SlideShare a Scribd company logo
“KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
MASYARAKAT DI WILAYAH PESISIR DAN
KEPULAUAN”
NAMA : LISNAWATI
NIM. : J1A122259
KELAS: E
A. Pengertian Masyarakat PesisirMasyarakat (sebagai
terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompoktersebut.
Kata"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antarentitas-
entitas.
pengertian masyarakat menurutbeberapa ahli :
✓ John J. Macionis : Masyarakat adalah orang-orang yang
berinteraksi dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki
budaya bersama.
✓ Gillin & Gillin : masyarakat adalah kelompok manusia
yang mempunyai kebiasaan tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang diikat oleh bersamaan.
✓ Harton haunt : Masyarakat adalah suatu organisasi
manusia yang saling berhubungan.
✓ Selo Sumardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
B. Karakteristik Wilayah Pesisir dan Kepulauan
✓ KARAKTERISTIK WILAYAH PESISIR
Ciri khas wilayah pesisir jika ditinjau dari aspek
biofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumber daya
yang terkandung di dalamnya bersifat khas sehingga
adanya intervensi manusia pada wilayah tersebut dapat
mengakibatkan perubahan yang signifikan. seperti
bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air
tawar dan air laut yang menghasilkan ekosistem yang
khas. Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir
danlaut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya
sering memiliki sifat terbuka.
• CIRI-CIRI MASYARAKAT
PESISIR
✓ Karakteristik Wilayah Kepulauan
Menurut Wikipedia (2007), wilayah kepulauan atau yang sering disebut
dengan archipelago, didefinisikan sebagai serangkaian atau sekelompok
daratan nonbenua yang yang muncul dan tersebar dipermukaan laut sebagai
akibat dari adanya proses geologi.
2.1 Ukuran Yang Relatif Kecil (Smallness)
Menurut Kusumastanto (2003), Ukurannya yang kecil, terkait
dengan terbatasnya ketersediaan sumberdaya alam dan jasa-jasa
lingkungan seperti airtawar, vegetasi, tanah, ekosistem pesisir dan
satwa liar, sehingga pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
daya dukung pulau-pulau kecil tersebut didalam menopang
kehidupan manusia serta segenap kegiatan pembangunan yang
ada.
2.2 Keterpencilan (Remoteness)
Menurut Purwadarminta (1976), kata keterpencilan
(remoteness) diartikansebagai suatu lokasi yang jaraknya relatif
jauh untuk dapat di jangkau, atau suatu lokasi yang karena tata
letak dan bentuk sebarannya, tidak mudah untuk di capaioleh
manusia dalamkehidupansehari-hari.
2.3 Ketergantungan (Dependence)
Menurut Fauzi (2005), selain smallness dan remoteness, terdapat
beberapa sifat khas dari pulau kecil yang juga harus dipertimbangkan
dalam melakukan penilaian ekonomi sumber daya pulau-pulau kecil.
Sifat-sifat tersebut adalah ketergantungan (dependence) dan
kerentanan (vulnerability). Sifat ketergantungan pulau-pulau kecil ini
pada dasarnya terbentuk sebagai tuntutan atas sifat-sifat dasar dari
pulau-pulau kecil seperti “smallness” dan“remoteness”.
2.4 Kerentanan (Vulnerable)Pelling dan Uitto (2002)
mengemukakan bahwa kaidah dasar kerentanan pulau-pulau
kecil sangat dipengaruhi oleh karakteristik pulau itu sendiri
sepertihalnya smallness dan remoteness yang kemudian
memunculkan dependence. Dalam operasionalisasinya
karakteristik pulau- pulau kecil ini disatu sisimengekspose isu-isu
pengelolaan seperti permasalahan sosial, ekonomi danlingkungan
yang bersifat eksternal.
C. Pengelolaan Sumber Daya Alam Oleh Masyarakat
Pesisir
Beberapa ciri dari pengelolaan sumber daya alam secara
tradisional antara lain adalah:
1) Pengelolaan sumberdaya alam cenderung berkelanjutan
2) Struktur pihak yang terlibat masih sederhana
3) Bentuk pemanfaatannya terbatas dan termasuk skala kecil
4) Tipe masyarakat dan kegiatannya relatif homogen
5) Komponen pengelolaannya (manajemen) berasal dan berakar
pada masyarakat
6) Rasa kepemilikan dan ketergantungan terhadap sumberdaya
alam tinggi
7) Rasa untuk melindungi dan menjaga juga tinggi.
D. Aspek Budaya
Dalam kajian budaya atau masyarakat terdapat satuan yang
disebut sebagai sistembudaya, serta beragam konsep yang
mendasari perilaku dan hasil perilaku. Sistem budaya inilah yang
mendasari seluruh kehidupan manusia. Melakukan pengkajian
terhadap perilaku dan karya suatu komunitas masyarakat perlu
dilakukan untuk memahami sistem budaya yang dianut (Tairid,
2012). Kajian perilaku meliputi pengenalan terhadap semua
komponen budaya, baik berupa peralatan dan hal lain yang
dipercaya membawa kebaikan untuk kelangsungan hidup.
•PARADIGMA PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI
Program pemberdayaan masyarakat telah menjadi
mainstream upaya peningkatan kesejahteraan serta
pengengentasan kemiskinan. Dengan pemberdayaan
masyarakat maka pembangunan tidak mulai dari titik nadir,
tetapi berawal dari sesuatu yang sudah ada pada masyarakat
Pemberdayaan berarti apa yang telah dimiliki oleh masyarakat
adalah sumber daya pembangunan yang perlu dikembangkan
sehingga makin nyata kegunaannyabagi masyarakat sendiri.
•KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN
Kondisi kesejahteraan sosial yang memburuk di kalangan nelayan
sangat dirasakan didesa-desa pesisir yang perairannya mengalami
overfishing (tangkap lebih) sehingga hasil tangkap atau pendapatan
yang diperoleh nelayan bersifat fluktuatif, tidak pasti, dan semakin
menurun dari waktu ke waktu. Dalam situasi demikian, rumah
tangga nelayanakan senantiasa berhadapan dengan tiga persoalan
yang sangat krusial dalam kehidupan mereka, yaitu (1) pergulatan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, (2) tersendat
sendatnya pemenuhan kebutuhan pendidikan anak-anaknya, dan
(3) terbatasnya akses mereka terhadap jaminan kesehatan.
• Karakteristik Budaya Masyarakat Pesisir
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah
kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnyastruktur
sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat Perubahan sosial
budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan Ada tiga faktor
yang dapatmempengaruhi perubahan sosial yakni: (a) tekanan
kerja dalam masyarakat; (b)keefektifan komunikasi; (e) perubahan
lingkungan alam
Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu
kebudayaan kekebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan
dapat terjadi dengan dua cara yakni:
a. Penetrasi damai (penetration pasifique)Penetrasi damai
(penetration pasifique) adalah Masuknya sebuah kebudayaan
dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh
kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua
macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik,
tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat.
Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan
hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran
kebudayaan secara damaiakan menghasilkan Akulturasi,
Asimilasi, atau Sintesis.
b. Penetrasi Kekerasan (penetration violante)
Penetrasi Kekerasan (penetration
violante) adalah Masuknya sebuah
kebudayaan dengan cara memaksa dan
merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan
Barat keindonesiaan pada zaman penjajahan
disertai dengan kekerasan sehingga
menimbulkan goncangan-goncangan yang
merusak keseimbangan dalam masyarakat.
Wujud budaya dunia barat antara lain adalah
budaya dari Belanda yang menjajah selama
350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda
masih melekat di Indonesia antara lain pada
sistem pemerintahanIndonesia.
c. Gambaran Sosial Budaya dan Tradisi
Masyarakat Pesisir
Masyarakat Pesisir meyakini bahwa
lautan yang dimiliki oleh mereka berdasarkan
pembagian kawasan laut yang disahkan oleh
Raja Desa itu merupakan suatu sumber daya
alam yang dijadikan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan lebihnya dijual untuk
keuntungannya.
Adat istiadat suku yang bermukim di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil sangatlah beragam pula. Di beberapa
tempat sering dijumpai adanya budaya pengaturan
lahan laut atau sering disebut Hak ulavat laut. Aturan-
aturan semacam inimerupakan satu kearifan local yang
perlu dihargai sesuai dengan UUD 1945 Pasal 18 B
ayat 2 yang disebutkan bahwa Negara mengakui dan
menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang hidup
dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur denganUndang-Undang.
• STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PESISIR
Pola hidup masyarakat pesisir layaknya dalam masyarakat pedesaan
pada umumnya memiliki struktur yang mencermikan status stratafikasi
dan peran mereka dalam kehidupan masyarakat pesisir tersebut.
Terdapat kelas-kelas dalam masyarakat pesisir yang diukurdari
kemampuan memiliki modal khususnya dalam bentuk materi.
Sehingga menyebabkan terdapatnya kesenjangan yang sangat
tampak dalam kehidupan.
KESIMPULAN
Masyarakat pesisir juga dapat didefinisikan sebagai
masyarakat yang tinggal dan melakukan aktifitas sosial
ekonomi yang terkait dengan sumberdaya wilayah pesisir
dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat
pesisir memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan
potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan.
Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir dapat
pula didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara
spasial di wilayah pesisir tanpa mempertimbangkan
apakah mereka memiliki aktifitas sosial ekonomi yang
terkait dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir
dan lautan.

More Related Content

What's hot

Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Desa
DesaDesa
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Mujiyanto -
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
Shanti Paramita J
 
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanReklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Lestari Moerdijat
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Didi Sadili
 
Ekonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananEkonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikanan
PT. SASA
 
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Togar Simatupang
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
PT. SASA
 
Bab 1 (1) konsep wilayah
Bab 1 (1) konsep wilayahBab 1 (1) konsep wilayah
Bab 1 (1) konsep wilayah
jopiwildani
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTAN
93220872
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
 
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
riyanto apri
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirSugeng Budiharsono
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Yosie Andre Victora
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Didi Sadili
 
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMPower point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Liz Rößler
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
jopiwildani
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 

What's hot (20)

Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Desa
DesaDesa
Desa
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan KawasanReklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
 
Ekonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananEkonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikanan
 
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Bab 1 (1) konsep wilayah
Bab 1 (1) konsep wilayahBab 1 (1) konsep wilayah
Bab 1 (1) konsep wilayah
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUDIDAYAAN IKAN TAWAR OLEH DINAS KELAUTAN
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMPower point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 

Similar to KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx

Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiBudaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Dzulfikar Rizka
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Mita Nyamii
 
Kesetaraan dalam keberagaman
Kesetaraan dalam keberagamanKesetaraan dalam keberagaman
Kesetaraan dalam keberagaman
Santi Cristina
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
sufamtsacp
 
Keberagaman Budaya.pptx
Keberagaman Budaya.pptxKeberagaman Budaya.pptx
Keberagaman Budaya.pptx
HafidMuhammadRafdi
 
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTransformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesiaKemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Sidi Rana Menggala
 
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptxKELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
SittichadijahAziz
 
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riaugeo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
RiPu10
 
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
ssuserea700d
 
Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptxBab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
EvihApriani1
 
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
MuhammadHijaziAidil
 
ilmu sosial dasar bab 7
ilmu sosial dasar bab 7ilmu sosial dasar bab 7
ilmu sosial dasar bab 7
zahir priewandanu
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
Bolinggo Joyo
 
Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.
MrZedd
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
ElfridhoWisnutamap
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Mohammad Yaqin
 

Similar to KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx (20)

Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadiBudaya masyarakat nelayan-kusnadi
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kesetaraan dalam keberagaman
Kesetaraan dalam keberagamanKesetaraan dalam keberagaman
Kesetaraan dalam keberagaman
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
 
Keberagaman Budaya.pptx
Keberagaman Budaya.pptxKeberagaman Budaya.pptx
Keberagaman Budaya.pptx
 
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTransformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
 
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesiaKemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
 
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptxKELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
 
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riaugeo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
 
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
 
Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptxBab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat.pptx
 
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
 
ilmu sosial dasar bab 7
ilmu sosial dasar bab 7ilmu sosial dasar bab 7
ilmu sosial dasar bab 7
 
Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
 
Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.Wawasan nusantara ppt.
Wawasan nusantara ppt.
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
 
Latar belakang ksda
Latar belakang ksdaLatar belakang ksda
Latar belakang ksda
 
PM 1
PM 1PM 1
PM 1
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
 

KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT.pptx

  • 1. “KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DI WILAYAH PESISIR DAN KEPULAUAN”
  • 2. NAMA : LISNAWATI NIM. : J1A122259 KELAS: E
  • 3. A. Pengertian Masyarakat PesisirMasyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompoktersebut. Kata"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antarentitas- entitas.
  • 4. pengertian masyarakat menurutbeberapa ahli : ✓ John J. Macionis : Masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama. ✓ Gillin & Gillin : masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh bersamaan. ✓ Harton haunt : Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan. ✓ Selo Sumardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • 5. B. Karakteristik Wilayah Pesisir dan Kepulauan ✓ KARAKTERISTIK WILAYAH PESISIR Ciri khas wilayah pesisir jika ditinjau dari aspek biofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumber daya yang terkandung di dalamnya bersifat khas sehingga adanya intervensi manusia pada wilayah tersebut dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan. seperti bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar dan air laut yang menghasilkan ekosistem yang khas. Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir danlaut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya sering memiliki sifat terbuka.
  • 7. ✓ Karakteristik Wilayah Kepulauan Menurut Wikipedia (2007), wilayah kepulauan atau yang sering disebut dengan archipelago, didefinisikan sebagai serangkaian atau sekelompok daratan nonbenua yang yang muncul dan tersebar dipermukaan laut sebagai akibat dari adanya proses geologi. 2.1 Ukuran Yang Relatif Kecil (Smallness) Menurut Kusumastanto (2003), Ukurannya yang kecil, terkait dengan terbatasnya ketersediaan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan seperti airtawar, vegetasi, tanah, ekosistem pesisir dan satwa liar, sehingga pada gilirannya akan berpengaruh terhadap daya dukung pulau-pulau kecil tersebut didalam menopang kehidupan manusia serta segenap kegiatan pembangunan yang ada.
  • 8. 2.2 Keterpencilan (Remoteness) Menurut Purwadarminta (1976), kata keterpencilan (remoteness) diartikansebagai suatu lokasi yang jaraknya relatif jauh untuk dapat di jangkau, atau suatu lokasi yang karena tata letak dan bentuk sebarannya, tidak mudah untuk di capaioleh manusia dalamkehidupansehari-hari. 2.3 Ketergantungan (Dependence) Menurut Fauzi (2005), selain smallness dan remoteness, terdapat beberapa sifat khas dari pulau kecil yang juga harus dipertimbangkan dalam melakukan penilaian ekonomi sumber daya pulau-pulau kecil. Sifat-sifat tersebut adalah ketergantungan (dependence) dan kerentanan (vulnerability). Sifat ketergantungan pulau-pulau kecil ini pada dasarnya terbentuk sebagai tuntutan atas sifat-sifat dasar dari pulau-pulau kecil seperti “smallness” dan“remoteness”.
  • 9. 2.4 Kerentanan (Vulnerable)Pelling dan Uitto (2002) mengemukakan bahwa kaidah dasar kerentanan pulau-pulau kecil sangat dipengaruhi oleh karakteristik pulau itu sendiri sepertihalnya smallness dan remoteness yang kemudian memunculkan dependence. Dalam operasionalisasinya karakteristik pulau- pulau kecil ini disatu sisimengekspose isu-isu pengelolaan seperti permasalahan sosial, ekonomi danlingkungan yang bersifat eksternal.
  • 10. C. Pengelolaan Sumber Daya Alam Oleh Masyarakat Pesisir Beberapa ciri dari pengelolaan sumber daya alam secara tradisional antara lain adalah: 1) Pengelolaan sumberdaya alam cenderung berkelanjutan 2) Struktur pihak yang terlibat masih sederhana 3) Bentuk pemanfaatannya terbatas dan termasuk skala kecil 4) Tipe masyarakat dan kegiatannya relatif homogen 5) Komponen pengelolaannya (manajemen) berasal dan berakar pada masyarakat 6) Rasa kepemilikan dan ketergantungan terhadap sumberdaya alam tinggi 7) Rasa untuk melindungi dan menjaga juga tinggi.
  • 11. D. Aspek Budaya Dalam kajian budaya atau masyarakat terdapat satuan yang disebut sebagai sistembudaya, serta beragam konsep yang mendasari perilaku dan hasil perilaku. Sistem budaya inilah yang mendasari seluruh kehidupan manusia. Melakukan pengkajian terhadap perilaku dan karya suatu komunitas masyarakat perlu dilakukan untuk memahami sistem budaya yang dianut (Tairid, 2012). Kajian perilaku meliputi pengenalan terhadap semua komponen budaya, baik berupa peralatan dan hal lain yang dipercaya membawa kebaikan untuk kelangsungan hidup.
  • 12. •PARADIGMA PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI Program pemberdayaan masyarakat telah menjadi mainstream upaya peningkatan kesejahteraan serta pengengentasan kemiskinan. Dengan pemberdayaan masyarakat maka pembangunan tidak mulai dari titik nadir, tetapi berawal dari sesuatu yang sudah ada pada masyarakat Pemberdayaan berarti apa yang telah dimiliki oleh masyarakat adalah sumber daya pembangunan yang perlu dikembangkan sehingga makin nyata kegunaannyabagi masyarakat sendiri.
  • 13. •KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN Kondisi kesejahteraan sosial yang memburuk di kalangan nelayan sangat dirasakan didesa-desa pesisir yang perairannya mengalami overfishing (tangkap lebih) sehingga hasil tangkap atau pendapatan yang diperoleh nelayan bersifat fluktuatif, tidak pasti, dan semakin menurun dari waktu ke waktu. Dalam situasi demikian, rumah tangga nelayanakan senantiasa berhadapan dengan tiga persoalan yang sangat krusial dalam kehidupan mereka, yaitu (1) pergulatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, (2) tersendat sendatnya pemenuhan kebutuhan pendidikan anak-anaknya, dan (3) terbatasnya akses mereka terhadap jaminan kesehatan.
  • 14. • Karakteristik Budaya Masyarakat Pesisir Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnyastruktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan Ada tiga faktor yang dapatmempengaruhi perubahan sosial yakni: (a) tekanan kerja dalam masyarakat; (b)keefektifan komunikasi; (e) perubahan lingkungan alam
  • 15. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan kekebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara yakni: a. Penetrasi damai (penetration pasifique)Penetrasi damai (penetration pasifique) adalah Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damaiakan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.
  • 16. b. Penetrasi Kekerasan (penetration violante) Penetrasi Kekerasan (penetration violante) adalah Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat keindonesiaan pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahanIndonesia.
  • 17. c. Gambaran Sosial Budaya dan Tradisi Masyarakat Pesisir Masyarakat Pesisir meyakini bahwa lautan yang dimiliki oleh mereka berdasarkan pembagian kawasan laut yang disahkan oleh Raja Desa itu merupakan suatu sumber daya alam yang dijadikan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan lebihnya dijual untuk keuntungannya.
  • 18. Adat istiadat suku yang bermukim di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sangatlah beragam pula. Di beberapa tempat sering dijumpai adanya budaya pengaturan lahan laut atau sering disebut Hak ulavat laut. Aturan- aturan semacam inimerupakan satu kearifan local yang perlu dihargai sesuai dengan UUD 1945 Pasal 18 B ayat 2 yang disebutkan bahwa Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur denganUndang-Undang.
  • 19. • STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PESISIR Pola hidup masyarakat pesisir layaknya dalam masyarakat pedesaan pada umumnya memiliki struktur yang mencermikan status stratafikasi dan peran mereka dalam kehidupan masyarakat pesisir tersebut. Terdapat kelas-kelas dalam masyarakat pesisir yang diukurdari kemampuan memiliki modal khususnya dalam bentuk materi. Sehingga menyebabkan terdapatnya kesenjangan yang sangat tampak dalam kehidupan.
  • 20. KESIMPULAN Masyarakat pesisir juga dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal dan melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan. Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir dapat pula didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial di wilayah pesisir tanpa mempertimbangkan apakah mereka memiliki aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan.