Dokumen tersebut membahas konsep pengarahan, komunikasi, supervisi, dan pendelegasian dalam manajemen keperawatan. Termasuk tujuan, komponen, strategi, dan cara melaksanakannya.
4. directing 4
PENGARAHAN
• Membuat/ mengusahakan agar
staff melakukan apa yang
diinginkan & harus mereka
lakukan.
• Melibatkan kualitas, gaya &
kekuasaan pemimpin & kegiatan-
kegiatan kepemimpinan
(MOTIVASI, KOMUNIKASI)
5. directing 5
Strategi pemimpin dalam
pengarahan
• Komunikatif
• Memberi nasehat/petunjuk
• Kreatif
• Inisiatif
• Stimulatif
6. Tujuan Pengarahan
• Menjamin kontinuitas perencanaan
• Membudayakan prosedur standar
• Menghindarkan kemangkiran yang tak
berarti
• Membina disiplin kerja
• Membina motivasi yang terarah
7. Pendelegasian
• menyelesainakan tugas melalui orang
lain/mengarahkan tugas kepada satu orang atau
lebih untuk mencapai tujuan organisasi
(marquis&huston)
• ANA (1996) pendelegasian sebagai
pemindahan tanggung jawab dalam melakukan
tanggung jawab dalam melakukan tugas
• NCBSN (1995) pedelegasian adalah
pemberian wewenang kepada individu yg
kompeten untuk melakukan aktivitas
keperawatan
8. Peran kepemimpinan terkait
dengan pendelegasian
• Sebagai narasumber dalam pendelegasian
pegawai
• Menganjurkan pendelegasian sebagai strategi
manajemen waktu dan pembangun tim
• Mengkomunikasikan tugas yg didelegasikan
secara jelas
• Menetapkan keamanan pasien sebagai kriteria
minimal dalam menjalankan tugas yg
didelegasikan
11. Kiat-kiar agar pendelegasian berjalan
secara efektif
• Rencanakan ketika mengidentifikasi tugas yg
akan didelegasikan
• Identifikasi keahlian untuk menyelesaikan tugas
• Identifikasi orang yg memiliki kualifikasi dalam
hal kapabilitas untuk menyelesaikan tugas
• Dukung penerima delegasi dengan komunikasi
yg jelas, batasan tugas yg jelas
• Delegasi diperlukan untuk menyelesaikan tugas
bukan menambah stress staff
• Sebagai role model u/ menyelesaikan delegasi
• Lakukan evaluasi kerja
13. Komunikasi
Pengertian komunikasi adalah
- Proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain
- Proses yang digunakan oleh manusia
dalam usaha untuk berbagai arti lewat
transmisi pesan simbolik
14. Pentingnya komunikasi efektif
Pertama, komunikasi menyediakan saluran
umum untuk proses manajemen, yaitu
merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan.
Kedua, keterampilan komunikasi yang efektif
dapat membuat manajer menggunakan
berbagai bakat yang tersedia dalam dunia
multi budaya dari organisasi
Ketiga, ternyata manajer menghabiskan banyak
waktunya untuk berkomunikasi
16. Strategi dalam berkomunikasi
• Manajer memahami struktur organisasi (Komunikasi
formal/informal)
• Komunikasi bukan saluran satu arah
• Komunikasi harus jelas, sederhana dan pasti
• Manajer mencari umpan balik apakah komunikasinya
dapat diterima dgn benar
• Metode komunikasi multipel digunakan apabila pesan
tersebut penting
• Manajer tidak membebani pegawai dengan informasi
yg tidak perlu
18. Supervisi
• Supervisi diartikan sebagai pengamatan
atau pengawasan secara langsung
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya rutin
• Marquis & Huston (2010) mengemukakan
supervisi adalah suatu aktivitas
pembinaan yang direncanakan untuk
membantu tenaga keperawatan dalam
melakukan pekerjaan mereka secara
efektif.
19. Supervisi klinik : proses aktif dalam
mengarahkan, membimbing dan
mempengaruhi kinerja perawat dalam
melaksanakan tugasnya (American Nurses
Association, 2005)
proses dukungan formal dan pembelajaran
profesional untuk mengembangkan
pengetahuan dan kompetensi staf,
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan
meningkatkan perlindungan keselamatan
konsumen terhadap pelayanan kesehatan di
lingkungan klinik yang kompleks (Royal
College of Nursing, 2002).
20. • supervisi klinik keperawatan merupakan
kegiatan pembelajaran dan dukungan
profesional oleh atasan terhadap kinerja
bawahan. Supervisi perlu dilakukan secara
terprogram, terjadual, dan perhatian
supervisor bukan hanya pada pelaksanaan
praktik keperawatan tetapi juga pada sikap
dan tanggung jawab perawat pelaksana dalam
praktik profesional.
21. Tujuan Supervisi Swansburg (2000)
1. Memperhatikan anggota unit organisasi di
samping itu area kerja dan pekerjaan itu
sendiri
2. Memperhatikan rencana, kegiatan, dan
evaluasi dari pekerjaannya
3. Meningkatkan kemampuan pekerjaan
melalui orientasi, latihan dan bimbingan
individu sesuai kebutuhannya serta
mengarahkan kepada kemampuan
ketrampilan keperawatan
22. Prinsip Supervisi
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan
pribadi
2. Kegiatan direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana
keperawatan
5. Membentuk hubungan kerjasama yang demokratis
antara supervisor dan staf
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan ”self
evaluation”
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel, dan dapat
mengembangkan kelebihan masing- masing perawat
yang disupervisi
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri
sesuai dengan kebutuhan
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
23. • Peran supervisor Menurut Kron (1987) peran
supervisor adalah sebagai perencana, pengarah,
pelatih, dan penilai.
• Tugas supervisor
1. Mengorientasi staf dan pelaksana keperawatan
terutama pegawai baru
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan pengarahan dalam pelaksana tugas
agar menyadari, mengerti terhadap peran, fungsi
sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan
4. Memberikan pelayanan bimbingan kepada
pelaksana keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan
24. Kompetensi Supervisor
1. Pengetahuan
2. Kompetensi Enterpreneurial
3. Kompetensi intelektual
4. Kemampuan Sosioemosional
5. Kompetensi berinteraksi
6. Kemampuan Teknis (Technical Skill)
Memberikan pengarahan, Memberikan saran,
nasehat dan bantuan,Memberikan motivasi,
Memberikan latihan dan bimbingan, Mengadakan
pengawasan agar asuhan keperawatan
25. Cara Supervisi
• Langsung Muhasidah (2002) teknik supervisi yang baik
adalah supervisi secara langsung dan bila dilakukan secara
terus menerus dan terprogram dapat memastikan
pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
praktik keperawatan
• Tidak langsung melalui laporan tertulis seperti laporan
klien dan catatan asuhan keperawatan pada setiap shift
pagi, sore dan malam, dapat juga dilakukan dengan
menggunakan laporan lisan seperti pada saat timbang
terima shift, ronde keperawatan maupun rapat dan jika
memungkinkan memanggil secara khusus para ketua tim
dan perawat pelaksana