Dokumen tersebut membahas rencana pembentukan unit-unit layanan kemasan untuk mendukung industri pangan olahan. Terdapat beberapa unit layanan yang direncanakan seperti unit konsultasi kemasan, desain grafis, pembuatan kemasan, serta serangkaian kegiatan pendukung seperti pelatihan.
2. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengantar
• Salah satu tema pembangunan daya saing daerah
yang sering muncul adalah “Pangan Olahan”
• Salah satu isu yang menonjol pada lingkungan
usaha di seputar pangan olahan adalah
penumbuhan lapis-lapis usaha pendukung pangan
olahan.
• Salah satu usaha yang dianggap strategis adalah
“Usaha Layanan Kemasan”
• Unit usaha layanan kemasan adalah sehimpunan
layanan yang ditumbuhkan secara bertahap sesuai
dengan kelayakan usaha.
3. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pendahuluan
• Rumah Kemas Pangan Olahan bukan isu yang tiba-
tiba muncul.
• Isu ini (harus) muncul cukup kuat pada analisis
lingkungan usaha dan kemudian disepakati menjadi
salah satu agenda perkuatan pada rencana tindak.
• Dokumen ini merupakan bahan lokakarya yang
perlu dihadiri oleh pemangku kepentingan kunci
pada layanan kemasan pangan:
o Penggagas
o Unit kerja Pemerintah (daerah) yang relevan
o Kelompok kerja klaster industri pangan
5. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peta pelaku generik klaster pangan
Daging & ikan olahanikan
Ternak ruminansia
Peralatan
panen
Teknologi
Irigasi & iklim
Peralatan
pengolahan
Label
Kemasan
Public Relations
& Periklanan
Penerbitan
Khusus
Klaster Agro Klaster Pariwisata
Pendidikan Riset
Fasilitas
Perdagangan
Badan
Pemerintah
Distributor,
agen, grosir
Restoran
Gerai / ritel
konsumen
Transportasi
Organisasi
petani
Organisasi
pengolah
Organisasi
pedagang
Pengumpul,
eksportir
Konsultan
bisnis
Lemb pem-
biayaan
Lembaga
kolaboratif
Minuman botolTernak unggas
Biji2-an, umbi2-an
Buah2-an
Makanan kering
Roti & kue basah
Makanan segar
Toko Modern
budidaya pengolahan
6. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Strategi
perusahaan &
struktur
persaingan
Industri
pendukung
& terkait
Kondisi
Faktor
Kondisi
Permintaan
lokal
• Lomba kemasan
pangan
• Memunculkan
strategi bisnis
melalui kemasan
• Penumbuhan
unit-unit usaha
layanan kemasan
• Fasilitasi perku-
atan linkage dgn
pasar modern.
• Penataan dan
penumbuhan gerai
pangan.
• Pelatihan CPPB
• Skema pembiaya-
an untuk merang-
sang ”kemasan”
dan transaksi
Perkuatan
lingkungan
usaha
Ilustrasi/ contoh
sebagian agenda per-
kuatan yang melandasi
munculnya inisiasi
layanan kemasan
Isu-isu di sini harus
cukup menonjol pada
analisis lingkungan usaha
dan kemudian dijadikan
isu untuk perkuatan
7. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Prinsip
• Unit layanan diarahkan menjadi unit bisnis.
• Unit bisnis dibangun secara bertahap.
• Unit bisnis diumumkan/ dibuka setelah melalui
kajian kelayakan bisnis.
• Unit layanan spesifik (kalau ada) didirikan sebagai
unit tersendiri atau layanan tambahan dari unit
bisnis yang sudah berdiri.
• Kegiatan pelatihan merupakan layanan dari “Unit
Konsultasi dan Pelatihan Kemasan”
• Kegiatan pelatihan dapat digunakan sebagai
kegiatan pemasaran bagi unit yang relevan.
8. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Unit Jasa Perolehan Label Wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain Grafis Kemasan
Unit Jasa Konfigurasi Alat Kemasan
Unit Jasa Perolehan Bahan Kemasan
Unit Pembuatan Kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran Barcode dan HaKI
Unit Desain Konstruksi Kemasan
Alternatif penumbuhan unit layanan kemasan
9. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
• Pusat Layanan dimulai dengan Layanan Konsultasi
Kemasan. Permasalahan yang diperoleh sewaktu
survai dan beberapa diskusi sebelumnya dapat
dipertajam pada saat proses konsultasi.
• Sebaiknya layanan ini dilakukan secara bersamaan
dengan kegiatan sosialisasi tentang kemasan
pangan.
10. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Kebutuhan yang biasanya cukup mendesak adalah
hal-hal yang berkenaan dengan aturan perundangan.
PP 69 1999 jo UU no 7 1996 yang mengatur tentang
pencantuman label wajib.
• Pemahaman akan label wajib biasanya segera diikuti
dengan kebutuhan untuk memperolehnya.
• Layanan perolehan label ini perlu segera diikuti
dengan layanan pencantuman label lainnya yang
berhubungan dengan pemasaran, perdagangan
termasuk distribusi.
• Termasuk dalam kelompok ini adalah perolehan
sertifikat yang dikhususkan untuk produsen skala
rumahtangga (SPP-IRT)
Unit Jasa Perolehan label wajib
11. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Kesadaran akan kemasan, akan meningkatkan
kebutuhan akan bahan-bahan kemasan yang tepat,
untuk keperluan berbagai jenis kemasan.
• Untuk sebagian besar wilayah di Indonesia, bahan-
bahan ini tidak cukup tersedia, sehingga perlu suatu
lembaga (bisnis) khusus untuk memperolehnya.
• Selain ketersediaan, jumlah pembelian minimum
juga masih memberatkan sebagian besar pengusaha.
• Jasa ini akan memudahkan produsen pangan olahan
untuk melakukan pembelian bahan kemasan.
Unit Jasa Perolehan bahan kemasan
12. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Kemasan, selain berfungsi untuk kepentingan
higienis dan transportasi juga berfungsi untuk
“memberi informasi”, “menjual” atau “memasarkan”.
• Seluruh label yang dicantumkan pada kemasan perlu
disiapkan menurut kaidah estetika.
• Karena tampilan yang informatif dan estetis
membutuhkan keahlian khusus, maka perlu didirikan/
ditumbuhkan unit desain grafis kemasan.
Unit Desain grafis kemasan
13. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Kemasan dibuat untuk kepentingan higienis, pajang,
transportasi dan estetika pemasaran.
• Kepentingan tersebut dicapai dengan pertimbangan
bahan dan juga konstruksi kemasan.
• Konstruksi kemasan didesain agar:
• Mudah dibuat
• Pemotongan
• Penyiapan pengemasan
• Terjadi efisiensi bahan kemasan
• Mudah melakukan pengisian/ pewadahan
• Mudah disimpan dan diangkut
Unit Desain konstruksi kemasan
14. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Demi kepentingan efisiensi proses produksi dan
fokus pada kompetensi inti, seringkali proses
pembuatan kemasan dilakukan di luar perusahaan
pangan olahan (outsourcing).
• Beberapa proses pembuatan kemasan juga seringkali
memerlukan peralatan yang mahal (untuk pembuatan
dengan jumlah sedikit), seperti:
• Mesin potong
• Mesin sablon
Unit Pembuatan kemasan
15. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Proses pengemasan pangan olahan memerlukan
seperangkat peralatan yang disusun berdasarkan
urutan tertentu, sesuai dengan spesifikasi
prosesnya.
• Layanan perencanaan konfigurasi peralatan meliputi
tata letak (layout) dan jenis-jenis alat yang
dibutuhkan.
• Jika memang dianggap layak, layanan dapat diperluas
sampai dengan pembelian peralatan yang biasanya
tersedia di luar daerah.
Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan
16. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Layanan pendaftaran barcode bertujuan untuk
membantu proses administrasi bagi perusahaan
pangan olahan.
• Walaupun layanan pendaftaran HaKI sudah mulai
tersedia, namun unit ini dapat memudahkan para
perusahaan untuk melakukan pendaftaran HaKI
tentang pangan olahan dalam satu lokasi (layanan
satu atap)
Unit Pendaftaran barcode dan HaKI
17. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Perusahaan pangan olahan dapat melakukan proses
pengemasan secara outsourcing di unit ini, sehingga
perusahaan dapat berkonsentrasi pada kompetensi
inti.
• Layanan:
• Pengisian/ pewadahan
• Pengemasan
• Gudang
• Collective Barcoding
Unit Pengemasan
18. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kegiatan pendukung
• Pendirian unit-unit layanan kemasan perlu disertai
dengan berbagai kegiatan yang bersifat:
Membangun kesadaran,
Peningkatan pengetahuan dan
Peningkatan ketrampilan
• Berbagai kegiatan ini sekaligus dapat digunakan
untuk melakukan kajian (assessment) kelayakan
pendirian suatu layanan.
• Urutan pendirian unit-unit layanan kemasan
disesuaikan dengan tingkat kelayakan usaha.
• Rangkaian kegiatan pendukung dapat dilakukan
berulang-ulang sesuai kebutuhan.
19. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Unit Perolehan label wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain grafis kemasan
Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan
Unit Perolehan bahan kemasan
Unit Pembuatan kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran barcode dan HaKI
Unit Desain konstruksi kemasan
Pelatihan strategi bisnis
Penyuluhan Barcode & HaKI
Pelatihan GMP - HACCP
Lokakarya konstruksi kemasan
Lokakarya pengolahan pangan
Plth: Berbisnis dgn toko modern
Pelatihan Label wajib
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Kampanye sadar kemasan
CPPB-IRT :
• Cara Produksi Pangan yang Baik
untuk Industri Rumah Tangga
SPP-IRT :
• Sertifikasi Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga
GMP:
• Good Manufacturing Practices
HACCP :
• Hazard Analysis and Critical Control
Point
20. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kegiatan kampanye,
penyuluhan,
lokakarya, pelatihan
Kegiatan unit
layanan kemasan
Unit Perolehan label wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain grafis kemasan
Unit Perancangan Konfigurasialatkemasan
Unit Perolehan bahan kemasan
Unit Pembuatan kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran barcodedan HaKI
Unit Desain konstruksi kemasan
Pelatihan strategi bisnis
Penyuluhan Barcode & HaKI
Pelatihan GMP - HACCP
Lokakaryakonstruksi kemasan
Lokakaryapengolahan pangan
Pelatihan Bisnis di pasar modern
Pelatihan Label wajib
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Kampanye sadar kemasan
21. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kampanye sadar kemasan
Walaupun Indonesia kaya akan jenis-jenis pangan
olahan, kesadaran akan pentingnya kemasan belum
berkembang.
Begitu pula dengan pemahaman akan segenap
“aturan” yang dikenakan pada bisnis pangan olahan.
Oleh karenanya, perlu dilakukan kampanye
penyadaran tentang berbagai aspek tentang pangan
olahan melalui bermacam bentuk kegiatan (seminar,
lokakrya, pelatihan, sebar informasi dlsb).
Kegiatan ini juga berkaitan dengan besarnya porsi
kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan
pangan olahan.
22. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Cara Produksi Pangan yang Baik adalah suatu
pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi
pangan agar bermutu, aman dan layak untuk
dikonsumsi.
Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
(SPP-IRT) adalah proses perolehan sertifikat bagi
produsen pangan skala rumah tangga. Terdiri atas
2 macam sertifikat:
Sertifikat penyuluhan keamanan pangan
Sertifikat Produksi Pangan IRT
23. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pelatihan Label Wajib
Sesuai dengan amanat UU Pangan dan semua
turunannya, label pada kemasan pangan yang
diperdagangkan memuat sekurang-kurangnya
keterangan mengenai:
a. Nama produk ;
b. Daftar bahan yang digunakan ;
c. Berat bersih atau isi bersih ;
d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia;
e. Keterangan tentang halal ; dan
f. Tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa
24. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Plthn berbisnis dgn toko modern
Pada tingkatan tertentu, produsen pangan olahan
perlu melakukan hubungan bisnis dengan pasar
modern (supermarket, hypermarket, department
store, minimarket dlsb).
Produsen perlu mengenali beberapa persyaratan
termasuk syarat produk dan syarat perdagangan
(trading term) yang berlaku di pasar modern.
Dengan mengenali persyaratan tersebut, produsen
dapat melakukan penyiapan seperlunya termasuk
menentukan harga jual (pricing).
25. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lokakarya pengolahan pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan
minuman. (UU 07 1996 tentang Pangan)
Karena karakter bahan pangan sangat beragam,
perlu pemahaman yang cukup agar produsen dapat
melakukan penyiapan, pengolahan, dan pembuatan
pangan dengan benar agar hasilnya sesuai keinginan
dan bermutu tinggi.
26. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lokakarya konstruksi kemasan
Dalam melakukan usaha di bidang pangan olahan,
produsen perlu mempertimbangkan kemasan produk
yang sesuai dengan tujuannya.
Secara umum fungsi kemasan pangan adalah
Untuk kepentingan keamanan pangan (higienis)
Untuk kepentingan pajang (promosi, komunikasi)
Untuk kepentingan transportasi (distribusi, jinjing)
Untuk memenuhi kepentingan tersebut, perlu
dirancang kemasan dengan pemilihan bahan dan
konstruksi (struktur) yang tepat.
27. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Penyuluhan barcode & HaKI
Salah satu persyaratan dalam memasuki pasar
modern adalah dicantumkannya barcode pada
kemasan. Barcode pada kemasan pangan merupakan
kode yang mewakili identitas produsen pangan
olahan. Karena dapat berlaku secara luas (nasional,
regional, internasional) maka proses perolehannya
dilakukan melalui prosedur tertentu.
Seperti layaknya produk komersial, pada pangan
olahan juga melekat beberapa rejim HaKI:
Merek Dagang ( termasuk Indikasi Geografis)
Rahasia Dagang
Hak Cipta
28. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pelatihan GMP - HACCP
Untuk memasuki bisnis pangan olahan yang lebih
maju, perusahaan perlu melakukan HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point) atau analisis bahaya
pengendalian titik kritis.
Untuk dapat melakukannya, perusahaan perlu
terlebih dahulu menerapkan GMP (Good
Manufacturing Practice) atau Cara Produksi yang
Baik.
29. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pelatihan Strategi Bisnis
Dengan berkembangnya bisnis pangan olahan, maka
perlu dikembangkan pula strategi berbisnis yang
dapat menjawab situasi terkini. Diantara sekian
banyak strategi bisnis, terdapat beberapa aspek
yang sangat terkait erat dengan kemasan. Diantara
aspek-aspek tersebut adalah:
Sizing
Distribusi
Gerai (outlet)
Segala bentuk strategi tersebut perlu
diperbaharui secara terus-menerus dengan
pendekatan yang semakin inovatif.
30. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kolaborator rumah kemas
Unit Perolehan label wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain grafis kemasan
Unit Perancangan Konfigurasialatkemasan
Unit Perolehan bahan kemasan
Unit Pembuatan kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran barcodedan HaKI
Unit Desain konstruksi kemasan
Pelatihan strategi bisnis
Penyuluhan Barcode & HaKI
Pelatihan GMP - HACCP
Lokakaryakonstruksi kemasan
Lokakaryapengolahan pangan
Pelatihan Bisnis di pasar modern
Pelatihan Label wajib
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Kampanye sadar kemasan
Perancang
grafis
Lembaga ijin
edar
Produsen pa-
ngan olahan
Lembaga ser-
tifikasi halal
Lemb pendi-
dikan/ litbang
Prod/ pmasok
alat kemas
Pasar modern
Prod/ pmasok
bhn kemasan
Lembaga
pembiayaan
Konsultan sa-
rana produksi
Penentu
kebijakan
Asosiasi
sektoral
Pedagang pa-
ngan olahan Lembaga HaKI
Percetakan
Perancang
kemasan
Pengusaha
transportasi
Lembaga
Standard
33. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Dunia olahan pangan semakin canggih. Baik
tentang kandungan bahan makanan, proses,
bentuk penyajian, kemasan dll.
Bisnis pangan olahan akan merangsang
tumbuhnya lapis-lapis usaha sesuai dengan
rantai nilai. Konsultan sarana produksi perlu
dikenalkan kepada dunia usaha pangan
olahan.
Konsultan sa-
rana produksi
35. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)
merupakan aspek yang tak terhindarkan
dalam era perdagangan modern. “Merek
dagang” adalah salah satu rezim yang perlu
disosialisasikan pertama kali dalam bisnis
pangan olahan.
Lembaga HaKI
36. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Model bisnis dan ekosistem bisnis pangan
olahan (atau lingkungan usaha) perlu
difahami oleh para penentu kebijakan, agar
kondisi yang merangsang tumbuhnya lapis-
lapis usaha pangan olahan makin kondusif.
Penentu
kebijakan
37. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lembaga pembiayaan merupakan
kolaborator utama dalam prakarsa, terutama
untuk penyediaan dan peng-anekaragam-an
skema pembiayaan. Sangat banyak pos biaya
yang dibutuhkan oleh pelaku usaha pangan,
dalam urusan perdagangan menggunakan
kemasan.
Lembaga
pembiayaan
39. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lembaga pembiayaan merupakan
kolaborator utama dalam prakarsa, terutama
untuk penyediaan dan peragaman skema
pembiayaan. Sangat banyak pos biaya yang
dibutuhkan oleh pelaku usaha pangan dalam
urusan perdagangan menggunakan
kemasan.
Pengusaha
transportasi
40. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produsen pangan olahan memang biasanya
dijadikan titik masuk. Yang perlu
diperhatikan adalah, semua fungsi dalam
layanan kemasan, yang telah dijelaskan pada
bagian terdahulu, tidak dapat dilakukan
seluruhnya oleh produsen pangan olahan.
Tugas utama kelompok ini adalah
memastikan bahwa olahan pangannya siap
dan layak untuk dikemas.
Produsen pa-
ngan olahan
41. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lembaga pendidikan (pangan olahan) perlu
dilibatkan dalam Klaster Industri Pangan
Olahan karena merupakan pemasok
sumberdaya manusia dalam bisnis ini. Begitu
pula lembaga penelitian dan pengembangan.
Banyak sekali hasil litbang yang dapat
diaplikasikan. Lembaga litbang juga dapat
mengisi salah satu rantai nilai bisnis pangan
olahan.
Lemb. Pendi-
dikan/ litbang
43. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Menurut Peraturan Presiden no 112 tahun
2007, Toko modern adalah toko dengan
sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai
jenis barang secara eceran yang berbentuk
Minimarket, Supermarket, Department
Store, Hypermarket ataupun grosir yang
berbentuk Perkulakan. Dalam bisnis pangan
olahan toko modern merupakan pelaku
penting yang dominan.
Pasar/ toko
Modern
45. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produk pangan olahan tidak begitu saja
boleh diedarkan. Sebagian dari padanya
wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang
berwenang sebelum boleh diedarkan. Di
Indonesia, lembaga yang berwenang
mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Lembaga Ijin
Edar
46. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produk pangan olahan tidak begitu saja
boleh diedarkan. Sebagian dari padanya
wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang
berwenang sebelum boleh diedarkan. Di
Indonesia, lembaga yang berwenang
mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Perancang
grafis
47. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produk pangan olahan tidak begitu saja
boleh diedarkan. Sebagian dari padanya
wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang
berwenang sebelum boleh diedarkan. Di
Indonesia, lembaga yang berwenang
mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Perancang
kemasan
48. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produk pangan olahan tidak begitu saja
boleh diedarkan. Sebagian dari padanya
wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang
berwenang sebelum boleh diedarkan. Di
Indonesia, lembaga yang berwenang
mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Prod/ pmasok
alat kemas
49. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Produk pangan olahan tidak begitu saja
boleh diedarkan. Sebagian dari padanya
wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang
berwenang sebelum boleh diedarkan. Di
Indonesia, lembaga yang berwenang
mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Prod/ Pmsok
bhn kemasan