Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya
Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan
teristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk meliKarakhat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian , Jenis dan Karakteristik Transistor atau yang lebih khususnya membahas Karakteristik serta Daerah-daerah Oprasi Transistor, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada kita semua tentang Karakteristik Transistor.
Similar to Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Β
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
1. Disusun oleh :
Z A I D A B D U R R A H M A N
1 4 1 0 5 0 2 0 6 7
Dosen : R. SURYOTO EDY RAHARJO S.T, M.Eng
Fakultas Teknik Mesin S1
U N I V E R S I T A S T I D A R
2 0 1 5
K A R A K T E R I S T I K
T R A N S I S T O R
2. D a f t a r i s i
D a e r a h
o p e r a s i
T r a n s i s t o r
G a r i s b e b a n
t r a n s i s t o r
( l o a d l i n e )
k a r ak t e r i s t i k
T r a n s i s t o r
i
3. D A F T A R I S I
β’ Karakteristik Transistor................................................................. 1
β’ Daerah Operasi Transistor............................................................. 3
οΆ Daerah Potong (Cutoff Region)....................................... 4
οΆ Daerah Saturasi (Saturation Region)............................ 5
οΆ Daerah Aktif (Active Region)........................................... 6
οΆ Daerah Breakdown................................................................ 7
β’ Garis Beban Transistor (Load Line)........................................... 8
i
i
4. K A R A K T E R I S T I K
T R A N S I S T O R
Sebelum membahas karakteristik dan daerah kerja transistor, perlu
disepakati terlebih dahulu beberapa simbol tegangan yang terdapat pada
transistor. Rangkaian transistor memiliki tiga tipe tegangan. Ketiga tipe
tegangan itu adalah :
ο Sumber Tegangan Transistor : VBB dan VCC
ο Tegangan Terminal Transistor : VB, VC dan VE
ο Tegangan Lintas Persambungan : VBE, VCE, dan VCB
1
5. K A R A K T E R I S T I K
T R A N S I S T O R
Karakteristik yang paling penting dari transistor adalah grafik Dioda
Kolektor-Emiter, yang biasa dikenal dengan kurva tegangan-arus (V-I curve).
Kurva ini menggambarkan arus kolektor (IC) dengan tegangan lintas
persambungan Kolektor-Emiter (VCE) dimana harga-harga tersebut diukur
dengan arus basis (IE) yang berbeda-beda.
Gambar Rangkaian Transistor Common Emiter untuk kurva Tegangan-Arus
2
6. D A E R A H O P E R A S I
T R A N S I S T O R
Gambar Kurva Karakteristik Transistor
DAERAH POTONG
( CUTOFF REGION )
DAERAH BREAKDOWN
DAERAH SATURASI
( SATURATION RAGION )
DAERAH AKTIF
( ACTIVE REGION )
3
7. D A E R A H P O T O N G
( C U T O F F R E G IO N )
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi
pergerakan elektron, sehingga arus Basis πΌ π = 0. Demikian juga, arus
Kolektor πΌ πΆ = 0, atau disebut πΌ πΆπΈπ (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus
Basis adalah 0)
4
8. D A E R A H S A T U R A S I
( S A T U R A T I O N R A G I O N )
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi
prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor IC akan mencapai harga
maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis πΌ π dan π½ ππ . Hal ini,
menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan.
Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prategangan
mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat) yaitu tegangan yang
menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
5
9. D A E R A H A K T I F
( A C T I V E R E G I O N )
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi
prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana :
πΌ πΈ = πΌ πΆ + πΌ π΅
π½ ππ =
πΌ πΆ
πΌ π΅
atau πΌ πΆ = π½ ππ πΌ π΅
dan
πΌ ππ =
πΌ πΆ
πΌ πΈ
atau πΌ πΆ = πΌ ππ πΌ πΈ
Sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Trasistor menjadi
komponen yang dapat dikendalikan.
6
10. D A E R A H B R E A K D O W N
Dioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan
Breakdownnya BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke
Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor IC melebihi
spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan.
7
11. G A R I S B E B A N
T R A N S I S T O R
( L O A D L I N E )
Garis Beban (load line) dapat digambarkan pada kurva karakteristik
(Kurva Dioda Kolektor) untuk memberikan pandangan yang lebih banyak
mengenai Transistor bekerja dan daerah operasinya. Pendekatan pembuatan
Grafik Beban Transistor sama dengan pembuatan Grafik Beban pada Dioda.
Jika terdapat sebuah rangkaian Transistor Common Emiter seperti
pada gambar di bawah ini,
Gambar rangkaian Common Emiter
8
12. G A R I S B E B A N
T R A N S I S T O R
( L O A D L I N E )
maka dapat diturunkan persamaan pada putaran outputnya, yaitu :
πΌ πΆ π πΆ + ππΆπΈ + πΌ πΈ π πΈ β ππΆπΆ = 0
Jika diasumsikan bahwa RE = 0, maka :
πΌ πΆ π πΆ + ππΆπΈ β ππΆπΆ = 0 , atau
πΌ πΆ =
π πΆπΆβπ πΆπΈ
π πΆ
Pada persamaan Garis Beban dari Transistor, akan terdapat dua
buah titik penting, yaitu titik saturasi dan titik potong. Jika VCE = 0, maka akan
dapat titik saturasi pada :
πΌ πΆ =
π πΆπΆ
π πΆ
9
13. Sedangkan jika IC = 0, maka akan diketahui titik potongnya pada :
ππΆπΈ = ππΆπΆ
Dari kedua titik tersebut, jika saling dihubungkan, akan didapat Garis Beban
sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut,
bahwa Garis Beban akan memotong salah satu titik dari IB pada daerah aktif.
Titik potong inilah yang merupakan Titik Operasi dari Transistor.
G A R I S B E B A N
T R A N S I S T O R
( L O A D L I N E )
1
0