Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan integrasi bangsa dan negara RI meliputi upaya menumpas berbagai pemberontakan dan pergolakan yang timbul akibat ideologi, kepentingan, dan kebijakan pemerintah seperti PKI Madiun, DI/TII, PRRI, Permesta, dan G30S/PKI.
2. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara
lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz,
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
Indikator Pembelajran
3.1.1 Menganalisis pemberontakan atau pergolakan yang
berkaitan dengan ideologi
3.1.2 Menganalisis pemberontakan atau pergolakan yang
berkaitan dengan kepentingan (vest interest)
3.1.3 Menganalisis pemberontakan atau pergolakan yang
berkaitan dengan kebijakan pemerintah
3. Indikator 3.1.1Menganalisis pemberontakan atau
pergolakan yang berkaitan dengan
ideologi
Apa yang siswa
ketahui tentang
ideologi?
Ideologi diartikan sebagai cita-cita, nilai
dasar, dan keyakinan yang dijunjung tinggi
sebagai pedoman.
Sejak Indoensia merdeka Pancasila
disepakati sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia.
Pergolakan apa saja
yang berkaitan
dengan ideologi pada
periode 1948 -1965 ?
1. Pemberontkan PKI Madiun
2. Pemberontkan DI/TII
3. Pemberontkan G30S/PKI
PKI mengusung Ideologi Komunis
DI/TII mengusung ideologi agama
Kenapa terjadi
pemberontakan
yang berkaitan
dengan ideologi?
Disebabkan terdapat kelompok-
kelompok yang menganut ideologi
tertentu yang berusaha mengganti
ideologi Pancasila.
4. 1. Pemberontkan PKI Madiun
a) Latar Belakang
dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945
tentang kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk
mendirikan partai politik
hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok kiri (sosialis-komunis)
untuk mendirikan PKI tanggal 7 November 1945.
b) Jalannya pemberontakan
september 1948 terjadi pertempuran terbuka antara kekuatan
bersenjata yang pro PKI dan pro pemerintah RI di Suarakarta
18 September 1948 para tokoh PKI di Madiun mengumumkan
terbentuknya pemerintah Front Nasional bagi keresidenan Madiun.
19 September 1948 Presiden Soekarno melalui siaran radio
meyerukan kepada rakyat Indonesia untuk memilih Muso dengan
PKI-nya atau Soekarno-hatta. Peristiwa ini memicu konflik bersenjata
anatar pendukung PKI dan pendukung RI
5. c) Upaya penumpasan
Pemerintah RI melancarkan operasi militer di Madiun
Dalam operasi militer ini ribuan kader dan simpatisan PKI berhasil
dibunuh, 36.000 kader PKI dipenjara, tokoh PKI D.N Aidit dan M.H
Lukman meloloskan diri ke Tiongkok dan Vietnam, Muso terbunuh
oleh tentara Indonesia, Amir Syarifuddin berhasil ditangkap dan
dihukum mati.
6. 2. Pemberontkan DI/TII
a) Latar belakang
perjanjian Renville tanggal 8 Desember 1947 menimbulkan beberapa
permasalahan, salah satunya pemerintah RI harus menarik
pasukannya keluar dari wilayah Jawa Barat yang dikuasi Belanda
Kartosuwiryo sebagai pemimpin PKI menolak hal tersebut karena
seakan-akan wilayah itu telah diserahkan kepada Belanda oleh pihan
RI. Sejak saat itu ia tidak lagi mengakui keberadaan RI
b) Jalannya pemberontakan
Pengaruh DI/TII berhasil menyebar ke berbagai wilayah seperti Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.
Wilayah Jawa Tengah DI/TII dipimpin oleh Amir Fatah, Sulawesi
Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakkar, Aceh dipimpin oleh Daud
Beureueh. Mereka menyatakan daerahnya sebagai bagian dari
Negara Islam Indonesia di bawah pimpinan Kartosuwiryo
7. c) Upaya Penumpasan
1 April 1962 dilancarkan operasi Bharatayudha untuk menumpas
DI/TII Kartosuwiryo, DI/TII semakin terdesak
A.H Nasution menerapakn strategi Pasukan Gabungan Rakyat
Berantas Tentara Islam (Pagar Betis)
22 dan 24 April 1962 terjadi serangan terhadap pemimpin pusat
DI/TII
4 Juni 1962 Kartosuwiryo berhasil ditangkap dan dieksekusi mati 5
September 1962
Di Jawa Tengah dilakukan Operasi Militer dikenal dengan nama
Gerakan Banteng Nasional (GBN)
Di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan pemimpinnya berhasil
ditangkap dan dihukum mati
Di Aceh pemerintah berusaha mengajak pemimpinnya
bermusyawarah secara damai
8. 3. Pemberontakan G30S/PKI
a) Latar belakang
Penerapan doktrin Nasionalisme, agama, dan komunisme (Nasakom) oleh
Presiden Soekarno mendorong PKI kembali berkembang di Indonesia
Ketika PKI mengalami kegagalan dalam melakukan pemberontkan 1948,
usaha tersebut kembali dilakukan tahun 1965. mush terbesar bgai PKI adalah
TNI AD dibawah pimpinan jenderal A.H Nasution dan Jenderal
Ahmad Yani.
b) Jalannya pemberontkan
PKI melancarkan aksi sepihak dengan menyerobot tanah milik
kelompok elite tradisional untuk dibagikan kepada para petani miskin
pendukun PKI
PKI telah menanamkan pengaruhnya di jajaran pasukan pengawal
presiden Cakrabirawa, Angkatan Udara, dan beberapa unit Angkatan Darat.
PKI khawatir terhadap Angkatan Darat akan mengambil alih kekuasaan jika
Presiden wafat atau tidak mampu menjalankan tugas lagi. Oleh karena itu, PKI
menyingkirkan lawanya
30 September 1965 tentara pro-PKI dibwah pimpinan Letnan Kolonel Untung
Sutopo menculik dan membunuh sejumlah petinggi TNI-AD di Jakarta dan
Yogyakarta
9. c) Upaya Penumpasan
Pemerintah RI menetralisasi pasukan yang berada di sekitar Medan
Merdeka yang dimanfaatkan oleh G30S/PkI, dengan operasi Militer 1
Oktober 1965
Dalam aksi pembersihan berdarah, sekitar 140.000 sampai 500.000
anggota PKI dan orang yang dituduh sebagai anggota PKI terbunuh.
Beberapa orang dijatuhi hukuman mati, ada pula yang dihukum p
enjara bersama ribuan anggota PKI lainnya, selanjutnya PKI
dibubarkan dan ajaran komunis dilarang disebarkan di Indonesia
10. Indokator 3.1.2 Menganalisis pemberontakan atau pergolakan
yang berkaitan dengan kepentingan (vest
interest)
Konflik yang berkaitan dengan kepentingan sering berkaitan dengan vested
interest yaitu: kepentingan yang tertanam kuat pada suatu kelompok.
Kelompok ini juga akan mengahalangi proses perubahan yang
bertentangan dengan kepentingan kelompoknya.
Pergolakan yang terjadi berkaitan dengan kepentingan antara tahun 1948 –
1965 diantaranya:
1. APRA
2. RMS
3. Kelompok Andi Azis
11. 1. Pemberontakan APRA
a) Latar belakang
ketidakpuasan beberapa pejuang terhadap kebijakan pemerintah
RIS, yaitu jabatan Menteri pertahanan dierikan kepada Sultan
Hamengkubuwono IX bukan kepada Sultan Hamid II, hal tersebut
memicu kemarahan kelompok garis keras Belanda yang anti RI
Tujuan gerakan APRA ini adalah mempertahankan bentuk negara
federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri di negara-negara
bagian RIS
b) Jalannya Pemberontakan
Belanda menghimpun mantan anggota pasukan khusus KNIL ke
APRA dipimpin oleh Raymond Westerling
23 Januari 1950 pasukan APRA menyerang kota Bandung, melakukan
pembantaian dan pembunuhan terhadap setiap anggota TNI yang
ditemuinya.
Setelah Bandung dikuasai APRA menggulingkan kabinet RIS, akan
tetapi bisa dipukul mundul olehTNI
12. c) Upaya Penumpasan
Pemerintah RIS mengirim pasukannya ke Bandung, dan PM Moh
Hatta mengedakan perundingan dengan komisarais tinggi Belanda di
Jakarta, untuk meminta kapten Westerling mneinggalakan kota
Bandung
Akhirnya Bandung ditinggalkan bersama pasukannya, dan sisa-
sisakekuatan APRA berhasil di dihancurkan
13. 2. Pemberontkan Andi Aziz
a) Latar Belakang
30 Maret 1950 kapten Andi Aziz bersama pasukan KNIL
menggabungkan diri dengan Apris, kemudian muncul kecurigaan dari
KNIL karenapasukan KNIL beranggapan pemerintah akan
menganaktirikan KNIL
Adanya pertentangan pendapat mengenai peleburan negara bagian
Indonesia Timur (NIT) kedalam negara RI.
b) Jalannya Pemberontakan
pada April 1950 terjadi demonstrasi dari masyarakat yang
antifederal, mereka mendesak agar NIT menggabungkan diri dengan
RI
Pada 5 April 1950 pasukan Andi Aziz menyerang markas TNI di
Makassar, serangan itu berhasil menguasai kota Makassar.
Pada 21 April 1950 Presiden NIT, Sukawati mengumumkan bahwa
NIT bersedia bergabung dengan NKRI
14. c) Upaya Penumpasan
Pada 8 April 1950 megeluarkan printah agar Andi Aziz melaporkan
diri kepada RIS dalam waktu 4 x 24 jam
Pada 5 Agustus 1950 APRIS berhasil memukul mundur pasukan KNIL,
selanjutnya 8 Agustus 2950 Knil meminta untuk berunding, hasilnya
kedua pihak setujua untuk mneghentikan tembak menembak.
15. 3. Pemberontakan RMS
a) Latar Belakang
pembubaran Negara Indonesia Timur (NIT) menimbulkan
ketidakpuasan bagi golongan profederal. Salah satunya adalah
Soumokil, mantan Jaksa Agung NIT
Para pemuka KNIL mengusulkan agar daerah Maluku Selatan
dijadikan sebagai daerah daerah merdeka, namu usl tersebut ditolak
b) Jalannya Pemberontakan
pada 25 April 1950 anggota RMS memperoklamasikan berdirinya
RMS
Pada 27 April 1950 Dr. J.P Nikijuiuw ditunjuk sebagai wakil Presiden
RMS untuk daerah luar ngeri yang berkedudukan di Belanda
Pada 9 Mei 1950 dibentuk Angkatan Perang RMS (APRMS),
pemebrontakan RMS mendapat dukungan penuh dari pemerintah
Belanda dan pasukan KNIL yang berada di Ambon.
16. c) Upaya Penumpasan
Pemerintah RIS melakukan upaya damai dengan mengirim dr.
Leimena tooh asli Maluku untuk melakukan perundingan, akan tetapi
ditolak Soumokil, nmaun tetapdiusahakan dengan jalan damai
melalui pengiriman para politikus, pendeta, dokter, dan wartawan
dan juga tidak berhasil dilakukan.
Jalan damai tidak bisa dilakukan maka, pemerintah melakukan
operasi militer untuk menumpas gerakan RMS, akhirnya pemimpin-
pemimpin tinggi gerakan RMS berhasil ditangkap dan dibunuh.
17. Indikator 3.1.3 Menganalisis pemberontakan atau
pergolakan yang berkaitan dengan
kebijakan pemerintah
Pemebrontkan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah sebagai berikut :
1. Pemberontakan PRRI
2. Pemberontakan Permesta
18. 1. Pemberontakan PRRI
a) Latar Belakang
Terdapat kecemburuan pemerintah di daerah terhadap pemerintah
pusat, pemerintah pusat melakukan pembangunan besar-besaran
akan tetapi mnegabaikan daerah-daerah lain di pelosok Indonesia
Melalui pemberontakan ini dapat mengingatkan presiden Soekarno
agar kembali ke negara hukum serta meminta Soekarno tidak
mengikutsertakan PKI dalam pemerintahan, serta kembali ke UUDS
1950
b) Jalannya Pemberontakan
Pemberontakan PRRI diawali dengan pembentukan dewan-dewan
daerah, kemudian pada 10 Februari 1958 Letkol Ahmad Husein
mengeluarkan ultimatum supaya kabinet Djuanda mundur, namun
pemerintah tidak menanggapi
Pada 15 Februari 1958 Letkol Ahmad Husein memproklamasikan
berdirinya PRRI di Bukittinggi
Pada 16 Februari 1958 Syafruddin Prawiranegara selaku Perdana Menteri
PRRI di Padang mengambil sumpah menteri PRRI, akhirnya Presiden
Soekarno mengeluarkan perintah penangkapan Syafruddin Prawiranegara
dan para pendukung PRRI
19. c) Upaya Penumpasan
Pemerintah memutuskan untuk melakukan operasi milter yang
merupakan gabungan AD-AL-AU guna memadamkan pemberontakan
PRRI
Operasi gabungan tersebut dibagi menjadi Operasi Tegas, Operasi 17
Agustus, Operasi Saptamarga, Operasi Sadar, dan Operasi Merdeka.
Akhir bulan Februari 1958 AURI membom berbagai instalasi penting
di Padang dan Bukittinggi
Pada 5 Mei 1958 Bukittinggi berhasil direbut kembali, pasukan TNI
membersihkan daerah-daerah bekas kekuasaan PRRI
20. 2. Pemberontakan Permesta
a) Latar Belakang
Pada 1950-an kondisi politik Indonesia tidak stabil, beberapa daerah
di Sumatera dan Sulawesi merasa tidak puas dengan pembagian
alokasi biaya pembangunan dari pemerintah pusat. Sikap itu
didukung oleh beberapa panglima militer.
b) Jalannya Pemberontakan
Pada 2 Maret 1957 Panglima Tentara dan Territorium VII Letkol
Ventje Sumual memperoklamasikan Piagam Perjoangan Rakyat
Semesta (Permesta) di Makassar
Saat itu pula para pelajar, mahasiswa, pemuda, dan mantan perwira
KNIL mendaftarkan diri untuk menjadi pasukan dalam Angkatan
Perang Permesta
21. c) Upaya Penumpasan
untuk meredekan pergolakan pada 14 September 1957 dilaksanakan
MUNAS dan MUNEP yang dihadiri tokoh-tokoh nasional dan daerah
untuk membicarakan pembangunan sesuai keinginan daerah-daerah.
Pemerintah juga melakukan operasi gabungan yang disebut Operasi
Merdeka , pada tahun 1960 pihak Permesta menyatakan
kesediaannya berunding dengan pemerintah pusat dengan mencapai
sebuah kesepakatan bahwa pasukan Permesta akan membantu TNI
bersama-sama menghadapi Komunis di Pulau Jawa.