Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya Pemerintah untuk mempercepat penanganan kawasan kumuh perkotaan dan mendukung gerakan 100-0-100 dengan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya serta membangun infrastruktur berbasis masyarakat. Program ini bertujuan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar di kawasan kumuh untuk mendukung permukiman yang layak,
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran I - Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Batang Tubuh RDTR
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Batang Tubuh RDTR
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran I - Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Batang Tubuh RDTR
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Batang Tubuh RDTR
Instrumen pengendalian pemanfaattan ruang di Indonesia.
Sebuah rekomendasi untuk memasukkan aspek-aspek science dan lingkungan hidup dalam proses tata ruang di Indonesia
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Iman Soedrajat (Direktur Tata Ruang Nasional, KemenPU) dalam Sosialisasi Raperpres RTR Pulau Papua dan Kepulauan maluku di Ambon 1 Oktober 2013
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Instrumen pengendalian pemanfaattan ruang di Indonesia.
Sebuah rekomendasi untuk memasukkan aspek-aspek science dan lingkungan hidup dalam proses tata ruang di Indonesia
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Iman Soedrajat (Direktur Tata Ruang Nasional, KemenPU) dalam Sosialisasi Raperpres RTR Pulau Papua dan Kepulauan maluku di Ambon 1 Oktober 2013
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
PERTEMUAN PUSAT DAN DAERAH DALAM RANGKA PENGANGGARAN SPM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMDA BIDANG PERUMAHAN DAN PEKERJAAN UMUM
JAKARTA, 26 SEPTEMBER 2011
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Oswar Mungkasa
Disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat pada Pra Seminar Nasional Penanganan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Jakarta 18 September 2012
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
2. 2
PROFIL
PERMUKIM
AN
KABUPATEN
JEMBER
1
2
3
KONDISI UMUM PERMUKIMAN
• Sekitar 9,12% rumah tangga dari 64,1 juta rumah tangga di Indonesia
tinggal di dalam kondisi rumah yang tidak layak huni
• Terdapat 38.431 Ha kawasan permukiman kumuh perkotaan yang
tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia
• Populasi perkotaan di Indonesia meningkat tajam antara 2000-2010,
dari 7400 orang per kilometer persegi menjadi 9400 orang per
kilometer persegi
• Diestimasikan 68% penduduk Indonesia akan tinggal di kota pada
tahun 2025
Amanat UUD’45 Pasal 28H Ayat 1
“Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
RPJMN
2015-2019
Latar Belakang
3. MM.DD.20XX
ADD A FOOTER
3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
KOLABORASI
PENANGANAN
KUMUH
PEMERINTAH
KOTA/KAB
MASYARAKA
T
STAKEHOLDER
PEMERINTAH
PROPINSI
PEMERINTAH
PUSAT
4. 4
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Merupakan upaya strategis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, dalam
rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat peran Pemerintah Daerah dalam percepatan
penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020.
.
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Menggunakan sinergi platform kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten/Kota
serta Pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan dan geraan 100-
0-100 dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk
mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
5. 5
RUANG LINGKUP PROGRAM
PEMETAAN SWADAYA UNTUK
PROFIL KUMUH & PERENCANAAN
PARTISIPATIF PENANGANAN
KUMUH
LOKASI
PENANGANAN
KUMUH/PENINGKA
TAN KUALITAS
2016
2017
PELAKSANAAN KEGIATAN ND/PLPBK UNTUK
INVESTASI INFRASTUKTUR PENANGANAN
KUMUH DI 2.594 KEL/DESA
INVESTASI INFRASTRUKTUR
PENANGANAN KUMUH DI 100
KOTA/KAB
KEGIATAN PENGELOLAAN UNTUK
MENCEGAH MENJADI KUMUH
KEMBALI
LOKASI PENCEGAHAN KUMUH
PEMETAAN SWADAYA &
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
2016
PELAKSANAAN KEGIATAN
KOLABORASI KOTA DI 153
KOTA/KAB
KEGIATAN INFRASTRUKTUR
PENCEGAHAN (SUSTAINABLE
LIVELIHOOD) DI 8.473
KEL/DESA
2021
2021
6. WILAYAH 1 - IDB
Provinsi : 15
Kabupaten/Kota : 116
Kel/Desa : 4.924
Kawasan Kumuh (Ha) : 11.515
NSUP – KOTAKU
Provinsi : 34
Kabupaten/Kota : 269
Kel/Desa : 11.067
Kawasan Kumuh (Ha) : 23.656
PETA SEBARAN LOKASI KUMUH NSUP
TOTAL = 23.656 HEKTAR
WILAYAH 2- WB
Provinsi : 19
Kabupaten/Kota : 153
Kel/Desa : 6.143
Kawasan Kumuh (Ha) : 12.141
PETA SEBARAN LOKASI KUMUH
8. LUAS WILAYAH:
47.922 km2
POPULASI PENDUDUK:
42.030.633 (2017) Jiwa
19,288,006 Jiwa
19,787,146 Jiwa
KEPADATAN:
820 Jiwa/km2
KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TIMUR
9. 9
KEPADATAN TINGGI :
1. Kecamatan Kaliwates
2. Kecamatan Sumbersari
3. Kecamatan Patrang
=> kawasan perkotaan Jember dg berfungsi
melayani kegiatan skala provinsi atau
beberapa kabupaten (PKW).
KEPADATAN RENDAH:
1. Kecamatan Tempurejo
2. Kecamatan Silo
3. Kecamatan Panti
=> Kawasan Perdesaan dg fungsi PPL (pusat
permukiman dengan kegiatan skala antar desa)
BENCANA
Rawan angin kencang dan puting beliung
(semua kecamatan)
Rawan Banjir
Rawan gempa bumi (semua kecamatan)
Rawan kekeringan
Rawan letusan gunung
Rawan tanah longsor
Rawan tsunami
KEPADATANPENDUDUK
LUAS WILAYAH
329.334 Ha
WIL.ADMINISTRATIF
31
247
KECAMATAN
DS/ KEL.
KETINGGIAN
0 - 3.300 mdpl
Sungai Bedadung : bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah
Sungai Mayang : persumber dari Pegunungan Raung di bagian timur
Sungai Bondoyudo : bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat
Potensi kumuh
berada di
seluruh ibukota
kecamatan
PROFIL KABUPATEN JEMBER
10. 10
VISI KABUPATEN JEMBER
“Jember bersatu menuju masyarakat
makmur, sejahtera,
berkeadilan, dan mandiri”
VISI PERMUKIMAN KABUPATEN
JEMBER
“Terwujudnya Ruang Permukiman yang
Nyaman, Aman, Layak dan Produktif”
11. 11
DASAR HUKUM PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH
RPJMD Kabupaten Jember Tahun 2016 -
2021
Misi Kedua RPJMD :
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan
yang Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis
Agrobisnis/ Agroindustri, dan Industrialisasi secara
Berkelanjutan.
Meningkatnya akses masyarakat terhadap
perumahan layak, pelayanan air minum,dan
sanitasi
13. PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
Sebaran lokasi kumuh
SK Bupati Jember No. 188.45/ 338/
1.12/ 2016
Lokasi
kumuh
karakteristik
dataran
TInggi
Lokasi
Kumuh
PERKOTAAN
14. JUMLAH KELURAHAN SASARAN KOTAKU
37 Kelurahan
4 Kecamatan
BDI TA. 2017
500 JT (KELURAHAN KARANGREJO)
BDI TA. 2018
150JT (KELURAHAN JEMBER KIDUL)
150JT (KELURAHAN SUMBERSARI)
150JT (KELURAHAN KARANGREJO)
KELURAHAN KUMUH SASARAN KOTAKU
5 Kelurahan
30RT/18RW
ALOKASI BDI TA.2019
3.5 M (2 KELURAHAN)
Andongrejo
Rp.1.500.000.000
Bintoro
Rp.2.000.000.000
LOKASI DAN ALOKASI
15. 320
BANGUNAN
TIDAK
MEMENUHI
PERSYARATAN
TEKNIS (UNIT)
147
JUMLAH KK TIDAK
TERAKSES SISTEM AIR
LIMBAH STANDAR
TEKNIS (KK)
508
JUMLAH KK DENGAN
SISTEM PENGOLAHAN
SAMPAH TIDAK SESUAI
STANDAR TEKNIS
(UNIT)
715
KETIDAKTERSEDIAAN
SALURAN DRAINASE
(METER)
4223
PANJANG JALAN
DENGAN PERMUKAAN
RUSAK (METER)
4340
BASELINE KABUPATEN JEMBER
KETIDAKTERAT
URAN
BANGUNAN
(KK)
515
KETERSEDIAAN
AKSES AIR MINUM
AMAN (KK)
KETERSEDIAAN
AKSES AIR
MINUM AMAN
(KK)
500
KUMUH PERKOTAAN
16. 320
BANGUNAN
TIDAK
MEMENUHI
PERSYARATAN
TEKNIS (UNIT)
147
JUMLAH KK TIDAK
TERAKSES SISTEM AIR
LIMBAH STANDAR
TEKNIS (KK)
508
JUMLAH KK DENGAN
SISTEM PENGOLAHAN
SAMPAH TIDAK SESUAI
STANDAR TEKNIS
(UNIT)
715
KETIDAKTERSEDIAAN
SALURAN DRAINASE
(METER)
4223
PANJANG JALAN
DENGAN PERMUKAAN
RUSAK (METER)
4340
BASELINE KABUPATEN JEMBER
KETIDAKTERAT
URAN
BANGUNAN
(KK)
515
KETERSEDIAAN
AKSES AIR MINUM
AMAN (KK)
KETERSEDIAAN
AKSES AIR
MINUM AMAN
(KK)
500
KUMUH PERPERDESAAN
17. PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
17
Lokasi Kumuh
RT001-RW022,RT002-RW022,RT002-RW024,RT003-RW028,
RT005-RW014,
Kelurahan/Kecamatan - Provinsi
Kelurahan Sumbersari – Kecamatan Sumbersari
– Jember
Luas Kawasan Kumuh Luas
Pemukiman 5,4 Ha
Jumlah Penduduk 121 Jiwa
Status Lahan Bangunan Rumah Bersertifikat
Penetapan SK Kumuh
Kondisi Fisik
78%
0%
8%
0%
74%
26%
74%
0%
30%
12%
70%
32%
30%
65%
100%
92%
100%
31%
100%
0% 25% 50% 75% 100%
1. Ketidakteraturan Bangunan
2. Kepadatan Bangunan Tdk Sesuai Ketentuan
3. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan
4. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan
5. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
6. Ketersediaan Akses Aman Air Minum
5. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
8. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
9. Ketidaktersediaan Drainase
10. Ketidakterhubungan dengan Sistem Drainase Perkotaan
11. Tidak terpeliharanya Drainase
12. Kualitas Konstruksi Drainase
13. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar Teknis
14. Sapras Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Persyaratan Teknis
15. Sapras Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis
16. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar Teknis
17. Tidakterpeliharanya Sapras Pengelolaan Persampahan
18. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran
19. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran
KELURAHAN SUMEBRSARI
18. Nama Lokasi Kelurahan Jember Kidul, RT001-RW008, RT002-
RW008, RT003-RW008, RT003-RW024, RT003-RW028
Kelurahan/Kecamatan - Provinsi Kelurahan Jember Kidul – Kecamatan Kaliwates –
Kabupaten Jember
Luas Kawasan Kumuh
Luas Pemukiman
3,46 Ha
3,46 Ha
Jumlah Penduduk 912 Jiwa
Jumlah Bangunan 260 KK
Penetapan SK Kumuh 188.45/ 338/1.12/ 2016
Kondisi Fisik
61%
4%
31%
0%
41%
69%
97%
0%
7%
7%
93%
33%
58%
65%
100%
83%
100%
100%
50%
0% 25% 50% 75% 100%
1. Ketidakteraturan Bangunan
2. Kepadatan Bangunan Tdk Sesuai Ketentuan
3. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan
4. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan
5. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
6. Ketersediaan Akses Aman Air Minum
5. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
8. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
9. Ketidaktersediaan Drainase
10. Ketidakterhubungan dengan Sistem Drainase Perkotaan
11. Tidak terpeliharanya Drainase
12. Kualitas Konstruksi Drainase
13. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar…
14. Sapras Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Persyaratan…
15. Sapras Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan…
16. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai…
17. Tidakterpeliharanya Sapras Pengelolaan Persampahan
18. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran
19. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran
PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
KELURAHAN JEMBER KIDUL
19. Nama Lokasi Kelurahan Karangrejo, RT001-RW006,
RT003-RW004
Kelurahan/Kecamatan -
Provinsi
Kelurahan Karangrejo– Kecamatan
Sumbersari – Jember
Luas Kawasan Kumuh
Luas Pemukiman
10,77 Ha
10,77 Ha
Jumlah Penduduk 621 Jiwa
Status Lahan Bangunan Rumah Bersertifikat
Penetapan SK Kumuh 188.45/ 338/1.12/ 2016
8 Kondisi Fisik
97%
0%
4%
20%
37%
34%
92%
0%
95%
17%
5%
5%
72%
76%
100%
93%
100%
100%
100%
PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
KELURAHAN KARANGREJO
21. 1. Nama Lokasi Kelurahan Bintoro , RT01-RW01, RT01-RW02, RT01-
RW03, RT01-RW05, RT01-RW08, RT01-RW10, RT02-
RW01, RT02-RW02, RT02-RW14, RT02-RW15, RT03-
RW01, RT03-RW02, RT03-RW13, RT04-RW02, dan
RT04-RW03
2. Kelurahan/Kecamatan - Provinsi Bintoro/Patrang-Jember
4. Luas Kawasan Kumuh
Luas Pemukiman
17.30 Ha
57.83 Ha
5. Jumlah Penduduk 9955 Jiwa
6. Status Lahan Bangunan Rumah Bersertifikat
7. Penetapan SK Kumuh SK BUPATI
No. 118.45/338/1.12/2016
8 Kondisi Fisik
PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
KELURAHAN BINTORO
Kondisi Sanitasi
(Tidak ada sistem pengelolaan
sanitasi)
Kondisi Drainase
(Drainase tidak sesuai standar
teknis)
Kondisi Jaringan Jalan
(Jalan tanah dan beberapa belum
dilengkapi drainase)
321
22. PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
KELURAHAN BARATAN
3
Kondisi Persampahan
(Tidak ada system
pengelolaan sampah)
Kondisi Sanitasi
(MCK tidak sesuai standar
teknis)
Kondisi Jaringan Jalan (Jalan
tanah dan beberapa belum
dilengkapi drainase)
Gambar 3. 7Kondisi Permasalahan Kumuh Kelurahan Baratan
21
23. Nama Lokasi 1. Kelurahan Curahnongko, RT001-
RW010,RT002-RW010,RT001-
RW001,RT002-RW002,RT003-
RW002,RT001-RW005,RT002-
RW005,RT002-RW006
Kelurahan/Kecamatan -
Provinsi
Kelurahan Andongrejo– Kecamatan
Curahnongko – Jember
Luas Kawasan Kumuh
Luas Pemukiman
91,94 Ha
91,94 Ha
Jumlah Penduduk 6.957Jiwa
Status Lahan Bangunan Rumah Bersertifikat
Penetapan SK Kumuh 188.45/ 338/1.12/ 2016
8 Kondisi Fisik
PROFIL KUMUH KABUPATEN JEMBER
KELURAHAN
CURAHNONGKO
24. FENOMENA KUMUH KABUPATEN JEMBER
1. Tidak tercukupi kebutuhan air minum/ air bersih yang layak, dengan
kondisi:
a. Tidak terlayani jaringan perpipaan (PDAM)
b. Debit air rendah : air minum/ bersih tidak tercukupi saat musim kemarau.
2. Tidak ada jaringan drainase karena keterbatasan lahan.
3.Jaringan jalan belum diperkeras (jalan tanah)
4. Lebar jaringan jalan <1,5 meter.
5. Tidak terdapat sistem pengelolaan sampah, dengan kondisi:
a. Sampah rumah tangga dibakar
b. Sampah dibuang di sungai.
c. Sampah dibuang di tegalan.
6. Tidak terlayani MCK pribadi sehingga kegiatan MCK dilakukan di sungai,
tegalan, atau MCK umum.
7. Kondisi MCK tidak sesuai standart teknis sehingga belum dilengkapi
septictank.
AKAR MASALAH
§ Permukiman berada di
lahan konservasi (sungai/
taman nasional)
§ Kesadaran masyarakat
rendah.
§ Tingkat ekonomi
masyarakat (MBR cukup
tinggi)
FENOMENA KUMUH KABUPATEN JEMBER
25. PENYEPAKATAN KAWASAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
DASAR PERTIMBANGAN PEMBAGIAN CLUSTER KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
I. Kriteria ekumuhan, (meliputi identifikasi kondisi kekumuhan, identifikasi pertimbangan
lain serta identifikasi legalitas lahan)
II. Tipologi/ karakteristik kawasan permukiman kumuh
III. Kedekatan dengan deliniasi kumuh lainnya
IV. Kesamaan penanganan terkait sistem atau jaringan yang tidak ditangani secara spot
V. Keterpaduan kawasan dan kemudahan penanganan
VI. Arah pengembangan kotaKesamaan karakteristik sosial dan ekonomi
SEBARAN KUMUH PERKOTAAN
SEBARAN KUMUH PERDESAAN
26. CLUSTERING KUMUH KABUPATEN JEMBER
Dasar penentuan cluster merujuk pada
PERMEN PU No 2 Tahun 2016:
§ Kesamaan karakteristik/ tipologi kumuh (
di atas air, tepi air, daratan, rawan
bencana)
§ Berdasarkan lokasi yang berdekatan
§ Pembentuk system/ jaringan infrastruktur
yang tdk bisa ditangani secara spot
§ Pertimbangan keterpaduan penanganan.
§ Arah Pengembangan kota
§ Karakteristik sosial ekonomi
§ Status lahan
3 CLUSTER
DAN 1
KAWASAN
NON
CLUSTERI
NG
27. KONSEP PERMUKIMAN KUMUH YG MASUK CLUSTER
CLUSTER KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
PATRANG
(Patrang, Jember Lor, Baratan, Bintoro)
Luas Kumuh : 12,14 Ha
Konsep : “Permukiman Berwawasan Lingkungan dan
Ekonomi Produktif”
1.Penataan permukiman padat
2. Dibentuk pagar tembok hijau berbasis tanaman toga yang
nanti hasilnya dapat dijual kembali di area central penjualan
dedaunan herbal.
3. Penataan kawasan perdagangan dan jasa.
4. Peningkatan pelayanan sarana dan praasarana
permukiman
CLUSTER KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
PATRANG
(Baratan , Bintoro, Jumerto)
Luas Kumuh : 18,1 Ha
Konsep : “PermukimanBerwawasan Lingkungan Berbasis
Eco-wisata”
1.Penataan dan perbaikan lingkungan
2. Pengembangan wisata alam
3. Ketersediaan sarana dan prasarana dasar
4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui
industry rumah tangga kreatif
CLUSTER PERMUKIMAN PADAT SUMBERSARI
(Sumbersari dan Jember Kidul)
Luas Kumuh : 6.79 Ha
Konsep : “Kampung Bakul (Bebas Kumuh untuk Lingkungan)”
1. Penataan bangunan hunian, khususnya pada daerah sempadan sungai
2. Pengembangan hunian yang berorientasi ke sungai (waterfront city)
3. Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar
4. Peningkatan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
5. Meningkatkan kualitas lingkungan (penambhan kawasan hijau)
28. NamaKawasan Kecamatan
Desa/ Kelurahan
Kumuh
Luas Kumuh
(Ha)
Luas Cluster
(Ha)
Karakteristik/ Tipologi
Kawasan
Kawasan
Permukiman
Perkotaan Patrang
Patrang
Patrang, Jember Lor,
Baratan
12.14 236
Kawasan Permukiman
Perkotaan Dengan
Kepadatan Sedang
Kawasan
Permukiman
Perbukitan
Patrang Bintoro, Jumerto 18.1 760
Kawasan Permukiman
Perdesaan Didataran
Tinggi
Kawasan
Permukiman Padat
Perkotaan
Sumbersari dan
Kaliwates
Sumbersari dan Jember
Kidul
6.79 260
Kawasan Permukiman
Padat Perkotaan dan
Bantaran Sungai
CLUSTERING KAWASAN PERMUKIMAN DAN TIPOLOGI KAWASAN
29. 0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
SDM
Sosial
Keuan
gan
Infrast
ruktur
SDA
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
SDM
Sosial
Keuan
gan
Infrast
ruktur
SDA
Karakteristik kel.Jember kidul
Karakteristik Sumbersari
KARATERISTIK SDM DAN SOSIAL
• SDM masyarakat rata-rata
berpendidikan minimal SMP dan masih
ada yang tidak bersekolah
• Masyarakat rata-rata bermata
pencaharian tidak tetap
• Jenis pekerjaan Wirausaha
perdagangan dan karyawan
• Tidak ada kelompok trampil dan
kegiatan pelatihan keterampilan
• Jumlah tanggungan MBR rata-rata
diatas 4 orang
• Jumlah lembaga/organisasi tingkat
kelurahan yang aktif 2-3 lembaga
• Ada aturan bersama namun tidak
dilaksanakan
• Rasa gotong royong masih tinggi
• Usia produktif tinggi
KARATERISTIK EKONOMI
• Karakteristik pekerjaan
wirausaha
• Karakteristik usaha tidak
pemanen (tempat usaha tidak
permane/PKL)
• Jenis usaha perdangan dan jasa
• Modal usaha kecil menengah
TIPOLOGI PERMUKIMAN
• Permukiman padat penduduk di
dataran rendah perkotaan
• Permukiman bantaran sungai
• Lebar jalan kurang dari 1,5m
• Luas bangunan kurang dari7,5 m
• Bangunan tidak permanen dan
tidak teratur
ASET SUMBER DAYA ALAM
• Terdapat Pusat-Pusat
perkantoran skala Kabupaten
hingga skala kelurahan
• Terdapat pusat-pusat Lembaga
Keuangan dari tingkatan Bank
konvesional hingga tingkatan
koprasi simpan pinjam
• Terdapat pusat pendidikan skala
pelayanan nasional (Universitas
Negeri Jember), dan pusat
pendidikan dasara (SD) hingga
pendidikan Akhir (SMU)
GAMBARAN UMUM KAWASAN PERMUKIMAN PADAT
PERKOTAAN SUMBERSARI
30. LINGKUP PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN SUMBERSARI
Kawasan perencanaan PERKOTAAN SUMBERSARI
terdiri dari 2 Kelurahan yaitu :
Luas Administrasi Kelurahan 597 Ha
Luas Permukiman 531Ha
Luas Kumuh 5.4 Ha
Luas Administratif kelurahan 234 Ha
Luas Permukiman 112.5Ha
Luas Kumuh 1.39 Ha
Kelurahan Jember kidul
Kelurahan Sumbersari
31. KAWASAN PENGIKAT KLASTERING
Kel Sumbersari
Kawasan Pendidikan dan
perkantoran (Kampus UNEJ, Kantor
Dinas Kependudukan )
KAWASAN PENGIKAT KLASTERING KEL
Jember Kidul
Kawasan pusat Perdagangan dan Jasa
KAWASAN PENGIKAT
KLASTERING
Bantaran Sungai Bedadung
yang tidak dapat di selesaikan
dalam bentuk spot2 lokasi saja
KARATERISTIK PENENTUAN KLASTERING KAWASAN
PERKOTAAN SUMBERSARI
32. PERMASALAHAN DOMINAN
1. Kondisi pengelolaan persampahan yaitu tidak terpeliharanya
sarana prasarana persampahan, sarana dan prasarananya yang
tidak sesuai standar teknis dan juga sistem pengelolaannya.
2. Kondisi drainase lingkungan yang kurang terpelihara dan
berada di kawasan dataran rendah tidak dapat menampung
air hujan saat debit air hujan tinggi
3. Tidak Terpenuhi Kebutuhan air Minum
4. Tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran, Jalan
lingkungan < 3,5 Meter
TINGKAT KEKUMUHAN, TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK
KAWASAN
1. Tingkat Kekumuhan : Kumuh Ringan Dan Kumuh Sedang
2. Tipologi : Dataran Rendah dan Tepi Air
3. Karakteristik : Kawasan Pusat Pedidikan,
Perkantoran, Perdagangan dan Jasa
4. Legalitas Lahan : Legal dan Ilegal ( Bantaran sungai
BEDADUNG )
KARAKTERISTIK KAWASAN KUMUH PERKOTAAN SUMBERSARI
34. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN
KAWASAN PADAT PERKOTAAN
SUMBERSARI
Konsep :
“Kampung Bakul
(Bebas Kumuh
untuk
Lingkungan)”
PembangunanBerkelanjutan
Safegurad kawasanpermukiman
Penataan KawasanKumuh
PengembanganKawasanBantaran Safegurad Kawasan
permukiman
1. Peningkatan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran
2. Pemastian Legalitas Lahan
3. Penyediaan universal akses
Pengembangan
Kawasan permukiman
Pengembangan hunian yang berorientasi
ke sungai (waterfront city)
Penataan Kawasan Pusat PKL
Penataan Kawasan
Kumuh
Penataan bangunan hunian, khususnya
pada daerah sempadan sungai
Mewujudkan ketersediaan sarana dan
prasarana dasar
Pembangunan
Berkelanjutan
Meningkatkan kualitas lingkungan
(penambhan kawasan hijau)
35. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN KUMUH KLASTER
PERKOTAAN SUMBERSARI kel.Sumbersari
Pembuatan sentra industri kreatif
dengan pemanfaatan bahan sampah,
dibuat juga RTH dengan monumen daur
ulang sampah. Serta penataan sebuah
kawasan perdagangan hasil industri
lokal
“PENATAAN KAWASAN PKL DAN
MENINGKATKAN USAHA MIKRO
MASYARAKAT LOKAL”
Pengembangan Kawasan permukiman
36. Konsep KAMPUNG KALI IJO.
Diadopsi Konsep Kali Ijo, adalah
dengan mengadopsi konsep
Green House, yaitu peremajaan
lingkungan permukiman
perkotaan yang saat ini
kecenderungannya adalah makin
minimnya daerah resapan dan
makin banyaknya lingkungan
padat penduduk yang
meminimalisir adanya kawasan
hijau, sehingga kualitas
lingkungan kurang sehat.
Adapun kegiatan penanganan
kumuh dalam mendukung
konsep permukiman KAMPUNG
KALI IJO adalah :
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN KUMUH KLASTER PERKOTAAN SUMBERSARI
Kel.Sumbersari
Penataan Kawasan Kumuh BANTARAN SUNGAI
Pengembangan hunian
yang berorientasi ke
sungai (waterfront city)
37. Konsep Lingkungan Permukiman
KAMPUNG SEGER
Penataan Permukiman
padat ditata keteraturan
bangunanya dan dibentuk pagar
tembok hijau berbasis tanaman
toga yang nanti hasilnya dapat
dijual kembali di area central
penjualan dedaunan herbal.
Untuk jangka panjangnya dapat
melakukan proses channeling
dengan pihak pabrik jamu untuk
budidaya bahan dasar jamu.
Konsep kampong seger
terdapat pada RT002-RW0034,
RT003-RW0034, RT003-
RW0033
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN KUMUH KLASTER PERKOTAAN SUMBERSARI
Kel.Sumbersari Pembangunan Berkelanjutan
38. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN KUMUH KLASTER
PERKOTAAN SUMBERSARI kel. Jember Kidul
KONSEP PENGEMBANGAN DI KEL.JEMBER KIDUL
Penataan bantaran sungai, Normalisasi sungai, dan penyediaan sarana dan prasarana dasar yang dirubah menjadi
kawasan produktif berupa kawasan KAMPUNG
39. KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
• Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air,0 Ha : 0%
• Ketidaktersediaan Drainase 4.223 Meter : 44.10%
• Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 573 Meter : 5.89%
• Tidak terpeliharanya Drainase 5.052 Meter : 52.76 %
• Kualitas Konstruksi Drainase 2.295 Meter : 23.97%
KONDISI JALAN LINGKUNGAN
• Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 0 m (0%)
• Jalan rusak 4.340 meter (39.28%)
• Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis 715 KK : 100 %
• Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar Teknis 692 KK : 96.78%
• Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan 715 KK : 100 %
PROTEKSI KEBAKARAN
• Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 358 Unit : 53.43%
• Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 613 Unit : 91.48%
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
• Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar Teknis 411 KK : 57.48%
• Prasarana & Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dg Persy. Teknis 508 KK : 71.05%
KONDISI BANGUNAN GEDUNG
• Ketidakteraturan Bangunan 515 Unit : 76.8%
• Kepadatan Bangunan 0 Ha : 0 %
• Ketidaksesuaian dg Persy Teknis Bangunan 147 Unit : 21.94%
PENYEDIAAN AIR MINUM
• Ketersediaan Akses Aman Air Minum 320 Unit : 44.76%
• Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 500 Unit : 69.93%
1 2
3
4
5
6
7
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN6
BASELINE KUMUH KLASTER PERKOTAAN
SUMBERSARI
40. APBN (Pusat)
6.260.000.000
APBD I (Provinsi)
0
APBD II (Kota/Kab)
200.000.000
APBD Kelurahan
0
BUMN/BUMD
0
Perguruan Tinggi
150.000.000
Swasta
0
Bank
0
LSM/NGO/
Organisasi
0
Swadaya
12.500.000
TOTAL
8.470.000.000
41. BDI
282.553.000 (Thn 2017)
154.000.000 (Thn 2018)
SWADAYA
15.182.000 (Thn2017)
17.170.000 (Thn 2018)
BDI
170.209.000 (thn2017)
203.000.000 (Thn2018)
SWADAYA
14.246.000 (Thn2017)
13.329.000 (Thn2018)
BDI
42.238.0000 (thn 2017)
SWADAYA
3.696.000
BDI
20.000.000 (Thn2018)
SWADAYA
1,592,000.00
BDI
3.000.000
SWADAYA
186.000.000
BDI SWADAYA
BDI
55.000.000
SWADAYA
4.141.000
JALAN
1476.8 Meter
DRAINASE
1736.5 Meter
JEMBATAN
225 Meter
MCK
2 unit
PERSAMPAHAN
1 unit
SALURAN PEMBUANGAN
LIMBAH
AIR BERSIH
11 unit
100 Meter
TOTAL
BDI:
950.000.000
SWADAYA:
69.542.000
43. Alokasi Kegiatan Rp 150.000.000,- dipergunakan
untuk:
1. Tahap I (70%) Rp 105.000.000,-
• Rp 3.500.000 untuk BOP BKM
• Rp 101.500.000,- digunakan untuk
Saluran Drainase,MCK,Air Bersih
2. Tahap II (30%) Rp 45.000.000,-
• Rp 1.500.000,- untuk BOP BKM
• Rp 43.500.000,- digunakan untuk
Pembangunan saluran dan Bak Sampah
KEGIATAN BDI 2018 DI KELURAHAN JEMBER KIDUL
0 % 25 % 50 %
75 % 100 %
KEGIATAN PAVING
Panjang. 202,3 Meter
Lokasi: RT002-RW022
BDI Rp 43.500.000,-
Swadaya Rp 2.477.000,-
Total Rp 45.977.000,-
109.41490
-6.531791
44. KEGIATAN BDI 2018 DI KELURAHAN JEMBER KIDUL
Alokasi Kegiatan Rp 150.000.000,- dipergunakan untuk:
1. Tahap I (70%) Rp 105.000.000,-
• Rp 3.500.000 untuk BOP BKM
• Rp 101.500.000,- digunakan untuk Saluran Drainase
dan Jalan Lingkungan
2. Tahap II (30%) Rp 45.000.000,-
• Rp 1.500.000,- untuk BOP BKM
• Rp 43.500.000,- digunakan untuk Pembangunan Jalan
Lingkungan
0 % 25 % 50 %
75 % 100 %
KEGIATAN MCK
2 Unit
Lokasi: RT001-RW008
BDI Rp 20.000.000 ,-
Swadaya Rp 1.592.000,-
Total Rp 21.592.000 ,-
109.41490
-6.531791
45. FOTO KEGIATAN INFRASTRUKTUR KELURAHAN JEMBER KIDUL
Pembangunan
Saluran Drainase
RT. 001 RW 008
Kelurahan Jember Kidul
Kec. Kaliwates Kab.Jember
46. Pembangunan
Perpipaan
RT. 001 RW 008
Kelurahan Jember Kidul
Kec. Kaliwates Kab.Jember
FOTO KEGIATAN INFRASTRUKTUR KELURAHAN JEMBER KIDUL
47. Pembangunan
Tandon Air
RT. 001 RW 008
Kelurahan Jember Kidul
Kec. Kaliwates Kab.Jember
FOTO KEGIATAN INFRASTRUKTUR KELURAHAN JEMBER KIDUL
48. Pembangunan
MCK UMUM
RT. 001 RW 008
Kelurahan Jember Kidul
Kec. Kaliwates Kab.Jember
FOTO KEGIATAN INFRASTRUKTUR KELURAHAN JEMBER KIDUL
49. Gerobak Sampah
RT. 001 RW 008Kelurahan Jember Kidul
Kec. Kaliwates Kab.Jember
FOTO KEGIATAN INFRASTRUKTUR KELURAHAN JEMBER KIDUL
53. kotaku.pu.go.id kotakunasional kotaku.nasional kotaku nasional kotakunasional
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
JL. PATTIMURA NO. 20, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, INDONESIA - 12110