SlideShare a Scribd company logo
AKSES LEGAL PERHUTANAN SOSIAL
Ir. Erna Rosdiana,MSi
Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial
KISAH
LASIMIN
3
MAKNA AKSES LEGAL
PERHUTANAN SOSIAL
Makna Akses legal PS:
a. Perlindungan hukum negara atas masyarakat yang hidup dan
penghidupannya (petani hutan) tergantung langsung thd SDH
(Menghilangkan adanya warna negara yang hidup dan
penghidupannya illegal)
b. Membuka akses pelayanan dasar dan pelayanan pembangunan
lainnya dari sektor terkait
c. Kepastian hukum atas usaha-usaha masyarakat yang bersumber dari
SDH dalam mendukung perekonomian daerah/nasional, dan
meningkatkan keberdayaan usahanya.
d. Alat pengendalian terhadap aktifitas masyarakat dalam kawasan
hutan.
MANDAT UU 41/1999 :
Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan
oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan
tetap. Yang diberi mandat pengurusan hutan adalah menteri yang
membidangi kehutanan. Kawasan Hutan terdiri dari Hutan Negara dan
Hutan Hak. Siapa pun yang melakukan usaha atau beraktivitas dalam
Kawasan hutan negara perlu persetujuan atau ijin dari Menteri atas
nama pemerintah.
PEMERATAAN
EKONOMI
LAHAN
KESEMPATAN
KAPASITAS SDM
Land Tenure Right
(UUPA No.5/1960)
• Korporasi perkebunan BUMN/ swasta dalam
bentuk Hak Guna Usaha (HGU)
• Kepada perorangan/badan hukum dalam
bentuk SHM (sertifikat hak milik)
• Asset Agrarian Reform
ASSET
ForestTenure Right
(UU No.41/1999)
(UU No.5/1967)
• Hak kelola Hutan Negara untuk Kelompok
Masyarakat setempat selama 35 tahun
• AccessAgrarian Reform
ACCESS
*Dari Kawasan Hutan
*Diluar Kawasan Hutan
PERHUTANAN
SOSIAL
TORA 4,1 Juta Ha
4,9 Juta Ha
12,7 Juta Ha
KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI
(PERPRES NO. 56 TAHUN 2018)
H
U
T
S
O
S
PERHUTANAN SOSIAL
Sistem pengelolaan hutan lestari yang
dilaksanakan dalam Kawasan hutan negara atau
hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh
masyarakat setempat atau masyarakat hukum
adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan
kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan
dan dinamika sosial budaya dalam bentuk
Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan
Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Adat
dan Kemitraan Kehutanan.
STAKEHOLDER
S
Kementerian Terkait:
• Kemenko Bidang
Perekonomian;
• Kementerian Dalam
Negeri;
• Kementerian Desa
• Kementerian Pertanian
• Kementerian Pariwisata
• Kemenko Koperasi dan
UKM
• Kemenko Kominfo
• Badan ekonomi kreatif
• BPPT
• Kementerian/Lembaga
terkait lainnya
KLHK
• Ditjen PSKL (Setditjen,
Dit. PKPS, Dit. PKTHA,
Dit. BUPSHA, Dit. KL)
• Ditjen PKTL (Dit. RPP)
• Ditjen PHPL (Dit. KPHP)
• Ditjen KPHL (Dit. KPHL)
• Ditjen KSDAE (Dit. KK)
• BP2SDM (Pusluh)
• UPT-KLHK (BPSKL,
BPKH, BPHP
, BPDASHL,
Balai TN, Balai KSDAE)
OPD Provinsi :
• Sekretariat Provinsi
Sulawesi Selatan
• Bappeda Provinsi
• Dinas Kehutanan
Provinsi Sulawesi
Selatan
• OPD Provinsi terkait
OPD kabupaten
• Bappeda Kabupaten
• Dinas Lingkungan
Hidup
• Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa
• Dinas Sosial
• Dinas Kesehatan
• Dinas Pertanian
• Dinas Koperasi dan
UKM
• Dinas Pariwisata
• Dinas Komunikasi dan
Informasi
• Protokol/Bagian Humas
• OPD terkait lainnya
LSM :Nasional,Lokal
AKADEMISI
TINGKAT TAPAK
 Masyarakat Desa Hutan
 Petugas lapang (Penyuluh,
Polhut, Pendamping)
 Kepala Desa dan perangkat desa
 Camat
 Petugas KPH
Pimpinan Daerah:
• Gubernur
• Bupati /Walikota
KELOMPOK MILLENIAL
KELOMPOK PEREMPUAN
MEDIA, JASA
PENGIRIMAN
DUNIA USAHA
Pemberian akses kelola
Perhutanan Sosial harus
aman dan tepat sasaran.
• miskin
• berlahan sempit / tidak berlahan
• di dalam / pinggir kawasan hutan 8
ARAHAN PRESIDEN
KEPADA MENTERI LHK
9
1.Untuk memberi kepastian,
ketenangan, ketentraman.
2.Usaha Kehutanan
membutuhkan waktu yang
cukup panjang karena
berbasis pada hasil hutan
yang berasal dari pohon atau
jenis lainnya dalam satu
kesatuan ekosistem.
3.Memberi peluang untuk
menerapkan sistem
pengelolaan hutan lestari.
Jenis-jenis pemanfaatan hutan
SESUAI FUNGSI HUTAN:
1.Pemanfaatan Kawasan Hutan
2.Pemanfaatan Jasa
Lingkungan (Wisata Alam,
Jasa Air, Karbon)
3.Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu dan Bukan Kayu
4.Pemungutan Hasil Hutan
Kayu dan Bukan Kayu
RAMBU-RAMBU PERHUTANAN SOSIAL
1. Masyarakat menjadi legal
dalam kawasan hutan
2. Program Pemerintah dan
CSR dapat masuk ke
masyarakat di sekitar
dan dalam hutan
3. Tidak bisa
diperjualbelikan
4. Tidak bisa diwariskan
5. Tidak bisa ditanami sawit
IZIN BISA
DICABUT
EVALUASI
SAFEGUARD
1. Masyarakat
mengorganisasikan
dirinya berdasarkan
kebutuhan (People
Organization by
the Necessity)
2. Padat Karya (Labor
Intensive)
PRINSIP
 Perhutanan Sosial Bukan
TORA
 Perhutanan Sosial Bukan
Bagi-bagi Lahan
 Perhutanan Sosial Bukan
Sertifikasi Hutan Negara 10
ALOKASI 12,7 JT HA MELALUI PIAPS
(PETA INDIKATIF DAN AREAL PERHUTANAN SOSIAL)
Revisi 5 dengan Keputusan Menteri LHK Nomor SK 2.111/MENLHK-PKTL/REN/PLA.0/4/2020 Tanggal 21
April 2020
NAD
466.267 HA
Sumut
569.811 HA
Riau
1.311.840 HA
Sumbar
676.473 HA
Jambi
367.294 HA
Bengkulu
147.199 HA
Sumsel
378.594 HA
Lampung
383.594 HA
Babel
146.874 HA
Kepri
157.102 HA
Banten
8.790 HA
Jabar
27.024 HA
Jateng
35.448 HA
DIY
3.561 HA
Jatim
138.620 HA
Bali
15.887 HA
NTB
311.666 HA
NTT
519.818 HA
Kalbar
1.500.924 HA
Kaltara
258.776 HA
Kalteng
1.100.745 HA Kaltim
423.704 HA
Kalsel
148.416 HA
Sulsel
347.427 HA
Sultra
342.209 HA
Sulbar
105.887 HA
Sulteng
399.616 HA
Gorontalo
50.718 HA
Sulut
123.828 HA
Maluku
232.829 HA
Maluku Utara
194.746 HA Papua Barat
650.476 HA
Papua
2.365.708 HA
Sumber: Ditjen PKTL
KET: TIAP 6 BULAN SEKALI DITINJAU KEMBALI
11
Mengalami kenaikan
seluas 286.157 Ha
dari PIAPS rev IV
DATA SEBARAN AREAL PIAPS REVISI V (SK 2111/MENLHK-PKTL/REN/PLA.0/4/2020) PER PROVINSI
10
REALISASI
4.500.293,88 Ha
± 929.892 KK
6.899 Unit SK
Ijin/Hak
Realisasi
per
Tahun
Realisasi per Skema
1 HD 1,706,326.15
2 HKM 820,318.81
3 HTR 354,202.68
4
A. KULIN KK 441,209.75
B. IPHPS 30,579.49
5 HA*) 1,147,657.00
4,500,293.88
KEMITRAAN KEHUTANAN
JUMLAH
NO SKEMA LUAS (HA)
454,680.31
100,323.03
156,841.20
522,574.26
1,233,573.03
1,563,261.37
396,165.00
72,875.68
109,797.0
26,832.0
38,083.0
156,288.0
283,455.0
228,174.0
65,848.0
21,415.0
3,215.0
129.0
192.0
505.0
1,305.0
1,059.0
388.0
106.0
2007-2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Luas (Ha) Jumlah KK Jumlah Unit SK
*)
- Penetapan Hutan Adat = 56.903 Ha
- Indikatif Hutan Adat = 1.090.754 Ha
Alokasi Capaian
LUAS (Ha) LUAS (Ha)
1 ACEH 466,267 234,196.38 53 19,254
2 SUMATERA UTARA 569,811 67,958.04 136 17,028
3 SUMATERA BARAT 676,473 232,789.09 248 132,908
4 RIAU 1,311,840 126,431.36 82 25,529
5 JAMBI 367,294 202,619.97 414 35,909
6 SUMATERA SELATAN 378,594 123,260.59 185 27,541
7 BENGKULU 147,199 72,984.28 123 13,380
8 LAMPUNG 383,594 218,287.29 331 79,586
9 KEP BANGKA BELITUNG 146,874 40,299.82 366 9,412
10 KEP RIAU 157,102 32,695.00 25 3,444
11 JAKARTA - - - -
12 JAWA BARAT 27,024 32,700.39 126 18,584
13 JAWA TENGAH 35,449 37,106.84 85 19,066
14 YOGYAKARTA 3,561 1,565.88 45 5,005
15 JAWA TIMUR 138,620 148,733.80 308 98,497
16 BANTEN 8,790 18,509.40 28 10,870
17 BALI 15,887 18,452.29 90 55,663
18 NUSA TENGGARA BARAT 311,666 36,692.83 161 25,797
19 NUSA TENGGARA TIMUR 519,818 55,013.78 215 17,889
20 KALIMANTAN BARAT 1,500,923 567,389.93 188 70,170
21 KALIMANTAN TENGAH 1,100,745 265,990.77 182 24,143
22 KALIMANTAN SELATAN 148,416 63,828.29 130 16,766
23 KALIMANTAN TIMUR 423,704 213,669.47 100 12,513
24 KALIMANTAN UTARA 258,776 468,643.92 74 9,724
25 SULAWESI UTARA 123,828 37,104.35 207 4,460
26 SULAWESI TENGAH 399,616 207,776.30 1,226 26,315
27 SULAWESI SELATAN 347,427 302,876.95 629 55,398
28 SULAWESI TENGGARA 342,209 89,419.32 204 16,846
29 GORONTALO 50,714 18,549.01 126 9,913
30 SULAWESI BARAT 105,887 47,075.82 471 5,994
31 MALUKU 232,829 186,424.72 121 25,102
32 MALUKU UTARA 194,746 154,126.83 114 24,900
33 PAPUA BARAT 650,476 66,196.19 60 7,468
34 PAPUA 2,365,708 110,924.99 46 4,818
13,911,867 4,500,293.88 6,899 929,892
TOTAL
JML KK
REALISASI
JML SK (Unit)
NO PROVINSI
TANTANGAN DAN KENDALA
3 JUTA
LASIMIN
KELOLA
400 TRILIUN
RUPIAH
NILAI
EKONOMI
POTENSI PERHUTANAN
SOSIAL DALAM
MENDUKUNG
PEREKONOMIAN
DAERAH/NASIONAL
4,5 juta
HEKTAR
929.892
KELUARGA
139
TRILYUN
RUPIAH
NILAI
EKONOMI
12,7 juta
hektat/
Nilai
Ekonomi
400 T
RAPATTERBATASPERHUTANANSOSIAL
YANGDIPIMPINOLEH
YTHBAPAKPRESIDENRI
TANGGAL3 NOVEMBER2020
ARAHAN
PRESIDEN
1
17
Sinergitas lintas sektor
Harmonisasi tahubja pusat, provinsi dan
kabupaten
Penguatan Pendampingan tingkat tapak
Penguatan Pokja PPS dan KPH
STRATEGIPERCEPATAN 2021
1
2
3
4
18
Masyarakat/
Lembaga Desa/
Koperasi/
Masyarakat
Hukum Adat
Kawasan Hutan
(Hutan
Produksi, Hutan
Lindung, Hutan
Konservasi) Penerima Ijin/ Hak Kelola/
Pengakuan dan
Perlindungan pengelolaan
kawasan hutan
Fasilitasi Pengembangan Usaha :
- Penyusunan RKU/RP/RKT
- Pembentukan Lembaga
Usaha/koperasi
- Peningkatan Kewirausahaan
(pelatihan/sekolah lapang,
studi banding)
- Bibit Unggul
- Teknologi
- Infrastruktur/sarpras
- Pembiayaan
Kelompok
Perhutanan Sosial
(KPS)
Permohonan
akses kelola PS
1
PEMBERIAN AKSES KELOLA
KAWASAN HUTAN
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK (KELOLA
KAWASAN, KELEMBAGAAN, DAN USAHA)
PENDAMPINGAN
(KPH, PENYULUH, LSM)
BP2SDM, PDASHL, PKTL, KSDAE, PHPL, BRG BP2SDM, PHPL, PDASHL,KSDAE, LITBANG, PPI
INTERNAL
KLHK
Kemenko Marvest, Kemenko Perekonomian, Kemendagri,
Kemendes, Kemenkominfo, Kemepolhukam, Pemda, TNI-POLRI,
LSM/NGO, DLL
Kemen Pertanian, Kemenko KUKM, Kemen Perindustrian, Kemendes, KEMEN
PUPR, Kemen Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Pemda, LSM/NGO,
Perguruan Tinggi, DLL
EKSTERNAL
KLHK 1
8
Strategi 1 : SINERGITAS LINTAS SEKTOR
PERAN K/L TERKAIT
 Kemenko Maritim dan Investasi mengkordinir kolaborasi antar Kementerian/Lembaga
dalam implementasi Perhutanan Sosial;
 Kemenko Perekonomian mengkordinasikan K/L terkait dalam hal mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah melalui Perhutanan Sosial
 Kementerian Dalam Negeri memfasilitasi hubungan kerja harmonis pemerintah pusat dan
daerah (provinsi/kabupaten/kota) dan memastikan anggran melalui RPJMD untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis Perhutanan Sosial (pengentasan kemiskinan,
mengurangi pengangguran, pertumbuhan ekonomi) di desa-desa sekitar hutan;
 Kementerian Desa dan PDTT memprioritaskan progran Pembangunan Desa Mandiri di
desa-desa sekitar kawasan hutan yang terintegrasi dengan program Perhutanan Sosial;
 Kementerian teknis, mendukung/memfasilitasi peningkatan produksi, pengembangan
usaha, pasar, permodalam
21
• UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; Pembagian Urusan
Pemerintahan Bidang Kehutanan kewenganan Provinsi, KPH pengelola di
tingkat tapak.
• UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa; Pemberdayaan Masyarakat dan
Kesejahteraan Rakyat melalui kegiatan-kegiatan pengelolaan usaha ekonomi
produktif serta pengelolaan sarana dan prasarana ekonomi
• Perlu harmonisasi antar pusat (K/L) dan daerah (provinsi, kota/kabupaten)
untuk meningkatkan koordinasi yang lebih efektif.
• Sinergisitas program Perhutanan Sosial merupakan kerja lintas k/l dan
pemerintah daerah serta para pihak yang berkelanjutan, maju dan inovatif.
Strategi 2:
HARMONISASI TATA HUBUNGAN KERJA PUSAT DAN DAERAH
PERAN
PEMERINTAH
DAERAH
• Skenario Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Berbasis Perhutanan Sosial (sinkronisasi provinsi
dan kabupaten), membangun wilayah-wilayah
pengembangan terintegrasi (Integrated
Development Area)
• Peningkatan kapasitas SDM, Regulasi daerah,
RPJMD,
• Pokja PPS Provinsi melibatkan pemerintah
kabupaten melibatkan
• Peningkatan kapasitas pendampingan masyarakat
• Bimbingan teknis pengeloaan hutan oleh KPH
22
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑖𝑛𝑔 : Penyuluh Kehutanan, penyuluh Desa, Penyuluh Pertanian, LSM
Alur
Pelaporan
Masyarakat desa di dalam dan sekitar hutan pelaku
pengelola Perhutanan Sosial
Level
Kabupaten
pada KPH
Level
Tingkat Tapak
POKJA PPS
Koordinator
Pendamping
Pendamping
Level
Provinsi
Koordinator
Pendamping
Koordinator
Pendamping
Pendamping Pendamping
Strategi 3: Penguatan Pendampingan Tingkat Tapak
24
• Pembentukan PokjaNasional Percepatan PerhutananSosial denganunsur-unsur
K/LterkaitolehKemenko.
• Keanggotaan PokjaPPSdaerah diperluas dengan melibatkanOPD terkaitdan
pemerintahkabupaten,ditetapkanGubernur
• Komunikasiintensif,Mentoringdan Fasilitasiparalel PokjaNasional,PokjaDaerah,
KPH dan pemerintahdaerah
• TP2PS membantuKLHKsebagai fasilitatordalam pelaksanaanpercepatan
PerhutananSosial.
• TP2PS ditetapkanolehDirjenPSKL
Strategi 4 : PENGUATAN POKJA PPS, TP2PS DAN KPH
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI
25
No Permasalahan Alternatif Solusi
1 Terdapat Kasus-kasus Pasca Izin yang sedang ditangani :
- HKm 20 Kasus
- HD 3 Kasus
- IPHPS 4 Kasus
- Kulin KK 2 Kasus
- HTR 9 Kasus
Butuh bantuan unit kerja lain khususnya Dit.
PKTHA, Dit. BUPSHA, Ditjen Gakum dan Ditjen
terkait lingkup KLHK, Kemendagri, Kemenko
Polhukam, TNI/POLRI, Pemerintah Daerah.
2 Batas Desa dalam kawasan hutan (prinsipnya batas desa
dalam Kawasan tidak ada, namun perlu kesepakatan
antar desa dalam Pengelolaan PS)
Butuh dukungan Kemendagri dan pemerintah
daerah untuk memberi pemahaman kepada
masyarakat
3 HGU dalam kawasan hutan Butuh dukungan Ditjen PKTL,Ditjen Gakum,
Kementerian ATR/BPN, Kementerian BUMN,
Pemerintah Daerah
4 Sawit dalam kawasan hutan Butuh dukungan Ditjen Gakum, Kementerian
ATR/BPN dan Pemerintah Daerah
5 Klaim adat dari masyarakat setempat Butuh dukungan Dit. PKTHA, Kemendagri,
Kemenko PMK, Kemenko Polhukam dan
Pemerintah Daerah
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI
26
No Permasalahan Alternatif Solusi
6 Klaim kepemilikan lahan dalam kawasan hutan Butuh dukungan Ditjen PKTL, Kemen ATR/BPN, Pemerintah
Daerah
7 Bloking KPH tidak sesuai dengan fakta
lapangan
Butuh Dukungan Ditjen PHPL, Ditjen PDASHL, Pemerintah
Daerah
8 Anggota Vertek yang ditugaskan dari unsur
terkait sering tidak kompeten
Butuh dukungan unsur unit terkait untuk menugaskan yang
kompeten di bidangnya yang dibutuhkan untuk Perhutanan
Sosial
9 Tidak ada anggaran fasilitasi usulan di unit
kerja tingkat tapak
Perlud disediakan anggaran untuk kegiatan fasilitasi usulan
oleh pemerintah daerah (Provinsi melalui KPH dan
Kabupaten melalui OPD terkait)
10 Pendampingan melakukan pemungutan biaya
kepada masyarakat pemohon
Butuh dukungan aparat keamanan daerah (penanganan
pungutan liar), Ditjen Gakum,Peraturan ketentuan Sanksi
Hukum, Code of Conduct Pendampingan dan sertifikasi
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI
27
No Permasalahan Alternatif Solusi
12 Tim vertek yang kompeten jumlahnya masih terbayas Butuh dukungan BP2SDM, Pemerintah Daerah
dalam peningkatan kapasitas Tim Vertek melalui
Coaching Clinic dan Pelatihan-Pelatihan
terstruktur dan sertifikasi
13 Permohonan yang ditunggangi Free Rider Butuh kecermatan saat melakukan verifikasi dan
Tim Vertek yang berpengalaman/tangguh
14 Pendamping masyarakat pra izin kurang memahami
terkait pengusulan izin PS baik dari pengetahuan dan
kemampuan teknis pendampingan
Butuh dukungan BP2SDM, Pemerintah Daerah
(Bakorluh), dalam pembekalan dan pelatihan
pendamping pra-ijin dan sertifikasi
pendampingan
15 Kurangnya Sosialisasi Perhutanan Sosial Butuh dukungan pemerintah daerah untuk
pelaksanaan sosialisasi di provinsi, kabupaten dan
tingkat tapak
16 Anggaran KLHK terbatas Butuh dukungan K/L, pemda dalam
pendampingan dan peningkatan ekonomi
masyarakat.
ANGGARAN PELAYANAN AKSES LEGAL
Arah Kebijakan dan Strategi:
1. Menjadikan PS Program Prioritas Nasional
2. Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial (PS)
3. Sosialisasi dan Pendampingan dalam Fasilitasi Pemberian Akses PS
4. Kerja Bareng Jemput Bola dengan seluruh stakeholder pusat maupun daerah
5. Koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait
6. Pemberian akses By NIK By Address (Kerjasama dengan Dukcapil
7. Pembentukan Tim Penggerakan Percepatan PS dan Pembentukan Pokja PS di
Seluruh Provinsi
8. Pendampingan Pra Pemberian Izin PS
9. Pelatihan Assesor dan Parralegal Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Hutan
ANGGARAN PASKA AKSES LEGAL
Arah Kebijakan dan Strategi:
1. Pendampingan pasca pemberian izin perhutanan sosial
2. Penyediaan pendamping satu izin satu pendamping
3. Peningkatan kualitas tenaga pendamping (pelatihan, studi banding, pendidikan)
4. Pemberian bantuan alat ekonomi produktif/bang pesona
5. Akses pembiayaan melalui KUR dari HIMBARA
6. Menyediakan off taker/akses pasar.
7. Revitalisasi dan Penguatan SiNav agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
Pertimbangan Target Kinerja dan Anggaran:
Capaian 2015 – 2020 = 4,4 Jt Ha
Target Tahun 2020 – 2024 = 8,5 Jt Ha
Target per tahun = 2 Jt Ha
Unit Cost/Ha = Rp 327.000 (IBC,2017)
Total Anggaran = Rp 2.779.500.000.000
Anggaran Pertahun = Rp 694.487.500.000
Pertimbangan Target Kinerja dan Anggaran:
Capaian 2015- 2020 = 7.405 KUPS
Target Tahun 2020 – 2024 = 45.200 KUPS
Target per tahun = 11.300 KUPS
Unit cost/KUPS = Rp 180.000.000/KUPS
Anggaran 2020 – 2024 (45.200 KUPS) = Rp 8.136.000.000.000
Proporsi KLHK = 32% * Rp 8.136.000.000.000 = Rp 2.603.520.000.000
Stakeholder = 68% * Rp. 8.136.000.000.000 = Rp 5.532.480.000.00
Kebutuhan/tahun KLHK = Rp 650.880.000.000
Kebutuhan Anggaran KLHK
I. Akses Kelola/Izin Perhutanan Sosial = Rp 694.487.500.000
II. Pasca izin perhutanan sosial = Rp 717.820.950.400
• Pengembangan Usaha PS = Rp 650.880.000.000
• Monev (GOKUPS) = Rp 2.400.000.000
Total Anggaran Pertahun = Rp 1.352.785.709.540
Alokasi Anggaran 2021:Rp. 363.461.912.000
Anggaran AKSES LEGAL 2021 37,5M termasuk HLN untuk
TARGET 250.000HA (RKP)
ANGGARANTARGET2 JUTAHEKTAR (?)
KOKREASI LINTAS K/L DAERAH
PERHUTANAN SOSIAL
PARADIGMA BARU
Sistem pengelolaan hutan lestari yang
dilaksanakan dalam Kawasan hutan
negara atau hutan hak/hutan adat
yang dilaksanakan oleh masyarakat
setempat atau masyarakat hukum adat
sebagai pelaku utama untuk
meningkatkan kesejahteraannya,
keseimbangan lingkungan dan
dinamika sosial budaya dalam
bentuk Hutan Desa, Hutan
Kemasyarakatan, Hutan Tanaman
Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Adat
dan Kemitraan Kehutanan.
PARADIGMA BARU
PENGELOLAAN HUTAN:
• Kolaborasi Lintas
Sektor
• Menuju
kesejahteraan
masyarakat dan fungsi
hutan lestari
• Internalisasi dalam
Pembangunan Daerah
SDGs
TERIMA KASIH
30

More Related Content

What's hot

Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidupmateri 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Yuningsih Yuningsih
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
Amien Saliwu
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifBagus ardian
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
Teguh Kristyanto
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Aulia Arif
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
Ryadhi EthniCitizen
 
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaPermen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaDeki Zulkarnain
 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
komunikasiosp
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
CIFOR-ICRAF
 
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan SosialPanduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
PERGUB Rktp jateng 2011 2030
PERGUB Rktp jateng 2011 2030PERGUB Rktp jateng 2011 2030
PERGUB Rktp jateng 2011 2030
Jhon Blora
 
Perhutanan Sosial.pptx
 Perhutanan Sosial.pptx Perhutanan Sosial.pptx
Perhutanan Sosial.pptx
MuhSuyutiHamsi
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Fitri Indra Wardhono
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
muhfidzilla
 
Rehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Rehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan IklimRehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Rehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim
CIFOR-ICRAF
 
Materi Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHK
Materi Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHKMateri Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHK
Materi Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHKAkademi Desa 4.0
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
ibram77
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Muliadin Forester
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 

What's hot (20)

Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidupmateri 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
 
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaPermen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan SosialPanduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
 
PERGUB Rktp jateng 2011 2030
PERGUB Rktp jateng 2011 2030PERGUB Rktp jateng 2011 2030
PERGUB Rktp jateng 2011 2030
 
Perhutanan Sosial.pptx
 Perhutanan Sosial.pptx Perhutanan Sosial.pptx
Perhutanan Sosial.pptx
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Rehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Rehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan IklimRehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Rehabilitasi Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim
 
Materi Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHK
Materi Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHKMateri Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHK
Materi Ngopi 14 - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh PSM KLHK
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 

Similar to Kebijakan akses legal ps

Gazetteer of Greenland
Gazetteer of GreenlandGazetteer of Greenland
Gazetteer of Greenland
peivhau
 
ANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquake
ANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquakeANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquake
ANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquake
ruvelalbino04
 
Tugas 1 anton
Tugas 1 antonTugas 1 anton
Tugas 1 anton
antonia789
 
++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]
++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]
++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]
Tapan Kumar Mohanta
 
Albay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines Forum
Albay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines ForumAlbay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines Forum
Albay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines Forum
Zaldy Santillan
 
Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum -- PART 2: Mayo...
Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum --  PART 2: Mayo...Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum --  PART 2: Mayo...
Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum -- PART 2: Mayo...
Zaldy Santillan
 
Governor Salceda Presentation during 3rd ERDT Congress
Governor Salceda Presentation during 3rd ERDT CongressGovernor Salceda Presentation during 3rd ERDT Congress
Governor Salceda Presentation during 3rd ERDT Congress
Zaldy Santillan
 
Social forestry in Indonesia
Social forestry in IndonesiaSocial forestry in Indonesia
Social forestry in Indonesia
CIFOR-ICRAF
 

Similar to Kebijakan akses legal ps (8)

Gazetteer of Greenland
Gazetteer of GreenlandGazetteer of Greenland
Gazetteer of Greenland
 
ANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquake
ANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquakeANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquake
ANGEL-VILLARICA-CONTIGENCY-PLAN. for earthquake
 
Tugas 1 anton
Tugas 1 antonTugas 1 anton
Tugas 1 anton
 
++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]
++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]
++05.10.2018 pp reviw meeting [autosaved]
 
Albay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines Forum
Albay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines ForumAlbay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines Forum
Albay Governor Salceda presentation during the 4th M&E Network Philippines Forum
 
Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum -- PART 2: Mayo...
Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum --  PART 2: Mayo...Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum --  PART 2: Mayo...
Albay Governor Salceda presentation at the PMS Arlegui Forum -- PART 2: Mayo...
 
Governor Salceda Presentation during 3rd ERDT Congress
Governor Salceda Presentation during 3rd ERDT CongressGovernor Salceda Presentation during 3rd ERDT Congress
Governor Salceda Presentation during 3rd ERDT Congress
 
Social forestry in Indonesia
Social forestry in IndonesiaSocial forestry in Indonesia
Social forestry in Indonesia
 

More from TV Desa

1. ppt bu diana
1. ppt bu diana1. ppt bu diana
1. ppt bu diana
TV Desa
 
2. ppt pak agus
2. ppt pak agus2. ppt pak agus
2. ppt pak agus
TV Desa
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik
TV Desa
 
4. ppt pak nurodin
4. ppt pak nurodin4. ppt pak nurodin
4. ppt pak nurodin
TV Desa
 
5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang
TV Desa
 
Data IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESA
Data IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESAData IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESA
Data IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESA
TV Desa
 
Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621
Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621
Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621
TV Desa
 
Materi global value financing final
Materi global value financing finalMateri global value financing final
Materi global value financing final
TV Desa
 
Company profile Eden Farm
Company profile Eden FarmCompany profile Eden Farm
Company profile Eden Farm
TV Desa
 
Skema Kemitraan Eden Farm
Skema Kemitraan Eden FarmSkema Kemitraan Eden Farm
Skema Kemitraan Eden Farm
TV Desa
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
TV Desa
 
Nomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan Kabupaten
Nomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan KabupatenNomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan Kabupaten
Nomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan Kabupaten
TV Desa
 
DRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping Desa
DRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping DesaDRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping Desa
DRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping Desa
TV Desa
 
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping DesaMonev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
TV Desa
 
014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat
014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat
014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat
TV Desa
 
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
TV Desa
 
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset DesaSarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
TV Desa
 
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN ManokwariAdvokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
TV Desa
 
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
TV Desa
 
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desaPenjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
TV Desa
 

More from TV Desa (20)

1. ppt bu diana
1. ppt bu diana1. ppt bu diana
1. ppt bu diana
 
2. ppt pak agus
2. ppt pak agus2. ppt pak agus
2. ppt pak agus
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik
 
4. ppt pak nurodin
4. ppt pak nurodin4. ppt pak nurodin
4. ppt pak nurodin
 
5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang
 
Data IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESA
Data IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESAData IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESA
Data IDM 2021 untuk Indikasi SDGs DESA
 
Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621
Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621
Sosialisasi layanan program bpjs tk kemendes 160621
 
Materi global value financing final
Materi global value financing finalMateri global value financing final
Materi global value financing final
 
Company profile Eden Farm
Company profile Eden FarmCompany profile Eden Farm
Company profile Eden Farm
 
Skema Kemitraan Eden Farm
Skema Kemitraan Eden FarmSkema Kemitraan Eden Farm
Skema Kemitraan Eden Farm
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
Nomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan Kabupaten
Nomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan KabupatenNomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan Kabupaten
Nomor Telepon SAPA DESA Kemendesa PDTT Nasional dan Kabupaten
 
DRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping Desa
DRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping DesaDRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping Desa
DRP - Daily Report Sebagai BIG Data Pendamping Desa
 
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping DesaMonev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
Monev Dana Desa Aplikasi Pendataan Pendamping Desa
 
014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat
014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat
014. memajukan bumdes melalui kenitraan dan pemberdayaan masyarakat
 
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
 
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset DesaSarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
 
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN ManokwariAdvokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
Advokasi Panjang dan Berliku Beras ASN Manokwari
 
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
 
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desaPenjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
 

Recently uploaded

一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单
yhkoc
 
一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单
一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单
一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单
enxupq
 
Tabula.io Cheatsheet: automate your data workflows
Tabula.io Cheatsheet: automate your data workflowsTabula.io Cheatsheet: automate your data workflows
Tabula.io Cheatsheet: automate your data workflows
alex933524
 
Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)
Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)
Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)
TravisMalana
 
一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单
一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单
一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单
ocavb
 
Empowering Data Analytics Ecosystem.pptx
Empowering Data Analytics Ecosystem.pptxEmpowering Data Analytics Ecosystem.pptx
Empowering Data Analytics Ecosystem.pptx
benishzehra469
 
The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...
The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...
The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...
jerlynmaetalle
 
一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单
一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单
一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单
ewymefz
 
一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单
一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单
一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单
vcaxypu
 
Jpolillo Amazon PPC - Bid Optimization Sample
Jpolillo Amazon PPC - Bid Optimization SampleJpolillo Amazon PPC - Bid Optimization Sample
Jpolillo Amazon PPC - Bid Optimization Sample
James Polillo
 
standardisation of garbhpala offhgfffghh
standardisation of garbhpala offhgfffghhstandardisation of garbhpala offhgfffghh
standardisation of garbhpala offhgfffghh
ArpitMalhotra16
 
做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样
做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样
做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样
axoqas
 
一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单
一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单
一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单
ewymefz
 
Criminal IP - Threat Hunting Webinar.pdf
Criminal IP - Threat Hunting Webinar.pdfCriminal IP - Threat Hunting Webinar.pdf
Criminal IP - Threat Hunting Webinar.pdf
Criminal IP
 
Business update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMI
Business update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMIBusiness update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMI
Business update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMI
AlejandraGmez176757
 
一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单
一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单
一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单
ukgaet
 
一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单
nscud
 
一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单
一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单
一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单
ewymefz
 
一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单
一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单
一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单
vcaxypu
 
【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】
【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】
【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】
NABLAS株式会社
 

Recently uploaded (20)

一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CU毕业证)卡尔顿大学毕业证成绩单
 
一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单
一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单
一比一原版(QU毕业证)皇后大学毕业证成绩单
 
Tabula.io Cheatsheet: automate your data workflows
Tabula.io Cheatsheet: automate your data workflowsTabula.io Cheatsheet: automate your data workflows
Tabula.io Cheatsheet: automate your data workflows
 
Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)
Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)
Malana- Gimlet Market Analysis (Portfolio 2)
 
一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单
一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单
一比一原版(TWU毕业证)西三一大学毕业证成绩单
 
Empowering Data Analytics Ecosystem.pptx
Empowering Data Analytics Ecosystem.pptxEmpowering Data Analytics Ecosystem.pptx
Empowering Data Analytics Ecosystem.pptx
 
The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...
The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...
The affect of service quality and online reviews on customer loyalty in the E...
 
一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单
一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单
一比一原版(IIT毕业证)伊利诺伊理工大学毕业证成绩单
 
一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单
一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单
一比一原版(RUG毕业证)格罗宁根大学毕业证成绩单
 
Jpolillo Amazon PPC - Bid Optimization Sample
Jpolillo Amazon PPC - Bid Optimization SampleJpolillo Amazon PPC - Bid Optimization Sample
Jpolillo Amazon PPC - Bid Optimization Sample
 
standardisation of garbhpala offhgfffghh
standardisation of garbhpala offhgfffghhstandardisation of garbhpala offhgfffghh
standardisation of garbhpala offhgfffghh
 
做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样
做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样
做(mqu毕业证书)麦考瑞大学毕业证硕士文凭证书学费发票原版一模一样
 
一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单
一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单
一比一原版(BU毕业证)波士顿大学毕业证成绩单
 
Criminal IP - Threat Hunting Webinar.pdf
Criminal IP - Threat Hunting Webinar.pdfCriminal IP - Threat Hunting Webinar.pdf
Criminal IP - Threat Hunting Webinar.pdf
 
Business update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMI
Business update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMIBusiness update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMI
Business update Q1 2024 Lar España Real Estate SOCIMI
 
一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单
一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单
一比一原版(UVic毕业证)维多利亚大学毕业证成绩单
 
一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单
一比一原版(CBU毕业证)卡普顿大学毕业证成绩单
 
一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单
一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单
一比一原版(NYU毕业证)纽约大学毕业证成绩单
 
一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单
一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单
一比一原版(ArtEZ毕业证)ArtEZ艺术学院毕业证成绩单
 
【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】
【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】
【社内勉強会資料_Octo: An Open-Source Generalist Robot Policy】
 

Kebijakan akses legal ps

  • 1. AKSES LEGAL PERHUTANAN SOSIAL Ir. Erna Rosdiana,MSi Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial
  • 3. 3 MAKNA AKSES LEGAL PERHUTANAN SOSIAL Makna Akses legal PS: a. Perlindungan hukum negara atas masyarakat yang hidup dan penghidupannya (petani hutan) tergantung langsung thd SDH (Menghilangkan adanya warna negara yang hidup dan penghidupannya illegal) b. Membuka akses pelayanan dasar dan pelayanan pembangunan lainnya dari sektor terkait c. Kepastian hukum atas usaha-usaha masyarakat yang bersumber dari SDH dalam mendukung perekonomian daerah/nasional, dan meningkatkan keberdayaan usahanya. d. Alat pengendalian terhadap aktifitas masyarakat dalam kawasan hutan. MANDAT UU 41/1999 : Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Yang diberi mandat pengurusan hutan adalah menteri yang membidangi kehutanan. Kawasan Hutan terdiri dari Hutan Negara dan Hutan Hak. Siapa pun yang melakukan usaha atau beraktivitas dalam Kawasan hutan negara perlu persetujuan atau ijin dari Menteri atas nama pemerintah.
  • 4. PEMERATAAN EKONOMI LAHAN KESEMPATAN KAPASITAS SDM Land Tenure Right (UUPA No.5/1960) • Korporasi perkebunan BUMN/ swasta dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) • Kepada perorangan/badan hukum dalam bentuk SHM (sertifikat hak milik) • Asset Agrarian Reform ASSET ForestTenure Right (UU No.41/1999) (UU No.5/1967) • Hak kelola Hutan Negara untuk Kelompok Masyarakat setempat selama 35 tahun • AccessAgrarian Reform ACCESS *Dari Kawasan Hutan *Diluar Kawasan Hutan PERHUTANAN SOSIAL TORA 4,1 Juta Ha 4,9 Juta Ha 12,7 Juta Ha KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI (PERPRES NO. 56 TAHUN 2018)
  • 6. PERHUTANAN SOSIAL Sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Adat dan Kemitraan Kehutanan.
  • 7. STAKEHOLDER S Kementerian Terkait: • Kemenko Bidang Perekonomian; • Kementerian Dalam Negeri; • Kementerian Desa • Kementerian Pertanian • Kementerian Pariwisata • Kemenko Koperasi dan UKM • Kemenko Kominfo • Badan ekonomi kreatif • BPPT • Kementerian/Lembaga terkait lainnya KLHK • Ditjen PSKL (Setditjen, Dit. PKPS, Dit. PKTHA, Dit. BUPSHA, Dit. KL) • Ditjen PKTL (Dit. RPP) • Ditjen PHPL (Dit. KPHP) • Ditjen KPHL (Dit. KPHL) • Ditjen KSDAE (Dit. KK) • BP2SDM (Pusluh) • UPT-KLHK (BPSKL, BPKH, BPHP , BPDASHL, Balai TN, Balai KSDAE) OPD Provinsi : • Sekretariat Provinsi Sulawesi Selatan • Bappeda Provinsi • Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan • OPD Provinsi terkait OPD kabupaten • Bappeda Kabupaten • Dinas Lingkungan Hidup • Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa • Dinas Sosial • Dinas Kesehatan • Dinas Pertanian • Dinas Koperasi dan UKM • Dinas Pariwisata • Dinas Komunikasi dan Informasi • Protokol/Bagian Humas • OPD terkait lainnya LSM :Nasional,Lokal AKADEMISI TINGKAT TAPAK  Masyarakat Desa Hutan  Petugas lapang (Penyuluh, Polhut, Pendamping)  Kepala Desa dan perangkat desa  Camat  Petugas KPH Pimpinan Daerah: • Gubernur • Bupati /Walikota KELOMPOK MILLENIAL KELOMPOK PEREMPUAN MEDIA, JASA PENGIRIMAN DUNIA USAHA
  • 8. Pemberian akses kelola Perhutanan Sosial harus aman dan tepat sasaran. • miskin • berlahan sempit / tidak berlahan • di dalam / pinggir kawasan hutan 8 ARAHAN PRESIDEN KEPADA MENTERI LHK
  • 9. 9 1.Untuk memberi kepastian, ketenangan, ketentraman. 2.Usaha Kehutanan membutuhkan waktu yang cukup panjang karena berbasis pada hasil hutan yang berasal dari pohon atau jenis lainnya dalam satu kesatuan ekosistem. 3.Memberi peluang untuk menerapkan sistem pengelolaan hutan lestari. Jenis-jenis pemanfaatan hutan SESUAI FUNGSI HUTAN: 1.Pemanfaatan Kawasan Hutan 2.Pemanfaatan Jasa Lingkungan (Wisata Alam, Jasa Air, Karbon) 3.Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu 4.Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu
  • 10. RAMBU-RAMBU PERHUTANAN SOSIAL 1. Masyarakat menjadi legal dalam kawasan hutan 2. Program Pemerintah dan CSR dapat masuk ke masyarakat di sekitar dan dalam hutan 3. Tidak bisa diperjualbelikan 4. Tidak bisa diwariskan 5. Tidak bisa ditanami sawit IZIN BISA DICABUT EVALUASI SAFEGUARD 1. Masyarakat mengorganisasikan dirinya berdasarkan kebutuhan (People Organization by the Necessity) 2. Padat Karya (Labor Intensive) PRINSIP  Perhutanan Sosial Bukan TORA  Perhutanan Sosial Bukan Bagi-bagi Lahan  Perhutanan Sosial Bukan Sertifikasi Hutan Negara 10
  • 11. ALOKASI 12,7 JT HA MELALUI PIAPS (PETA INDIKATIF DAN AREAL PERHUTANAN SOSIAL) Revisi 5 dengan Keputusan Menteri LHK Nomor SK 2.111/MENLHK-PKTL/REN/PLA.0/4/2020 Tanggal 21 April 2020 NAD 466.267 HA Sumut 569.811 HA Riau 1.311.840 HA Sumbar 676.473 HA Jambi 367.294 HA Bengkulu 147.199 HA Sumsel 378.594 HA Lampung 383.594 HA Babel 146.874 HA Kepri 157.102 HA Banten 8.790 HA Jabar 27.024 HA Jateng 35.448 HA DIY 3.561 HA Jatim 138.620 HA Bali 15.887 HA NTB 311.666 HA NTT 519.818 HA Kalbar 1.500.924 HA Kaltara 258.776 HA Kalteng 1.100.745 HA Kaltim 423.704 HA Kalsel 148.416 HA Sulsel 347.427 HA Sultra 342.209 HA Sulbar 105.887 HA Sulteng 399.616 HA Gorontalo 50.718 HA Sulut 123.828 HA Maluku 232.829 HA Maluku Utara 194.746 HA Papua Barat 650.476 HA Papua 2.365.708 HA Sumber: Ditjen PKTL KET: TIAP 6 BULAN SEKALI DITINJAU KEMBALI 11 Mengalami kenaikan seluas 286.157 Ha dari PIAPS rev IV
  • 12. DATA SEBARAN AREAL PIAPS REVISI V (SK 2111/MENLHK-PKTL/REN/PLA.0/4/2020) PER PROVINSI 10
  • 13. REALISASI 4.500.293,88 Ha ± 929.892 KK 6.899 Unit SK Ijin/Hak Realisasi per Tahun Realisasi per Skema 1 HD 1,706,326.15 2 HKM 820,318.81 3 HTR 354,202.68 4 A. KULIN KK 441,209.75 B. IPHPS 30,579.49 5 HA*) 1,147,657.00 4,500,293.88 KEMITRAAN KEHUTANAN JUMLAH NO SKEMA LUAS (HA) 454,680.31 100,323.03 156,841.20 522,574.26 1,233,573.03 1,563,261.37 396,165.00 72,875.68 109,797.0 26,832.0 38,083.0 156,288.0 283,455.0 228,174.0 65,848.0 21,415.0 3,215.0 129.0 192.0 505.0 1,305.0 1,059.0 388.0 106.0 2007-2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Luas (Ha) Jumlah KK Jumlah Unit SK *) - Penetapan Hutan Adat = 56.903 Ha - Indikatif Hutan Adat = 1.090.754 Ha Alokasi Capaian LUAS (Ha) LUAS (Ha) 1 ACEH 466,267 234,196.38 53 19,254 2 SUMATERA UTARA 569,811 67,958.04 136 17,028 3 SUMATERA BARAT 676,473 232,789.09 248 132,908 4 RIAU 1,311,840 126,431.36 82 25,529 5 JAMBI 367,294 202,619.97 414 35,909 6 SUMATERA SELATAN 378,594 123,260.59 185 27,541 7 BENGKULU 147,199 72,984.28 123 13,380 8 LAMPUNG 383,594 218,287.29 331 79,586 9 KEP BANGKA BELITUNG 146,874 40,299.82 366 9,412 10 KEP RIAU 157,102 32,695.00 25 3,444 11 JAKARTA - - - - 12 JAWA BARAT 27,024 32,700.39 126 18,584 13 JAWA TENGAH 35,449 37,106.84 85 19,066 14 YOGYAKARTA 3,561 1,565.88 45 5,005 15 JAWA TIMUR 138,620 148,733.80 308 98,497 16 BANTEN 8,790 18,509.40 28 10,870 17 BALI 15,887 18,452.29 90 55,663 18 NUSA TENGGARA BARAT 311,666 36,692.83 161 25,797 19 NUSA TENGGARA TIMUR 519,818 55,013.78 215 17,889 20 KALIMANTAN BARAT 1,500,923 567,389.93 188 70,170 21 KALIMANTAN TENGAH 1,100,745 265,990.77 182 24,143 22 KALIMANTAN SELATAN 148,416 63,828.29 130 16,766 23 KALIMANTAN TIMUR 423,704 213,669.47 100 12,513 24 KALIMANTAN UTARA 258,776 468,643.92 74 9,724 25 SULAWESI UTARA 123,828 37,104.35 207 4,460 26 SULAWESI TENGAH 399,616 207,776.30 1,226 26,315 27 SULAWESI SELATAN 347,427 302,876.95 629 55,398 28 SULAWESI TENGGARA 342,209 89,419.32 204 16,846 29 GORONTALO 50,714 18,549.01 126 9,913 30 SULAWESI BARAT 105,887 47,075.82 471 5,994 31 MALUKU 232,829 186,424.72 121 25,102 32 MALUKU UTARA 194,746 154,126.83 114 24,900 33 PAPUA BARAT 650,476 66,196.19 60 7,468 34 PAPUA 2,365,708 110,924.99 46 4,818 13,911,867 4,500,293.88 6,899 929,892 TOTAL JML KK REALISASI JML SK (Unit) NO PROVINSI
  • 15. 3 JUTA LASIMIN KELOLA 400 TRILIUN RUPIAH NILAI EKONOMI POTENSI PERHUTANAN SOSIAL DALAM MENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH/NASIONAL 4,5 juta HEKTAR 929.892 KELUARGA 139 TRILYUN RUPIAH NILAI EKONOMI 12,7 juta hektat/ Nilai Ekonomi 400 T
  • 17. 17 Sinergitas lintas sektor Harmonisasi tahubja pusat, provinsi dan kabupaten Penguatan Pendampingan tingkat tapak Penguatan Pokja PPS dan KPH STRATEGIPERCEPATAN 2021 1 2 3 4
  • 18. 18 Masyarakat/ Lembaga Desa/ Koperasi/ Masyarakat Hukum Adat Kawasan Hutan (Hutan Produksi, Hutan Lindung, Hutan Konservasi) Penerima Ijin/ Hak Kelola/ Pengakuan dan Perlindungan pengelolaan kawasan hutan Fasilitasi Pengembangan Usaha : - Penyusunan RKU/RP/RKT - Pembentukan Lembaga Usaha/koperasi - Peningkatan Kewirausahaan (pelatihan/sekolah lapang, studi banding) - Bibit Unggul - Teknologi - Infrastruktur/sarpras - Pembiayaan Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) Permohonan akses kelola PS 1 PEMBERIAN AKSES KELOLA KAWASAN HUTAN PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK (KELOLA KAWASAN, KELEMBAGAAN, DAN USAHA) PENDAMPINGAN (KPH, PENYULUH, LSM) BP2SDM, PDASHL, PKTL, KSDAE, PHPL, BRG BP2SDM, PHPL, PDASHL,KSDAE, LITBANG, PPI INTERNAL KLHK Kemenko Marvest, Kemenko Perekonomian, Kemendagri, Kemendes, Kemenkominfo, Kemepolhukam, Pemda, TNI-POLRI, LSM/NGO, DLL Kemen Pertanian, Kemenko KUKM, Kemen Perindustrian, Kemendes, KEMEN PUPR, Kemen Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Pemda, LSM/NGO, Perguruan Tinggi, DLL EKSTERNAL KLHK 1 8 Strategi 1 : SINERGITAS LINTAS SEKTOR
  • 19. PERAN K/L TERKAIT  Kemenko Maritim dan Investasi mengkordinir kolaborasi antar Kementerian/Lembaga dalam implementasi Perhutanan Sosial;  Kemenko Perekonomian mengkordinasikan K/L terkait dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui Perhutanan Sosial  Kementerian Dalam Negeri memfasilitasi hubungan kerja harmonis pemerintah pusat dan daerah (provinsi/kabupaten/kota) dan memastikan anggran melalui RPJMD untuk meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis Perhutanan Sosial (pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, pertumbuhan ekonomi) di desa-desa sekitar hutan;  Kementerian Desa dan PDTT memprioritaskan progran Pembangunan Desa Mandiri di desa-desa sekitar kawasan hutan yang terintegrasi dengan program Perhutanan Sosial;  Kementerian teknis, mendukung/memfasilitasi peningkatan produksi, pengembangan usaha, pasar, permodalam
  • 20.
  • 21. 21 • UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan kewenganan Provinsi, KPH pengelola di tingkat tapak. • UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa; Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat melalui kegiatan-kegiatan pengelolaan usaha ekonomi produktif serta pengelolaan sarana dan prasarana ekonomi • Perlu harmonisasi antar pusat (K/L) dan daerah (provinsi, kota/kabupaten) untuk meningkatkan koordinasi yang lebih efektif. • Sinergisitas program Perhutanan Sosial merupakan kerja lintas k/l dan pemerintah daerah serta para pihak yang berkelanjutan, maju dan inovatif. Strategi 2: HARMONISASI TATA HUBUNGAN KERJA PUSAT DAN DAERAH
  • 22. PERAN PEMERINTAH DAERAH • Skenario Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Perhutanan Sosial (sinkronisasi provinsi dan kabupaten), membangun wilayah-wilayah pengembangan terintegrasi (Integrated Development Area) • Peningkatan kapasitas SDM, Regulasi daerah, RPJMD, • Pokja PPS Provinsi melibatkan pemerintah kabupaten melibatkan • Peningkatan kapasitas pendampingan masyarakat • Bimbingan teknis pengeloaan hutan oleh KPH 22
  • 23. 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑖𝑛𝑔 : Penyuluh Kehutanan, penyuluh Desa, Penyuluh Pertanian, LSM Alur Pelaporan Masyarakat desa di dalam dan sekitar hutan pelaku pengelola Perhutanan Sosial Level Kabupaten pada KPH Level Tingkat Tapak POKJA PPS Koordinator Pendamping Pendamping Level Provinsi Koordinator Pendamping Koordinator Pendamping Pendamping Pendamping Strategi 3: Penguatan Pendampingan Tingkat Tapak
  • 24. 24 • Pembentukan PokjaNasional Percepatan PerhutananSosial denganunsur-unsur K/LterkaitolehKemenko. • Keanggotaan PokjaPPSdaerah diperluas dengan melibatkanOPD terkaitdan pemerintahkabupaten,ditetapkanGubernur • Komunikasiintensif,Mentoringdan Fasilitasiparalel PokjaNasional,PokjaDaerah, KPH dan pemerintahdaerah • TP2PS membantuKLHKsebagai fasilitatordalam pelaksanaanpercepatan PerhutananSosial. • TP2PS ditetapkanolehDirjenPSKL Strategi 4 : PENGUATAN POKJA PPS, TP2PS DAN KPH
  • 25. PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI 25 No Permasalahan Alternatif Solusi 1 Terdapat Kasus-kasus Pasca Izin yang sedang ditangani : - HKm 20 Kasus - HD 3 Kasus - IPHPS 4 Kasus - Kulin KK 2 Kasus - HTR 9 Kasus Butuh bantuan unit kerja lain khususnya Dit. PKTHA, Dit. BUPSHA, Ditjen Gakum dan Ditjen terkait lingkup KLHK, Kemendagri, Kemenko Polhukam, TNI/POLRI, Pemerintah Daerah. 2 Batas Desa dalam kawasan hutan (prinsipnya batas desa dalam Kawasan tidak ada, namun perlu kesepakatan antar desa dalam Pengelolaan PS) Butuh dukungan Kemendagri dan pemerintah daerah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat 3 HGU dalam kawasan hutan Butuh dukungan Ditjen PKTL,Ditjen Gakum, Kementerian ATR/BPN, Kementerian BUMN, Pemerintah Daerah 4 Sawit dalam kawasan hutan Butuh dukungan Ditjen Gakum, Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Daerah 5 Klaim adat dari masyarakat setempat Butuh dukungan Dit. PKTHA, Kemendagri, Kemenko PMK, Kemenko Polhukam dan Pemerintah Daerah
  • 26. PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI 26 No Permasalahan Alternatif Solusi 6 Klaim kepemilikan lahan dalam kawasan hutan Butuh dukungan Ditjen PKTL, Kemen ATR/BPN, Pemerintah Daerah 7 Bloking KPH tidak sesuai dengan fakta lapangan Butuh Dukungan Ditjen PHPL, Ditjen PDASHL, Pemerintah Daerah 8 Anggota Vertek yang ditugaskan dari unsur terkait sering tidak kompeten Butuh dukungan unsur unit terkait untuk menugaskan yang kompeten di bidangnya yang dibutuhkan untuk Perhutanan Sosial 9 Tidak ada anggaran fasilitasi usulan di unit kerja tingkat tapak Perlud disediakan anggaran untuk kegiatan fasilitasi usulan oleh pemerintah daerah (Provinsi melalui KPH dan Kabupaten melalui OPD terkait) 10 Pendampingan melakukan pemungutan biaya kepada masyarakat pemohon Butuh dukungan aparat keamanan daerah (penanganan pungutan liar), Ditjen Gakum,Peraturan ketentuan Sanksi Hukum, Code of Conduct Pendampingan dan sertifikasi
  • 27. PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI 27 No Permasalahan Alternatif Solusi 12 Tim vertek yang kompeten jumlahnya masih terbayas Butuh dukungan BP2SDM, Pemerintah Daerah dalam peningkatan kapasitas Tim Vertek melalui Coaching Clinic dan Pelatihan-Pelatihan terstruktur dan sertifikasi 13 Permohonan yang ditunggangi Free Rider Butuh kecermatan saat melakukan verifikasi dan Tim Vertek yang berpengalaman/tangguh 14 Pendamping masyarakat pra izin kurang memahami terkait pengusulan izin PS baik dari pengetahuan dan kemampuan teknis pendampingan Butuh dukungan BP2SDM, Pemerintah Daerah (Bakorluh), dalam pembekalan dan pelatihan pendamping pra-ijin dan sertifikasi pendampingan 15 Kurangnya Sosialisasi Perhutanan Sosial Butuh dukungan pemerintah daerah untuk pelaksanaan sosialisasi di provinsi, kabupaten dan tingkat tapak 16 Anggaran KLHK terbatas Butuh dukungan K/L, pemda dalam pendampingan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
  • 28. ANGGARAN PELAYANAN AKSES LEGAL Arah Kebijakan dan Strategi: 1. Menjadikan PS Program Prioritas Nasional 2. Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial (PS) 3. Sosialisasi dan Pendampingan dalam Fasilitasi Pemberian Akses PS 4. Kerja Bareng Jemput Bola dengan seluruh stakeholder pusat maupun daerah 5. Koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait 6. Pemberian akses By NIK By Address (Kerjasama dengan Dukcapil 7. Pembentukan Tim Penggerakan Percepatan PS dan Pembentukan Pokja PS di Seluruh Provinsi 8. Pendampingan Pra Pemberian Izin PS 9. Pelatihan Assesor dan Parralegal Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Hutan ANGGARAN PASKA AKSES LEGAL Arah Kebijakan dan Strategi: 1. Pendampingan pasca pemberian izin perhutanan sosial 2. Penyediaan pendamping satu izin satu pendamping 3. Peningkatan kualitas tenaga pendamping (pelatihan, studi banding, pendidikan) 4. Pemberian bantuan alat ekonomi produktif/bang pesona 5. Akses pembiayaan melalui KUR dari HIMBARA 6. Menyediakan off taker/akses pasar. 7. Revitalisasi dan Penguatan SiNav agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Pertimbangan Target Kinerja dan Anggaran: Capaian 2015 – 2020 = 4,4 Jt Ha Target Tahun 2020 – 2024 = 8,5 Jt Ha Target per tahun = 2 Jt Ha Unit Cost/Ha = Rp 327.000 (IBC,2017) Total Anggaran = Rp 2.779.500.000.000 Anggaran Pertahun = Rp 694.487.500.000 Pertimbangan Target Kinerja dan Anggaran: Capaian 2015- 2020 = 7.405 KUPS Target Tahun 2020 – 2024 = 45.200 KUPS Target per tahun = 11.300 KUPS Unit cost/KUPS = Rp 180.000.000/KUPS Anggaran 2020 – 2024 (45.200 KUPS) = Rp 8.136.000.000.000 Proporsi KLHK = 32% * Rp 8.136.000.000.000 = Rp 2.603.520.000.000 Stakeholder = 68% * Rp. 8.136.000.000.000 = Rp 5.532.480.000.00 Kebutuhan/tahun KLHK = Rp 650.880.000.000 Kebutuhan Anggaran KLHK I. Akses Kelola/Izin Perhutanan Sosial = Rp 694.487.500.000 II. Pasca izin perhutanan sosial = Rp 717.820.950.400 • Pengembangan Usaha PS = Rp 650.880.000.000 • Monev (GOKUPS) = Rp 2.400.000.000 Total Anggaran Pertahun = Rp 1.352.785.709.540 Alokasi Anggaran 2021:Rp. 363.461.912.000 Anggaran AKSES LEGAL 2021 37,5M termasuk HLN untuk TARGET 250.000HA (RKP) ANGGARANTARGET2 JUTAHEKTAR (?) KOKREASI LINTAS K/L DAERAH
  • 29. PERHUTANAN SOSIAL PARADIGMA BARU Sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Adat dan Kemitraan Kehutanan. PARADIGMA BARU PENGELOLAAN HUTAN: • Kolaborasi Lintas Sektor • Menuju kesejahteraan masyarakat dan fungsi hutan lestari • Internalisasi dalam Pembangunan Daerah SDGs