Metode Pendidikan Kesehatan masyarakatpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas berbagai metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan seperti ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dan studi kasus. Juga dibahas langkah-langkah dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan kesehatan.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Topik yang dibahas meliputi konsep penyakit terminal, kehilangan dan berduka, perawatan klien yang menanti ajal, dan perawatan tubuh klien meninggal. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan prinsip asuhan keperawatan untuk klien dalam kondisi tersebut.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen ini membahas tentang kejang demam pada anak, termasuk pengertian, klasifikasi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penanganannya. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak akibat demam dengan suhu tubuh diatas 38 derajat celcius. Terdapat tiga jenis kejang demam yaitu sederhana, kompleks, dan simtomatik. Penyebabnya antara lain demam, usia, genetik, berat badan lahir rend
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis cedera sistem otot rangka seperti fraktur, dislokasi, strain, dan sprain beserta penyebabnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan gejala, jenis patah tulang, prinsip pembidaian, dan tujuan pembalutan untuk mencegah pergerakan bagian tubuh yang tercedera.
Metode Pendidikan Kesehatan masyarakatpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas berbagai metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan seperti ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dan studi kasus. Juga dibahas langkah-langkah dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan kesehatan.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Topik yang dibahas meliputi konsep penyakit terminal, kehilangan dan berduka, perawatan klien yang menanti ajal, dan perawatan tubuh klien meninggal. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan prinsip asuhan keperawatan untuk klien dalam kondisi tersebut.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen ini membahas tentang kejang demam pada anak, termasuk pengertian, klasifikasi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penanganannya. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak akibat demam dengan suhu tubuh diatas 38 derajat celcius. Terdapat tiga jenis kejang demam yaitu sederhana, kompleks, dan simtomatik. Penyebabnya antara lain demam, usia, genetik, berat badan lahir rend
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis cedera sistem otot rangka seperti fraktur, dislokasi, strain, dan sprain beserta penyebabnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan gejala, jenis patah tulang, prinsip pembidaian, dan tujuan pembalutan untuk mencegah pergerakan bagian tubuh yang tercedera.
Bedside teaching adalah pembelajaran klinik yang dilakukan langsung di depan pasien untuk membantu mahasiswa mempelajari keterampilan klinik, komunikasi, dan profesionalisme. Prinsipnya meliputi persiapan pembimbing, jumlah mahasiswa yang terbatas, dan demonstrasi prosedur baru untuk mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk definisi, gejala, penyebab, prevalensi, pencegahan, dan pengobatannya. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah. Prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi, terutama pada balita, ibu hamil, dan remaja putri. Pencegahan dan pengobatannya dapat dil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan dan prinsip-prinsipnya serta norma dan budaya yang berpengaruh dalam pelayanan keperawatan
2) Prinsip-prinsip etika keperawatan yang dibahas meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, jujur, dan komitmen
3) Norma dan budaya berpengaruh terhadap pelayanan, sehingga perawat perlu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan tentang pemberian pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau bencana, khususnya tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), penanganan perdarahan, dan pemindahan/evakuasi korban. Modul ini membahas tata cara memberikan BHD yang benar beserta penjelasan tentang anatomi dan fisiologi terkait, penanganan perdarahan dan syok, serta teknik pemindahan korban secara aman tanpa dan den
Sistem informasi kesehatan metode prototypingAncox
Dokumen tersebut membahas tentang metode prototyping dalam pengembangan sistem informasi asuhan keperawatan berbasis komputer. Metode prototyping menitikberatkan pada aspek desain, fungsi, dan antarmuka pengguna. Dokumen juga membahas pentingnya pendokumentasian keperawatan untuk menunjang mutu pelayanan. Sistem informasi asuhan keperawatan berbasis komputer diharapkan dapat mempermudah pengelolaan data menjadi informasi, memenuhi kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan AIDS, sejarah penemuan virus HIV, asal-usul AIDS, gejala penyakit yang ditimbulkannya, prinsip dan cara penularannya, tahapan infeksi HIV, dan cara pencegahannya. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga dapat berkembang menjadi AIDS, penyakit kompleks akibat kekebalan rendah. HIV ditularkan melalui aktivitas seksual tertentu, kontak darah, dan
Bedside teaching adalah pembelajaran klinik yang dilakukan langsung di depan pasien untuk membantu mahasiswa mempelajari keterampilan klinik, komunikasi, dan profesionalisme. Prinsipnya meliputi persiapan pembimbing, jumlah mahasiswa yang terbatas, dan demonstrasi prosedur baru untuk mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk definisi, gejala, penyebab, prevalensi, pencegahan, dan pengobatannya. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah. Prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi, terutama pada balita, ibu hamil, dan remaja putri. Pencegahan dan pengobatannya dapat dil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan dan prinsip-prinsipnya serta norma dan budaya yang berpengaruh dalam pelayanan keperawatan
2) Prinsip-prinsip etika keperawatan yang dibahas meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, jujur, dan komitmen
3) Norma dan budaya berpengaruh terhadap pelayanan, sehingga perawat perlu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan tentang pemberian pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau bencana, khususnya tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), penanganan perdarahan, dan pemindahan/evakuasi korban. Modul ini membahas tata cara memberikan BHD yang benar beserta penjelasan tentang anatomi dan fisiologi terkait, penanganan perdarahan dan syok, serta teknik pemindahan korban secara aman tanpa dan den
Sistem informasi kesehatan metode prototypingAncox
Dokumen tersebut membahas tentang metode prototyping dalam pengembangan sistem informasi asuhan keperawatan berbasis komputer. Metode prototyping menitikberatkan pada aspek desain, fungsi, dan antarmuka pengguna. Dokumen juga membahas pentingnya pendokumentasian keperawatan untuk menunjang mutu pelayanan. Sistem informasi asuhan keperawatan berbasis komputer diharapkan dapat mempermudah pengelolaan data menjadi informasi, memenuhi kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan AIDS, sejarah penemuan virus HIV, asal-usul AIDS, gejala penyakit yang ditimbulkannya, prinsip dan cara penularannya, tahapan infeksi HIV, dan cara pencegahannya. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga dapat berkembang menjadi AIDS, penyakit kompleks akibat kekebalan rendah. HIV ditularkan melalui aktivitas seksual tertentu, kontak darah, dan
Kedaruratan medis dapat terjadi akibat berbagai penyebab seperti infeksi, cedera, atau gangguan sistem tubuh. Gejala umum meliputi demam, nyeri, sesak napas, dan perubahan kesadaran. Penanganan awal penting untuk menjaga jalan napas dan memantau kondisi pasien sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme yang disebabkan oleh berlebihnya produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan gejala seperti palpitasi, kelelahan, dan penurunan berat badan."
Hipotermia dan hipertermia adalah gangguan suhu badan yang berbahaya. Hipotermia terjadi apabila suhu badan jatuh di bawah 35 derajat Celsius akibat pendedahan kepada persekitaran sejuk, manakala hipertermia berlaku apabila suhu melebihi 41 derajat disebabkan pendedahan berlebihan kepada haba atau penyakit. Kedua-dua keadaan memerlukan rawatan segera untuk menstabilkan suhu badan dan menceg
Hipertiroidisme dan hipotiroidisme merupakan gangguan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan atau kurang. Hipertiroidisme menyebabkan gejala seperti palpitasi dan kelelahan, sementara hipotiroidisme menimbulkan gejala seperti pembesaran kelenjar dan kulit kering. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan klinis, laboratorium dan radiologi, sementara pengobatannya melip
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri yang berlangsung lama tanpa gejala dan meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan. Hipertensi dibedakan menjadi primer (penyebabnya belum jelas) dan sekunder (penyebabnya sudah diketahui seperti gangguan ginjal atau penggunaan obat). Dokumen ini juga menjelaskan gejala, f
Wanita 64 tahun datang dengan keluhan lemah dan pusing selama dua minggu. Menderita diabetes melitus selama 20 tahun dan hipertensi selama 16 tahun yang tidak terkontrol. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, konjungtiva pucat, dan edema kaki. Diagnosis banding adalah nefropati diabetik atau penyakit ginjal kronik.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri yang berisiko menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Hipertensi dibedakan menjadi primer dan sekunder, dan diagnosisnya didasarkan pada pemeriksaan tekanan darah, anamnesis, dan pemeriksaan laboratorium. Pengobatan hipertensi meliputi pendekatan non-farmakologis seperti diet dan olahraga, serta
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. 2
Kedaruratan Medis
• Kasus yang diderita seseorang tanpa ada
riwayat ruda paksa
• Kesimpulan keadaan korban 80 % diperoleh
berdasarkan wawancara
Perubahan yang tidak normal dari
tanda vital sudah mengarah pada
kedaruratan medis
Bervariasi sesuai dengan sistem
yang terganggu : demam, nyeri,
mual muntah, bak berlebih, sesak
nafas, kejang, lumpuh, dan lainnya
Gejala dan Tanda Umum
3. 3
Tugas Penolong Pertama
• Mengenali kedaruratannya sedini mungkin
dengan :
– Wawancara (anamnesa)
– Penilaian (pemeriksaan)
– Tatalaksana sesuai hasil penilaian dan
sesuai kewenangan
• Skala prioritas
4. 4
Tatalaksana Secara Umum
• Tenangkan korban, jangan panik
• Jangan tinggalkan sendiri
• Hentikan semua kegiatan korban
• Airway/ oksigen ?
• Kendorkan pakaian
• Jangan beri makan & minum
• Bawa ke RS
5. 5
Pembagian Gangguan Medis
1. Gangguan Jantung
2. Gangguan Pernapasan
3. Gangguan Kesadaran (Perubahan Status
Mental)
4. Gangguan Akibat Perubahan Lingkungan
5. Keracunan
6. Lain-lain
6. 6
Gangguan Jantung
• Peringkat teratas penyakit yang
menyebabkan kematian
• Dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko
• Gejala Umum : Nyeri Dada (tdk nyaman)
• Faktor resiko: • Tidak Dapat Diubah
– Riwayat penyakit
Keluarga
– Jenis kelamin
– Etnis
– Usia
Dapat Diubah
•Merokok
•Tekanan Darah
Tinggi
•Kadar Kolesterol
Tinggi
•Gaya Hidup “
Malas”
Penyulit
•Kegemukan
•Penyakit gula
(diabetes)
•Stres Berlebihan
11. 11
Gangguan Pernapasan
• Gejala Umum : Sesak Nafas
• Perubahan frekuensi dan irama pernafasan
• Contoh :
pneumotoraks / hidropneumotoraks, asma,
sumbatan jalan nafas
Tatalaksana
Biarkan korban mencari posisi
yang paling nyaman untuknya
(biasanya duduk
tegak/setengah duduk)
13. 13
Gangguan Kesadaran
• Perubahan respon normal seseorang: tidak
dapat berpikir jernih, disorientasi, agresif,
tidak respon
• Periksa : ASNT
Penyebab
• Kekurangan oksigen dalam darah
• Hipoglikemia atau Hiperglikemia
• Stroke (Pitam Otak)
• Demam, Infeksi
• Keracunan(obat dan alkohol)
• Cedera Kepala
• Gangguan Jiwa
14. 14
Gangguan Kadar Gula Darah
• Terjadi pada orang yang mengidap Diabetes
Mellitus / kencing manis
• Ciri penderita diabetes : banyak minum, banyak
makan, dan banyak buang air kecil
• Gangguan kesadaran dapat terjadi saat kadar
gula dalam darahnya sangat tinggi atau sangat
rendah yang dapat terjadi saat infeksi, stres, lupa
makan obat dan mengkonsumsi makanan dengan
kadar gula yang tinggi
15. 15
Tatalaksana
• Riwayat diabetes : Ada/Tidak
• Berikan minuman manis, bila penderita sadar
tanpa memandang korban tersebut
hiperglikemi atau hipoglikemi
16. 16
Stroke
• Gejala klinis yang timbul mendadak,
• berkembang dengan cepat,
• terdapat gangguan pada sistem saraf lokal
atau menyeluruh,
• berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung
menyebabkan kematian
• Semata-mata disebabkan gangguan
peredaran darah diotak
19. 19
Kejang (Convulsi)
• Kekakuan tubuh atau alat gerak akibat
kontraksi dan atau relaksasi otot yang tidak
terkontrol.
• Dapat terjadi hanya pada satu atau beberapa
otot saja atau seluruh tubuh
Penyebab Kejang
• Penyakit kronis tertentu
• Epilepsi
• Hipoglikemia
• Keracunan
• Stroke
• Demam (umumnya balita)
• Infeksi
20. 20
Epilepsi
Kekakuan tubuh dan anggota gerak untuk
beberapa saat, yang disertai kejang dan
diikuti hilangnya kesadaran
Tetanus?
Tatalaksana
• Lindungi penderita dari cedera
• Jangan menahan atau melawan kejang
• Lindungi lidah dari tergigit
22. 22
Histeria
• Terjadi karena secara kejiwaan penderita
ingin mendapat perhatian dari orang-orang
sekitarnya
• Terjadi pada situasi yang tidak diinginkannya
Gejala dan Tanda
Hilang kesadaran sesaat dengan
sikap yang dibuat-buat
Berguling-guling di tanah
Frekuensi nafas meningkat
Tidak dapat bergerak atau berjalan
tanpa sebab yang jelas
24. 24
Pingsan (Syncope)
• Terjadi karena peredaran darah ke otak
berkurang
• Penyebab
– Emosi hebat
– Ruangan yang penuh orang dan sempit
– Lelah dan lapar
– Terlalu banyak mengeluarkan tenaga
25. 25
Tatalaksana
• Baringkan dengan tungkai ditinggikan
• Longgarkan pakaian
• Usahakan mendapat udara segar
• Beri selimut
• Istirahat setelah pulih
• Jika tidak pulih awasi tanda vital dan rujuk
27. 27
Kejang Panas
Akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam
jumlah yang cukup besar melalui keringat.
Gejala dan Tanda Kejang pada otot disertai nyeri
biasanya pada otot tungkai atau
perut
Kelelahan
Mual
Mungkin Pingsan
Tatalaksana
Jauhkan dari paparan panas
Istirahatkan
Beri minum kepada penderita.
Paling baik : cairan yang
mengandung elektrolit
Rujuk ke fasilitas jika kejang tidak
berhenti
28. 28
Kelelahan Panas
• Akibat beraktivitas di lingkungan yang
suhunya relatif tinggi pada saat kondisi tubuh
tidak fit, sehingga mengakibatkan gangguan
peredaran aliran darah
• Juga diakibatkan kehilangan cairan dan
elektrolit melalui keringat yang terlalu banyak
sehingga sistem sirkulasi terganggu.
Gejala dan Tanda
Nafas cepat dan dangkal
Nadi lemah
Kulit teraba dingin, lembab, keriput
dan selaput lendir pucat
Pucat, keringat berlebihan
Lemah
Pusing dan kadang penurunan
respon
Lidah kering dan haus
29. 29
Penatalaksanaan
• Baringkan penderita di tempat yang teduh
• Kendorkan pakaian yang mengikat
• Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 – 30 cm
• Beri O2 jika ada
• Beri minum bila sadar
• Rujuk
30. 30
Sengatan Panas (Heat Stroke)
• Terjadi akibat sistem pengaturan suhu tubuh
gagal melakukan fungsinya.
• Penderita sudah tidak mampu lagi untuk
mengeluarkan kelebihan panas
• Dapat menyebabkan kematian
Gejala dan Tanda
Nafas cepat dan dalam
Nadi cepat dan kuat diikuti nadi
cepat dan lemah
Kulit teraba kering, panas dan
kemerahan
Manik mata melebar
Kehilangan kesadaran
Kejang umum atau gemetar pada
otot
31. 31
Tatalaksana
• Turunkan suhu tubuhnya secepat mungkin
• Letakkan kantung es pada daerah-daerah
lipatan tubuh
• Bila mungkin masukkan penderita ke bak
berisi air dingin dan tambahkan es
kedalamnya
• Rujuk
32. 32
Paparan Dingin (Hipotermia)
• Turunnya suhu tubuh akibat paparan terhadap
lingkungan yang dingin
• Panas yang dibentuk oleh tubuh tidak cukup untuk
mengimbangi kehilangan panas sehingga suhu
tubuh menjadi rendah < 35 C
34. 34
Gejala dan Tanda
• Hipotermi Sedang
– Menggigil
– Terasa melayang
– Nafas cepat
– nadi lambat
– Gangguan
penglihatan
– Reaksi mata
lambat
• Hipotermi Berat
– Tidak menggigil
– Tidak ada respon
– Nafas sangat
lambat
– Nadi sangat
lambat
– Manik mata
melebar
– Reaksi mata tidak
ada
– Alat gerak kaku
35. 35
Tatalaksana
• Pindahkan dari paparan dingin
• Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita,
upayakan agar tetap kering
• Bila sadar beri minum pelan-pelan
• Pantau tanda vital
• Rujuk
38. 38
Tatalaksana
• Pindahkan secepat mungkin dengan cara teraman
• Bila curiga cedera spinal usahakan
mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang
punggung dalam satu garis lurus
• Berikan bantuan hidup dasar
• Beri O2 sesuai protokol
• Jaga suhu tubuh penderita
• Lakukan pemeriksaan fisik
• Rawat cedera yang ada
• Rujuk