Makalah ini membahas tentang lunturnya kearifan lokal mengenai perburuan ikan paus di Halmahera, Maluku. Kearifan lokal ini dahulu dilakukan secara ritual setahun sekali, namun kini dilakukan secara besar-besaran untuk menarik wisatawan. Hal ini disebabkan modernisasi, kapitalisme, dan keterbatasan kearifan lokal beradaptasi dengan perubahan zaman. Upaya konservasi yang disarankan adalah memb
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pertambangan di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai definisi kearifan lokal, contoh-contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 1 membahas latar belakang tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Bab 2 membahas pengertian, penggolongan, dan persebaran sumber daya alam di Indonesia serta cara pengelolaannya yang memperhatikan lingkungan.
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pertambangan di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai definisi kearifan lokal, contoh-contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 1 membahas latar belakang tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Bab 2 membahas pengertian, penggolongan, dan persebaran sumber daya alam di Indonesia serta cara pengelolaannya yang memperhatikan lingkungan.
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia dan bencana alam, serta pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup bagi generasi masa depan.
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaJNE
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah karena letak geografis dan iklim yang mendukung. Kekayaan alam tersebut meliputi sumber daya hayati seperti tumbuhan dan hewan serta non-hayati seperti mineral. Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia bermanfaat untuk pangan, obat-obatan, bahan baku industri, dan pendapatan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya tanah, air, hayati, dan lainnya. Ditekankan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek regenerasi, pemanfaatan optimal, dan meminimalkan dampak negatif pengelolaan terhadap lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Namun, aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab telah menyebabkan berkurangnya kualitas lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Dokumen ini juga menjelaskan upaya konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia, seperti pengawetan plasma nutfah dan p
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Srestha Anindyanari
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dokumen menjelaskan pentingnya mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan agar dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang, serta menjaga kelestarian lingkungan. Dokumen juga membahas tantangan dan permasalahan pengelolaan sumber
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriMaulana Malik
Dokumen tersebut membahas kearifan lokal dalam bidang pariwisata dan industri di Indonesia. Pada bidang industri, dijelaskan contoh kearifan lokal seperti kain tenun Troso di Jepara dan ukiran suku Asmat yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Sedangkan pada bidang pariwisata, dikemukakan pentingnya pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal seperti di pesisir Bima yang mengatur pengelolaan sum
Makalah pendidikan karakter peduli lingkunganrizkadamayantii
Makalah ini membahas tentang etika lingkungan hidup yang mencakup tiga bagian utama yaitu unsur etika lingkungan yang terdiri dari etika ekologi dan konservasi sumber daya, teori etika lingkungan yang terdiri dari teori antroposentrisme, biocentrisme dan ekocentrisme, serta prinsip-prinsip etika lingkungan seperti sikap hormat terhadap alam.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup, termasuk definisi, komponen (fisik, biologis, sosial), bentuk kerusakan, dan upaya pelestarian lingkungan seperti hutan, udara, pantai, serta pengaruh lingkungan tidak sehat terhadap kesehatan manusia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di Aceh, termasuk tentang hukum adat Laot dan peran Panglima Laot. Dokumen juga menjelaskan pengertian kearifan lokal secara umum dan konsepnya di Indonesia serta perlindungan hak-hak masyarakat adat menurut UU No. 27 Tahun 2007.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional Indonesia dan interaksi global. Secara garis besar dibahas tentang keragaman budaya lokal di Indonesia, bentuk-bentuk interaksi antar budaya, dan pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. Kearifan lokal diuraikan sebagai pedoman hidup masyarakat dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia dan bencana alam, serta pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup bagi generasi masa depan.
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaJNE
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah karena letak geografis dan iklim yang mendukung. Kekayaan alam tersebut meliputi sumber daya hayati seperti tumbuhan dan hewan serta non-hayati seperti mineral. Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia bermanfaat untuk pangan, obat-obatan, bahan baku industri, dan pendapatan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya tanah, air, hayati, dan lainnya. Ditekankan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek regenerasi, pemanfaatan optimal, dan meminimalkan dampak negatif pengelolaan terhadap lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Namun, aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab telah menyebabkan berkurangnya kualitas lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Dokumen ini juga menjelaskan upaya konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia, seperti pengawetan plasma nutfah dan p
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Srestha Anindyanari
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dokumen menjelaskan pentingnya mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan agar dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang, serta menjaga kelestarian lingkungan. Dokumen juga membahas tantangan dan permasalahan pengelolaan sumber
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriMaulana Malik
Dokumen tersebut membahas kearifan lokal dalam bidang pariwisata dan industri di Indonesia. Pada bidang industri, dijelaskan contoh kearifan lokal seperti kain tenun Troso di Jepara dan ukiran suku Asmat yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Sedangkan pada bidang pariwisata, dikemukakan pentingnya pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal seperti di pesisir Bima yang mengatur pengelolaan sum
Makalah pendidikan karakter peduli lingkunganrizkadamayantii
Makalah ini membahas tentang etika lingkungan hidup yang mencakup tiga bagian utama yaitu unsur etika lingkungan yang terdiri dari etika ekologi dan konservasi sumber daya, teori etika lingkungan yang terdiri dari teori antroposentrisme, biocentrisme dan ekocentrisme, serta prinsip-prinsip etika lingkungan seperti sikap hormat terhadap alam.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup, termasuk definisi, komponen (fisik, biologis, sosial), bentuk kerusakan, dan upaya pelestarian lingkungan seperti hutan, udara, pantai, serta pengaruh lingkungan tidak sehat terhadap kesehatan manusia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di Aceh, termasuk tentang hukum adat Laot dan peran Panglima Laot. Dokumen juga menjelaskan pengertian kearifan lokal secara umum dan konsepnya di Indonesia serta perlindungan hak-hak masyarakat adat menurut UU No. 27 Tahun 2007.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional Indonesia dan interaksi global. Secara garis besar dibahas tentang keragaman budaya lokal di Indonesia, bentuk-bentuk interaksi antar budaya, dan pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. Kearifan lokal diuraikan sebagai pedoman hidup masyarakat dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional dan interaksi global. Terdapat berbagai unsur kebudayaan nasional seperti sistem pertanian, kemasyarakatan, bahasa, dan kesenian. Budaya nasional merupakan gabungan dari berbagai budaya lokal di suatu negara. Kearifan lokal seperti subak di Bali dan pranoto mangsa di Jawa merupakan contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian. Globalisasi berpengaruh terhadap bud
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam perspektif pengelolaan lingkungan. Kearifan lokal merupakan warisan budaya leluhur yang memandu masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai contoh kearifan lokal di Indonesia dalam upaya konservasi lingkungan serta tantangan dalam implementasinya.
Makalah ini membahas kearifan lokal masyarakat nelayan Lamalera terhadap lingkungan laut yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Kearifan lokal ini terbentuk dari interaksi masyarakat dengan lingkungan laut setempat dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut serta mata pencaharian mereka sebagai nelayan penangkap paus. Namun kearifan ini saat ini terancam oleh rencana pemer
Teks tersebut membahas strategi Panglima Laot di Kabupaten Pidie, Aceh dalam mewujudkan lingkungan maritim yang lestari dengan pendekatan adat. Panglima Laot adalah pemimpin adat masyarakat nelayan yang mengatur kehidupan mereka sesuai kearifan lokal. Penelitian ini menunjukkan bahwa Panglima Laot memiliki peran penting dalam membatasi perilaku nelayan yang merusak lingkungan dengan menggunakan pendekatan
Penelitian menunjukkan pentingnya pengetahuan sains tradisional masyarakat dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Pengetahuan ini mencakup larangan-larangan adat untuk melindungi habitat dan populasi flora dan fauna, serta teknik budidaya yang ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik."
Biodiversiti merupakan kepelbagaian organisma hidup dari sumber daratan dan lautan, termasuk ekosistem akuatik dan ekosistem kompleks. Ia memberikan manfaat seperti sumber makanan, protein, dan perubatan bagi manusia, serta menjadi sumber tenaga melalui biogas. Keanekaragaman biologi penting untuk dipelihara bagi generasi masa kini dan akan datang.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional Indonesia dan interaksi global. Secara khusus membahas tentang unsur-unsur budaya seperti bahasa, pengetahuan, kekerabatan, teknologi, ekonomi, dan agama. Juga membahas kearifan lokal seperti subak di Bali, pranoto mongso di Jawa, dan nyabuk gunung. Selanjutnya membahas pengaruh globalisasi terhadap budaya melalui komunikasi, transportasi, dan media massa.
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
Kebudayaan maritim dipahami sebagai sistem ide, perilaku, dan sarana yang digunakan masyarakat maritim dalam mengelola sumber daya laut. Unsur-unsur kebudayaan maritim saling terkait membentuk kesatuan yang utuh. Bahasa, teknologi, dan seni kebaharian berbeda dari masyarakat darat dalam hal kosakata, bentuk, dan coraknya.
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Terumbu buatan dan keramba jaring apung berfungsi sebagai tempat berlindung dan pusat pengumpulan ikan. Jenis dan jumlah ikan yang terkait bergantung pada faktor lingkungan dan perilaku ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur asosiasi dan faktor yang mempengaruhi ikan di sekitar terumbu buatan dan keramba jaring apung.
1. MAKALAH KONSERVASI SUMBER
DAYA ALAM
(KEARIFAN LOKAL DI HALMAHERA)
Disusun oleh :
1. NURUL QUR'ANI (15030244002)
2. TYAGITA NURINA NAAFI' (15030244015)
3. MUHAMMAD MUSTOFFA MUBAROK (15030244026)
4. NUR FATICHAH CHOIRUDDINIYAH (15030244032)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kearifan lokal merupakan budaya dari suatu masyarakat yang diwariskan
secara turun temurun dari generasi ke generasi sebagai bentuk implementasi oleh
suatu kelompok lokal didaerah tertentu yang diyakini dan dipercayai. Kearifan
lokal di setiap daerah di Indonesia itu begitu banyak dan beragam yang mana
kearifan lokal disetiap daerah itu memilki perbedaan dan ciri khas masing-masing
tregantung pada adat dan ketentuan yang berlaku. Menurut Marfai (2013) kearifan
lokal merupakan bagian nyata dari bentuk implementasi etika lingkungan yang
dilakukan oleh suatu kelompok lokal di suatu daerah tertentu. Berdasarkan UU RI
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara
lestari.Pada dasarnya kearifan lokal itu memiliki sistem dan pendekatannya
sendiri dalam memahami dan bersikap terhadap pengelolaan sumber daya alam
yang dilakukan secara tradisional yang secara tidak langsung ikut berperan dalam
pengelolaan sumber daya alam yang berbasis adat dan budaya setempat.Kearifan
lokal ini diyakini dan dipercayai serta dipegang teguh oleh sebagaian besar
kelompok lokal disuatu daerah tertentu karena mereka menganggap hal itu benar
atau sakral sehingga timbul keyakinan bahwa hal itu harus dilakukandan tidak
boleh dilanggar, yang kemeudian mereka wariskan ke generasi berikutnya.Namun
saat ini,kearifan lokal itu secara perlahan mulai ditinggalkan/tidak dipercayai lagi
oleh sebagian masyarakat dalam suatu kelompok lokal di suatu daerah tertentu
atau bisa dikatakan bahwa kearifan lokal saat mulai mengalami kelunturan. Hal
ini terjadi sebagai akibat adanya tantangan kearifan lokal yaitu Modernisasi yang
terkadang melihat bahwa tatanan budaya lokal merupakan hambatan yang harus
“dihilangkan” atau digantikan dengan proses pembangunan tidak mendapat
gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu masyarakat lokal memandang
industrilisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi sebagai ancaman bagi hak-
hak adat mereka terhadap lingkungannya, serta kapitalisme yang memandang
bahwa meningkatan perolehan keuntungan ekonomi dan devisa harus dibayar
mahal dengan kerusakan lingkungan di daerah ekosistem yang bersangkutan dan
akan berakibat pada terganggunya ekosistem global. Selanjutnya secara social
budaya terjadi konflik kepentingan antara tatanan budaya lokal dan budaya
modern yang melekat pada industrialisasi dari sumber daya alam yang
dieksploitasi. Seperti halnya yang terjadi pada kearifan lokal mengenai perburuan
ikan paus yang dilakukan setahun sekali di kepulauan Maluku yang diyakini
sebagai salah satu adat akan tetapi fakta saat ini perburuan itu dilakukan tidak
dalam satu tahun sekali namun dilakukan secara terus menerus dan besar besaran.
3. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menarik kunjungan banyak
wisatawan mengingat ketertarikan para wistawan dalam perburuan ikan paus
yang diyakini unik dan menarik,namun mereka tidak memperdulikan dampak
yang akan terjadi,yang memungkinkan bahwa popuasi ikan paus itu lambat laut
akan mengalami penurunan dan bahkan tanpa disadari bisa mengalami
kepunahan.Oleh karena itu,kami ingin menganalisis tentang lunturnya kearifan
lokal mengenai perburuan ikan paus yang terjadi di Halmahera, Kepulauan
Maluku.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang terjadi di Halmahera Kepulauan Maluku akibat lunturnya
kearifan lokal?
2. Siapa yang menyebabkan lunturnya kearifan lokal di Halmahera
Kepulauan Maluku terjadi?
3. Kapan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku terjadi?
4. Dimana lunturnya kearifan lokal itu terjadi?
5. Mengapa lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku itu
dapat terjadi?
6. Bagaimana tindakan konservasi yang dapat dilakukan di Halmahera
Kepulauan Maluku?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang terjadi di Halmahera Kepulauan Maluku akibat
lunturnya kearifan lokal.
2. Mengetahui siapa yang menyebabkan lunturnya kearifan lokal di
Halmahera Kepulauan Maluku.
3. Mengetahui kapan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan
Maluku.
4. Mengetahui dimana lunturnya kearifan lokal.
5. Mengetahui penyebab lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan
Maluku.
6. Mengetahui tindakan konservasi yang dapat dilakukan di Halmahera
Kepulauan Maluku.
4. BAB 2
PEMBAHASAN
Kearifan lokal yang mulai memudar di Halmahera Kepulauan Maluku
menyebabkan terjadi perburuan ikan peus secara besar-besaran, yang dulunya
dilakukan setahun sekali jika ada acara-acara tertentu. Namun sejak ritual tersebut
menjadi daya tarik banyak wisatawan dan daerahnya menjadi daerah wisata
mereka berburu ikan paus tanpa memikirkan kearifan lokalnya. Selain itu hal ini
juga disebabkan modernisasi dan kapitalisme. Modernisasi yang terkadang
melihat bahwa tatanan budaya lokal merupakan hambatan yang harus
“dihilangkan” atau digantikan dengan proses pembangunan tidak mendapat
gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu masyarakat lokal memandang
industrilisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi sebagai ancaman bagi hak-
hak adat mereka terhadap lingkungannya. Dalam kapitalisme, peningkatan
perolehan keuntungan ekonomi dan devisa harus dibayar mahal dengan kerusakan
lingkungan di daerah ekosistem yang bersangkutan dan akan berakibat pada
terganggunya ekosistem global.Selain itu ternyata masih ada pula hambatan yang
menyebabakan lunturnya kearifan lokal diantaranya adanya keterbatasan karena
aturan lokal berlaku di masa lalu dan sulit beradaptasi dengan kemajuan
zaman,ketidakseimbangan antara sumber daya alam dan pertumbuhan
penduduk,komunitas lokal yang tidak lagi bergantung dengan sumber daya alam
lokal,tidak adanya komitmen untuk pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan,tidak adanya pemahaman tingkat pusat terhadap kearifan lokal,
kecendrungan pemangku kepentingan untuk menghapus kearifan lokal.
Selanjutnya secara social budaya terjadi konflik kepentingan antara
tatanan budaya lokal dan budaya modern yang melekat pada industrialisasi dari
sumber daya alam yang dieksploitasi. Hubungan Kearifan Lokal dan lingkungan
adalah setiap Kearifan Lokal sangat tergantung kepada lingkungannya. Perbedaan
lingkungan akan menghasilkan adaptasi manusia yang berbeda pada tingkat
pengetahuan, sikap, perilaku bahkan penciptaan aturan yang mengatur hubungan
manusia dan lingkungan.Pada dasarnya kearifan lokal memiliki beberapa fungsi
diantaranya untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam,untuk
pengembangan suber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur
hidup,untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya uapacra-
upacara suatu adat tertentu serta sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan
pantangan. Pendekatan yang digunakan dalam masalah luntunya kearifan lokal ini
adalah pendekatan Pendekatan Human Welfare Ecology (Eckersley, 1992 dalam
Marfai, 2013). Pendekatan ini menekankan bahwa kelestarian lingkungan tidak
akan terwujud apabila tidak terjamin keadilan lingkungan khususnya terjaminnya
kesejahteraan masyarakat. Strategi yang digunakan untuk menerapkan hal tersebut
antara lain dengan melakukan perubahan struktural kerangka perundangan dan
praktek politik pegelolaan sumber daya alam, khususnya yang lebih memberikan
peluang dan control bagi daerah, masyarakat lokal dan petaniuntuk mengakses
sumber daya alam. Dari uraian di atas usaha konservsi yang dapat dilakukan
menurut keompok kami adalah:
5. Dibuat dan ditetapkannya UU yang mengatur tentang larangan perburuan
ikan paus.
Penangkaran ikan paus.
Meberdayakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem laut
Memberlakukan dan menetapkan hukum adat yang mengatur tentang
perburuan ikan paus yang dilakukan setahun sekali serta sanksi bagi yang
melanggar.
Dari beberapa usulan konservasi diatas, menurut kelompok kami terdapat dua
langkah/usaha yang paling efisien sebagai usaha konservasi yaitu dibuat dan
ditetapkannya UU yang mengatur tentang aturan perburuan ikan paus serta
kegiatan penangkaran ikan paus.
1. UU Tentang Aturan Perburuan Ikan Paus.
Undang-undang ini dibuat agar ikan Paus dapat mendapatkan haknya
untuk hidup dan berkembangbiak. Ikan paus tidak lagi diburu secara
berlebihan sebagai mata pencaharian. Sehingga ekosistem laut tidak akan
rusak. Begitupun manusia tidak akan dirugikan dengan adanya perutaran
perundang-undangan ini, karena manusia tetap bisa berburu ikan paus di laut.
Akan tetapi dengan syarat dan ketentuan tertentuk dalam melakukan
perburuan ikan paus. Undang-undang yang dapat dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
DASAR HUKUM
Sebagai contoh lain adalah :
UU no.27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil,pada bagian ketiga pasal 28 ayat 1 ditegaskan bhwa konservasi
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diselenggarakan untuk (a)menjaga
kelestarian ekosistem pesisir dan pulau pulau kecil,(b)melindungi alur
migrasi ikan dan biota laut lainnya,(c)melindungi habitat biota
laut,(d)melindungi situs budaya tradisional.
6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Ri No.18 tahun 2013 yang
mengatur tentang penetapan status perlindungan penuh atas ikan hiu.
Peraturan Menteri no.12 tahun 2012
-bab X yang berisi tindakan konservasi dan pengelolaan
-pasal 40 ayat 1 satwa tidak dalam kondisi hamil dan didaratkan secara
utuh
-pasal 45 berisi waktu penangkapan ikan dalam waktu tertentu dan dalam
wulayah tertentu
-pasal 40 ayat 2 menyarakan bahwa hasil tangkapamn sampingan(bycatch)
dilaporkan oleh nahkoda pada pelabuhan pangkalan
Sedangkan untuk upaya penangkaran ikan hiu dapat dilaksanakan seperti yang
telah direncanakan di Lamalera dengan tanah seluas 4,5 juta hektar yang akan
menjadi satu-satunya kawasan konservasi nasional yang khusus melindungi ikan
paus,kawasan ini terletak di Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
yang direncanakan akandideklarasikan sebagai kawasan konservasi nasional untuk
perlindungan mamalia laut, khususnya paus. Deklarasi Laut Sawu sebagai
kawasan konservasi nasional akan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
"World Ocean Con Efrence and Coral Triangle Initiative Summit" di Manado,
Sulawesi Utara. Kegitan konservasi perlu dilaksanakan sebab jika tidak akan
menimbulkan permasalahan pengelolaan ikan yang terancam punah yang
kemudian berakibat kerusakan habitat over fishing, penangkapan tidak ramah
lingkungan introduksi spesies serta penangkapan ikan yang sedang
bertelur/memijah.
7. BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan solusi, dapat disimpulkan bahwa upaya
untuk mengkonservasi kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu melalui Undang-undang dan penangkaran.
Namun sekalipun telah dibuat undang-undang dan telah dilakukan penangkaran
jika antara pemerintah dan masyarakat tidak ada koordinasi dan kesadaran untuk
melakukan konservasi maka upaya apapun yang dilakukan akan sia-sia.
8. Daftar pustaka
chatepaulus.blogspot.(2010,12 10). RetrievedApril 6,2016, fromchatepaulus:
http://chatepaulus.blogspot.co.id/
Kawasan dan Upaya Pelestarian Mamalia Laut.(n.d.).RetrievedApril6,2016, from
www.scribd.com:https://www.scribd.com/doc/50213368/Kawasan-an-Dan-
Upaya-Pelestarian-Mamalia-Laut
PER.12/MEN/2012. (n.d.).Retrievedapril 6,2016, from kemendag:
https://www.scribd.com/doc/50213368/Kawasan-an-Dan-Upaya-Pelestarian-
Mamalia-Laut