IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
KELOMPOK 1.pptx
1. Aqilla fadia haya
Hafizah sakina
Anisa Anggraini
Apri Dhea Yettami
Ayu Adisti
Elma Yuni
Fadlan Sebastian
Ginta Variyanda
Intan Khaerunia. P
Lara Aprilia.Y
Mia Anisa.F
Mia Sefriani
Nofrinal Hidayat
Nopelia Sinta
Nur Azizah
Agustriani zoromi
DOSEN PEMBIMBING : SELVI MERWANTA M Farm. Apt
Uji penelitian stabilitas fiisk dan daya antibakteri suspensi
eritromisin
2. ABSTRAK
ERITROMISIN
Eritromisin adalah salah satu antibiotik golongan makrolida yang tidak larut dalam air,
sehingga dibuat dalam sediaan suspensi. Untuk membuat suspensi stabil dalam
penyimpanan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan viskositas suspensi yaitu
dengan penambahan suspending agent salah satunya adalah PGA (Pulvis Gummi
Arabici). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi stabilitas fisik (volume
sedimentasi, mudah tidaknya dituang, ukuran partikel, viskositas, dan redispersibilitas) dan
daya anti bakteri suspensi eritromisin dengan PGA sebagai suspending agent.Suspensi
dibuat 3 formula dengan perbedaan konsentrasi suspending agent (PGA). Formula I
dengan konsentrasi PGA 5%, formula II konsentrasi PGA 7,5% dan formula III dengan
konsentrasi PGA 10%. Uji stabilitas fisik dan daya antibakteri dianalisis dengan diuji
distribusi normalnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang dilanjutkan dengan uji anava
dua jalan dengan taraf kepercayaan 95%dan dilanjutkan dengan t-test.Hasil uji stabilitas
fisik suspensi eritromisin,formula yang paling baik adalah formula 1 dengan konsentrasi
PGA 5% karena memiliki ukuran partikel yang kecil dan konstan selama penyimpanan,
volume sedimentasi yang terbentuk lambat, memberikan waktu tuang dan waktu suspensi
untuk terdispersi kembali,cepat.Suspensi eritromisin konsentrasi 5%; 7,5% dan 10%
memberikan hasil daya hambat yang samaterhadap Staphylococcus aureus. Suspensi
eritromisin konsentrasi 7,5% memberikan diameter hambat yang konstan selama
penyimpanan
.
3. SUSPENSI
Suspensi banyak digunakan karena mudah penggunaannya terhadap anak-anak, bayi, dan
juga untuk orang dewasa yang sukar menelan tablet atau kapsul. Suspensi juga dapat
diberi zat tambahan untuk menutupi rasa tidak enak dari zat aktifnya.
Hal ini dimaksudkan agar obat alam bentuk, bau, dan rasanya dapat diterima pasien dalam
keadaan yang baik. Faktor yang mempengaruhi stabilitas fisik suspensi adalah volume
sedimentasi, sifat alir, dan ukuran partikel. Pembuatan sediaan farmasi dalam bentuk
suspensi mempunyai beberapa alasan diantaranya karena obat tersebut tidak larut dalam
air. Eritromisin merupakan antimikroba yang dihasilkan oleh Streptomyces eryterusyang
sangat sukar larut dalam air. Eritromisin bersifat bakteriostatik dan bakterisid, tergantung
dari jenis kuman dan kadar eritromisin.
METODOLOGI
Bahan :Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eritromisin etilsuksinat (pa,
Etercon), PGA (pa, Brataco), asam sitrat (pa, Merck), Na benzoat (pa, Merck), NaOH (pa,
Merck), media agar Mueller Hinton (pa, Merck), BHI (pa, Oxoid), Staphylococcus aureus
(Laboratorium BiologiFakultas Farmasi UMS).Alat :Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah stopwatch, alat penggojog, mikroskop (Olympus), viskotester (Rion Viskotester
VT-04), alat-alat gelas, autoclave(ALL American), mikropipet (Socorex), neraca analitik
(Precissa), inkubator (Memmert), oven (Maxim).
4. Jalannya PenelitianPembuatan suspensi
Suspensi eritromisin dibuat dengan bahan-bahan pada Tabel 1. PGA dilarutkan dengan air
sebanyak 7 kalinyakemudian eritromisin dilarutkan dengan asam sitrat. Larutan PGA
dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan eritromisin. Sodium benzoat yang telah
dilarutkan dengan air ditambahkan pada campuran PGA dan eritromisin. Sirup simplek
dan natrium hidroksida yang telah dilarutkan dengan air dicampurkan pada campuran PGA
dan eritromisin. Diaduk sampai homogen, suspensi ditempatkan dalam tabung berskala
yang kemudian dilakukan pengamatan selama 2 bulan, pengamatannya mencakup
volume sedimentasi, viskositas, mudah tidaknya dituang, redispersibilitas, ukuran partikel,
dan daya antibakteri.
5. Metode Analisis
Data hasil evaluasi stabilitas fisik suspensi eritromisin(volume sedimentasi, mudah
tidaknya dituang, ukuran partikel, viskositas, dan redispersibilitas) dan pengukuran
diameter zona hambat pada media agar diuji distribusi normalnya dengan uji Kolmogorov-
Smirnov. Data kemudian dilakukan uji anava dua jalandengan taraf kepercayaan 95%.
Analisis dilanjutkan dengan tindependent-test.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan volume sedimentasi dari suspensi eritromisin dapat dilihat dari Gambar
1bahwa formula III memiliki volume sedimentasi yang lebih besar dari formula I dan
formula IIdan semakin lama penyimpanan, volume sedimentasi semakin kecil.
Pengendapan partikel dipengaruhi oleh ukuran partikel, semakin besar ukuran partikel
maka semakin cepat pengendapanterjadi yang juga berkaitan dengan kemampuan
mendispersi kembali karena sedimen yang terbentuk akan menjadi cakeyang keras yang
sukar terdispersi kembali. Ini menyebabkan suspensi sukar terdispersi kembali.
7. KESIMPULAN
1.Suspensi formula Iyang mengandung PGA konsentrasi 5% memiliki stabilitas yang
paling baik, karena memiliki ukuran partikel yang kecil dan konstan selama penyimpanan,
volume sedimentasi yang terbentuk lambat, memberikan waktu tuang dan waktu untuk
suspensi terdispersi kembali cepat.
2.Suspensi masih memiliki daya antibakterisampai penyimpanan hari ke-60. Formula II
yang mengandung PGA konsentrasi 7,5% mempunyaidiameter yang konstan selama
penyimpanan