Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal dan pengontrol arus listrik. Terdapat tiga tipe tegangan pada transistor yaitu tegangan sumber, terminal, dan lintas persambungan. Karakteristik utama transistor adalah kurva hubungan antara arus kolektor dan tegangan kolektor-emiter yang menunjukkan empat daerah operasi yaitu potong, saturasi, aktif, dan breakdown. Garis beban transistor digambarkan pada k
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor adalah salah satu komponen yang selalu ada di setiap rangkaian elektronika, seperti radio, televisi, handphone, lampu flip-flop dll
Transistor digunakan untuk kebutuhan penyambungan dan pemutusan (switching), seperti halnya saklar. Yaitu untuk memutus atau menyambungkan arus listrik. Selain itu
transistor juga berfungsi sebagai penguat (amplifier), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan banyak lagi.
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor adalah salah satu komponen yang selalu ada di setiap rangkaian elektronika, seperti radio, televisi, handphone, lampu flip-flop dll
Transistor digunakan untuk kebutuhan penyambungan dan pemutusan (switching), seperti halnya saklar. Yaitu untuk memutus atau menyambungkan arus listrik. Selain itu
transistor juga berfungsi sebagai penguat (amplifier), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan banyak lagi.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Nama : Saputra Agung Wicaksana
(1410502033) (A)
S-1 TEKNIK MESIN
Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Transistor adalah salah satu komponen yang selalu ada di setiap rangkaian elektronika, seperti radio, televisi, handphone, lampu flip-flop dll
Transistor digunakan untuk kebutuhan penyambungan dan pemutusan (switching), seperti halnya saklar. Yaitu untuk memutus atau menyambungkan arus listrik. Selain itu
transistor juga berfungsi sebagai penguat (amplifier), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan banyak lagi.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Nama : Saputra Agung Wicaksana
(1410502033) (A)
S-1 TEKNIK MESIN
Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Transistor adalah salah satu komponen yang selalu ada di setiap rangkaian elektronika, seperti radio, televisi, handphone, lampu flip-flop dll
Transistor digunakan untuk kebutuhan penyambungan dan pemutusan (switching), seperti halnya saklar. Yaitu untuk memutus atau menyambungkan arus listrik. Selain itu
transistor juga berfungsi sebagai penguat (amplifier), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan banyak lagi.
Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
teristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk meliKarakhat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian , Jenis dan Karakteristik Transistor atau yang lebih khususnya membahas Karakteristik serta Daerah-daerah Oprasi Transistor, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada kita semua tentang Karakteristik Transistor.
Transistor berasal dari kata transfer resistor. Piranti elektronik jenis ini dikembangkan oleh Berdeen , Schokley dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik Bell Telephone Laboratories. Penamaan ini berdasarkan pada prinsip kerjanya yakni mentransfer atau memindahkan arus. Transistor merupakan komponen aktif dan dibuat dari bahan semi konduktor, yang menggunakan aliran elektron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan Transistor merupakan pengembangan dari Tabung Hampa (Vacuum Tube). Fungsi utama dari sebuah transistor adalah penguat sinyal dan sebagai saklar elektronik, mixer (pencampur) yaitu pencampur sinyal yang ditangkap oleh penala dan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator, yang terdapat pada televisi dan radio fm. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah kolektor
Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :
1. Uni Junktion Transistor (UJT)
2. Field Effect Transistor (FET)
3. MOSFET
5. KARAKTERISTIK TRANSISTOR
Karakteristik yang paling penting dari Transistor adalah grafik Dioda Kolektor-
Emiter, yang biasa dikenal dengan Kurva Tegangan-Arus (V-I Curve). Kurva ini
menggambarkan arus Kolektor, IC, dengan tegangan lintas persambungan Kolektor –
Emiter, VCE, dimana harga-harga tersebut diukur dengan arus Basis, IB, yang berbeda-
beda. Rangkaian yang digunakan untuk mendapatkan kurva tampak pada Gambar di
bawah ini
3
6. Hasil pengukuran rangkaian Transistor tersebut ditunjukkan secara kualitatif. Kurva
tersebut mengindikasikan bahwa terdapat 4 (empat) buah daerah operasi, yaitu:
*Daerah Potong (Cutoff Region)
*Daerah Saturasi (Saturation Region)
*Daerah Aktif (Active Region), dan
*Daerah Breakdown.
dimana setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing. Fungsi dan kegunaan
Transistor dapat diketahui dengan memahami karakteristik-karakteristik Transistor tersebut.
Disamping itu, perancangan dan analisa Transistor sesuai dengan fungsinya juga akan
berdasarkan karakteristik ini.
4
7. Karakteristik dari masing-masing daerah operasi Transistor tersebut dapat diringkas
sebagai berikut:
*Daerah Potong
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron,
sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO
(Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).
*Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi prategangan maju.
Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada
arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak
dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi
prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang
menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
5
8. *Daerah Aktif
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur.
Terjadi sifat-sifat yang diinginkan. sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya.
Transistor menjadi komponen yang dapat dikendalikan
*Daerah Breakdown
Dioda Kolektor diberiprategangan mundur yang melebihi tegangan Breakdown-nya,
BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis
adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi spesifikasi yang dibolehkan.
Transistor dapat mengalami kerusakan
6
9. GARIS BEBAN (LOAD LINE) TRANSISTOR
Garis Beban (load line) dapat digambarkan pada kurva karakteristik (Kurva Dioda
Kolektor) untuk memberikan pandangan yang lebih banyak mengenai Transistor
bekerja dan daerah operasinya. Pendekatan pembuatan Grafik Beban Transistor sama
dengan pembuatan Grafik Beban pada Dioda.
Jika terdapat sebuah rangkaian Transistor Common Emitter seperti ditampilkan pada
Gambar di bawah ini,
Gambar Rangkaian Common Emitter
7
10. maka dapat diturunkan persamaan pada putaran outputnya, yaitu:
0 CCEECECC VRIVRI
Jika diasumsikan bahwa RE = 0, maka:
0 CCCECC VVRI
atau
C
CECC
C
R
VV
I
Persamaan diatas adalah persamaan Garis Beban dari Transistor.
8
11. Pada persamaan Garis Beban dari Transistor, akan terdapat 2 (dua) buah titik penting,
yaitu Titik Saturasi (Saturation Point) dan Titik Potong (Cut off Point). Jika, VCE = 0, maka
akan didapat Titik Saturasi pada:
C
CC
C
R
V
I
Sedangkan jika IC = 0, maka akan diketahui Titik Potongnya pada:
CCCE VV
Dari kedua titik tersebut, jika saling dihubungkan, akan didapat Garis Beban sebagaimana
tampak pada Gambar dibawah ini Pada gambar tersebut, bahwa Garis Beban akan
memotong salah satu titik dari IB pada daerah aktif. Titik potong inilah yang merupakan
Titik Operasi (operating point) dari Transistor.
Gambar Garis Beban dan Titik Operasi Transistor 9