SlideShare a Scribd company logo
1 of 300
Download to read offline
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
A
A, (seruan perasaan kurang sabar dan juga perasaan menghina), ah.
Aba, seruan: ah! oh!
Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme; sering
berubah-ubah pikirannya mengenai orang.
Abad, abad.
Abak, pangabahan, hal mengenai berhasilnya, menjadinya.
Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramai-
ramai, msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling
bertemu; abalabal, tabung kecil dari bambu untuk menyimpan segala
sesuatu; mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu.
Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan kiri
jalan masuk.
Abangabang, sej pohon kayu.
Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.
Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu na
masa, hantu yang menyebabkan epidemi.
Abara, bahu, pundak; mangabara, memaafkan (=mangampini), sebenarnya: membawa di
atas pundak; pangabaraan, 1. (bagian) kayu pikulan, 2. buah pisang yang paling atas pada
tandan dan yang terbesar.
Abas, mangabas, mengibas, melambai; mangabashon, mengibas, melambaikan msl dengan
ekor atau ulos; mate uluna, mangabasi ihurna, kepalanya sudah mati, ekornya masih
mengibas-ngibas (seperti dengan ular), dikatakan tentang suatu perkara, yang sebenarnya
sudah diselesaikan, tetapi akibatnya masih terasa.
Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada
halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang
menghalangi, penghalangi, penghambat.
Abe, mabeabe, bertiup kesana kesini.
Abing, mangabing, memangku; melarikan perempuan dengan
kekerasan; abingan, pangkuan, sebenarnya: tempat dimana membawa anak kecil (=
ampuan).
Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar
dimana raja mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki
dari tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan
pakaian; parabiton, sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang:
kemaluan; abit ni hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang
sopan kalau terus-terang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang
tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni
hata, ucapan atau larangan halus, peringatan halus.
Abot, = abat.
Abu, sebutan yang kurang sopan untuk isteri, perempuan.
Abuan, kulit jagung atau padi (Angk).
Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi
abul, pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk membalas
msl mata do abul ni mata, mata dibalas dengan mata.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak
bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Abut, = habut, keruh.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Adam, ajal, akhir hidup.
Adang, madangadang, keluyuran, berkeliling-keliling, mengembara, bertualang
(= medangedang); mangadang, mengintip, menghadang,
menantikan; mangadangi, mengunjungi satu demi satu msl angka huta; paradang-
adang,pengembara, pengelana;
paradangadangan, pengembaraan,pelancongan; niadang ni roha, tujuan, maksud yang
tersirat; na niadang ni hata, cakupan pembicaraan; mangadangadang-hon, mengelilingkan
(msl barang dagangan) kesetiap pedagang atau setiap rumah.
Adang, taradang, tersangka, dicurigai.
Adap, mangadap ari, lih mangalap ari.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran,
dataran; mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara
terus terang tanpa tedeng aling-aling.
Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan tetapi
tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui tatakrama
adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adeade, cacing pita.
Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi, aku,
laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi,
maradian, beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat
peristirahatan; adian ni hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena tidak
hadir dalam pembicaraan), sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni hata, si
anu penyebab ditundanya pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang; adian ni
hata, artinya juga: pembicaraan yang belum berakhir dan masih perlu dituntaskan nanti.
Ado, madoado, mengembara, ber-kelana; simadoado, pengelana,pengembara.
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong, tidak
ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan yang
kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai sebagai
pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia mengatakan ?
Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di
muka-mu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon, terhadap, di
muka,di hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang, sayasudah berdosa
terhadap ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop, berhadap-
hadapan; adopan, potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja seperti kepala, leher
dan pinggul; selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan, suami; mang- adop
di, bekerja pada se-seorang hingga lunas hutang; mangadopi, menghadiri,
menghadapi; paadophon, menyerahkan anak untuk dijadikan pekerja
orang;paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman adopadop, ambang dalam
rumah Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibu-ibu disebut bagot.
Ados, siadosan, (And) = lae, atau eda.
Adu, I. mangadu, menahan, menyusul, mengejar, menggembalakan
ternak; mangadui, menggembalakan banyak ternak atau sering; II. maraduadu,
marsiadu, berlomba-lomba; parsiaduan, tempat perlombaan. III. maradu, sampai, sehingga
(= rasirasa); maradu mate, sampai mati; maradu loja, hingga capek, letih; maradu
miduk, hingga berkumpul makin banyak.
Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di sana; tu
adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan sesuatu); basa
adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui, kampung yang terletak
disana.
Adum, mangadum, memanjar uang kepada seseorang.
Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita
kemiskinannya; marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae,
maesa, menderita, merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit.Aek, I,
maraek, basah; aek na niinum, kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar
langsung datang dari sumbernya di hutan; aek anturge, air yang terkumpul di
tunggul; martuaek, mengambil air; partuaek, gadis yang mengambil air; partuaehan, tempat
pengambilan air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke sawah; partutuaek, upacara adat
membawa seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan untuk pemberian nama; antian ni
aek, hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek beha = atik beha.
Aga, mangaga, mananduk (mengenai kerbau); paagaaga, melawan, memerangi (=
paaloalo); mangagahon, menaruh kepercayaan, harap akan.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak
deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan.
Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai orang
yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip dengan ular
yang bergelung.
Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka; diagam
roha, dikira, disangka; bdk tagam.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka mati
daripada hidup.
Agap, mangagap, tertawa terbahak-bahak.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agaragar, agaragar, gelatine.
Agas, agas, sej nyamuk berkaki panjang.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat,
mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap
tuak; paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak
itu; agaton, yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang
beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya; diage
rohana, dalam batin ia melawan, menentang.
Agi, = anggi; siaginan, nama marga.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong, satu
pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo ahu,
juga bila engkau memintanya, saya tidak mau;ndang agia aha, apa saja pun tidak.
Agiaha, = agia aha, lih agia
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini
(And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia
kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati, putus
nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan,
menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan,
kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita
kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na
magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang
waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab kemalangan,
kerusakan atau kesengsaraan.
Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat.
Agoni, Tenggara, lih anggoni.
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang
berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan
kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha
bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so
mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak mengingat
nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang yang disapa itu
mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang ada padaku,
= ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan, perpanjangan dari aha,
sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal yang dimaksud itu
sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain apa yang dimaksud; aha
rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (= numeang), sudah sembuh,
dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeangtidak boleh dipakai supaya roh jahat yang
menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan,
citarasa, peri kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib,
tanggungan, penderitaan, untung malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat
disenangi anak-anak; juga: haiahap.
Ahasa, dunia ini, = hasiangan on.
Ahit, = Nahit; paahitahithon bada, menggalakkan perselisihan.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahon, I. mangahon, membawa, mendatangkan, mengantarkan.II. manahonahoni, membawa
makanan ke kuburan orang mati sebagai makanan untuk begunya.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk
dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku, surat
kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini;pardiahuan, mereka yang termasuk
bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.
Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang
kecil); roha pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis,
loba.II. mangahut na nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang untuk
membersihkan tanah dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi sesudah
pekerjaan membakar sudah selesai yaitu terlambat datang.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na
masa? sebenarnya apa yang terjadi?
Aik, = atik, aik beha, = atik beha, dsb.
Ail, mailail, tagihan piutang yang tak terbayar.
Aili, celeng, babi hutan.
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak
punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu
perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang sesua-
tu sambil bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya; diaithon
hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya kata itu kepada
dirinya sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang seorang
yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula lari.
Ajal, ajal, akhir hidup; ro ajalna, sudah tiba ajalnya.
Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar; di-
parsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar, msl buku
parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari; hurang ajar, kurang
ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan; pangajari, pengajar,
guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara tersembunyi; mandabu
aji,mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba menangkal dan membalas
guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi, ramu-ramuan; aji donda, = tunggal
pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur
I; pangajian, keahlian, kepandaian; olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu
atau ilmumu, yaitu disini berakhirlah sudah pengetahuanmu.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih hihir.
Ajiringan, sej tikus yang kecil.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ajuk, mangajuk, menipu, berbohong.
Ajul, mangajulhon, menaruh ke-percayaan pada......
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu
sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Alai, tetapi, akan tetapi, na-mun, namun demikian.
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na
marjual, sebutan yang lebih terhormat untuk alaman.
Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni
surat, alamat surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu
kepada roha); maralamat, meramalkan dengan memakai sihir;paralamat, ahli meramal,
peramal baik tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup
melihat alam gaib, bisa meramal sesuatu, orang yang waskita.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk
pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung pekerjaanku;
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua buah tidak cukup,
untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk dijadikannya tetapi terlalu
besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo sialangalang, kerbau yang tanggung
untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja; alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak
mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan, tidak tega.
Alap I, mangalap, mengambil; menjemput; mangalapi, memanggil, menjemput; mangalap
ari (= mangadap ari), mengundang teman-teman untuk bekerja yang kemudian untuk itu
harus dibantu pula, sebenarnya: meminjam harinya, tenaganya; aron, silih berganti
mengerjakan sawah secara bergotong royong; sialap manaruhon, tukang adu, pengadu,
penggunjing;pangalap boru, pihak atau marga pengambil mempelai perempuan (sesuai
dengan hukum adat);pangalapan gogo, tempat atau daya upaya mengambil
kekuatan; holong mangalap holong, cinta kasih menimbulkan, menerbitkan cinta kasih
pula; masialapan roha ma hamu, saling menahan dirilah kamu, pakailah akal budi masing-
masing (dikatakan kepada orang yang berkelahi). II. alap pamereng, menjuling karena
kedengkian. III. malapalap, berunggun, mau mati mengenai api.
Alas,na boru alas, dewa yang padanya dipanjatkan doa.
Alat, mangalat, melihat ke- sekelilingnya, mengamati, memata-matai, memperhatikan; a-lat
matana, matanya sigap msl dikatakan tentang anjing yang mengharapkan mendapat
sesuatu; mangalathon, mangalatalati, mengamat-amati, memperhatikan seseorang,
mengawasi; alat ro-hana, waswas, waspada, takut barangnya diambil
orang; alatan, pertanda, wahyu; maralatan, melihat dalam khayalan, mendapat
wahyu; paralatan, o-rang yang pandai tenung; pera-mal;alaman paralatan, halamanatau
tempat dimana diadakan horja.
Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata.
Albang, mangalbang, memukul, lih talbang.
Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak ke
suatu tempat.
Albing, malbingalbing, tergantung-gantung.
Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan, hai
kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha!
Aleale, kawan, teman karib, sahabat; maraleale, bersahabat; maralealehon, mempunyai
seorang sebagai sahabat; ale-ale ni daging, dalam arti sem-bunyi, penyakit yang ringan dan
tidak berarti.
Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak
dapat dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu; marguru
alemu, mempelajari pengetahuan seperti itu.
Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu
ajalnya; mangalgip, menelan sesuatu.
Algup, mangalgup, menelan bulat-bulat, lih algip.
Alhe, malhe, kempis mengenai perut.
Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental
(susu, minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang
dikentalkan, susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis.
Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat
ni); mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib
buruk, kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk
temannya; maliali di handang, sangat miskin, hidup melarat.
Aliang, lingkaran leher babi yang dipotong.
Aliklo, manusia harimau.
Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat, melintas
sekejap.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang huida
alimot ni i, aku tak melihat suatupun.
Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang,
melancarkan tuduhan keji terhadap seseorang.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu yang
runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau
pencuri; jojoran na nialis, kawat berduri.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan,
mengenakan msl kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya terbelit; juga:
terikat, sehingga tidak bisa berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan kata,
sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan, jalan yang
memutar, tidak lurus.
Aljuk, mangaljuk, melompat ke atas (mengenai ikan).
Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu merupakan
penghinaan pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya.
Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan
binatang); siallangon, yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah,
mengganggap enteng yaitu bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah
palsu; masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang
menghabiskannya.
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya
dengan baik.
Allom, mangallom = manumpol.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai kuda
yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang
dipikul; marhahalluk, terkial-kial tertawa.
Allung, lih hallung.
Almis, mangalmis, memotong se-dikit, memotong beberapa saya-tan.
Alnge, mangalnge, mengunyah dengan lambat.
Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi,
bermusuhan; pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan,
bertentangan; maralohon, melawan, berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan:
bertentangan dengan; paraloan, perlawanan, pertempuran; pangalo, senjata
pertempuran; pangaloan, tempat perlawanan, nama daerah; masialoan, saling
berlawanan; aloalo, saingan, yang kekuatannya seimbang; aloangin,sokong, siku penunjang
pada tiang dan balok yang menahan angin atau goncangan.
Alo, mangaloalo, = manomunomu (tomu) (Angk).
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak
angin; alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari
alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan
hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen" pada
o-rang kristen).
Along, alongalong, sej ende (di Angk).
Alop,mangalopalopi, memohon dengan hormat msl kepada raja atau begu.
Alos, mangalosi, melayukan, dijadikan layu; malos, layu, mengenai tumbuh-tumbuhan.
Alpas, = albas, disenggol, disentuh, bergerak kesini kesana.
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak mengenai
buah-buahan.
Alu,mangalualu, mengadu, mengadukan sesuatu, menyampaikan keluhan,
menggugat; mangaluhon, mengadukan (tu) kepada
seseorang; alualu, pengaduan; pangalualuan, tempat atau orang untuk mengadu,
pengayom, penasehat yang bijak, penolong, tempat minta perlindungan; marpangalualuan
tu, mengadukan pengaduan kepada; pangalualuan so sungkunon, seorang pengadu yang
suka menyampaikan sesuatu, tidak usah ditanya-tanya.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon, menderita
kekurangan karena tidak mau bekerja.
Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk makanan
ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak (kecil).
Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab
baik; mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Alut, mangalutaluti = mangurut II, mengurut, memijit.
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak
saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut
ayah; saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah;marama, berayah; marama tu
si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o
bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara ayah
perempuan; haamaon,hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah, hubungan anak
dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem kekerabatan kecuali
ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara
gelap;masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai
seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena berjasa,
(lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil dari nama anak
sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah, lalu dapat gelar dari
nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta hamu, ayah
kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai bapak, menjadi
wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya; amangmu, bapak kamu
(lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di sawah
waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan jerami sebagai
tikar; siamak pandan = goligoli (And).
Amal, mangamal, mengkhayalkan sesuatu msl memikirkan suatu rencana, merencanakan,
meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib.
Amang, lih ama.
Amas, lih omas.
Amba, tamba; mangambahon, = manambahon, menambahkan; mangambai, idem.
Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung; ambalambal, un-
taian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, me-ngayunkan, menggoyangkan;
me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang
lain; mangambalambalhon, memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang
perempuan; ambal alus, tidak tepat jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat dengan
tepat; mambal gogo, tenaga berkurang.
Ambalang, ali-ali, ketapel ayun; mangambalang, mengali-ali, melempar atau menembak
dengan ali-ali; ambalangan, ali-ali; mangambalanghon, mengali-alikan; marambalang ha-ta,
berserakan dimana-mana, tidak logis berbicara, tidak menentu yaitu percuma; lih ba-lang.
Ambalungan, renteng ni ambalungan, telur ayam.
Amban, tali pangamban, tali untuk pengikat sesuatu.
Ambang I. mangambang, mengira, menyangka, menduga; huambang, kusangka, kukira.
II. mangambangi, menyembelih lembu; pa- ngambangion, perjamuan dengandaging lembu.
III. ambangm-bang, kurban sajian, yang di-gantung di rumah Batak.
Ambar, kolam (alamiah atau buatan); ambarambar, kolam kecil.
Ambargo, sej tanaman yang menyerupai suhat.
Ambaroba, burung kecil sej merpati.
Ambasang, embacang (sej mangga).
Ambat,mangambat, mencegat, menghalangi, melintang, meng-
hadang; tarambat, terhambat;ambatabat, penghalang; ambat, bersifat menghalang,
melintang; ambatan, warung tuak di tepi jalan untuk istirahat, dangau di danau untuk nelayan
menangkap ikan; niambat ni sahit, terhalang oleh penyakit.
Ambe, mangambe, mengayunkan tangan sewaktu berjalan; pangambe, pelambai, cara
mengayunkan lengan, lambaian; P.B.: ndang tarpasuman pangambe ni paronan, ndang
tarpasuman na binahen ni dongan, tak tertirukan lambaian orang belanja, tak tertirukan
perbuatan kawan sesama, membuat sesuatu persis sama adalah mustahil; mangambehon
siboanon, membawa barang kecil hal mana hanya mungkin bila yang dibawa itu
enteng; mangambehon hata, meneruskan kabar, menyampaikan perkataan kepada orang
lain; pangambe ni hata, = lapik ni hata, kiasan kata; boru mangambe, gadis murahan, tidak
pakai mahar, dikawini karena cacat, atau kusta atau gadis yang langsung pergi ke rumah laki-
laki.
Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di
bagian atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di
tepi solu; sesuatu yang dipasang pada sopo untuk memperbesarnya.
Ambil, I. memperdulikan, mengindahkan, memuliakan, meng-hargai; ndang diambil be
ahunanggo saimput ni bisa, sebun-tut ulat pun aku tak diperdu-likannya lagi.
II. mangambilhon, membawa, mengajak orangke pesta atau pergi bertamu.
III. ambilambil, tanaman sa-yur.
Ambila, = begu, hantu jahat, roh jahat.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang tergantung-
gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai; mambir
dengdeng, daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali;mambir dengdeng, sungkot
gogo, tua bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua.
Ambit, marambit, menggendong anak di
depan; mangambit, menggendong; pangambit, kain gendongan; na niambit ni hu-ta, orang
yang berada dalam perlindungan desa; niambit ni raja, terlindung, terayomi o-leh raja.
Ambitan = tanggurung, (And).
Ambol, na so marambolambol, yang tidak ada bandingannya, tidak ada taranya.
Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya
seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.
Ambolong
= bolong, terbuang; mangambolonghon, membuangkan; marambolongan, berceceran,
terbuang-buang dimana-mana da-lam jumlah banyak; siambolong,
apa yang dianggap tidak ber-harga, ampas, sampah masyarakat msl isteri kedua, juga benda-
benda.
Amborgo, dingin; amborgoon, kedinginan, lih borgo.
Ambor, amborion, = ombunombunon.
Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej lauk
pauk yang dibuat dari harambir.
Ambuang, marambuang, meraung, menggerung mengenai anjing.
Ambubu = sambubu, ubun-ubun. Ambung, mudah, enteng,
ringan; mangambunghon, menerjunkan se-seorang sambil memegang tangannya.
Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe
mambur, siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang
lenyap; mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-
lompat; mangamburhon, membuang-buang, memboroskan.
Amburat = amburet.
Ambure, mangamburehon, (dipangamburehon), memboroskan, mengaburkan.
Amburet, = amburuk, dubur.
Amburget = amburuk.
Amburhom, sej merpati yang besar.
Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk
berdiam); amburhungon, kena penyakit ini.
Amburuk, kata halus untuk pantat, dubur.
Amin, I. mangamin, memaafkan orang, membela, mendukung; ma-siaminaminan, saling
menyokong, saling mendukung; masiaminaminan songon lampak ni ga-ol, saling
menyokong seperti halnya dengan kulit batang pisang. II.mangamini, menata dengan halus
dan cermat (tentang pakaian, benda-benda). III. amin, amen, amin.
Amis, lapisan kayu yang dibawah kulit, gubal.
Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang dapat
pecah belah).
Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( =
patumonaan, lih mona).
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncang-guncang
hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang yang dihalau
kemana-mana dan tidak dapat ketenangan;mangampalampal, tidak berkaitan, tidak ada
hubungan satu sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga
dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya
disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na
maruhum, seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil
dan punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya per-
kawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya,
karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan
masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup
dengan"ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan
bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo, sanjomput
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil
minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa makanan kepada
mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan empat, sebagai lambang empat
fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri empat; kerabat yang paling
utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu pada ayam sembilahan itu,
bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya celaka. Oleh karena itu keempat
sudut keranjang harus diperberat.
Ampangampang, sej rumput; simarampangampang, idem.
Ampapaga, sej tanaman merambat.
Ampapaluan, = papaluan.
Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar
roha, lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon
hata, membentangkan perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur-
ham-burkan uang, memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah
selesai perhitungan (dengan lidi ijuk tadinya).
Ampara, saudara dalam arti luas, kawan semarga.
Amparan, sej tikar lebar (amak)
Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu,
diletakkan; mampe, idem; mangampehon, meletakkan di atas sesuatu msl pundak,
meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl dikatakan tentang seorang raja: pampe gabe
raja, diangkat menjadi raja; pampe di roha, hafal, dipelajari luar kepala, melekat dalam
pikiran; ampe di sambubu,peak di abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada bahu,
dikatakan tentang penderitaan yang tidak bisa dihindari.
Ampere, maramperean, tersebar mengenai ternak.
Ampihampik, tas, pundi-pundi dari kulit.
Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar sihir.
Ampilas,angin puting beliung yang keras.
Ampin, I. mangampini, membela seseorang, memaafkan,
melindungi; pangampinion, pembelaan; jolma ampinan, orang yang terus dibela oleh kawan-
kawannya karena kejelekannya tidak diketahui atau tidak dipercayai.
II.mangampin, menggulung tenunan, agar terjangkau tangan penenun; saampin, segulung
tenunan, panjangnya sepenenunan.
Ampipira, sej semak belukar.
Ampir, mangampir, kesemutan, semut-semutan (kaki, tangan); pangampirhon, merasakan
khasiat (dari obat); lih hampir.
Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang
itu; ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.
Ampitampit, tas dari kulit lembu atau kulit kambing.
Ampodi, tikus besar di bawah rumpun bambu.
Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas;
kayu untuk mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin.
Ampolu, sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan.
Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna
putih; amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung perik
yang lain.
Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.
Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat; tali
pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.
Ampu, mangampu, = mangabing, memangku; kiasan: mengambil tanggungjawab orang lain,
menjamin; msl seorang raja yang menjamini bawahannya; mangampu
hasuhuton, mengambil tanggung jawab dan pimpinan seperti sering dilakukan msl seorang
raja untuk rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan; mungkin kata parompuan berasal dari
kata parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai
pangkuan; marpangampu, mempunyai penjamin;mangampu gana, sebagai pengganti orang
lain msl untuk seorang bawahan bersumpah.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Ampuan, lih. ampu.
Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan, adik
laki-laki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang lahir terakhir,
anak bungsu.
Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku
telah bertobat, minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf.
Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do
nampunasa, aku yang empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang
mempunyainya.
Ampung, mangampung, melompat untuk menerkam
(harimau); pangampungon, kepandaian melompat terutama karena kekuatan dalam ilmu
gaib, (alemu).
Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara
mudi, pengemudi, juru mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar
kemudi.
Amun, siamun, kanan; lih hamun.
An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu, gunung
sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana, mengawasi
sesuatu untuk diambil atau dijaga;manganahon, mengawasi, mengamati seseorang.
Anaha, vocativus dari anak, hai ananda, anakku!
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga
yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan
bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik:hatoban); anak gajian, orang yang
digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak dagang, orang
asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang, kenek,
pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak pelacur; anak ni
tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni mata, biji mata, orang yang
menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih jalannya sendiri; anak ni
hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru; anak ni surat, tanda-tanda
bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni
tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni
gordang, genderang yang terkecil; manganahi, paanakhon, membungakan
duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang kecil, juga: batang kursi
tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang, mengasami, mengasini, msl
ikan.
Andaliman, tanaman cabai yang tumbuh di hutan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air
mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku
andalu, tentang ayam kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.
Andang, mangandang, lih handang.
Andap, terbuka, jelas, lih tandap.
Andar, jelas kelihatan, tidak tersembunyi, transparan.
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam jantan,
suatu pertanda jelas.
Andarasi, sej semak.
Andarau, sej pohon kayu.
Ande, mangandehon hata, menyampaikan perkataan, menyambung pembicaraan.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan
terjadi); nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni
andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak per-nah.
Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.
Andilo, sej rumput. Andohot = andihit.
Andokandok, lih tandok.
Andolok, sej puyuh.
Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai
pengganti gadong;andor hoda, caprifolium.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi
andora, rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.
Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang
i, saat itu, di waktu itu.
Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada
seseorang; andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos
mangan, menjelang waktu makan; mangandoshon,menyampaikan, melaporkan
sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu.
Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti bi-aya
hidupnya.
Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang
muba, unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua kata-kata
yang bagus kiranya tak meleset takkan luput.
Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on, istimewa
cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif) andul
umbalga, jauh lebih besar. II. mangandulhon,mengalihkan.
Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.
Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair),
dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan
tersembunyi; mangandung, melakukan ratapan tangis waktu orang
mati;mangandungi, mengaduh mengenai seorang yang meninggal;
meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh tentang sesuatu.
Andurabi, penyakit payudara perempuan.
Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian seperti
nyiru gampang diputar.
Andurian, landak; lih duri.
Ane, aneane, manuk aneane, ayam yang mulai bertelur.
Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri
sendiri; mangangati, memperdaya, memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu
muslihat; parangat, orang licik, suka memperdaya, suka merugikan orang lain untuk
keuntungan pribadi. II. umangat, lebih baik.
Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih, tak
sampai hati, kalau orang lain mempunyai sesuatu.
Anggap = gansi; anggaphu do nuaeng, giliranku sekarang.
Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada penanggalan.
Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya
sebagai anggi, demikian juga perempuan memanggil adiknya yang perempuan
sebagai anggi; tetapi seorang saudara laki-laki memanggil saudaranya perempuan
sebagai iboto (ito), demikian juga saudara perempuan memanggil saudaranya laki-laki
sebagai iboto, ito;hahaanggi, hahanggi, saudara laki-laki yang lebih tua atau yang lebih
muda bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara kandung, berabang
adik; sianggian, yang lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif dari
kata anggi, hai adinda!; anggi ni posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga
kata anggi dipakai mengatakan bahwa sesuatu kurang bernilai daripada yang lain (tentang
manusia dan benda); anggingku do ho taringot tu parbinotoan, engkau masih adik saya
dalam hal pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang lebih besar.
Anggia, I. = agia. II. = vokatif dari kata anggi.
Anggiat, semoga, mudah-mudahan, supaya, agar, kiranya, moga-moga; anggiat ditangihon
ibana hatangki, kiranya dia mau mendengarkan bicaraku; maranggiat, memakai
kata anggiat.
Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar.
Anggir, = panggir.
Anggis, memanjang, perlahan-lahan; manggisanggis, berbicara sambil bernyanyi atau
mengaduh sambil menyanyi (tentang datu); manganggis, berteriak, bersuara keluh kesah,
mengaduh.
Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau
hanya demikian rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu, lomo
do rohangku disi, bagiku, aku suka itu, saya setuju.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
II. manganggo, mencium; parnianggoan, indera penciuman; sianggo timus, pencium asap,
orang yang pergi ke mana-mana mencari makanan yang enak; manggoanggo, suka
mencium-cium kesana kemari dan mengemis (tentang pengemis dan anjing).
Anggoni, tenggara, lih agoni.
Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang
sesuai; parangguan = rabanan.
Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan,
jeritan; mangangguk, mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul; angguk
badar, meraung-raung, menjerit-jerit, manangis keras-keras.
Angguliman, sej kucing liar. Anggun, manganggun, menggoyang,
mengayunkan; anggunang-gun, ayun-ayun, buaian; manggunanggun, berayun-ayun, o-
leng-aling, bergoyang-goyang.
Anggundea, pisang (dalam bahasa kesurupan: begu siar).
Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur.
Anggus, manggusanggus, harum.
Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau
daerah banyak angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin, kabar
angin, desas-desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa, sesuatu yang
tidak ada artinya; marangin sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati; manganginangin
barita, didengarkan berdasarkan desas-desus. II. ndang anginon, tak terbandingkan.
III. tuhas simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan, yang samar-samar, dakwaan
palsu.
Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia
mencium langit, yaitu ia angkuh, sombong.
Angit, mangangit, menyirat, merajut jala.
Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai untuk
memberi tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam konteks dan
tidak perlu dipakai kata angka; angka on, semua ini;angka i, angka an, semua itu; angka
na, semua yang; angka dia? mana? angka juga dipakai sebagai penunjuk pengeras sifat,
menjadi prefiks di muka kata kerja: angka hitir, bergemetaran (mungkin asal
kata: mangka seperti dalam Bahasa Angkola).
Angkadangan, lih hadang.
Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya; angkalna
do i, akal-akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat, penokoh, orang
licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang nampaknya mati kalau ia
dalam bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya.
Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate
mangkar, meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak
berkeluarga, sebelum peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak; mangkar
ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang dipanggang dan yang
dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang kurang lama tidur.
Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan; marangkal
jial, beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang, sejenis
jangkerik; mate mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu
melahirkan; tondi perempuan itu pergi dan meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut
pendapat orang Batak pada zaman dahulu peristiwa ini dianggap jahat,
karena tondi perempuan itu tidak bersedia melindungi anaknya itu. Karena itu penguburan
perempuan itu tidak dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan pada tanah di bawah
rumah; marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno: kalau kedua belah
pihak yang berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh memenggal kepala
lawan mereka itu dan tidak boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung yang dirampas
itu ditahan sebagai miliknya sesudah berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan kalau mereka
tidak berfamili.
Angkil, suara angkil, suara nyanyi; mangangkilhon, = mangoinghon, berceritera sambil
menyanyi.
Angkin, nanti, menjelang malam; angkining (an), = angkin;nangkin, nangkining,
nangkiningan, tadi, sebelum ini, ba-rusan, baru saja.
Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai o-
rang yang mau mati).
Angkis, mangangkis, menyayat sedikit-sedikit, mengerat sedikit dari sesuatu.
Angkon, = ingkon, (Angk).
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah di
Tapanuli Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora.
Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus.
Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu; udan
angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i, selain dari
itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah kawanku
berbicara; marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi, menemani,
menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak berguna dibantu; jagar
angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan
kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada kedua
sisi.
Angkur, mangangkur, mengangkat kaki muka ke atas, melompat.
Angkutangkut, sej penyengat.
Angla, lih ahobar.
Angon, sepoi-sepoi; tarangonangon, mengembus dengan perlahan-lahan.
Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh api,
dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling menolong.
Angsa, = hangso, angsa.
Angur,harum. Angus, pilek; anguson, terkena pilek.
Ani, manganihon, meregangkan benang; mangani, meregangkan benang sebagai persiapan
untuk menenun; anian, alat peregang benang.
Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada
terbanding. II. alat peregang benang, lih ani.
Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan: gerangan,
bukan? III. aninganingan, kabar angin, desas-desus.
Anit, merdu (tentang suara), pianissimo.
Anjak, hal melompat, melonjak; manganjak, (= enjak), melonjak-lonjak,
menari; maranjak, melonjak-lonjak, berlari (tentang kuda); juga: rajin bekerja mendapatkan
uang; manganjahi hangoluan, menjajaki kehidupan, mencari nafkah, mencari keuntungan
secara rajin.
Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).
Anjat, sej burung.
Anje, = enjak.
Anjing, anjing.
Anjo, simanjoanjo, sangat mis-kin sampai meminta-minta kare-na kelemahan tubuh.
Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do
hami, bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha na
mangaju, sikap bersabar hati, sikap berhati lapang;masianjuanjuan, saling toleran dan
memaafkan, sabar satu sama lain.
Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.
Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa
dimakan sebagai sayur.
Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.
Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang
munafik; ansiansi, pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat pura-pura,
munafik, tidak jujur, cenderung untuk menipu; roha na marpangansi, sikap munafik, suka
menokoh, berpura-pura.
Ansiat, ansiat ni, seperti, sebagai; (= songon).
Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang, tidak
terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar.
Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak. II.
moncong kerbau.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Ansimun, timun, mentimun, godanggodang ansimun, cepat tum-buh seperti mentimun
mengenai anak-anak; siansimun, sej eme; andor ansimun, harta yang dengan sendirinya
bertambah msl ternak; (uang yang dibungakan disebutandor ni jelok).
Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani
menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon
ansisibang, seperti ansisibang dikatakan mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi
tidak berani turun.
Ansising, sej tolong.
Anso, I. mansoanso, berkeliaran, luntang lantung, mengembara kesana kemari,
menganggur; anso, = asa, (Angk).
Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang
mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.
Ansolotan,keselipan daging antara gigi; lih solot.
Ansosohot, ansosohotan, bersedu.
Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.
Ansosoran, ulat yang terdapat dalam bunga yang gigitannya sakit.
Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan
atas; maransoting, bermain ansoting.
Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk
melambuk tanah. Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan
sebuah tongkat penggali seperti itu dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah yang
besar.
Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering, isinya
kira-kira satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira, tabung bambu
untuk garam; lih pansung.
Ansur, mangansuri, mengangsur msl upah.
Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang bagus.
Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam
ketakutan, bersifat penakut.
Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang
setelah dimasak atau mentah-mentah.
Antak, mantak, montok (Angk).
Antal, siantal, abit siantal, kain-kainan buruk.
Antaladan, sej tumbuhan, kaladium dipakai menyediakan tuak.
Antalaktak, = talaktak, nama burung; P.B.: antalaktak, jorbingjorbing, indahan ni mate
borngin, malam itu adalah ma-kanan mata (untuk menolak tamu yang datang malam hari).
Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena itu
juga: kemunafikan, kepura-puraan.
Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak; pada
manusia menimbulkan rasa gatal dan ruam.
Antan, mangantan, menimbang, menimbang-nimbang di atas tangan, memeriksa beratnya
atau nilainya; mangantan roha, menduga, memeriksa perasaan hati; mangantan
gogo, memeriksa, mencoba kekuatan; parantanan,takaran, bejana untuk mengukur padi.
Antandongan, cendawan yang dapat dimakan.
Antantu, sej pohon kayu.
Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak membuat
dirinya lagi dibujuk sewaktu marah sekali.
Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar;
mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan, merayakan
secara terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar;antaran, yang dapat dilihat dari
kejauhan.
Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej ulat
dari lampusung (kupu-kupu).
Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan
sebagai tambahan pada ikan.
Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada
penanggalan.
Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu
untuk mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri sendiri
karena pertama kalinya mau membuat sesuatu.
Antimang, sej pohon kayu dalam hutan.
Anting, antinganting, anting-anting.
Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang sangit
(tentang eme).
Antirbong, jenis sayuran.
Anto, manganto, memperhatikan, menduga, mengerti, menjaga,
membayangkan; mangantoi, mengerjakan sesuatu, mencampuri, memperdulikan; mangantoi
hata, menarik kata pada dirinya; antoi, anggaplah itu seperti telah dikatakan
kepadamu; ndang manganto rohana, ia ti-dak mengerti, tak menarik ha-
tinya; antoanto, terkaan, du-gaan, persangkaan.
Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau
peduli. Antong, jadi, kalau begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo,
mari; antong borhat ma hita, ayo (mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan bicara
sebelumnya; antong (dalam jawaban): maka, jadi kalau demikian; antong taida ma, maka,
mari kita lihat; juga: ditempatkan di belakang kata sifat untuk memperkuatnya; na uli
antong, cantik memang; sebagai pengganti kata antong dikatakan juga tong (ucapan kuat
huruf t).
Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago
antuna, sudah lenyap kemujurannya.
Antualu, sej burung.
Antuang, sej pohon kayu.
Antu asu, sej anjing serigala.
Antuang, siantuang, sej pohon kayu.
Antuk, pentung, gada yang besar yang dipakai untuk
memukul; antukantuk, idem; mangantuk, memukul; mangantukhon, memukulkan; marantu
k, bertubruk, berhantam, berperang; masiantuhan, pukul-memukul, saling berpukulan; begu
antuk, penyakit menular, msl kolera karena begu berjalan-jalan de- ngan alat pemukul dan
memukulorang (semua penyakit berasaldari begu menurut kepercayaanBatak kuno); siantuk
na risi, gayung untuk menimba air dari sampan (And).
Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu yang
menyebabkan malu.
Antunu, sej pandan yang dipakai sebagai bahan anyaman.
Anturaparon, lih rapar.
Anturbung, sej tumbuhan paku.
Anturge, aek ni anturge, air yang terkumpul dalam tunggul pohon.
Anturmangan, sej pohon cemara yang bergetah banyak.
Antus, mangantusi, mengerti, paham, memaklumi; masiantusan, saling mengerti, saling
memahami; ndang haantusan ahu, tak terpahamiku; pangantusion, da-ya
paham; antusan, dapat di-pahami.
Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si anu
mandok, si anu yang mengatakan.
Aoangaoang, awang-awang, langit, angkasa, udara di atas kita.
Aok, = aek.
Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat
sebelah; lih meoleol.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling
(tentang orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap maor
ho, ngelitis saja kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa
menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang dijemur
lih haor, dan paor.
Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga
dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise.
Aot, maotaot, bertualang, mengembara kemana mana, berkeliling-keliling; paraotaotan, hal
pertualangan; mangaothon tangan, meraihkan tangan, meraba-raba.
Apa = ama dan damang.
Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali
tidak: seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali tidak
demikian; apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu.
II. apala (partikel pengeras) sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah
yang mengatakan itu; ruma apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na
uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat dahsyat.
Apas, mangapasi, menganggap remeh, melecehkan, merendahkan; lih epes.
Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan pada
jumlah besar.
Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na
marapi, gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta
api; parapian, tempatmasak di dapur; na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk
berpeluh; huduk api, memunggungi api, yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api,
yang kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so marapidiut, tak padam-padam marah,
benci atau beraninya; dipangan api,terbakar, dimakan api; pagalak api, menyalakan api; api
na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon yang kayunya merah dan
dapat dipakai untuk menjadi papan.
Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.
Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon, ruang
belajar.
Apir, mapirapir, tertinggal sendirian.
Apiung, sej tembakau.
Apo, mangapoi, mangapoapoi, menegur, mendorong, menyemangati, mengajak supaya
rajin, memotivasikan; apoapo, kata penghibur, dorongan, motivasi, teguran; pangapoion, hal
menegur, motivasi, animasi; ulos pangapo,hadiah dalam bentuk uang atau tanah yang
diberikan oleh parboru kepada adik menantu laki-lakinya karena bersedia mengawini anak
puterinya yang sudah janda; ia menikahi janda itu tanpa mahar, seolah-olah ia mewarisinya.
Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal, bersifat
menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong na apol, mulus,
tanpa cela mengenai kulit tubuh.
Apor, maporapor, sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan.
Apul, mangapul, menghibur; mangapuli, menghibur
orang; apulapul, penghiburan; pangapulon, cara atau upaya penghiburan; siapul,
pangapul, peng- hibur.
Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau
aku.....; apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai
menghapus; mangapusi, menghapus, membersihkan dengan lap; sai apus ma ho songon
tangan binurian, kutukan; terkutuklah kau seperti kotoran tangan dibersihkan, persetan
kamu; mangapus hoda, hajat syukuran dari satu daerah membasuh dan mengurapi kuda
dengan unte pangir (jeruk purut) demi memohon berkat dewata; kuda itu tidak boleh dijual
lagi. Biasanya seluruh negeri membawa persembahan yang diikuti dengan pesta jamuan
makan.
Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara.
Aran, menurun sedikit msl tentang sudut jatuhnya air sungai.
Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis besi
belum tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya.
Arap, mangarap, menanti-nantikan. lih arop.
Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk
menghalau; siarari, galah panjang, tongkat panjang.
Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang
kesusahan orang lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Arbab, rebab.
Arbe, marbearbe, bergantung-gantung mengenai benda yang panjang, lih harbe.
Arbis, menyinggung sesuatu, menggerakkan sesuatu; mangarbis, menyinggung
tentang; pangarbis, garis singgung.
Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu menyusahkan
orang yang ditemuinya.
Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga
mati yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu mahal,
konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai, menawar
harga; paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga, berbeda
mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan) raganan lih kata
ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua, pal daona, sekitar dua
kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya kira-kira (sekitar) dua
puluh lima tahun.
Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung yang
mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.
Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang
hari; narian, tadi siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari
ini; nantoari, kemarin; nantoari sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh;tingkos
ari,matas ari, tengah hari; guling ari, petang; botari, bodari, sore,
malam; saonari (dari sada ari on), sekarang, saat ini; hos ni ari, pada tengah
hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari, nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari,
nafkah setiap hari; harus diingat bahwa satu hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan
jam 18.00 sore, tidak dihitung hari tetapi malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari
raya, hari raya; parsadarian, yang memakan waktu satu hari msl dalan
parsadarian, perjalanan sehari; patoluarihon, pada hari ketiga; manipat ari, sehari penuh,
sepanjang hari; marholangholang sadari, berselang-selang satu hari; arian dohot
borngin, siang dan malam;sadarina i, seharian itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari
logo, musim kering; ari rondo,ari udan, musim hujan; ari ngali, hari dingin; las ari, hari
panas; las ni ari, panasnya hari; didadang ari, dipanasi matahari; na ro ari, mau datang
guruh; tiur ari, dinihari; mata ni ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya;
P.B.: masiboan pordana tu langgu ni sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah
setiap orang sesuai dengan perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di
siulubalang ari, itulah takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni
jolma, usia, umur manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang
sadihari (dari: ndang sadia ari), tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari
na pitu : terkena hari ketujuh, yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya
jangan dimulai hal penting hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni
ari, marga yang dari dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas
dihormati; boru sadari, cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang
diperoleh; pangariarion, merasa sakit kalau kencing; mangarihon, menginginkan orang lain
susah; dua anak na huarihon di hasiangan on, saya dikaruniai dua orang anak; holan
sinamothi na huharihon, hanya hartakulah yang kupakai; ariari ni tondi, silih roh, korban
kepada roh sendiri (ariari, nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon penyelamatan
roh masing-masing.
Arimbos, = alimos, sesuatu yang hanya samar-samar kelihatan atau sayup-sayup
kedengaran; arimbos hubege, saya dengar selentingan (kabar burung), secara tidak
langsung. Arimo, harimau buluh, macan loreng.
Aring, jaring untuk penangkap ursa.
Ariparip, sej kelelawar.
Arir, mangarirhon, menaburkan, menghamburkan; mangarirhon ha-tana, menguraikan,
memaparkansegala macam dengan kata-kata; mangariri, menimba, menyendok air.
Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk
mendapatkan tuak.
Aris, agak mirip, hampir serupa, menyerupai.
Arit, mangarit, mengukir, mengerat dengan pisau, meruncingi.
Aritia, lih artia.
Aritonang, nama daerah tepi Danau Toba.
Arnuarne, tiruan bunyi suling.
Aro, nama sej ikan laut.
Arop, mangarop, mengharap; arop ni roha, harapan, pengha-
rapan; pangaropan, penghadangan; lih arap.
Arpas, marpasarpas, menggelepar-gelepar, menggeragau (burung yang disembelih).
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Arpe, mangarpe, melingkar; (lih harpe).
Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka,
murung; umumnya bersama kata roha, karena mengungkapkan perasaan; marsak
rohangku, sedih hatiku; mangarsakhon, merasa sedih tentang,
menyusahkan; mangarsahi, membuat bersedih hati,
menyusahi; paarsakarsak, menyusahkan; diarsak na mate, diarsak na mangolu, yang mati
bikin susah, yang hidup pun bikin susah; mate marsak, meninggal karena bersedih hati.
Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang tidak
berguna.
Arse, daerah di Angkola.
Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak
sungai); mangarsik, mengeringkan; siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan
mengakibatkan penyakit yang sulit disembuhkan.
Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai, berharga
= arga.
Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk melalui
lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.
Artia, hari pertama pada penanggalan.
Aru, sej pohon yang sangat rindang.
Aruaru, kerongkongan (jambar peniup serunai)
Aruk, mangaruk, menancap; mangarukhon, menancapkan, meng-hujamkan.
Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus
berair (tentang luka).
Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.
Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang
kumat pada malam hari saja.
Arung, alang-alang.
Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara
pemuda-pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh
pengertian pada seseorang.
Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II. mangarus
rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.
Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat
(Angk). III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang curian di
atas kepalanya; pencuri terang-terangan.
Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di situlah
baru; dung pe asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru sesudah kau
datang, kujawab; ndang pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa lama, maka
mereka berdamai; asa i do hape alana, maka rupanya itulah sebabnya. II. agar, supaya,
sehingga (menunjuk niat); asa unang, supaya jangan; asa anggiat, agar supaya; asa
tung, agar kiranya, supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-dingan).
IV. mangasahon,di-pangasahon, menganggarkan, mengharapkan akan, percaya; bisukna i
dipangasahon, kelicikannya yang dianggarkan. V. mangasaasa, bermulut besar, menakut-
nakuti orang dengan omongan, menantang berkelahi dengan omongan besar (mengenai
orang yang mau membuat musuhnya takut). VI. mangasa gogo, (mungkin
dari marnasagogo) membuat sesuatu dengan sekuat tenaga.
Asaasa, sej ikan laut kecil yang dikeringkan.
Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar,
sumber; abit do asal ni harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas.
Asam, nilai, harga, berharga; mangasam, menaksir harga, menilai; na so marasam, tidak
berharga, tak bernilai; ndang tarasam, tak ternilai, harga yang tidak dapat ditaksir.
Asang, mangasangasanghon = mangasahon; diasanghon gogona, menganggarkan
tenaga, dia percaya atas tenaganya, mengandalkan.
Asap, I. mangasapi, menghasut, mengajak, menantang. II. mangasap, membakar
kemenyan; mangasap daupa, mendoakan kemenyan. Asar, sarang burung, petiduran
binatang; marasar, bersarang; mangasar, beranak (tentang ternak); asar ni poso-
poso, rahim, kandungan ibu; P.B.: pulik asar ni lali, pulik asa leangleang, pulik na sinali,
pulik na nilehon, lain sarang elang, lain sarang walet, lain hutang, lain pemberian.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Ase, mangase, membuat persembahan di ladang, agar tanam-tanaman di ladang bertumbuh
dengan baik; pangaseon, tempat persembahan, tempat atau panggung untuk meletakkan
persembahan.
Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi ma
roha ni Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang yang
beragama); asi ni roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha, marroha
asi, berbelas kasihan; asiasi, anugerah, derma,
sedekah; mangasii, mengasihani; paasiasi, menyayang-nyayang; hasian, (dari na
niasian), kekasih; anak hasian, anak tersayang; manghasiani,
diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon, sikap pengasihan, hal berbelas
kasih; paasiasi ugasan, menyayang-nyayang benda (msl kenang-kenangan); huasi, rahmat,
karunia; (lih huasi). II. = suhi; mangasi, membuat bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat
bersiku, tidak bulat. III. asiasi, dadu, alat main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej
sumpah (lih gana).
Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing
be, masing-masing berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya; na
asing, na muba, yang berlainan, yang berubah;siasingasing, sesuatu yang disembunyikan,
dirahasiakan; songon na asing rohana, ia mulai bersikap lain, agak gusar, agak lain jalan
pikirannya; halak na asing, orang asing, pendatang, orang lain.
Asobe, tasbih, rosario.
Asok, perlahan-lahan, hati-hati (Angk).
Asom, asam; masom, masam; mangasomi, memberi asam; na niasoman, yang
diasami; asomasom, asam (wajah) melihat marah; songon na mida asom, bergembira,
bersuka hati (karena keluar air liur dari mulutnya); songon na pinoroan asom, bersusah hati,
bersedih (seperti terhadap siapa asam diperas).
Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo;
kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga!
Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti (yang da-
lam).
Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam
(sebagai vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.
Asung, mangasungi, mangasunghon, menuduh, mencaci,
memfitnah; pangasungi, pengumpat, pencaci, pemfitnah, orang yang suka bergunjing.
Asup, mangasupi, mengancam, menyindir, mengumpat, mengutuk; asupasup, ancaman
dengan kata-kata.
Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).
Atal, maratalatal marutulutul = manggalang.
Atap, bagian bawah periuk.
Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke atas
dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu, lewat hari
minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung;mangatasi, mengatasi,
melebihi; mardiatasditoru, lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak
di kandang (bawah rumah), yakni kaya.
Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale;
ate, juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.
Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering
sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok
ateate, senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate ni
rongit, ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku, murung
sekali; mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate
rohangku, terimakasih; hamauliateon,rasa, ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik
darah, mudah tersinggung; atena, (=rohana),terserah dia; marateatehon, memperhatikan,
menyimak; mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang daunnya berbentuk hati.
Atehe, lih ate.
Atek, = atik.
Atena, lih. ateate.
Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik
boha, siapa tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering dihubungkan
dengan kata tung (mungkin); atik tung mate ahu,kalau-kalau aku mati; atik pe, walaupun,
sekalipun.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Atim, mangatim, meminjam, mendapat, beroleh, menikmati; mangatim di sangap ni raja do
na sinuruna, utusan (wakil raja) mendapat kehormatan karena wibawa raja yang menyuruh
dia, menikmati wibawa raja; pangatiman,seseorang yang menguntungkan orang lain karena
mendapat dukungan dari dia.
Atup, I. mangatup, berani menghadapi seseorang; paatupatup, seimbang (kekuasaan dan
kekuatan msl dua kerajaan). II. mangatupi, menyiapkan, mengatuk sekapur sirih, meramu
sirih; sangatup, sebanyak dapat dimasukkan ke dalam mulut, sekapur
sirih. Atur, atur, teratur; mangatur, mengatur; mangaturhon, memerintahkan,
mengaturkan; maratur, teratur, rapi; paratur, keteraturan; aturan, aturan.
Au, = ahu; mangauhon, mengambil, merampas.
Auang, (= marauang), meraung mengenai anjing.
Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga
dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi,
tidak bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.
Aum, suap (Angk); sangaum, sesuap.
Aun, mangaun, mengayun; parsiaunan, ayunan, jingkatan.
Aung, maungaung, memanggil-manggil.
Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati
tenggelam; mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran
yang terbawa oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi
dipakai disana.
Aur, maraur, dalam keadaan memanjang.
Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan keras;
menipu, menyamun.
Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut na
tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan: aut ahu
ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.
Ayat, ayat.
B
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya; partikel
di tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering digabung dengan
kata, da, baba, dong, nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu, tempat
masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber
air; sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut;rantei babam, sip babam, tutup
mulutmu, diam kau; pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai mengajar
sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi petunjuk dulu, baru
bisa berbuat;matubaba, membeli beras sebagai persediaan; pambaba, lidi enau, yang
dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman
paku.
Babap, marbabap, runtuh, roboh.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme, dikatakan
mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang sebenarnya berhak
membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di ladang; boru sibabi
jalang, pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalas-malas, kekenyangan
seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau
besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah,
mangido tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada waktu
padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim menyiangi di
sawah; di hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada bulan Desember dan
Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan; parbaboan, ladang dimana orang
menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat diperbaiki, sulit dibina, payah berubah
sikap;parsoro ni ari na so hababoan, seorang penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas
begu) sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Bada, perkelahian, perlawanan, percekcokan, perbantahan, pertengkaran,
perselisihan; marbada, bertengkar, bercekcok, bersengketa; marbadai, saling berbantah,
saling berkelahi; parbadabada, orang yang suka bertengkar; mamadai,memarahi,
mencaci; pabadabada, menggalakkan orang untuk berkelahi; aha badam tusi, apa
perselisihanmu dengan dia; badabada biang, berkelahi seperti anjing; artinya: sebentar-
sebentar bertengkar, lalu segera berdamai lagi; bada rohana, culas, pendengki, suka
mencibirkan orang, suka mencari pertengkaran.
Badak, binatang badak, rhinoceros.
Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus
sungai; marbadan, berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai
lawan tepi mengenai ulos.
Badar, I. horbo si badar, kerbau berwarna kemerah-merahan. II. mangangguk
badar, meraung-raung, menangis dengan nyaring.
Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu, awal
dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, = tunggal
panaluan; habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati (sebagai yang
kudus); parbadia, = namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia, Roh Kudus; ulaon
na badia, perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia, mulia dan luhur, dipakai
untuk Tuhan dan manusia.
Badoar, sej rotan yang menyerupai buarbuar.
Badoatan, goyah, berjalan tidak tentu.
Baen, = bahen.
Baeo = bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga, sesuatu yang dijanjikan, janji; parbaga,
(diparbaga), menjanjikan sesuatu untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga; parbaga,
marbagabagahon, menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu diperbaharui,
tetapi tidak pernah ditepati.
Bagalbagal, kain topo, sepotong kain yang sudah buruk = siantal.
Baganding, sibaganding, ular yang berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah Batang-
Toru; dopa sibaganding, lih. dopa; sibaganding naga mangupar, = pandingdingan (And).
Bagas, I. rumah; marbagas, punya rumah, artinya
berumahtangga; pabagashon, mengawinkan; pardibagas, = pardihuta, isteri,
bini, parbagasan, perumahan, tempat rumah berdiri atau akan
dibangun; mamagashon, meniduri perempuan; di bagasan (ni), di dalam; tu bagasan, ke
dalam; mandok dibagasan roha, memikirkan dalam hati sendiri; ninna rohana
dibagasan, pikirannya dalam hatinya; parbagasan, bagian dalam; marbagasan, disebelah
dalam mempunyai pola lain daripada yang di luar (tentang pakaian); pande bagas, tukang
kayu. II. mendalam, dalam, juga dalam arti kiasan; pabagas, mendalamkan; P.B: patimbo
hadabuan, pabagas halonongan, tinggikanlah tempat kejatuhanmu, dalamkanlah tempat
tengge-lammu, keberadaan yang disombongkan menjadi tulah atau walat kejatuhan
seseorang; bagas rohana, dia arif, bijak; bagas lapatanna, mendalam artinya. Bage, I.=
gabe. II. marbagebage,berbagai-bagai, bermacam-macam mengenai sifat; mar-bagebage
sitaonon ni jolma, penderitaan orang adalah beraneka ragam.
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi
dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu
bagian; dipambagi, dibagi-bagikan; parbagi, penyebut
pecahan; bagibagian,jatah; parbagian, pembagian; siak bagina, bagiannya: kemalangan,
malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin; manolsoli bagina, menyesal, menyesali
nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha, membagi secara jujur, sebab berhubungan
baik satu sama lain, seimbang, adil, bersikap sosial.
Bagiaha, = manang aha (Angk).
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita
(halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot
sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis, bakal
penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba bagot rap
dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku alona, ditebang enau
bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras kepala,
bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma Batak
berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah, atau
yang bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagur, sibagur, katak yang besar.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering dibuat
jadi sapu halaman.
Bagus, bagus, elok.
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do
i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba; jomba
bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahat, banyak (Angk).
Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat
anak-anak bermain; sibahe, batu.
Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ? untuk
apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat
parang; pambahen, pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan,ramuan, ulah,
pekerjaan msl: ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat
bermacam-macam; aha bahenonku, aku mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh
buat? tarbahen, bisa, mungkin; ndang tarbahen, tak bisa, tak mungkin; ala ni aha
umbahen? apa sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa
sebabnya dia meninggal? umbahen na mulak ahu, on do, sebabnya maka saya pulang,
inilah; dia umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik? dibahen, dibuat, dikarenakan,
disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena bodohnya; dibahen hatam
umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur;bahenon ni, =
dibahen, tetapi dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon
ni menunjukkan sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari
logo, sawah akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu,
karena; dibahen i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah,
dari sebab itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa? disebabkan
apa?;bahenonmu, akan kau buat, olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat,
d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen na so uhum, pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na
malum, yang membuat sembuh, obat; sibahen na horas,apa yang membuat kuat; juga: yang
membuat mabuk; sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir, terpisah letaknya,
tengah, tepi; sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak
seperti biasa msl pada kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak
bahir, ada ketidakberesannya, cacat, timpang.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan
bekerja rendah pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk mengganti
hutang si pekerja.
Bahota, tondi sibahota, lih tondi.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh, bila
ia mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak diadakan
pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu berdiam.
Bahue, sibahue, sej burung hutan.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul na
bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi
luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Bahung, sej pohon kecil.
Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang
bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho, terganggu
pembicaraan gara-gara kau.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Bait, baik, cocok.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja;
mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu
roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana,dia adalah penuh dengan akal
muslihat; suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok
pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang
berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang karena
kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping; runtuhan
kampung.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian; aek
bajang, air tuban-tuban.
Bajar, masih remaja, muda mengenai manusia dan binatang.
Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam bubu
sebagai pemikat bagi ikan.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola aek
sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang yang
mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajik, pertanda baik (dipakai dalam pustaha).
Bajiri, tikus kecil.
Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang
orang; bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang,
perampok; mamajo hata ni si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajogit, bajogiton, terkejut, merinding ketakutan.
Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah
seperti baja. II. bajoraon, sangat terkejut.
Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan potongan-
potongan besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang dikenakan orang
yang menembak di horja; baju ulubalang,kain panjang dari abit hasumba yang dikenakan
oleh para pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju, kemeja; marbaju, berpakaian,
berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum melahirkan, karena selama itu mereka
menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai anak, mereka membuka baju itu karena lebih
gampang menyusui anaknya; na marbaju, perawan, gadis, remaja; nunga tanggal
bajubajuna, ia telah menanggalkan bajunya, yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan
tentang binatang msl ayam; mamajui, mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka
bersama dengan sehelai kain; di Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias
dengan mutiara;ari pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian
dada hewan; bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air.
Bajur, baik, teliti, cermat, rapi mengenai pekerjaan.
Bajut, = hajut, tas.
Bak, gampang dibelah, mudah belahan.
Bakbak, mabakbak, terkelupas, mengalir (tentang air mata); mambakbak, melepas,
mengelupas (kulit kayu); sambakbak ulumanis, sebungkus kulit manis, sebanyak sekali
mengambilnya.
Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan
memberi makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang berasal dari
Toba, kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (= longit), potongan
daging yang dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong jambala
tua, pernyataan perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok menjadi bahan
bangunan.
Balage, pertikaian, perbantahan; marbalage, bertengkar, tidak
sependapat; masibalagean, tidak cocok satu sama lain, saling menyindir, bertengkar, saling
berbeda pendapat.
Balak, kotoran pada kulup penis.
Balanja, tabung bambu yang bercorot dan memakai tutup.
Balanjo, bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin
dari lanja, = bohal ni parlanja); juga: upah, gaji.
Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali, pendekar.
II. tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu, lemparanmu
tidak mengenai, lontaranmu tak kena.
Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai
sebagai tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur
dalam perang (balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman tangga,
penanggungjawab keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang mempunyai banyak
anak tangganya, nama tangga rumah dalam doa-doa yang beralamat.
Balau, biru; mamalaui, membelau cucian, membirukan.
Balbal, pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada,
banting; mambalbal, membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama
sebelum tuak keluar; mambalbali, membantingi orang, memukul.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka: dalam
jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di atas
kuburan; bale ganjang, tempat bermalam; balebale,gubuk-gubuk, pondok, teratak, dangau.
Baledang, nama sej ikan laut.
Balemun, harimau yang besar.
Balerong, belerong.
Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong besar,
membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga, tidak sama
besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya;pabalgahon, memperbesar, memperluas; na
balga, orang yang berkuasa, pembesar; balgana i, betapa besar.
Balge, = balga, besar.
Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang.
Balguk, na balguhan, = na balga.Bali, diusir, dikeluarkan dari kumpulan, dikucilkan,
menyeberang, menular (penyakit); sahit na olo bali, penyakit yang
menular; parbali, penjangkit; pabalihon, mengusir, mengeluarkan,
membuang;marbalibali, bersifat menular (ten- tang penyakit); habalian ni huahua, tempat
pembuangan kuah, tumpuan ampas, orang yang selalu dituduh.
Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di balian
ni, di luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja di luar
(baliknya isteri yang disebut pardibagas, pardi-huta);bagian luar; parbalian,laki-laki yang
bekerja di sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki telah meninggalkan
kampung.
Baliang, sej tumbuhan merambat.
Baliga, sisir pada perkakas tenun.
Balige, (= baliga?), nama kota pinggir Selatan Danau Toba.
Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah,
keliru; pabalik, memutar balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak
lompanna, molo sipabalik hata juhut lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah
kata, berlauk daging; marbalik, berpaling, memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar
mengenai mata; sibalik mata, yang suka menipu, memperdaya seperti tukang
sunglap; sibalik bija, = sibalik mata, juga sej parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik
hunik, merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu, unit perapian dapur
yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata); baliksa, baliksa apala, apalagi, justru
sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu, di belakang
pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau daun pisang
untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan orang di
punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya putih-putih sebelah bawah dan nampak
bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan pada mana belakang anak-anak satu sama
lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan sehingga mereka terombang-ambing
ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau dua mata; balik rohana, berobah sikap,
berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis yang berobah sikap terhadap seorang
pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya; balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik....
barik); habalian, baliknya, lainnya, lawannya.
Balimbingan, motor bis yang kecil.
Baling, baling, berputar, serong karena
angin; mamalingi, membengkokkan; marbalingan, berputar tentang benda-
benda; baling, tang pembaling mata gergaji; balingbaling, baling-baling, msl alat mengusir
burung dari sawah;marbalingbaling, senantiasa berputar-putar.
Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej kacang
tanah.
Balingkas, mamalingkas, memeriksa semua dengan tangan, mengacau-balaukan.
Balingkuhu, tungku dari kayu sebagai pengganti batu.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan kaki)
Balintang, kayu pengikat pagar yang dipasang melintang.
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Baliung, beliung; habahaba sipoting baliung, pusaran angin (dari baling).
Ballong, lambat, perlahan sewaktu berjalan dan dalam perbuatan.
Kamus Bahasa Batak
KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit)
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat hati
senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni
hata atau ulaon), pokok utama.
Balobat, sej ulos.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan
dengan lobung, lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Balok, parit yang menandakan batas, batas,
watas; marbalokhon, berwataskan; parbalohan, perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan
dengan mana orang menarik garis lurus di ladang untuk membuat parit-parit kecil antara
batang-batang padi; hombar balok, tetangga terdekat, yang berbatasan langsung; paorot
balok, menggeser patok batas; balokbalok, uang atau cincin dari pasien kepada datu agar
penyakit itu tidak menular pada dukun; hau balok,pembidangan dari balok-balok besar di atas
mana rumah dibangun (Angk)
Balom, getah pohon meang.
Balontung, bunga api yang berpui-pui di atas api.
Balope, daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Balos, mamalos, mamaloshon (tu), membalas, membalaskan; marbalos, berbalas,
mendapat balasan; mamalos surat, membalas surat; pamalosan, pembalasan; balos
ni, balasan, akibat dari (baik hal yang baik maupun hal yang jahat);uhum na roa balos ni
uhum na denggan, budi dibalas jahil.
Balsak, marbalsakbalsak, memercik mengenai darah.
Baltang, ulat-ulat lalat yang terdapat di luka-luka.
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda, duda; na
mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na hinabaluhon ni si
B, janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di antara suami-isteri; bagusan
kau duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat.
Baluam, sej pundi-pundi tempat uang.
Baluang, ikat pinggang dengan kantongan uang diselipkan.
Baluangja, rantai kecil pengikat tangan.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang
mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon, seorang
yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak pernah digulung.
Balungbalung, penyakit pada perkencingan anak-anak; balungbalungon, menderita
penyakit balungbalung.
Balungun, begu sibalungun, hantu, penyakit yang berasal dari si Balungun.
Balut, mamalut, memalut, membungkus; mamaluti, membaluti,
membungkusi; mamaluthon, membalutkan; balutan, balutan, bebat; tali balut, tali balut,
untuk membungkus.
Bana, montan bana, = marhangoluan, lih ontan.
Banda, parbandaan, kuburan; mamandahon, mengebumikan, mengubur.
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandat, lamban, berat, lambat.
Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan
menyerupai banebane.
Bandera, bendera, panji-panji.
Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II.
terpisah; pabanding, menyampingkan.
Bandol, (tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau
seorang gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual.
II. banebane, tumbuhan yang berdaun wangi.
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak
KamusBatak

More Related Content

Viewers also liked (10)

Kitab batara guru
Kitab batara guruKitab batara guru
Kitab batara guru
 
Kitab debata sori sohaliapan
Kitab debata sori sohaliapanKitab debata sori sohaliapan
Kitab debata sori sohaliapan
 
Umpasa halak batak
Umpasa halak batakUmpasa halak batak
Umpasa halak batak
 
Kitab mangala bulan
Kitab mangala bulanKitab mangala bulan
Kitab mangala bulan
 
Kitab batara guru
Kitab batara guruKitab batara guru
Kitab batara guru
 
Kitab pane nabolon
Kitab pane nabolonKitab pane nabolon
Kitab pane nabolon
 
Umpasa Ni halak Batak
Umpasa Ni halak BatakUmpasa Ni halak Batak
Umpasa Ni halak Batak
 
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
 
Serikat tolong menolong
Serikat tolong menolongSerikat tolong menolong
Serikat tolong menolong
 
Marhata Umpasa Adat Batak
Marhata Umpasa Adat BatakMarhata Umpasa Adat Batak
Marhata Umpasa Adat Batak
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

KamusBatak

  • 1. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) A A, (seruan perasaan kurang sabar dan juga perasaan menghina), ah. Aba, seruan: ah! oh! Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme; sering berubah-ubah pikirannya mengenai orang. Abad, abad. Abak, pangabahan, hal mengenai berhasilnya, menjadinya. Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramai- ramai, msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu; abalabal, tabung kecil dari bambu untuk menyimpan segala sesuatu; mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu. Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan kiri jalan masuk. Abangabang, sej pohon kayu. Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar. Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu na masa, hantu yang menyebabkan epidemi. Abara, bahu, pundak; mangabara, memaafkan (=mangampini), sebenarnya: membawa di atas pundak; pangabaraan, 1. (bagian) kayu pikulan, 2. buah pisang yang paling atas pada tandan dan yang terbesar. Abas, mangabas, mengibas, melambai; mangabashon, mengibas, melambaikan msl dengan ekor atau ulos; mate uluna, mangabasi ihurna, kepalanya sudah mati, ekornya masih mengibas-ngibas (seperti dengan ular), dikatakan tentang suatu perkara, yang sebenarnya sudah diselesaikan, tetapi akibatnya masih terasa. Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang menghalangi, penghalangi, penghambat. Abe, mabeabe, bertiup kesana kesini. Abing, mangabing, memangku; melarikan perempuan dengan kekerasan; abingan, pangkuan, sebenarnya: tempat dimana membawa anak kecil (= ampuan). Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia. Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton, sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terus-terang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat. Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata, ucapan atau larangan halus, peringatan halus. Abot, = abat. Abu, sebutan yang kurang sopan untuk isteri, perempuan. Abuan, kulit jagung atau padi (Angk). Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi abul, pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk membalas msl mata do abul ni mata, mata dibalas dengan mata. Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan. Abut, = habut, keruh. Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
  • 2. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Adam, ajal, akhir hidup. Adang, madangadang, keluyuran, berkeliling-keliling, mengembara, bertualang (= medangedang); mangadang, mengintip, menghadang, menantikan; mangadangi, mengunjungi satu demi satu msl angka huta; paradang- adang,pengembara, pengelana; paradangadangan, pengembaraan,pelancongan; niadang ni roha, tujuan, maksud yang tersirat; na niadang ni hata, cakupan pembicaraan; mangadangadang-hon, mengelilingkan (msl barang dagangan) kesetiap pedagang atau setiap rumah. Adang, taradang, tersangka, dicurigai. Adap, mangadap ari, lih mangalap ari. Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran; mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara terus terang tanpa tedeng aling-aling. Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan tetapi tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah. Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui tatakrama adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang maradat). Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan. Adeade, cacing pita. Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi, aku, laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi, maradian, beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat peristirahatan; adian ni hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena tidak hadir dalam pembicaraan), sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni hata, si anu penyebab ditundanya pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang; adian ni hata, artinya juga: pembicaraan yang belum berakhir dan masih perlu dituntaskan nanti. Ado, madoado, mengembara, ber-kelana; simadoado, pengelana,pengembara. Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong, tidak ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan yang kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai sebagai pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia mengatakan ? Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di muka-mu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon, terhadap, di muka,di hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang, sayasudah berdosa terhadap ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop, berhadap- hadapan; adopan, potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja seperti kepala, leher dan pinggul; selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan, suami; mang- adop di, bekerja pada se-seorang hingga lunas hutang; mangadopi, menghadiri, menghadapi; paadophon, menyerahkan anak untuk dijadikan pekerja orang;paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman adopadop, ambang dalam rumah Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibu-ibu disebut bagot. Ados, siadosan, (And) = lae, atau eda. Adu, I. mangadu, menahan, menyusul, mengejar, menggembalakan ternak; mangadui, menggembalakan banyak ternak atau sering; II. maraduadu, marsiadu, berlomba-lomba; parsiaduan, tempat perlombaan. III. maradu, sampai, sehingga (= rasirasa); maradu mate, sampai mati; maradu loja, hingga capek, letih; maradu miduk, hingga berkumpul makin banyak. Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di sana; tu adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan sesuatu); basa adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui, kampung yang terletak disana. Adum, mangadum, memanjar uang kepada seseorang. Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita kemiskinannya; marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae, maesa, menderita, merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit.Aek, I, maraek, basah; aek na niinum, kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar langsung datang dari sumbernya di hutan; aek anturge, air yang terkumpul di tunggul; martuaek, mengambil air; partuaek, gadis yang mengambil air; partuaehan, tempat pengambilan air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke sawah; partutuaek, upacara adat membawa seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan untuk pemberian nama; antian ni aek, hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek beha = atik beha. Aga, mangaga, mananduk (mengenai kerbau); paagaaga, melawan, memerangi (= paaloalo); mangagahon, menaruh kepercayaan, harap akan.
  • 3. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan. Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai orang yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip dengan ular yang bergelung. Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka; diagam roha, dikira, disangka; bdk tagam. Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so. Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka mati daripada hidup. Agap, mangagap, tertawa terbahak-bahak. Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih. Agaragar, agaragar, gelatine. Agas, agas, sej nyamuk berkaki panjang. Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat, mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak; paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton, yang harus disadap yaitu pohon enau. Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya; diage rohana, dalam batin ia melawan, menentang. Agi, = anggi; siaginan, nama marga. Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong, satu pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo ahu, juga bila engkau memintanya, saya tidak mau;ndang agia aha, apa saja pun tidak. Agiaha, = agia aha, lih agia Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini (And). Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati, putus nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan, menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan, kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan. Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat. Agoni, Tenggara, lih anggoni. Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan. Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan, perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (= numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeangtidak boleh dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali. Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan, citarasa, peri kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib, tanggungan, penderitaan, untung malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat disenangi anak-anak; juga: haiahap. Ahasa, dunia ini, = hasiangan on. Ahit, = Nahit; paahitahithon bada, menggalakkan perselisihan.
  • 4. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan. Ahon, I. mangahon, membawa, mendatangkan, mengantarkan.II. manahonahoni, membawa makanan ke kuburan orang mati sebagai makanan untuk begunya. Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku, surat kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini;pardiahuan, mereka yang termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan. Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang kecil); roha pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis, loba.II. mangahut na nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang untuk membersihkan tanah dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi sesudah pekerjaan membakar sudah selesai yaitu terlambat datang. Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa? sebenarnya apa yang terjadi? Aik, = atik, aik beha, = atik beha, dsb. Ail, mailail, tagihan piutang yang tak terbayar. Aili, celeng, babi hutan. Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu perang. Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang sesua- tu sambil bergantung. Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas. Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya; diaithon hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya kata itu kepada dirinya sendiri. Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang seorang yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula lari. Ajal, ajal, akhir hidup; ro ajalna, sudah tiba ajalnya. Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar; di- parsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar, msl buku parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari; hurang ajar, kurang ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan; pangajari, pengajar, guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara tersembunyi; mandabu aji,mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba menangkal dan membalas guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi, ramu-ramuan; aji donda, = tunggal pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I; pangajian, keahlian, kepandaian; olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau ilmumu, yaitu disini berakhirlah sudah pengetahuanmu. Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih hihir. Ajiringan, sej tikus yang kecil. Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam . Ajuk, mangajuk, menipu, berbohong. Ajul, mangajulhon, menaruh ke-percayaan pada...... Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok). Alai, tetapi, akan tetapi, na-mun, namun demikian. Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah. Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na marjual, sebutan yang lebih terhormat untuk alaman. Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat, alamat surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu kepada roha); maralamat, meramalkan dengan memakai sihir;paralamat, ahli meramal, peramal baik tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat alam gaib, bisa meramal sesuatu, orang yang waskita. Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung pekerjaanku;
  • 5. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja; alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan, tidak tega. Alap I, mangalap, mengambil; menjemput; mangalapi, memanggil, menjemput; mangalap ari (= mangadap ari), mengundang teman-teman untuk bekerja yang kemudian untuk itu harus dibantu pula, sebenarnya: meminjam harinya, tenaganya; aron, silih berganti mengerjakan sawah secara bergotong royong; sialap manaruhon, tukang adu, pengadu, penggunjing;pangalap boru, pihak atau marga pengambil mempelai perempuan (sesuai dengan hukum adat);pangalapan gogo, tempat atau daya upaya mengambil kekuatan; holong mangalap holong, cinta kasih menimbulkan, menerbitkan cinta kasih pula; masialapan roha ma hamu, saling menahan dirilah kamu, pakailah akal budi masing- masing (dikatakan kepada orang yang berkelahi). II. alap pamereng, menjuling karena kedengkian. III. malapalap, berunggun, mau mati mengenai api. Alas,na boru alas, dewa yang padanya dipanjatkan doa. Alat, mangalat, melihat ke- sekelilingnya, mengamati, memata-matai, memperhatikan; a-lat matana, matanya sigap msl dikatakan tentang anjing yang mengharapkan mendapat sesuatu; mangalathon, mangalatalati, mengamat-amati, memperhatikan seseorang, mengawasi; alat ro-hana, waswas, waspada, takut barangnya diambil orang; alatan, pertanda, wahyu; maralatan, melihat dalam khayalan, mendapat wahyu; paralatan, o-rang yang pandai tenung; pera-mal;alaman paralatan, halamanatau tempat dimana diadakan horja. Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata. Albang, mangalbang, memukul, lih talbang. Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak ke suatu tempat. Albing, malbingalbing, tergantung-gantung. Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang. Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan, hai kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha! Aleale, kawan, teman karib, sahabat; maraleale, bersahabat; maralealehon, mempunyai seorang sebagai sahabat; ale-ale ni daging, dalam arti sem-bunyi, penyakit yang ringan dan tidak berarti. Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak dapat dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu; marguru alemu, mempelajari pengetahuan seperti itu. Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu ajalnya; mangalgip, menelan sesuatu. Algup, mangalgup, menelan bulat-bulat, lih algip. Alhe, malhe, kempis mengenai perut. Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental (susu, minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang dikentalkan, susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis. Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat ni); mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib buruk, kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya; maliali di handang, sangat miskin, hidup melarat. Aliang, lingkaran leher babi yang dipotong. Aliklo, manusia harimau. Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat, melintas sekejap. Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang huida alimot ni i, aku tak melihat suatupun. Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang, melancarkan tuduhan keji terhadap seseorang. Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu yang runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau pencuri; jojoran na nialis, kawat berduri.
  • 6. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan, mengenakan msl kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya terbelit; juga: terikat, sehingga tidak bisa berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan kata, sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan, jalan yang memutar, tidak lurus. Aljuk, mangaljuk, melompat ke atas (mengenai ikan). Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu merupakan penghinaan pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya. Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang); siallangon, yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap enteng yaitu bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah palsu; masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang menghabiskannya. Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya dengan baik. Allom, mangallom = manumpol. Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai kuda yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul; marhahalluk, terkial-kial tertawa. Allung, lih hallung. Almis, mangalmis, memotong se-dikit, memotong beberapa saya-tan. Alnge, mangalnge, mengunyah dengan lambat. Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk. Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi, bermusuhan; pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan, bertentangan; maralohon, melawan, berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan: bertentangan dengan; paraloan, perlawanan, pertempuran; pangalo, senjata pertempuran; pangaloan, tempat perlawanan, nama daerah; masialoan, saling berlawanan; aloalo, saingan, yang kekuatannya seimbang; aloangin,sokong, siku penunjang pada tiang dan balok yang menahan angin atau goncangan. Alo, mangaloalo, = manomunomu (tomu) (Angk). Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah. Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin; alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam. Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen" pada o-rang kristen). Along, alongalong, sej ende (di Angk). Alop,mangalopalopi, memohon dengan hormat msl kepada raja atau begu. Alos, mangalosi, melayukan, dijadikan layu; malos, layu, mengenai tumbuh-tumbuhan. Alpas, = albas, disenggol, disentuh, bergerak kesini kesana. Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi. Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak mengenai buah-buahan. Alu,mangalualu, mengadu, mengadukan sesuatu, menyampaikan keluhan, menggugat; mangaluhon, mengadukan (tu) kepada seseorang; alualu, pengaduan; pangalualuan, tempat atau orang untuk mengadu, pengayom, penasehat yang bijak, penolong, tempat minta perlindungan; marpangalualuan tu, mengadukan pengaduan kepada; pangalualuan so sungkunon, seorang pengadu yang suka menyampaikan sesuatu, tidak usah ditanya-tanya. Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon, menderita kekurangan karena tidak mau bekerja. Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk makanan ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak (kecil). Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab baik; mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.
  • 7. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Alut, mangalutaluti = mangurut II, mengurut, memijit. Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah; saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah;marama, berayah; marama tu si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara ayah perempuan; haamaon,hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah, hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara gelap;masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah, lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai bapak, menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya; amangmu, bapak kamu (lebih halus). Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di sawah waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan jerami sebagai tikar; siamak pandan = goligoli (And). Amal, mangamal, mengkhayalkan sesuatu msl memikirkan suatu rencana, merencanakan, meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib. Amang, lih ama. Amas, lih omas. Amba, tamba; mangambahon, = manambahon, menambahkan; mangambai, idem. Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung; ambalambal, un- taian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, me-ngayunkan, menggoyangkan; me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang lain; mangambalambalhon, memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang perempuan; ambal alus, tidak tepat jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat dengan tepat; mambal gogo, tenaga berkurang. Ambalang, ali-ali, ketapel ayun; mangambalang, mengali-ali, melempar atau menembak dengan ali-ali; ambalangan, ali-ali; mangambalanghon, mengali-alikan; marambalang ha-ta, berserakan dimana-mana, tidak logis berbicara, tidak menentu yaitu percuma; lih ba-lang. Ambalungan, renteng ni ambalungan, telur ayam. Amban, tali pangamban, tali untuk pengikat sesuatu. Ambang I. mangambang, mengira, menyangka, menduga; huambang, kusangka, kukira. II. mangambangi, menyembelih lembu; pa- ngambangion, perjamuan dengandaging lembu. III. ambangm-bang, kurban sajian, yang di-gantung di rumah Batak. Ambar, kolam (alamiah atau buatan); ambarambar, kolam kecil. Ambargo, sej tanaman yang menyerupai suhat. Ambaroba, burung kecil sej merpati. Ambasang, embacang (sej mangga). Ambat,mangambat, mencegat, menghalangi, melintang, meng- hadang; tarambat, terhambat;ambatabat, penghalang; ambat, bersifat menghalang, melintang; ambatan, warung tuak di tepi jalan untuk istirahat, dangau di danau untuk nelayan menangkap ikan; niambat ni sahit, terhalang oleh penyakit. Ambe, mangambe, mengayunkan tangan sewaktu berjalan; pangambe, pelambai, cara mengayunkan lengan, lambaian; P.B.: ndang tarpasuman pangambe ni paronan, ndang tarpasuman na binahen ni dongan, tak tertirukan lambaian orang belanja, tak tertirukan perbuatan kawan sesama, membuat sesuatu persis sama adalah mustahil; mangambehon siboanon, membawa barang kecil hal mana hanya mungkin bila yang dibawa itu enteng; mangambehon hata, meneruskan kabar, menyampaikan perkataan kepada orang lain; pangambe ni hata, = lapik ni hata, kiasan kata; boru mangambe, gadis murahan, tidak pakai mahar, dikawini karena cacat, atau kusta atau gadis yang langsung pergi ke rumah laki- laki. Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di bagian atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi solu; sesuatu yang dipasang pada sopo untuk memperbesarnya. Ambil, I. memperdulikan, mengindahkan, memuliakan, meng-hargai; ndang diambil be ahunanggo saimput ni bisa, sebun-tut ulat pun aku tak diperdu-likannya lagi. II. mangambilhon, membawa, mengajak orangke pesta atau pergi bertamu. III. ambilambil, tanaman sa-yur. Ambila, = begu, hantu jahat, roh jahat.
  • 8. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang tergantung- gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai; mambir dengdeng, daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali;mambir dengdeng, sungkot gogo, tua bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua. Ambit, marambit, menggendong anak di depan; mangambit, menggendong; pangambit, kain gendongan; na niambit ni hu-ta, orang yang berada dalam perlindungan desa; niambit ni raja, terlindung, terayomi o-leh raja. Ambitan = tanggurung, (And). Ambol, na so marambolambol, yang tidak ada bandingannya, tidak ada taranya. Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil. Ambolong = bolong, terbuang; mangambolonghon, membuangkan; marambolongan, berceceran, terbuang-buang dimana-mana da-lam jumlah banyak; siambolong, apa yang dianggap tidak ber-harga, ampas, sampah masyarakat msl isteri kedua, juga benda- benda. Amborgo, dingin; amborgoon, kedinginan, lih borgo. Ambor, amborion, = ombunombunon. Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej lauk pauk yang dibuat dari harambir. Ambuang, marambuang, meraung, menggerung mengenai anjing. Ambubu = sambubu, ubun-ubun. Ambung, mudah, enteng, ringan; mangambunghon, menerjunkan se-seorang sambil memegang tangannya. Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe mambur, siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang lenyap; mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat- lompat; mangamburhon, membuang-buang, memboroskan. Amburat = amburet. Ambure, mangamburehon, (dipangamburehon), memboroskan, mengaburkan. Amburet, = amburuk, dubur. Amburget = amburuk. Amburhom, sej merpati yang besar. Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon, kena penyakit ini. Amburuk, kata halus untuk pantat, dubur. Amin, I. mangamin, memaafkan orang, membela, mendukung; ma-siaminaminan, saling menyokong, saling mendukung; masiaminaminan songon lampak ni ga-ol, saling menyokong seperti halnya dengan kulit batang pisang. II.mangamini, menata dengan halus dan cermat (tentang pakaian, benda-benda). III. amin, amen, amin. Amis, lapisan kayu yang dibawah kulit, gubal. Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang dapat pecah belah). Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan, lih mona). Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncang-guncang hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang yang dihalau kemana-mana dan tidak dapat ketenangan;mangampalampal, tidak berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain. Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na maruhum, seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil dan punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya per- kawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya, karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup dengan"ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo, sanjomput
  • 9. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan empat, sebagai lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri empat; kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat. Ampangampang, sej rumput; simarampangampang, idem. Ampapaga, sej tanaman merambat. Ampapaluan, = papaluan. Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar roha, lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata, membentangkan perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur- ham-burkan uang, memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah selesai perhitungan (dengan lidi ijuk tadinya). Ampara, saudara dalam arti luas, kawan semarga. Amparan, sej tikar lebar (amak) Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu, diletakkan; mampe, idem; mangampehon, meletakkan di atas sesuatu msl pundak, meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl dikatakan tentang seorang raja: pampe gabe raja, diangkat menjadi raja; pampe di roha, hafal, dipelajari luar kepala, melekat dalam pikiran; ampe di sambubu,peak di abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada bahu, dikatakan tentang penderitaan yang tidak bisa dihindari. Ampere, maramperean, tersebar mengenai ternak. Ampihampik, tas, pundi-pundi dari kulit. Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar sihir. Ampilas,angin puting beliung yang keras. Ampin, I. mangampini, membela seseorang, memaafkan, melindungi; pangampinion, pembelaan; jolma ampinan, orang yang terus dibela oleh kawan- kawannya karena kejelekannya tidak diketahui atau tidak dipercayai. II.mangampin, menggulung tenunan, agar terjangkau tangan penenun; saampin, segulung tenunan, panjangnya sepenenunan. Ampipira, sej semak belukar. Ampir, mangampir, kesemutan, semut-semutan (kaki, tangan); pangampirhon, merasakan khasiat (dari obat); lih hampir. Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang itu; ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu. Ampitampit, tas dari kulit lembu atau kulit kambing. Ampodi, tikus besar di bawah rumpun bambu. Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas; kayu untuk mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin. Ampolu, sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan. Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna putih; amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung perik yang lain. Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot. Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat; tali pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing. Ampu, mangampu, = mangabing, memangku; kiasan: mengambil tanggungjawab orang lain, menjamin; msl seorang raja yang menjamini bawahannya; mangampu hasuhuton, mengambil tanggung jawab dan pimpinan seperti sering dilakukan msl seorang raja untuk rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan; mungkin kata parompuan berasal dari kata parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai pangkuan; marpangampu, mempunyai penjamin;mangampu gana, sebagai pengganti orang lain msl untuk seorang bawahan bersumpah.
  • 10. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Ampuan, lih. ampu. Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan, adik laki-laki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang lahir terakhir, anak bungsu. Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku telah bertobat, minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf. Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do nampunasa, aku yang empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang mempunyainya. Ampung, mangampung, melompat untuk menerkam (harimau); pangampungon, kepandaian melompat terutama karena kekuatan dalam ilmu gaib, (alemu). Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara mudi, pengemudi, juru mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar kemudi. Amun, siamun, kanan; lih hamun. An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu, gunung sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana, mengawasi sesuatu untuk diambil atau dijaga;manganahon, mengawasi, mengamati seseorang. Anaha, vocativus dari anak, hai ananda, anakku! Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik:hatoban); anak gajian, orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang, kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru; anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil; manganahi, paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang, mengasami, mengasini, msl ikan. Andaliman, tanaman cabai yang tumbuh di hutan. Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu, tentang ayam kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu. Andang, mangandang, lih handang. Andap, terbuka, jelas, lih tandap. Andar, jelas kelihatan, tidak tersembunyi, transparan. Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam jantan, suatu pertanda jelas. Andarasi, sej semak. Andarau, sej pohon kayu. Ande, mangandehon hata, menyampaikan perkataan, menyambung pembicaraan. Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi); nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak per-nah. Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan. Andilo, sej rumput. Andohot = andihit. Andokandok, lih tandok. Andolok, sej puyuh. Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti gadong;andor hoda, caprifolium.
  • 11. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi andora, rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada. Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang i, saat itu, di waktu itu. Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada seseorang; andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos mangan, menjelang waktu makan; mangandoshon,menyampaikan, melaporkan sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu. Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti bi-aya hidupnya. Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang muba, unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua kata-kata yang bagus kiranya tak meleset takkan luput. Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on, istimewa cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif) andul umbalga, jauh lebih besar. II. mangandulhon,mengalihkan. Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil. Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair), dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi; mangandung, melakukan ratapan tangis waktu orang mati;mangandungi, mengaduh mengenai seorang yang meninggal; meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh tentang sesuatu. Andurabi, penyakit payudara perempuan. Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian seperti nyiru gampang diputar. Andurian, landak; lih duri. Ane, aneane, manuk aneane, ayam yang mulai bertelur. Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri sendiri; mangangati, memperdaya, memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu muslihat; parangat, orang licik, suka memperdaya, suka merugikan orang lain untuk keuntungan pribadi. II. umangat, lebih baik. Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih, tak sampai hati, kalau orang lain mempunyai sesuatu. Anggap = gansi; anggaphu do nuaeng, giliranku sekarang. Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada penanggalan. Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya sebagai anggi, demikian juga perempuan memanggil adiknya yang perempuan sebagai anggi; tetapi seorang saudara laki-laki memanggil saudaranya perempuan sebagai iboto (ito), demikian juga saudara perempuan memanggil saudaranya laki-laki sebagai iboto, ito;hahaanggi, hahanggi, saudara laki-laki yang lebih tua atau yang lebih muda bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara kandung, berabang adik; sianggian, yang lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif dari kata anggi, hai adinda!; anggi ni posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga kata anggi dipakai mengatakan bahwa sesuatu kurang bernilai daripada yang lain (tentang manusia dan benda); anggingku do ho taringot tu parbinotoan, engkau masih adik saya dalam hal pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang lebih besar. Anggia, I. = agia. II. = vokatif dari kata anggi. Anggiat, semoga, mudah-mudahan, supaya, agar, kiranya, moga-moga; anggiat ditangihon ibana hatangki, kiranya dia mau mendengarkan bicaraku; maranggiat, memakai kata anggiat. Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar. Anggir, = panggir. Anggis, memanjang, perlahan-lahan; manggisanggis, berbicara sambil bernyanyi atau mengaduh sambil menyanyi (tentang datu); manganggis, berteriak, bersuara keluh kesah, mengaduh. Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau hanya demikian rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu, lomo do rohangku disi, bagiku, aku suka itu, saya setuju.
  • 12. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) II. manganggo, mencium; parnianggoan, indera penciuman; sianggo timus, pencium asap, orang yang pergi ke mana-mana mencari makanan yang enak; manggoanggo, suka mencium-cium kesana kemari dan mengemis (tentang pengemis dan anjing). Anggoni, tenggara, lih agoni. Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang sesuai; parangguan = rabanan. Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan, jeritan; mangangguk, mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul; angguk badar, meraung-raung, menjerit-jerit, manangis keras-keras. Angguliman, sej kucing liar. Anggun, manganggun, menggoyang, mengayunkan; anggunang-gun, ayun-ayun, buaian; manggunanggun, berayun-ayun, o- leng-aling, bergoyang-goyang. Anggundea, pisang (dalam bahasa kesurupan: begu siar). Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur. Anggus, manggusanggus, harum. Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau daerah banyak angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin, kabar angin, desas-desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa, sesuatu yang tidak ada artinya; marangin sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati; manganginangin barita, didengarkan berdasarkan desas-desus. II. ndang anginon, tak terbandingkan. III. tuhas simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan, yang samar-samar, dakwaan palsu. Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia mencium langit, yaitu ia angkuh, sombong. Angit, mangangit, menyirat, merajut jala. Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai untuk memberi tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam konteks dan tidak perlu dipakai kata angka; angka on, semua ini;angka i, angka an, semua itu; angka na, semua yang; angka dia? mana? angka juga dipakai sebagai penunjuk pengeras sifat, menjadi prefiks di muka kata kerja: angka hitir, bergemetaran (mungkin asal kata: mangka seperti dalam Bahasa Angkola). Angkadangan, lih hadang. Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya; angkalna do i, akal-akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat, penokoh, orang licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang nampaknya mati kalau ia dalam bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya. Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate mangkar, meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak berkeluarga, sebelum peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak; mangkar ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang dipanggang dan yang dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang kurang lama tidur. Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan; marangkal jial, beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang, sejenis jangkerik; mate mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu melahirkan; tondi perempuan itu pergi dan meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut pendapat orang Batak pada zaman dahulu peristiwa ini dianggap jahat, karena tondi perempuan itu tidak bersedia melindungi anaknya itu. Karena itu penguburan perempuan itu tidak dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan pada tanah di bawah rumah; marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno: kalau kedua belah pihak yang berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh memenggal kepala lawan mereka itu dan tidak boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung yang dirampas itu ditahan sebagai miliknya sesudah berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan kalau mereka tidak berfamili. Angkil, suara angkil, suara nyanyi; mangangkilhon, = mangoinghon, berceritera sambil menyanyi. Angkin, nanti, menjelang malam; angkining (an), = angkin;nangkin, nangkining, nangkiningan, tadi, sebelum ini, ba-rusan, baru saja. Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai o- rang yang mau mati). Angkis, mangangkis, menyayat sedikit-sedikit, mengerat sedikit dari sesuatu. Angkon, = ingkon, (Angk).
  • 13. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah di Tapanuli Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora. Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus. Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu; udan angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i, selain dari itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah kawanku berbicara; marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi, menemani, menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak berguna dibantu; jagar angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada kedua sisi. Angkur, mangangkur, mengangkat kaki muka ke atas, melompat. Angkutangkut, sej penyengat. Angla, lih ahobar. Angon, sepoi-sepoi; tarangonangon, mengembus dengan perlahan-lahan. Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh api, dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling menolong. Angsa, = hangso, angsa. Angur,harum. Angus, pilek; anguson, terkena pilek. Ani, manganihon, meregangkan benang; mangani, meregangkan benang sebagai persiapan untuk menenun; anian, alat peregang benang. Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada terbanding. II. alat peregang benang, lih ani. Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan: gerangan, bukan? III. aninganingan, kabar angin, desas-desus. Anit, merdu (tentang suara), pianissimo. Anjak, hal melompat, melonjak; manganjak, (= enjak), melonjak-lonjak, menari; maranjak, melonjak-lonjak, berlari (tentang kuda); juga: rajin bekerja mendapatkan uang; manganjahi hangoluan, menjajaki kehidupan, mencari nafkah, mencari keuntungan secara rajin. Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang). Anjat, sej burung. Anje, = enjak. Anjing, anjing. Anjo, simanjoanjo, sangat mis-kin sampai meminta-minta kare-na kelemahan tubuh. Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do hami, bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha na mangaju, sikap bersabar hati, sikap berhati lapang;masianjuanjuan, saling toleran dan memaafkan, sabar satu sama lain. Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan. Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa dimakan sebagai sayur. Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan. Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang munafik; ansiansi, pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat pura-pura, munafik, tidak jujur, cenderung untuk menipu; roha na marpangansi, sikap munafik, suka menokoh, berpura-pura. Ansiat, ansiat ni, seperti, sebagai; (= songon). Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang, tidak terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar. Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak. II. moncong kerbau.
  • 14. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Ansimun, timun, mentimun, godanggodang ansimun, cepat tum-buh seperti mentimun mengenai anak-anak; siansimun, sej eme; andor ansimun, harta yang dengan sendirinya bertambah msl ternak; (uang yang dibungakan disebutandor ni jelok). Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti ansisibang dikatakan mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi tidak berani turun. Ansising, sej tolong. Anso, I. mansoanso, berkeliaran, luntang lantung, mengembara kesana kemari, menganggur; anso, = asa, (Angk). Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan. Ansolotan,keselipan daging antara gigi; lih solot. Ansosohot, ansosohotan, bersedu. Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak. Ansosoran, ulat yang terdapat dalam bunga yang gigitannya sakit. Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan atas; maransoting, bermain ansoting. Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk melambuk tanah. Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan sebuah tongkat penggali seperti itu dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah yang besar. Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering, isinya kira-kira satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira, tabung bambu untuk garam; lih pansung. Ansur, mangansuri, mengangsur msl upah. Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang bagus. Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam ketakutan, bersifat penakut. Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang setelah dimasak atau mentah-mentah. Antak, mantak, montok (Angk). Antal, siantal, abit siantal, kain-kainan buruk. Antaladan, sej tumbuhan, kaladium dipakai menyediakan tuak. Antalaktak, = talaktak, nama burung; P.B.: antalaktak, jorbingjorbing, indahan ni mate borngin, malam itu adalah ma-kanan mata (untuk menolak tamu yang datang malam hari). Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena itu juga: kemunafikan, kepura-puraan. Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak; pada manusia menimbulkan rasa gatal dan ruam. Antan, mangantan, menimbang, menimbang-nimbang di atas tangan, memeriksa beratnya atau nilainya; mangantan roha, menduga, memeriksa perasaan hati; mangantan gogo, memeriksa, mencoba kekuatan; parantanan,takaran, bejana untuk mengukur padi. Antandongan, cendawan yang dapat dimakan. Antantu, sej pohon kayu. Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak membuat dirinya lagi dibujuk sewaktu marah sekali. Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar; mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan, merayakan secara terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar;antaran, yang dapat dilihat dari kejauhan. Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.
  • 15. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej ulat dari lampusung (kupu-kupu). Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan sebagai tambahan pada ikan. Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu untuk mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri sendiri karena pertama kalinya mau membuat sesuatu. Antimang, sej pohon kayu dalam hutan. Anting, antinganting, anting-anting. Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang sangit (tentang eme). Antirbong, jenis sayuran. Anto, manganto, memperhatikan, menduga, mengerti, menjaga, membayangkan; mangantoi, mengerjakan sesuatu, mencampuri, memperdulikan; mangantoi hata, menarik kata pada dirinya; antoi, anggaplah itu seperti telah dikatakan kepadamu; ndang manganto rohana, ia ti-dak mengerti, tak menarik ha- tinya; antoanto, terkaan, du-gaan, persangkaan. Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau peduli. Antong, jadi, kalau begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo, mari; antong borhat ma hita, ayo (mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan bicara sebelumnya; antong (dalam jawaban): maka, jadi kalau demikian; antong taida ma, maka, mari kita lihat; juga: ditempatkan di belakang kata sifat untuk memperkuatnya; na uli antong, cantik memang; sebagai pengganti kata antong dikatakan juga tong (ucapan kuat huruf t). Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago antuna, sudah lenyap kemujurannya. Antualu, sej burung. Antuang, sej pohon kayu. Antu asu, sej anjing serigala. Antuang, siantuang, sej pohon kayu. Antuk, pentung, gada yang besar yang dipakai untuk memukul; antukantuk, idem; mangantuk, memukul; mangantukhon, memukulkan; marantu k, bertubruk, berhantam, berperang; masiantuhan, pukul-memukul, saling berpukulan; begu antuk, penyakit menular, msl kolera karena begu berjalan-jalan de- ngan alat pemukul dan memukulorang (semua penyakit berasaldari begu menurut kepercayaanBatak kuno); siantuk na risi, gayung untuk menimba air dari sampan (And). Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu yang menyebabkan malu. Antunu, sej pandan yang dipakai sebagai bahan anyaman. Anturaparon, lih rapar. Anturbung, sej tumbuhan paku. Anturge, aek ni anturge, air yang terkumpul dalam tunggul pohon. Anturmangan, sej pohon cemara yang bergetah banyak. Antus, mangantusi, mengerti, paham, memaklumi; masiantusan, saling mengerti, saling memahami; ndang haantusan ahu, tak terpahamiku; pangantusion, da-ya paham; antusan, dapat di-pahami. Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si anu mandok, si anu yang mengatakan. Aoangaoang, awang-awang, langit, angkasa, udara di atas kita. Aok, = aek. Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat sebelah; lih meoleol.
  • 16. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling (tentang orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap maor ho, ngelitis saja kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang dijemur lih haor, dan paor. Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise. Aot, maotaot, bertualang, mengembara kemana mana, berkeliling-keliling; paraotaotan, hal pertualangan; mangaothon tangan, meraihkan tangan, meraba-raba. Apa = ama dan damang. Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali tidak: seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali tidak demikian; apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II. apala (partikel pengeras) sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah yang mengatakan itu; ruma apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat dahsyat. Apas, mangapasi, menganggap remeh, melecehkan, merendahkan; lih epes. Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan pada jumlah besar. Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na marapi, gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian, tempatmasak di dapur; na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh; huduk api, memunggungi api, yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api, yang kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so marapidiut, tak padam-padam marah, benci atau beraninya; dipangan api,terbakar, dimakan api; pagalak api, menyalakan api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon yang kayunya merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan. Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian. Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon, ruang belajar. Apir, mapirapir, tertinggal sendirian. Apiung, sej tembakau. Apo, mangapoi, mangapoapoi, menegur, mendorong, menyemangati, mengajak supaya rajin, memotivasikan; apoapo, kata penghibur, dorongan, motivasi, teguran; pangapoion, hal menegur, motivasi, animasi; ulos pangapo,hadiah dalam bentuk uang atau tanah yang diberikan oleh parboru kepada adik menantu laki-lakinya karena bersedia mengawini anak puterinya yang sudah janda; ia menikahi janda itu tanpa mahar, seolah-olah ia mewarisinya. Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal, bersifat menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong na apol, mulus, tanpa cela mengenai kulit tubuh. Apor, maporapor, sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan. Apul, mangapul, menghibur; mangapuli, menghibur orang; apulapul, penghiburan; pangapulon, cara atau upaya penghiburan; siapul, pangapul, peng- hibur. Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau aku.....; apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai menghapus; mangapusi, menghapus, membersihkan dengan lap; sai apus ma ho songon tangan binurian, kutukan; terkutuklah kau seperti kotoran tangan dibersihkan, persetan kamu; mangapus hoda, hajat syukuran dari satu daerah membasuh dan mengurapi kuda dengan unte pangir (jeruk purut) demi memohon berkat dewata; kuda itu tidak boleh dijual lagi. Biasanya seluruh negeri membawa persembahan yang diikuti dengan pesta jamuan makan. Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara. Aran, menurun sedikit msl tentang sudut jatuhnya air sungai. Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis besi belum tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya. Arap, mangarap, menanti-nantikan. lih arop. Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk menghalau; siarari, galah panjang, tongkat panjang. Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang kesusahan orang lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.
  • 17. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Arbab, rebab. Arbe, marbearbe, bergantung-gantung mengenai benda yang panjang, lih harbe. Arbis, menyinggung sesuatu, menggerakkan sesuatu; mangarbis, menyinggung tentang; pangarbis, garis singgung. Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu menyusahkan orang yang ditemuinya. Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga mati yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu mahal, konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai, menawar harga; paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga, berbeda mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan) raganan lih kata ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua, pal daona, sekitar dua kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya kira-kira (sekitar) dua puluh lima tahun. Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung yang mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak. Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari; narian, tadi siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari, kemarin; nantoari sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh;tingkos ari,matas ari, tengah hari; guling ari, petang; botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on), sekarang, saat ini; hos ni ari, pada tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari, nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari, nafkah setiap hari; harus diingat bahwa satu hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore, tidak dihitung hari tetapi malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari raya; parsadarian, yang memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan sehari; patoluarihon, pada hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang sadari, berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam;sadarina i, seharian itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari udan, musim hujan; ari ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari; didadang ari, dipanasi matahari; na ro ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya; P.B.: masiboan pordana tu langgu ni sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah setiap orang sesuai dengan perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di siulubalang ari, itulah takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni jolma, usia, umur manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari (dari: ndang sadia ari), tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari na pitu : terkena hari ketujuh, yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya jangan dimulai hal penting hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni ari, marga yang dari dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru sadari, cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion, merasa sakit kalau kencing; mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na huarihon di hasiangan on, saya dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na huharihon, hanya hartakulah yang kupakai; ariari ni tondi, silih roh, korban kepada roh sendiri (ariari, nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon penyelamatan roh masing-masing. Arimbos, = alimos, sesuatu yang hanya samar-samar kelihatan atau sayup-sayup kedengaran; arimbos hubege, saya dengar selentingan (kabar burung), secara tidak langsung. Arimo, harimau buluh, macan loreng. Aring, jaring untuk penangkap ursa. Ariparip, sej kelelawar. Arir, mangarirhon, menaburkan, menghamburkan; mangarirhon ha-tana, menguraikan, memaparkansegala macam dengan kata-kata; mangariri, menimba, menyendok air. Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk mendapatkan tuak. Aris, agak mirip, hampir serupa, menyerupai. Arit, mangarit, mengukir, mengerat dengan pisau, meruncingi. Aritia, lih artia. Aritonang, nama daerah tepi Danau Toba. Arnuarne, tiruan bunyi suling. Aro, nama sej ikan laut. Arop, mangarop, mengharap; arop ni roha, harapan, pengha- rapan; pangaropan, penghadangan; lih arap. Arpas, marpasarpas, menggelepar-gelepar, menggeragau (burung yang disembelih).
  • 18. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Arpe, mangarpe, melingkar; (lih harpe). Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka, murung; umumnya bersama kata roha, karena mengungkapkan perasaan; marsak rohangku, sedih hatiku; mangarsakhon, merasa sedih tentang, menyusahkan; mangarsahi, membuat bersedih hati, menyusahi; paarsakarsak, menyusahkan; diarsak na mate, diarsak na mangolu, yang mati bikin susah, yang hidup pun bikin susah; mate marsak, meninggal karena bersedih hati. Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang tidak berguna. Arse, daerah di Angkola. Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik, mengeringkan; siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan penyakit yang sulit disembuhkan. Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai, berharga = arga. Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk melalui lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti. Artia, hari pertama pada penanggalan. Aru, sej pohon yang sangat rindang. Aruaru, kerongkongan (jambar peniup serunai) Aruk, mangaruk, menancap; mangarukhon, menancapkan, meng-hujamkan. Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus berair (tentang luka). Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu. Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang kumat pada malam hari saja. Arung, alang-alang. Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara pemuda-pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh pengertian pada seseorang. Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II. mangarus rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini. Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat (Angk). III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang curian di atas kepalanya; pencuri terang-terangan. Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di situlah baru; dung pe asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru sesudah kau datang, kujawab; ndang pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa lama, maka mereka berdamai; asa i do hape alana, maka rupanya itulah sebabnya. II. agar, supaya, sehingga (menunjuk niat); asa unang, supaya jangan; asa anggiat, agar supaya; asa tung, agar kiranya, supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-dingan). IV. mangasahon,di-pangasahon, menganggarkan, mengharapkan akan, percaya; bisukna i dipangasahon, kelicikannya yang dianggarkan. V. mangasaasa, bermulut besar, menakut- nakuti orang dengan omongan, menantang berkelahi dengan omongan besar (mengenai orang yang mau membuat musuhnya takut). VI. mangasa gogo, (mungkin dari marnasagogo) membuat sesuatu dengan sekuat tenaga. Asaasa, sej ikan laut kecil yang dikeringkan. Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar, sumber; abit do asal ni harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas. Asam, nilai, harga, berharga; mangasam, menaksir harga, menilai; na so marasam, tidak berharga, tak bernilai; ndang tarasam, tak ternilai, harga yang tidak dapat ditaksir. Asang, mangasangasanghon = mangasahon; diasanghon gogona, menganggarkan tenaga, dia percaya atas tenaganya, mengandalkan. Asap, I. mangasapi, menghasut, mengajak, menantang. II. mangasap, membakar kemenyan; mangasap daupa, mendoakan kemenyan. Asar, sarang burung, petiduran binatang; marasar, bersarang; mangasar, beranak (tentang ternak); asar ni poso- poso, rahim, kandungan ibu; P.B.: pulik asar ni lali, pulik asa leangleang, pulik na sinali, pulik na nilehon, lain sarang elang, lain sarang walet, lain hutang, lain pemberian.
  • 19. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Ase, mangase, membuat persembahan di ladang, agar tanam-tanaman di ladang bertumbuh dengan baik; pangaseon, tempat persembahan, tempat atau panggung untuk meletakkan persembahan. Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi ma roha ni Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang yang beragama); asi ni roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha, marroha asi, berbelas kasihan; asiasi, anugerah, derma, sedekah; mangasii, mengasihani; paasiasi, menyayang-nyayang; hasian, (dari na niasian), kekasih; anak hasian, anak tersayang; manghasiani, diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon, sikap pengasihan, hal berbelas kasih; paasiasi ugasan, menyayang-nyayang benda (msl kenang-kenangan); huasi, rahmat, karunia; (lih huasi). II. = suhi; mangasi, membuat bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat bersiku, tidak bulat. III. asiasi, dadu, alat main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej sumpah (lih gana). Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing be, masing-masing berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya; na asing, na muba, yang berlainan, yang berubah;siasingasing, sesuatu yang disembunyikan, dirahasiakan; songon na asing rohana, ia mulai bersikap lain, agak gusar, agak lain jalan pikirannya; halak na asing, orang asing, pendatang, orang lain. Asobe, tasbih, rosario. Asok, perlahan-lahan, hati-hati (Angk). Asom, asam; masom, masam; mangasomi, memberi asam; na niasoman, yang diasami; asomasom, asam (wajah) melihat marah; songon na mida asom, bergembira, bersuka hati (karena keluar air liur dari mulutnya); songon na pinoroan asom, bersusah hati, bersedih (seperti terhadap siapa asam diperas). Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo; kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga! Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti (yang da- lam). Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam (sebagai vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu. Asung, mangasungi, mangasunghon, menuduh, mencaci, memfitnah; pangasungi, pengumpat, pencaci, pemfitnah, orang yang suka bergunjing. Asup, mangasupi, mengancam, menyindir, mengumpat, mengutuk; asupasup, ancaman dengan kata-kata. Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata). Atal, maratalatal marutulutul = manggalang. Atap, bagian bawah periuk. Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke atas dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu, lewat hari minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung;mangatasi, mengatasi, melebihi; mardiatasditoru, lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di kandang (bawah rumah), yakni kaya. Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale; ate, juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia. Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok ateate, senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate ni rongit, ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku, murung sekali; mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate rohangku, terimakasih; hamauliateon,rasa, ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik darah, mudah tersinggung; atena, (=rohana),terserah dia; marateatehon, memperhatikan, menyimak; mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang daunnya berbentuk hati. Atehe, lih ate. Atek, = atik. Atena, lih. ateate. Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik boha, siapa tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering dihubungkan dengan kata tung (mungkin); atik tung mate ahu,kalau-kalau aku mati; atik pe, walaupun, sekalipun.
  • 20. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Atim, mangatim, meminjam, mendapat, beroleh, menikmati; mangatim di sangap ni raja do na sinuruna, utusan (wakil raja) mendapat kehormatan karena wibawa raja yang menyuruh dia, menikmati wibawa raja; pangatiman,seseorang yang menguntungkan orang lain karena mendapat dukungan dari dia. Atup, I. mangatup, berani menghadapi seseorang; paatupatup, seimbang (kekuasaan dan kekuatan msl dua kerajaan). II. mangatupi, menyiapkan, mengatuk sekapur sirih, meramu sirih; sangatup, sebanyak dapat dimasukkan ke dalam mulut, sekapur sirih. Atur, atur, teratur; mangatur, mengatur; mangaturhon, memerintahkan, mengaturkan; maratur, teratur, rapi; paratur, keteraturan; aturan, aturan. Au, = ahu; mangauhon, mengambil, merampas. Auang, (= marauang), meraung mengenai anjing. Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi, tidak bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin. Aum, suap (Angk); sangaum, sesuap. Aun, mangaun, mengayun; parsiaunan, ayunan, jingkatan. Aung, maungaung, memanggil-manggil. Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati tenggelam; mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang terbawa oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi dipakai disana. Aur, maraur, dalam keadaan memanjang. Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan keras; menipu, menyamun. Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut na tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan: aut ahu ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak. Ayat, ayat. B Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya; partikel di tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering digabung dengan kata, da, baba, dong, nah. Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu, tempat masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber air; sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut;rantei babam, sip babam, tutup mulutmu, diam kau; pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai mengajar sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi petunjuk dulu, baru bisa berbuat;matubaba, membeli beras sebagai persediaan; pambaba, lidi enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan. Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman paku. Babap, marbabap, runtuh, roboh. Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme, dikatakan mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang sebenarnya berhak membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalas-malas, kekenyangan seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa. Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah, mangido tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada raja. Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada waktu padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim menyiangi di sawah; di hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada bulan Desember dan Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan; parbaboan, ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap;parsoro ni ari na so hababoan, seorang penderita yang tidak lagi dapat dihiburi. Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas begu) sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
  • 21. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Bada, perkelahian, perlawanan, percekcokan, perbantahan, pertengkaran, perselisihan; marbada, bertengkar, bercekcok, bersengketa; marbadai, saling berbantah, saling berkelahi; parbadabada, orang yang suka bertengkar; mamadai,memarahi, mencaci; pabadabada, menggalakkan orang untuk berkelahi; aha badam tusi, apa perselisihanmu dengan dia; badabada biang, berkelahi seperti anjing; artinya: sebentar- sebentar bertengkar, lalu segera berdamai lagi; bada rohana, culas, pendengki, suka mencibirkan orang, suka mencari pertengkaran. Badak, binatang badak, rhinoceros. Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai; marbadan, berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai lawan tepi mengenai ulos. Badar, I. horbo si badar, kerbau berwarna kemerah-merahan. II. mangangguk badar, meraung-raung, menangis dengan nyaring. Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu, awal dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, = tunggal panaluan; habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati (sebagai yang kudus); parbadia, = namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia, Roh Kudus; ulaon na badia, perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia, mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan dan manusia. Badoar, sej rotan yang menyerupai buarbuar. Badoatan, goyah, berjalan tidak tentu. Baen, = bahen. Baeo = bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga, sesuatu yang dijanjikan, janji; parbaga, (diparbaga), menjanjikan sesuatu untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga; parbaga, marbagabagahon, menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu diperbaharui, tetapi tidak pernah ditepati. Bagalbagal, kain topo, sepotong kain yang sudah buruk = siantal. Baganding, sibaganding, ular yang berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah Batang- Toru; dopa sibaganding, lih. dopa; sibaganding naga mangupar, = pandingdingan (And). Bagas, I. rumah; marbagas, punya rumah, artinya berumahtangga; pabagashon, mengawinkan; pardibagas, = pardihuta, isteri, bini, parbagasan, perumahan, tempat rumah berdiri atau akan dibangun; mamagashon, meniduri perempuan; di bagasan (ni), di dalam; tu bagasan, ke dalam; mandok dibagasan roha, memikirkan dalam hati sendiri; ninna rohana dibagasan, pikirannya dalam hatinya; parbagasan, bagian dalam; marbagasan, disebelah dalam mempunyai pola lain daripada yang di luar (tentang pakaian); pande bagas, tukang kayu. II. mendalam, dalam, juga dalam arti kiasan; pabagas, mendalamkan; P.B: patimbo hadabuan, pabagas halonongan, tinggikanlah tempat kejatuhanmu, dalamkanlah tempat tengge-lammu, keberadaan yang disombongkan menjadi tulah atau walat kejatuhan seseorang; bagas rohana, dia arif, bijak; bagas lapatanna, mendalam artinya. Bage, I.= gabe. II. marbagebage,berbagai-bagai, bermacam-macam mengenai sifat; mar-bagebage sitaonon ni jolma, penderitaan orang adalah beraneka ragam. Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi, dibagi-bagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian,jatah; parbagian, pembagian; siak bagina, bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin; manolsoli bagina, menyesal, menyesali nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha, membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu sama lain, seimbang, adil, bersikap sosial. Bagiaha, = manang aha (Angk). Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak). Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita (halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis, bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba bagot rap dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku alona, ditebang enau bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras kepala, bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma Batak berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman. Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah, atau yang bersumpah palsu. Bagulan, = bolon. Bagur, sibagur, katak yang besar.
  • 22. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering dibuat jadi sapu halaman. Bagus, bagus, elok. Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian. Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba; jomba bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan dihancurkan. Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu. Bahat, banyak (Angk). Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat anak-anak bermain; sibahe, batu. Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ? untuk apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat parang; pambahen, pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan,ramuan, ulah, pekerjaan msl: ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat bermacam-macam; aha bahenonku, aku mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen, bisa, mungkin; ndang tarbahen, tak bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa sebabnya dia meninggal? umbahen na mulak ahu, on do, sebabnya maka saya pulang, inilah; dia umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik? dibahen, dibuat, dikarenakan, disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena bodohnya; dibahen hatam umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur;bahenon ni, = dibahen, tetapi dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni menunjukkan sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo, sawah akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu, karena; dibahen i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah, dari sebab itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa? disebabkan apa?;bahenonmu, akan kau buat, olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat, d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen na so uhum, pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum, yang membuat sembuh, obat; sibahen na horas,apa yang membuat kuat; juga: yang membuat mabuk; sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir, terpisah letaknya, tengah, tepi; sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa msl pada kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak bahir, ada ketidakberesannya, cacat, timpang. Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu. Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan bekerja rendah pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk mengganti hutang si pekerja. Bahota, tondi sibahota, lih tondi. Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh, bila ia mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak diadakan pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu berdiam. Bahue, sibahue, sej burung hutan. Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul na bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu. Bahung, sej pohon kecil. Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho, terganggu pembicaraan gara-gara kau. Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul. Bait, baik, cocok. Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja; mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana,dia adalah penuh dengan akal muslihat; suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya. Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang karena kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan. Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping; runtuhan kampung.
  • 23. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian; aek bajang, air tuban-tuban. Bajar, masih remaja, muda mengenai manusia dan binatang. Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam bubu sebagai pemikat bagi ikan. Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola aek sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang yang mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah. Bajik, pertanda baik (dipakai dalam pustaha). Bajiri, tikus kecil. Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang orang; bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok; mamajo hata ni si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang. Bajogit, bajogiton, terkejut, merinding ketakutan. Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah seperti baja. II. bajoraon, sangat terkejut. Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan potongan- potongan besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang dikenakan orang yang menembak di horja; baju ulubalang,kain panjang dari abit hasumba yang dikenakan oleh para pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju, kemeja; marbaju, berpakaian, berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum melahirkan, karena selama itu mereka menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai anak, mereka membuka baju itu karena lebih gampang menyusui anaknya; na marbaju, perawan, gadis, remaja; nunga tanggal bajubajuna, ia telah menanggalkan bajunya, yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan tentang binatang msl ayam; mamajui, mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka bersama dengan sehelai kain; di Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias dengan mutiara;ari pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian dada hewan; bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air. Bajur, baik, teliti, cermat, rapi mengenai pekerjaan. Bajut, = hajut, tas. Bak, gampang dibelah, mudah belahan. Bakbak, mabakbak, terkelupas, mengalir (tentang air mata); mambakbak, melepas, mengelupas (kulit kayu); sambakbak ulumanis, sebungkus kulit manis, sebanyak sekali mengambilnya. Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan memberi makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang berasal dari Toba, kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (= longit), potongan daging yang dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong jambala tua, pernyataan perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok menjadi bahan bangunan. Balage, pertikaian, perbantahan; marbalage, bertengkar, tidak sependapat; masibalagean, tidak cocok satu sama lain, saling menyindir, bertengkar, saling berbeda pendapat. Balak, kotoran pada kulup penis. Balanja, tabung bambu yang bercorot dan memakai tutup. Balanjo, bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin dari lanja, = bohal ni parlanja); juga: upah, gaji. Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali, pendekar. II. tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu, lemparanmu tidak mengenai, lontaranmu tak kena. Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar. Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai sebagai tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur dalam perang (balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman tangga, penanggungjawab keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang mempunyai banyak anak tangganya, nama tangga rumah dalam doa-doa yang beralamat. Balau, biru; mamalaui, membelau cucian, membirukan. Balbal, pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada, banting; mambalbal, membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama sebelum tuak keluar; mambalbali, membantingi orang, memukul.
  • 24. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka: dalam jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di atas kuburan; bale ganjang, tempat bermalam; balebale,gubuk-gubuk, pondok, teratak, dangau. Baledang, nama sej ikan laut. Balemun, harimau yang besar. Balerong, belerong. Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong besar, membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga, tidak sama besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya;pabalgahon, memperbesar, memperluas; na balga, orang yang berkuasa, pembesar; balgana i, betapa besar. Balge, = balga, besar. Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang. Balguk, na balguhan, = na balga.Bali, diusir, dikeluarkan dari kumpulan, dikucilkan, menyeberang, menular (penyakit); sahit na olo bali, penyakit yang menular; parbali, penjangkit; pabalihon, mengusir, mengeluarkan, membuang;marbalibali, bersifat menular (ten- tang penyakit); habalian ni huahua, tempat pembuangan kuah, tumpuan ampas, orang yang selalu dituduh. Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di balian ni, di luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja di luar (baliknya isteri yang disebut pardibagas, pardi-huta);bagian luar; parbalian,laki-laki yang bekerja di sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki telah meninggalkan kampung. Baliang, sej tumbuhan merambat. Baliga, sisir pada perkakas tenun. Balige, (= baliga?), nama kota pinggir Selatan Danau Toba. Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru; pabalik, memutar balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak lompanna, molo sipabalik hata juhut lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah kata, berlauk daging; marbalik, berpaling, memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar mengenai mata; sibalik mata, yang suka menipu, memperdaya seperti tukang sunglap; sibalik bija, = sibalik mata, juga sej parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik hunik, merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu, unit perapian dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata); baliksa, baliksa apala, apalagi, justru sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu, di belakang pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau daun pisang untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya putih-putih sebelah bawah dan nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan pada mana belakang anak-anak satu sama lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan sehingga mereka terombang-ambing ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau dua mata; balik rohana, berobah sikap, berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis yang berobah sikap terhadap seorang pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya; balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik.... barik); habalian, baliknya, lainnya, lawannya. Balimbingan, motor bis yang kecil. Baling, baling, berputar, serong karena angin; mamalingi, membengkokkan; marbalingan, berputar tentang benda- benda; baling, tang pembaling mata gergaji; balingbaling, baling-baling, msl alat mengusir burung dari sawah;marbalingbaling, senantiasa berputar-putar. Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej kacang tanah. Balingkas, mamalingkas, memeriksa semua dengan tangan, mengacau-balaukan. Balingkuhu, tungku dari kayu sebagai pengganti batu. Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan kaki) Balintang, kayu pengikat pagar yang dipasang melintang. Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur. Baliung, beliung; habahaba sipoting baliung, pusaran angin (dari baling). Ballong, lambat, perlahan sewaktu berjalan dan dalam perbuatan.
  • 25. Kamus Bahasa Batak KTS – BB (Silaban, Lumbantoruan, Nababan & Hutasoit) Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat hati senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang dimakan. Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni hata atau ulaon), pokok utama. Balobat, sej ulos. Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan lobung, lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti). Balok, parit yang menandakan batas, batas, watas; marbalokhon, berwataskan; parbalohan, perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan dengan mana orang menarik garis lurus di ladang untuk membuat parit-parit kecil antara batang-batang padi; hombar balok, tetangga terdekat, yang berbatasan langsung; paorot balok, menggeser patok batas; balokbalok, uang atau cincin dari pasien kepada datu agar penyakit itu tidak menular pada dukun; hau balok,pembidangan dari balok-balok besar di atas mana rumah dibangun (Angk) Balom, getah pohon meang. Balontung, bunga api yang berpui-pui di atas api. Balope, daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus sigaret. Balos, mamalos, mamaloshon (tu), membalas, membalaskan; marbalos, berbalas, mendapat balasan; mamalos surat, membalas surat; pamalosan, pembalasan; balos ni, balasan, akibat dari (baik hal yang baik maupun hal yang jahat);uhum na roa balos ni uhum na denggan, budi dibalas jahil. Balsak, marbalsakbalsak, memercik mengenai darah. Baltang, ulat-ulat lalat yang terdapat di luka-luka. Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda, duda; na mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na hinabaluhon ni si B, janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat. Baluam, sej pundi-pundi tempat uang. Baluang, ikat pinggang dengan kantongan uang diselipkan. Baluangja, rantai kecil pengikat tangan. Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon, seorang yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak pernah digulung. Balungbalung, penyakit pada perkencingan anak-anak; balungbalungon, menderita penyakit balungbalung. Balungun, begu sibalungun, hantu, penyakit yang berasal dari si Balungun. Balut, mamalut, memalut, membungkus; mamaluti, membaluti, membungkusi; mamaluthon, membalutkan; balutan, balutan, bebat; tali balut, tali balut, untuk membungkus. Bana, montan bana, = marhangoluan, lih ontan. Banda, parbandaan, kuburan; mamandahon, mengebumikan, mengubur. Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo. Bandat, lamban, berat, lambat. Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai banebane. Bandera, bendera, panji-panji. Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah; pabanding, menyampingkan. Bandol, (tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel. Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau seorang gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II. banebane, tumbuhan yang berdaun wangi.