SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, 
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang 
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 
Tujuan dari pendidikan itu sendiri ialah mengembangkan potensi peserta 
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang 
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi 
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan ada beberapa hal yang harus 
dilakukan diantaranya adalah strategi pembelajaran dalam mendidik peserta didik. 
Strategi pembelajaran sangatlah banyak, namun yang akan kami bahas dalam 
makalah ini ialah strategi pembelajaran inquiry 
Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang 
yang menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak 
diberikan secara langsung akan tetapi peran siswa dalam strategi ini adalah 
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan 
sebagai fasilitator dan pembimbing untuk siswa. 
Strategi pembelajaran ini berawal dari asumsi bahwa manusia lahir ke 
dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. 
Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia 
sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal 
segala sesuatu yang bisa diindra. 
Dalam makalah ini yang akan kami bahas ialah pengertian, ciri-ciri, 
prinsip-prinsip, langkah-langkah, keunggulan, dan kelemahan dari strategi 
pembelajaran inquiry. 
1
B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian dari inqury? 
2. Bagaimana ciri ciri inquiry? 
3. Bagaimana prinsip-prinsip inquiry ? 
4. Bagaimana langkah-langkah inquiry ? 
5. Apa saja komponen pendekatan inquiry? 
6. Apa saja jenis pendekatan inquiry? 
7. Apa saja tingkatan inquiry ? 
8. Apa saja kelemahan dan kelebihan pendekatan inquiry? 
C. Tujuan 
1. Mengetahui pengertian dari inquiry 
2. Mengetahui ciri ciri inquiry 
3. Memahami prinsip-prinsi inquiry 
4. Mengetahui langkah-langkah inquiry 
5. Mengetahui komponen dari pendekatan inquiry 
6. Mengetahui jenis pendekatan inquiry 
7. Mengetahui tingkatan inquiry 
8. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pendekatan inquiry 
2
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian pendekatan inquiry 
Model inquiry didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) 
sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk 
melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, 
ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari 
jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu 
dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan 
yang ditemukan orang lain. 
Hamalik (2001:63) mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan 
inquiry (inquiry based teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa 
di mana kelompok-kelompok siswa dibawa ke dalam suatu persoalan atau 
mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan 
struktur kelompok yang diharuskan secara jelas. 
Strategi pembelajaran inquiry menekankan kepada proses mencari dan 
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa 
dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, 
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk 
belajar. Strategi pembelajaran inquiry merupakan rangkaian kegiatan 
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk 
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang 
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya 
jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan 
strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang 
berarti saya menemukan. 
Kuslan Stone (Dahar,1991) mendefinisikan model inquiry sebagai 
pengajaran di mana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala 
ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan. 
3
Trowbridge & Bybee (1990) menyatakan bahwa model inquiry adalah 
sebuah model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan 
perilaku. Inquiry merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana 
belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan 
berpikir rasional (Bruce & Bruce, 1992). Senada dengan pendapat Bruce & 
Bruce , Cleaf (1991) menyatakan bahwa inquiry adalah salah satu strategi yang 
digunakan dalam kelas yang berorientasi proses. Inquiry merupakan sebuah 
strategi pengajaran yang berpusat pada siswa, yang mendorong siswa untuk 
menyelidiki masalah dan menemukan informasi. Proses tersebut sama dengan 
prosedur yang digunakan oleh ilmuwan sosial yang menyelidiki masalah-masalah 
dan menemukan informasi. 
Sementara itu, Trowbridge & Bybee (1990) menjelaskan model 
inquiry sebagai proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, 
merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan 
menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut. Lebih lanjut, 
Trowbridge mengatakan bahwa esensi dari pengajaran inquiry adalah menata 
lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada siswa dengan memberikan 
bimbingan secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip 
ilmiah. 
Senada dengan pendapat Trowbridge & Bybee, Amien (1987) dan 
Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inquiry adalah suatu perluasan proses 
discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan 
pada proses discovery, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi 
tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, 
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik 
kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan 
sebagainya. 
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inquiry 
merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, 
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan 
menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inquiry ini 
4
siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu 
permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa 
bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, 
kreatif, dan menghormati pendapat orang lain. 
B. Ciri ciri pendekatan inquiry 
Strategi pembelajaran inquiry memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa 
dipahami, diantaranya: 
1) Strategi inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal 
untuk mencari dan menemukan. Artinya menempatkan siswa sebagai 
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan 
sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi 
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu 
sendiri. 
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan 
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga 
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan 
demikian, strategi pembelajaran ini menempatkan guru bukan sebagai 
sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. 
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab 
antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan 
teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan strategi 
pembelajaran ini. 
3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah 
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, 
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses 
mental. 
Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inquiry siswa tak 
hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana 
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya 
menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir 
5
secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan 
berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi 
pembelajaran ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang 
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, 
sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam 
proses pembelajaran. 
C. Prinsip kerja pendekatan inquiry 
Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inquiry harus berpegang 
pada prinsip-prinsip yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan 
berjalan lancar dan sesuai tujuan. Adapun prinsip penggunaan strategi 
pembelajaran inquiry : 
a) Berorientasi pada pengembangan intelektual 
Tujuan utama dari strategi ini adalah pengembangan kemampuan ber-pikir. 
Dengan demikian, strategi pembelajaran inquiry selain berorientasi 
kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. 
b) Prinsip interaksi 
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi 
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara 
siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti 
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur 
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. 
c) Prinsip bertanya 
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah 
guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap 
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. 
Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inquiry 
sangat diperlukan. 
d) Prinsip belajar untuk berpikir 
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah 
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan po- 
6
tensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan peng-gunaan 
otak secara maksimal. 
e) Prinsip keterbukaan 
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan 
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. 
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan 
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka 
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya. 
D. Langkah langkah pendekatan inquiry 
Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka 
langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan 
model inquiry adalah: 
a. Orientasi 
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim 
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar 
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan 
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi 
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi ini sangat 
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya 
dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses 
pembelajaran akan berjalan dengan lancar. 
b. Merumuskan masalah 
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu 
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah 
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. 
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan 
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari 
jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting 
dalam strategi inquiry, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan 
7
memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya 
mengembangkan mental melalui proses berpikir. 
c. Merumuskan hipotesis 
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang 
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. 
Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus 
memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang 
dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu 
sendiri akan sangat dipengaruhi oleh ke dalaman wawasan yang dimiliki 
serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang 
mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional 
dan logis. 
d. Mengumpulkan data 
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk 
menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inquiry, 
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam 
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya me-merlukan 
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan 
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, 
tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan 
yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi 
yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan dalam mengaplikasikannya 
karena siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak 
apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak gairahan 
dalam belajar. Jika guru menemukan gejala-gejala seperti ini, maka guru 
hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa 
untuk belajar dengan memberikan berbagai jenis pertanyaan secara merata 
kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir. 
e. Menguji hipotesis 
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap 
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pe- 
8
ngumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari 
tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis 
juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, yaitu kebenaran 
jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi 
harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung 
jawabkan. 
f. Merumuskan kesimpulan 
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang 
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan 
merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena 
banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang 
dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena 
itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu 
menunjukkan pada siswa data yang relevan. 
E. Komponen komponen dalam pendekatan inquiry 
Walaupun dalam praktek aplikasi pendekatan inquiry sangat 
beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat 
disebutkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan ini memiliki lima 
komponen yang umum, yaitu: 
1. Question. Pembelajarn biasanya dengan sebuah pertanyaan pembuka yang 
memancing rasa ingin tahu siswa dan kekaguman siswa akan suatu 
fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan 
sebagai pengarah ke pertanyaan ini yang akan dipecahkan oleh siswa. 
Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah inti yang 
harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini, siswa 
dituntut untuk melakukan beberapa langkah seperti evaluasi, sintesis dan 
analisis. Jawaban dari pertanyaan ini tidak dapat ditemukan misalnya 
dibuku teks, malinkan harus dibuat atau dikonstruksi. 
2. Student engagement. Dalam metode ini keterlibatan aktif siswa merupakan 
suatu kaharusan sedangkan peran guru adalah sebagi fasilitator. Siswa 
9
bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau 
menjawab soal-soal pada akhir bab setiap buku, melainkan dituntut terlibat 
dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukan pemahaman siswa 
terhadap konsep yang dipelajari atau alam melakukan sebuah investigasi. 
3. Cooperative interaction. Siswa diminta untuk berkomunikasi bekerja 
berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan. 
Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetensi. Jawaban dari 
permasalahan yang diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk 
mungkin saja semua jawaban benar. 
4. Performance evaluation. Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa 
diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan 
pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Bentuk 
produk ini dapat berupa slide presentasi, grafik, poster, karangan, dan lain-lain. 
Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi. 
5. Variety of resources. Siswa dapat menggunakan bermacam-macam 
sumber belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, 
wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya. 
F. Jenis Pendekatan Inquiry 
a. Inquiry terstruktur, siswa mengikuti dengan tepat instruksi guru untuk 
menyelesaikan kegiatan secara langsung dengan sempurna. Petunjuk yang 
diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan membimbing. 
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari suatu pertanyaan inti, misalnya 
mengapa air yang mendidih mengeluarkan gelembung udara? 
b. Inquiry terbimbing, siswa mengembangkan cara kerja untuk menyelidiki 
pertanyaan yang dipilih atau diberikan guru. Dalam hal ini siswa 
melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientist. 
c. Inquiry bebas, berdasarkan masalah yang diajukan guru, denga konsep 
atau teori yang sudah dipahami siswa melakukan penyelidikan untuk 
menentukan kebenarannya. 
10
G. Tingkatan inquiry 
Berdasarkan komponen-komponen dalam proses inquiry yang meliputi 
topik masalah, sumber masalah atau pertanyaan, bahan, prosedur atau 
rancangan kegiatan, pengumpulan dan analisis data serta pengambilan 
kesimpulan Bonnstetter (2000) membedakan inquiry menjadi lima tingkat 
yaitu praktikum (tradisional hands-on), pengalaman sains terstruktur 
(structured science experiences), inquiry terbimbing (guided inquiry), inquiry 
siswa mandiri (student directed inquiry), dan penelitian siswa (student 
research). 
Klasifikasi inquiry menurut Bonnstetter (2000) didasarkan pada tingkat 
kesederhanaan kegiatan siswa dan dikatakan sebaiknya penerapan inquiry 
yang berkelanjutan, dimulai dari yang paling sederhana terlebih dahulu. 
1. Traditional hands-on praktikum ( traditional hands-on ) adalah tipe 
inquiry yang paling sederhana. Dalam praktikum guru menyediakan 
seluruh keperluan mulai dari topik sampai kesimpulan yang harus 
ditemukan siswa dalam bentuk buku petunjuk yang lengkap. 
2. Pengalaman sains yang terstruktur. Tipe inquiry berikutnya ialah 
pengalaman sains terstruktur (structured science experiences), yaitu 
kegiatan di mana guru menentukan topik, pertanyaan, bahan dan 
prosedur sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh 
siswa. 
3. Jenis yang ketiga ialah inquiry terbimbing (guided inquiry), siswa 
diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, 
menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, 
sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan 
penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator. 
4. Inquiry siswa mandiri (student directed inquiry), dapat dikatakan 
sebagai inquiry penuh karena pada tingkatan ini siswa 
bertanggungjawab secara penuh terhadap proses belajarnya, dan guru 
hanya memberikan bimbingan terbatas pada pemilihan topik dan 
pengembangan pertanyaan. 
11
5. Tipe inquiry yang paling kompleks ialah penelitian siswa ( student 
research ). Pada tipe ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan 
pembimbing sedangkan penentuan atau pemilihan dan pelaksanaan 
proses dari seluruh komponen inquiry menjadi tangungjawab siswa. 
Ahli lain yaitu Tomlinson, C. & Callahan, C.M. (1992) menyusun 
klasifikasi inquiry lain yang didasarkan pada intensitas keterlibatan siswa. Ada 
tiga bentuk keterlibatan siswa di dalam inquiry, yaitu: (a) identifikasi masalah, 
(b) pengambilan keputusan tentang teknik pemecahan masalah, dan (c) 
identifikasi solusi tentatif terhadap masalah. 
G. Keunggulan dan kelemahan 
Strategi Pembelajaran Inquiry merupakan strategi pembelajaran yang 
banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu : 
1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada 
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, 
sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 
2. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai 
dengan gaya belajar mereka. 
3. Strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar 
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku 
berkat adanya pengalaman. 
4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki 
kemampuan di atas rata-rata, yaitu siswa yang memiliki kemampuan 
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. 
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai 
kelemahan, antara lain adalah : 
1. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit 
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 
12
2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur 
dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 
3. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang 
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang 
telah ditentukan. 
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa 
menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan 
oleh setiap guru. 
13
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Berdasarkan definisi-definisi para pakar pendidikan, dapat disimpulkan 
bahwa inquiry merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk 
memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, 
mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Sehingga 
dalam model inquiry, siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk 
memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, 
siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, 
objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain. 
Dalam strategi ini terdapat keunggulan dan kelemahan sehingga guru 
harus mengerti dan memahami kondisi kelas yang di ajar sebelum memutuskan 
untuk menggunakannya sebagai strategi dalam mengajar. Meski demikian, 
startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada 
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, 
sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 
14
DAFTAR PUSTAKA 
Amien, M. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan 
Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud 
Bruce, W.C. & J.K. Bruce. (1992) . Teaching with Inquiry. Maryland: Alpha 
Publishing Company, Inc. 
Cleaf, D.W.V. (1991). Action in Elementary Social Studies. Singapore: Allyn and 
Bacon. 
H Dahar, R.W. (1991). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. 
Hamalik, O. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru. 
Roestiyah, N.K. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta 
Sund dan Trowbridge. (1973). Science; Study and teaching (Secondary). 
Columbus, Ohio : Merrill. 
Tomlinson, C., & Callahan, C.M. (1992). Contributions of gifted e ducation to 
general education in a time of change. 
Trowbridge, L.W. & R.W. Bybee. (1990). Becoming a Secondary School Science 
Teacher. Melbourne: Merill Publishing Company 
15
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i 
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii 
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1 
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2 
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian Pembelajaran Inquiry …………………………………… 3 
B. Ciri-ciri Pembelajaran Inquiry………………………………………. 5 
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inquiry ……………………………… 6 
D. Langkah-langkah Pembelajaran Inquiry ……………………………. 7 
E. Komponen-Komponen Pembelajaran Inquiry ……………………… 9 
F. Jenis-Jenis Pembelajaran Inquiry……………………………………10 
G. Tingkatan-Tingkatan Pembelajaran Inquiri…………………………11 
H. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inquiri…………………12 
BAB III PENUTUP 
16
A. Kesimpulan….……………………………………………………… 13 
DAFTAR PUSTAKA 
KATA PENGANTAR 
Tiada kata seindah “Alhamdulillah”, penulis panjatkan kehadirat Allah 
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga segala 
persiapan, pelaksanaan hingga penyusunan makalah ini dapat diwujudkan sebagai 
wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 
Makalah ini berjudul “Pembelajaran Inquiri dan Implementasinya”. 
Penulis menyadari bahwa karya ini tidak dapat hadir dan rampung tanpa bantuan 
dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang 
setinggi-tingginya kepada dosen pengampu mata kuliah “Pembelajaran Inquiry 
dan Implementasinya Prof. Dr. Hj. NURHAYATI, M.Pd., atas bantuannya 
selama penyusunan makalah ini. 
Dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik 
yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT 
senantiasa melindungi dan melimpahkan anugerahNya di setiap aktivitas kita yang 
bermanfaat. Amin 
Makassar, September 2013 
Penyusun 
17
Tugas : Kelompok 
M.K : Strategi Belajar Mengajar Biologi 
Dosen Pengasuh : Prof. Dr.Hj. Nurhayati B., M.Pd 
PEMBELAJARAN INQUIRY DAN IMPLEMENTASINYA 
Oleh : KELOMPOK 5 
SAHRINI RAUF : 13B13014 
TAJUDDIN KACANG : 13B13015 
18
ARDIANTO : 13B13018 
LILIS PAULUS : 13B13019 
PERTANYAAN PADA SAAT PRESENTASI 
1. Apakah ada solusi untuk mengatasi kelemahan kelemahan untuk 
kelancaran metode pembelajaran ini ? 
- Kesulitan mengontrol siswa dapat diatasi dengan guru harus aktif 
mengajak siswanya berdialog dan berdiskusi, bisa juga menggunakan 
laptop untuk memfokuskan perhatian siswa, di samping itu bisa dilakukan 
pembagian kelompok misalnya tutor sebaya. 
- Kesulitan membagi waktu yang panjang dapat di atasi lebih awal pada 
saat pembuatan program tahunan, program semester dan juga RPP 
sehingga tidak terjadi kesulitan dalam mengatur waktu pada saat 
menerapkannya. Misalnya jika waktunya terlalu kurang, sehingga materi 
tidak selesai maka bisa digunakan waktu tambahan pada saat pekan 
cadangan untuk menuntaskan pembelajarannya. 
- Harus ada indikatornya, dengan memberikan ujian untuk menentukan 
siapa yang berhasil dan siapa yang belum berhasil. 
2. Dimanakan benang merah antara keterampilan proses dengan pendekatan 
inquiry ? 
- Benang merahnya adalah keterampilan proses dan pendekatan inquiry 
sama-sama menginginkan siswa aktif dalam melakukan kegiatan 
19
pembelajaran dan guru sebaiknya hanya sebagai fasilitator saja. Kemudian 
inquiry merupakan salah satu penjabaran dari keterampilan proses. 
- Sama sama menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan 
efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas 
menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau kemampuan olah 
perbuatan (fisik). 
3. Pendekatan konstruktivisme dan inquiry dimanakah letak perbedaanya? 
- Sebenarnya pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu acuan 
dalam pembelajaran inquiry, pendekatan pendekatan yang sudah di bahas 
sebelumnya menekankan bahwa siswa aktif dalam proses pembelajaran 
dan guru hanya sebagai fasilitator termasuk pada pendekatan 
konstruktivisme. Hanya dalam hal ini inquiry lebih menekankan tentang 
proses Investigasi yang dilakukan oleh siswa. Investigasi ini difokuskan 
untuk memahami konsep-konsep sains dan meningkatkan keterampilan 
proses berpikir ilmiah siswa. Pendekatan konstruktivisme masih bersifat 
umum yang mewadahi beberapa metode pembelajaran akan tetapi sama 
sama meyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses 
berpikir secara ilmiah. 
4. Apa beda dari metode dan pendekatan ? 
- Pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap 
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya 
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, 
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan 
cakupan teoretis tertentu. Dengan kata lain pendekatan adalah konsep 
dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode 
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 
20
- Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat 
dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur 
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik 
mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. 
21

More Related Content

What's hot

Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
Aprilia Hapsari
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Habibullah Al Faruq
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
MeyLiontin
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Novita Widianingsih
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
pradnyakr
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
Siti Anisyah
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
Raja Aidil Angkat
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuirierwin moh riyanda
 
Karakteristik Sosok Manusia Ideal
Karakteristik Sosok Manusia IdealKarakteristik Sosok Manusia Ideal
Karakteristik Sosok Manusia Ideal
Yuni Ratnasari
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
Ghian Velina
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiawidemulia
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Ria Widia
 
Bab v penutup & daftar pustaka
Bab v penutup & daftar pustakaBab v penutup & daftar pustaka
Bab v penutup & daftar pustakadiwa diwaefendi
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
zahfath06
 
Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
EVI PAULINA SIMAREMARE
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
chusnaqumillaila
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
Pujiati Puu
 

What's hot (20)

Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
Karakteristik Sosok Manusia Ideal
Karakteristik Sosok Manusia IdealKarakteristik Sosok Manusia Ideal
Karakteristik Sosok Manusia Ideal
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesia
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Bab v penutup & daftar pustaka
Bab v penutup & daftar pustakaBab v penutup & daftar pustaka
Bab v penutup & daftar pustaka
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 

Similar to Makalah pembelajaran inquiry

Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Modul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiriModul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiri
PratiwiKartikaSari
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
PratiwiKartikaSari
 
Sip inquiry
Sip inquirySip inquiry
Sip inquiry
Zahrotun Nisa'
 
Modul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discoveryModul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discovery
PratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriSapiah Asri
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
3ry21
 
Pengertian model inquiry based learning versi 2
Pengertian model inquiry based learning versi 2Pengertian model inquiry based learning versi 2
Pengertian model inquiry based learning versi 2
widi lestari
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
Rudi Salam Sinulingga
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan Nsp
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
Smansabihu Aeknabara
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
lalumhw88
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
Andi Rafiah S
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
silva a'yun
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
PratiwiKartikaSari
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
Nadia Anwar
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
JihanFuraidaa
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
JihanFuraidaa
 

Similar to Makalah pembelajaran inquiry (20)

Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Modul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiriModul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiri
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Sip inquiry
Sip inquirySip inquiry
Sip inquiry
 
Modul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discoveryModul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discovery
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
Pengertian model inquiry based learning versi 2
Pengertian model inquiry based learning versi 2Pengertian model inquiry based learning versi 2
Pengertian model inquiry based learning versi 2
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Makalah pembelajaran inquiry

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Tujuan dari pendidikan itu sendiri ialah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan ada beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya adalah strategi pembelajaran dalam mendidik peserta didik. Strategi pembelajaran sangatlah banyak, namun yang akan kami bahas dalam makalah ini ialah strategi pembelajaran inquiry Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang yang menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung akan tetapi peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing untuk siswa. Strategi pembelajaran ini berawal dari asumsi bahwa manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu yang bisa diindra. Dalam makalah ini yang akan kami bahas ialah pengertian, ciri-ciri, prinsip-prinsip, langkah-langkah, keunggulan, dan kelemahan dari strategi pembelajaran inquiry. 1
  • 2. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari inqury? 2. Bagaimana ciri ciri inquiry? 3. Bagaimana prinsip-prinsip inquiry ? 4. Bagaimana langkah-langkah inquiry ? 5. Apa saja komponen pendekatan inquiry? 6. Apa saja jenis pendekatan inquiry? 7. Apa saja tingkatan inquiry ? 8. Apa saja kelemahan dan kelebihan pendekatan inquiry? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari inquiry 2. Mengetahui ciri ciri inquiry 3. Memahami prinsip-prinsi inquiry 4. Mengetahui langkah-langkah inquiry 5. Mengetahui komponen dari pendekatan inquiry 6. Mengetahui jenis pendekatan inquiry 7. Mengetahui tingkatan inquiry 8. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pendekatan inquiry 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pendekatan inquiry Model inquiry didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain. Hamalik (2001:63) mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan inquiry (inquiry based teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok-kelompok siswa dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang diharuskan secara jelas. Strategi pembelajaran inquiry menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Kuslan Stone (Dahar,1991) mendefinisikan model inquiry sebagai pengajaran di mana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan. 3
  • 4. Trowbridge & Bybee (1990) menyatakan bahwa model inquiry adalah sebuah model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Inquiry merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional (Bruce & Bruce, 1992). Senada dengan pendapat Bruce & Bruce , Cleaf (1991) menyatakan bahwa inquiry adalah salah satu strategi yang digunakan dalam kelas yang berorientasi proses. Inquiry merupakan sebuah strategi pengajaran yang berpusat pada siswa, yang mendorong siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan informasi. Proses tersebut sama dengan prosedur yang digunakan oleh ilmuwan sosial yang menyelidiki masalah-masalah dan menemukan informasi. Sementara itu, Trowbridge & Bybee (1990) menjelaskan model inquiry sebagai proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut. Lebih lanjut, Trowbridge mengatakan bahwa esensi dari pengajaran inquiry adalah menata lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada siswa dengan memberikan bimbingan secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah. Senada dengan pendapat Trowbridge & Bybee, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inquiry adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses discovery, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inquiry merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inquiry ini 4
  • 5. siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain. B. Ciri ciri pendekatan inquiry Strategi pembelajaran inquiry memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dipahami, diantaranya: 1) Strategi inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran ini menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan strategi pembelajaran ini. 3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inquiry siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir 5
  • 6. secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi pembelajaran ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. C. Prinsip kerja pendekatan inquiry Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inquiry harus berpegang pada prinsip-prinsip yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai tujuan. Adapun prinsip penggunaan strategi pembelajaran inquiry : a) Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari strategi ini adalah pengembangan kemampuan ber-pikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran inquiry selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. b) Prinsip interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. c) Prinsip bertanya Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inquiry sangat diperlukan. d) Prinsip belajar untuk berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan po- 6
  • 7. tensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan peng-gunaan otak secara maksimal. e) Prinsip keterbukaan Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya. D. Langkah langkah pendekatan inquiry Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model inquiry adalah: a. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. b. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inquiry, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan 7
  • 8. memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. c. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh ke dalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis. d. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inquiry, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya me-merlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan dalam mengaplikasikannya karena siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak gairahan dalam belajar. Jika guru menemukan gejala-gejala seperti ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dengan memberikan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir. e. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pe- 8
  • 9. ngumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, yaitu kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan. f. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. E. Komponen komponen dalam pendekatan inquiry Walaupun dalam praktek aplikasi pendekatan inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan ini memiliki lima komponen yang umum, yaitu: 1. Question. Pembelajarn biasanya dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan kekaguman siswa akan suatu fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan ini yang akan dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah inti yang harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini, siswa dituntut untuk melakukan beberapa langkah seperti evaluasi, sintesis dan analisis. Jawaban dari pertanyaan ini tidak dapat ditemukan misalnya dibuku teks, malinkan harus dibuat atau dikonstruksi. 2. Student engagement. Dalam metode ini keterlibatan aktif siswa merupakan suatu kaharusan sedangkan peran guru adalah sebagi fasilitator. Siswa 9
  • 10. bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab soal-soal pada akhir bab setiap buku, melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari atau alam melakukan sebuah investigasi. 3. Cooperative interaction. Siswa diminta untuk berkomunikasi bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan. Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetensi. Jawaban dari permasalahan yang diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk mungkin saja semua jawaban benar. 4. Performance evaluation. Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Bentuk produk ini dapat berupa slide presentasi, grafik, poster, karangan, dan lain-lain. Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi. 5. Variety of resources. Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya. F. Jenis Pendekatan Inquiry a. Inquiry terstruktur, siswa mengikuti dengan tepat instruksi guru untuk menyelesaikan kegiatan secara langsung dengan sempurna. Petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan membimbing. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari suatu pertanyaan inti, misalnya mengapa air yang mendidih mengeluarkan gelembung udara? b. Inquiry terbimbing, siswa mengembangkan cara kerja untuk menyelidiki pertanyaan yang dipilih atau diberikan guru. Dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientist. c. Inquiry bebas, berdasarkan masalah yang diajukan guru, denga konsep atau teori yang sudah dipahami siswa melakukan penyelidikan untuk menentukan kebenarannya. 10
  • 11. G. Tingkatan inquiry Berdasarkan komponen-komponen dalam proses inquiry yang meliputi topik masalah, sumber masalah atau pertanyaan, bahan, prosedur atau rancangan kegiatan, pengumpulan dan analisis data serta pengambilan kesimpulan Bonnstetter (2000) membedakan inquiry menjadi lima tingkat yaitu praktikum (tradisional hands-on), pengalaman sains terstruktur (structured science experiences), inquiry terbimbing (guided inquiry), inquiry siswa mandiri (student directed inquiry), dan penelitian siswa (student research). Klasifikasi inquiry menurut Bonnstetter (2000) didasarkan pada tingkat kesederhanaan kegiatan siswa dan dikatakan sebaiknya penerapan inquiry yang berkelanjutan, dimulai dari yang paling sederhana terlebih dahulu. 1. Traditional hands-on praktikum ( traditional hands-on ) adalah tipe inquiry yang paling sederhana. Dalam praktikum guru menyediakan seluruh keperluan mulai dari topik sampai kesimpulan yang harus ditemukan siswa dalam bentuk buku petunjuk yang lengkap. 2. Pengalaman sains yang terstruktur. Tipe inquiry berikutnya ialah pengalaman sains terstruktur (structured science experiences), yaitu kegiatan di mana guru menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. 3. Jenis yang ketiga ialah inquiry terbimbing (guided inquiry), siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator. 4. Inquiry siswa mandiri (student directed inquiry), dapat dikatakan sebagai inquiry penuh karena pada tingkatan ini siswa bertanggungjawab secara penuh terhadap proses belajarnya, dan guru hanya memberikan bimbingan terbatas pada pemilihan topik dan pengembangan pertanyaan. 11
  • 12. 5. Tipe inquiry yang paling kompleks ialah penelitian siswa ( student research ). Pada tipe ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing sedangkan penentuan atau pemilihan dan pelaksanaan proses dari seluruh komponen inquiry menjadi tangungjawab siswa. Ahli lain yaitu Tomlinson, C. & Callahan, C.M. (1992) menyusun klasifikasi inquiry lain yang didasarkan pada intensitas keterlibatan siswa. Ada tiga bentuk keterlibatan siswa di dalam inquiry, yaitu: (a) identifikasi masalah, (b) pengambilan keputusan tentang teknik pemecahan masalah, dan (c) identifikasi solusi tentatif terhadap masalah. G. Keunggulan dan kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu : 1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 2. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3. Strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, yaitu siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, antara lain adalah : 1. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 12
  • 13. 2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 3. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. 13
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan definisi-definisi para pakar pendidikan, dapat disimpulkan bahwa inquiry merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Sehingga dalam model inquiry, siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain. Dalam strategi ini terdapat keunggulan dan kelemahan sehingga guru harus mengerti dan memahami kondisi kelas yang di ajar sebelum memutuskan untuk menggunakannya sebagai strategi dalam mengajar. Meski demikian, startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Amien, M. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud Bruce, W.C. & J.K. Bruce. (1992) . Teaching with Inquiry. Maryland: Alpha Publishing Company, Inc. Cleaf, D.W.V. (1991). Action in Elementary Social Studies. Singapore: Allyn and Bacon. H Dahar, R.W. (1991). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Hamalik, O. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru. Roestiyah, N.K. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Sund dan Trowbridge. (1973). Science; Study and teaching (Secondary). Columbus, Ohio : Merrill. Tomlinson, C., & Callahan, C.M. (1992). Contributions of gifted e ducation to general education in a time of change. Trowbridge, L.W. & R.W. Bybee. (1990). Becoming a Secondary School Science Teacher. Melbourne: Merill Publishing Company 15
  • 16. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah............................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan……………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Inquiry …………………………………… 3 B. Ciri-ciri Pembelajaran Inquiry………………………………………. 5 C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inquiry ……………………………… 6 D. Langkah-langkah Pembelajaran Inquiry ……………………………. 7 E. Komponen-Komponen Pembelajaran Inquiry ……………………… 9 F. Jenis-Jenis Pembelajaran Inquiry……………………………………10 G. Tingkatan-Tingkatan Pembelajaran Inquiri…………………………11 H. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inquiri…………………12 BAB III PENUTUP 16
  • 17. A. Kesimpulan….……………………………………………………… 13 DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR Tiada kata seindah “Alhamdulillah”, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga segala persiapan, pelaksanaan hingga penyusunan makalah ini dapat diwujudkan sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Makalah ini berjudul “Pembelajaran Inquiri dan Implementasinya”. Penulis menyadari bahwa karya ini tidak dapat hadir dan rampung tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada dosen pengampu mata kuliah “Pembelajaran Inquiry dan Implementasinya Prof. Dr. Hj. NURHAYATI, M.Pd., atas bantuannya selama penyusunan makalah ini. Dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan melimpahkan anugerahNya di setiap aktivitas kita yang bermanfaat. Amin Makassar, September 2013 Penyusun 17
  • 18. Tugas : Kelompok M.K : Strategi Belajar Mengajar Biologi Dosen Pengasuh : Prof. Dr.Hj. Nurhayati B., M.Pd PEMBELAJARAN INQUIRY DAN IMPLEMENTASINYA Oleh : KELOMPOK 5 SAHRINI RAUF : 13B13014 TAJUDDIN KACANG : 13B13015 18
  • 19. ARDIANTO : 13B13018 LILIS PAULUS : 13B13019 PERTANYAAN PADA SAAT PRESENTASI 1. Apakah ada solusi untuk mengatasi kelemahan kelemahan untuk kelancaran metode pembelajaran ini ? - Kesulitan mengontrol siswa dapat diatasi dengan guru harus aktif mengajak siswanya berdialog dan berdiskusi, bisa juga menggunakan laptop untuk memfokuskan perhatian siswa, di samping itu bisa dilakukan pembagian kelompok misalnya tutor sebaya. - Kesulitan membagi waktu yang panjang dapat di atasi lebih awal pada saat pembuatan program tahunan, program semester dan juga RPP sehingga tidak terjadi kesulitan dalam mengatur waktu pada saat menerapkannya. Misalnya jika waktunya terlalu kurang, sehingga materi tidak selesai maka bisa digunakan waktu tambahan pada saat pekan cadangan untuk menuntaskan pembelajarannya. - Harus ada indikatornya, dengan memberikan ujian untuk menentukan siapa yang berhasil dan siapa yang belum berhasil. 2. Dimanakan benang merah antara keterampilan proses dengan pendekatan inquiry ? - Benang merahnya adalah keterampilan proses dan pendekatan inquiry sama-sama menginginkan siswa aktif dalam melakukan kegiatan 19
  • 20. pembelajaran dan guru sebaiknya hanya sebagai fasilitator saja. Kemudian inquiry merupakan salah satu penjabaran dari keterampilan proses. - Sama sama menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau kemampuan olah perbuatan (fisik). 3. Pendekatan konstruktivisme dan inquiry dimanakah letak perbedaanya? - Sebenarnya pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu acuan dalam pembelajaran inquiry, pendekatan pendekatan yang sudah di bahas sebelumnya menekankan bahwa siswa aktif dalam proses pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator termasuk pada pendekatan konstruktivisme. Hanya dalam hal ini inquiry lebih menekankan tentang proses Investigasi yang dilakukan oleh siswa. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Pendekatan konstruktivisme masih bersifat umum yang mewadahi beberapa metode pembelajaran akan tetapi sama sama meyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berpikir secara ilmiah. 4. Apa beda dari metode dan pendekatan ? - Pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dengan kata lain pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 20
  • 21. - Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. 21