SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
KESANTUNAN BERBAHASA
1. Banyak orang yang secara sosial tergolong
level menengah ke atas, tetapi secara kultural
masih tergolong level dhupak bujang (kelas
bawah).
2. Kemampuan berbahasa secara santun tidak
ditentukan oleh pangkat dan kedudukan,
melainkan ditentukan oleh level budaya
seseorang.
(Pidato pengukuhan guru besar
Prof. Dr. Pranowo, M.Pd.)
Kesantunan dan Etika Berbahasa
• Kesantunan berbahasa diperoleh dari belajar
berbahasa.
• Etika berbahasa bersumber dari budi pekerti
dan tingkah laku.
Kesantunan dan Kebudayaan
Kesantunan dalam berbahasa sangat erat hubungannya
dengan kebudayaan.
Nababan (1984) mengungkapkan beberapa definisi
kebudayaan, antara lain:
• Kebudayaan sebagai pengatur atau pengikat
masyarakat
• Kebudayaan sebagai sesuatu yang diperoleh dari
belajar atau pendidikan.
• Kebudayaan sebagai kebiasaan dan perilaku manusia.
• Kebudayaan sebagai sistem komunikasi yang digunakan
masyarakat untuk bekerja sama demi kelangsungan
hidup.
Kesantunan dan Kebudayaan
• Kebudayaan sebagai pengatur atau pengikat masyarakat =
kebudayaan merupakan aturan, norma yang mengikat. Dalam hal
berbahasa, seseorang harus mengikuti aturan atau norma
kesantunan yang berlaku.
• Kebudayaan sebagai sesuatu yang diperoleh dari belajar atau
pendidikan = dalam berbahasa tentu ada kelompok yang bersuara
keras, ada yang lembut. Sebagai pengguna bahasa, kita harus bisa
belajar dan menyesuaikan diri.
• Kebudayaan sebagai kebiasaan dan perilaku manusia = dari hasil
belajar atau pendidikan, itu berkembang menjadi kebiasaan yang
baik dalam berbahasa yang santun.
• Kebudayaan sebagai sistem komunikasi yang digunakan masyarakat
untuk bekerja sama demi kelangsungan hidup = dari hasil kebiasaan
dan penyesuaian diri, ini berkembang menjadi jalan untuk menjalin
kerja sama dengan kelompok yang dimasuki.
Etika Berbahasa
• Kalau kesantunan berkaitan dengan substansi bahasa, maka
etika berbahasa berkaitan dengan perilaku atau tingkah
laku dalam berbahasa.
• Geertz (1976) mengungkapkan bahwa etika berbahasa
adalah sistem tindak laku berbahasa menurut norma-
norma budaya tertentu.
• Etika berbahasa berkaitan erat dengan norma-norma sosial
dan budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat.
• Etika berbahasa mengatur apa yang harus dikatakan
kepada seseorang dalam situasi dan kondisi tertentu, ragam
bahasa yang wajar digunakan sesuai situasi dan kondisi
tertentu, kapan harus berbicara dan diam, bagaimana sikap
fisik ketika berbicara, dll.
Konsep Dasar Kesantunan Berbahasa
• P. Grundy (2000) menyatakan bahwa
kesantunan berbahasa adalah hubungan suatu
ujaran yang diucapkan dan penilaian
pendengar tentang bagaimana ujaran itu
seharusnya diucapkan.
• R.J. Watts (1992) berpendapat bahwa
kesantunan berbahasa adalah perilaku
berbahasa yang menunjukkan rasa hormat
dan tenggang rasa terhadap mitra tutur.
Konsep Dasar Kesantunan Berbahasa
• Wardhaugh (1987) berpendapat bahwa
kesantunan berbahasa adalah perilaku
berbahasa yang memperhitungkan solidaritas,
kekuasaan, keakraban, status hubungan
antarpartisipan, dan penghargaan.
Kesantunan berbahasa juga ditentukan oleh
kesadaran terhadap kebiasaan sosial.
Konsep Dasar Kesantunan Berbahasa
• Kesantunan berbahasa terkait dengan pembahasan tentang
sikap bahasa (language attitude) dan etiket berbahasa
(language etiquette) karena kesantunan berbahasa, sikap
bahasa dan etiket berbahasa berhubungan dengan
pertimbangan citra diri, mitra tutur dan situasi tempat
suatu komunikasi berlangsung.
• Menurut Kristiansen, sikap bahasa adalah suatu satuan
psikologi yang melibatkan pengetahuan, perasaan dan
perilaku, serta sangat sensitif dengan faktor situasional.
• Etiket berbahasa adalah cara menggunakan bahasa yang
terikat dengan hubungan sosial antara pembicara dan
pendengar, dalam hal ini status dan keakraban.
Kaidah yang Harus Dipatuhi agar
Tuturan Terdengar Santun
• Formalitas = ketika bertutur jangan memaksa
atau angkuh (aloof).
• Ketidaktegasan = buatlah sedemikian rupa
agar mitra tutur dapat menentukan pilihan.
• Kesamaan atau kesekawanan = bertindaklah
seolah-olah Anda dan mitra tutur menjadi
sama atau buatlah mitra tutur merasa senang.
Robin Lakoof (1973)
Pemilihan Diksi yang Santun
• Kata-Kata
a. mampus tidak santun
mati
meninggal
berupulang
tutup usia lebih santun
b. dicopot tidak santun
dipecat
diberhentikan
di-PHK
dinonaktifkan
dirumahkan lebih santun
Pemilihan Diksi yang Santun
• Kalimat
1. Pindahkan koper ini!
2. Tolong pindahkan koper ini.
3. Kalau Anda sempat tolong
pindahkan koper ini.
4. Kalau Anda tidak keberatan,
tolong pindahkan koper ini.
5. Koper ini membuat ruangan
ini sempit, dapatkah Anda
memindahkannya?
tidak santun
lebih santun
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
• Teori kesantunan berbahasa berkisar pada mosi muka
(face).
• Muka terbagi atas dua, yaitu muka positif dan negatif.
• Muka positif mengacu pada citra diri setiap orang yang
berkeinginan agar apa yang dia miliki dan yakini diakui
oleh orang lain sebagai sesuatu yang baik.
Misalnya orang yang memiliki mobil mewah BMW,
tetapi kepadanya dikatakan, “Baru juga BMW, belum
Rolls Royce.” Orang tersebut yang sudah memiliki
BMW dapat saja merasa bahwa apa yang dia miliki
tidak dihargai. Hal itu dapat mencoreng muka
positifnya.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
• Muka negatif mengacu pada citra diri setiap
orang yang berkeinginan untuk dihargai dengan
cara membiarkannya bebas melakukan tindakan
atau bebas dari keharusan mengerjakan sesuatu.
Misalnya : ketika kita menyuruh atau memerintah
seseorang untuk melakukan sesuatu, pada
dasarnya kita telah menghalangi kebebasan
orang itu dan yang tercoreng adalah muka
negatifnya.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
• Menurut Brown dan Levinson, sebuat tindak
tutur dapat menjadi ancaman bagi muka
(face). Itu disebut Face Threatening Act (FTA).
• Untuk menghindari itu diperlukanlah
kesantunan berbahasa yang juga terbagi dua,
yaitu kesantunan positif untuk melindungi
muka positif dan kesantunan negatif untuk
melindungi muka negatif.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
Strategi Kesantunan Negatif :
• Gunakan tuturan tidak langsung
Contoh : Bolehkah saya minta tolong ibu mengambilkan
buku itu?
• Gunakan pagar (hedge)
Contoh : Saya sejak tadi bertanya-tanya dalam hati, apakah
Bapak mau menolong saya?
• Tunjukkan sikap pesimis
Contoh : Saya ingin minta tolong, tetapi saya takut Bapak
tidak bersedia.
• Minimalkan paksaan
Contoh : Boleh saya mengganggu Bapak barang sebentar?
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
Strategi Kesantunan Negatif :
• Berikan penghormatan
Contoh : Saya memohon bantuan Ibu, saya tahu Ibu selalu
berkenan memberikan bantuan.
• Mintalah maaf
Contoh : Sebelumnya saya meminta maaf atas kenakalan
anak saya ini, tetapi...
• Pakailah bentuk impersonal, yaitu dengan tidak
menyebutkan penutur dan lawan tutur
Contoh : Tampaknya meja ini perlu dipindahkan.
• Ujarkan tuturan sebagai kesantunan yang bersifat umum
Contoh : Penumpang tidak diperkenankan merokok di
dalam bus.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
Strategi Kesantunan Positif :
• Memperhatikan kesukaan, kebutuhan, dan keinginan lawan
tutur.
Contoh : Wah, baru potong rambut ya!
• Membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati
kepada lawan tutur
Contoh : Wah, sepatumu bagus sekali. Beli di mana ya?
• Menyatakan paham atau mengerti akan keinginan lawan
tutur
Contoh : Aku tahu kamu tidak suka pesta, tetapi yang ini
sangat luar biasa. Datang ya?
• Menunjukkan keoptimisan.
Contoh : Jangan khawatir, semuanya akan dapat saya
selesaikan besok.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Brown dan Levinson)
Strategi Kesantunan Positif :
• Melibatkan penutur dan lawan tutur dalam aktivitas
Contoh : Sebaiknya kita beristirahat dulu sebentar!
• Menyatakan hubungan timbal balik (resiprokal)
Contoh : Saya akan mengerjakan ini untukmu kalau
kamu mau membuatkanku secangkir teh manis.
• Memberikan hadiah (barang, simpati, perhatian)
kepada lawan tutur
Contoh : Saya akan membantumu setiap waktu.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Teori Leech didasarkan pada prinsip kesantunan
(politeness principle) yang dijabarkan menjadi
maksim (ketentuan).
Maksim tersebut ada enam, yaitu maksim
kebijaksanaan, penerimaan, kemurahan,
kerendahan hati, kecocokan/kesetujuan,
kesimpatian.
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Contoh:
• Datang ke rumah saya!
• Datanglah ke rumah saya!
• Silakan datang ke rumah saya!
• Sudilah kiranya datang ke rumah
saya!
• Kalau tidak keberatan sudilah datang
ke rumah saya!
Maksim Kebijaksanaan = meminimalkan kerugian
orang lain atau memaksimalkan keuntungan orang
lain.
tidak santun
lebih santun
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Contoh:
• Pinjami saya uang seratus ribu
rupiah!
• Ajaklah saya makan siang!
• Saya akan meminjami Anda uang
seratus ribu rupiah.
• Saya ingin mengajak Anda makan
siang.
Maksim Penerimaan = memaksimalkan kerugian bagi
diri sendiri atau meminimalkan keuntungan diri
sendiri.
tidak santun
lebih santun
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Contoh:
• A : Sepatumu bagus sekali!
B : Wah, ini sepatu bekas; belinya
juga di pasar loak.
• A : Sepatumu bagus sekali!
B : Tentu dong. Ini sepatu mahal;
belinya di Singapura.
Maksim Kemurahan = memaksimalkan rasa hormat
kepada orang lain dan meminimalkan rasa tidak
hormat pada orang lain.
santun
santun
Tidak
santun
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Contoh:
• A : Mereka sangat baik pada kita.
B : Ya, memang sangat baik bukan?
• A : Kamu sangat baik pada kami.
B : Ya, memang sangat baik,
bukan?
Maksim Kerendahan Hati = memaksimalkan
ketidakhormatan pada diri sendiri dan meminimalkan
rasa hormat pada diri sendiri.
santun
santun
Tidak
santun
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Contoh:
• A : Kericuhan dalam sidang itu
sangat memalukan.
B : Ya, memang!
• A : Kericuhan dalam sidang itu
sangat memalukan.
B : Ah, tidak apa-apa. Itulah
dinamikanya demokrasi
Maksim Kecocokan = memaksimalkan kecocokan
antara penutur dan lawan tutur dan meminimalkan
ketidakcocokan keduanya.
santun
santun
Tidak
santun
Teori Kesantunan Berbahasa
(Geoffrey Leech)
Contoh:
• A : Bukuku yang kedua puluh sudah
terbit.
B : Selamat ya, Anda memang hebat.
• A : Bukuku yang kedua puluh sudah
terbit.
B : Itu belum apa-apa. Pak Lukman
sudah lima puluh buku.
Maksim Kesimpatian = memaksimalkan rasa simpati
antara penutur dan lawan tutur dan meminimalkan
rasa antipati.
santun
Tidak
santun
Daftar Rujukan
• Pranowo. (2009). Kesantunan Berbahasa Tokoh Masyarakat
(Pidato Penyuluhan Guru Besar FKIP Universitas Sanata
Dharma). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
• Nababan, P.W.J. (1984). Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia.
• Lakoff, R. (1973). “The Logict of Politeness or Minding Tour
P’s and Q’s” dalam Papers from the Ninth Regional Meeting
of the Chicago Linguistic Society. Chicago: Linguistic Society.
• Brown, P. & Levinson, S. (1987). Politensess: Some
Universals in Language Usage. Cambridge: Cambridge
University Press.
• Leech, G. (1993). Principle of Pragmatics. New York:
Longman.
• Chaer, A. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka
Cipta.

More Related Content

What's hot

Layang layang & trapesium
Layang layang & trapesiumLayang layang & trapesium
Layang layang & trapesium
dinakudus
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
wd_amaliah
 
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
baskimia
 
SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....
SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....
SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....
IstiadzahIstiadzah
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
Dian Putri
 

What's hot (20)

Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)Larutan penyangga(buffer)
Larutan penyangga(buffer)
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
 
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
 
Presentasi matematika-kelas-x-dimensi-tiga-110412004834-phpapp02
Presentasi matematika-kelas-x-dimensi-tiga-110412004834-phpapp02Presentasi matematika-kelas-x-dimensi-tiga-110412004834-phpapp02
Presentasi matematika-kelas-x-dimensi-tiga-110412004834-phpapp02
 
Layang layang & trapesium
Layang layang & trapesiumLayang layang & trapesium
Layang layang & trapesium
 
Makalah phi
Makalah phiMakalah phi
Makalah phi
 
Gelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMAGelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMA
 
teorema pythagoras
teorema pythagorasteorema pythagoras
teorema pythagoras
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
 
Kelompok 8 medan listrik
Kelompok 8 medan listrikKelompok 8 medan listrik
Kelompok 8 medan listrik
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....
SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....
SIFAT DAN DAMPAK SAMPAH PLASTIK-PPT HARI KEDUA P5 gayahidupberkelanjutan IVJ....
 
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
 
teorema limit
teorema limitteorema limit
teorema limit
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Konsep mol
Konsep molKonsep mol
Konsep mol
 
Soal lingkaran
Soal lingkaranSoal lingkaran
Soal lingkaran
 
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 

Similar to Kesantunan Berbahasa bagi Mahasiswa.pptx

pengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunpengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santun
Salma Van Licht
 
https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...
https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...
https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...
muhammadalfachri1992
 
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Sharmilah Mimi
 
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Sharmilah Mimi
 
Kesantunan bahasa.tutorial 3
Kesantunan bahasa.tutorial 3Kesantunan bahasa.tutorial 3
Kesantunan bahasa.tutorial 3
Phua Joo
 
Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4
Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4
Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4
Najdi Bahini
 

Similar to Kesantunan Berbahasa bagi Mahasiswa.pptx (20)

Basa Sunda; Pangjejer jeung Sawala
Basa Sunda; Pangjejer jeung SawalaBasa Sunda; Pangjejer jeung Sawala
Basa Sunda; Pangjejer jeung Sawala
 
tata krama
 tata krama tata krama
tata krama
 
Cara ucapan dibuat
Cara ucapan dibuatCara ucapan dibuat
Cara ucapan dibuat
 
pengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santunpengahyatan norma sopan santun
pengahyatan norma sopan santun
 
Etiket pergaulan
Etiket pergaulanEtiket pergaulan
Etiket pergaulan
 
https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...
https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...
https://www.slideshare.net/RahmadHabibullah1/ppt-tema-4-kelas-5-bahasa-indone...
 
Bahasa ind-ppt
Bahasa ind-pptBahasa ind-ppt
Bahasa ind-ppt
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
 
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
Kesantunan mengikut perspektif (asmah hj omar)
 
Isu isu etika guru
Isu isu etika guruIsu isu etika guru
Isu isu etika guru
 
Kesantunan bahasa.tutorial 3
Kesantunan bahasa.tutorial 3Kesantunan bahasa.tutorial 3
Kesantunan bahasa.tutorial 3
 
Gsb presentation
Gsb presentationGsb presentation
Gsb presentation
 
Student's Attitude
Student's AttitudeStudent's Attitude
Student's Attitude
 
Pikiran dan Bahasa
Pikiran dan BahasaPikiran dan Bahasa
Pikiran dan Bahasa
 
Maksim2
Maksim2Maksim2
Maksim2
 
Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4
Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4
Bab 4 sem 1 kelas x fauzan fadhil mufid dan ahmad rafei x4
 
Bahasa Indonesia VII Selasa 15-11-22.pptx
Bahasa Indonesia VII Selasa 15-11-22.pptxBahasa Indonesia VII Selasa 15-11-22.pptx
Bahasa Indonesia VII Selasa 15-11-22.pptx
 
TUGAS BAHASA INDONESIA PIDATO
TUGAS BAHASA INDONESIA PIDATOTUGAS BAHASA INDONESIA PIDATO
TUGAS BAHASA INDONESIA PIDATO
 
KEHIDUPAN BERETIKA: ETIKET SOSIAL
KEHIDUPAN BERETIKA: ETIKET SOSIALKEHIDUPAN BERETIKA: ETIKET SOSIAL
KEHIDUPAN BERETIKA: ETIKET SOSIAL
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Kesantunan Berbahasa bagi Mahasiswa.pptx

  • 2. 1. Banyak orang yang secara sosial tergolong level menengah ke atas, tetapi secara kultural masih tergolong level dhupak bujang (kelas bawah). 2. Kemampuan berbahasa secara santun tidak ditentukan oleh pangkat dan kedudukan, melainkan ditentukan oleh level budaya seseorang. (Pidato pengukuhan guru besar Prof. Dr. Pranowo, M.Pd.)
  • 3. Kesantunan dan Etika Berbahasa • Kesantunan berbahasa diperoleh dari belajar berbahasa. • Etika berbahasa bersumber dari budi pekerti dan tingkah laku.
  • 4. Kesantunan dan Kebudayaan Kesantunan dalam berbahasa sangat erat hubungannya dengan kebudayaan. Nababan (1984) mengungkapkan beberapa definisi kebudayaan, antara lain: • Kebudayaan sebagai pengatur atau pengikat masyarakat • Kebudayaan sebagai sesuatu yang diperoleh dari belajar atau pendidikan. • Kebudayaan sebagai kebiasaan dan perilaku manusia. • Kebudayaan sebagai sistem komunikasi yang digunakan masyarakat untuk bekerja sama demi kelangsungan hidup.
  • 5. Kesantunan dan Kebudayaan • Kebudayaan sebagai pengatur atau pengikat masyarakat = kebudayaan merupakan aturan, norma yang mengikat. Dalam hal berbahasa, seseorang harus mengikuti aturan atau norma kesantunan yang berlaku. • Kebudayaan sebagai sesuatu yang diperoleh dari belajar atau pendidikan = dalam berbahasa tentu ada kelompok yang bersuara keras, ada yang lembut. Sebagai pengguna bahasa, kita harus bisa belajar dan menyesuaikan diri. • Kebudayaan sebagai kebiasaan dan perilaku manusia = dari hasil belajar atau pendidikan, itu berkembang menjadi kebiasaan yang baik dalam berbahasa yang santun. • Kebudayaan sebagai sistem komunikasi yang digunakan masyarakat untuk bekerja sama demi kelangsungan hidup = dari hasil kebiasaan dan penyesuaian diri, ini berkembang menjadi jalan untuk menjalin kerja sama dengan kelompok yang dimasuki.
  • 6. Etika Berbahasa • Kalau kesantunan berkaitan dengan substansi bahasa, maka etika berbahasa berkaitan dengan perilaku atau tingkah laku dalam berbahasa. • Geertz (1976) mengungkapkan bahwa etika berbahasa adalah sistem tindak laku berbahasa menurut norma- norma budaya tertentu. • Etika berbahasa berkaitan erat dengan norma-norma sosial dan budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat. • Etika berbahasa mengatur apa yang harus dikatakan kepada seseorang dalam situasi dan kondisi tertentu, ragam bahasa yang wajar digunakan sesuai situasi dan kondisi tertentu, kapan harus berbicara dan diam, bagaimana sikap fisik ketika berbicara, dll.
  • 7. Konsep Dasar Kesantunan Berbahasa • P. Grundy (2000) menyatakan bahwa kesantunan berbahasa adalah hubungan suatu ujaran yang diucapkan dan penilaian pendengar tentang bagaimana ujaran itu seharusnya diucapkan. • R.J. Watts (1992) berpendapat bahwa kesantunan berbahasa adalah perilaku berbahasa yang menunjukkan rasa hormat dan tenggang rasa terhadap mitra tutur.
  • 8. Konsep Dasar Kesantunan Berbahasa • Wardhaugh (1987) berpendapat bahwa kesantunan berbahasa adalah perilaku berbahasa yang memperhitungkan solidaritas, kekuasaan, keakraban, status hubungan antarpartisipan, dan penghargaan. Kesantunan berbahasa juga ditentukan oleh kesadaran terhadap kebiasaan sosial.
  • 9. Konsep Dasar Kesantunan Berbahasa • Kesantunan berbahasa terkait dengan pembahasan tentang sikap bahasa (language attitude) dan etiket berbahasa (language etiquette) karena kesantunan berbahasa, sikap bahasa dan etiket berbahasa berhubungan dengan pertimbangan citra diri, mitra tutur dan situasi tempat suatu komunikasi berlangsung. • Menurut Kristiansen, sikap bahasa adalah suatu satuan psikologi yang melibatkan pengetahuan, perasaan dan perilaku, serta sangat sensitif dengan faktor situasional. • Etiket berbahasa adalah cara menggunakan bahasa yang terikat dengan hubungan sosial antara pembicara dan pendengar, dalam hal ini status dan keakraban.
  • 10. Kaidah yang Harus Dipatuhi agar Tuturan Terdengar Santun • Formalitas = ketika bertutur jangan memaksa atau angkuh (aloof). • Ketidaktegasan = buatlah sedemikian rupa agar mitra tutur dapat menentukan pilihan. • Kesamaan atau kesekawanan = bertindaklah seolah-olah Anda dan mitra tutur menjadi sama atau buatlah mitra tutur merasa senang. Robin Lakoof (1973)
  • 11. Pemilihan Diksi yang Santun • Kata-Kata a. mampus tidak santun mati meninggal berupulang tutup usia lebih santun b. dicopot tidak santun dipecat diberhentikan di-PHK dinonaktifkan dirumahkan lebih santun
  • 12. Pemilihan Diksi yang Santun • Kalimat 1. Pindahkan koper ini! 2. Tolong pindahkan koper ini. 3. Kalau Anda sempat tolong pindahkan koper ini. 4. Kalau Anda tidak keberatan, tolong pindahkan koper ini. 5. Koper ini membuat ruangan ini sempit, dapatkah Anda memindahkannya? tidak santun lebih santun
  • 13. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) • Teori kesantunan berbahasa berkisar pada mosi muka (face). • Muka terbagi atas dua, yaitu muka positif dan negatif. • Muka positif mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan agar apa yang dia miliki dan yakini diakui oleh orang lain sebagai sesuatu yang baik. Misalnya orang yang memiliki mobil mewah BMW, tetapi kepadanya dikatakan, “Baru juga BMW, belum Rolls Royce.” Orang tersebut yang sudah memiliki BMW dapat saja merasa bahwa apa yang dia miliki tidak dihargai. Hal itu dapat mencoreng muka positifnya.
  • 14. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) • Muka negatif mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan untuk dihargai dengan cara membiarkannya bebas melakukan tindakan atau bebas dari keharusan mengerjakan sesuatu. Misalnya : ketika kita menyuruh atau memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu, pada dasarnya kita telah menghalangi kebebasan orang itu dan yang tercoreng adalah muka negatifnya.
  • 15. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) • Menurut Brown dan Levinson, sebuat tindak tutur dapat menjadi ancaman bagi muka (face). Itu disebut Face Threatening Act (FTA). • Untuk menghindari itu diperlukanlah kesantunan berbahasa yang juga terbagi dua, yaitu kesantunan positif untuk melindungi muka positif dan kesantunan negatif untuk melindungi muka negatif.
  • 16. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) Strategi Kesantunan Negatif : • Gunakan tuturan tidak langsung Contoh : Bolehkah saya minta tolong ibu mengambilkan buku itu? • Gunakan pagar (hedge) Contoh : Saya sejak tadi bertanya-tanya dalam hati, apakah Bapak mau menolong saya? • Tunjukkan sikap pesimis Contoh : Saya ingin minta tolong, tetapi saya takut Bapak tidak bersedia. • Minimalkan paksaan Contoh : Boleh saya mengganggu Bapak barang sebentar?
  • 17. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) Strategi Kesantunan Negatif : • Berikan penghormatan Contoh : Saya memohon bantuan Ibu, saya tahu Ibu selalu berkenan memberikan bantuan. • Mintalah maaf Contoh : Sebelumnya saya meminta maaf atas kenakalan anak saya ini, tetapi... • Pakailah bentuk impersonal, yaitu dengan tidak menyebutkan penutur dan lawan tutur Contoh : Tampaknya meja ini perlu dipindahkan. • Ujarkan tuturan sebagai kesantunan yang bersifat umum Contoh : Penumpang tidak diperkenankan merokok di dalam bus.
  • 18. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) Strategi Kesantunan Positif : • Memperhatikan kesukaan, kebutuhan, dan keinginan lawan tutur. Contoh : Wah, baru potong rambut ya! • Membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati kepada lawan tutur Contoh : Wah, sepatumu bagus sekali. Beli di mana ya? • Menyatakan paham atau mengerti akan keinginan lawan tutur Contoh : Aku tahu kamu tidak suka pesta, tetapi yang ini sangat luar biasa. Datang ya? • Menunjukkan keoptimisan. Contoh : Jangan khawatir, semuanya akan dapat saya selesaikan besok.
  • 19. Teori Kesantunan Berbahasa (Brown dan Levinson) Strategi Kesantunan Positif : • Melibatkan penutur dan lawan tutur dalam aktivitas Contoh : Sebaiknya kita beristirahat dulu sebentar! • Menyatakan hubungan timbal balik (resiprokal) Contoh : Saya akan mengerjakan ini untukmu kalau kamu mau membuatkanku secangkir teh manis. • Memberikan hadiah (barang, simpati, perhatian) kepada lawan tutur Contoh : Saya akan membantumu setiap waktu.
  • 20. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Teori Leech didasarkan pada prinsip kesantunan (politeness principle) yang dijabarkan menjadi maksim (ketentuan). Maksim tersebut ada enam, yaitu maksim kebijaksanaan, penerimaan, kemurahan, kerendahan hati, kecocokan/kesetujuan, kesimpatian.
  • 21. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Contoh: • Datang ke rumah saya! • Datanglah ke rumah saya! • Silakan datang ke rumah saya! • Sudilah kiranya datang ke rumah saya! • Kalau tidak keberatan sudilah datang ke rumah saya! Maksim Kebijaksanaan = meminimalkan kerugian orang lain atau memaksimalkan keuntungan orang lain. tidak santun lebih santun
  • 22. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Contoh: • Pinjami saya uang seratus ribu rupiah! • Ajaklah saya makan siang! • Saya akan meminjami Anda uang seratus ribu rupiah. • Saya ingin mengajak Anda makan siang. Maksim Penerimaan = memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri atau meminimalkan keuntungan diri sendiri. tidak santun lebih santun
  • 23. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Contoh: • A : Sepatumu bagus sekali! B : Wah, ini sepatu bekas; belinya juga di pasar loak. • A : Sepatumu bagus sekali! B : Tentu dong. Ini sepatu mahal; belinya di Singapura. Maksim Kemurahan = memaksimalkan rasa hormat kepada orang lain dan meminimalkan rasa tidak hormat pada orang lain. santun santun Tidak santun
  • 24. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Contoh: • A : Mereka sangat baik pada kita. B : Ya, memang sangat baik bukan? • A : Kamu sangat baik pada kami. B : Ya, memang sangat baik, bukan? Maksim Kerendahan Hati = memaksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri dan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri. santun santun Tidak santun
  • 25. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Contoh: • A : Kericuhan dalam sidang itu sangat memalukan. B : Ya, memang! • A : Kericuhan dalam sidang itu sangat memalukan. B : Ah, tidak apa-apa. Itulah dinamikanya demokrasi Maksim Kecocokan = memaksimalkan kecocokan antara penutur dan lawan tutur dan meminimalkan ketidakcocokan keduanya. santun santun Tidak santun
  • 26. Teori Kesantunan Berbahasa (Geoffrey Leech) Contoh: • A : Bukuku yang kedua puluh sudah terbit. B : Selamat ya, Anda memang hebat. • A : Bukuku yang kedua puluh sudah terbit. B : Itu belum apa-apa. Pak Lukman sudah lima puluh buku. Maksim Kesimpatian = memaksimalkan rasa simpati antara penutur dan lawan tutur dan meminimalkan rasa antipati. santun Tidak santun
  • 27. Daftar Rujukan • Pranowo. (2009). Kesantunan Berbahasa Tokoh Masyarakat (Pidato Penyuluhan Guru Besar FKIP Universitas Sanata Dharma). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. • Nababan, P.W.J. (1984). Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia. • Lakoff, R. (1973). “The Logict of Politeness or Minding Tour P’s and Q’s” dalam Papers from the Ninth Regional Meeting of the Chicago Linguistic Society. Chicago: Linguistic Society. • Brown, P. & Levinson, S. (1987). Politensess: Some Universals in Language Usage. Cambridge: Cambridge University Press. • Leech, G. (1993). Principle of Pragmatics. New York: Longman. • Chaer, A. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.