Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam. Pertama, menjelaskan pengertian thaharah sebagai suci atau bersih dari kotoran lahir maupun batin. Kedua, membahas macam-macam thaharah yaitu thaharah haqiqiyah dari najis dan thaharah hukmiyah dari hadats. Ketiga, alat-alat thaharah seperti air, debu, dan batu. Makalah ini juga menjel
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
ย
Tiga kalimat:
Makalah ini membahas tentang tata cara bersuci secara Islam yang meliputi pengertian, hukum, alat, jenis najis dan cara membersihkannya serta macam-macam tata cara bersuci sesuai syariat.
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam.
2. Terdapat definisi thaharah dari berbagai mazhab dan dasar-dasar hukum thaharah dalam Al-Quran dan hadis.
3. Juga ditulis tata cara bersuci dari najis dan hadast menurut berbagai mazhab serta tata cara melakukan tayamum.
Thaharah merupakan kebersihan dari hadas dan najis untuk memenuhi syarat sahnya ibadah seperti shalat. Terdapat tiga cara untuk mencapai thaharah yaitu wudlu, mandi, dan tayamum. Wudlu untuk hadas kecil dan besar, sedangkan mandi untuk hadas besar seperti janabah. Tayamum digunakan jika air tidak tersedia. Air yang digunakan harus bersih dan tidak terkena najis. Terdapat
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiapril aulia
ย
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah (kebersihan) dalam Islam, termasuk wudhu, tayammum, dan mandi. Wudhu digunakan untuk membersihkan hadats kecil, tayammum ketika tidak ada air, sedangkan mandi untuk membersihkan hadats besar seperti setelah bersanggama atau haid. Dokumen ini juga menjelaskan rukun, syarat, dan cara melaksanakan ketiga ibadah tersebut secara rinci sesuai aturan fi
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
ย
Tiga kalimat:
Makalah ini membahas tentang tata cara bersuci secara Islam yang meliputi pengertian, hukum, alat, jenis najis dan cara membersihkannya serta macam-macam tata cara bersuci sesuai syariat.
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam.
2. Terdapat definisi thaharah dari berbagai mazhab dan dasar-dasar hukum thaharah dalam Al-Quran dan hadis.
3. Juga ditulis tata cara bersuci dari najis dan hadast menurut berbagai mazhab serta tata cara melakukan tayamum.
Thaharah merupakan kebersihan dari hadas dan najis untuk memenuhi syarat sahnya ibadah seperti shalat. Terdapat tiga cara untuk mencapai thaharah yaitu wudlu, mandi, dan tayamum. Wudlu untuk hadas kecil dan besar, sedangkan mandi untuk hadas besar seperti janabah. Tayamum digunakan jika air tidak tersedia. Air yang digunakan harus bersih dan tidak terkena najis. Terdapat
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiapril aulia
ย
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah (kebersihan) dalam Islam, termasuk wudhu, tayammum, dan mandi. Wudhu digunakan untuk membersihkan hadats kecil, tayammum ketika tidak ada air, sedangkan mandi untuk membersihkan hadats besar seperti setelah bersanggama atau haid. Dokumen ini juga menjelaskan rukun, syarat, dan cara melaksanakan ketiga ibadah tersebut secara rinci sesuai aturan fi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk pengertian, jenis, dan cara untuk bersuci dari hadas dan najis.
2) Ada beberapa jenis thaharah seperti bersuci dari dosa, menghilangkan najis, dan bersuci dari hadas.
3) Untuk bersuci dari hadas dan najis diperlukan wudlu, mand
Makalah ini membahas tentang thaharah (kebersihan), fungsi, dan manfaatnya dalam Islam. Thaharah dijelaskan sebagai mensucikan diri dari hadas dan najis sesuai syariat Islam. Sarana untuk melakukan thaharah antara lain menggunakan air, tanah, dan debu. Fungsi thaharah adalah syarat sah melakukan ibadah, sedangkan manfaatnya meliputi menjaga kesehatan dan kesucian rohani.
Dokumen ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu batin dan lahir. Thaharah lahir diperlukan untuk melaksanakan ibadah seperti shalat dan dapat dilakukan dengan wudhu, mandi atau tayamum. Dokumen ini juga menjelaskan definisi hadats, najis serta cara-cara membersihkan diri dari keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis air dan najis menurut hukum Islam. Air dibedakan menjadi air murni, air bercampur zat suci, dan air terkena najis. Najis dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat. Dijelaskan pula cara mensucikan setiap jenis air dan najis tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat jenazah, termasuk pengertian, hukum, keutamaan, syarat-syarat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat jenazah dilakukan untuk melayat seorang muslim yang meninggal dunia dengan melafalkan empat takbir."
Dokumen tersebut membahas tentang puasa sebagai ibadah dalam agama Islam. Puasa dijelaskan sebagai menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Terdapat beberapa jenis puasa seperti puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qada, dan puasa kifarat, serta puasa sunah seperti puasa Syawal, Arafah, dan puasa Senin Kamis. D
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah menurut bahasa dan syara'. Secara bahasa, thaharah berarti bersih. Sedangkan menurut syara', thaharah merupakan menghilangkan hadats atau najis sesuai dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadis Nabi. Thaharah merupakan syarat wajib untuk melaksanakan shalat.
Shalat jamaah adalah shalat yang dilakukan bersama-sama oleh dua orang atau lebih, dimana salah satunya bertindak sebagai imam dan yang lainnya sebagai makmum. Shalat jamaah memiliki keutamaan karena mendapat pahala lebih besar dibanding shalat sendiri, serta dapat menghapus dosa dan mendapat doa malaikat.
Dokumen ini merupakan makalah tentang sholat yang disusun oleh Iffa Rofiatuz Z. untuk mata kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2013. Makalah ini menjelaskan pengertian sholat, dasar hukum sholat menurut Al-Quran, syarat-syarat sah sholat, rukun-rukun sholat, dan hal-hal yang membatalkan sholat.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi ikhlas dan riya', cinta sejati yang ikhlas, dan pentingnya bersikap ikhlas dalam beraktivitas dan ibadah.
2. Ikhlas didefinisikan sebagai menghendaki keridhaan Allah tanpa noda individual atau duniawi, sedangkan riya' adalah melakukan sesuatu hanya untuk dilihat orang lain.
3. Keikhlasan penting bagi muslim untuk menjalani hidup dan menerima takdir, s
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar makalah tentang zakat. Terdiri dari pengantar, latar belakang, tujuan penulisan makalah, dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung penulisan makalah tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk pengertian, jenis, dan cara untuk bersuci dari hadas dan najis.
2) Ada beberapa jenis thaharah seperti bersuci dari dosa, menghilangkan najis, dan bersuci dari hadas.
3) Untuk bersuci dari hadas dan najis diperlukan wudlu, mand
Makalah ini membahas tentang thaharah (kebersihan), fungsi, dan manfaatnya dalam Islam. Thaharah dijelaskan sebagai mensucikan diri dari hadas dan najis sesuai syariat Islam. Sarana untuk melakukan thaharah antara lain menggunakan air, tanah, dan debu. Fungsi thaharah adalah syarat sah melakukan ibadah, sedangkan manfaatnya meliputi menjaga kesehatan dan kesucian rohani.
Dokumen ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu batin dan lahir. Thaharah lahir diperlukan untuk melaksanakan ibadah seperti shalat dan dapat dilakukan dengan wudhu, mandi atau tayamum. Dokumen ini juga menjelaskan definisi hadats, najis serta cara-cara membersihkan diri dari keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis air dan najis menurut hukum Islam. Air dibedakan menjadi air murni, air bercampur zat suci, dan air terkena najis. Najis dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat. Dijelaskan pula cara mensucikan setiap jenis air dan najis tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat jenazah, termasuk pengertian, hukum, keutamaan, syarat-syarat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat jenazah dilakukan untuk melayat seorang muslim yang meninggal dunia dengan melafalkan empat takbir."
Dokumen tersebut membahas tentang puasa sebagai ibadah dalam agama Islam. Puasa dijelaskan sebagai menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Terdapat beberapa jenis puasa seperti puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qada, dan puasa kifarat, serta puasa sunah seperti puasa Syawal, Arafah, dan puasa Senin Kamis. D
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah menurut bahasa dan syara'. Secara bahasa, thaharah berarti bersih. Sedangkan menurut syara', thaharah merupakan menghilangkan hadats atau najis sesuai dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadis Nabi. Thaharah merupakan syarat wajib untuk melaksanakan shalat.
Shalat jamaah adalah shalat yang dilakukan bersama-sama oleh dua orang atau lebih, dimana salah satunya bertindak sebagai imam dan yang lainnya sebagai makmum. Shalat jamaah memiliki keutamaan karena mendapat pahala lebih besar dibanding shalat sendiri, serta dapat menghapus dosa dan mendapat doa malaikat.
Dokumen ini merupakan makalah tentang sholat yang disusun oleh Iffa Rofiatuz Z. untuk mata kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2013. Makalah ini menjelaskan pengertian sholat, dasar hukum sholat menurut Al-Quran, syarat-syarat sah sholat, rukun-rukun sholat, dan hal-hal yang membatalkan sholat.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi ikhlas dan riya', cinta sejati yang ikhlas, dan pentingnya bersikap ikhlas dalam beraktivitas dan ibadah.
2. Ikhlas didefinisikan sebagai menghendaki keridhaan Allah tanpa noda individual atau duniawi, sedangkan riya' adalah melakukan sesuatu hanya untuk dilihat orang lain.
3. Keikhlasan penting bagi muslim untuk menjalani hidup dan menerima takdir, s
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar makalah tentang zakat. Terdiri dari pengantar, latar belakang, tujuan penulisan makalah, dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung penulisan makalah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, dalil, klasifikasi, dan penerima zakat menurut agama Islam. Zakat dijelaskan sebagai sejumlah harta yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada orang-orang tertentu, seperti fakir miskin, jika telah mencapai ambang batas tertentu dan memenuhi syarat-syarat. Al-Qur'an dijadikan dalil wajibnya mengeluarkan zakat. Jenis-jen
Dokumen tersebut membahas tentang zakat dan wakaf dalam Islam. Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim untuk memberikan sebagian harta kepada 8 golongan yang berhak, sedangkan wakaf adalah mengabdikan harta untuk kebaikan di masa depan. Keduanya memiliki peran penting dalam membantu pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
1. Toharoh adalah mensucikan diri, tempat, dan pakaian dari najis dan hadas. Ada dua jenis hadas yaitu hadas kecil dan besar.
2. Hadas kecil dapat disucikan dengan wudhu, sedangkan hadas besar dengan mandi. Ada tiga jenis najis yaitu berat, sedang, dan ringan.
3. Cara mensucikan diri dari hadas dan najis meliputi wudhu, mandi, tayamum, dan mencuci benda
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Secara ringkas, thaharah adalah mensucikan diri, pakaian, dan tempat sholat dari hadas dan najis menurut syariat Islam. Makalah ini menjelaskan pengertian, syarat, sarana, dan berbagai bentuk thaharah seperti wudhu, tayamum, dan mandi wajib.
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Secara ringkas, thaharah merupakan mensucikan diri, pakaian, dan tempat sholat dari hadas dan najis menurut syariat Islam. Makalah ini menjelaskan pengertian, syarat, sarana, dan berbagai bentuk thaharah seperti wudhu, tayamum, dan mandi wajib.
Dokumen ini merupakan bagian pertama dari tiga jilid yang membahas 10 dosa besar dalam Islam. Dokumen ini menjelaskan pendahuluan dan daftar isi tentang 10 dosa besar, serta menjelaskan dua dosa besar pertama yaitu syirik dan meninggalkan sholat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan hadist. Dokumen ini juga menjelaskan sistem peringatan dosa dalam Islam.
Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam, meliputi pengertian thaharah, dalil-dalil tentang kewajiban thaharah dalam Alquran dan hadis, jenis-jenis thaharah untuk membersihkan diri dari hadas maupun najis, serta fungsi thaharah dalam kehidupan beribadah."
Ringkasan makalah ini adalah:
1. Makalah ini membahas konsep thaharah dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, sarana, rukun shalat, hadas dan najis.
2. Terdapat beberapa jenis air dan benda yang dapat digunakan untuk thaharah seperti air, debu, dan benda keras. Najis dibagi menjadi ringan, berat, dan sedang.
3. Cara thaharah dari hadas dan najis meliputi
Ringkasan makalah ini adalah:
1. Makalah ini membahas konsep thaharah dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, sarana, rukun shalat, hadas dan najis.
2. Terdapat beberapa jenis air dan benda yang dapat digunakan untuk thaharah seperti air, debu, dan benda keras. Najis dibagi menjadi ringan, berat, dan sedang.
3. Cara thaharah dari hadas dan najis meliputi
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi air dan najis dalam Islam. Air diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan status kesuciannya, seperti air mutlak, air makruh, dan air yang sudah terkena najis. Najis juga dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat beserta cara menyucikannya seperti membilas dengan air atau menggosok hingga bersih. Thaharah penting untuk menjaga kebersihan d
Makalah ini membahas tentang shalat, mulai dari pengertian, tujuan, syarat-syarat, cara mengerjakan, rukun-rukun, sunnah, makruh, dan macam-macam shalat. Secara rinci dijelaskan tata cara mengerjakan shalat sesuai ajaran agama Islam."
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putramuhammad furdaus
ย
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, konsep, dan dalil-dalil tentang istidraj menurut Islam. Istidraj didefinisikan sebagai nikmat semu yang diberikan Allah kepada orang-orang yang membangkang untuk menjerumuskan mereka ke dosa.
Dokumen tersebut merupakan lembar jawaban tugas mata kuliah Fiqih II yang membahas tentang pengertian, fungsi, dan kedudukan thaharah serta peranannya dalam mencegah penyebaran virus corona. Dokumen juga menjelaskan bahwa thaharah merupakan syarat sah shalat dan merupakan cara untuk mendapatkan ridha Allah.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk bisa lulus dari mata kuliah Agama yang diberikan Bapak Dr. Drs. H. M. Ali Syamsuddin, S.Ag., M.Si., yaitu berupa pengembangan dari buku karyanya yang berjudul โAssembling The Spiritual Powerโ.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu dan referensi yang dimiliki. Akan tetapi, penulis akan terus berusaha mengemas teori dan kajian yang diuraikan agar dapat mempermudah pembaca dalam memahami konsep dari buku tersebut diatas secara lebih mendalam.
Suatu kebahagiaan bagi penulis untuk bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan referensi baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan penulis akan sangat berterima kasih pada para pembaca yang dapat memberikan saran dan masukan positif guna menjadi bahan perbaikan penulis di masa yang akan datang.
Buku ini membahas tentang berbagai topik akidah seperti bid'ah, hadits dhaif, maulid nabi, ayat tasybih, tabarruk, tahlilan, tawassul, istighatsah, ziarah kubur, bermain rabana di masjid, wajibkah bermadzhab, jawaban atas pernyataan yang menyudutkan ahlussunnah waljamaah, hukum majelis dzikir dan dzikir bersama, sanad hadits bimbingan akhlak, sanad ma
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
ย
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP โCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)โ akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel โ BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini๐ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
ย
Kelompok 1 thaharah
1. THAHARAH (BERSUCI)
MAKALAH
Ditulis untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah:
โSTUDY KEISLAMAN 3โ
Dosen Pembimbing: Muhammad Makmun, , M.HI
Disusun oleh :
1. Achmat Rosid
(4112006)
2. Achmad Choirudin
(4112003)
FAKULTAS TEKNIK โ SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL โULUM
Peterongan โ Jombang
2013 / 2014
i
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan berkat, rahmat,
taufik, hidayah, dan rizki-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Muhammad Makmun, , M.HI selaku dosen pengampu Study Keislaman 3
yang telah memberikan kesempatan untuk membuat makalah ini.
2. Teman - teman yang saling bahu membahu dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini di tulis untuk mempelajari dan memahami mengenai thaharah
(sesuci) dalam islam atau ilmu fiqih beserta sejarah dan objek kajian ilmu fiqih.
Tidak ada kesempurnaan selain milik Allah SWT, kami menyadari dalam penulisan
karya ini masih banyak lubang yang terliang dan masih banyak rongga yang terangah. Oleh
karna itu, penulis memohon maaf jika dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk seluruh lapisan masyarakat
pada umumnya, khususnya bagi mahasiswa atau mahasiswi fakultas teknik, Universitas
Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang.
Jombang, 22 September 2013
Penulis
ii
3. Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A.Latar Balakang................................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C.Tujuan.............................................................................................................................................1
D.Metode Penyusunan......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
2.1Pengertian Thaharah....................................................................................................................2
2.2Dasar Hukum Thaharah................................................................................................................2
2.3Macam Thaharah..........................................................................................................................3
2.4Alat Thaharah...............................................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................5
TATA CARA WUDLU, .............................................................................................................................5
TAYAMUM, DAN MANDI WAJIB............................................................................................................5
3.1Wudlu...........................................................................................................................................5
3.2Tayammum...................................................................................................................................7
3.3Mandi Wajib.................................................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................................12
HIKMAH THAHARAH............................................................................................................................12
4.1Hikmah Diwajibkan Wudlu dan Mandi........................................................................................12
4.2Hikmah Lain Dalam Mandi Besar................................................................................................12
BAB V...................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
iii
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Setiap kegiatan Ibadah umat Islam pasti melakukan membersihkan (thaharah) terlebih
dahulu mulai dari Wudhu, Mandi ataupun tayyamum dan tak banyak umat Islam sendiri
belum mengerti ataupun udah mengerti tapi dalam praktiknya menemui sebuah masalah
ataupunkeraguan atas hal yang menimpanya. Disini kami ingin membahas serta mengulas
lagi tentang hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Wudhu ?
2. Apa Syarat,Rukun,sunah, ataupun hal yang bisa membatalkan wudhu?
3. Apakah pengertian Mandi?
4. Apa Syarat,Rukun,sunah mandi?
5. Apakah pengertian Tayammum?
6. Apa sajakah syarat,sebab,rukun,sunah tayammum?
7. Sebagian dasar hukum dan hadistnya
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Tayyamum
2. Untuk mengetahui lebih detail tentang tayammum
3. Untuk mengetahui pengertian mandi
4. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Mandi
5. Untuk mengetahui lebih dalam tentang tayammum
D. Metode Penyusunan
Kami menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan buku kajian fiqih
yang serta mengkaji dan mencuplik makalah yang telah ada baik dari internet maupun lokal.
1
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Thaharah
Di antara beberapa istilah yang menunjukkan pada pengertian kesucian dapat ditemukan
antara lain istilah baraโah, tazkiyah, nadlafah, dan thaharah. Akan tetapi para ahli fikih
menggunakan istilah yang lazim dalam al-Qurโan, yaitu thaharah untuk menunjuk masalah
ajaran kesucian yang berhubungan dengan ibadah khusus (mahdliyah).
Secara bahasa thaharah berasal dari bahasa Arab yang berarti suci atau bersih, baik itu suci
dari kotoran lahir maupun kotoran batin berupa sifat dan perbuatan tercela. Pengertian ini
bisa dilihat dari penegasan al-Qurโan, misalnya Q.S. Al- Baqarah : 222
ู ูู ู ู ูู ู
โซุฅู ู ุง ู ุญ ุจ ุงู ุช ูุง ุจ ู ู ู ู ุญ ุจู ุง ู ู ุช ุท ู ุฑ ู ูโฌ
ู ูู ู ูู ู ู ู ู ู ู ู
Artinya : โSesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang menyucikan diriโ
๏ก Juga dari Hadits Nabi
โซุงู ููุจู .ุงููููุตุงูู ุฉ.ุงูุจุบูุฑ ุทููุฑ.ุง. ) ุฑูุงู ุงูู ุณูู โฌ
ูโซูู ูู ุท ู ูู ูุฑู ุท ู ูู ููู ูุฑู .ุงโฌ
ูโซูู ูู ูุฑู ูู ููโฌ
)
Artinya: โ Allah tidak menerima shalat seseorang yang tidak dalam keadaan suciโ. (H.R.
Muslim)
Cara mensucikan kotoran lahir dengan membersihkan diri, pakaian dan tempat dari segala
kotoran (najis) dan hadats. Sedangkan cara mensucikan batin dengan bertaubat dari segala
noda dosa dan penyakit hati yang menjauhkan manusia dari Tuhannya.
Sedangkan secara istilahi, thaharah adalah โbersuci dengan cara-cara yang telah ditentukan
oleh syaraโ guna menghilangkan segala najis dan hadatsโ (Musthafa Kamal Pasha,
dkk.2003:9). Atau โMensucikan diri dari najis dan hadats yang menghalangi shalat dan
ibadah-ibadah sejenisnya dengan air, debu, atau batuโ. (Syakir Jamaluddin, 2008; 16).
2.2 Dasar Hukum Thaharah
Disyariโatkannya wudhu ditegaskan berdasarkan 3 macam alasan.
1. Firman Allah dalam surat Al-Ma-idah ayat 6:
โHai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki. โ
2
7. 2. Sabda Rasulullah
Artinya :
โAllah tidak menerima shalat salah seorang di antaramu bila ia berhadats, sehingga ia
berwudhuโ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Ijmaโ.
Telah terjalin kesepakatan kaum muslimin atas disyariโatkannya wudhu semenjak zaman
Rasulullah hingga sekarang ini, sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa ia adalah
ketentuan yang berasal dari agama.
2.3 Macam Thaharah
Ada dua macam thaharah, yaitu 1) thaharah haqiqiyah, (bersuci) dari najis dan 2) thaharah
hukmiyah, (bersuci) dari hadats.
Cara bersuci dari najis adalah membersihkannya dengan air suci secukupnya sampai hilang
dzat (bendanya), warna, rasa, dan baunya, baik dari badan dari kain maupun tempat, terutama
kain dan tempat yang akan dipergunakn untuk ibadah .Air yang dapat digunakan bersuci
adalah air yang suci pada dzatnya dan dapat menyucikan yang lainnya. Ia adalah air yang
masih dalam keadaan asli. Baik turun dari langit seperti hujan, salju, embun maupun mengalir
di atas tanah seperti air sungai, sumur, laut, atau air hasil penyulingan. Inilah air yang sah
dijadikan bahan bersuci dari hadas dan najis.
Hal tersebut d iatas sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. al-Furqan: 48; dan al-Anfal: 11:
Artinya: โDan kami turunkan dari langit air yang amat bersihโ.
Artinya: โDan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu
dengan hujan ituโ
Sedangkan hadats terbagi menjadi dua, yaitu hadits kecil dan hadats besar. Hadats kecil
terjadi karena tidak berwudlu atau wudlu batal. Maka cara menghilangkannya adalah dengan
berwudlu. Hadats besar terjadi karena terjadi, antara lain; karena keluar mani atau bersetubuh
dengan istri. Maka cara menyucikannya adalah dengan mandi (meratakan air keseluruh
tubuh) atau, bagi mereka yang karena satu dan lain hal tidak sanggup menggunakan air,
dengan cara tayamum.
3
8. 2.4 Alat Thaharah
Alat-alat yang dapat digunakan untuk thaharah terdiri dari air, debu dan batu atau benda
padat lainnya.
1. Air
Dalam thaharah air memiliki peranan yang paling penting. Bahkan sebelum seseorang
memanfaatkan alat bersuci yang lain seperti debu, batu atau benda padat lainnya, terlebih
dahulu dituntut untuk menggunakan air terlebih dahulu sebagai alat thaharah. Air yang dapat
digunakan untuk bersuci adalah; a) air mutlaq, yaitu air yang suci lagi mensucikan terhadap
yang lainnya. Yang termasuk air semacam ini adalah air mata air, air sungai, zamzam (HR.
Ahmad dari Ali), air hujan (Q.S. al-Anfal/8:11; al-Furqan/25:48), air salju, air embun (HR.
Jamaah, kecuali Tirmidzi, dari Abu Hurairah), air laut (HR. Imam yang lima dari Abu
Hurairah).
Air sungai ataupun air danau atau air telaga yang telah berubah warnanya akibat terlalu lama
menggenang, seperti berubah kehijau-hijauan akibat terlalu banyaknya ganggang, atau lumut
tetap suci dan mensucikan. Akan tetapi bila perubahan tersebut diakibatkan oleh
bercampurnya barang najis, maka air tersebut tidak dapat digunakan untuk bersuci.
b) air mustaโmal, yaitu air yang telah dipergunakan untuk wudlu atau mandi. Hukumnya air
itu tetap suci dan mensucikan. Hal ini didasarkan pada Hadits Nabi saw.
ู โซูู ูู ู ูู ู ูู ู ุฃูู ูู โฌ
โซุน ูู ุงุจู ุนุจุกุงุณ ูุกุงู ุงุบุชุณู ุจุนุถ ุฃุฒูุงุฌ ุงููุจู -ุตูู ุงู ุนููู ูุณูู - ูู ูู ูููุฉ ูุฌุกุงุก ุงููุจู -ุตุถุถูู ุงู ุถ ุนููุถุถู ูุณุถุถูู - ููุชูุถ ุถุฃโฌ
ูู ูโซูู ุฌ ููู ูู ู ู ู ูู ู ูู ู ูู ู ุฃูู ูโฌ
ูู ูโซูู ูู ููู ูู ูู ู ุฃูู ู ู ูู ู ูู ู ููู ูู ู ูู ู ูู ู ูู ู ููู ุฃ ู ูู ู ููู ูู ู ูู ุฃูู ูโฌ
ู โซูู ุฃูู ููู ูู ู ูู ู ูู ู ูู ู ููู ุฃ ู ุฃโฌ
โซยป ู ููุกุง - ุฃู ูุบุชุณู - ููุกุงูุช ูู ูุกุง ุฑุณูู ุงู ุฅูู ููุช ุฌูุจุกุง. ููุกุงู ุฑุณูู ุงู -ุตูู ุงู ุนููู ูุณูู - ยป ุฅู ุงูู ุกุงุก ุงู ูุฌูุจโฌ
ูโซูโฌ
ููโซูู ููู ูู ู ูู ู ููู ูู ู ููู ูู ู ูู ูู ู ูู ู ูู ู ูู ู ููู ูู ู ุฃ ู ูู ู ูู ู ุฃ ู ูู ู ุฃูู ูู ูู ุฃ ู ููู ุฃ ู ุฃ ู ุฃ ู .ุงู ูู ู ูู ู ูู ู ูู ู ุฃ ู ุฃ ู ุฃโฌ
ูโซูโฌ
Artinya: Dari Ibn Abbas, ia berkata, โSalah seorang dari istri-istri Nabi saw mandi di satu
bejana, maka datanglah beliau hendak berwudlu atau mandi dari air itu, maka iapun
berkata, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mandi junub. Beliaupun bersabda,
โSesungguhnya air itu tidak dapat menjunubkanโ.(HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasaโi, dan
Tirmidzi). Adapun air yang ditak dapat digunakan untuk bersuci antara lain: a) air mutanajjis
yaitu air yang sudah terkena najis, kecuali dalam jumlah yang besar (minimal dua qullah
sebanding dengan sekitar 500 liter Iraq) dan tidak berubah sifat kemutlakannya yaitu berubah
bau, rasa dan warnanya (HR. at-Tirmidzi: 67, Nasaโi:52, Abu Daud:63, Ibnu Majah: 517,
Ahmad: 4739, dan ad-Darimi: 731 dari Ibnu โUmar); b) air suci tetapi tidak mensucikan,
seperti air kelapa, air gula (teh , kopi), air susu dan semacamnya. Akan tetapi air yang
bercampur dengan sedikit benda suci lainnya, seperti air yang bercampur denga sedikit sabun,
kapur barus atau wewangian--, selama tetap terjaga kemutlakannya maha hukumnya suci dan
dapat mensucikan (Syakir Jamaluddin, 2008: 18).
2. Debu yang suci dan kering. Debu ini bisa terletak di tanah, pasir, tembok, atau dinding.
3. Batu atau benda padat lainnya, selain tahi dan tulang. Misalnya; daun kertas tisu, dan
semacamnya, digunakan khususnya ketika tidak ada air. Apabila ada air yang bisa
digunakan bersuci, maka disunnahkan untuk lebih dahulu menggunakan air tersebut.
4
9. BAB III
TATA CARA WUDLU,
TAYAMUM, DAN MANDI WAJIB
3.1 Wudlu.
1. Dasar Hukum Wajibnya Berwudlu
Dalil tentang wajibnya berwudlu terdapat dalam al-Quran surat al-Maidah : 6
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang
baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur.
Sementara itu, Rasulullah saw. bersabda
ยซ โซยป ุงู ุตุงูุฉ ูู ู ุงู ูุถูุก ูู ูุงู ูุถูุก ูู ู ูู ูุฐูุฑ ุงุณู ุงู ุนูููโฌ
ูโซูู ู ูู ู ูู ู ูู ู ูู ูู ู ููู ูู ู ุฃ ู ุฃ ู ูู ู ูู ู ุฃ ู ูู ู ูู ู ุฃ ู ุฃ ู ูู ู ูู ูู ู ููู ูู ู ููู ูู ู ููู ุฃ ู ูู ููู ูู ู ุฃูู ูู ููู ู ููู ูโฌ
ูโซูโฌ
Artinya, 'Tidak sah shalat seseorang yang tidak berwudlu, dan tidak sempurna wudlu
seseorang yang tidak menyebut nama Allah.'(HR Ibnu Majah)
2. Langkah-langkah Berwudlu
5
10. Secara rinci langkah-langkah berwudlu yang dikerjakan oleh Rasulullah saw. adalah sebagai
berikut;
1. membaca โซ ุจุณู ุงู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู โฌdengan niat yang ikhlas karena Allah berdasarkan Hadis
yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang berbunyi
โซูู ุฃู ุฑ ุฐู ุจุกุงู ุงู ูุจุฏุฃ ููู ุจุจุณู ุงู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู ุฃูุทุนโฌ
Artinya, 'Segala perkara yang bermanfaat, yang tidak dimulai dengan
Bismillahirrahmanirrahim itu sia-sia'. Rukun wudhu adalah sebagai berikut:
dilanjutkan dengan "Nawaitul wudhu-a liraf il hadatsil ashghifari fardian lilla-hi-ta-ala".
Saya niat wudhu menghilangkan hadas kecil fardhu karena Allah.
2. Membasuh muka sebatas dari tempat tumbuh rambut di kepala sampai kedua tulang
dagu dan dari batas telinga kanan sampai batas telinga kiri.
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua mata siku.
4. Mengusap sebagian kepala dengan air
5. Membasuh kedua kaki sampai dengan mata kaki
6. tertib (berurutan)
Sunah Wudhu
1. Membaca bismillah pada permulaan wudhu
2. Membasuh dua telapak tangan sampai pada kedua buku pergelangan, sebelum
berkumur-kumur.
3. Memasukan air kehidung
4. Menyapu seluruh kepala
5. Menyapu kedua telinga luar dan dalam
6. Mensela-selai jemari tangan dan kaki
7. Mendahulukan anggota kanan daripada kiri
8. Membasuh tiap-tiap anggota tiga kali
9. Berurutan
10. Tidak meminta pertolongan orang lain kecuali terpaksa
11. Tidak di seka kecualil karena sakit atau hajat tertentu
12. Menggosok anggota wudhu agar lebih bersih
13. Menjaga agar percikan air tidak sampai kebadan
14. Tidak bercakap-cakap waktu wudhu
6
11. 15. Bersiwak
16. Membaca dua kalimah syahadah dan menghadap kiblat ketika wudhu
17. Berdoa sesudah selesai wudhu
18. Membaca dua kalimah syahadah ketika selesai wudhu
Hal-hal yang membatalkan wudhu
1. Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) atau salah satu dari keduanya baik berupa
kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya.
2. Tidur dimana posisi pantat tidak menetap diatas tanah yang ditempatinya.
3. Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.
4. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrim.
5. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri
maupun milik orang lain baik dewasa maupun anak-anak.
3.2 Tayammum
1. Pengertian Tayammum
Secara bahasa tayammum artinya bersengaja. Sedangkan secara istilah tayammum adalah
bersengaja menggunakan debu yang suci untuk menyapu muka dan kedua tangan dengan
maksud dapat melakukan shalat.
Tayammum dapat dilakukan apabila dalam keadaan:
a. Tidak mendapatkan air, atau ada air tetapi untuk kebutuhan lain yang sangat vital,
seperti untuk keperluan minum.
b. Pada waktu musim dingin yang sangat mencekam, hingga diperkirakan akan
berakibat fatal apabila menggunakan air sebagai alat bersuci.
c. Sakit yang tidak memungkinkan menggunakan air, karena apabila menggunakannya
justru mengakibatkan sakit yang bertambah parah.
d. Sanggupmenggunakan air, tetapi waktunya sudah sangat mendesak sehingga
diperkirakan apabila mencoba mendapatkannya justru shalatnya sendiri akan
tertinggal.
Syarat tayamum meliputi : sudah masuk waktu shalat, sudah mencari air tetapi tidak
menemukan, dengan tanah suci dan berdebu, dan menghilangkan najis.
Rukun tayamum : Niat, Menyapu muka dengan tanah, menyapu kedua tangan sampai siku
dengan tanah dan menertibakan rukun.
2. Dasar Hukum Bertayammum
7
12. Allah swt. berfirman dalam al Qur'an surat an-Nisa : 43
Artinya : 'Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir (bepergian) atau kembali dari
tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat
air, maka bertayammumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.'
3. Langkah-langkah Bertayammum
Agar lebih memahami pelaksanaan tayammum sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.,
secara garis besar tata cara bertayammum adalah sebagai berikut. Rasululah saw. pernah
bersabda;
ยซ โซุฅูู ุง ู ุงู ููููู ููุฐุง ยซ . ูุถุฑุจ ุงููุจู - ุตูู ุงู ุนููู ูุณูู - ุจูููู ุงุฃูุฑุถ ุ ูููุฎ ูููู ุง ุซู ู ุณุญ ุจูู ุง ูุฌูู ูููููโฌ
ู ูโซู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ู ู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ููู ููู ููโฌ
ูู ู ููโซููู ููู ููู ููู ูโฌ
ูโซู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ููโฌ
Artinya, 'Sesungguhnya mencukupi bagimu begini, 'Lalu beliau meletakkan kedua telapak
tangannya di tanah dan meniupnya, kemudian mengusap muka dan kedua telapak
tangannya. (HR al-Bukhari)
Sedangkan langkah demi langkah pelaksanaan tayammum adalah sebagai berikut;
Langkah pertama, Sama halnya berwudlu, bertayammum dimulai dengan membaca
basmalah. Hal ini berdasarkan Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang berbunyi,
โซูู ุฃู ุฑ ุฐู ุจ ุงู ู ูุจุฏุฃ ููู ุจุจุณู ุงู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู ุฃูุทุนโฌ
Artinya,
'Segala
perkara
yang
berguna,
yang
tidak
dimulai
Bismillahirrahmanirrahim itu tidak berguna.' (HR Abdul Qadir ar-Rahawi)
dengan
Langkah kedua, Setelah itu, meletakkan kedua telapak tangan pada debu. Orang yang sakit
dapat meletakkan kedua telapak tangannya pada dinding. Orang yang bepergian naik bus atau
pesawat terbang dapat meletakkan kedua telapak tangannya pada tempat duduk atau kursi di
depannya atau jendela dan sebagainya yang kita yakini ada debu bersihnya.
Langkah ketiga, meniup debu pada kedua telapak tangan.
Langkah keempat, mengusap wajah.
8
13. Langkah kelima, mengusap punggung telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri,
mengusap punggung telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan. Setelah itu, kita
mengusap kedua telapak tangan. Mengusap tangan hanya sampai pergelangan tangan
menurut Hadits Daruquthni berikut:
ยซ โซยป ู ุง ุนู ุงุฑ ุฅูู ุง ู ุงู ููููู ุฃู ุชุถุฑุจ ุจูููู ูู ุงูุชุฑุงุจ ุซู ุชูู ููู ูููู ุง ุซู ุชู ุณุญ ุจูู ุง ูุฌูู ููููู ุฅูู ุงูุฑุณุบููโฌ
ู ูโซ ูู ููู ููู ููโฌ
ูโซููู ููู ููู ู ู ูููู ููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ู ููู ููู ููู ููู ู ูู ููู ู ู ู ููู ููู ููู ู ูุฎ ู ู ููู ู ู ููู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ูููโฌ
Artinya. โWahai โAmmar, sesungguhnya mencukupi bagimu meletakkann dua telapak
tanganmu pada debu kemudian meniupnya kemudian usaplah wajahmu dengan kedua
tanganmu dan kedua tanganmu sampai kepergelangan tanganโ.
Bertayammum bagi orang sakit ataupun bertayammum bagi musafir tata caranya sama.
3.3 Mandi Wajib
Mandi wajib atau yang biasa disebut dengan mandi besar atau mandi junub adalah
menyiramkan air keseluruh tubuh, sejak ujung rambut sampai keujung kaki, dengan niat
yang ikhlas karena Allah demi kesucian dirinya dari hadats besar.
1. Dasar Hukum Mandi Wajib
Dasar hukum mandi wajib adalah dari al-Qurโan dan sunnah Rasulullah, sebagai berikut:
Allah berfirman dalam Q.S. al-Maidah/5: 6;
Artinya. โDan jika kamu junub maka mandilahโ
Selain firman Allah tersebut yang menjadi dasar hukum mandi wajib, adalah:
Pertama Hadis yang diriwayatkan dari Ali r.a
ู โซููู ููู ู ู ู ููู ููู ููู ูููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ู ููู ู ู ู ู ู ู ููู ู ููู ููู ู ูู ููู ู ู ููู ูโฌ
โซยป ููุช ุฑุฌุงู ู ุฐุงุก ูุณุฃูุช ุงููุจู -ุตูู ุงู ุนููู ูุณูู - ุฃู ุณุฆู ุนู ุฐูู ูู ุงู ยป ูู ุงูู ุฐู ุงูุกูุถุกูุก ููู ุงูู ูู ุงูุบุณูโฌ
ููโซู ู ููู ู ู ููู ู ู ู ููู ููู ู ููู ูููููู ููู ู ู ููู ู ูโฌ
Artinya, Adalah aku orang yang sering mengeluarkan madzi, maka aku bertanya kepada
Nabi saw., maka jawabnya, Keluar madzi harus wudlu, dan keluar mani harus mandi. (HR
Ahmad, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)
Kedua. Hadis yang diriwayatkan dari Ummu Salamah;
ูโซููู ููู ู ู ููู ููู ู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ููู ููู ูู ููู ููู ููู ูููููู ููู ููู ูููููู ู ููู ู ู ููู ู ู ู ููู ููู ูููููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ูููููู ู ููู ููู ููโฌ
โซยป ู ุง ุฑุณุกูู ุงู ุ ุฅู ุงู ู ูุณุชุญูู ู ู ุงูุญู ุ ููู ุนูู ุงูู ุฑุฃุฉ ุงูุบุณู ุฅุฐุง ุงุญุชูู ุช ู ุงู ยป ูุนู ุ ุฅุฐุง ุฑุฃุช ุงูู ุงุกโฌ
ูโซููโฌ
ู
9
14. Artinya, 'Hai Rasulullah saw., sungguh Allah tidak malu dari barang hak, adakah wajib
mandi bagi wanita kalau mimpi? Beliau saw. menjawab, Ya, kalau melihat air ( HR alBukhari dan Muslim )
Ketiga. Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah;
ยซ โซยป ุฅุฐุง ุฌูุณ ุจูู ุดุนุจู ุง ุงุฃูุฑุจุน ุซู ุฌูุฏู ุง ููุฏ ูุฌุจ ุนููู ุงูุบุณูโฌ
ู โซู ููู ูููููู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ู ููู ููู ููู ููู ู ู ู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ูููููู ููู ู ููู ู ู ููู ูโฌ
Artinya, 'Apabila seorang bersetubuh, maka wajiblah mandi.
(HR al-Bukhari, Muslim dan lain-lainnya)
Keempat. Hadis yang diriwayatkan dari 'Aisyah;
โซุฃู ู ุงุทู ุฉ ุจูุช ุฃุจู ุญุจูุด ู ุงูุช ุชุณุชุญ ุงุถ ูุณุฃูุช ุงููุจู - ุตูู ุงู ุนููู ูุณูู - ูู ุงู ยป ุฐูู ุนุฑู ุ ูููุณุช ุจ ุงูุญูุถุฉ ุ ูููุฅุฐุงโฌ
ูโซููู ููู ููู ูููู ู ู ููู ุ ู ูููููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ููู ู ููู ู ููโฌ
ููโซููู ููู ููู ู ููู ููู ู ููู ููู ููู ู ู ู ููู ููู ู ู ููู ููู ููู ู ู ููู ููู ููู ู ู ููู ููููููููู ู ููู ู ูโฌ
โซยป ุฃูุจูุช ุงู ููููุถุฉ ูุฏุนู ุงูุตุงูุฉ ุ ูุฅุฐุง ุฃุฏุจุฑุช ู ุงุบุชุณูู ูุตููโฌ
ูู ูโซููู ููู ููู ูููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ูู ููู ููโฌ
ู ูโซููู ููู ูููููู ู ูููุญ ููู ููู ู ู ููู ููโฌ
Artinya, 'Bahwa Fathimah binti Abu Hubaisy berair merah (istihadlah), lalu menanyakan
kepada Nabi saw., maka beliau bersabda, Itulah darah penyakit, bukan haidl. Kalau kau
berhaidl, tinggalkanlah shalat dan kalau sudah selesai, mandilah, lalu shalatlah. (HR alBukhari)
Berdasarkan Firman Allah dan Hadis tersebut di atas, orang yang wajib mandi adalah orang
yang (1) melakukan hubungan suami-istri, (2) mengeluarkan mani karena bermimpi, dan (3)
setelah mengalami haidl atau nifas.
2. Langkah-langkah Mandi Wajib
Langkah-langkah atau tata cara mandi wajib dijelaskan oleh Rasulullah saw melalui hadits
yang diriwayatkan oleh โAisyah berikut:
ู ู ูโซู ููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ูููู ู ููู ููู ููู ู ู ู ููู ููู ููู ู ู ู ููู ู ู ููู ู ู ู ู ููู ู ู ู ูููููู ู ููโฌ
โซุนูููู ุน ุงุฆุดุฉ ู ุงูุช ู ุงู ุฑุณุกูู ุงู -ุตูู ุงู ุนููู ูุณูู - ุฅุฐุง ุงุบุชุณู ู ู ุงูุฌู ุงุจุฉ ูุจุฏุฃ ููุบุณู ูุฏูู ุซ ูู ูู ูุฑุบ ุจูู ูู ูู ุนูููู ุด ูู ุงููโฌ
ู
ููโซููู ููู ู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ู ู ู ู ูโฌ
โซููุบุณู ูุฑุฌู ุซู ูุชุกูุถุฃ ูุถุกูุกู ููุตุงูุฉ ุซู ูุฃุฎุฐ ุงูู ุงุก ููุฏุฎู ุฃุต ุงุจุนู ูู ู ูุตุกูู ุงูุดุนุฑ ุญุชู ุฅุฐุง ุฑุฃู ุฃู ูุฏ ุงุณุชุจุฑุฃ ุญูู ุนููโฌ
ูโซููู ููู ููู ู ู ู ููู ููู ููู ู ู ู ู ููู ููู ููู ููู ูููู ู ู ู ู ู ููู ู ู ู ููู ููู ู ู ู ููู ููู ููู ู ู ู ู ููู ููู ููู ููู ู ู ููู ู ู ู ููู ููู ู ููู ู ู ู ุฃ ู ู ู ููู ููู ู ููู ููู ู ููู ูููููู ููู ููู ููู ู ููู ููู ููู ูููููู ููู ููู ููู ูููููโฌ
ู ูโซููู ููู ู ู ููู ูููุซ ููู ููู ููู ู ู ู ู ููู ููู ููู ููู ูููููู ููู ู ู ููู ููู ู ู ู ู ููู ููู ููู ููู ู ูููููู ููโฌ
โซุฑุฃุณู ุซุงู ููู ุญูู ุงุช ุซู ุฃู ุงุถ ุนูู ุณ ุงุฆุฑ ุฌุณุฏู ุซู ุบุณู ุฑุฌูููโฌ
Artinya, 'bahwa Nabi saw. itu kalau mandi karena junub, beliau mulai membasuh kedua
tangannya, kemudian menuangkan dengan tangan kanannya pada tangan kirinya, lalu
mencuci kemaluannya, lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat; kemudian
mengambil air dan memasukkan jari-jarinya di pangkal rambutnya sehingga apabila beliau
merasa bahwa sudah merata, beliau siramkan air untuk kepalanya tiga tuangan, lalu
meratakan seluruh badannya; kemudian membasuh kedua kakinya.' (HR Muslim).
Tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut.
a. Mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tangan dengan niat yang ikhlas
karena Allah.
b. Lalu cucilah kemaluan.
10
15. c. Lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat,
d. Kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jari tanganmu pada pangkal rambut
dengan disertai wangi-wangian sampai merata. Bagi perempuan, hal itu
dikerjakan sesudah rambut dalam keadaan terlepas.
e. Mulailah dengan menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali, kemudian
pada sisi kiri demikian pula. Setelah itu, siramlah seluruh tubuh dan digosok.
f.
Kemudian basuhlah kedua kakimu dengan mendahulukan yang kanan atas yang
kiri. Jangan lupa, kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan air.
Berdasarkan hadis tersebut, tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut.
g. Mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tangan dengan niat yang ikhlas
karena Allah.
h. Lalu cucilah kemaluan.
i.
Lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat,
j.
Kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jari tanganmu pada pangkal rambut
dengan disertai wangi-wangian sampai merata. Bagi perempuan, hal itu
dikerjakan sesudah rambut dalam keadaan terlepas.
k. Mulailah dengan menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali, kemudian
pada sisi kiri demikian pula. Setelah itu, siramlah seluruh tubuh dan digosok.
l.
Kemudian basuhlah kedua kakimu dengan mendahulukan yang kanan atas yang
kiri. Jangan lupa, kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan air.
11
16. BAB IV
HIKMAH THAHARAH
4.1 Hikmah Diwajibkan Wudlu dan Mandi
o Agar manusia terbebas dari kotoran dan daki (kotoran yang menempel di kulit ),
ketika hendak melaksanakan ibadah.
o Agar tidak mengganggu sesama ketika beribadah bersama, misalkan dengan badan
dan pakaian yang kotor lagi berbau orang lain merasa jijik dan dapat mengganggu
kekhusyuโan ibadah orang lain.
4.2 Hikmah Lain Dalam Mandi Besar
o Manusia memiliki dua nafsu ; nafsu hewani dan nafsu malaki. Ketika seseorang
melakukan persetubuhan, jiwa malaki tersiksa dalam badan yang najis, menanggung
sakit karena janabat. Kalau sudah mandi janabat, jiwa malaki akan menjadi tenang
kembali dan hilanglah apa yang dibenci oleh manusia.
o Mandi dengan air bersih, dapat menyemangatkan badan dan menghilangkan
kemalasan sehingga dapat melaksanakan kewajiban maupun tugas lain dengan
senang, semangat akan membangkitkan ketenangan hati dan keikhlasan kerja.
o Perempuan yang mandi setelah haid, dapat membangkitkan rasa semangat dan
kesiapan untuk mengundang yang diinginkan setiap orang. Bagi perempuan yang
belum bersuami, mandi dapat membangkitkan gairah dan menghilangkan kemalasan.
o Perempuan yang mandi sehabis nifas, menghilangkan kotoran badan serta bau yang
tak sedap. Ini semua adalah kebersihan lahir.
Adapun kebersihan batin berupa; keihklasan hati tanpa ada sifat kesombongan, irihati,
dengki, ujub dan sifat tercela yang merusak akhlaq.
Rasul SAW bersabda;
โKebersihan sebagian dari iman
Kebersihan disini maksudnya adalah kebersihan maknawi, karena manusia memiliki sifatsifat tercela tersebut maka bisa melemahkan iman itu sendiri, akan tetapi bila batinnya
terbebas dari sifat-sifat tersebut, ruhnya bersih dan jiwanya suci, maka imannya akan
sempurna.
12
17. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara bahasa thaharah berasal dari bahasa Arab yang berarti suci atau bersih, baik
itu suci dari kotoran lahir maupun kotoran batin berupa sifat dan perbuatan tercela.
Ada dua macam thaharah, yaitu 1) thaharah haqiqiyah, (bersuci) dari najis dan 2)
thaharah hukmiyah, (bersuci) dari hadats.
Cara bersuci dari najis adalah membersihkannya dengan air suci secukupnya sampai
hilang dzat (bendanya), warna, rasa, dan baunya, baik dari badan dari kain maupun tempat,
terutama kain dan tempat yang akan dipergunakn untuk ibadah .Air yang dapat digunakan
bersuci adalah air yang suci pada dzatnya dan dapat menyucikan yang lainnya. Ia adalah air
yang masih dalam keadaan asli. Baik turun dari langit seperti hujan, salju, embun maupun
mengalir di atas tanah seperti air sungai, sumur, laut, atau air hasil penyulingan. Inilah air
yang sah dijadikan bahan bersuci dari hadas dan najis.
Alat-alat yang dapat digunakan untuk thaharah terdiri dari air, debu dan batu atau
benda padat lainnya.
ยซ โซยป ุงู ุตุงูุฉ ูู ู ุงู ูุถุกูุก ูู ูุงู ูุถุกูุก ูู ู ูู ูุฐูุฑ ุงุณู ุงูู ุนูููโฌ
ู ยซ ูโซููู ููู ููู ููู ยซ ู ููู ููู ููู ูุฑู ูุฑู ููู ููู ูุฑู ููู ููู ูุฑู ูุฑู ููู ยซ ู ููู ููู ููู ููู ููู ููู ูุฑู ยซ ู ููู ููู ููู ูููููู ููโฌ
ู ยซ
Artinya, 'Tidak sah shalat seseorang yang tidak berwudlu, dan tidak sempurna wudlu
seseorang yang tidak menyebut nama Allah.'(HR Ibnu Majah)
Secara bahasa tayammum artinya bersengaja. Sedangkan secara istilah tayammum
adalah bersengaja menggunakan debu yang suci untuk menyapu muka dan kedua tangan
dengan maksud dapat melakukan shalat.
Tayammum dapat dilakukan apabila dalam keadaan:
a. Tidak mendapatkan air, atau ada air tetapi untuk kebutuhan lain yang sangat vital,
seperti untuk keperluan minum.
b. Pada waktu musim dingin yang sangat mencekam, hingga diperkirakan akan berakibat
fatal apabila menggunakan air sebagai alat bersuci.
c. Sakit yang tidak memungkinkan menggunakan air, karena apabila menggunakannya
justru mengakibatkan sakit yang bertambah parah.
d. Sanggupmenggunakan air, tetapi waktunya sudah sangat mendesak sehingga
diperkirakan apabila mencoba mendapatkannya justru shalatnya sendiri akan
tertinggal.
13
18. Mandi wajib atau yang biasa disebut dengan mandi besar atau mandi junub adalah
menyiramkan air keseluruh tubuh, sejak ujung rambut sampai keujung kaki, dengan niat
yang ikhlas karena Allah demi kesucian dirinya dari hadats besar.
โKebersihan sebagian dari iman
Kebersihan disini maksudnya adalah kebersihan maknawi, karena manusia memiliki sifatsifat tercela tersebut maka bisa melemahkan iman itu sendiri, akan tetapi bila batinnya
terbebas dari sifat-sifat tersebut, ruhnya bersih dan jiwanya suci, maka imannya akan
sempurna.
5.2 Saran
โซูู ุฃู ุฑ ุฐู ุจุงู ู ูุจุฏุฃ ููู ุจุจุณู ุงู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู ุฃูุทุนโฌ
Artinya,
'Segala
perkara
yang
bermanfaat,
yang
tidak
dimulai
dengan
Bismillahirrahmanirrahim itu sia-sia'.
ู ู ูู
โซููุญุจโฌ
โซุง ู ู ุช ุท ู ุฑ ููโฌ
ูู ู ู ูู ู
ู ูู ู ู
โซุงู ุช ูุง ุจ ู ูโฌ
ู ู ู
โซูุญุจโฌ
ู
โซุงโฌ
ู
โซุฅู ูโฌ
Artinya : โSesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang menyucikan diriโ
๏ก Hadits Nabi
โซู ูููุฑูุจูููู ุงูููููููุตูููุงูู ุฉ.ุงูุจุบููููุฑ ุทูููููุฑุง. ) ุฑูุงูโฌ
ูโซูู ูู ุท ู ูู ูุฑู ุท ู ูู ููู ูุฑู .ุงโฌ
ูโซูู ูู ูู ููโฌ
โซุงูู ุณูู โฌ
)
Artinya: โ Allah tidak menerima shalat seseorang yang
(H.R. Muslim)
tidak dalam keadaan suciโ.
ยซ ... โซยป ูููุจุงุท ููุบ ุท ูู ู ุงูุณุท ูุชูุฑููุดุงู ุท ูุฅู ููุฃู ููุชูููููู ุตุงุท ูุฆ.ุงูู ุงโฌ
ูโซูู ูโฌ
ูโซุท ู ูุฑู ูู ุท ู ุฃ ูู ูุฑโฌ
ูโซูู ูุฑโฌ
Artinya: โ.... dan sampaikan (ke dalam-dalam) pada saat mengisap air kecuali kamu sedang
berpuasaโ (HR. at-Tirmidzi, Nasaโi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
14