SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH KONSERVASI SUMBER
DAYA ALAM
(KEARIFAN LOKAL DI HALMAHERA)
Disusun oleh :
1. NURUL QUR'ANI (15030244002)
2. TYAGITA NURINA NAAFI' (15030244015)
3. MUHAMMAD MUSTOFFA MUBAROK (15030244026)
4. NUR FATICHAH CHOIRUDDINIYAH (15030244032)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kearifan lokal merupakan budaya dari suatu masyarakat yang diwariskan
secara turun temurun dari generasi ke generasi sebagai bentuk implementasi oleh
suatu kelompok lokal didaerah tertentu yang diyakini dan dipercayai. Kearifan
lokal di setiap daerah di Indonesia itu begitu banyak dan beragam yang mana
kearifan lokal disetiap daerah itu memilki perbedaan dan ciri khas masing-masing
tregantung pada adat dan ketentuan yang berlaku. Menurut Marfai (2013) kearifan
lokal merupakan bagian nyata dari bentuk implementasi etika lingkungan yang
dilakukan oleh suatu kelompok lokal di suatu daerah tertentu. Berdasarkan UU RI
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara
lestari.Pada dasarnya kearifan lokal itu memiliki sistem dan pendekatannya
sendiri dalam memahami dan bersikap terhadap pengelolaan sumber daya alam
yang dilakukan secara tradisional yang secara tidak langsung ikut berperan dalam
pengelolaan sumber daya alam yang berbasis adat dan budaya setempat.Kearifan
lokal ini diyakini dan dipercayai serta dipegang teguh oleh sebagaian besar
kelompok lokal disuatu daerah tertentu karena mereka menganggap hal itu benar
atau sakral sehingga timbul keyakinan bahwa hal itu harus dilakukandan tidak
boleh dilanggar, yang kemeudian mereka wariskan ke generasi berikutnya.Namun
saat ini,kearifan lokal itu secara perlahan mulai ditinggalkan/tidak dipercayai lagi
oleh sebagian masyarakat dalam suatu kelompok lokal di suatu daerah tertentu
atau bisa dikatakan bahwa kearifan lokal saat mulai mengalami kelunturan. Hal
ini terjadi sebagai akibat adanya tantangan kearifan lokal yaitu Modernisasi yang
terkadang melihat bahwa tatanan budaya lokal merupakan hambatan yang harus
“dihilangkan” atau digantikan dengan proses pembangunan tidak mendapat
gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu masyarakat lokal memandang
industrilisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi sebagai ancaman bagi hak-
hak adat mereka terhadap lingkungannya, serta kapitalisme yang memandang
bahwa meningkatan perolehan keuntungan ekonomi dan devisa harus dibayar
mahal dengan kerusakan lingkungan di daerah ekosistem yang bersangkutan dan
akan berakibat pada terganggunya ekosistem global. Selanjutnya secara social
budaya terjadi konflik kepentingan antara tatanan budaya lokal dan budaya
modern yang melekat pada industrialisasi dari sumber daya alam yang
dieksploitasi. Seperti halnya yang terjadi pada kearifan lokal mengenai perburuan
ikan paus yang dilakukan setahun sekali di kepulauan Maluku yang diyakini
sebagai salah satu adat akan tetapi fakta saat ini perburuan itu dilakukan tidak
dalam satu tahun sekali namun dilakukan secara terus menerus dan besar besaran.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menarik kunjungan banyak
wisatawan mengingat ketertarikan para wistawan dalam perburuan ikan paus
yang diyakini unik dan menarik,namun mereka tidak memperdulikan dampak
yang akan terjadi,yang memungkinkan bahwa popuasi ikan paus itu lambat laut
akan mengalami penurunan dan bahkan tanpa disadari bisa mengalami
kepunahan.Oleh karena itu,kami ingin menganalisis tentang lunturnya kearifan
lokal mengenai perburuan ikan paus yang terjadi di Halmahera, Kepulauan
Maluku.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang terjadi di Halmahera Kepulauan Maluku akibat lunturnya
kearifan lokal?
2. Siapa yang menyebabkan lunturnya kearifan lokal di Halmahera
Kepulauan Maluku terjadi?
3. Kapan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku terjadi?
4. Dimana lunturnya kearifan lokal itu terjadi?
5. Mengapa lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku itu
dapat terjadi?
6. Bagaimana tindakan konservasi yang dapat dilakukan di Halmahera
Kepulauan Maluku?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang terjadi di Halmahera Kepulauan Maluku akibat
lunturnya kearifan lokal.
2. Mengetahui siapa yang menyebabkan lunturnya kearifan lokal di
Halmahera Kepulauan Maluku.
3. Mengetahui kapan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan
Maluku.
4. Mengetahui dimana lunturnya kearifan lokal.
5. Mengetahui penyebab lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan
Maluku.
6. Mengetahui tindakan konservasi yang dapat dilakukan di Halmahera
Kepulauan Maluku.
BAB 2
PEMBAHASAN
Kearifan lokal yang mulai memudar di Halmahera Kepulauan Maluku
menyebabkan terjadi perburuan ikan peus secara besar-besaran, yang dulunya
dilakukan setahun sekali jika ada acara-acara tertentu. Namun sejak ritual tersebut
menjadi daya tarik banyak wisatawan dan daerahnya menjadi daerah wisata
mereka berburu ikan paus tanpa memikirkan kearifan lokalnya. Selain itu hal ini
juga disebabkan modernisasi dan kapitalisme. Modernisasi yang terkadang
melihat bahwa tatanan budaya lokal merupakan hambatan yang harus
“dihilangkan” atau digantikan dengan proses pembangunan tidak mendapat
gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu masyarakat lokal memandang
industrilisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi sebagai ancaman bagi hak-
hak adat mereka terhadap lingkungannya. Dalam kapitalisme, peningkatan
perolehan keuntungan ekonomi dan devisa harus dibayar mahal dengan kerusakan
lingkungan di daerah ekosistem yang bersangkutan dan akan berakibat pada
terganggunya ekosistem global.Selain itu ternyata masih ada pula hambatan yang
menyebabakan lunturnya kearifan lokal diantaranya adanya keterbatasan karena
aturan lokal berlaku di masa lalu dan sulit beradaptasi dengan kemajuan
zaman,ketidakseimbangan antara sumber daya alam dan pertumbuhan
penduduk,komunitas lokal yang tidak lagi bergantung dengan sumber daya alam
lokal,tidak adanya komitmen untuk pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan,tidak adanya pemahaman tingkat pusat terhadap kearifan lokal,
kecendrungan pemangku kepentingan untuk menghapus kearifan lokal.
Selanjutnya secara social budaya terjadi konflik kepentingan antara
tatanan budaya lokal dan budaya modern yang melekat pada industrialisasi dari
sumber daya alam yang dieksploitasi. Hubungan Kearifan Lokal dan lingkungan
adalah setiap Kearifan Lokal sangat tergantung kepada lingkungannya. Perbedaan
lingkungan akan menghasilkan adaptasi manusia yang berbeda pada tingkat
pengetahuan, sikap, perilaku bahkan penciptaan aturan yang mengatur hubungan
manusia dan lingkungan.Pada dasarnya kearifan lokal memiliki beberapa fungsi
diantaranya untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam,untuk
pengembangan suber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur
hidup,untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya uapacra-
upacara suatu adat tertentu serta sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan
pantangan. Pendekatan yang digunakan dalam masalah luntunya kearifan lokal ini
adalah pendekatan Pendekatan Human Welfare Ecology (Eckersley, 1992 dalam
Marfai, 2013). Pendekatan ini menekankan bahwa kelestarian lingkungan tidak
akan terwujud apabila tidak terjamin keadilan lingkungan khususnya terjaminnya
kesejahteraan masyarakat. Strategi yang digunakan untuk menerapkan hal tersebut
antara lain dengan melakukan perubahan struktural kerangka perundangan dan
praktek politik pegelolaan sumber daya alam, khususnya yang lebih memberikan
peluang dan control bagi daerah, masyarakat lokal dan petaniuntuk mengakses
sumber daya alam. Dari uraian di atas usaha konservsi yang dapat dilakukan
menurut keompok kami adalah:
 Dibuat dan ditetapkannya UU yang mengatur tentang larangan perburuan
ikan paus.
 Penangkaran ikan paus.
 Meberdayakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem laut
 Memberlakukan dan menetapkan hukum adat yang mengatur tentang
perburuan ikan paus yang dilakukan setahun sekali serta sanksi bagi yang
melanggar.
Dari beberapa usulan konservasi diatas, menurut kelompok kami terdapat dua
langkah/usaha yang paling efisien sebagai usaha konservasi yaitu dibuat dan
ditetapkannya UU yang mengatur tentang aturan perburuan ikan paus serta
kegiatan penangkaran ikan paus.
1. UU Tentang Aturan Perburuan Ikan Paus.
Undang-undang ini dibuat agar ikan Paus dapat mendapatkan haknya
untuk hidup dan berkembangbiak. Ikan paus tidak lagi diburu secara
berlebihan sebagai mata pencaharian. Sehingga ekosistem laut tidak akan
rusak. Begitupun manusia tidak akan dirugikan dengan adanya perutaran
perundang-undangan ini, karena manusia tetap bisa berburu ikan paus di laut.
Akan tetapi dengan syarat dan ketentuan tertentuk dalam melakukan
perburuan ikan paus. Undang-undang yang dapat dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
DASAR HUKUM
Sebagai contoh lain adalah :
 UU no.27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil,pada bagian ketiga pasal 28 ayat 1 ditegaskan bhwa konservasi
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diselenggarakan untuk (a)menjaga
kelestarian ekosistem pesisir dan pulau pulau kecil,(b)melindungi alur
migrasi ikan dan biota laut lainnya,(c)melindungi habitat biota
laut,(d)melindungi situs budaya tradisional.
 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Ri No.18 tahun 2013 yang
mengatur tentang penetapan status perlindungan penuh atas ikan hiu.
 Peraturan Menteri no.12 tahun 2012
-bab X yang berisi tindakan konservasi dan pengelolaan
-pasal 40 ayat 1 satwa tidak dalam kondisi hamil dan didaratkan secara
utuh
-pasal 45 berisi waktu penangkapan ikan dalam waktu tertentu dan dalam
wulayah tertentu
-pasal 40 ayat 2 menyarakan bahwa hasil tangkapamn sampingan(bycatch)
dilaporkan oleh nahkoda pada pelabuhan pangkalan
Sedangkan untuk upaya penangkaran ikan hiu dapat dilaksanakan seperti yang
telah direncanakan di Lamalera dengan tanah seluas 4,5 juta hektar yang akan
menjadi satu-satunya kawasan konservasi nasional yang khusus melindungi ikan
paus,kawasan ini terletak di Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
yang direncanakan akandideklarasikan sebagai kawasan konservasi nasional untuk
perlindungan mamalia laut, khususnya paus. Deklarasi Laut Sawu sebagai
kawasan konservasi nasional akan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
"World Ocean Con Efrence and Coral Triangle Initiative Summit" di Manado,
Sulawesi Utara. Kegitan konservasi perlu dilaksanakan sebab jika tidak akan
menimbulkan permasalahan pengelolaan ikan yang terancam punah yang
kemudian berakibat kerusakan habitat over fishing, penangkapan tidak ramah
lingkungan introduksi spesies serta penangkapan ikan yang sedang
bertelur/memijah.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan solusi, dapat disimpulkan bahwa upaya
untuk mengkonservasi kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu melalui Undang-undang dan penangkaran.
Namun sekalipun telah dibuat undang-undang dan telah dilakukan penangkaran
jika antara pemerintah dan masyarakat tidak ada koordinasi dan kesadaran untuk
melakukan konservasi maka upaya apapun yang dilakukan akan sia-sia.
Daftar pustaka
chatepaulus.blogspot.(2010,12 10). RetrievedApril 6,2016, fromchatepaulus:
http://chatepaulus.blogspot.co.id/
Kawasan dan Upaya Pelestarian Mamalia Laut.(n.d.).RetrievedApril6,2016, from
www.scribd.com:https://www.scribd.com/doc/50213368/Kawasan-an-Dan-
Upaya-Pelestarian-Mamalia-Laut
PER.12/MEN/2012. (n.d.).Retrievedapril 6,2016, from kemendag:
https://www.scribd.com/doc/50213368/Kawasan-an-Dan-Upaya-Pelestarian-
Mamalia-Laut

More Related Content

What's hot

Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Operator Warnet Vast Raha
 
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaPemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
JNE
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
YeSi YeStri CatMafis
 
Daya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faizDaya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faiz
kam1971
 
konservasi
konservasikonservasi
konservasi
rozihananwar
 
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistemBuku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Wahyu Yuns
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
99zulkarnain
 
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan HidupTugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Indah Verjayanti
 
Analisis potensi-wisata-alam-bahari
Analisis potensi-wisata-alam-bahariAnalisis potensi-wisata-alam-bahari
Analisis potensi-wisata-alam-bahari
moharifbahtiar
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
rismaoris
 
Tugas kelompok 4
Tugas kelompok 4Tugas kelompok 4
Tugas kelompok 4
hansel adefrid
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
muktiimam
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Srestha Anindyanari
 
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriKearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Maulana Malik
 
Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas
YUSLI Jusuf Ahmad
 
Makalah pendidikan karakter peduli lingkungan
Makalah pendidikan karakter peduli lingkunganMakalah pendidikan karakter peduli lingkungan
Makalah pendidikan karakter peduli lingkungan
rizkadamayantii
 
Materi 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupMateri 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidup
Iin Ernawati
 

What's hot (19)

Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaPemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesia
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Daya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faizDaya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faiz
 
konservasi
konservasikonservasi
konservasi
 
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistemBuku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan HidupTugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
 
Analisis potensi-wisata-alam-bahari
Analisis potensi-wisata-alam-bahariAnalisis potensi-wisata-alam-bahari
Analisis potensi-wisata-alam-bahari
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
 
Tugas kelompok 4
Tugas kelompok 4Tugas kelompok 4
Tugas kelompok 4
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriKearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas
 
Makalah pendidikan karakter peduli lingkungan
Makalah pendidikan karakter peduli lingkunganMakalah pendidikan karakter peduli lingkungan
Makalah pendidikan karakter peduli lingkungan
 
Materi 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupMateri 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidup
 

Similar to Latar belakang ksda

Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
ssuser02246b1
 
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten munaPengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptxbudayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
ssuser38944b
 
Budaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi globalBudaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi global
mafle kh
 
kearifan lokal
kearifan lokalkearifan lokal
kearifan lokal
KimAydiw1
 
Kearifan lokal lamalera
Kearifan lokal lamaleraKearifan lokal lamalera
Kearifan lokal lamalera
ridwantobukublogspot
 
43-82-1-SM.pdf
43-82-1-SM.pdf43-82-1-SM.pdf
43-82-1-SM.pdf
ssuser02246b1
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasi
arisantomico
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Fez Na
 
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
MaxciYusminto
 
Analisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan di
Analisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan diAnalisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan di
Analisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan di
KIJAMBUJOHNBAPTIST
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
Bolinggo Joyo
 
TRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docx
TRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docxTRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docx
TRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docx
ShefiraNingrum
 
MODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptx
MODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptxMODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptx
MODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptx
SuhanaKKP
 
Pengembangan pariwisata bahari
Pengembangan pariwisata bahariPengembangan pariwisata bahari
Pengembangan pariwisata bahari
Fitri Indra Wardhono
 
Budaya_Maritim_Klp.pptx
Budaya_Maritim_Klp.pptxBudaya_Maritim_Klp.pptx
Budaya_Maritim_Klp.pptx
AlfianSyafarachmad
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
asyawalarkan
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
Alfian Muhammad
 

Similar to Latar belakang ksda (20)

Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
 
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten munaPengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
 
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptxbudayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
 
Budaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi globalBudaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi global
 
kearifan lokal
kearifan lokalkearifan lokal
kearifan lokal
 
Kearifan lokal lamalera
Kearifan lokal lamaleraKearifan lokal lamalera
Kearifan lokal lamalera
 
Lks
LksLks
Lks
 
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
 
43-82-1-SM.pdf
43-82-1-SM.pdf43-82-1-SM.pdf
43-82-1-SM.pdf
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasi
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
 
Analisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan di
Analisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan diAnalisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan di
Analisis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya lingkungan di
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
 
TRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docx
TRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docxTRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docx
TRADISI SEDEKAH LAUT KABUPATEN PATI.docx
 
MODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptx
MODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptxMODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptx
MODUL 2. SOSKUL KEARIFAN LOKAL KP.pptx
 
Pengembangan pariwisata bahari
Pengembangan pariwisata bahariPengembangan pariwisata bahari
Pengembangan pariwisata bahari
 
Budaya_Maritim_Klp.pptx
Budaya_Maritim_Klp.pptxBudaya_Maritim_Klp.pptx
Budaya_Maritim_Klp.pptx
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
 

Latar belakang ksda

  • 1. MAKALAH KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM (KEARIFAN LOKAL DI HALMAHERA) Disusun oleh : 1. NURUL QUR'ANI (15030244002) 2. TYAGITA NURINA NAAFI' (15030244015) 3. MUHAMMAD MUSTOFFA MUBAROK (15030244026) 4. NUR FATICHAH CHOIRUDDINIYAH (15030244032) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kearifan lokal merupakan budaya dari suatu masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi sebagai bentuk implementasi oleh suatu kelompok lokal didaerah tertentu yang diyakini dan dipercayai. Kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia itu begitu banyak dan beragam yang mana kearifan lokal disetiap daerah itu memilki perbedaan dan ciri khas masing-masing tregantung pada adat dan ketentuan yang berlaku. Menurut Marfai (2013) kearifan lokal merupakan bagian nyata dari bentuk implementasi etika lingkungan yang dilakukan oleh suatu kelompok lokal di suatu daerah tertentu. Berdasarkan UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.Pada dasarnya kearifan lokal itu memiliki sistem dan pendekatannya sendiri dalam memahami dan bersikap terhadap pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan secara tradisional yang secara tidak langsung ikut berperan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berbasis adat dan budaya setempat.Kearifan lokal ini diyakini dan dipercayai serta dipegang teguh oleh sebagaian besar kelompok lokal disuatu daerah tertentu karena mereka menganggap hal itu benar atau sakral sehingga timbul keyakinan bahwa hal itu harus dilakukandan tidak boleh dilanggar, yang kemeudian mereka wariskan ke generasi berikutnya.Namun saat ini,kearifan lokal itu secara perlahan mulai ditinggalkan/tidak dipercayai lagi oleh sebagian masyarakat dalam suatu kelompok lokal di suatu daerah tertentu atau bisa dikatakan bahwa kearifan lokal saat mulai mengalami kelunturan. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya tantangan kearifan lokal yaitu Modernisasi yang terkadang melihat bahwa tatanan budaya lokal merupakan hambatan yang harus “dihilangkan” atau digantikan dengan proses pembangunan tidak mendapat gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu masyarakat lokal memandang industrilisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi sebagai ancaman bagi hak- hak adat mereka terhadap lingkungannya, serta kapitalisme yang memandang bahwa meningkatan perolehan keuntungan ekonomi dan devisa harus dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan di daerah ekosistem yang bersangkutan dan akan berakibat pada terganggunya ekosistem global. Selanjutnya secara social budaya terjadi konflik kepentingan antara tatanan budaya lokal dan budaya modern yang melekat pada industrialisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi. Seperti halnya yang terjadi pada kearifan lokal mengenai perburuan ikan paus yang dilakukan setahun sekali di kepulauan Maluku yang diyakini sebagai salah satu adat akan tetapi fakta saat ini perburuan itu dilakukan tidak dalam satu tahun sekali namun dilakukan secara terus menerus dan besar besaran.
  • 3. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menarik kunjungan banyak wisatawan mengingat ketertarikan para wistawan dalam perburuan ikan paus yang diyakini unik dan menarik,namun mereka tidak memperdulikan dampak yang akan terjadi,yang memungkinkan bahwa popuasi ikan paus itu lambat laut akan mengalami penurunan dan bahkan tanpa disadari bisa mengalami kepunahan.Oleh karena itu,kami ingin menganalisis tentang lunturnya kearifan lokal mengenai perburuan ikan paus yang terjadi di Halmahera, Kepulauan Maluku. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang terjadi di Halmahera Kepulauan Maluku akibat lunturnya kearifan lokal? 2. Siapa yang menyebabkan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku terjadi? 3. Kapan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku terjadi? 4. Dimana lunturnya kearifan lokal itu terjadi? 5. Mengapa lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku itu dapat terjadi? 6. Bagaimana tindakan konservasi yang dapat dilakukan di Halmahera Kepulauan Maluku? C. TUJUAN 1. Mengetahui apa yang terjadi di Halmahera Kepulauan Maluku akibat lunturnya kearifan lokal. 2. Mengetahui siapa yang menyebabkan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku. 3. Mengetahui kapan lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku. 4. Mengetahui dimana lunturnya kearifan lokal. 5. Mengetahui penyebab lunturnya kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku. 6. Mengetahui tindakan konservasi yang dapat dilakukan di Halmahera Kepulauan Maluku.
  • 4. BAB 2 PEMBAHASAN Kearifan lokal yang mulai memudar di Halmahera Kepulauan Maluku menyebabkan terjadi perburuan ikan peus secara besar-besaran, yang dulunya dilakukan setahun sekali jika ada acara-acara tertentu. Namun sejak ritual tersebut menjadi daya tarik banyak wisatawan dan daerahnya menjadi daerah wisata mereka berburu ikan paus tanpa memikirkan kearifan lokalnya. Selain itu hal ini juga disebabkan modernisasi dan kapitalisme. Modernisasi yang terkadang melihat bahwa tatanan budaya lokal merupakan hambatan yang harus “dihilangkan” atau digantikan dengan proses pembangunan tidak mendapat gangguan serius dari komunitas lokal, sementara itu masyarakat lokal memandang industrilisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi sebagai ancaman bagi hak- hak adat mereka terhadap lingkungannya. Dalam kapitalisme, peningkatan perolehan keuntungan ekonomi dan devisa harus dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan di daerah ekosistem yang bersangkutan dan akan berakibat pada terganggunya ekosistem global.Selain itu ternyata masih ada pula hambatan yang menyebabakan lunturnya kearifan lokal diantaranya adanya keterbatasan karena aturan lokal berlaku di masa lalu dan sulit beradaptasi dengan kemajuan zaman,ketidakseimbangan antara sumber daya alam dan pertumbuhan penduduk,komunitas lokal yang tidak lagi bergantung dengan sumber daya alam lokal,tidak adanya komitmen untuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan,tidak adanya pemahaman tingkat pusat terhadap kearifan lokal, kecendrungan pemangku kepentingan untuk menghapus kearifan lokal. Selanjutnya secara social budaya terjadi konflik kepentingan antara tatanan budaya lokal dan budaya modern yang melekat pada industrialisasi dari sumber daya alam yang dieksploitasi. Hubungan Kearifan Lokal dan lingkungan adalah setiap Kearifan Lokal sangat tergantung kepada lingkungannya. Perbedaan lingkungan akan menghasilkan adaptasi manusia yang berbeda pada tingkat pengetahuan, sikap, perilaku bahkan penciptaan aturan yang mengatur hubungan manusia dan lingkungan.Pada dasarnya kearifan lokal memiliki beberapa fungsi diantaranya untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam,untuk pengembangan suber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup,untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya uapacra- upacara suatu adat tertentu serta sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan. Pendekatan yang digunakan dalam masalah luntunya kearifan lokal ini adalah pendekatan Pendekatan Human Welfare Ecology (Eckersley, 1992 dalam Marfai, 2013). Pendekatan ini menekankan bahwa kelestarian lingkungan tidak akan terwujud apabila tidak terjamin keadilan lingkungan khususnya terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Strategi yang digunakan untuk menerapkan hal tersebut antara lain dengan melakukan perubahan struktural kerangka perundangan dan praktek politik pegelolaan sumber daya alam, khususnya yang lebih memberikan peluang dan control bagi daerah, masyarakat lokal dan petaniuntuk mengakses sumber daya alam. Dari uraian di atas usaha konservsi yang dapat dilakukan menurut keompok kami adalah:
  • 5.  Dibuat dan ditetapkannya UU yang mengatur tentang larangan perburuan ikan paus.  Penangkaran ikan paus.  Meberdayakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem laut  Memberlakukan dan menetapkan hukum adat yang mengatur tentang perburuan ikan paus yang dilakukan setahun sekali serta sanksi bagi yang melanggar. Dari beberapa usulan konservasi diatas, menurut kelompok kami terdapat dua langkah/usaha yang paling efisien sebagai usaha konservasi yaitu dibuat dan ditetapkannya UU yang mengatur tentang aturan perburuan ikan paus serta kegiatan penangkaran ikan paus. 1. UU Tentang Aturan Perburuan Ikan Paus. Undang-undang ini dibuat agar ikan Paus dapat mendapatkan haknya untuk hidup dan berkembangbiak. Ikan paus tidak lagi diburu secara berlebihan sebagai mata pencaharian. Sehingga ekosistem laut tidak akan rusak. Begitupun manusia tidak akan dirugikan dengan adanya perutaran perundang-undangan ini, karena manusia tetap bisa berburu ikan paus di laut. Akan tetapi dengan syarat dan ketentuan tertentuk dalam melakukan perburuan ikan paus. Undang-undang yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut : DASAR HUKUM Sebagai contoh lain adalah :  UU no.27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil,pada bagian ketiga pasal 28 ayat 1 ditegaskan bhwa konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diselenggarakan untuk (a)menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan pulau pulau kecil,(b)melindungi alur migrasi ikan dan biota laut lainnya,(c)melindungi habitat biota laut,(d)melindungi situs budaya tradisional.
  • 6.  Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Ri No.18 tahun 2013 yang mengatur tentang penetapan status perlindungan penuh atas ikan hiu.  Peraturan Menteri no.12 tahun 2012 -bab X yang berisi tindakan konservasi dan pengelolaan -pasal 40 ayat 1 satwa tidak dalam kondisi hamil dan didaratkan secara utuh -pasal 45 berisi waktu penangkapan ikan dalam waktu tertentu dan dalam wulayah tertentu -pasal 40 ayat 2 menyarakan bahwa hasil tangkapamn sampingan(bycatch) dilaporkan oleh nahkoda pada pelabuhan pangkalan Sedangkan untuk upaya penangkaran ikan hiu dapat dilaksanakan seperti yang telah direncanakan di Lamalera dengan tanah seluas 4,5 juta hektar yang akan menjadi satu-satunya kawasan konservasi nasional yang khusus melindungi ikan paus,kawasan ini terletak di Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang direncanakan akandideklarasikan sebagai kawasan konservasi nasional untuk perlindungan mamalia laut, khususnya paus. Deklarasi Laut Sawu sebagai kawasan konservasi nasional akan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan "World Ocean Con Efrence and Coral Triangle Initiative Summit" di Manado, Sulawesi Utara. Kegitan konservasi perlu dilaksanakan sebab jika tidak akan menimbulkan permasalahan pengelolaan ikan yang terancam punah yang kemudian berakibat kerusakan habitat over fishing, penangkapan tidak ramah lingkungan introduksi spesies serta penangkapan ikan yang sedang bertelur/memijah.
  • 7. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan solusi, dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mengkonservasi kearifan lokal di Halmahera Kepulauan Maluku dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui Undang-undang dan penangkaran. Namun sekalipun telah dibuat undang-undang dan telah dilakukan penangkaran jika antara pemerintah dan masyarakat tidak ada koordinasi dan kesadaran untuk melakukan konservasi maka upaya apapun yang dilakukan akan sia-sia.
  • 8. Daftar pustaka chatepaulus.blogspot.(2010,12 10). RetrievedApril 6,2016, fromchatepaulus: http://chatepaulus.blogspot.co.id/ Kawasan dan Upaya Pelestarian Mamalia Laut.(n.d.).RetrievedApril6,2016, from www.scribd.com:https://www.scribd.com/doc/50213368/Kawasan-an-Dan- Upaya-Pelestarian-Mamalia-Laut PER.12/MEN/2012. (n.d.).Retrievedapril 6,2016, from kemendag: https://www.scribd.com/doc/50213368/Kawasan-an-Dan-Upaya-Pelestarian- Mamalia-Laut