Majelis zikir dan ilmu memberikan banyak manfaat bagi yang menghadirinya. Menghadiri majelis tersebut dapat menambah ilmu dan iman, memelihara hubungan dengan ulama, merendahkan keangkuhan diri, serta berkumpul dengan orang-orang saleh yang dapat saling memperbaiki. Hadir di majelis zikir dan ilmu juga dapat menenangkan hati bagi mereka yang sedang galau atau kesepian.
Anda MURABBI?
Memahami dan meyakini ISLAM dan DAKWAH jalan yang dapat menyelamatkan hidup manusia
Upaya kuat dan sungguh-sungguh untuk beramal shalih
Rasa kasih dan sayang dalam membina
Asyik dan menyenangkan dalam berdakwah
Berdo’a memohon pertolongan Allah.
Belajar dan tingkatkan kapasitas diri
Ikhlas dan sabar dalam perjuangan
Anda MURABBI?
Memahami dan meyakini ISLAM dan DAKWAH jalan yang dapat menyelamatkan hidup manusia
Upaya kuat dan sungguh-sungguh untuk beramal shalih
Rasa kasih dan sayang dalam membina
Asyik dan menyenangkan dalam berdakwah
Berdo’a memohon pertolongan Allah.
Belajar dan tingkatkan kapasitas diri
Ikhlas dan sabar dalam perjuangan
KEPRIBADIAN DA’I
Sejak awal dakwahnya, Rasulullah saw. selalu berpesan kepada orang-orang yang baru masuk Islam dan menerima berbagai ilmu dari beliau untuk mengajarkan dan menyampaikan ilmu itu kepada orang lain, terutama keluarga.
KEPRIBADIAN DA’I
Sejak awal dakwahnya, Rasulullah saw. selalu berpesan kepada orang-orang yang baru masuk Islam dan menerima berbagai ilmu dari beliau untuk mengajarkan dan menyampaikan ilmu itu kepada orang lain, terutama keluarga.
Sebelum kita shalat, kita harus mengenal Allah (ma’rifatullah) terlebih dahulu. Kalau tidak, maka kita tidak akan pernah bisa mengingat Allah di dalam shalat kita. Yang kita ingat di dalam shalat itu malah berbagai benda dan milik kita, serta berbagai peristiwa yang akan muncul silih berganti melalui “pintu-pintu ingatan” kita. Tepatnya, kita tidak akan pernah bisa IHSAN kepada Allah.
Cara untuk mengenal Allah, ma’rifatullah, yang diajarkan oleh Rasulullah saw, adalah sangat mudah sekali, bukan jalan yang berbelit, sulit, dan berliku. Tidak perlu wirid dan laku yang aneh-aneh yang tidak pernah ada di zaman Rasulullah dulu.
Berma’rifat adalah sebuah proses untuk menemukan dan mengenal di manakah titik awal dan titik akhir dari semua Alam Ciptaan ini bermula dan berakhir.
Dosa dan maksiat adalah benalu dalam kehidupan manusia. karena dengan dosa dan makasiat, manusia berada sedikit demi sedikit di bawah kendali setan hingga keluar seutuhnya dari bimbingan Tuhan. ketika setan menjadi kiblat manusia, maka segala bentuk prilakunya menjadi salah dan tidak kenal pijakan kebenaran.
1. Kekuatan Majelis Zikir dan Ilmu
Sosial,Tauhid | Tuesday, July 26th, 2011
majelis zikir
Ibnu Mas’ud ra pernah didatangi oleh jamaahnya selepas taklim. “Tempat mana yang harus aku datangi saat aku
mendapati keadaanku galau dan terasing?” seru jamaah.
“Datangilah tempat yang Alquran sering dibacakan. Kamu duduk dan simak bacaannya. Niscaya kamu akan dapati
ketenangan. Lalu, datangi tempat-tempat yang kamu diajak untuk mengingat dan menyebut Allah dan akan
bertambah ilmumu. Terakhir, datangi alas sajadahmu di keheningan malam dan mengadulah kepada Rabb Pengatur
hidupmu.”
Cerita sarat hikmah ini boleh jadi menjadi bagian dari cerita hidup kita. Karena satu hal yang pasti, keadaan galau
dan terasing menjadi sesuatu yang tidak bisa terpisah dalam perjalanan hidup manusia. Dan, di antara kunci
melepas lara dan keterasingan hidup adalah dengan sering mendatangi majelis-majelis ilmu dan zikir.
Rasul pernah mengatakan, betapa beruntungnya orang yang rajin dan istigamah hadir di majelis-majelis ilmu dan
zikir. “Tidaklah satu kaum duduk membaca Al-quran lalu mengkajinya dan berzikir kecuali akan menyita perhatian
para malaikat, terliputi ketenangan di hatinya, ditenggelamkan dalam lautan rahmat-Nya dan semakin dimasyhurkan
namanya di hadapan makhluk Allah.”
Ada banyak hikmah yang didapatkan dengan sering duduk berbaur dalam lautan manusia yang berzikir
dan menuntut ilmu. Inilah yang akan kita dapati dengan menghadiri majelis kebanggaan Allah dan malaikat-Nya itu.
Pertama, ilmu dan pengetahuan kita semakin bertambah. Hal yang tidak bisa dimungkiri adalah sering
kali masalah menghimpit kita dan sulit menemukan cara menyikapi dan penyelesaiannya. Boleh jadi lantaran
keterbatasan ilmu dan pengetahuan kita. Dengan hadir di majelis ilmu dan zikir, berarti ada upaya pengayaan
informasi dan ilmu.
Kedua, iman terjaga dan bertambah kuat. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah
iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakal.” (QS al-Anfal [8]: 2).
Ketiga, tumbuh kecintaan kepada ulama. Rasul bersabda, “Siapa yang memuliakan ulama, kalian memuliakanku dan
siapa yang memuliakanku, Allah muliakan dengan surga-Nya.”
Keempat, cara paling jitu menghancurkan keangkuhan diri. Saat menegakkan kepala ke atas, melihat para ustaz,
bukankah artinya kita mau mendengar dan melihat siapa yang di atas kita.
2. Ketika merintih dalam doa, maknanya supaya keluhan kita
didengar. Itu artinya kita kecil, bodoh dan teramat banyak kekurangan. Karenanya, duduk di majelis zikir dan ilmu,
pada gilirannya mampu membekap kesombongan kita.
Kelima, berkumpul dengan orang saleh. Insya Allah, mereka yang hadir di majelis zikir atau ilmu adalah para perindu,
pemburu kasih sayang, dan rida Allah. Mereka adalah orang-orang yang ingin hidupnya bermakna dan bahagia
dunia akhirat.
Nabi SAW bersabda, “Saat orang-orang saleh berkumpul dan menyebut Allah, malaikat mengepakkan sayapnya dan
menaungi mereka dengan untaian doa: “Ya Allah rahmati mereka dan ampuni mereka.”
Sumber: Kolom Hikmah Republika, Jum’at 8 Juli 2011