Kegiatan perawat di ruang Model Praktek Keperawatan Profesional meliputi tahapan operan, pre konferensi, pelaksanaan asuhan keperawatan, middle konferensi dan post konferensi. Peran setiap perawat dijelaskan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Metode tim diterapkan untuk memastikan pasien mendapat layanan keperawatan berkualitas.
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen asuhan keperawatan sebagai pemimpin, penerapan kepemimpinan dan manajemen di rumah sakit, puskesmas, keluarga dan masyarakat, metode penugasan di rumah sakit dan puskesmas, peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan, serta upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen.
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen asuhan keperawatan sebagai pemimpin, penerapan kepemimpinan dan manajemen di rumah sakit, puskesmas, keluarga dan masyarakat, metode penugasan di rumah sakit dan puskesmas, peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan, serta upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen.
Dokumen tersebut membahas pengembangan model praktik keperawatan profesional (MPKP) dengan memberikan definisi MPKP, dasar pertimbangan pemilihan metode askep, elemen subsistem MPKP, metode pemberian askep seperti kasus, fungsional, tim, primer dan gabungan, kelebihan dan kekurangannya, serta kegiatan implementasi pengembangan MPKP meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pre dan post konferensi merupakan pertemuan tim perawat sebelum dan sesudah memberikan perawatan kepada pasien untuk membahas rencana tindakan dan evaluasi hasil perawatan, dengan tujuan mengkoordinasikan perawatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan pjj_kemenkes
Model organisasi pelayanan keperawatan dalam dokumen tersebut membahas 5 model pelayanan keperawatan yaitu model fungsional, tim, alokasi klien, primer dan moduler yang masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengkajian penerapan manajemen keperawatan di Rumah Sakit Batara Guru Kabupaten Luwu. Pengkajian menunjukkan bahwa penerapan beberapa pilar nilai profesional pelayanan keperawatan seperti manajemen pendekatan, hubungan profesional, dan penyediaan perawatan pasien masih kurang optimal. Masalah prioritas yang diidentifikasi adalah kurangnya pemahaman tentang penerapan metode penugasan asuhan keper
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tahapan kegiatan perawat pada model asuhan keperawatan tim, yang meliputi timbang terima pasien, konferensi pra dan pasca shift, pelaksanaan asuhan, serta tanggung jawab ketua tim dan anggota tim dalam model tersebut.
Model praktek keperawatan dapat diimplementasikan dalam berbagai sistem, seperti private duty nursing, metode aplikasi klien, fungsional nursing, case management, dan ProACT. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam menyediakan pelayanan keperawatan yang berfokus pada kebutuhan pasien secara menyeluruh atau efisiensi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keperawatan khususnya ronde keperawatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian, tujuan, manfaat, tipe, tahapan dan persiapan ronde keperawatan. Ronde keperawatan merupakan kegiatan diskusi antara perawat untuk menyelesaikan masalah pasien dengan melibatkan pasien secara langsung.
Tiga model supervisi klinik keperawatan yang dijelaskan dalam dokumen ini adalah model developmental, academic, dan experiential. Model developmental berfokus pada peran supervisor sebagai agen perubahan, konselor, dan instruktur. Model academic melibatkan proses edukasi, dukungan, dan manajemen. Sedangkan model experiential meliputi pelatihan dan pendampingan.
Dokumen tersebut membahas pengembangan model praktik keperawatan profesional (MPKP) dengan memberikan definisi MPKP, dasar pertimbangan pemilihan metode askep, elemen subsistem MPKP, metode pemberian askep seperti kasus, fungsional, tim, primer dan gabungan, kelebihan dan kekurangannya, serta kegiatan implementasi pengembangan MPKP meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pre dan post konferensi merupakan pertemuan tim perawat sebelum dan sesudah memberikan perawatan kepada pasien untuk membahas rencana tindakan dan evaluasi hasil perawatan, dengan tujuan mengkoordinasikan perawatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan pjj_kemenkes
Model organisasi pelayanan keperawatan dalam dokumen tersebut membahas 5 model pelayanan keperawatan yaitu model fungsional, tim, alokasi klien, primer dan moduler yang masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengkajian penerapan manajemen keperawatan di Rumah Sakit Batara Guru Kabupaten Luwu. Pengkajian menunjukkan bahwa penerapan beberapa pilar nilai profesional pelayanan keperawatan seperti manajemen pendekatan, hubungan profesional, dan penyediaan perawatan pasien masih kurang optimal. Masalah prioritas yang diidentifikasi adalah kurangnya pemahaman tentang penerapan metode penugasan asuhan keper
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tahapan kegiatan perawat pada model asuhan keperawatan tim, yang meliputi timbang terima pasien, konferensi pra dan pasca shift, pelaksanaan asuhan, serta tanggung jawab ketua tim dan anggota tim dalam model tersebut.
Model praktek keperawatan dapat diimplementasikan dalam berbagai sistem, seperti private duty nursing, metode aplikasi klien, fungsional nursing, case management, dan ProACT. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam menyediakan pelayanan keperawatan yang berfokus pada kebutuhan pasien secara menyeluruh atau efisiensi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keperawatan khususnya ronde keperawatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian, tujuan, manfaat, tipe, tahapan dan persiapan ronde keperawatan. Ronde keperawatan merupakan kegiatan diskusi antara perawat untuk menyelesaikan masalah pasien dengan melibatkan pasien secara langsung.
Tiga model supervisi klinik keperawatan yang dijelaskan dalam dokumen ini adalah model developmental, academic, dan experiential. Model developmental berfokus pada peran supervisor sebagai agen perubahan, konselor, dan instruktur. Model academic melibatkan proses edukasi, dukungan, dan manajemen. Sedangkan model experiential meliputi pelatihan dan pendampingan.
Modul ini membahas prosedur melepaskan selang NGT dengan langkah-langkahnya, termasuk persiapan alat, pasien, dan lingkungan. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat melepaskan selang NGT dengan benar dan profesional."
Tujuan modul ini adalah mereview prosedur melepaskan selang NGT dengan benar. Modul ini menjelaskan langkah-langkah prosedur melepaskan selang NGT, termasuk persiapan alat, pasien, dan lingkungan. Format penilaian juga disediakan untuk menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan prosedur tersebut.
Modul ini membahas panduan praktikum pemasangan infus dan pemberian obat-obatan melalui berbagai rute pada praktik klinik Keterampilan Dasar Kebidanan II. Panduan ini memberikan informasi tentang tujuan, tempat, jadwal, dan penilaian praktikum serta tata tertib yang harus dipatuhi mahasiswa.
Resusitasi merupakan tindakan penting untuk menyelamatkan jiwa pasien. Modul ini memberikan panduan lengkap untuk melakukan resusitasi pada bayi dan orang dewasa, mulai dari persiapan alat dan lingkungan, prosedur tindakan, sikap, evaluasi, dan dokumentasi.
- Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
- Membantu pasien duduk di tepi tempat tidur
- Memasang pispot di bawah kaki pasien
- Membantu pasien duduk di atas pispot
- Membantu pasien memegang pispot
- Memberikan privasi
- Memantau dan membantu pasien jika diperlukan
- Membersihkan dan mengeringkan area genital
- Membantu pasien kembali ke tempat tidur
- Membersihkan dan mengeringkan tangan
- Meng
Modul ini memberikan panduan praktikum pemenuhan kebutuhan aktifitas dan personal hygiene bagi mahasiswa keperawatan. Panduan ini mencakup prosedur tindakan keperawatan seperti memberikan latihan ROM, membantu berjalan, memandikan, merawat mulut, gigi, kuku, dan alat kelamin. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa mempraktikkan keterampilan dasar keperawatan sesuai standar.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Similar to Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang mencakup pengertian, tujuan, prinsip, dan komponen dokumentasi keperawatan serta standar dan indikator yang harus dipenuhi."
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
III
Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3 ini diharapkan
Anda mampu memahami tahapan kegiatan perawat
dengan Model Tim di Ruang MPKP
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
diharapkan Anda dapat
1. Menjelaskan pengertian
timbang terima
2. Menjelaskan pengertian Pre
Konferens
3. Menjelaskan pelaksanaan
kegiatan Asuhan Keperawatan
4. Menjelaskan tentang Midle
konferens
5. Menjelaskan pelaksanaan Post
Konferens
6. Menjelaskan Tugas dan
Tanggung jawab Kepala Ruang,
ketua tim
Pokok Materi
Berdasarkan tujuan pembelajaran
pada kegiatan belajar 3, maka secara
keseluruhan pokok-pokok materi
yang akan dipaparkan adalah kegiatan
perawat mulai operan, prekonferen,
pelaksanaan Asuhan Keperawatan,
middle konferen, dan post konferen ,
selanjutnya dibahas juga tentang tugas
dan tanggung jawab kepala Ruang,
ketua tim dan anggota tim.
Tahapan Kegiatan Perawat Pada Model Asuhan Keperawatan Tim
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
Tahapan Kegiatan Perawat Pada Model Asuhan Keperawatan Tim
1. Timbang Terima atau Operan Pasien
Timbang terima atau operan pasien dalam tugas keperawatan merupakan
kegiatan yang rutin dilakukan sebelum dan sesudah perawat melaksanakan
tugasnya. Dengan melakukan timbang terima akan dapat diketahui lebih
cermat tentang kondisi terkini pasien , dapat diketahui tindakan yang akan
dan telah dilakukan, serta dapat memberikan suatu kejelasan yang lebih luas
yang tak dapat diuraikan secara tertulis dalam kegiatan penulisan laporan.
Kegiatan operan sebaiknya dilakukan setelah perawat membaca laporan
umum atau resume laporan sehingga saat kegiatan operan perawat yang
akan menerima operan memperoleh gambaran awal situasi pelayanan yang
ada.
Kegiatan operan pasien sebaiknya dilakukan oleh perawat yang
bertanggung jawab langsung dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada perawat yang akan bertanggung jawab memberikan asuhan pada
shift selanjutnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kealpaan atau
kekeliruan dalam kegiatan layanan yang akan diberikan pada pasien. Dalam
metode penugasan tim, operan dapat juga dilakukan oleh ketua tim kepada
ketua tim yang dinas berikutnya.
Kegiatan operan sebaiknya diikuti kepala ruangan, ketua tim serta oleh
seluruh perawat yang bertugas saat itu dan yang akan bertugas. Hal ini
dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi umum tentang situasi
dan kondisi pasien yang ada diruangan, memudahkan menerima limpahan
tugas bila perawat berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, serta sebagai
bahan masukan saat melaksanakan pre konrefense.
Selain kegiatan timbang terima pasien, umumnya juga diikuti dengan
timbang terima barang/ alat obat-obatan, uang dan sebagainya. Pada saat
kegiatan ini yang perlu disampaikan adalah jumlah dan kondisi barang atau
alat pada saat operan dilaksanakan.
Agar kegiatan timbang terima dapat dipertanggung jawabkan, selain
informasi secara langsung juga diikuti dengan bukti secara tertulis yang
Uraian Materi
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Pre Konferens
Pre konferens merupakan suatu kegiatan untuk mempersiapkan aktifitas
yang akan dilakukan secara umum pada setiap shift. Setelah mendapatkan
gambaran melalui kegiatan timbang terima, maka dilakukan pembahasan
terhadap rencana kegiatan yang telah dilaporkan. Pada kegiatan ini sangat
efektif untuk membahas rencana kegiatan yang diperlukan umpan balik atau
tanggapan yang bersifat khusus, Maksudnya tanggapan tersebut kurang etis
bila disampaikan di depan pasien saat dilaksanakan timbang terima. Pada saat
kegiatan pre konferens seluruh peserta dapat secara bebas menyampaikan
pendapatnya. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara singkat sehingga tidak
mengganggu kelancaran pelayanan keperawatan. Kegiatan ini dibawah
tanggung jawab kepala ruangan atau ketua tim yang telah ditentukan.
3. Pelaksanaan Kegiatan Asuhan
Padatahapkegiatanini, perawat melakukan kegiatanasuhankeperawatan
mulai pengkajian, perencanaan, pelaksanaan sampai kegiatan evaluasi. Pada
tahap ini ketua tim atau kepala ruangan dapat melaksanakan kegiatan
manajerialnya, seperti supervisi terhadap pelaksanaan asuhan , koordinasi
dengan tim kesehatan lainnya, dan sebagainya.
4. Middle Konferens
Middle komferens merupakan kegiatan untuk mendiskusikan kegiatan
yang yang telah dilakukan ditengah waktu dinas, kegiatan ini dimaksudkan
agar didapatkan evaluasi lebih awal dari asuhan keperawatan yang sedang
ddilakukan dan memperbaiki perencanakan bila diperlukan. Kegiatan ini
biasanya dilakukan secara singkat disela-sela kegiatan yang diikuti oleh ketua
tim dan anggotanya.
5. Post Konferens
Pada tahap ini, kegiatan berfokus pada pembahasan dari tindakan yang
telah dilaksanakan serta rencana program selanjutnya. Umumnya kegiatan ini
dilakukan sebelum kegiatan timbang terima pada shift berikutnya. Kegiatan
ini diikuti oleh seluruh perawat dan kepala ruangan sebagai penanggung
jawab.
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
Selanjutnya akan dibahas salah satu dari metode penugasan yang ada, pada
kesempatan kali ini dibahas Asuhan keperawatan Tim , mengingat metode ini
banyak diterapkan dibeberapa rumah sakit, khususnya rumah sakit di daerah.
Contoh: Penerapan Model Asuhan Keperawatan Tim
1. Praktek keperawatan dengan metode penugasan tim sebaiknya dilakukan
dengan konsep-konsep berikut :
a. Ketua Tim sebaiknya perawat yang berpendidikan dan berpengalaman,
trampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Ketua tim juga harus
mampu menentukan prioritas kebutuhan asuhan keperawatan. Mampu
membuat rencana yang tepat serta mampu melakukan supervisi dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Selain itu juga mampu memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan filosofi keperawatan. Uraian tugas
untuk ketua tim dan anggota tim harus jelas dan spesifik.
b. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk kelanjutan asuhan keperawatan.
Dengan demikian pencatatan rencana keperawatan untuk tiap klien harus
selalu tepat waktu dan asuhan keperawatan selalu dinilai kembali untuk
validasinya.
c. Ketua tim hendaknya menggunakan semua teknik manajemen dan
kepemimpinan.
d. Pelaksanaan keperawatan tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku. Metode
ini dapat dilakukan pada shift pagi, sore maupun malam diunit manapun.
Sejumlah tenaga dapat terlibat dalam tim, minimal dua sampai tiga tim.
Jumlah atau besarnya tim tergantung dari banyaknya perawat. Dua orang
perawat dapat dilaksanakan metode tim terutama untuk shift sore dan
malam.
2. Tanggung Jawab Kepala Ruang dan Ketua Tim dalam Metode Penugasan
Tim
Tanggung Jawab Kepala Ruang
a. Menetapkan standar kinerja staf
b. Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit yang
dipimpinnya.
c. Memberikan kesempatan pada ketua tim dan membantu mengembangkan
ketrampilan manajemen dan kepemimpinan.
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
d. Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru tentang prosedur
tim keperawatan.
e. Menjadi nara sumber bagi ketua tim dan staf saat diskusi.
f. Memotivasi staf / perawat pelaksana untuk meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan.
g. Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap staf yang dipimpinnya.
Tanggung Jawab Ketua Tim
Tanggung jawab ketua tim meliputi :
a. Mengkaji setiap klien dan menetapkan tindakan keperawatan yang tepat.
Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan.
Dapat dilaksanakan serah terima tugas.
b. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dan pengobatan
c. Menyusun rencana keperawatan yang tepat waktu, membimbing anggota
tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
d. Meyakinkan hasil evaluasi berupa respon klien thd tindakan keperawatan
tercatat.
e. Menilai kemajuan klien dari hasil pengamatan langsung atau laporan
anggota tim.
Tanggung Jawab Anggota Tim
a. Menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki tanggung jawab untuk
setiap klien di unit tersebut. Misalnya pengaturan istirahat dan rapat tim.
b. Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam rencana keperawatan
secara teliti termasuk program pengobatan.
c. Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan keperawatan yang
dilakukan serta respon klien.
d. Menerima bantuan dan bimbingan dari ketua tim.
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
5. Penerapan Model Asuhan Keperawatan Tim
Ruang Melati dari Rumah sakit sehat sejahtera memiliki data sebagai berikut :
Kelas : II dan III
Jumlah Perawat
: 19 orang
Yang terdiri dari : 1 Ka. Ruang, 1 orang wk Karu
Dan 17 perawat pelaksana.
Kapasitas Tempat tidur : * Klas II dengan 6 kamar , setiap kamar ada 2
tempat tidur (12 TT)
*Klas III dengan 7 kamar , setiap kamar ada 3
tempat tidur (21 TT)
Jumlah tenaga yng ada
perhari
• Dinas Pagi :
• Dinas Sore
• Dinas Malam
: 13 orang
: 6 orang
: 4 orang
: 3 orang
Jumlah perawat yg Libur : : 4 orang dengan rincian :
• Libur mingguan
• Libur umum
• Cuti tahunan
• Ijin sakit
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
Maka tim dapat dikelompokkan menjadi
Tim I
: 5 kamar @ 2 TT (kelas II)
: 2 kamr @ 3 TT (Kleas III)
Tim II
: 1 kamar @ 2 TT ( Kelas II)
: 5 kamar @ 3 TT (Kelas III)
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
1. Tahapan Kegiatan yang dilakukan perawat di ruang Model Praktek
Keperawatan Profesional adalah operan (timbang terima,), pre konferen,
pelaksanaan asuhan keperawatan, middle konferen dan post konferen
2. Setiap perawat di ruang Model Praktek Keperawatan Profesional memiliki
uraian tugas sesuai dengan perannya
3. Metode Tim diterapkan untuk memastikan bahwa pasien mendapat
layanan keperawatan yang berkualitas
Rangkuman
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Tugas
Petunjuk kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas
Anda bisa mencari jawaban dalam materi modul ini.
1. JelaskankegiatanperawatdenganModelTimdiRuangPraktekKeperawatan
Profesional
2. Jelaskan Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruang pada Metode Tim di
Ruang Praktek Keperawatan Profesional
3. Jelaskan Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Tim
1. Berkelompoklah 4 – 5 orang
2. Lakukanlah pengamatan pada tempat kerja Anda
3. Jelaskan apakah tempat Anda bekerja sudah menggunakan salah satu
model Asuhan Keperawatan? Fungsional, Tim, primer atau gabungan tim
primer
4. Identifikasi uraian tugas perawat sesuai peran mereka
5. Diskusikan dengan teman dalam kelompok Anda apakah kegiatan-kegiatan
perawat seperti operan,konferen dan pelaksanaan Asuhan Keperawatan
dapat dilakukan di tempat kerja Anda
6. Laporkan dan kumpulkan tugas pada fasilitator.
1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 3 ini didalam buku Anda
2. Pelajarilah kembali materi dalam kegiatan belajar 3 ini sebelum melanjutkan
ke Modul IV .
Tes Formatif
Tugas Terstruktur
Tugas Mandiri