SlideShare a Scribd company logo
KETERAMILAN
DASAR KEBIDANAN
MENERAPKAN PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
VIDA
SUCI
IDA
ILMA
AI IRMA
SINDI
KONSEP PENCEGAHAN INFEKSI
Cara penularan infeksi
Kontak secara langsung atau tidak langsung
Udara yaitu debu atau kulit lepas
Alat yaitu darah,makanan, cairan itra vena
Vektor atau serangga yaitu nyamuk atau lalat
INFEKSI adalah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh melalui udara,darah,cairan tubuh, atau
kontak langsung sehingga menimbulkan gejala dan tanda suatu penyakit
“
”
Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah
terrjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme
dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan (nakes)
TUJUAN
Pengertian prinsip pencegahan infeksi
Mengurangi terjadinya infeksi dan memberikan
perlindungan terhadap klien dan nakes
Dalam memberikan pelayanan kesehatan,resiko infeksi yang
paling mudah terjadi adalah melalui darah atau cairan tubuh
klien. DARAH dan CAIRAN TUBUH berpotensi
menularkan virus hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS. Oleh
karena itu petugas kesehatan harus meminimalkan , bahkan
memutus rantai penyebar mikroorganisme yaitu dengan
pencegahan infeksi
Tubuh (host)
infeksiMikroorganisme patogen
• Sketma diatas menjelaskan INTERAKSI TUBUH,
MIKROORGANISME, INFEKSI. Jika mikroorganisme
pathogen masuk tubuh, akan terjadi infeksi, kecuali ada
penghalang antara tubuh dan mikroorganisme.
Penghalang antara tubuh dan
mikroorganisme adalah prinsip-prinsip
dasar dalam pencegahan infeksi yaitu:
 Menggunakan alat pelindung diri
 Menjaga kebersihan tangan
 Menentukan antiseptic dan desinfektan yang digunakan
 Memproses peralatan mulai dekontaminasi, pencuci, dan
pembilasan, DTT dan sterilisasi
 Menangani peralatan tajam dengan aman
 Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan
atau pengelolaan sampah secara benar
1. ALAT PELINDUNGAN DIRI
Sarung tangan
Celemek (skort, gaun)
Masker
Kap (penutup kepala)
Kacamata pelindung
Alas kaki (sepatu pelindung)
SARUNG TANGAN
Kondisi yang mengharuskan petugas menggunakan
sarung tangan, yaitu sebelum kontak dengan cairan tubuh
klien, akan melakukan tindakan invastif dan
CELEMEK (SKORT,GAUN)
Celemek digunakan untuk melindungi
baju petugas dari kemungkinan percikan
darah atau cairan tubuh lainnya. Biasanya
berbahan kain, berbentuk celana dan
baju.
MASKER
maker harus menutupi hidung, mulut dan muka bagian
bawahMasker digunakan untuk menahan penularan
mikroorganisme melalui udara dari petugas saat berbicara, batuk
atau bersin. Sebaiknya masker dapat menahan cipratan darah
tubuh klien masuk hidung/mulut petugas. Dalam pemakaian nya
Kap (penutup kepala)
Kap digunakan untuk mencegah jatuhnya
mikroorganisme dari rambut dan kulit kepala
petugas ke area yang steril. Pemakaiannya harus
seluruh rambut kepala agar guguran rambut tidak
masuk area luka daerah pembedahan. Selain itu kap
digunakan untuk mencgah percikan darah atau
cairan tubuh klien mengenai kepala petugas.
KACA MATA PELINDUNG
DIGUNAKAN UNTUK MELINDUNGI MATA DARI CIPRATAN DARAH/CAIRAN
TUBUH LAINNYA
KACAMATA PELINDUNG UMUMNYA TERBUAT DARI PLASTIC JERNIH DAN
DIPAKAI BERSAMA
MASKER JIKA PELINDUNG MUKA TIDAK ADA.
SEPATU
PELINDUNGAlas kaki yang ideal adalah sepatu
boat yang terbuat dari karet atau
plastikyang menutupi seliruh ujung
dan telapak kaki. Sepatu boat yang
terbuat dari kulit lebih melindungi
tapi harus rajin dibersihkan . Sandal
atau sepatu merupakan alas kaki yang
kurang efektif, karena masih sebagian
telapak kaki yang tidak terlindungi.
2. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
Cara menjaga kebersihan tangan adalah dengan MENCUCI TANGAN.
Dengan mencuci tangan berarti telah membuang kotoran dan debu serta
mengurangi mikroorganisme dari kulit kedua telapak tangan.
Kapan kita harus mencuci tangan :
• Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
• Setelah kontak dengan cairan tubuh
• Setelah memegang alat yang terkontaminasi (jarum,cucian)
• Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi
• Setelah menggunakan kamar mandi
• Sebelum melayani makan dan minum
• Pada saat akan tugas dan akhir tugas
CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR
a. Basahi kedua tangan
b. Gunakan sabun atau antiseptic lainnya.
c. Gosok kedua permukaan tangan, punggung tangan, sela
jari dan kukuselama 15-30 detik.
d. Bilas dengan air bersih yang mengalir
e. Keringkan dengan tissue / hand drier
ASEPSIS/ASEPTIK
Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Teknik
aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
ANTISEPSIS
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir, atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan
antimicrobial (antiseptic)
KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :
1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif, negative,
Tb, fungi, endospore)
2. Efektivitas
3. Kecepatan aktivitas awal
4. Efek residu (Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan)
5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
6. Tidak menyebabkan alergi
7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
LARUTAN ANTISEPTIK
Digunakan untuk membunuh atau menghambat hamper semua
mikroorganisme yang bersifat sementara dan menetap pada kulit
dan selaput lendir (mukosa)
DISINFEKTAN merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
mengurangi mikroorganisme pada peralatan
ALKOHOL (60-90 %)
Lebih sering digunakan untuk kulit , tidak boleh untuk mukosa
(mulut hidung, vagina). Pemakaian alcohol adalah cepat mengurangi
kuman atau virus pada permukaan kulit untuk beberapa saat
KLORHEKIDIN GLUKONAT (2-4%)
Hibitane, hibiscrub, hibiclens merupakan antiseptic dengan pelarut
air dan dapat digunakan untuk mukosa tubuh. Antieptik ini memiliki
kinerja yang sangat baik. Perlindungan kimiawi meningkat bila
dipakai berulang. Aman untuk bayi dan anak. Beberapa kerugiannya
adalah mahal dan dapat dinetralisir oleh air, sabun dan krim tangan.
LODOFOR (7’5-10%)
Betadine merupakan campuran lar yodium dengan providon.
Kelebihannya tidak toksik, tidak mengakibatkan iritasi kulit dan
mukosa. Namun baru menimbulkan reaksi setelah 2 menit.
KLOROHEKSILENOL
Misal detol, memiliki spectrum aktivasi yang luas pada berbagai
jenis flora kulit
KLORIN dan DERIVATNYA
Tersedia dalam bentuk cair (natrium hipoklorit, missal baylclin)
dan bentuk padat (kalsium hipoklorit, missal kaporit)
mempunyai efek yang cepat dan menginaktivasi semua bakteri,virus,
fungi, dan beberapa spora namun mempunyai sifat korosif.
GRUTARALDEHID (2-4%)
Cidex, merupakan derivate dari formaldehid, dapat mengiritasi dan
berbau tidak enak
DESINFEKTAN
Yang tidak bisa digunakan untuk DTT, namun juga sebagai
antiseptic. Berbagai antiseptic dan desinfektan tersebut harus
disimpan dengan benar dan efektivitasnya tetap terjaga.
4. Pemprosesan peralatan
pemprosesan peralatan dimaksudkan untuk menurunkan
resiko penularan penyakit dan peralatan medis, sarung tangan,
dan peralatan kotor lainnya. Peralatan kotor dipakai kembali
setelah memalui serangkaian pemrosesan yang diawali
dekontaminasi, pencucian dan pembilasan, DTT atau
sterilisasi.
DEKONTAMINASI
Adalah proses umtuk membuat
peralatan lebih aman untuk
ditangani oleh petugas sebelum
peralatan tersebut dibersihkan.
Dengan proses dekontaminasi
berarti telah mengurangi
sebagian mikroorganisme,
meskipun tidak menghilangkan
jumlah mikroorganisme yang
mengkontaminasi, alat alat
tersebut aman untuk diroses
seanjutbnya
DTT dan STERILISASI
• DTT proses membunuh semua mikroorganisme, kecuali beberapa
endospore bacterial. Contoh : merebus, mengukus (uap panas), atau
merendam dalam larutan kimia
• STERILISASI mematikan semua mikroorganisme dan endospore, dapat
dilakukan dengan uap bertekanan tinggi (otoklaf) atau pemanasan kering
(oven)
PENGELOLAAN SAMPAH
Sampah dari pelayanan kesehatan tidak boleh dibuang begitu saja, karena
mengandung bahan berbahaya dan mikroorganisme yang beresiko menular ke
masyarakat luas jika dibuang ketempat umum. Harus dikelola dengan baik, agar
tidak membahayan lingkungan
“
”
Keterampilan Dasar Kebidanan

More Related Content

What's hot

Komunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakKomunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anak
DaliaNovitasari
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
Valny Majid
 
72687529 infus-pump
72687529 infus-pump72687529 infus-pump
72687529 infus-pump
thia1234
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Rizqah Auliya
 
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Chaicha Ceria
 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
pjj_kemenkes
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
Triana Septianti
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Septian Muna Barakati
 
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik KeperawatanAspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Penerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatan
Penerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatanPenerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatan
Penerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatan
Bagus Dwi Cahyono
 
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
pjj_kemenkes
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasianita sriwaty
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
pjj_kemenkes
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
pjj_kemenkes
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
atikaindri
 
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITASKEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITASAan Trainstation
 

What's hot (20)

Komunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakKomunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anak
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
72687529 infus-pump
72687529 infus-pump72687529 infus-pump
72687529 infus-pump
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
 
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik KeperawatanAspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
 
Penerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatan
Penerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatanPenerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatan
Penerapan teori gelombang arus listrik dalam pelayanan kesehatan
 
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasi
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
 
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITASKEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
 

Similar to Keterampilan Dasar Kebidanan

Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Dewi260205
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Warnet Raha
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
ssuser9875e4
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
defri maulana
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
stikesby kebidanan
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
stikesby kebidanan
 
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.pptAlat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.ppt
rizki801599
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
Gita Kostania
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
Ridwan451977
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
MulyantiUnisaBandung
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
yusria izza
 
8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx
andimilawati
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
mutianelvison
 

Similar to Keterampilan Dasar Kebidanan (20)

Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
 
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.pptAlat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.ppt
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_Di FASYANKES.ppt
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 

More from Sindianisa24

Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
Sindianisa24
 
Anatomi Regional
Anatomi RegionalAnatomi Regional
Anatomi Regional
Sindianisa24
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
Sindianisa24
 
Sistem Digestive
Sistem DigestiveSistem Digestive
Sistem Digestive
Sindianisa24
 
Sistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
Sindianisa24
 
Handout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan PancasilaHandout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan Pancasila
Sindianisa24
 
Praktik Kebidanan
Praktik KebidananPraktik Kebidanan
Praktik Kebidanan
Sindianisa24
 

More from Sindianisa24 (7)

Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Anatomi Regional
Anatomi RegionalAnatomi Regional
Anatomi Regional
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
 
Sistem Digestive
Sistem DigestiveSistem Digestive
Sistem Digestive
 
Sistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
 
Handout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan PancasilaHandout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan Pancasila
 
Praktik Kebidanan
Praktik KebidananPraktik Kebidanan
Praktik Kebidanan
 

Recently uploaded

428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 

Recently uploaded (17)

428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 

Keterampilan Dasar Kebidanan

  • 1. KETERAMILAN DASAR KEBIDANAN MENERAPKAN PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN VIDA SUCI IDA ILMA AI IRMA SINDI
  • 2. KONSEP PENCEGAHAN INFEKSI Cara penularan infeksi Kontak secara langsung atau tidak langsung Udara yaitu debu atau kulit lepas Alat yaitu darah,makanan, cairan itra vena Vektor atau serangga yaitu nyamuk atau lalat INFEKSI adalah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh melalui udara,darah,cairan tubuh, atau kontak langsung sehingga menimbulkan gejala dan tanda suatu penyakit
  • 3. “ ” Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terrjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan (nakes) TUJUAN Pengertian prinsip pencegahan infeksi Mengurangi terjadinya infeksi dan memberikan perlindungan terhadap klien dan nakes
  • 4. Dalam memberikan pelayanan kesehatan,resiko infeksi yang paling mudah terjadi adalah melalui darah atau cairan tubuh klien. DARAH dan CAIRAN TUBUH berpotensi menularkan virus hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS. Oleh karena itu petugas kesehatan harus meminimalkan , bahkan memutus rantai penyebar mikroorganisme yaitu dengan pencegahan infeksi
  • 5. Tubuh (host) infeksiMikroorganisme patogen • Sketma diatas menjelaskan INTERAKSI TUBUH, MIKROORGANISME, INFEKSI. Jika mikroorganisme pathogen masuk tubuh, akan terjadi infeksi, kecuali ada penghalang antara tubuh dan mikroorganisme.
  • 6. Penghalang antara tubuh dan mikroorganisme adalah prinsip-prinsip dasar dalam pencegahan infeksi yaitu:  Menggunakan alat pelindung diri  Menjaga kebersihan tangan  Menentukan antiseptic dan desinfektan yang digunakan  Memproses peralatan mulai dekontaminasi, pencuci, dan pembilasan, DTT dan sterilisasi  Menangani peralatan tajam dengan aman  Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan atau pengelolaan sampah secara benar
  • 7. 1. ALAT PELINDUNGAN DIRI Sarung tangan Celemek (skort, gaun) Masker Kap (penutup kepala) Kacamata pelindung Alas kaki (sepatu pelindung)
  • 8. SARUNG TANGAN Kondisi yang mengharuskan petugas menggunakan sarung tangan, yaitu sebelum kontak dengan cairan tubuh klien, akan melakukan tindakan invastif dan
  • 9. CELEMEK (SKORT,GAUN) Celemek digunakan untuk melindungi baju petugas dari kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh lainnya. Biasanya berbahan kain, berbentuk celana dan baju.
  • 10. MASKER maker harus menutupi hidung, mulut dan muka bagian bawahMasker digunakan untuk menahan penularan mikroorganisme melalui udara dari petugas saat berbicara, batuk atau bersin. Sebaiknya masker dapat menahan cipratan darah tubuh klien masuk hidung/mulut petugas. Dalam pemakaian nya
  • 11. Kap (penutup kepala) Kap digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit kepala petugas ke area yang steril. Pemakaiannya harus seluruh rambut kepala agar guguran rambut tidak masuk area luka daerah pembedahan. Selain itu kap digunakan untuk mencgah percikan darah atau cairan tubuh klien mengenai kepala petugas.
  • 12. KACA MATA PELINDUNG DIGUNAKAN UNTUK MELINDUNGI MATA DARI CIPRATAN DARAH/CAIRAN TUBUH LAINNYA KACAMATA PELINDUNG UMUMNYA TERBUAT DARI PLASTIC JERNIH DAN DIPAKAI BERSAMA MASKER JIKA PELINDUNG MUKA TIDAK ADA.
  • 13. SEPATU PELINDUNGAlas kaki yang ideal adalah sepatu boat yang terbuat dari karet atau plastikyang menutupi seliruh ujung dan telapak kaki. Sepatu boat yang terbuat dari kulit lebih melindungi tapi harus rajin dibersihkan . Sandal atau sepatu merupakan alas kaki yang kurang efektif, karena masih sebagian telapak kaki yang tidak terlindungi.
  • 14. 2. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN Cara menjaga kebersihan tangan adalah dengan MENCUCI TANGAN. Dengan mencuci tangan berarti telah membuang kotoran dan debu serta mengurangi mikroorganisme dari kulit kedua telapak tangan.
  • 15. Kapan kita harus mencuci tangan : • Sebelum dan sesudah melakukan tindakan • Setelah kontak dengan cairan tubuh • Setelah memegang alat yang terkontaminasi (jarum,cucian) • Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi • Setelah menggunakan kamar mandi • Sebelum melayani makan dan minum • Pada saat akan tugas dan akhir tugas
  • 16. CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR a. Basahi kedua tangan b. Gunakan sabun atau antiseptic lainnya. c. Gosok kedua permukaan tangan, punggung tangan, sela jari dan kukuselama 15-30 detik. d. Bilas dengan air bersih yang mengalir e. Keringkan dengan tissue / hand drier
  • 17.
  • 18. ASEPSIS/ASEPTIK Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Teknik aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi. ANTISEPSIS Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir, atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimicrobial (antiseptic)
  • 19. KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK : 1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif, negative, Tb, fungi, endospore) 2. Efektivitas 3. Kecepatan aktivitas awal 4. Efek residu (Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan) 5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit 6. Tidak menyebabkan alergi 7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
  • 20. LARUTAN ANTISEPTIK Digunakan untuk membunuh atau menghambat hamper semua mikroorganisme yang bersifat sementara dan menetap pada kulit dan selaput lendir (mukosa) DISINFEKTAN merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengurangi mikroorganisme pada peralatan
  • 21. ALKOHOL (60-90 %) Lebih sering digunakan untuk kulit , tidak boleh untuk mukosa (mulut hidung, vagina). Pemakaian alcohol adalah cepat mengurangi kuman atau virus pada permukaan kulit untuk beberapa saat
  • 22. KLORHEKIDIN GLUKONAT (2-4%) Hibitane, hibiscrub, hibiclens merupakan antiseptic dengan pelarut air dan dapat digunakan untuk mukosa tubuh. Antieptik ini memiliki kinerja yang sangat baik. Perlindungan kimiawi meningkat bila dipakai berulang. Aman untuk bayi dan anak. Beberapa kerugiannya adalah mahal dan dapat dinetralisir oleh air, sabun dan krim tangan.
  • 23. LODOFOR (7’5-10%) Betadine merupakan campuran lar yodium dengan providon. Kelebihannya tidak toksik, tidak mengakibatkan iritasi kulit dan mukosa. Namun baru menimbulkan reaksi setelah 2 menit.
  • 24. KLOROHEKSILENOL Misal detol, memiliki spectrum aktivasi yang luas pada berbagai jenis flora kulit
  • 25. KLORIN dan DERIVATNYA Tersedia dalam bentuk cair (natrium hipoklorit, missal baylclin) dan bentuk padat (kalsium hipoklorit, missal kaporit) mempunyai efek yang cepat dan menginaktivasi semua bakteri,virus, fungi, dan beberapa spora namun mempunyai sifat korosif.
  • 26. GRUTARALDEHID (2-4%) Cidex, merupakan derivate dari formaldehid, dapat mengiritasi dan berbau tidak enak
  • 27. DESINFEKTAN Yang tidak bisa digunakan untuk DTT, namun juga sebagai antiseptic. Berbagai antiseptic dan desinfektan tersebut harus disimpan dengan benar dan efektivitasnya tetap terjaga.
  • 28. 4. Pemprosesan peralatan pemprosesan peralatan dimaksudkan untuk menurunkan resiko penularan penyakit dan peralatan medis, sarung tangan, dan peralatan kotor lainnya. Peralatan kotor dipakai kembali setelah memalui serangkaian pemrosesan yang diawali dekontaminasi, pencucian dan pembilasan, DTT atau sterilisasi.
  • 29. DEKONTAMINASI Adalah proses umtuk membuat peralatan lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Dengan proses dekontaminasi berarti telah mengurangi sebagian mikroorganisme, meskipun tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi, alat alat tersebut aman untuk diroses seanjutbnya
  • 30. DTT dan STERILISASI • DTT proses membunuh semua mikroorganisme, kecuali beberapa endospore bacterial. Contoh : merebus, mengukus (uap panas), atau merendam dalam larutan kimia • STERILISASI mematikan semua mikroorganisme dan endospore, dapat dilakukan dengan uap bertekanan tinggi (otoklaf) atau pemanasan kering (oven)
  • 31. PENGELOLAAN SAMPAH Sampah dari pelayanan kesehatan tidak boleh dibuang begitu saja, karena mengandung bahan berbahaya dan mikroorganisme yang beresiko menular ke masyarakat luas jika dibuang ketempat umum. Harus dikelola dengan baik, agar tidak membahayan lingkungan
  • 32.
  • 33.