SlideShare a Scribd company logo
Teknik Pencarian dan Pelacakan
Ibnu Adkha, S.Kom., M.Pd.
Pertemuan Ke-3
Teknik Rekayasa Multimedia
Metode-metode Pencarian Dalam
Kecerdasan Buatan
Pendahuluan
Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua
metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis :
Pencarian buta / tanpa informasi (blind / un-informed
search)
Pencarian heuristik / dengan informasi (heuristic atau
informed search)
Setiap metode mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda dengan kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
Untuk mengukur performansi metode pencarian, terdapat 4
kriteria yang digunakan :
 Completeness
Apakah metode tersebut menjamin penemuan solusi jika
solusinya memang ada?
 Time complexity
Berapa lama waktu yang diperlukan ?
 Space complexity
Berapa banyak memori yang diperlukan ?
 Optimality
Apakah metode tersebut menjamin menemukan solusi yang
terbaik jika terdapat beberapa solusi yang berbeda ?
Heuristic Searching Sebagai Dasar dari AI
 Para peneliti awal kecerdasan buatan menitik beratkan pada penyelesaian
masalah yang tidak menggunakan metoda komputasi konvensional, hal ini
disebabkan metoda pemecahan masalah konvensional tidak dapat lagi
digunakan.
 Permasalahan pada sistem kecerdasan buatan tidak memiliki algoritma
tertentu, kalaupun ada tentulah sangat kompleks. Karena itu haruslah
ditemukan sebuah teknik baru yang mirip dengan cara yang digunakan oleh
manusia untuk menyelesaikan masalah dan dapat diimplementasikan pada
komputer.
 Salah satu metoda yang cukup terkenal adalah metoda searching.
 Searching dalam sebuah struktur data telah menjadi dasar bagi algoritma
komputer, tetapi proses searching pada kecerdasan buatan memiliki
perbedaan.
 Metoda searching pada kecerdasan buatan merupakan searching terhadap
problem space bukan searching data (e.g., angka, karakter, string) tertentu
 Proses searching ini berupa jalur yang menggambarkan keadaan awal sebuah masalah
menuju kepada penyelesaian masalah yang diinginkan (i.e., the solved problem).
 Jalur-jalur ini mengambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah.
 Melalui proses searching menuju sebuah penyelesaian akan terbentuk sebuah solution
space.
 Perhatikan contoh penyelesaian masalah komputer pada Gambar 1.4.
 Langkah pertama untuk mengetahui apakah komputer dapat digunakan atau tidak
adalah men-switch ON.
 Selanjutnya dengan melakukan inspeksi terhadap kondisi lampu indikator kita dapat
menentukan langkah berikutnya.
 Misalnya kondisi lampu OFF.
 Dengan melakukan searching terhadap problem space kita akan tiba pada sebuah
penyelesaian masalah agar komputer dapat diaktifkan kembali.
BLIND / UN-INFORMED SEARCH
Istilah blind atau buta digunakan karena memang tidak ada informasi awal
yang digunakan dalam proses pencarian.
Berikut ini, sekilas 6 metode yang tergolong blind search
a. Breadth-First Search (BFS)
b. Depth-First Search (DFS)
c. Depth-Limited Search (DLS)
d. Uniform Cost Search (UCS)
e. Iterative-Deepening Search (IDS)
f. Bi-Directional Search (BDS)
Breadth-first Search (BFS)
Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada
semua node yang berada pada level atau hirarki yang sama
terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada
node di level berikutnya.
Urutan proses searching BFS ditunjukkan dalam Gambar 1.6
adalah: A,B,C,D,E,F,
Kelebihan dan kelemahan BFS
Tidak akan menemui jalan buntu
Menjamin ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada)
dan solusi yang ditemukan pasti yang paling baik
Jika ada satu solusi maka bread-first search akan
menemukannya
Membutuhkan memori yang cukup banyak
Membutuhkan waktu yang cukup lama
Depth-first Search (DFS)
Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang
melakukan ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah
sebelum melakukan ekplorasi terhadap path yang lain.
Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan goal
atau dead end.
Apabila proses searching menemukan dead-end, DFS akan melakukan
penelusuran balik ke node terakhir untuk melihat apakah node tersebut
memiliki path cabang yang belum dieksplorasi.
Apabila cabang ditemukan, DFS akan melakukan cabang tersebut.
Apabila sudah tidak ada lagi cabang yang dapat dieksplorasi, DFS akan
kembali ke node parent dan melakukan proses searching terhadap cabang
yang belum dieksplorasi dari node parent sampai menemukan
penyelesaian masalah.
Urutan proses searching DFS ditunjukkan dalam Gambar 1.5 adalah: A, B, E,
F, G, C, ...
Kelebihan dan kelemahan DFS
Pemakaian memori hanya sedikit, berbeda jauh dengan BFS yang
harus menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan.
Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri,
maka DFS akan menemukannya secara cepat.
Jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang dalam (tak
terhingga), maka tidak ada jaminan untuk menemukan solusi (Tidak
Complete).
Jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada
level yang berbeda, maka pada DFS tidak ada jaminan untuk
menemukan solusi yang paling baik (Tidak Optimal).
Depth-Limited Search (DLS)
Metode ini berusaha mengatasi kelemahan DFS (tidak
complete) dengan membatasi kelemahan maksimum dari
suatu jalur solusi. Tetapi, sebelum menggunakan DLS, kita
harus tahu berapa level maksimum dari suatu solusi.
Uniform Cost Search (UCS)
Konsepnya hampir sama dengan BFS, bedanya adalah bahwa
BFS menggunakan urutan level yang paling rendah sampai
yang paling tinggi, sedangkan UCS menggunakan urutan biaya
dari yang paling kecil sampai yang terbesar.
UCS berusaha menemukan solusi dengan total biaya terendah
yang dihitung berdasarkan biaya dari simpul asal menuju ke
simpul tujuan.
Iterative-Deepening Search (IDS)
IDS merupakan metode yang menggabungkan kelebihan BFS
(Complete dan Optimal) dengan kelebihan DFS (space
complexity rendah atau membutuhkan sedikit memori)
Tetapi konsekuensinya adalah time complexity-nya menjadi
tinggi.
Bi-Directional Search (BDS)
Pencarian dilakukan dari dua arah : pencarian maju (dari start
ke goal) dan pencarian mundur (dari goal ke start). Ketika dua
arah pencarian telah membangkitkan simpul yang sama, maka
solusi telah ditemukan, yaitu dengan cara menggabungkan
kedua jalur yang bertemu.
Pencarian Heuristik
Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan baik
 Waktu aksesnya yang cukup lama
 Besarnya memori yang diperlukan
Metode heuristic search diharapkan bisa menyelesaikan
permasalahan yang lebih besar.
Metode heuristic search menggunakan suatu fungsi yang
menghitung biaya perkiraan (estimasi) dari suatu simpul
tertentu menuju ke simpul tujuan ➔ disebut fungsi heuristic
Aplikasi yang menggunakan fungsi heuristic : Google
Pencarian Heuristik
Contoh pada masalah 8 puzzle
1 2 3
7 8 4
6 5
1 2 3
8
6
4
7 5
Keadaan Awal Tujuan
Operator
Ubin kosong geser ke kanan
Ubin kosong geser ke kiri
Ubin kosong geser ke atas
Ubin kosong geser ke bawah
Pencarian Heuristik
• Langkah Awal
1 2 3
8 4
7 6 5
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 8 5
Tujuan
kanan
atas
kiri
Langkah Awal hanya 3 operator
yang bisa digunakan`
Ubin kosong digeser ke kiri, ke
kanan dan ke atas.
Jika menggunakan pencarian buta,
tidak perlu mengetahui operasi
apa yang akan dikerjakan
(sembarang)`
Pada pencarian heuristik perlu
diberikan informasi khusus dalam
domain tersebut`
Informasi yang bisa diberikan
• Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang benar jumlah yang lebih tinggi
adalah yang lebih diharapkan (lebih baik)
1 2 3
8 4
7 6 5
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 8 5
Tujuan
kanan
atas
kiri
h=6
h=6 h=4
h=4 h=5
h=5
Informasi yang bisa diberikan
• Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang salah jumlah
yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik).
1 2 3
8 4
7 6 5
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 8 5
Tujuan
kanan
atas
kiri
h=2
h=2 h=4
h=4 h=3
h=3
Informasi yang bisa diberikan
• Menghitung total gerakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih
baik).
1 2 3
8 4
7 6 5
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 5
8
1 2 3
7 4
6 8 5
Tujuan
kanan
atas
kiri
h=2
h=2 h=4
h=4 h=4
h=4

More Related Content

What's hot

Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
AuliaDwiJuanita
 
Sindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonSindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonKindal
 
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipgAgung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Uniiversitas Brawijaya
 
Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)
Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)
Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)
Nike Antika Putri
 
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Novayanti Simamora
 
Proposal usaha bakso somay
Proposal usaha bakso somayProposal usaha bakso somay
Proposal usaha bakso somay
Sakinah miolo
 
Cidade de deus - estética da fome
Cidade de deus  - estética da fomeCidade de deus  - estética da fome
Cidade de deus - estética da fome
Andreia Costa
 
7 degreening buah jeruk
7 degreening buah jeruk7 degreening buah jeruk
7 degreening buah jeruk
Kustam Ktm
 
Ordo tanah ultisol
Ordo tanah ultisolOrdo tanah ultisol
Ordo tanah ultisol
intan putri
 
Tanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'ima
Tanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'imaTanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'ima
Tanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'ima
tani57
 
Laporan anveg
Laporan anvegLaporan anveg
Laporan anveg
Tidar University
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
sitti hajar
 
GDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDA
GDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDAGDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDA
GDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDA
Arif Rohmadi
 
Insektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaInsektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisida
Nurma Fauzaniar
 
Photo Gulma Kelapa Sawit.pdf
Photo Gulma Kelapa Sawit.pdfPhoto Gulma Kelapa Sawit.pdf
Photo Gulma Kelapa Sawit.pdf
sofrianto situmeang
 
Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2
Dickdick Maulana
 
Metode proses pengembangan perangkat lunak
Metode proses pengembangan perangkat lunakMetode proses pengembangan perangkat lunak
Metode proses pengembangan perangkat lunak
Moch. Nor Kholis
 
Pkm. brownies peyem bandung
Pkm. brownies peyem bandungPkm. brownies peyem bandung
Pkm. brownies peyem bandung
Taufik Ardi Hidayat
 

What's hot (19)

Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
 
Sindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonSindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnson
 
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipgAgung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
 
Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)
Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)
Business Plan - Krisis (Krispy Sosis)
 
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
 
Proposal usaha bakso somay
Proposal usaha bakso somayProposal usaha bakso somay
Proposal usaha bakso somay
 
Cidade de deus - estética da fome
Cidade de deus  - estética da fomeCidade de deus  - estética da fome
Cidade de deus - estética da fome
 
7 degreening buah jeruk
7 degreening buah jeruk7 degreening buah jeruk
7 degreening buah jeruk
 
Ordo tanah ultisol
Ordo tanah ultisolOrdo tanah ultisol
Ordo tanah ultisol
 
Tanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'ima
Tanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'imaTanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'ima
Tanam padi sistem jajar legowo 32 siti kholsoh nur da'ima
 
Laporan anveg
Laporan anvegLaporan anveg
Laporan anveg
 
Metode pengambilan data serangga
Metode pengambilan data seranggaMetode pengambilan data serangga
Metode pengambilan data serangga
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
GDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDA
GDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDAGDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDA
GDSS untuk Pemilihan Pasangan Hidup dengan Metode PM-SAW-BORDA
 
Insektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisidaInsektisida dan fungisida
Insektisida dan fungisida
 
Photo Gulma Kelapa Sawit.pdf
Photo Gulma Kelapa Sawit.pdfPhoto Gulma Kelapa Sawit.pdf
Photo Gulma Kelapa Sawit.pdf
 
Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2
 
Metode proses pengembangan perangkat lunak
Metode proses pengembangan perangkat lunakMetode proses pengembangan perangkat lunak
Metode proses pengembangan perangkat lunak
 
Pkm. brownies peyem bandung
Pkm. brownies peyem bandungPkm. brownies peyem bandung
Pkm. brownies peyem bandung
 

Similar to Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-3.pptx

Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptxSlide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptx
AyuRosyidazain1
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 3.pdf
Kecerdasan Buatan Diskusi 3.pdfKecerdasan Buatan Diskusi 3.pdf
Kecerdasan Buatan Diskusi 3.pdf
HendroGunawan8
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Endang Retnoningsih
 
Tugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching aiTugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching ai
Muhammad Irfan Irfan
 
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
Yohanes Sibarani
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)
Farichah Riha
 
Materi4 searching
Materi4 searchingMateri4 searching
Materi4 searching
Eddy Tungadi
 
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptx
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptxKECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptx
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptx
FebriSugandi1
 
Ai 2
Ai 2Ai 2
Ai 2
bayaws
 
Metode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakanMetode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakan
Ali Nardi
 
BERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.ppt
BERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.pptBERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.ppt
BERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.ppt
AgusPurwadi20
 
Searching
SearchingSearching
Searching
Sherly Uda
 
Praktikum Algoritma3
Praktikum Algoritma3Praktikum Algoritma3
Praktikum Algoritma3
pratiwy89
 
Praktikum algoritma 3 baru
Praktikum algoritma 3 baruPraktikum algoritma 3 baru
Praktikum algoritma 3 baru
Marlena_Oktarini
 
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
cecep usdaseroja
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
olbers letfaar
 
Analisis algoritma
Analisis algoritmaAnalisis algoritma
Analisis algoritma
Jayner Wennyi
 
Tugas Problem solving AI.pptx
Tugas Problem solving AI.pptxTugas Problem solving AI.pptx
Tugas Problem solving AI.pptx
AriefPrasetyo41
 
Pertemuan 8 AI.pptx
Pertemuan 8 AI.pptxPertemuan 8 AI.pptx
Pertemuan 8 AI.pptx
MuhammadHaries2
 
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
NicolausEuclides1
 

Similar to Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-3.pptx (20)

Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptxSlide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-3.pptx
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 3.pdf
Kecerdasan Buatan Diskusi 3.pdfKecerdasan Buatan Diskusi 3.pdf
Kecerdasan Buatan Diskusi 3.pdf
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Tugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching aiTugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching ai
 
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)
 
Materi4 searching
Materi4 searchingMateri4 searching
Materi4 searching
 
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptx
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptxKECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptx
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 9.pptx
 
Ai 2
Ai 2Ai 2
Ai 2
 
Metode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakanMetode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakan
 
BERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.ppt
BERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.pptBERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.ppt
BERPIKIR KOMPUTESIONAL 3.ppt
 
Searching
SearchingSearching
Searching
 
Praktikum Algoritma3
Praktikum Algoritma3Praktikum Algoritma3
Praktikum Algoritma3
 
Praktikum algoritma 3 baru
Praktikum algoritma 3 baruPraktikum algoritma 3 baru
Praktikum algoritma 3 baru
 
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
 
Analisis algoritma
Analisis algoritmaAnalisis algoritma
Analisis algoritma
 
Tugas Problem solving AI.pptx
Tugas Problem solving AI.pptxTugas Problem solving AI.pptx
Tugas Problem solving AI.pptx
 
Pertemuan 8 AI.pptx
Pertemuan 8 AI.pptxPertemuan 8 AI.pptx
Pertemuan 8 AI.pptx
 
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
 

Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-3.pptx

  • 1. Teknik Pencarian dan Pelacakan Ibnu Adkha, S.Kom., M.Pd. Pertemuan Ke-3 Teknik Rekayasa Multimedia
  • 3. Pendahuluan Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : Pencarian buta / tanpa informasi (blind / un-informed search) Pencarian heuristik / dengan informasi (heuristic atau informed search) Setiap metode mempunyai karakteristik yang berbeda- beda dengan kelebihan dan kekurangan masing- masing.
  • 4. Untuk mengukur performansi metode pencarian, terdapat 4 kriteria yang digunakan :  Completeness Apakah metode tersebut menjamin penemuan solusi jika solusinya memang ada?  Time complexity Berapa lama waktu yang diperlukan ?  Space complexity Berapa banyak memori yang diperlukan ?  Optimality Apakah metode tersebut menjamin menemukan solusi yang terbaik jika terdapat beberapa solusi yang berbeda ?
  • 5. Heuristic Searching Sebagai Dasar dari AI  Para peneliti awal kecerdasan buatan menitik beratkan pada penyelesaian masalah yang tidak menggunakan metoda komputasi konvensional, hal ini disebabkan metoda pemecahan masalah konvensional tidak dapat lagi digunakan.  Permasalahan pada sistem kecerdasan buatan tidak memiliki algoritma tertentu, kalaupun ada tentulah sangat kompleks. Karena itu haruslah ditemukan sebuah teknik baru yang mirip dengan cara yang digunakan oleh manusia untuk menyelesaikan masalah dan dapat diimplementasikan pada komputer.  Salah satu metoda yang cukup terkenal adalah metoda searching.  Searching dalam sebuah struktur data telah menjadi dasar bagi algoritma komputer, tetapi proses searching pada kecerdasan buatan memiliki perbedaan.  Metoda searching pada kecerdasan buatan merupakan searching terhadap problem space bukan searching data (e.g., angka, karakter, string) tertentu
  • 6.  Proses searching ini berupa jalur yang menggambarkan keadaan awal sebuah masalah menuju kepada penyelesaian masalah yang diinginkan (i.e., the solved problem).  Jalur-jalur ini mengambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah.  Melalui proses searching menuju sebuah penyelesaian akan terbentuk sebuah solution space.  Perhatikan contoh penyelesaian masalah komputer pada Gambar 1.4.  Langkah pertama untuk mengetahui apakah komputer dapat digunakan atau tidak adalah men-switch ON.  Selanjutnya dengan melakukan inspeksi terhadap kondisi lampu indikator kita dapat menentukan langkah berikutnya.  Misalnya kondisi lampu OFF.  Dengan melakukan searching terhadap problem space kita akan tiba pada sebuah penyelesaian masalah agar komputer dapat diaktifkan kembali.
  • 7.
  • 8. BLIND / UN-INFORMED SEARCH Istilah blind atau buta digunakan karena memang tidak ada informasi awal yang digunakan dalam proses pencarian. Berikut ini, sekilas 6 metode yang tergolong blind search a. Breadth-First Search (BFS) b. Depth-First Search (DFS) c. Depth-Limited Search (DLS) d. Uniform Cost Search (UCS) e. Iterative-Deepening Search (IDS) f. Bi-Directional Search (BDS)
  • 9. Breadth-first Search (BFS) Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada node di level berikutnya. Urutan proses searching BFS ditunjukkan dalam Gambar 1.6 adalah: A,B,C,D,E,F,
  • 10.
  • 11. Kelebihan dan kelemahan BFS Tidak akan menemui jalan buntu Menjamin ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada) dan solusi yang ditemukan pasti yang paling baik Jika ada satu solusi maka bread-first search akan menemukannya Membutuhkan memori yang cukup banyak Membutuhkan waktu yang cukup lama
  • 12. Depth-first Search (DFS) Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi terhadap path yang lain. Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan goal atau dead end. Apabila proses searching menemukan dead-end, DFS akan melakukan penelusuran balik ke node terakhir untuk melihat apakah node tersebut memiliki path cabang yang belum dieksplorasi. Apabila cabang ditemukan, DFS akan melakukan cabang tersebut. Apabila sudah tidak ada lagi cabang yang dapat dieksplorasi, DFS akan kembali ke node parent dan melakukan proses searching terhadap cabang yang belum dieksplorasi dari node parent sampai menemukan penyelesaian masalah. Urutan proses searching DFS ditunjukkan dalam Gambar 1.5 adalah: A, B, E, F, G, C, ...
  • 13.
  • 14. Kelebihan dan kelemahan DFS Pemakaian memori hanya sedikit, berbeda jauh dengan BFS yang harus menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan. Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya secara cepat. Jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang dalam (tak terhingga), maka tidak ada jaminan untuk menemukan solusi (Tidak Complete). Jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda, maka pada DFS tidak ada jaminan untuk menemukan solusi yang paling baik (Tidak Optimal).
  • 15. Depth-Limited Search (DLS) Metode ini berusaha mengatasi kelemahan DFS (tidak complete) dengan membatasi kelemahan maksimum dari suatu jalur solusi. Tetapi, sebelum menggunakan DLS, kita harus tahu berapa level maksimum dari suatu solusi.
  • 16. Uniform Cost Search (UCS) Konsepnya hampir sama dengan BFS, bedanya adalah bahwa BFS menggunakan urutan level yang paling rendah sampai yang paling tinggi, sedangkan UCS menggunakan urutan biaya dari yang paling kecil sampai yang terbesar. UCS berusaha menemukan solusi dengan total biaya terendah yang dihitung berdasarkan biaya dari simpul asal menuju ke simpul tujuan.
  • 17. Iterative-Deepening Search (IDS) IDS merupakan metode yang menggabungkan kelebihan BFS (Complete dan Optimal) dengan kelebihan DFS (space complexity rendah atau membutuhkan sedikit memori) Tetapi konsekuensinya adalah time complexity-nya menjadi tinggi.
  • 18. Bi-Directional Search (BDS) Pencarian dilakukan dari dua arah : pencarian maju (dari start ke goal) dan pencarian mundur (dari goal ke start). Ketika dua arah pencarian telah membangkitkan simpul yang sama, maka solusi telah ditemukan, yaitu dengan cara menggabungkan kedua jalur yang bertemu.
  • 19. Pencarian Heuristik Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan baik  Waktu aksesnya yang cukup lama  Besarnya memori yang diperlukan Metode heuristic search diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang lebih besar. Metode heuristic search menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya perkiraan (estimasi) dari suatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuan ➔ disebut fungsi heuristic Aplikasi yang menggunakan fungsi heuristic : Google
  • 20. Pencarian Heuristik Contoh pada masalah 8 puzzle 1 2 3 7 8 4 6 5 1 2 3 8 6 4 7 5 Keadaan Awal Tujuan Operator Ubin kosong geser ke kanan Ubin kosong geser ke kiri Ubin kosong geser ke atas Ubin kosong geser ke bawah
  • 21. Pencarian Heuristik • Langkah Awal 1 2 3 8 4 7 6 5 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 8 5 Tujuan kanan atas kiri Langkah Awal hanya 3 operator yang bisa digunakan` Ubin kosong digeser ke kiri, ke kanan dan ke atas. Jika menggunakan pencarian buta, tidak perlu mengetahui operasi apa yang akan dikerjakan (sembarang)` Pada pencarian heuristik perlu diberikan informasi khusus dalam domain tersebut`
  • 22. Informasi yang bisa diberikan • Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang benar jumlah yang lebih tinggi adalah yang lebih diharapkan (lebih baik) 1 2 3 8 4 7 6 5 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 8 5 Tujuan kanan atas kiri h=6 h=6 h=4 h=4 h=5 h=5
  • 23. Informasi yang bisa diberikan • Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang salah jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik). 1 2 3 8 4 7 6 5 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 8 5 Tujuan kanan atas kiri h=2 h=2 h=4 h=4 h=3 h=3
  • 24. Informasi yang bisa diberikan • Menghitung total gerakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik). 1 2 3 8 4 7 6 5 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 5 8 1 2 3 7 4 6 8 5 Tujuan kanan atas kiri h=2 h=2 h=4 h=4 h=4 h=4