Dokumen ini membahas rencana penyelenggaraan penghargaan 'AMPL Award' untuk inisiatif pembangunan air minum dan sanitasi terbaik oleh pemerintah daerah maupun komunitas mandiri selama Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional tahun 2011. Disebutkan tujuan, kategori penerima penghargaan, dan proses seleksi serta penyerahan hadiahnya."
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
Petunjuk Teknis dan Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya, Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi, Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Kebijakan Pengembangan SPALJoy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
Petunjuk Teknis dan Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya, Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi, Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Kebijakan Pengembangan SPALJoy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Joy Irman
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air limbah mencakup aspek pelayanan, kelembagaan, peraturan perundangan, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, dan pendanaan.
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Joy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Oswar Mungkasa
Kebijakan ini merupakan hasil kesepakatan berbagai kementerian yaitu Bappenas, Kementerian PU, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan. Proses penyusunannya difasilitasi oleh AusAID dan WSP EAP Bank Dunia. Proses penyusunannya berlangsung selama 5 tahun dan disepakati pada tahun 2003.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Joy Irman
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air limbah mencakup aspek pelayanan, kelembagaan, peraturan perundangan, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, dan pendanaan.
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Joy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Oswar Mungkasa
Kebijakan ini merupakan hasil kesepakatan berbagai kementerian yaitu Bappenas, Kementerian PU, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan. Proses penyusunannya difasilitasi oleh AusAID dan WSP EAP Bank Dunia. Proses penyusunannya berlangsung selama 5 tahun dan disepakati pada tahun 2003.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Oswar Mungkasa
merupakan rangkaian cerita tentang keberhasilan pemerintah daerah dan komunitas dalam melaksanakan pembangunan AMPL. Keunikan buku ini adalah dalam mengungkapkan pembelajaran dari masing-masing pemenang AMPL Award
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Oswar Mungkasa
berisi penjelasan ringkas pencapaian Pokja AMPL dalam kurun waktu 2002-2010 sebagai bagian dari pertanggungjawaban publik Pelaksana Harian Pokja AMPL Periode 2002-2010.
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan SanitasiOswar Mungkasa
disampaikan oleh DEPUTI MENEG PPN/KEPALA BAPPENAS BIDANG PRASARANA sebagai Keynote pada Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) Tahun 2011 bertema Tangani Sanitasi Amankan Air Minum, Jakarta 11-13 Oktober 2011
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
pembangunan terkesan memanfaatkan tanah pertanian yang ditengarai dapat mengurangi produksi pangan. dengan demikian, dibutuhkan upaya yang masif agar pengalihan lahan pertanian tidak terjadi tanpa pengendalian.
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
artikel ini didasarkan pada kenyataan bahwa tata kelola kolaboratif telah diadopsi dalam hampir seluruh dokumen pebangunan di Indonesia namun dalam kenyataannya masih belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. untuk itu, makalah ini mencoba memetakan kondisi yang ada berdasar pada pembelajaran maupun studi kasus pelaksanaan SDGs di indonesia. kemudian memberikan pilihan langkah strategis dalam uaya memperkuat tata kelola kolaboratif di indonesia
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
oleh Oswar Mungkasa
FGD Daring Optimalisasi Peran, Fungsi dan Pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) bagi Penerima Manfaat Paska
Housing and Urban Development Institute
Jakarta, 24 Juni 2020
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
disiapkan sebagai bagian dari pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi publik
Kolobarasi yang berkelanjutan adalah kunci
mewujudkan Ketahanan Kota Jakarta”
Oswar M. Mungkasa
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Prosiding Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award
1. PROSIDING
”AMPL AWARD”
Untuk Inisiatif Pembangunan AMPL Terbaik bagi
Pemerintah Kabupaten/Kota dan
Komunitas Mandiri
Dukungan WASPOLA untuk Konferensi Sanitasi dan Air Minum
Nasional (KSAN)
Jakarta, 11-13 Oktober 2011
A. LATAR BELAKANG
K
onferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2011 merupakan lanjutan dari
penyelenggaraan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) I tahun 2007 dan KSN II
tahun 2009. Konferensi yang telah dua kali dilaksanakan tersebut telah berdam-
pak positif bagi perkembangan pembangunan sanitasi nasional. Untuk itu, penyeleng-
garaan konferensi nasional perlu dilakukan secara reguler untuk menjaga fungsi ad-
vokasi bagi para pelaku pembangunan di Indonesia. Setelah tahun 2007 dan tahun 2009,
tahun 2011 merupakan waktu yang tepat bagi pelaksanaan konferensi selanjutnya.
Untuk konferensi ketiga, selain menjadi ajang mengadvokasi sektor sanitasi, isu air mi-
num juga menjadi tema sentral. Hal ini mengingat fakta bahwa penyediaan layanan sani-
tasi yang layak sangat tergantung dengan ketersediaan air minum yang layak pula, se-
mentara penanganan sanitasi juga merupakan upaya untuk menjaga kualitas sumber air
minum. Selain itu, perlahan-lahan, saat ini pembangunan sanitasi telah mulai sejajar
dengan air minum kebutuhan lebih jauh untuk mendorong terciptanya sinergi antar kedua
sektor tersebut.
Hal lainnya adalah, mengingat pencapaian target MDGs air minum kita 67,78 persen di
tahun 2015 sedangkan kondisi kita saat ini adalah 54 persen. Artinya, masih ada gap
sebesar 12 persen yang harus diisi. Dengan tantangan yang sedemikian besar ini,
semua pihak harus bahu membahu dan diperlukan mobilisasi seluruh sumber daya yang
ada. KSAN akan menjadi momentum pertama mempertemukan PEMDA, PDAM dan
pihak-pihak non-PDAM, stakeholders serta masyarakat bersepakat dan bertemu. Oleh
karena itu, tema utama yang diangkat dalam KSAN 2011 kali ini adalah: “Tangani Sani-
tasi, Amankan Air Minum.”
Prosiding AMPL Award 1
WASPOLA Facility - KSAN 2011
2. Kegiatan KASN tersebut adalah ajang tepat untuk memberikan reward atau penghargaan
inisiatif kepada pelaku AMPL yang mempunyai inisiatif dan inovasi dalam pembangunan
AMPL, serta memberikan kontribusi penting dalam upaya pemenuhan akses dan layanan
air minum dan sanitasi. Maka dengan ini Direktorat Permukiman dan Perumahan
Bappenas, WASPOLA Facility bekerjasama dengan Ditjen. Bina Bangda dan Ditjen.
PMD, Kementerian dalam Negeri akan menyelenggarakan Penghargaan Inisiatif Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) kepada pemerintah daerah dan komunitas
mandiri yang selama ini telah memberikan kontribusi penting dalam upaya pemenuhan
akses dan layanan air minum dan sanitasi di daerahnya.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Adapun tujuan dari Penghargaan Inisiatif Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
selain untuk mendukung KSAN adalah sebagai berikut:
Memberikan reward/penghargaan pelaku AMPL yang melakukan insiatif terbaik
dalam pembangunan AMPL di daerahnya.
Mengangkat inovasi daerah dalam pembangunan AMPL sebagai referensi dalam
kegiatan horizontal learning program AMPL antar daerah.
Menjadi rujukan bagi daerah lainnya dalam rangka pembelajaran pembangunan
AMPL yang efektif dan efisien serta berkelanjutan.
Membangun semangat kompetisi antar pelaku AMPL dalam mendukung pro-
gram-program yang telah dicanangkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan.
C. KELUARAN
Adapun keluaran dari Penghargaan Inisiatif Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(AMPL) adalah sebagai berikut:
Terpilih beberapa pemerintah daerah berprestasi yang memenuhi kategori pem-
berian award baik dibidang perencanaan, regulasi dan kemitraan terkait
pembangunan AMPL.
Terpilih beberapa komunitas mandiri yang memenuhi kategori inisiatif community
self financing dan inisiatif proyek kemitraan dengan pemerintah maupun proyek
terkait AMPL.
Teridentifikasi temuan-temuan inisiasi dan inovasi dari daerah dalam pem-
bangunan AMPL sebagai model, best practice maupun horizontal learning untuk
percepatan pembangunan AMPL yang bisa menjadi rujukan keberhasilan bagi
daerah maupun komunitas lainnya.
Prosiding AMPL Award 2
WASPOLA Facility - KSAN 2011
3. D. RUANG LINGKUP PEMBERIAN PENGHARGAAN
Untuk pemerintah daerah ruang lingkup penghargaan akan diberikan kepada pemerintah
kabupaten/kota yang termasuk dalam kategori:
Memiliki Perencanaan yang jelas tertuang dalam RPJMD sampai menjadi
Renstra SKPD termasuk upaya untuk mensinergikan rencana pembangunan dari
berbagai sektor
Memiliki Kelembagaan yang jelas tupoksinya, memiliki kelembagaan koordinasi,
asosiasi pengelola sarana serta pengelolaan pengetahuan.
Memiliki Regulasi untuk mempertegas dukungan dalam operasional pem-
bangunan AMPL.
Pembiayaan pembangunan AMPL-nya memiliki trend meningkat dalam 3 tahun
terakhir, termasuk meningkatnya proporsi yang berasal APBD dan mulai me-
manfaatkan alternatif pendanaan lainnya.
Telah melaksanakan Advokasi kepada semua pemangku kepentingan sehingga
AMPL menjadi salah satu prioritas pembangunan dan masyarakat sadar bahwa
AMPL adalah sebuah kebutuhan.
Pelaksanaan pembangunannya sesuai sekuensi pembangunan AMPL, melibat-
kan perempuan dan masyarakat serta memiliki contoh keberhasilan dalam
pelaksanaannya.
Cakupan Layanan AMPL - nya meningkat dalam 3 tahun terakhir, mampu mem-
buktikan penurunan angka kesakitan terkait kondisi AMPL, serta meningkatkan
prosentasi jumlah kecamatan dan desa ODF.
Monitoring dan evaluasi – nya telah dilakukan secara rutin, terkelola dengan
baik sehingga menghasilkan laporan kemajuan pembangunan AMPL daerahnya
Inovasi daerahnya memberikan kesempatan kepada daerah lain untuk belajar
atas keberhasilannya tersebut.
Sedangkan untuk Komunitas Pengelola Sarana air minum, adalah komunitas
masyarakat yang memenuhi kategori sebagai berikut :
(I) Kelembagaan
Lembaga, lembaga pengelola memiliki peran dan fungsi, memiliki struktur
kelembagaan dan system administrasi sederhana.
Aturan Lembaga, lembaga memiliki peraturan internal dan eksternal
(II) Kinerja Lembaga
Rencana Kegiatan Lembaga, lembaga memilki rencana kegiatan jangka pen-
dek, jangka menengah dan jangka panjang secara tertulis dan disepakati ber-
sama.
Pelaksanaan, masyarakat berperan aktif dalam pembangunan SAB; Pengu-
rus memahami mekanisme operasional SAB; Perhitungan tarif secara demo-
kratis; Adanya kontribusi lembaga bagi kas desa; Adanya upaya pelestarian
lingkungan dan; Lembaga membuat laporan secara transparan.
Keuangan, darimana saja sumber pendapatan lembaga.
Monitoring, control kualitas, kuantitas dan kontinuitas layanan air.
Dampak , manfaat yang dirasakan masyarakat dan cakupan layanan SAB.
Prosiding AMPL Award 3
WASPOLA Facility - KSAN 2011
4. E. PENGAJUAN PESERTA
Tata cara pengajuan peserta AMPL Award, yaitu dengan jalan:
Calon nominasi diusulkan oleh Pemerintah Provinsinya masing melalui Bappeda
untuk Pemerintah Kabupaten atau Kota serta Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa, yang dilengkapi dengan surat pengantar serta format aplikasi yang su-
dah diisi dan prestasi calon penerima penghargaan.
Aplikasi diserahkan dalam format elektronik maupun cetak, termasuk materi pen-
dukungnya seperti foto, video, deskripsi teknis, publikasi dsb. Aplikasi dan materi
pendukung yang diserahkan menjadi milik panitia dan tidak akan dikembalikan.
F. PROSES KEGIATAN PELAKSANAAN AMPL AWARD
Untuk menyelenggarakan penghargaan inisiatif AMPL ini akan dilakukan tahapan-
tahapan substansi maupun tahapan teknis sebagai berikut :
1) Melakukan koordinasi dengan Dirjen Bina Bangda dan Dirjen PMD,
Kemendagri terkait koordinasi dalam penyelenggaraan AMPL Award
2) Melaksanakan bidding untuk pelaksana (out source/event organizer)
3) Menyusun kriteria, indikator penilaian dan maklumat
4) Rapat kerja: kesepakatan indikator, menyusun tools penjurian, pembentukan
penjurian dan SK Penjurian
5) Maklumat dan Publikasi Award AMPL di internal media AMPL dan media
massa
6) Rapat Kerja dengan Dewan Juri Award AMPL
7) Penjaringan Long List
8) Rapat kerja dalam rangka seleksi - Short list
9) Melakukan verifikasi ( 5 sampai dengan 10 besar) di lapangan
10) Rapat untuk penilaian dan penentuan pemenang
11) Penyiapan Hadiah : Plakat , Sertifikat dan uang tunai untuk komunitas
12) Pengorganisasian keberangkatan pemenang ke Jakarta
13) Fasilitasi Penyerahan AMPL Award di event KSAN 11 Oktober 2011
14) Rapat evaluasi penyelenggaraan Award AMPL.
G. RANCANGAN PEMBERIAN REWARDS
Untuk pemerintah daerah akan diberikan plakat/piala, sertifikat, di
dokumentasikan/dipublikasikan dalam bentuk video atau buku best practice,
serta kerjasama program terkait AMPL ke depan.
Untuk komunitas pengelola air minum akan diberikan plakat/piala, sertifikat ,
kesempatan studi banding dan sejumlah peralatan komputer (dari Pokja
AMPL)
Prosiding AMPL Award 4
WASPOLA Facility - KSAN 2011
5. H. TIM JURI
Susunan Tim Juri AMPL terdiri atas perwakilan dari pemerintah (Pokja AMPL Nasional),
Akademisi, wartawan, LSM dan praktisi. Panel juri tersebut akan memberikan penilaian
dan rekomendasi terhadap calon penerima penghargaan. Tim juri telah disahkan melalui
Surat Keputusan Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, dengan susunan sebagai
berikut:
Kategori Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
Ketua : Wahyu Suharto, SE, MPA - Kasubdit Penataan
Ruang Kawasan, Direktorat Fasilitasi Penataan
Ruang dan Lingkungan Hidup, Direktorat Jen-
deral Bina Pembangunan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri.
Anggota : 1. Dra. Endang Setyaningrum, MT - Kasubdit
Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan,
Direktorat Pengembangan Penyehatan Ling-
kungan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum;
2. Eko Widji Purwanto, SE, MPP - Kasubdit Air
Minum dan Air Limbah, Direktorat Per-
mukiman dan Perumahan, Kementerian
PPN/Bappenas;
3. Zainal Nampira, SKM, M.Kes - Kasubdit
Penyehatan Air, Direktorat Penyehatan Ling-
kungan, Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Ke-
menterian Kesehatan;
4. DR. Ir. Setyo Sarwanto Moersidik, DEA -
Universitas Indonesia;
5. Bestian - KOMPAS Litbang/TV Kompas;
6. Wahyu Mulyana, ST., MA - URDI;
7. Nur Apriatman - Waspola Facility.
Kategori Penghargaan Bagi Pengelola Sarana Air Minum Komunitas Mandiri
Ketua : Ir.Alex A. Chalik, MM, MT - Kasubdit
Perencanaan Teknis dan Pengaturan, Direktorat
Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
Anggota : 1. Siswantoro, SE - Kepala Seksi Prasarana
Air dan Sanitasi Lingkungan, Direktorat
Prosiding AMPL Award 5
WASPOLA Facility - KSAN 2011
6. Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna Perdesaan, Direktorat Jenderal Pem-
berdayaan Masyarakat dan Desa, Kemen-
terian Dalam Negeri;
2. Maraita Listyasari, ST, MM - Direktorat Per-
mukiman dan Perumahan, Kementerian
PPN/Bappenas;
3. Dr. Ir. Ratnaningsih M.T - Jurusan Teknik
Lingkungan, Universitas.Trisakti;
4. Dr. Agustini E Raintung - Direktur Eksekutif
Yayasan Pembangunan Citra Insan Indone-
sia (YPCII);
5. Dadan Supardjo Suharmawijaya - Jawa Pos;
6. Agus Priatna - Waspola Facility;
7. Wiwit Heris - Waspola Facility.
Dewan Juri ini bertugas untuk:
a. Menyiapkan rumusan kriteria penilaian calon penerima penghargaan yang terdiri
atas (1) penghargaan inisiatif pembangunan AMPL untuk Kabupaten Kota dan (2)
bagi pengelola sarana air minum komunitas mandiri.
b. Mengidentifikasi dan memberikan penilaian terhadap usulan-usulan yang masuk
terkait pemerintah daerah (Kabupaten/ Kota) berprestasi yang memenuhi kategori
pemberian award baik dibidang perencanaan, kelembagaan, regulasi,
pembiayaan dan kemitraan terkait pembangunan AMPL.
c. Mengidentifikasi dan penilaian terhadap usulan-usulan yang masuk terkait
komunitas mandiri yang memenuhi kategori inisiatif community self financing dan
inisiatif proyek kemitraan dengan pemerintah maupun proyek terkait AMPL.
d. Mengidentifikasi temuan-temuan inisiasi dan inovasi dari daerah dalam
pembangunan AMPL sebagai model, best practice maupun horisontal learning
untuk percepatan pembangunan AMPL yang bisa menjadi rujukan keberhasilan
bagi daerah maupun komunitas lainnya.
e. Memberikan rekomendasi penerima penghargaan kepada Kelompok Kerja Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan Nasional.
f. Dalam melaksanakan tugasnya, tim dewan juri berkoordinasi dengan Pokja AMPL
Nasional dan Waspola Facility.
I. PENYELENGGARA
Kelompok kerja AMPL Nasional (Panitia KASN )
Direktorat Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Ditjen. Bina
Bangda, Kemendagri untuk penyelenggaraan AMPL Award kepada
Pemerintah Daerah
Prosiding AMPL Award 6
WASPOLA Facility - KSAN 2011
7. Direktorat Bina dan teknologi tepat Guna dan Sumber Daya Alam, Ditjen PMD,
Kemendagri untuk penyelenggaraan AMPL Award kepada komunitas/
pengelola sarana AMPL
Difasilitasi oleh : WASPOLA Facility
J. PELAKSANA EVENT
Tim internal WASPOLA: Wiwit Heris, Agus Priatna, Nur Apriatman,
Nugroho Tomo, Bambang Pujiatmoko dan Heri Wijanarko.
Event Organizer (outsource) untuk penanganan teknis penyelenggaraan
rapat kerja, publikasi, akomodasi, travel dan pengadaan/pemberian hadiah
dan menjaring kemitraan untuk sponsor, serta penyelenggaraan berbagai
event terkait penyelenggaraan AMPL Award
K. WAKTU (SELENGKAPNYA TERLAMPIR)
2011
No Tahap Kegiatan / Waktu Pelaksanaan Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pra KSAN
1. Menyusun Kriteria dan Indikator (Pedoman)
2. Menyusun tools penjurian
3. Raker 1 : Finalisasi tools dan SK Penjurian
4. Maklumat dan publikasi (Website, internal
AMPL)
5. Penjaringan “long list”
6. Rapat kerja untuk seleksi / “short list”
7. Verifikasi (5-10 besar)
8. Rakor : Penentuan pemenang kategori
Pemerintah Daerah
9. Penyiapan Hadiah/Plakat/Sertifikat
Saat KSAN
10. Organizing kehadiran pemenang award
11. Pengumuman dan penyiapan pemenang
12. Dokumentasi event dan penyerahan hadiah
Paska KSAN
13. Publikasi untuk hasil AMPL Award
14. Rapat evaluasi penyelenggaraan
L. TEMPAT PENYELENGGARAAN
- Kegiatan rapat kerja dan koodinasi akan diselenggarakan di Jakarta, berpusat
di kantor WASPOLA Facility, Kemendagri atau di sekretariat Pokja AMPL.
- Sedangkan verifikasi di lapangan, lokasi tergantung dari daerah hasil shortlist.
- Event Penyerahan AMPL Award akan dilaksakanan di lokasi KASN, hotel Sahid
Jakarta Pusat di Jakarta
Prosiding AMPL Award 7
WASPOLA Facility - KSAN 2011
8. M. PEMBIAYAAN
Biaya pelaksanaan AMPL Award ini bersumber dari Pokja AMPL (skema RE/DIPA) dan
WASPOLA Facility/World Bank (Skema BE).
N. HASIL PUTUSAN PEMENANG
Berdasar hasil penilaian Tim Juri yang didasarkan atas formulir aplikasi serta verifikasi
melalui kunjungan lapangan terkait kegiatan “Penghargaan Inisiatif Pembangunan
AMPL tahun 2011”, maka beberapa catatan antara lain sebagai berikut:
1. Tim Juri telah memilih sebanyak 6 (enam) Kabupaten/Kota penerima
Penghargaan Inisiatif AMPL Terbaik tahun 2011. Keenam pemerintah daerah
ini dianggap telah memenuhi kategori penghargaan baik di bidang
perencanaan, kelembagaan, regulasi, pembiayaan, advokasi, implementasi,
cakupan layanan, monitoring evaluasi dan inovasi daerah terkait pem-
bangunan AMPL.
2. Tim juri telah memilih sebanyak 5 (lima) komunitas/pengelola air minum di
tingkat masyarakat sebagai penerima Penghargaan Inisiatif Pembangunan
AMPL Terbaik tahun 2011. Keempat komunitas/pengelola air minum mandiri
tersebut telah memenuhi kategori inisiatif proyek kemitraan dengan
pemerintah maupun proyek terkait AMPL, dan satu komunitas memenuhi
kategori sebagai inisiatif community self finance terbaik.
3. Dari semua pemenang telah berhasil teridentifikasi temuan-temuan inisiasi
dan inovasi dalam hal pembangunan AMPL yang dapat dijadikan sebagai
model, best practice, maupun horizontal learning untuk percepatan pem-
bangunan AMPL yang bisa menjadi rujukan keberhasilan bagi daerah dan
komunitas lainnya.
Adapun penerima Penghargaan Inisiatif AMPL 2011 untuk kategori Kabupaten/Kota ada-
lah sebagai berikut:
Nama Kab/kota Jenis Penghargaan Keunggulan Spesifik
1. Kabupaten Malang Inisiatif terbaik pengem- Teknologi Bidang Per-
bangan teknologi di bidang sampahan Berbasis
sanitasi Masyarakat
2. Kabupaten Bima Inisiatif terbaik untuk reg- Perda AMPL no. 6 Tahun
ulasi di bidang AMPL 2011, Perbub dan Perdes
AMPL. yang telah masuk
dalam KUP PPAS sehing-
ga AMPL menjadi prioritas.
3. Kota Tarakan Inisiatif terbaik bidang Perda Kesling nomor
kelembagaan dan regulasi 3.Tahun 2011, koordinasi
Kesling antar SKPD dalam kepok-
jaan dan kelembagaan
masyarakat
4. Kabupaten Bangka Inisiatif terbaik untuk moni- Manajemen data berbasis
toring dan evaluasi serta masyarakat bidang AMPL,
kesetaraan gender dan implementasi
Prosiding AMPL Award 8
WASPOLA Facility - KSAN 2011
9. Nama Kab/kota Jenis Penghargaan Keunggulan Spesifik
kesetaraan gender dalam
pembangunan AMPL
5. Kota Malang Inisiatif terbaik untuk Koordinasi SKPD dalam
kelembagaan dan inovasi kepokjaan dan pengem-
di bidang air minum bangan inovasi di bidang
air minum melalui program
ZAMP
6. Kabupaten Inisiatif terbaik untuk Sani- Sinergi program dengan
Sumedang tasi Total Berbasis proyek lain untuk per-
Masyarakat cepatan capaian STBM
Sedangkan Penerima Penghargaan Inisiatif AMPL 2011 untuk kategori
komuntas/pengelola air minum di tingkat masyarakat adalah sebagai berikut:
Nama Kab/kota Jenis Penghargaan Keunggulan Spesifik
1. Hippam Sumber Inisiatif terbaik untuk Perluasan layanan mencapai
Songo, Kabupat- pengelolaan dan perlua- 3344 SR atau 27.000 jiwa ,
en Tulung Agung san cakupan layanan dan mampu menumbuhkan
kegiatan ekonomi produktif
2. BPAPS Cibodas, Inisiatif terbaik untuk Kelembagaan berusia 24 ta-
Kabupaten Ban- perencanaan, kelem- hun, mampu mengem-
dung Barat bagaan dan pengelolaan bangkan keberlanjutan dan
memperluasan layanan lintas
desa dan memberikan kontri-
busi pendapatan desa
3. BPSABS Sumber Inisiatif terbaik teknologi Teknologi energy alternatif un-
Maron, Kabupat- energi alternative dan in- tuk mendapatkan energi listrik
en Malang tergrasi program microhydro, dan mampu
kesehatan mengintegrasikan dengan
kegiatan pelayanan kesehatan
dasar
4. Perkumpulan Ma- Inisiatif terbaik kesetaraan Penerapan kesetaraan gender
ta Ae Aloe Poe- gender dan pendanaan dalam pengelolaan sarana dan
chiek , Kab. Aceh subsidi silang mampu melakukan mem-
peroleh pendanaan subsidi
Besar
silang
5. BPABS Wam- Penghargaan khusus ini- Penghargaan khusus daerah
buloli Bone Wa- siatif community self fi- terpencil dan miskin yang
rambe Kabupaten nancing (CSF) mampu swadaya dan swakel-
ola
Buton
Prosiding AMPL Award 9
WASPOLA Facility - KSAN 2011