruhi oleh muatan listrik pada permukaan partikelnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep koloid, perbedaan antara larutan, suspensi dan koloid, serta jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Dibahas pula mengenai jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, serta cara-cara pemisahan koloid.
Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kesadahan air dengan menggunakan NaEDTA sebagai titran. Sampel air dititrasi hingga berubah warna menjadi biru langit menggunakan indikator EBT. Rata-rata kesadahan air sampel adalah 121,67 ppm yang termasuk kategori tinggi.
Analisis kation dilakukan dengan memisahkan kation ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimia dan reaksi identifikasi. Kation dalam setiap golongan akan bereaksi dengan pereaksi khusus untuk membentuk endapan tertentu yang memungkinkan identifikasi kation. Golongan 1 akan mengendap dengan asam klorida, golongan 2 dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam, dan seterusnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang analisis kation secara kualitatif melalui pemisahan golongan dan tes spesifik. Terdapat lima langkah utama yaitu analisis pendahuluan, penentuan golongan, pemisahan golongan, dan tes spesifik untuk mengidentifikasi kation. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, dan prosedur yang digunakan dalam analisis kation secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yaitu sistem dispersi dengan ukuran partikel 1-100 nm. Terdapat tiga jenis dispersi yakni larutan, koloid, dan suspensi. Koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, dan dialisis. Ada tiga cara pembuatan koloid yaitu kondensasi, dispersi, dan asosiasi. Kestabilan koloid dipengaruhi oleh muatan listrik pada permukaan partikelnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep koloid, perbedaan antara larutan, suspensi dan koloid, serta jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Dibahas pula mengenai jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, serta cara-cara pemisahan koloid.
Koloid merupakan salah satu topik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut. Dokumen ini membahas tentang definisi koloid, perbedaan koloid dengan larutan dan suspensi, macam-macam koloid beserta contohnya, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan Brown, proses pembuatan koloid, dan contoh penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, sifat, dan kegunaan sistem koloid. Sistem koloid adalah campuran heterogen dua fase di mana partikel zat terdispersi berukuran 1-100 nm tersebar merata di medium pendispersi. Terdapat berbagai jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, seperti sol, emulsi, dan busa. Sifat koloid antara lain efek Tyndall, gerak Brown, dan muatan
Dokumen tersebut membahas tentang koloid, termasuk pengertian, contoh, jenis, sifat, dan pemanfaatannya. Koloid adalah campuran antara larutan dan suspensi dengan ukuran partikel antara 10-7-10-5 cm. Contoh koloid adalah susu, cat, dan bahan makanan seperti keju.
Dokumen tersebut membahas tentang 8 jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, yaitu sol, aerosol, emulsi, buih, gel, serta peran koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti mengurangi polusi udara, penggumpalan lateks, membantu pasien gagal ginjal, penjernihan air, sebagai deodoran, bahan makanan dan obat, kosmetik, serta pencuci.
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarJean Tambunan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sistem dispersi. Sistem koloid terdiri atas dua fase yaitu fase dispersi dan medium dispersi yang bersifat homogen. Terdapat berbagai jenis sistem koloid berdasarkan sifat fase dispersi dan medium dispersinya. Sistem koloid memiliki sifat khas seperti gerak Brown, efek Tyndall, koagulasi, adsopsi, dan elektroforesis. Ada berbagai metode pembuatan koloid meliputi kondensasi, dispers
Dokumen tersebut membahas tentang koloid dan berbagai metode pembuatan koloid, termasuk kondensasi, dispersi, reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. Juga dibahas tentang emulsi, agar-agar, dan contoh pembuatan sol Fe(OH)3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi sistem dispersi, perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi, pengelompokan sistem koloid berdasarkan zat terdispersi dan medium pendispersinya, serta sifat-sifat dan cara pembuatan koloid."
2. Koloid berarti segala sesuatu
yang sifatnya menyerupai
lem/perekat (kolla = lem, id =
menyerupai). Sistem koloid
merupakan sistem dispersi yang
berada di antara larutan dan
suspensi.
3. Larutan Koloid Suspensi
Homogen
Heterogen (tampak
homogen)
Heterogen
Ukuran Partikel < 10-9 m
10-7 < ukuran partikel
< 10-9 m
Ukuran partikel 10-7 m
Stabil (tidak
mengendap ketika
dibiarkan beberapa
lama)
Stabil Tidak stabil
Tidak bisa disaring
Bisa disaring dengan
penyaring ultra saja
Dapat disaring
Satu frasa Dua frasa Dua frasa
4. Sistem koloid terdiri dari frasa terdispersi dan medium pendispersi
No
Frasa
Terdispersi
Medium
Pendispersi
Nama Contoh
1 Gas Cair Buih/Busa Buih Sabun
2 Gas Padat
Buih/Busa
Padat
Batu Apung, Karet
Busa
3 Cair Gas Aerosol Cair Kabut
4 Cair Cair Emulsi Susu
5 Cair Padat Emulsi Padat
Keju, Mutiara,
Mentega
6 Padat Gas Aerosol Padat Asap, Debu
7 Padat Cair Sol Cat, Larutan Kanji
8 Padat Padat Sol Padat
Kaca Berwarna,
Paduan Logam
5. Koloid Liofil, yaitu koloid yang dapat tarik
menarik dengan medium pendispersinya. Jika
pendispersinya air disebut hidrofil, misal : agar-
agar, kanji, sabun, dsb.
Koloid Liofob, yaitu koloid yang tidak dapat
tarik menarik dengan pendispersinya. Jika
pendispersinya air disebut hidrofob, misal :
belerang, AgCl, dsb.
Adanya koloid pelindung menyebabkan
koloid menjadi stabil.
6. Efek Tyndal
Proses terhamburnya cahaya oleh partikel koloid.
Contoh: kabut di malam hari
Gerak Brown
Gerak partikel koloid yang lurus tapi tidak beraturan
arahnya.
Efektroforesis
Proses tertariknya partikel koloid bermuatan oleh
medan listrik.
Adsorpsi
Proses penyerapan ion pada permukaan partikel
koloid sehingga partikel koloid bermuatan listrik.
Koagulasi
Proses penggumpalan koloid. Sistem koloid dapat
digumpalkan, dengan cara:
1. mekanik, pemanasan, pendingin, pengadukan
2. Kimia, menambahkan zat kimia
7. Koloid dapat dibuat melalui 2 cara utama, yaitu:
1. Metode Dispersi
Metode ini prinsipnya adalah menjadikan partikel berukuran
besar (lebih besar dari koloid) agar menjdai partikel berukuran
koloid. Ada 3 cara yaitu :
a.) Cara Mekanik
Menghaluskan partikel besar dengan cara digerus atau
digiling. Contoh: pembuatan es krim, jus buah, selai, pembuatan
cat, detergen, dan zat warna.
b.) Cara busur Bredig
Pemberian loncatan listrik pada suatu elektroda logam agar
elektroda logam tersebut menguap lalu terkondensasi lagi dalam
pendispersi. Contoh: pembuatan sol Au.
c.) Cara Peptisasi
Mmebuat koloid dengan menambahkan zat pemeptisasi.
Contoh sol NiS dibuat dengan menambahkan H2S kedalam
endapan NiS.
8. 2. Metode Kondensasi
Prinsip metode ini mengubah partikel
berukuran larutan menjadi koloid. Dapat
dilakukan dengan penggantian pelarut,
reaksi redoks, hidrolisis, dan reaksi
dekomposisi rangkap.
9. 1. Dialisis
Proses pemisahan koloid dari ion-ion
penggangu kestabilan koloid dengan
mengalirkan air/pendispersi melalui selaput
semipermeabel.
2. Elektroforesis
Pemisahan koloid dengan bantuan arus
listrik.
11. 2. Koloid As2S3 merupakan koloid
bermuatan negatif. Larutan berikut
yang paling efektif untuk
mengendapkan koloid adalah…
(a) NaCl 0,1 M
(b) K2SO4 0,1 M
(c) Ba(OH)2 0,1 M
(d) Al2(SO4)3 0,1 M
(e) AgNO3 0,1 M
12. 1. Jawaban: C
Pembahasan: Hidrolisis adalah reaksi antara ion-ion
lemah dari garam dengan ion-ion air membentuk asam
lemah atau basa lemah.
FeCl3(aq) Fe3+
(aq) + 3Cl-
(aq)
dari basa lemah dari asam kuat
Fe(OH)3 HCl
Reaksi hidrolisisnya:
Fe3+
(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(s) + 3H+
(aq)
Permukaan koloid Fe(OH)3 menyerap ion-ion H+ bebas
sehingga sol Fe(OH)3 bermuatan positif.