SlideShare a Scribd company logo
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
“ MASALAH – MASALAH BELAJAR”

           Di susun oleh:

            Kelompok 7 :
       1. Dewi Mayangsari      (09330052)
       2. Endang Puji Astuti   (09330055)
       3. Nia Setyawati        (09330069)
       4. Siti Alifah          (09330077)
       5. Syaidun Najib        (09330080)

           Dosen Pengampu:

       ERNAWATI, S.Pd, M.Pd
MASALAH – MASALAH INTERN BELAJAR
1. Sebelum Belajar   2. Proses Belajar                    3. Sesudah Belajar
Ciri khas ,          1. Sikap terhadap belajar sesuatu    Prestasi belajar di-
Minat ,              2. Motivasi                          Bidang ilmu pengetahuan,
Kecakapan            3. Konsentrasi                       Seni, moral agama,
Pengalaman           4. Mengolah                          Keterampilan, teknologi,
                     5. Menyimpan dalam waktu             Dan olahraga bertambah
                     singkat                              baik
                     6. Menggali “ hal yang di simpan “
                     7. Berprestasi atau unjuk hasil
                     belajar
                     8. . Rasa percaya diri siswa
                     9. Intelegensi dan keberhasilan
                     belajar
                     10. Kebiasaan belajar
                     11. Cita – cita siswa
1. Sikap terhadap               2. Motivasi Belajar
                                               Merupakan kekuatan
 belajar                             mental yang mendorong
      Sikap merupakan                terjadinya proses belajar.
 kemampuan memberikan                Lemahnya motivasi atau
 penilaian tentang                   tiadanya motivasi belajar akan
 sesuatu, mengakibatkan              melemahkan kegiatan belajar.
 terjadinya sikap menerima,          Agar siswa memiliki motivasi
 menolak, atau mengabarkan.          belajar yang kuat pada
 Siswa memperoleh                    tempatnya diciptakan suasana
 kesempatan belajar, meskipun        belajar.
 demikian siswa dapat
 menerima, menolak, atau
 mengabaikan kesempatan
 belajar tersebut. Oleh karena
 itu, ada baiknya siswa
 mempertimbangkan masak-
 masak akibat sikap terhadap
 belajar.
3. Konsentrasi Belajar             4. Mengolah Bahan
  Konsentrasi belajar merupakan
                                     Belajar
  kemampuan memusatkan
  perhatian pada pelajaran.         Mengolah bahan belajar merupakan
  Pemusatan perhatian tersebut      kemampuan siswa untuk menerima
  tertuju pada isi bahan belajar    isi dan cara pemerolehan ajaran
  maupun proses memperolehnya.      sehingga menjadi bermakna bagi
                                    siswa. Kemampuan menerima isi
  Untuk memperkuat perhatian
                                    dan cara pemerolehan tersebut
  pada pelajaran, guru perlu
                                    dapat dikembangkan dengan
  menggunakan bermacam-macam        belajar berbagai macam pelajaran.
  strategi belajar mengajar dan
  memperhitungkan waktu belajar
  serta selingan istirahat.
5. Menyimpan                       6. Menggali Hasil
  Perolehan Hasil                    Belajar yang
  Belajar                            Tersimpan
      Merupakan kemampuan                Merupakan proses
  menyimpan isi pesan Dn cara        mengaktifkan pesan yang telah
  perolehan pesan. Kemampuan         terterima dalam hal pesan baru
  menyimpan tersebut dapat           siswa akan memperkuat pesan
  berlangsung dalam waktu pendek     dengan cara mempelajari kembali
  dan waktu yang lama.               dengan bahan lama. Proses
                                     menggali pesan lama dengan cara
                                     membangkitkan pesan dan
                                     pengalaman lama untuk suatu
                                     unjuk hasil belajar. Penggalian
                                     hasil yang tersimpan ada
                                     hubungannya dengan baik atau
                                     buruknya penerimaan,
                                     pengolahan dan penyimpanan
                                     pesan.
7. Kemampuan                        8. Rasa Percaya Diri
  Berprestasi atau                    Siswa
  Unjuk Hasil Belajar                     Rasa percaya diri timbul dari
      Merupakan suatu puncak          keinginan mewujudkan diri
  proses belajar. Pada tahap ini      bertindak dan berhasil. Dari segi
  siswa membuktikan keberhasilan      perkembangan, rasa percaya diri
  belajar. Siswa menunjukan           dapat timbul berkat adanya
  bahwa ia telah mampu                pengakuan dari lingkungan.
  memecahkan tugas-tugas belajar
  atau mentransfer hasil belajar.
  Kemampuan berprestasi tersebut
  terpengaruh oleh proses-proses
  penerimaan, pengaktifan, pra
  pengolahan, pengolahan,
  penyimpanan serta pemanggilan
  untuk pembangkitan pesan dan
  pengalaman.
9. Intelegensi Dan                    10. Kebiasan Belajar
  Keberhasilan Belajar
                                             Dalam kegiatan sehari-hari
     Menurut Wechler, intelegensi       ditemukan adanya kebiasaan
  adalah suatu kecakapan global         belajar yang kurang baik antara
  atau rangkuman kecakapan untuk        lain: belajar pada akhir semester,
  dapat bertindak secara terarah,       belajar tidak teratur, menyia-
  berpikir secara baik dan bergaul      nyiakan kesempatan belajar,
  dengan lingkungan secara efisien.     bersekolah hanya untuk
  Kecakapan tersebut menjadi            bergengsi, datang terlambat
  aktual bila siswa memecahkan          bergaya pemimpin, bergaya
  masalah dalam belajar atau            jantan, bergaya minta belas
  kehidupan sehari-hari.                kasihan. Pemberian penguat
                                        dalam keberhasilan belajar dapat
                                        mengurangi kebiasaan kurang
                                        baik dan membangkitkan harga
                                        diri siswa.
11. Cita-cita Siswa
      Cita-cita merupakan motivasi intrinsik. Tetapi ada kalanya
  “gambaran yang jelas” tentang tokoh teladan belum ada. Akibatnya
  siswa hanya berperilaku ikut-ikutan. Cita-cita sebagai motivasi
  intrinsik perlu dididikan. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan
  emansipasi diri siswa dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan
  kemampuan berprestasi, maka siswa diharapkan berani
  bereksplorasi sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri.
Faktor-faktor Ekstern Belajar
1. Guru sebagai pembina siswa belajar
     Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, ia
   memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan
   dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan
   wujud emansipasi diri siswa.Guru yang mengajar siswa adalah seorang
   pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi
   tertentu. Sebagai seorang pribadi ia juga mengembangkan diri menjadi
   pribadi utuh. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan
   pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan
   kebutuhan hidup sebagai manusia. Dengan penghasilan yang
   ditermanya tiap bulan ia dituntut berkemampuan hidup layak sebagai
   seorang pribadi guru. Tuntutan hidup layak tersebut sesuai dengan
   wilayah tempat tinggal dan tugasnya.
Hal-hal yang dipelajar oleh setiap guru adalah
i.     Memiliki integritas moral kepribadian
ii.    Memilki integritas intelektual berorientasi kebenaran
iii.   Memiliki integritas religius dalam konteks pergaulan dalam masyarakat
       majemuk
iv.    Mempertinggi mutu keahlian bidang studi sesuai dengan kemampuan ilmu
       pengetahuan, teknologi, dan seni
v.     Memahami, menghayati, dan mengamalkan etika profesi guru
vi.    Bergabung dengan asosiasi profesi
vii.   Mengakui dan menghormati martabat siswa sebagai klien guru


       Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi hal-hal berikut :
i.     Pembangunan hubungan baik dengan siswa
ii.    Menggairahkan minat, perhatian, dan memperkuat motivasi belajar
iii.   Mengorganisasi belajar
iv.    Melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat
v.     Mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan objektif
vi.    Melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua siswa
2. Prasarana dan Sarana pembelajaran
         Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan
       olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana
       pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
       laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.
       Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi
       pembelajaran yang baik. Justru disinilah timbul masalah “bagaimana
       mengelola prasarana dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara
       proses belajar yang berhsil baik.” Dengan tersedianya prasarana dan sarana
       belajar berarti menuntut siswa dan guru dalam menggunakanyya.
       Peranan guru adalah sebagai berikut :
i.     Memelihara, mengatur prasarana untuk menciptakan suasana belajar yang
       menggembirakan
ii.    Memelihara dan mengatur sasaran pembelajaran yang berorientasi pada
       keberhasilan siswa belajar
iii.   Mengorganisasi belajar siswa sesuai dengan prasarana dan sarana secara
       tepat guna
Peranan siswa sebagai berikut :
i.     Ikut serta memelihara dan mengatur prasarana dan sarana secara baik
ii.    Ikut serta dan berperan aktif dalam pemanfaatan prasarana dan sarana
       secara tepat guna
iii.   Menghormati sekolah sebagai pusat pembelajaran dalam rangka
       pencerdasan kehidupan generasi muda bangsa


       Dalam berperan serta tersebut siswa akan mengatasi masalah
       kebiasaan menggunakan prasarana dan sarana yang kurang baik yan
       ditemukan disekitar sekolah.
3. Kebijakan Penilaian
              Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa
atau unjuk kerja siswa. Penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai
sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Dalam penilaian hasil
belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru.
       Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar merupakan
hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan “tingkat perkembangan mental” yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat pra-belajar. “Tingkat perkembangan mental”
tersebut terkait dengan bahan pelajaran. Tingkat perkembangan mental
tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
      Hasil belajar dapat merupakan puncak “tingkat perkembangan
mental” secara utuh, yang lazim disebut lulusan sekolah menengah, lulusan
SMA, atau tingkat kemandirian, tingkat bertanggung jawab, atau tingkat
kedewasaan tertentu.
Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah
dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut, seorang siswa yang
keluar dapat digolongkan lulus atau tidak lulus. Kelulusannya dengan
memperoleh nilai rendah, sedang, atau tinggi, yang tidak lulus berarti
mengulang atau tinggal kelas, bahkan mungkin dicabut hak belajarnya. Dari
segi proses belajar, keputusan tentang hasil belajar berpengaruh pada tindak
siswa dan tindak guru.
4. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
         Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal
       sebagai lingkungan sosial siswa. Sebagai ilustrasi seorang siswa dapat menjabat
       sebagai pengurus kelas, sebagaiketua kelas , sebagai ketua osis disekolahnya,
       pengurus osis di sekolah-sekolah kota-kotanya , tingkat provinsi atau tingkat
       nasional. Pada tingkat kota atau wilayah , terjadilah jaringan hubungan sosial
       siswa sekota atau sewilayah . Pada tingkat provinsi, terjadi hubungan siswa
       tingkat provinsi. Pada tingkat nasional terjadi hubungan sosial tingkat nasional.
       Dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan , seperti hubungan akrab, kerja
       sama, kerja berkoperasi, berkompetisi, berkonkuresi, bersaing, konflik atau
       perkelahian. Pengaruh lingkungan sosial berupa hal-hal berikut :
i.     Pengaruh kewajiban yang bersifat menerima atau menolak siswa yan akan
       berakibat memperkuat atau memperlemah konsentrasi belajar
ii.    Lingkungan sosial mewujud dalal suasana akrab, gembira, rukun dan damai
iii.   Lingkungan sosial siswa disekolah atau juga dikelas dapat berpengaruh pada
       semangat belajar kelas.
Kurikulum Sekolah
  Program pembelajaran disekolah mendasarkan diri pada suatu
kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum
nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang
disahkan oleh suatu yayasan pendidikan.Kurikulum sekolah tersebut
berisi tuuan pendidikan , isi pendidikan, kegiatan belajar-mengajar dan
evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain
instruksional untuk membelajarkan siswa. Kurikulum disusun
berdasarkan tuntutan kemajuan masyarakat didasarkan suatu rencana
pembangunan lima tahunan yang diberlakukan oleh pemerintah.Adanya
rekonstruksi tersebut menimbulkan kurikulum baru .Demikian seri
perubahan kurikulum yang terkait dengan pembangunan masyarakat.
Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah-masalah itu adalah :
    i.     Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah.
    ii.    Isi pendidika berubah
    iii.   Kegiatan belajar mengajar berubah
    iv.    Evaluasi berubah


        Perubahan kurikulum seolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi
guru dan siswa tetapi juga petugas pendidikan dan orangtua siswa. Dalam hal
ini guru harus menghindarkan diri dari kebiasaan pembelajaran yang “lama” .
Bagi siswa ia perlu mempelajai cara-cara belajar, buku belajar,buku pelajaran,
dan sumber belajar yang baru. Bagi petugas pendidikan , ia juga perlu
mempelajari tata kerja pada kurikulum “baru”. Bagi orangtua siswa ia perlu
mempelajari maksud , tata kerja, peran guru, dan peran siswa dalam belajar
pada kuriklum baru. Denga memahami dan mempelajari teknik belajar yang
“baru” maka dapat membantu proses balajar anaknya secara baik.
C. Cara Menentukan Masalah-Masalah
                   Belajar
1. Pengamatan Perilaku Belajar
        Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan
      dan siswa bertindak belajar.
      Peran pengamatna perilaku belajar dilakukan sebagai berikut :
a.    Menyusun rencana pengamatan seperti tindak belajar berkelompok atau
      belajar sendiri atau yang lain.
b.    Memilih siapa yang akan diamati memliputi beberapa siswa
c.    Menentukan berapa lama berlangsungnya pengamatan
d.    Menentukan hal-hal yang akan diamati
e.    Mencatat hal-hal yang akan diamati
f.    Menafsirkan hasil pengamatan
2. Analisis Hasil Belajar
         Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar tiap
        siswa dikelas terkumpul dalam himpunn hasil belajar kelas. Analisis belajar siswa
        merupakan pekerjaan khusus.Hal ini pada tempatnya dikuasai dan dikerjakan
        oleh guru. Dalam melakukan analisis hasil belajar pada tempatnya gueu
        melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
I.      Merencanakan sejak awal analisis sejak awal semester, sejalan dengan desain
        konstruksional
II.     Merencanakan jenis-jenis pekerjaan siswa yang dipandang sebagai hasil belajar
III.    Merencanakan jenis-jenis ujian dan alat evaluasi
IV.     Mengumpulkan hasil belajar siswa
V.      Melakukananalisis secara statistik tentang angka-angka perolehan ujian dan
        mengategori karya-karya yang tida bisa diangkakan
VI.     Mempertimbangkan hasil [engamatan pada kegiatan belajar siswa
VII.    Mempertimbangkan tingkat kesukaran bahan ajar bagi kelas belajar
VIII. Guru juga melancarkan suatu angket evaluasi pada pembelajaran siswa akhir
      semester
3. Tes Hasil Belajar
         Tes hasil belajar adalah alat untuk membelajarkan siswa. Meskipun
       demikian keseringan penggunaan tes terntentu akan menimbulkan
       kebiasaan tertentu. Artinya jenis tes tertentu akan membentuk jenis-
       jenis ranah kognitif, aektif,gan psikomotorik tertentu.
       Pada proses belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis tesyang
       digunakan ummnya digolongkan sebagai tes lisan dn tes tertulis. Tes
       tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif.
       Tes hasil belajar dapat digunakan untuk :
 i.    Menilai kemajuan belajar
 ii.   Mencari masalah-masalah dalam belajar
Teengkiiu yy.......

More Related Content

What's hot

Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
hilda28
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Nastiti Rahajeng
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
evi megawati
 
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJARHAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
Blog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Identifikasi kemampuan intelektual
Identifikasi kemampuan intelektualIdentifikasi kemampuan intelektual
Identifikasi kemampuan intelektual
Tohir Haliwaza
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Firman Anz
 
Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza cik noorlyda
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
PENDEKATAN DALAM BELAJAR
PENDEKATAN DALAM BELAJARPENDEKATAN DALAM BELAJAR
PENDEKATAN DALAM BELAJAR
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
restya21
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Aulia Musyarofah
 
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaContoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Edwien Senaen
 
Makalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryMakalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiry
Ryni Svinndal
 
Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106
Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106
Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106
Alia Ayumi
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaiskawia
 

What's hot (20)

Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
 
Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar MengajarProses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
 
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJARHAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
 
Pemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaanPemulihan dan pengayaan
Pemulihan dan pengayaan
 
Identifikasi kemampuan intelektual
Identifikasi kemampuan intelektualIdentifikasi kemampuan intelektual
Identifikasi kemampuan intelektual
 
Presentasi kurpem 2
Presentasi kurpem 2Presentasi kurpem 2
Presentasi kurpem 2
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
PENDEKATAN DALAM BELAJAR
PENDEKATAN DALAM BELAJARPENDEKATAN DALAM BELAJAR
PENDEKATAN DALAM BELAJAR
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaContoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
 
Makalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryMakalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiry
 
Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106
Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106
Kerja kursus pemulihan dan pengayaan bmm3106
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 

Similar to Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Ana Onana
 
PPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptx
PPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptxPPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptx
PPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptx
DekaRizki2
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
Jeny Hardiah
 
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasImplementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Nini Ibrahim01
 
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptxPembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
masturahsyam
 
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan PembelajaranPresentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Ricky Ramadhan
 
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptxPembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
ErwinHariKurniawan2
 
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptxPembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
ErwinHariKurniawan2
 
Belajar-belajaran
Belajar-belajaranBelajar-belajaran
Belajar-belajaran
Wisda Javas
 
Pert 2.ppt
Pert 2.pptPert 2.ppt
Pert 2.ppt
HabibatunUlya1
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
HasanHasan245487
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
Joko Prasetiyo
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
siswarnah dewi
 
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptxTeori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
HilmanRasyid2
 
Ppt discovery
Ppt discoveryPpt discovery
Ppt discovery
desiaryani
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
Moh Imron Aja
 
ppt modul 6 pkr.pptx
ppt modul 6 pkr.pptxppt modul 6 pkr.pptx
ppt modul 6 pkr.pptx
IndraSimanjuntak3
 

Similar to Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar (20)

MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
 
PPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptx
PPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptxPPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptx
PPT MODUL 3 PEMBELAJARAN TERPADU KELOMPOK 3.pptx
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasImplementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
 
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptxPembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
 
Ppt bdp
Ppt bdpPpt bdp
Ppt bdp
 
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan PembelajaranPresentasi Kurikulum dan Pembelajaran
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
 
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptxPembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
 
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptxPembelajaran Terdeferensiasi.pptx
Pembelajaran Terdeferensiasi.pptx
 
Belajar-belajaran
Belajar-belajaranBelajar-belajaran
Belajar-belajaran
 
Pert 2.ppt
Pert 2.pptPert 2.ppt
Pert 2.ppt
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptxTeori Belajar Konstruktivisme.pptx
Teori Belajar Konstruktivisme.pptx
 
Ppt discovery
Ppt discoveryPpt discovery
Ppt discovery
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
 
ppt modul 6 pkr.pptx
ppt modul 6 pkr.pptxppt modul 6 pkr.pptx
ppt modul 6 pkr.pptx
 

More from Arif Wicaksono

Matematika Dasar Kode183
Matematika Dasar Kode183Matematika Dasar Kode183
Matematika Dasar Kode183
Arif Wicaksono
 
Soal sejarah-snmptn-2008-103
Soal sejarah-snmptn-2008-103Soal sejarah-snmptn-2008-103
Soal sejarah-snmptn-2008-103
Arif Wicaksono
 
Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102
Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102
Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102
Arif Wicaksono
 
Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101
Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101
Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101
Arif Wicaksono
 
Soal geografi-snmptn-2008-103
Soal geografi-snmptn-2008-103Soal geografi-snmptn-2008-103
Soal geografi-snmptn-2008-103
Arif Wicaksono
 
Soal fisika-snmptn-2008-102
Soal fisika-snmptn-2008-102Soal fisika-snmptn-2008-102
Soal fisika-snmptn-2008-102
Arif Wicaksono
 
Soal ekonomi-snmptn-2008-103
Soal ekonomi-snmptn-2008-103Soal ekonomi-snmptn-2008-103
Soal ekonomi-snmptn-2008-103
Arif Wicaksono
 
Soal biologi-snmptn-2008-102
Soal biologi-snmptn-2008-102Soal biologi-snmptn-2008-102
Soal biologi-snmptn-2008-102
Arif Wicaksono
 
Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101
Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101
Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101
Arif Wicaksono
 
Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101
Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101
Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101
Arif Wicaksono
 
02 k ipa kimia
02 k ipa kimia02 k ipa kimia
02 k ipa kimia
Arif Wicaksono
 
01 02s soal dan pemb k ips 2007
01 02s soal dan pemb k ips 200701 02s soal dan pemb k ips 2007
01 02s soal dan pemb k ips 2007
Arif Wicaksono
 
01 02a soal dan pemb k ipa 2007
01 02a soal dan pemb k ipa 200701 02a soal dan pemb k ipa 2007
01 02a soal dan pemb k ipa 2007
Arif Wicaksono
 
01 01 soal dan pemb k dasar 2007
01 01  soal dan pemb k dasar 200701 01  soal dan pemb k dasar 2007
01 01 soal dan pemb k dasar 2007
Arif Wicaksono
 
10 soal sejarah 1994 2008
10 soal sejarah 1994   200810 soal sejarah 1994   2008
10 soal sejarah 1994 2008
Arif Wicaksono
 
09 soal geografi 1990 2008
09 soal geografi 1990   200809 soal geografi 1990   2008
09 soal geografi 1990 2008
Arif Wicaksono
 
08 soal ekonomi 1990 2008
08 soal ekonomi 1990   200808 soal ekonomi 1990   2008
08 soal ekonomi 1990 2008
Arif Wicaksono
 
07 soal biologi 2000 2009
07 soal biologi 2000   200907 soal biologi 2000   2009
07 soal biologi 2000 2009
Arif Wicaksono
 
06 soal kimia 1999 2009
06 soal kimia 1999   200906 soal kimia 1999   2009
06 soal kimia 1999 2009
Arif Wicaksono
 
05 soal fisika 1990 2008
05 soal fisika 1990   200805 soal fisika 1990   2008
05 soal fisika 1990 2008
Arif Wicaksono
 

More from Arif Wicaksono (20)

Matematika Dasar Kode183
Matematika Dasar Kode183Matematika Dasar Kode183
Matematika Dasar Kode183
 
Soal sejarah-snmptn-2008-103
Soal sejarah-snmptn-2008-103Soal sejarah-snmptn-2008-103
Soal sejarah-snmptn-2008-103
 
Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102
Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102
Soal matematika-ipa-snmptn-2008-102
 
Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101
Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101
Soal matematika-dasar-snmptn-2008-101
 
Soal geografi-snmptn-2008-103
Soal geografi-snmptn-2008-103Soal geografi-snmptn-2008-103
Soal geografi-snmptn-2008-103
 
Soal fisika-snmptn-2008-102
Soal fisika-snmptn-2008-102Soal fisika-snmptn-2008-102
Soal fisika-snmptn-2008-102
 
Soal ekonomi-snmptn-2008-103
Soal ekonomi-snmptn-2008-103Soal ekonomi-snmptn-2008-103
Soal ekonomi-snmptn-2008-103
 
Soal biologi-snmptn-2008-102
Soal biologi-snmptn-2008-102Soal biologi-snmptn-2008-102
Soal biologi-snmptn-2008-102
 
Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101
Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101
Soal bahasa-inggris-snmptn-2008-101
 
Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101
Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101
Soal bahasa-indonesia-snmptn-2008-101
 
02 k ipa kimia
02 k ipa kimia02 k ipa kimia
02 k ipa kimia
 
01 02s soal dan pemb k ips 2007
01 02s soal dan pemb k ips 200701 02s soal dan pemb k ips 2007
01 02s soal dan pemb k ips 2007
 
01 02a soal dan pemb k ipa 2007
01 02a soal dan pemb k ipa 200701 02a soal dan pemb k ipa 2007
01 02a soal dan pemb k ipa 2007
 
01 01 soal dan pemb k dasar 2007
01 01  soal dan pemb k dasar 200701 01  soal dan pemb k dasar 2007
01 01 soal dan pemb k dasar 2007
 
10 soal sejarah 1994 2008
10 soal sejarah 1994   200810 soal sejarah 1994   2008
10 soal sejarah 1994 2008
 
09 soal geografi 1990 2008
09 soal geografi 1990   200809 soal geografi 1990   2008
09 soal geografi 1990 2008
 
08 soal ekonomi 1990 2008
08 soal ekonomi 1990   200808 soal ekonomi 1990   2008
08 soal ekonomi 1990 2008
 
07 soal biologi 2000 2009
07 soal biologi 2000   200907 soal biologi 2000   2009
07 soal biologi 2000 2009
 
06 soal kimia 1999 2009
06 soal kimia 1999   200906 soal kimia 1999   2009
06 soal kimia 1999 2009
 
05 soal fisika 1990 2008
05 soal fisika 1990   200805 soal fisika 1990   2008
05 soal fisika 1990 2008
 

Kelompok 7-Masalah-masalah Belajar

  • 1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN “ MASALAH – MASALAH BELAJAR” Di susun oleh: Kelompok 7 : 1. Dewi Mayangsari (09330052) 2. Endang Puji Astuti (09330055) 3. Nia Setyawati (09330069) 4. Siti Alifah (09330077) 5. Syaidun Najib (09330080) Dosen Pengampu: ERNAWATI, S.Pd, M.Pd
  • 2. MASALAH – MASALAH INTERN BELAJAR 1. Sebelum Belajar 2. Proses Belajar 3. Sesudah Belajar Ciri khas , 1. Sikap terhadap belajar sesuatu Prestasi belajar di- Minat , 2. Motivasi Bidang ilmu pengetahuan, Kecakapan 3. Konsentrasi Seni, moral agama, Pengalaman 4. Mengolah Keterampilan, teknologi, 5. Menyimpan dalam waktu Dan olahraga bertambah singkat baik 6. Menggali “ hal yang di simpan “ 7. Berprestasi atau unjuk hasil belajar 8. . Rasa percaya diri siswa 9. Intelegensi dan keberhasilan belajar 10. Kebiasaan belajar 11. Cita – cita siswa
  • 3. 1. Sikap terhadap 2. Motivasi Belajar  Merupakan kekuatan belajar mental yang mendorong Sikap merupakan terjadinya proses belajar. kemampuan memberikan Lemahnya motivasi atau penilaian tentang tiadanya motivasi belajar akan sesuatu, mengakibatkan melemahkan kegiatan belajar. terjadinya sikap menerima, Agar siswa memiliki motivasi menolak, atau mengabarkan. belajar yang kuat pada Siswa memperoleh tempatnya diciptakan suasana kesempatan belajar, meskipun belajar. demikian siswa dapat menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut. Oleh karena itu, ada baiknya siswa mempertimbangkan masak- masak akibat sikap terhadap belajar.
  • 4. 3. Konsentrasi Belajar 4. Mengolah Bahan Konsentrasi belajar merupakan Belajar kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Mengolah bahan belajar merupakan Pemusatan perhatian tersebut kemampuan siswa untuk menerima tertuju pada isi bahan belajar isi dan cara pemerolehan ajaran maupun proses memperolehnya. sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Kemampuan menerima isi Untuk memperkuat perhatian dan cara pemerolehan tersebut pada pelajaran, guru perlu dapat dikembangkan dengan menggunakan bermacam-macam belajar berbagai macam pelajaran. strategi belajar mengajar dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
  • 5. 5. Menyimpan 6. Menggali Hasil Perolehan Hasil Belajar yang Belajar Tersimpan Merupakan kemampuan Merupakan proses menyimpan isi pesan Dn cara mengaktifkan pesan yang telah perolehan pesan. Kemampuan terterima dalam hal pesan baru menyimpan tersebut dapat siswa akan memperkuat pesan berlangsung dalam waktu pendek dengan cara mempelajari kembali dan waktu yang lama. dengan bahan lama. Proses menggali pesan lama dengan cara membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar. Penggalian hasil yang tersimpan ada hubungannya dengan baik atau buruknya penerimaan, pengolahan dan penyimpanan pesan.
  • 6. 7. Kemampuan 8. Rasa Percaya Diri Berprestasi atau Siswa Unjuk Hasil Belajar Rasa percaya diri timbul dari Merupakan suatu puncak keinginan mewujudkan diri proses belajar. Pada tahap ini bertindak dan berhasil. Dari segi siswa membuktikan keberhasilan perkembangan, rasa percaya diri belajar. Siswa menunjukan dapat timbul berkat adanya bahwa ia telah mampu pengakuan dari lingkungan. memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan, pra pengolahan, pengolahan, penyimpanan serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.
  • 7. 9. Intelegensi Dan 10. Kebiasan Belajar Keberhasilan Belajar Dalam kegiatan sehari-hari Menurut Wechler, intelegensi ditemukan adanya kebiasaan adalah suatu kecakapan global belajar yang kurang baik antara atau rangkuman kecakapan untuk lain: belajar pada akhir semester, dapat bertindak secara terarah, belajar tidak teratur, menyia- berpikir secara baik dan bergaul nyiakan kesempatan belajar, dengan lingkungan secara efisien. bersekolah hanya untuk Kecakapan tersebut menjadi bergengsi, datang terlambat aktual bila siswa memecahkan bergaya pemimpin, bergaya masalah dalam belajar atau jantan, bergaya minta belas kehidupan sehari-hari. kasihan. Pemberian penguat dalam keberhasilan belajar dapat mengurangi kebiasaan kurang baik dan membangkitkan harga diri siswa.
  • 8. 11. Cita-cita Siswa Cita-cita merupakan motivasi intrinsik. Tetapi ada kalanya “gambaran yang jelas” tentang tokoh teladan belum ada. Akibatnya siswa hanya berperilaku ikut-ikutan. Cita-cita sebagai motivasi intrinsik perlu dididikan. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan berprestasi, maka siswa diharapkan berani bereksplorasi sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri.
  • 9. Faktor-faktor Ekstern Belajar 1. Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud emansipasi diri siswa.Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi tertentu. Sebagai seorang pribadi ia juga mengembangkan diri menjadi pribadi utuh. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan kebutuhan hidup sebagai manusia. Dengan penghasilan yang ditermanya tiap bulan ia dituntut berkemampuan hidup layak sebagai seorang pribadi guru. Tuntutan hidup layak tersebut sesuai dengan wilayah tempat tinggal dan tugasnya.
  • 10. Hal-hal yang dipelajar oleh setiap guru adalah i. Memiliki integritas moral kepribadian ii. Memilki integritas intelektual berorientasi kebenaran iii. Memiliki integritas religius dalam konteks pergaulan dalam masyarakat majemuk iv. Mempertinggi mutu keahlian bidang studi sesuai dengan kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni v. Memahami, menghayati, dan mengamalkan etika profesi guru vi. Bergabung dengan asosiasi profesi vii. Mengakui dan menghormati martabat siswa sebagai klien guru Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi hal-hal berikut : i. Pembangunan hubungan baik dengan siswa ii. Menggairahkan minat, perhatian, dan memperkuat motivasi belajar iii. Mengorganisasi belajar iv. Melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat v. Mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan objektif vi. Melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua siswa
  • 11. 2. Prasarana dan Sarana pembelajaran Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Justru disinilah timbul masalah “bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar yang berhsil baik.” Dengan tersedianya prasarana dan sarana belajar berarti menuntut siswa dan guru dalam menggunakanyya. Peranan guru adalah sebagai berikut : i. Memelihara, mengatur prasarana untuk menciptakan suasana belajar yang menggembirakan ii. Memelihara dan mengatur sasaran pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar iii. Mengorganisasi belajar siswa sesuai dengan prasarana dan sarana secara tepat guna
  • 12. Peranan siswa sebagai berikut : i. Ikut serta memelihara dan mengatur prasarana dan sarana secara baik ii. Ikut serta dan berperan aktif dalam pemanfaatan prasarana dan sarana secara tepat guna iii. Menghormati sekolah sebagai pusat pembelajaran dalam rangka pencerdasan kehidupan generasi muda bangsa Dalam berperan serta tersebut siswa akan mengatasi masalah kebiasaan menggunakan prasarana dan sarana yang kurang baik yan ditemukan disekitar sekolah.
  • 13. 3. Kebijakan Penilaian Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa. Penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan mental” yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar. “Tingkat perkembangan mental” tersebut terkait dengan bahan pelajaran. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar dapat merupakan puncak “tingkat perkembangan mental” secara utuh, yang lazim disebut lulusan sekolah menengah, lulusan SMA, atau tingkat kemandirian, tingkat bertanggung jawab, atau tingkat kedewasaan tertentu.
  • 14. Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut, seorang siswa yang keluar dapat digolongkan lulus atau tidak lulus. Kelulusannya dengan memperoleh nilai rendah, sedang, atau tinggi, yang tidak lulus berarti mengulang atau tinggal kelas, bahkan mungkin dicabut hak belajarnya. Dari segi proses belajar, keputusan tentang hasil belajar berpengaruh pada tindak siswa dan tindak guru.
  • 15. 4. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Sebagai ilustrasi seorang siswa dapat menjabat sebagai pengurus kelas, sebagaiketua kelas , sebagai ketua osis disekolahnya, pengurus osis di sekolah-sekolah kota-kotanya , tingkat provinsi atau tingkat nasional. Pada tingkat kota atau wilayah , terjadilah jaringan hubungan sosial siswa sekota atau sewilayah . Pada tingkat provinsi, terjadi hubungan siswa tingkat provinsi. Pada tingkat nasional terjadi hubungan sosial tingkat nasional. Dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan , seperti hubungan akrab, kerja sama, kerja berkoperasi, berkompetisi, berkonkuresi, bersaing, konflik atau perkelahian. Pengaruh lingkungan sosial berupa hal-hal berikut : i. Pengaruh kewajiban yang bersifat menerima atau menolak siswa yan akan berakibat memperkuat atau memperlemah konsentrasi belajar ii. Lingkungan sosial mewujud dalal suasana akrab, gembira, rukun dan damai iii. Lingkungan sosial siswa disekolah atau juga dikelas dapat berpengaruh pada semangat belajar kelas.
  • 16. Kurikulum Sekolah Program pembelajaran disekolah mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan.Kurikulum sekolah tersebut berisi tuuan pendidikan , isi pendidikan, kegiatan belajar-mengajar dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa. Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan masyarakat didasarkan suatu rencana pembangunan lima tahunan yang diberlakukan oleh pemerintah.Adanya rekonstruksi tersebut menimbulkan kurikulum baru .Demikian seri perubahan kurikulum yang terkait dengan pembangunan masyarakat.
  • 17. Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah-masalah itu adalah : i. Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah. ii. Isi pendidika berubah iii. Kegiatan belajar mengajar berubah iv. Evaluasi berubah Perubahan kurikulum seolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi guru dan siswa tetapi juga petugas pendidikan dan orangtua siswa. Dalam hal ini guru harus menghindarkan diri dari kebiasaan pembelajaran yang “lama” . Bagi siswa ia perlu mempelajai cara-cara belajar, buku belajar,buku pelajaran, dan sumber belajar yang baru. Bagi petugas pendidikan , ia juga perlu mempelajari tata kerja pada kurikulum “baru”. Bagi orangtua siswa ia perlu mempelajari maksud , tata kerja, peran guru, dan peran siswa dalam belajar pada kuriklum baru. Denga memahami dan mempelajari teknik belajar yang “baru” maka dapat membantu proses balajar anaknya secara baik.
  • 18. C. Cara Menentukan Masalah-Masalah Belajar 1. Pengamatan Perilaku Belajar Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan dan siswa bertindak belajar. Peran pengamatna perilaku belajar dilakukan sebagai berikut : a. Menyusun rencana pengamatan seperti tindak belajar berkelompok atau belajar sendiri atau yang lain. b. Memilih siapa yang akan diamati memliputi beberapa siswa c. Menentukan berapa lama berlangsungnya pengamatan d. Menentukan hal-hal yang akan diamati e. Mencatat hal-hal yang akan diamati f. Menafsirkan hasil pengamatan
  • 19. 2. Analisis Hasil Belajar Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar tiap siswa dikelas terkumpul dalam himpunn hasil belajar kelas. Analisis belajar siswa merupakan pekerjaan khusus.Hal ini pada tempatnya dikuasai dan dikerjakan oleh guru. Dalam melakukan analisis hasil belajar pada tempatnya gueu melakukan langkah-langkah sebagai berikut : I. Merencanakan sejak awal analisis sejak awal semester, sejalan dengan desain konstruksional II. Merencanakan jenis-jenis pekerjaan siswa yang dipandang sebagai hasil belajar III. Merencanakan jenis-jenis ujian dan alat evaluasi IV. Mengumpulkan hasil belajar siswa V. Melakukananalisis secara statistik tentang angka-angka perolehan ujian dan mengategori karya-karya yang tida bisa diangkakan VI. Mempertimbangkan hasil [engamatan pada kegiatan belajar siswa VII. Mempertimbangkan tingkat kesukaran bahan ajar bagi kelas belajar VIII. Guru juga melancarkan suatu angket evaluasi pada pembelajaran siswa akhir semester
  • 20. 3. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar adalah alat untuk membelajarkan siswa. Meskipun demikian keseringan penggunaan tes terntentu akan menimbulkan kebiasaan tertentu. Artinya jenis tes tertentu akan membentuk jenis- jenis ranah kognitif, aektif,gan psikomotorik tertentu. Pada proses belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis tesyang digunakan ummnya digolongkan sebagai tes lisan dn tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif. Tes hasil belajar dapat digunakan untuk : i. Menilai kemajuan belajar ii. Mencari masalah-masalah dalam belajar