ini adalah presentasi saya dalam memenuhi tugas kuliah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen bab kertas kerja dan Bukti Audit. semoga berguna bagi yang membutuhkan. :)
ini adalah presentasi saya dalam memenuhi tugas kuliah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen bab kertas kerja dan Bukti Audit. semoga berguna bagi yang membutuhkan. :)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Dina Nurmariyani
Prosedur yang diterapkan dalam tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu:
Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun saldo rekening tertentu
Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca
Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangn subyektif auditor.
Prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...Sandy Setiawan
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar dan Siklus Pelaporan Serta Mengidentifikasi Major Threat, Universitas Mercu Buana, 2017
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...Sandy Setiawan
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar dan Siklus Pelaporan Serta Mengidentifikasi Major Threat, Universitas Mercu Buana, 2017
1. KERTAS KERJA AUDITING
Disusun Oleh :
Ila Asmara ( 20111003 )
Ahmad Permadi ( 20111010 )
Cici Paramita ( 20111015 )
Sulistyowati ( 20111025 )
pembahasan
2. ANALISIS YANG DIBUAT OLEH AUDITOR MELIPUTI BERITA ACARA KAS (CASH COUNT
SHEET), PEMAHAMAN DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL TERMASUK INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES, ANALISIS PENARIKAN AKTIVA TETAP, ANALISIS MENGENAI CUKUP
TIDAKNYA ALLOWANCE FORBAD DEBTS, WORKING BALANCE SHEET (WBS), WORKING
PROFIT LOSS (WPL), TOP SCHEDULE, SUPPORTING. KERTAS KERJA MERUPAKAN SARANA
YANG DIGUNAKAN OLEH AUDITOR UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA STANDAR PEKERJAAN
LAPANGAN TERSEBUT DIPATUHI. KERTAS KERJA TIDAK HANYA BERWUJUD KERTAS, NAMUN
DAPAT PULA BERWUJUD PITA MAGNETIC, FILM, ATAU MEDIA YANG LAIN.
Latar belakang masalah
Dalam melaksanakan suatu pengauditan dibutuhkan suatu
keterangan yang dapat dibuktikan berdasarkan kriteria yang
dapat dipakai oleh auditor sebagai pegangan untuk
mengevaluasi keterangan tersebut. Keterangan atau catatan-
catatan yang diselenggarakan oleh auditor adalah berupa
ketas kerja (working paper). Kertas kerja merupakan alat
pentingg dalam profesi akuntan publik, yakni auditor harus
mengumpulkan berbagai tipe bukti, dan untuk kepentingan
pengumpulan bukti tersebut maka auditor membuat kertas kerja.
Untuk memberikan gambaran yang lengkat terhadap proses
audit, kertas kerja audit harus mencerminkan langkah-langkah
kerja audit yang ditempuh, pengujian-pengujian yang
dilakukan, informasi yang diperoleh, dan hasil yang didapatkan.
4. KERTAS KERJAAUDIT ADALAH “CATATAN-CATATAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH AUDITOR MENGENAI
PROSEDUR AUDIT YANG DITEMPUHNYA, PENGUJIAN YANG DILAKUKANNYA, INFORMASI YANG
DIPEROLEHNYA, DAN SIMPULAN YANG DIBUATNYA SEHUBUNGAN DENGAN AUDITNYA”
CONTOH KERTAS KERJA ADALAH PROGRAM AUDIT, HASIL PEMAHAMAN TERHADAP PENGENDALIAN
INTERN, ANALISIS, MEMORANDUM, SURAT KONFIRMASI, REPRESSENTASI KLIEN, IKHTISAR DARI DOKUMEN-
DOKUMEN PERUSAHAAN, DAN DAFTAR ATAU KOMENTAR YANG DIBUAT ATAU DIPEROLEH AUDITOR.
KERTAS KERJA MERUPAKAN MILIK KANTOR AKUNTAN PUBLIK, BUKAN MILIK KLIEN ATAU MILIK PRIBADI
AUDITOR
CONTOH KERTAS KERJA ADALAH PROGRAM AUDIT, HASIL PEMAHAMAN TERHADAP PENGENDALIAN
INTERN, ANALISIS, MEMORANDUM, SURAT KONFIRMASI, REPRESSENTASI KLIEN, IKHTISAR DARI DOKUMEN-
DOKUMEN PERUSAHAAN, DAN DAFTAR ATAU KOMENTAR YANG DIBUAT ATAU DIPEROLEH AUDITOR.
KERTAS KERJA MERUPAKAN MILIK KANTOR AKUNTAN PUBLIK, BUKAN MILIK KLIEN ATAU MILIK PRIBADI
AUDITOR
Back
5. ISI KERTAS KERJA
1. PEMERIKSAAN TELAH DIRENCANAKAN DAN DISUPERVISI DENGAN BAIK
2. PEMAHAMAN MEMADAI ATAS PENGENDALIAN INTERN TELAH
DIPEROLEH UNTUK MERENCANAKAN AUDIT DAN MENENTUKAN SIFAT, SAAT,
DAN LINGKUP PENGUJIAN YANG TELAH DILAKUKAN.
3. BUKTI AUDIT TELAH DIPEROLEH, PROSES AUDIT TELAH DITERAPKAN, DAN
PENGUJIAN TELAH DILAKSANAKAN, YANG MEMBERIKAN BUKTI KOMPETEN
YANG CUKUP SEBAGAI DASAR MEMADAI UNTUK MENYATAKAN PENDAPAT
ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN.
Back
6. Tujuan pembuatan kertas kerja
1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan
2. Menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi
auditnya
3. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit
4. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya
Back
7. ii. Kepemilikan Kertas Kerja dan Kerahasiaan Informasi dalam
Kertas Kerja
Hal hal yang akan membuat auditor memberikan informasi tentang klien
kepada pihak lain adalah :
1. Jika klien tersebut menginginkannya.
2. Jika misal praktek kantor akuntan dijual kepada kantor akuntan publik
lain, jika kertas kerjanya diserahkan kepada pembeli harus atas seijin klien.
3. Dalam perkara pengadilan (dalam perkara pidana)
4. Dalam program penegndalian mutu, profesi akuntan public dapat
menetapkan keharusan untuk mengadakan peer review diantara sesama
akuntan public
8. iii. Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan oleh Auditor dalam
Pembuatan Kertas Kerja yang Baik :
a) Lengkap
b) Teliti
c) Ringkas
d) Jelas
e) Rapi
9. iv. Tipe Kertas Kerja
1. Program audit
Merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsure tertentu, sedangkan
prosedur audit adalah instruktur rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu
yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit
2. Working Trial Balance
Merupakan suatu daftar yang berisikan saldo-saldo akun buku besar pada akhir tahun
yang diaudit dan pada akhir tahu sebelumnya, kolom-kolom untuk adjustment dan
penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-saldo setelah dikoreksi
auditor yang akan tampak dalam laporan keuangan auditan (audited financial
statements)
3. Ringkasan Jurnal Adjustment
Jurnal adjustmen digunakan oleh auditor untuk mengoreksi catatan akuntansi klien
yang salah, sehingga jurnal ini disarankan oleh auditor kepada klien untuk dibukukan
dalam catatan akuntansi kliennya.
4. Skedul Utama
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang
dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan
5. Skedul pembantu
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang
dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan
10. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. SETIAP KERTAS DIBERI INDEKS, LETAKNYA “SUDUT ATAS / BAWAH “
2. PENCANTUMAN INDEKS SILANG (CROSS INDEX )
3. JAWABAN KONFIRMASI,PITA MESIN HITUNG, PRINT OUT KOMPUTER DLL TIDAK DIBERI INDEKS KECUALI
JIKA DILAMPIRKAN DI BELAKANG KERTAS KERJA YANG BERINDEKS
v. Pemberian Indeks Pada Kertas Kerja
Tujuan pemberian indeks pada kertas kerja adalah untuk
memudahkan mencarian informasi dalam berbagai daftar yang
terdapat pada tipe kertas kerja
11. vii. SUSUNAN KERTAS KERJA
URUTANNYA SEBAGAI BERIKUT :
1. DRAFT LAPORAN AUDIT (AUDIT REPORT)
2. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
3. RINGKASAN INFORMASI BAGI REVIEWER
4. PROGRAM AUDIT
5. LAPORAN KEUANGAN/LEMBAR KERJA (WORK SHEET) YANG DIBUAT CLIEN
6. RINGKASAN JURNAL ADJUSTMENT
7. WORKING TRIAL BALANCE
8. SKEDUL UTAMA
9. SKEDUL PENDUKUNG
vi. Metode Pemberian Indeks Kertas Kerja
Ada 3 metode pemberian Indeks yaitu :
1. Indeks Angka
2. Indeks Kombinasi Angka dan Huruf
3. Indeks Angka Berurutan
12. viii. Pengarsipan Kertas Kerja
Pengarsipan Auditor biasanya menyelenggarakan 2 macam arsip kertas kerja
untuk setiap kliennya yaitu :
Arsip Kini :
1. Arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah diselesaikan.
2. Arsip Permanen : Arsip data yang secara relatif tidak ada perubahan
13. ix. Kesimpulan
Kertas kerja merupakan milik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi
auditor. Namun, hak pemilikan kertas kerja oleh kantor akuntan publik masih tunduk pada
pembatasan-pembatasan yang diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia yang
berlaku, untuk menghindarkan penggunaan hal-hal yang bersifat rahasia oleh auditor
dalam hubungannnya dengan transaksi perusahaan untuk tujuan yang tidak semestinya
Hal yang perlu diperhatikan dalam kasus diatas adalah profesionalisme auditor
tidak hanya dapat diukur dari kinerja yang mengharuskan mengaudit khususnya
dalam menyusun kertas kerjanya sesuai standar yang berlaku akan tetapi
keterbukaan subyek yang diauditnya haruslah mampu menyediakan informasi yang
dibutuhkan auditor adalah suatu keharusan agar proses audit yang dilaksanakan
dapat berjalan sesuai prosedur yang diterapkan auditornya dan proses yang
dituangkan dalam kertas kerjanya telah memenuhi kebutuhan auditnya sehingga
auditor dapat memberikan opini-opini yang wajar dan interpretatif berkualitas
sesuai informasi yang diperolehnya.