Dokumen tersebut merupakan lembar jawaban tugas mata kuliah Fiqih II yang membahas tentang pengertian, fungsi, dan kedudukan thaharah serta peranannya dalam mencegah penyebaran virus corona. Dokumen juga menjelaskan bahwa thaharah merupakan syarat sah shalat dan merupakan cara untuk mendapatkan ridha Allah.
Konsep thaharah dalam Islam merujuk pada kewajiban untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum melakukan ibadah. Thaharah fisik dapat dilakukan dengan berwudu, mandi, atau tayamum, sementara thaharah spiritual melibatkan membersihkan hati dari sifat-sifat buruk. Pengetahuan tentang thaharah dipandang penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri, paka
Air dibagi menjadi empat kategori dalam fiqih: air mutlaq, air musta'mal, air tercampur benda suci, dan air tercampur benda najis. Air mutlaq adalah air asli yang belum digunakan dan tidak tercampur apa pun, dan air ini sah digunakan untuk thaharah. Air hujan dan air sungai termasuk air mutlaq yang sah.
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah, shalat, dan puasa. Thaharah adalah kebersihan dari najis dan hadats untuk memenuhi syarat sah shalat. Shalat adalah ibadah utama dengan rukun-rukun tertentu. Puasa dilakukan selama bulan Ramadhan dengan menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga maghrib.
Dokumen tersebut membahas tentang empat topik utama yaitu thaharah, shalat, puasa, dan zakat. Thaharah adalah kebersihan dari najis dan hadats untuk memenuhi syarat pelaksanaan ibadah-ibadah lainnya seperti shalat. Shalat merupakan ibadah utama dalam agama Islam. Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam. Zakat adalah pemberian wajib dari h
Dokumen tersebut membahas tentang empat topik utama yaitu thaharah, shalat, puasa, dan zakat. Thaharah adalah membersihkan diri dari najis agar layak melaksanakan ibadah seperti shalat. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang paling utama dengan berbagai syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan sebagai bentuk ibadah dan memiliki berbagai manfaat jasman
Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam, meliputi pengertian thaharah, dalil-dalil tentang kewajiban thaharah dalam Alquran dan hadis, jenis-jenis thaharah untuk membersihkan diri dari hadas maupun najis, serta fungsi thaharah dalam kehidupan beribadah."
Konsep thaharah dalam Islam merujuk pada kewajiban untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum melakukan ibadah. Thaharah fisik dapat dilakukan dengan berwudu, mandi, atau tayamum, sementara thaharah spiritual melibatkan membersihkan hati dari sifat-sifat buruk. Pengetahuan tentang thaharah dipandang penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri, paka
Air dibagi menjadi empat kategori dalam fiqih: air mutlaq, air musta'mal, air tercampur benda suci, dan air tercampur benda najis. Air mutlaq adalah air asli yang belum digunakan dan tidak tercampur apa pun, dan air ini sah digunakan untuk thaharah. Air hujan dan air sungai termasuk air mutlaq yang sah.
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah, shalat, dan puasa. Thaharah adalah kebersihan dari najis dan hadats untuk memenuhi syarat sah shalat. Shalat adalah ibadah utama dengan rukun-rukun tertentu. Puasa dilakukan selama bulan Ramadhan dengan menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga maghrib.
Dokumen tersebut membahas tentang empat topik utama yaitu thaharah, shalat, puasa, dan zakat. Thaharah adalah kebersihan dari najis dan hadats untuk memenuhi syarat pelaksanaan ibadah-ibadah lainnya seperti shalat. Shalat merupakan ibadah utama dalam agama Islam. Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam. Zakat adalah pemberian wajib dari h
Dokumen tersebut membahas tentang empat topik utama yaitu thaharah, shalat, puasa, dan zakat. Thaharah adalah membersihkan diri dari najis agar layak melaksanakan ibadah seperti shalat. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang paling utama dengan berbagai syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan sebagai bentuk ibadah dan memiliki berbagai manfaat jasman
Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam, meliputi pengertian thaharah, dalil-dalil tentang kewajiban thaharah dalam Alquran dan hadis, jenis-jenis thaharah untuk membersihkan diri dari hadas maupun najis, serta fungsi thaharah dalam kehidupan beribadah."
Thaharah adalah kebersihan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis yang dilakukan dengan cara yang ditetapkan agama Islam. Terdapat berbagai cara untuk mencapai thaharah seperti wudhu, mandi, dan tayamum. Thaharah memiliki tujuan untuk menjaga kesehatan dan mendekatkan diri kepada Allah serta merupakan syarat sahnya ibadah.
Ringkasan makalah ini adalah:
1. Makalah ini membahas konsep thaharah dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, sarana, rukun shalat, hadas dan najis.
2. Terdapat beberapa jenis air dan benda yang dapat digunakan untuk thaharah seperti air, debu, dan benda keras. Najis dibagi menjadi ringan, berat, dan sedang.
3. Cara thaharah dari hadas dan najis meliputi
Ringkasan makalah ini adalah:
1. Makalah ini membahas konsep thaharah dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, sarana, rukun shalat, hadas dan najis.
2. Terdapat beberapa jenis air dan benda yang dapat digunakan untuk thaharah seperti air, debu, dan benda keras. Najis dibagi menjadi ringan, berat, dan sedang.
3. Cara thaharah dari hadas dan najis meliputi
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3najdahannabila
Makalah ini membahas tentang taharah dan permasalahan yang terkait dengan taharah sesuai syariat Islam. Beberapa permasalahan yang dijelaskan antara lain melakukan wudhu dengan cara yang tidak sesuai syariat, tidak memperhatikan tata cara wudhu dan mandi yang benar, serta berlebihan dalam penggunaan air ketika bersuci.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi air dan najis dalam Islam. Air diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan status kesuciannya, seperti air mutlak, air makruh, dan air yang sudah terkena najis. Najis juga dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat beserta cara menyucikannya seperti membilas dengan air atau menggosok hingga bersih. Thaharah penting untuk menjaga kebersihan d
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk permasalahan yang muncul dalam thaharah dan penggunaan alat suci, cara bersuci dalam kondisi darurat, menggunakan muzah, serta permasalahan terkait hadats besar, kecil, dan najis."
Ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW tidak diturunkan di Indonesia, tetapi di Jazirah Arab. Ajaran Islam kemudian tersebar ke Indonesia melalui para penyebar agama seperti para pedagang dan ulama. Hadis-hadis yang dirangkum menerangkan pentingnya kebersihan dalam agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan mandi wajib atau mandi junub dalam Islam. Mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadats besar setelah berhubungan suami istri, keluarnya mani, atau keadaan khusus lainnya. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan lahir dan batin sesuai ajaran agama Islam.
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
Tiga kalimat:
Makalah ini membahas tentang tata cara bersuci secara Islam yang meliputi pengertian, hukum, alat, jenis najis dan cara membersihkannya serta macam-macam tata cara bersuci sesuai syariat.
Dokumen tersebut membahasikan tentang mandi sebagai salah satu ibadah penting dalam Islam. Ia menjelaskan definisi mandi secara bahasa dan istilah, dalil-dalil yang menyarankan mandi, jenis-jenis mandi yang wajib dan sunah, serta hal-hal yang dilarang ketika berada dalam keadaan janabah atau haid."
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ibadah shalat bagi pembentukan akhlak mulia seseorang. Shalat dapat melatih kedisiplinan, kebersihan, konsentrasi, sugesti kebaikan, dan kebersamaan. Gerakan dalam shalat juga menyiratkan arti hidup yang dinamis dan kreatif. Shalat tidak hanya sebagai ritual formal tetapi memiliki muatan aktual yaitu dengan mencontoh perilaku baik kepada sesama.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling religius defisit perawatan diri pada pasien. Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas perawatan seperti mandi, makan, dan kebersihan diri. Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan menurut beberapa ayat Alquran dan hadist Nabi. Strategi konseling meliputi terapi, konseling individu, dan pendekatan client centered untuk memulihkan klien dalam merawat di
Thaharah adalah kebersihan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis yang dilakukan dengan cara yang ditetapkan agama Islam. Terdapat berbagai cara untuk mencapai thaharah seperti wudhu, mandi, dan tayamum. Thaharah memiliki tujuan untuk menjaga kesehatan dan mendekatkan diri kepada Allah serta merupakan syarat sahnya ibadah.
Ringkasan makalah ini adalah:
1. Makalah ini membahas konsep thaharah dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, sarana, rukun shalat, hadas dan najis.
2. Terdapat beberapa jenis air dan benda yang dapat digunakan untuk thaharah seperti air, debu, dan benda keras. Najis dibagi menjadi ringan, berat, dan sedang.
3. Cara thaharah dari hadas dan najis meliputi
Ringkasan makalah ini adalah:
1. Makalah ini membahas konsep thaharah dalam Islam, termasuk pengertian, landasan hukum, sarana, rukun shalat, hadas dan najis.
2. Terdapat beberapa jenis air dan benda yang dapat digunakan untuk thaharah seperti air, debu, dan benda keras. Najis dibagi menjadi ringan, berat, dan sedang.
3. Cara thaharah dari hadas dan najis meliputi
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3najdahannabila
Makalah ini membahas tentang taharah dan permasalahan yang terkait dengan taharah sesuai syariat Islam. Beberapa permasalahan yang dijelaskan antara lain melakukan wudhu dengan cara yang tidak sesuai syariat, tidak memperhatikan tata cara wudhu dan mandi yang benar, serta berlebihan dalam penggunaan air ketika bersuci.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi air dan najis dalam Islam. Air diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan status kesuciannya, seperti air mutlak, air makruh, dan air yang sudah terkena najis. Najis juga dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat beserta cara menyucikannya seperti membilas dengan air atau menggosok hingga bersih. Thaharah penting untuk menjaga kebersihan d
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk permasalahan yang muncul dalam thaharah dan penggunaan alat suci, cara bersuci dalam kondisi darurat, menggunakan muzah, serta permasalahan terkait hadats besar, kecil, dan najis."
Ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW tidak diturunkan di Indonesia, tetapi di Jazirah Arab. Ajaran Islam kemudian tersebar ke Indonesia melalui para penyebar agama seperti para pedagang dan ulama. Hadis-hadis yang dirangkum menerangkan pentingnya kebersihan dalam agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan mandi wajib atau mandi junub dalam Islam. Mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadats besar setelah berhubungan suami istri, keluarnya mani, atau keadaan khusus lainnya. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan lahir dan batin sesuai ajaran agama Islam.
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
Tiga kalimat:
Makalah ini membahas tentang tata cara bersuci secara Islam yang meliputi pengertian, hukum, alat, jenis najis dan cara membersihkannya serta macam-macam tata cara bersuci sesuai syariat.
Dokumen tersebut membahasikan tentang mandi sebagai salah satu ibadah penting dalam Islam. Ia menjelaskan definisi mandi secara bahasa dan istilah, dalil-dalil yang menyarankan mandi, jenis-jenis mandi yang wajib dan sunah, serta hal-hal yang dilarang ketika berada dalam keadaan janabah atau haid."
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ibadah shalat bagi pembentukan akhlak mulia seseorang. Shalat dapat melatih kedisiplinan, kebersihan, konsentrasi, sugesti kebaikan, dan kebersamaan. Gerakan dalam shalat juga menyiratkan arti hidup yang dinamis dan kreatif. Shalat tidak hanya sebagai ritual formal tetapi memiliki muatan aktual yaitu dengan mencontoh perilaku baik kepada sesama.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling religius defisit perawatan diri pada pasien. Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas perawatan seperti mandi, makan, dan kebersihan diri. Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan menurut beberapa ayat Alquran dan hadist Nabi. Strategi konseling meliputi terapi, konseling individu, dan pendekatan client centered untuk memulihkan klien dalam merawat di
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penataan ruang kelas yang tepat dapat mempengaruhi keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
2. Prinsip-prinsip penataan ruang kelas perlu disesuaikan untuk mendukung proses belajar mengajar.
3. Kepribadian guru dan iklim pembelajaran yang diciptakan dapat mengembangkan potensi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan menjelaskan bagi guru, yang merupakan aktivitas penting untuk mengatasi keterbatasan sumber belajar siswa. Keterampilan menjelaskan memungkinkan guru menyampaikan informasi secara terencana dan sistematis untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan jelas. Prinsip-prinsip dalam memberikan penjelasan antara lain relevansi dengan tujuan pembelajaran, sesuai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelaksanaan pembelajaran materi Siyasah Syar'iyyah pada kelas XII semester 1. Materi ini akan dipelajari dalam 3 pertemuan dengan fokus pada penjelasan konsep khilafah sebagai salah satu bentuk pemerintahan Islam dan penerapan 5 dasar khilafah. Siswa akan belajar secara kelompok untuk mendiskusikan dasar-dasar khilafah dan menghubung
Kurikulum Merdeka memperkenalkan sistem pendidikan baru di Indonesia yang memberi kebebasan kepada siswa dan guru untuk menentukan jadwal dan materi pembelajaran. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan siswa dengan memperkuat nilai-nilai keagamaan, jati diri nasional, dan dasar-dasar literasi, matematika, sains, dan seni.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan menjelaskan bagi guru, yang meliputi konsep, pentingnya, pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip memberikan penjelasan kepada siswa. Keterampilan menjelaskan dianggap penting karena penjelasan guru kadang kurang jelas dan sumber belajar siswa terbatas, sehingga guru perlu menyampaikan informasi secara terstruktur dan sistematis untuk memudahkan pem
Menepati janji adalah kewajiban bagi Muslim. Al-Quran menyerukan umat beriman untuk selalu memenuhi janji-janji yang telah dibuat (Qs.Al-Maidah:1). Menepati janji memberikan manfaat seperti terhindar dari sifat munafik, terbebas dari tuntutan hukum di dunia dan akhirat, serta mendapat kepercayaan orang lain seperti Nabi Muhammad SAW.
Dokumen tersebut membahas tentang micro teaching yang merupakan pembelajaran yang diperkecil cakupannya untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru. Tujuannya adalah agar calon guru mampu menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik dengan menampilkan berbagai keterampilan seperti bertanya, memberikan penguatan, dan menjelaskan dalam waktu singkat kepada kelompok kecil siswa di bawah b
Dokumen tersebut membahas pengertian perubahan perilaku dan pendekatan perubahan perilaku yang meliputi penguatan positif, penghukuman, penguatan negatif, dan penghilangan. Perubahan perilaku terjadi karena proses pembelajaran diri dan dipengaruhi lingkungan seseorang. Guru berperan mengubah tingkah laku siswa yang kurang baik dengan memberikan penguatan atau hukuman untuk meningkatkan atau mengurangi frekuensi suatu perilaku.
Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah dan berhasil menyatukan suku Aus dan Khazraj. Beliau menegakkan agama Islam dan membuat perjanjian dengan kaum Yahudi di sana. Dakwah Nabi ditujukan kepada seluruh masyarakat untuk menerima Islam secara sukarela. Kaum Muslimin melakukan perang pertahanan melawan penyerangan dari Quraisy Mekkah seperti Perang Badar dan Uhud. Perjanjian Hudaibiyah akhirnya membawa
1. LEMBAR JAWABAN KERJA
PENGANTAR ILMU FIQIH
(Disusun untuk memenuhi tugas semester 2 pada mata kuliah Fiqih II)
Dosen Pengampu:
Dr. H. Fenny HS, M.Pd
Disusun Oleh:
Aulia Dyta Permata
(22231011316)
2. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
(2023)
1. Coba anda jelaskan ttg Thoha roh... Pengertian, fungsi dan kedudukan, jenis dan
pembagiannya.
Jawaban:
a. Pengertian Toharoh
Secara bahasa, thoharoh berarti bersih dan suci dari segala yang kotor, baik
yang bersifat hissiy (dapat diindera) atau ma'nawiyy (abstrak). Sedangkan menurut
syara' thoharoh adalah menghilangkan hadas dan najis.
Kewajiban bersuci banyak dijelaskan dalam Alquran dan hadist, salah satunya
tersirat dalam Surat Al-Baqarah ayat 222. Allah SWT berfirman:
….. ْي ِرِهَطَتُمْال ُّب ُِحي َو َْنيِبا َّوَّتال ُّب ُِحي َ ه
ّٰللا َِّنا
“….Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri.”
Thahârah terbagi menjadi dua, yakni bersuci dari najis dan bersuci dari hadats.
Bersuci dari najis dilakukan dengan berbagai cara tergantung dengan tingkatan najis:
berat (mughalladhah), sedang (mutawassithah), atau ringan (mukhaffafah). Sementara
bersuci dari hadats dilakukan dengan wudhu (untuk hadats kecil) dan mandi (untuk
hadats besar) atau tayamum bila dalam kondisi terpaksa.
b. Fungsi Thaharah
Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, perintah bersuci ini mengandung hikmah
atau kebijaksanaan. Setidaknya ada empat hikmah tentang disyariatkannya thahârah
3. sebagaimana disarikan dari kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î
karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan ‘Ali asy-Asyarbaji.
Pertama, bersuci merupakan bentuk pengakuan Islam terhadap fitrah manusia.
Manusia memiliki kecenderungan alamiah untuk hidup bersih dan menghindari
sesuatu yang kotor dan jorok. Karena Islam adalah agama fitrah maka ia pun
memerintahkan hal-hal yang selaras dengan fitrah manusia.
Kedua, menjaga kemulian dan wibawa umat Islam. Orang Islam mencintai
kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman. Islam tidak menginginkan umatnya
tersingkir atau dijauhi dari pergaulan lantaran persoalan kerbersihan. Seriusnya Islam
soal perintah bersuci ini menunjukkan komitmennya yang tinggi akan kemuliaan para
pemeluknya.
Ketiga, menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan bagian paling penting yang
memelihara seseorang dari terserang penyakit. Ragam penyakit yang tersebar
umumnya disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Karena itu tidak salah pepatah
mengungkapkan, “kebersihan adalah pangkal kesehatan”.
Anjuran untuk membersihkan badan, membasih wajah, kedua tangan, hidung,
dan kedua kaki, berkali-kali saban hari relevan dengan kondisi dan aktivitas manusia.
Sebab, anggota-anggota tubuh itu termasuk yang paling sering terpapar kotoran.
Keempat, menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah:
tidak hanya bersih tapi juga suci. Dalam shalat, doa, dan munajatnya, seorang hamba
memang seyogianya suci secara lahir dan batin, bersih jasmani dan rohani, karena
Allah yuhhibbut tawwâbîna yayuhibbul mutathahhirîna (mencintai orang-orang yang
bertobat dan menyucikan diri).
Thaharah sebagai Perlindungan Diri dari Virus Corona
Dalam persoalan bersuci (thaharah), sesunguhnya tanpa disadari mengandung
muatan untuk menghindarkan diri dari kuman penyakit. Karena itu, syariah Islam
tidak hanya mengatur ketentuan menyangkut media bersucinya, berupa air atau tanah,
tetapi juga mengatur tata cara bersuci.
4. Dalam hal membersihkan kotoran tertentu, diperlukan hingga 7x siraman
dengan air mengalir, yang di antara itu harus membersihkan bagian yang terkena najis
tertentu itu, dengan tanah. Najis dalam pengertian luas adalah segala sesuatu kotoran,
yang berbahaya bagi tubuh, termasuk kuman penyakit semacam COVID-19.
Agar tubuh tetap bersih dan menghindari berbagai penyakit, Sunah Rasul menuntun
untuk bersiwak/gosok gigi utamanya hendak tidur, setelah makan dan hendak salat.
Berwudhu dengan benar, yang disunahkan dimulai dengan berkumur,
dan istinsyaq atau menghirup air ke dalam rongga hidung adalah cara yang baik untuk
menjaga masuknya virus ke dalam tubuh. Lalu membasuk muka, kemudian menyapu
kepala, yakni mengosok-gosokan jari yang basah ke seluruh bagian kepala, adalah hal
yang sangat penting dan baik untuk membangkitkan seluruh syaraf dibagian kepala.
Coba lakukan dengan benar dan rasakan manfaatnya.
Secara keseluruhan aspek penting lain dalam ritual berwudhu adalah
menstabilkan suhu badan pada temperatur normal, sehingga tubuh akan terasa lebih
segar. Maka sangat wajar jika dalam mengadapi corona, berwudhu ini
direkomendasikan dan dianjurkan banyak pihak.
Demikian juga syariah mengatur pakaian menutup aurat, yang tidak hanya
bermakna secara etis, tetapi juga untuk menjaga kesehatan. Selain itu juga disunahkan
memakai wewangian, karena renik patogen, cenderung berbau busuk dan tidak
nyaman di lingkungan yang wangi.
Mengingat suhu tubuh manusia normal dalam kisaran 36,5 sd 37,3 derajat
Celcius, tidak didesain mengalami kejutan suhu. Sangat tepat mandi sebelum matahari
terbit dan sebelum tenggelam. Dan agar tidak terjadi sock suhu, awali dengan
berwudhu. Atau saat kehujanan, beradaptasi dulu dengan air biasa, dan tidak langsung
mandi dengan air panas.
Dalam hal menjaga kebersihan lingkungan, sunah mengajarkan mengalirkan
air tergenang, menutup bejana, menutup maknan dan minuman, menimbun bangkai
dan hal-hal berbau busuk, menutup pintu dan jendela sebelum malam tiba dan
membuka sebelum matahari terbit. Juga menutup mulut saat batuk, menguap atau
bersin. Khusus bersin disertai untuk saling mendoakan.
5. Dalam hal-hal tertentu, sorban dan cadar sebagai kesunahan, sering dipandang
sebelah mata. Padahal berguna fungsional, sebagai pelindung kepala di saat hujan
atau panas terik, penutup hidung, melindungi wajah dan kepala dari tiupan angin dan
debu. Singkatnya ia berfungsi multiguna termasuk sebagai penganti masker,
penghangat tubuh di saat dingin, dll. Belakangan baru disadari dan beredar kabar
bahwa Muslimah yang bercadar lebih kecil terjangkit virus corona. Subhanallah.
Tentu masih banyak hal tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang
bagi seorang muslim sudah menyatu dalam kehidupan keseharian. Tentang menjaga
kesucian itu, Allah SWT berfirman yang artinya Allah tidak ingin menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
agar kamu bersyukur, (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 6).
c. Kedudukan Thaharah
Kita ketahui bersama bahwa Islam adalah agama yang sangat memerhatikan
kesucian dan kebersihan. Baik kebersihan dan kesucian batin maupun kebersihan
lahir. Segala yang mengotori iman dan hati seseorang diharamkan di dalam Islam.
Seperti kesyirikan, kekufuran, kemunafikan, hasad, tamak, kikir, bakhil, dan beragam
dosa lainnya.
Manusia secara umum, dan khususnya orang yang beriman diperintahkan
Alloh subhanahu wata’ala untuk menyucikan dan membersihkan diri dari kotoran
dan najis batin yang menodai iman atau disebut juga thoharoh maknawi. Karenanya,
Islam senantiasa memerintahkan untuk bertaubat.
Sebab taubat adalah cara bersuci dan membersihkan diri dari kotoran dan najis
maknawi. Alloh subhanahu wata’ala berfirman dalam surat at-Tahrim ayat 8:
َع اًحوُصَن ًةَب ْوَت ِ َّ
َّللا ىَلِإ واُبُوت واُنَمآ َينِذَّلا َاهُّيَأاَي
َت ٍتاَّنَج ْمُكَل ِْخدُي َو ْمُكِتَائِيَس ْمُكْنَع َرَِفكُي ْنَأ ْمُكُّبَر ىَس
َاهَِِْْت ْنِم ِرْْج
َُارهْنَ ْ
اْل
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh dengan taubat yang
sebenar-benarnya. Mudah-mudahan Robb kalian mengampuni kesalahan-kesalahan
kalian dan memasukkan kalian ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai.”
(QS. at-Tahrim: 8)
6. Agama Islam juga sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian secara
lahir. Bahkan, thaharah secara lahir yaitu membersihkan diri dari najis dan hadats
serta memiliki kedudukan penting dalam beribadah. Di antara kedudukan agung
toharoh secara maknawi tersebut adalah:
Pertama: Suci dari najis dan hadats adalah syarat sahnya sholat seorang hamba.
Sholat merupakan bentuk ibadah pendekatan diri seorang hamba kepada
Alloh subhanahu wata’ala. Dalam ibadah sholat, seorang hamba sedang bermunajat
kepada Alloh subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, hamba yang hendak sholat
diwajibkan dalam keadaan suci dari najis dan hadats. Rosululloh shollallohu’alaihi
wasallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim:
« َأَّض َوََِي ىََِّح ََثدْحَأ اَذِإ ْمُكِدَحَأ ُةَالَص ُلَبْقُت َال »
“Tidak diterima sholat seseorang di antara kalian jika dalam keadaan hadats hingga
ia berwudhu.”
(HR. Bukhori Dan Muslim)
Mengerjakan sholat dengan bersuci adalah bentuk pengagungan kepada
Alloh subhanahu wata’ala. Seorang hamba wajib suci dari najis dan hadats. Najis
harus dibersihkan karena ia adalah kotoran. Sementara hadats harus diangkat dengan
bersuci yang sudah ditentukan. Seperti mandi bagi yang junub dan berwudhu. Suci
dari hadats ketika hendak beribadah adalah bentuk pengagungan kepada
Alloh subhanahu wata’ala.
Kedua; Orang yang bersuci dicintai dan dipuji Alloh subhanahu wata’ala.
Senantiasa bersuci secara lahir dan batin merupakan sebab meraih kecintaan
Alloh subhanahu wata’ala dan Rosul-Nya. Hal ini berdasarkan firman
Alloh subhanahu wata’ala dalam surat al Baqoroh ayat 222:
d. ين ِ
رِهَطَُِمْلا ُّب ُِْي َو َينِبا َّوَِّال ُّب ُِْي َ َّ
َّللا َّنِإ
“Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-
orang yang menyucikan diri.”
(QS. al Baqoroh: 222)
7. Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna orang-orang bertaubat dalam ayat ini adalah
taubat dari dosa dan orang yang menyucikan diri adalah orang-orang yang
membersihkan diri dari kotoran-kotoran.
Syekh Abdurrahman bin nashir as-Sa’di rohimahulloh menjelaskan bahwa bersuci
dalam ayat ini mencakup secara maknawi dan pula mencakup makna indrawai, yaitu
bersuci dari najis dan hadats.
Ketiga; Kelalaian membersihkan diri dari najis merupakan salah satu sebab siksa
kubur.
Tidak bisa menjaga diri dari nasjis seperti buang air kecil dan besar di sembarang
tempat dan tidak bersuci dengan baik merupakan sebab siksa kubur. Berkaitan dengan
hal ini terdapat riwayat shohih dalam kitab Shohib al-Bukhori dan shohih Muslim:
e. ِانَبَّذَعُي ِْنيَْربَقِب َّرَم ُهَّنَأ وسلم عليه هللا صلى ِيِبَّنال َِنع ،اَمُهْنَع ُ َّ
َّللا َي ِ
ضَر ٍ
اسَّبَع ِْنبا َِنع
َلاَقَف: يِف ِانَبَّذَعُي اَمَو ِانَبَّذَعُيَل اَمُهَّنِإ
َو ِل ْوَبْلا َنِم ُرَِِِْسَي َال ََانكَف اَمُهُدَحَأ اَّمَأ ٍ
يرِبَك
اَّمَأ
ِةَميِمَّنالِب ِيشْمَي ََانكَف ُرَخاآل. ُِلك يِف َزَرَغ َّمُث ِنْيَفْصِنِب اَهَّقَشَف ًةَبْطَر ًةَدي ِ
رَج َذَخَأ َّمُث
ٍ
رْبَب
ًةَد ِاحَو. واُلاَقَف: َذَه َتْعَنَص َمِل ِهللا َلوُسَر اَي
ْيَي ْمَل اَم اَمُهْنَع َ
فَّفَخُي ْنَأ ُهَّلَعَل :َلاَقَف ا؟
اَسَب .
Ibnu Abbas meriwayatkan hadits bahwa Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam mele
wati dua kuburan. Lalu beliau bersabda, “Sungguh kedua penghuni kubur itu sedang
disiksa. Mereka disiksa bukan karena perkara besar. Salah satu dari dua orang ini,
semasa hidupnya tidak menjaga diri dari kencing. Sedangkan yang satunya lagi, dia
gemar menebar namimah atau mengadu domba.”Kemudian beliau mengambil
pelepah kurma basah. Beliau membelahnya menjadi dua. Lalu beliau tancapkan di
atas masing-masing kubur satu potong.
Para sahabat bertanya, “Wahai Rosululloh, mengapa Anda melakukan ini?” Beliau
menjawab, “Semoga keduanya diringankan siksaannya, selama kedua pelepah ini
belum kering.”
(HR. Bukhori Dan Muslim)
8. Diantara hikmah mengapa terdapat syariat bersuci dalam Islam. Di antaranya adalah:
Pertama; Bersuci merupakan naluri manusia. Secara naluriah, manusia cenderung
ingin bersih dan jijik melihat yang kotor dan dekil. Sebagai agama yang fitrah, sudah
selayaknya Islam meminta umatnya untuk bersuci dan menjaga kebersihan.
Kedua; Dengan bersuci, kehormatan dan wibawa sebagai seorang Muslim akan lebih
terjaga. Fitrah manusia memang menyukai kebersihan, senang berkumpul dan duduk
di tempat yang bersih. Sebaliknya, mereka merasa jijik dan menghindar dari segala
hal yang kotor-kotor. Mereka tidak suka menghampiri orang yang tidak bersih untuk
duduk di dekatnya. Sebagai agama yang sangat memerhatikan sod kehormatan dan
wibawa umatnya,
Ketiga; Islam meminta agar mereka selalu bersih. Dengan begitu, mereka akan
dihormati dan dimuliakan.
Keempat; Agar kesehatan terjaga. Kebersihan merupakan salah satu faktor terpenting
dalam menjaga kesehatan. Banyak sekali penyakit yang berjangkit di mana faktor
penyebabnya adalah lingkungan yang kotor dan kumuh.
Kelima; Membersihkan badan, mencuci muka, tangan, dan kaki dapat menjaga tubuh
dari penyakit. Semua anggota tubuh yang dibasuh ini paling banyak bersentuhan
dengan benda-benda kotor.
Keenam; Agar dapat menghadap Alloh dalam keadaan suci bersih seperti halnya
sholat, Karena dalam bermunajat kepada Alloh sudah sepatutnyalah kita suci, baik
lahir maupun batin, suci hati dan badan, ketika menghadap Alloh karena Alloh
menyukai orang-orang yang bertoba tlagi menyucikan diri.
2. Apa yang anda ketahui ttg wudlu, fungsi, tata cara, Dukung dg dalil naqly nya!
a. Pengertian Wudlu
9. Pengertian Wudhu secara Bahasa berasal dari kata Wadha’ yang artinya
“Kebersihan”, sedangkan menurut terminologi Wudhu membersihkan sebagian
dari anggota tubuh yang menjadi anggota Wudhu sebelum melaksanakan ibadah
sholat fardlu maupun sholat suunah.
Ada yang mengemukakan Wudhu merupakan sebagai alat untuk
membersihkan dosa kecil yang melekat pada tubuh kita yang berjumlah empat
(yaitu: wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki) dengan menggunakan air
yang suci dan menyucikan,
Sedangkan menurut Muhammad Akrom dalam bukunya terapi Wudhu
menjelaskan, Wudhu yaitu kegiatan membasuh, mengalirkan serta membersihkan
semua anggota-anggota tubuh yang menjadi bagian dari anggota Wudhu dengan
niat untuk menghilangkan hadast atau najis kecil.
Sedangkan menurut Muhammad Khairil Musthofa, M.PdI, dalam bukunya Fiqih
Dasar, Wudhu merupakan kegiatan membersihkan anggota tubuh dengan air yang
suci dan mensucikan dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan dengan niat
menghilangkan hadat kecil.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Wudhu merupakan kegiatan atau
tindakan untuk bersuci dari hadats kecil dengan membasuh dan mengalirkan air ke
semua anggota tubuh yang menjadi anggota Wudhu dengan syarat dan rukun yang
telah ditentukan. Seperti firman Allah dalam al-Qur’an surat Al-maidah ayat 6:
ىَلِإ ُۡمكَيِدۡيَأَو ُۡمكَهوُجُو ْاوُلِس ۡٱغَف ِة ٰ
وَلَّصٱل ىَلِإ ُۡمِ ۡ
مُب اَذِإ ْا ٓوُنَماَء َِينذَّلٱ اَهُّيَأ ٓ
َ ٰ
َ ََ
نِإَو ْاوُرَّهَّطٱَف اٗبُنُج ُۡمُِنك نِإَو ِنۡيَبَۡعكۡٱل ىَلِإ ُۡمكَلُج ۡ
رَأَو ُۡمكِسوُءُرِب ْاوَُْس ۡ
ٱمَو ِقِفاَرَمۡٱل
ۡمَلَف َءٓاَسِٱلن ُمُِۡسَمَٰل ۡ
وَأ ِطِئٓاَغۡٱل َنِم ُمكنِم دَحَأ َءٓاَج ۡ
وَأ ٍ
رَفَس ٰ
ىَلَع ۡ
وَأ ٰٓ
ىَض ۡ
رَّم مُُِنك
ُ َّ
ٱّلل ُدي ِ
رُي اَم ُهۡنِم ُمكِيدۡيَأَو ُۡمكِهوُجُوِب ْاوَُْس ۡ
ٱمَف اٗبِيَط ا ٗيدِعَص ْاوُمَّمَيََِف ٗٓءاَم ْاُود ِْجَت
َونُُرك ۡشَت ُۡمكَّلَعَل ُۡمكۡيَلَع ۥ
ُهََِمۡعِن َّمُِِيِلَو ُۡمكَرِهَطُيِل ُدي ِ
رُي نِكَٰلَو جَرَح ۡ
نِم ُمكۡيَلَع َلَع ۡ
ْجَيِل
6 : (المائدة)
10. Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu hendak mengerjakan
sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur.”(Q.S Al-Maidah:6).
b. Fungsi Wudhu
1. PENGHAPUS DOSA
Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya
akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang dilihat dengan kedua matanya
bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia
membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang
pernah dilakukan oleh kedua tangannya itu bersamaan dengan air atau tetesan
air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, akan keluar setiap dosa
yang pernah dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air atau tetesan
air yang terakhir, sehingga dia akan keluar dalam keadaan benar-benar bersih
dari dosa (Diriwayatkan oleh Muslim, no. 224).
2. TANDA DI AKHIRAT
Sesungguhnya telagaku itu lebih panjang dari jarak antara Aylah (sebuah kota
di teluk Aqobah, Yordania) dan Adan (kota Yaman). Sungguh telagaku itu
lebih putih dari salju, lebih manis dari madu dicampur susu, serta bejana-
bejanany a lebih banyak dari bintang- bintang . Aku sungguh akan menjaganya
dari orang lain (selain umatku), sebagaimana seseorang menjaga telaganya
dari unta orang lain. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah pada
hari itu Anda mengenali kami? Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
Ya. Kalian punya tanda yang tidak dimiliki oleh seorangpun dari umat lain.
Kalian datang kepadaku dengan wajah, tangan dan kaki bercahaya putih
karena wudhu. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 364)
3. SEPARUH IMAN
Bersuci (wudhu) adalah separuh dari iman. (Ucapan) alhamdulillaah
11. memenuhi timbangan, (ucapan) subhanallaah wal hamdulillaah keduanya
memenuhi (ruang) antara langit dan bumi. Shalat itu cahaya, shadaqah itu
adalah bukti, sabar adalah sinar, dan Al-Qur'an itu hujjah (pembela)
bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang pergi untuk menjual dirinya, lalu
ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang membinasakan dirinya.
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 223)
4. JALAN MENUJU SYURGA
Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Bilal ketika
sholat Fajar, "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling
engkau harapkan pahalanya sejak engkau memeluk Islam! Sesungguhnya
aku mendengarkan bunyi kedua sandalmu di depanku di dalam surga.
Bilal menjawab, Aku tidaklah mengerjakan suatu amal yang paling aku
harapkan pahalanya, selain dari pada setiap kali bersuci, baik di waktu
malam atau siang, aku selalu mengerjakan sholat semampu saya. (Hadits
shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 1149 dan Muslim, no. 6274).
5. PEMBUKA IKATAN SYETAN
Setan membuat ikatan pada tengkuk seseorang diantara kalian apabila
tidur, yakni sebanyak tiga ikatan. Pada setiap ikatan dia berkata,Tetapla h
kamu tidur, malam masih panjang! Jika ia bangun lalu mengingat Allah
Ta'ala, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu', terlepaslah satu ikatan
yang lain. Jika ia sholat, terlepas pula satu ikatan. Maka ia akan memasuki
waktu Shubuh dalam keadaan semangat dan berjiwa bersih. Jika tidak
demikian, maka di pagi harinya dia akan berjiwa kotor dan malas. (Hadits
shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 1091 dan Muslim, no. 776
c. Tata Cara Berwudhu
Adapun tata cara Wudhu secara ringkas berdasarkan hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi was sallam dari Humroon budak sahabat Utsman bin Affan
rodhiyallahu ‘anhu[5],
12. ىَلَع َغَرْفَأَف ، ٍوءُضَوِب َاعَد َانَّفَع ِنْب َانَمْثُع ىَأَر ُهَّنَأ َانَّفَع ِنْب َانَمْثُع ىَل ْوَم َانَرْمُح َْنع
، َ
ضَمْضَمَت َّمُث ، ُِوءضَوْلا ىِف ُهَنيِمَي َلَخْدَأ َّمُث ، ٍتاَّرَم َثَالَث اَمُهَلَسَغَف ، ِهِئاَنِإ ْنِم ِهْيَدَي
َّمُث ، ِهِسْأَرِب َحَسَم َّمُث ، اًثَالَث ِنْيَقَفْرِمْلا ىَلِإ ِهْيَدَيَو اًثَالَث ُهَهْجَو َلَسَغ َّمُث ، َرَثْنَِْساَو ، ََقشْنَِْساَو
َّىِبَّنال ُْتيَأَر َلاَب َّمُث ، اًثَالَث ٍلْج ِ
ر َّلُك َلَسَغ ﷺ َوَْْن َأَّضَوَت ْنَم َلاَبَو اَذَه ىِئُوضُو َوَْْن ُأَّض َوََِي
(صْيح ِهِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَت اَم ُهَل ُ َّ
َّللا َرَفَغ ، ُهَسْفَن اَمِيهِف ُثِدَُْي َال ، ِنْيََِعْكَر ىَّلَص َّمُث اَذَه ىِئُوضُو
164 ربم 44 /1 البخار
Artinya : Dari Humron bekas budak Utsman bin Affan, suatu ketika Humran melihat Utsman
bin Affan memintanya untuk membawakan air Wudhu (dengan wadah), kemudian ia
tuangkan air dari wadah itu ke kedua tangannya. kemudian ia membasuh kedua tangannya
sebanyak 3 kali, lalu ia memasukkan tangan kanan ke dalam air Wudhu kemudian berkumur-
kumur, lalu beristinsyaq dan beristintsar (memasukkan air ke hidung dan
menyemburkannya). Kemudian beliau membasuh wajahnya sebanyak 3 kali, (kemudian)
membasuh kedua tangannya sampai siku sebanyak 3 kali, kemudian menyapu atau mengusap
kepalanya, kemudian membasuh kedua kakinya sebanyak 3 kali, kemudian beliau
mengatakan, “Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam berWudhu seperti Wudhu ku
ini dan beliau shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Barangsiapa yang berWudhu
dengan Wudhu ku ini kemudian sholat 2 raka’at dengan khusyu’ maka Allah akan ampuni
dosa-dosanya yang telah lalu” )ٍShahih Bukhari 164) ….. (10)
Dari hadits di atas dapat di simpulkan tatacara Wudhu sebagai berikut :
1. Membaca basmalah sambil mencuci kedua tangan sampai pergelangan tangan sampai
bersih.
2. Membersihkan kedua tanganya (3x)
3. Berkumur-kumur (3x)
4. Memasukkan air ke dalam hidung dan menyemburkannya (3x)
5. Membasuh wajah (3x)
6. Membasuh kedua tanganya (3x)
7. Mengusap kepala disunnahkan (3x)
8. Membasuh kaki sampai di atas mata kaki (3)
13. 3. kemukakan pendapat anda ttg hubungan antara Thoha roh, air, wudlu, mandi, dan
sholat!
Thaharah merupakan salah satu syarat sah dalam pelaksanaan ibadah baik
Shalat, puasa maupun haji juga ibadah – ibadah -ibadah sunat lainnya. Maka
ibadah yang paling sering dilaksanakan terutama shalat wajib lima waktu, jika
dalam pelaksanaannya shalat tersebut tidak sah kecuali seluruh keadaan, pakaian,
badan, tempat. Juga bersuci dari hadas dan Najis adalah salah satu syarat
terpenting sebelum melaksanakan beberapa ibadah, seperti shalat, tawaf, dan
menyentuh Al-Qur’an. Artinya, ibadah’’ tersebut jika dilaksanakan tanpa bersuci
dari hadas dan Najis maka ibadah tersebut dianggap tidak Sah.
4. .Apa yang anda ketahui ttg Sholat, fungsi, makna, hikmah, sholat fardhu dan
sunnah.?
Shalat merupakan tiang agama yang sangat penting bagi seorang muslim. shalatlah yang
membedakan antara orang muslim dengan orang kafir. “Sungguh yang memisahkan antara
seorang muslim dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat.”
Hukum meninggalkan sholat menurut jumhur ulama adalah termasuk dosa besar dan dosanya
lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum
minuman keras. Apabila orang itu mengingkari wajibnya sholat, maka dia telah kafir.
misalnya, meyakini bahwa sholat itu hukumnya sunnah atau mubah (sholat boleh, tidak
sholat juga boleh).
PENGERTIAN SHALAT
1. Berdo’a/ Memohon Kepada Alloh SWT.
2. Berbakti/ Menyembah Kepada Alloh SWT.
3. Mi’roj ( Naik ) Dan Menghadap Kepada Alloh SWT.
4. Bermunajat / Berbisik Kepada Alloh SWT.
5. Pertemuan Manusia/Hamba Kepada Alloh SWT.
14. Kenapa Manusia Harus Melaksanakan Sholat ?
1. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Bersyahadat.
2. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Beragama Islam.
3. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Pengakuan Iman.
4. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Kebaikan/Ihsan.
5. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Mengingat ( Berdzikir )
Dan Mencintai Alloh SWT.
6. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Melaksanakan Perintah
Alloh SWT dan Rosullulloh SAW.
7. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Melaksanakan,
MengESAkan, MengAgungkan, dan MeMahaSucikan Alloh SWT.
8. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Berbakti, Dan
Menyembah Kepada Alloh SWT.
9. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam BerAkhlaq Mulia
10. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Kesadarannya Sebagai
Hamba Alloh SWT.
11. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam menetapi perkara
Haq/Beramal Sholih dan Kesabarannya.
12. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Mensyukuri Nikmat
Dari Allah SWT.
13. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Menyadari/Mengakui
Kebodohan, Kekurangan, Kelemahan diri ini, Dan Ketergantungan diri kepada Alloh
SWT.
14. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Bertaubat.
15. Sebagai Tanda Bukti Kebenarannya/Kesungguhannya dalam Menghormati,
Menghargai, Dan Berbuat Baik kepada sesama manusia.
Tanda Diatas adalah tanda diri kita sebagai manusia yang butuh kepada Alloh SWT yang
menciptakan segala alam semesta ini.
15. Manfaat Dan Makna Shalat
Kebersihan
Karena Orang Yang Hendak Melaksanakan Sholat :
a. Harus Bersih Hatinya Dari Berbagai Macam Kotoran ( Marah, Sombong, Dengki,
Dendam, dan Lainnya )
b. Harus Bersih Perutnya dari berbagai macam kotoran ( Minuman dan makanan yang harom,
makanan riba dan memakan harta anak yatim )
Kesopanan
Karena Orang Yang Hendak Melaksanakan Sholat :
a. Harus Menutup Aurot dengan kain yang bersih dan tebal.
b. Harus Mematuhi syarat dan rukunnya.
Kesehatan
Karena Orang Yang Hendak Melaksanakan Sholat :
a. Harus Berwudhu
b. Harus Menyiapkan dan Menuju Tempat Sholat
c. Harus Melakukan Sesuai Rukunnya ( Berdiri, Ruku, Sujud Dan Duduk )
Kesabaran dan Ketenangan
Karena Orang Yang Hendak/Sedang Melaksanakan Sholat :
a. Tidak Boleh Tergesa – gesa dalam melaksanakan rukun – rukunnya ( baik yang wajib
maupun yang sunnah )