SlideShare a Scribd company logo
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gedung Parkir
Gedung parkir adalah gedung yang khusus dibangun untuk tempat parkir
kendaraan, dengan demikian pemakaian lahan terutama di kawasan pusat kota
dapat dilakukan secara efisien. Gedung parkir dapat dikombinasikan dengan pusat
kegiatan, dimana lantai basement dan beberapa lantai di atasnya digunakan untuk
parkir dan selanjutnya di atasnya ditempatkan bangunan pusat kegiatan seperti
pertokoan, perkantoran dan pusat kegiatan lainnya.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam desain gedung
parkir, yaitu: Untuk bisa naik dan turun antar lantai digunakan rampa dengan
kelandaian tertentu dan dikelompokkan atas:
1. Rampa di dalam gedung, yang menghubungkan lantai dengan lantai dengan
kelandaian 15 % dan harus ditambah dengan kelandaian yang lebih kecil
pada awal dan akhir rampa sebesar 8 sampai 9 % untuk menhindari
tersangkutnya bemper depan atau belakang sedan.
2. Rampa di luar gedung, biasanya berbentuk spiral ditempatkan di kedua sisi
gedung bila satu arah atau disalah satu sisi bila rampa spiral ini dibuat untuk
arus dua arah.
3. Lift kendaraan, untuk menaikkan atau menurunkan kendaraan ke lantai parkir.
Perangkat ini biasanya ditempatkan pada gedung parkir yang lahannya sangat
terbatas.
10
2.2 Parkir
Menurut PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN
2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN RETRIBUSI
PARKIR, parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara. Tempat Parkir adalah fasilitas parkir kendaraan yang disediakan, baik
yang berada di tepi jalan umum, gedung, taman dan pelataran. Dalam PERDA
tempat parkir dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Tempat Parkir Insidentil
Tempat Parkir Insidentil, adalah tempat parkir di tepi jalan umum yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah secara tidak tetap atau tidak
permanen karena adanya suatu kepentingan atau keramaian.
2. Tempat Parkir Khusus
Tempat Parkir Khusus adalah tempat yang secara khusus disediakan, dimiliki
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi pelataran/lingkungan
parkir, taman parkir dan gedung parkir.
3. Tempat Parkir Wisata
Tempat Parkir Wisata adalah tempat khusus parkir yang disediakan untuk
melayani dan menunjang kegiatan wisata.
2.3 Sistem Parkir
Menurut Herus (1998:55-56) fasilitas parkir dapat dibedakan menjadi
fasilitas parkir di jalan dan di luar jalan. Parkir di luar jalan dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu : pelataran parkir dan garasi parkir. Setiap fasilitas jenis
parkir, keuntungan dan kerugian haruslah dianalisa sesuai dengan potensi lokasi
11
tempat fasilitas parkir tersebut berada. Tentang jumlah ruang parkir yang harus
tersedian disuatu lokasi dapat didekati dari :
a. Kebutuhan fungsional yang sesuai dengan jenis kendaraannya
b. Ruang cadangan, merupakan ruang gerak dari kendaraan tersebut saat
memarkir.hal ini tergantung dari besar sudut parkir terhadap arah poros jalan
(parkir melintang/pararel), memanjang (sejajar) ataupun membentuk sudut
tertentu.
c. Laju rata-rata kendaraan (kendaraan/jam)
d. Waktu rata-rata untuk memarkir kendaraan, hal ini tentunya tergantung dari
lokasi parkir di luar gedung atau di dalam gedung.
e. Jam petugas parkir yang bertugas.
Sistem perparkiran yang ideal adalah sistem yang memperhatikan fungsi
kawasan, fungsi pelayanan jalan, volume lalu lintas dan arah pergerakan.
Pendekatan lain dalam menentuan kebutuhan ruang parkir yang dikaitkan dengan
fungsi bangunan adalah menggunakan pendekatan L/srp. Secara teoritis
kebutuhan jumlah ruang parkir dapat dihiyung menggunakan metode ratio R =
L/srp. Metode ratio tersebut didasarkan dari perbandingan luas lantai bangunan
(L) dengan perunit satuan ruang parkir (srp), yang terbagi dalam seksi-seksi jalan
atau blok parkir (Purwadi, 2000).
Beberapa jenis parkir ditinjau dari lokasinya dapat digolongkan sebagai
berikut:
a. Crub Parking : parkir di tepi jalan. Merupakan cara tradisional bagi pusat kota
yang padat. Cara ini dapat ditempuh bila intensitas kegiatan kota berada pada
12
tepi luar blok dan bila badan jalan masih cukup untuk sirkulasi secara
keseluruhan.
b. Continous Ring : merupakn muti storage garage yang menambah rasio
keuntungan utama dan ruang parkir dan mempertahankan jarak minimum
untuk berhalan kaki. Bentuk parkir semacam ini akan dapat berjalan dengan
baik apabila didukung oleh suatu ketentuan zoning. Sistem zoning
menentukan kebutuhan parkir perbangunan, sehingga akan mendorong
terbentuknya garasi untuk kantor, basement untuk garasi kantor sewa dan
pusat perbelanjaan.
c. Tempat parkir daerah sub-urban : merupakan tempat parkir mobil bagi pusat
perbelanjaan didaerah sub urban, biasanya mengalir tiga per empat dari
jumlah total mobil ke jalan bessar disekitarnya di dalam satu jam atau kurang.
Kesulitan garasi di tengah kota akan mendorong terbentuknya parkir seperti
ini. Untuk parkir semacam ini paling tidak pintu masuk keluarnya mobil ke
area parkir memiliki jarak lebih dari 50 meter terhadap persimpangan jalan.
d. Park Ride System : bentuk parkir semacam ini hamper sama dengan jenis
parkir sub-urban, namun lebih diutamakan untuk melayani pengguna yang
akan ke downtown sehingga persyaratannya harus berdekatan dengan
angkutan umum masal (mass transportation system). Peletakkan terbaik
adalah pada tepi luar kota, sehingga bis kota atau jenis yang lain dapat
melintasi sedikitnya 2(dua) buah parkir.
Gambar 2.1 pada halaman 13 merupakan gambaran satuan runag parkir
yang secara teoritis pengertian satuan parkir (srp) adalah kebutuhan luas tempat
13
parkir satu kendaraan tertentu dalam satu kawasan parkir atau fasilitas parkir
tertentu yang didasarkan atas :
a. Dimensi standart kendaraan yang lebih mengarah pada ukuran panjang dan
lebar kendaraan.
b. Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal
pada setiap kendaran parkir.
c. Lebar bukaan pintu kendaraan yaitu kondisi kendaraan yang parkir pada saat
pintu dibuka, juga dihitung/diukur untuk menghitung kebutuhan srp.
Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir (Studi Sistem Perparkiran di Kodya Malang,
jurnal teknik)
Berdasarkan ketentuan standart parkir pada point a, b dan c, maka dapat
ditentukan luas dan ruang parkir yang ideal dalam suatu peruntukan kegiatan-
kegiatan tertentu. Sehingga sistem perparkiran dapat diatur dan dikendalikan
sedemikian rupa sehingga dapat diketehui berapa besar retribusi yang dapat
dihasilkan dari suatu luasan lahan parkir tertentu.
14
Informasi parkir melalui internet dan sms, Perkembangan komunikasi
melalui internet dan sms sudah sedemikian majunya untuk memberikan informasi
keberadaan ruang parkir kepada pengguna ditempat tujuan sehingga sekarang
dibeberapa negara seperti di Jepang, Amerika Utara dan Jerman dapat diperoleh
informasi ketersediaan ruang parkir yang kosong.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi
dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara
komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai
kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan
berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem
yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen
pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan
dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
15
2.4.2 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi
terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah
tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam
membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem
dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi.
2.4.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem
dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity
merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat
abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang
merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang
berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah
relasi. Macam-macam atribute yaitu:
16
a. Simple Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
b. Composite Atribute
Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya
nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa
dengan atribute-nya Umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Atribute
Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga,
misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
e. Null Value Atribute
Null value atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya
entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah
entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah
disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram
dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara konseptual.
17
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
2.4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi
dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika.
Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD
berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem
dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk
melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian
yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.
DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta
memproses data tersebut (Kendall, 2003:241).
Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain :
a. Eksternal Entity
Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,
atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan
informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan
simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.
Gambar 2.2 Simbol Eksternal Entity
18
b. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau
entitas dengan proses. Gambar 2.2 merupakan simbol Data Flow.
Gamabar 2.3 Simbol Data Flow
Process
Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 2.3 merupakan simbul Process.
Gambar 2.4 Simbol Process
c. Data Store
Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data. Gambar 2.4 merupakan simbol file penyimpanan/data
store.
Gambar 2.5 Simbol Data Store
19
2.5 Konsep Dasar Basis Data
2.5.1 Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang
diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan
metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi
optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),
masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data).
2.5.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem
menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu
Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis
Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat
opsional).
20
Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas
data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang
tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi.
8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus
akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan
data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
2.5.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)
merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.
Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri
21
sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,
menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang
diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi
perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang
disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data
sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian
DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk
mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh
DBA.
22
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data
yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan
sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila
satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada
saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
2.6 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah
sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem
komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-
faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan
dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga
manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga
bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan
kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta
keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain
organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala
dan produktifitas.
23
2.7 Short Message Service (SMS)
SMS atau layanan pesan singkat memiliki sejarah tersendiri sebagai media
layanan yang popular. Awalnya sms memberikan layanan pengiriman pesa
singkat antara perangkat mobile phone (telepon genggam/ handphone). SMS
sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap dua layanan utama (layanan voice
dan swict data) dalam sistem jaringan komunikasi GSM. GSM (Global System for
Mobile Communications) adalah perkumpulan penyedia perangkat komunikasi
Eropa yang menyediakan stadarisasi perangkat telpon genggam / telpon bergerak
di Eropa. Namun karena keberhasilan yang tidak terduga, dengan pelanggan yang
menggunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem
standar-standar komunikasi lain, seperti CDMA, UMTS bahkan jaringan telepon
rumah (fixed phone) bahkan mulai mengadopsi teknologi yang sebetulnya sangat
sederhana ini. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data
berapa teks dengan panjang pesan 160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf.
(Baharuddin, 2008)
2.7.1 Karakteristik SMS
SMS point-to-point menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan
pendek (short message) ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan
SMS Center (SMSC) yang bertindak sebagai sistem simpan dan terusan (store
and forward) untuk pesan pendek. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain
disebabkan oleh (Baharuddin, 2008) :
1. Harga per kirim tetap / konstan
Apabila beban biaya telpon/percakapan bervariasi, maka beban biaya kirim
SMS tetap.
24
2. Keamanan dan Kesopanan
Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum maka
berbicara menggukannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman. Namun
sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy
lebih terjaga.
3. Tidak mengganggu penerima
Seperti halnya email SMS sebagai media komunikasi tidak menggangu
penerima, karena penerima bisa memutuskan kapan dan dimana dia akan
menjawab pesan tersebut.
4. Handal (reliable)
Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirim data, dan
SMS mewarisi kehandalan tersebut.
2.7.2 Layar Aplikasi SMS
Layar aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda
dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu : layar
monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat
dikirimkan, serta keterbatasan tombol dan symbol-simbol yang ada pada tombol
dihandset, untuk pengoprasian aplikasi tiga karakteristik tersebut selalu menjadi
focus yang mendasari pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang
disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoprasian aplikasi mudah dan
sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset.
Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk
duikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS. Berdasarkan mekanisme
25
distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS., terdapat empat macam mekanisme
penghantar pesan yaitu (Baharuddin, 2008) :
1. Pull, yaitu pesan yang dikirm kepengguna berdasarkan permintaan pengguna.
2. Push – event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan
kejadian yang berlangsung.
3. Push – Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan
waktu yang telah terjadual.
4. Push –Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan
profile dan preference dari pengguna.
2.7.3 SMS Gateway
SMS GWMS (SMS Gateway MSC) adalah sebuah gateway MSC yang
juga berfungsi untuk menerima sms. Gateway MSC adalah sebuah network point
dimana jaringan mobile dapat terkoneksi dengan jaringan lainnya. Pada
penerimaan SMS dari SMC. SMC (short Message Central) adalah sebuah entitas
yang bertugas untuk menyimpan dan meneruskan kembali pesan yang dikirim ke
atau dari mobile station.
GMSC menggunaka jaringan ss7 untuk menayakan posisi yang tepat dari
sebuah mobile station yang membentuk HLR (Home Location Register). HLR
adalah sebuah database utama dalama suatu jaringan mobile. HLR menyimpan
informasi yang menyangkut profil pelanggan dari mobile, dan juga tentang
informasi routing pelanggan yaitu berupa area (dicakup oleh MSC) dimana
mobile diposisikan secara akurat, sehingga GMSC mampu menyampaikan pesan
kepada MSC dengan benar.
26
MSC (Mobile Switching Center) adalah sebuah entitas dalam sebuah
jaringan GSM yang berfungsi untuk menukar koneksi antar mobile station atau
antar mobile station dan foxed network.
Suatau VLR (Visitor Location Register) berhubungan dengan masing-
masing MSC dan VLR beri informasi yang bersifat temporary tentang mobile
stration, seperti halnya dengan infirmasi identitas mobile dan cell (atau suatu
kelompok cell) dimana mobile diposisikan secara tepat. Penggunaan informasi
yang dibentuk oleh VLR adal MSC yang dfapat memungkinkan untuk bertukar
informasi (Short Message) pada BSS yang sesuai (Base Station System,
BSC+BTSS), yang mana tersebut mengirimkan dan menerima informasi dengan
perantara radio penghubung, ked an dari mobile station. Informasi tersebut
mengabaikan pemberian chanel sinyal, sehingga mobile dapat menerima pesan
sekalipun suatau panggilan data atau suara sedang berlangsung
(http://www.wireless.com/).

More Related Content

What's hot

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BantulRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Penataan Ruang
 
ANALISA HIDROLOGI
ANALISA HIDROLOGIANALISA HIDROLOGI
ANALISA HIDROLOGI
DimasPrayuda9
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasiAyu Fatimah Zahra
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
Joy Irman
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
Agus Dwi Wicaksono
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanLusnia S Multianti
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
Mira Pemayun
 
Kelembagaan tata ruang
Kelembagaan tata ruangKelembagaan tata ruang
Kelembagaan tata ruang
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
Hafida Siti
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
infosanitasi
 
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunanAnalisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Siti Sahati
 
Garis sempadan
Garis sempadanGaris sempadan
Garis sempadan
Ajeng Syafitri
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
joihot
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Dadang Solihin
 
Rtrw gresik
Rtrw gresik Rtrw gresik
Rtrw gresik
Probolinggo Property
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Ardita Putri Usandy
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Dr. Zar Rdj
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
infosanitasi
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
Joy Irman
 

What's hot (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BantulRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
 
ANALISA HIDROLOGI
ANALISA HIDROLOGIANALISA HIDROLOGI
ANALISA HIDROLOGI
 
latihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasilatihan soal sistem transportasi
latihan soal sistem transportasi
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 
Kelembagaan tata ruang
Kelembagaan tata ruangKelembagaan tata ruang
Kelembagaan tata ruang
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunanAnalisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
Analisis kasus pembangunan tol laut dalam administrasi pembangunan
 
Garis sempadan
Garis sempadanGaris sempadan
Garis sempadan
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
 
Rtrw gresik
Rtrw gresik Rtrw gresik
Rtrw gresik
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 

Viewers also liked

Infekzinoak
InfekzinoakInfekzinoak
Infekzinoaklh6b23
 
Closing out Work Orders
Closing out Work OrdersClosing out Work Orders
Closing out Work OrdersKate Florman
 
Exercícios gimp final
Exercícios gimp final Exercícios gimp final
Exercícios gimp final Joanapsb
 
Apresentação de slides paulo- corrigido 3
Apresentação de slides  paulo- corrigido 3Apresentação de slides  paulo- corrigido 3
Apresentação de slides paulo- corrigido 3gilmamarsil
 
ABCs of Dialectical Materialism (1)
ABCs of Dialectical Materialism (1)ABCs of Dialectical Materialism (1)
ABCs of Dialectical Materialism (1)Lungelo Jansen
 
ENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information Needs
ENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information NeedsENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information Needs
ENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information Needs
CCAFS | CGIAR Research Program on Climate Change, Agriculture and Food Security
 
Present
PresentPresent
Present
Zmrotz
 
Sources (Content) of Catechesis by Jo Manabat
Sources (Content) of Catechesis by Jo ManabatSources (Content) of Catechesis by Jo Manabat
Sources (Content) of Catechesis by Jo Manabat
eccce821
 
FUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADOR
FUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADORFUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADOR
FUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADOR
Jesus Adrian Muñoa Martinez
 
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
andhi dian
 
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
M. Rojana Hamdan
 
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAANKUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
Sadar SOP (Alim Mahdi)
 

Viewers also liked (18)

Infekzinoak
InfekzinoakInfekzinoak
Infekzinoak
 
Closing out Work Orders
Closing out Work OrdersClosing out Work Orders
Closing out Work Orders
 
Exercícios gimp final
Exercícios gimp final Exercícios gimp final
Exercícios gimp final
 
Daily Tasks
Daily TasksDaily Tasks
Daily Tasks
 
Calendario Mayo de 2012
Calendario Mayo de 2012Calendario Mayo de 2012
Calendario Mayo de 2012
 
Apresentação de slides paulo- corrigido 3
Apresentação de slides  paulo- corrigido 3Apresentação de slides  paulo- corrigido 3
Apresentação de slides paulo- corrigido 3
 
Judge Hardman0001
Judge Hardman0001Judge Hardman0001
Judge Hardman0001
 
Part4 test
Part4 testPart4 test
Part4 test
 
Bobonis Ada 4
Bobonis Ada 4Bobonis Ada 4
Bobonis Ada 4
 
ABCs of Dialectical Materialism (1)
ABCs of Dialectical Materialism (1)ABCs of Dialectical Materialism (1)
ABCs of Dialectical Materialism (1)
 
Proyecto de vida
Proyecto de vidaProyecto de vida
Proyecto de vida
 
ENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information Needs
ENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information NeedsENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information Needs
ENACTS: A New Technical Innovation to Meet Climate Information Needs
 
Present
PresentPresent
Present
 
Sources (Content) of Catechesis by Jo Manabat
Sources (Content) of Catechesis by Jo ManabatSources (Content) of Catechesis by Jo Manabat
Sources (Content) of Catechesis by Jo Manabat
 
FUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADOR
FUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADORFUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADOR
FUNDAMENTOS DEL LENGUAJE ENSAMBLADOR
 
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
Membuat SOP (Standard Operating Procedure)
 
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
 
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAANKUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
KUMPULAN CONTOP SOP PERUSAHAAN
 

Similar to Kajian teori parkir

Landasanteoriparkir 180606145731
Landasanteoriparkir 180606145731Landasanteoriparkir 180606145731
Landasanteoriparkir 180606145731
Khair Muhammad
 
Landasan teori parkir
Landasan teori parkirLandasan teori parkir
Landasan teori parkir
Khair Muhammad
 
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Noval C. Kesuma
 
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_jaKajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Budhi Darmawan
 
Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...
Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...
Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...
SAM RATULANGI UNIVERSITY
 
2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...
2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...
2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...
ameliaangesti
 
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICHARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
Raka Rinaldi
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
Aulia Teaku
 
Proposal aplikasi
Proposal aplikasiProposal aplikasi
Proposal aplikasi
steve2910
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
steve2910
 
Parkir
ParkirParkir
Parkir
achmad95
 
Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014
Fajar Baskoro
 
Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...
Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...
Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...
Instansi
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Reinhard Simarmata
 
Fp kak
Fp kakFp kak
Proposal Penawaran
Proposal PenawaranProposal Penawaran
Proposal Penawaran
VincentTanujaya1
 
Forum 9
Forum 9Forum 9

Similar to Kajian teori parkir (20)

Landasanteoriparkir 180606145731
Landasanteoriparkir 180606145731Landasanteoriparkir 180606145731
Landasanteoriparkir 180606145731
 
Landasan teori parkir
Landasan teori parkirLandasan teori parkir
Landasan teori parkir
 
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
 
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_jaKajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
 
LALULINTAS-1.pptx
LALULINTAS-1.pptxLALULINTAS-1.pptx
LALULINTAS-1.pptx
 
Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...
Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...
Design report STUDIO PERANCANGAN ARS 2, PHENOMENOLOGY THEORY, OBJECT: SKYLINE...
 
Jurnal firman
Jurnal firmanJurnal firman
Jurnal firman
 
2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...
2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...
2,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,karakteristik sistem informas...
 
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGICHARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
HARDWARE SIMULATION OF SMART CAR BASED ON FUZZY LOGIC
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
Proposal aplikasi
Proposal aplikasiProposal aplikasi
Proposal aplikasi
 
Kualifikasi
KualifikasiKualifikasi
Kualifikasi
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
Parkir
ParkirParkir
Parkir
 
Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014
 
Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...
Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...
Jurnal desain perangkat pengisian baterai mobil listrik dengan pendekatan efi...
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
 
Fp kak
Fp kakFp kak
Fp kak
 
Proposal Penawaran
Proposal PenawaranProposal Penawaran
Proposal Penawaran
 
Forum 9
Forum 9Forum 9
Forum 9
 

Recently uploaded

Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
boynugraha727
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
abbazpesulap
 
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxpelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
boynugraha727
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Akhyar33
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
kangSantri23
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
renysavitri
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
abdillah18
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
ajongshopp
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
PURNAWANYB1
 

Recently uploaded (9)

Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxpelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
 

Kajian teori parkir

  • 1. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gedung Parkir Gedung parkir adalah gedung yang khusus dibangun untuk tempat parkir kendaraan, dengan demikian pemakaian lahan terutama di kawasan pusat kota dapat dilakukan secara efisien. Gedung parkir dapat dikombinasikan dengan pusat kegiatan, dimana lantai basement dan beberapa lantai di atasnya digunakan untuk parkir dan selanjutnya di atasnya ditempatkan bangunan pusat kegiatan seperti pertokoan, perkantoran dan pusat kegiatan lainnya. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam desain gedung parkir, yaitu: Untuk bisa naik dan turun antar lantai digunakan rampa dengan kelandaian tertentu dan dikelompokkan atas: 1. Rampa di dalam gedung, yang menghubungkan lantai dengan lantai dengan kelandaian 15 % dan harus ditambah dengan kelandaian yang lebih kecil pada awal dan akhir rampa sebesar 8 sampai 9 % untuk menhindari tersangkutnya bemper depan atau belakang sedan. 2. Rampa di luar gedung, biasanya berbentuk spiral ditempatkan di kedua sisi gedung bila satu arah atau disalah satu sisi bila rampa spiral ini dibuat untuk arus dua arah. 3. Lift kendaraan, untuk menaikkan atau menurunkan kendaraan ke lantai parkir. Perangkat ini biasanya ditempatkan pada gedung parkir yang lahannya sangat terbatas.
  • 2. 10 2.2 Parkir Menurut PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN RETRIBUSI PARKIR, parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Tempat Parkir adalah fasilitas parkir kendaraan yang disediakan, baik yang berada di tepi jalan umum, gedung, taman dan pelataran. Dalam PERDA tempat parkir dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tempat Parkir Insidentil Tempat Parkir Insidentil, adalah tempat parkir di tepi jalan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah secara tidak tetap atau tidak permanen karena adanya suatu kepentingan atau keramaian. 2. Tempat Parkir Khusus Tempat Parkir Khusus adalah tempat yang secara khusus disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi pelataran/lingkungan parkir, taman parkir dan gedung parkir. 3. Tempat Parkir Wisata Tempat Parkir Wisata adalah tempat khusus parkir yang disediakan untuk melayani dan menunjang kegiatan wisata. 2.3 Sistem Parkir Menurut Herus (1998:55-56) fasilitas parkir dapat dibedakan menjadi fasilitas parkir di jalan dan di luar jalan. Parkir di luar jalan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : pelataran parkir dan garasi parkir. Setiap fasilitas jenis parkir, keuntungan dan kerugian haruslah dianalisa sesuai dengan potensi lokasi
  • 3. 11 tempat fasilitas parkir tersebut berada. Tentang jumlah ruang parkir yang harus tersedian disuatu lokasi dapat didekati dari : a. Kebutuhan fungsional yang sesuai dengan jenis kendaraannya b. Ruang cadangan, merupakan ruang gerak dari kendaraan tersebut saat memarkir.hal ini tergantung dari besar sudut parkir terhadap arah poros jalan (parkir melintang/pararel), memanjang (sejajar) ataupun membentuk sudut tertentu. c. Laju rata-rata kendaraan (kendaraan/jam) d. Waktu rata-rata untuk memarkir kendaraan, hal ini tentunya tergantung dari lokasi parkir di luar gedung atau di dalam gedung. e. Jam petugas parkir yang bertugas. Sistem perparkiran yang ideal adalah sistem yang memperhatikan fungsi kawasan, fungsi pelayanan jalan, volume lalu lintas dan arah pergerakan. Pendekatan lain dalam menentuan kebutuhan ruang parkir yang dikaitkan dengan fungsi bangunan adalah menggunakan pendekatan L/srp. Secara teoritis kebutuhan jumlah ruang parkir dapat dihiyung menggunakan metode ratio R = L/srp. Metode ratio tersebut didasarkan dari perbandingan luas lantai bangunan (L) dengan perunit satuan ruang parkir (srp), yang terbagi dalam seksi-seksi jalan atau blok parkir (Purwadi, 2000). Beberapa jenis parkir ditinjau dari lokasinya dapat digolongkan sebagai berikut: a. Crub Parking : parkir di tepi jalan. Merupakan cara tradisional bagi pusat kota yang padat. Cara ini dapat ditempuh bila intensitas kegiatan kota berada pada
  • 4. 12 tepi luar blok dan bila badan jalan masih cukup untuk sirkulasi secara keseluruhan. b. Continous Ring : merupakn muti storage garage yang menambah rasio keuntungan utama dan ruang parkir dan mempertahankan jarak minimum untuk berhalan kaki. Bentuk parkir semacam ini akan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh suatu ketentuan zoning. Sistem zoning menentukan kebutuhan parkir perbangunan, sehingga akan mendorong terbentuknya garasi untuk kantor, basement untuk garasi kantor sewa dan pusat perbelanjaan. c. Tempat parkir daerah sub-urban : merupakan tempat parkir mobil bagi pusat perbelanjaan didaerah sub urban, biasanya mengalir tiga per empat dari jumlah total mobil ke jalan bessar disekitarnya di dalam satu jam atau kurang. Kesulitan garasi di tengah kota akan mendorong terbentuknya parkir seperti ini. Untuk parkir semacam ini paling tidak pintu masuk keluarnya mobil ke area parkir memiliki jarak lebih dari 50 meter terhadap persimpangan jalan. d. Park Ride System : bentuk parkir semacam ini hamper sama dengan jenis parkir sub-urban, namun lebih diutamakan untuk melayani pengguna yang akan ke downtown sehingga persyaratannya harus berdekatan dengan angkutan umum masal (mass transportation system). Peletakkan terbaik adalah pada tepi luar kota, sehingga bis kota atau jenis yang lain dapat melintasi sedikitnya 2(dua) buah parkir. Gambar 2.1 pada halaman 13 merupakan gambaran satuan runag parkir yang secara teoritis pengertian satuan parkir (srp) adalah kebutuhan luas tempat
  • 5. 13 parkir satu kendaraan tertentu dalam satu kawasan parkir atau fasilitas parkir tertentu yang didasarkan atas : a. Dimensi standart kendaraan yang lebih mengarah pada ukuran panjang dan lebar kendaraan. b. Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal pada setiap kendaran parkir. c. Lebar bukaan pintu kendaraan yaitu kondisi kendaraan yang parkir pada saat pintu dibuka, juga dihitung/diukur untuk menghitung kebutuhan srp. Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir (Studi Sistem Perparkiran di Kodya Malang, jurnal teknik) Berdasarkan ketentuan standart parkir pada point a, b dan c, maka dapat ditentukan luas dan ruang parkir yang ideal dalam suatu peruntukan kegiatan- kegiatan tertentu. Sehingga sistem perparkiran dapat diatur dan dikendalikan sedemikian rupa sehingga dapat diketehui berapa besar retribusi yang dapat dihasilkan dari suatu luasan lahan parkir tertentu.
  • 6. 14 Informasi parkir melalui internet dan sms, Perkembangan komunikasi melalui internet dan sms sudah sedemikian majunya untuk memberikan informasi keberadaan ruang parkir kepada pengguna ditempat tujuan sehingga sekarang dibeberapa negara seperti di Jepang, Amerika Utara dan Jerman dapat diperoleh informasi ketersediaan ruang parkir yang kosong. 2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen- komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
  • 7. 15 2.4.2 Analisa dan Perancangan Sistem Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. 2.4.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:
  • 8. 16 a. Simple Atribute Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM. b. Composite Atribute Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli). c. Single Value Atribute Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (tanggal lahir). d. Multi Value Atribute Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). e. Null Value Atribute Null value atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah). Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu: a. Conceptual Data Model (CDM) Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
  • 9. 17 b. Physical Data Model (PDM) Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal. 2.4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana. DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain : a. Eksternal Entity Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson. Gambar 2.2 Simbol Eksternal Entity
  • 10. 18 b. Data Flow Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 2.2 merupakan simbol Data Flow. Gamabar 2.3 Simbol Data Flow Process Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 2.3 merupakan simbul Process. Gambar 2.4 Simbol Process c. Data Store Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 2.4 merupakan simbol file penyimpanan/data store. Gambar 2.5 Simbol Data Store
  • 11. 19 2.5 Konsep Dasar Basis Data 2.5.1 Database Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data). 2.5.2 Sistem Basis Data Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
  • 12. 20 Keuntungan sistem basis data adalah: 1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan. 3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang. 4. Integritas dapat dipertahankan. 5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery. 7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence). 9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data. Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar. 2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal. 4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.5.3 Database Management System Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri
  • 13. 21 sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. 3. Query Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi. DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data. 3. Data Security dan Integrity DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
  • 14. 22 4. Data Recovery dan Concurrency a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan. 5. Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary. 2.6 Interaksi Manusia dan Komputer Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor- faktor utama dalam lingkungan interaksinya. Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem. Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
  • 15. 23 2.7 Short Message Service (SMS) SMS atau layanan pesan singkat memiliki sejarah tersendiri sebagai media layanan yang popular. Awalnya sms memberikan layanan pengiriman pesa singkat antara perangkat mobile phone (telepon genggam/ handphone). SMS sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap dua layanan utama (layanan voice dan swict data) dalam sistem jaringan komunikasi GSM. GSM (Global System for Mobile Communications) adalah perkumpulan penyedia perangkat komunikasi Eropa yang menyediakan stadarisasi perangkat telpon genggam / telpon bergerak di Eropa. Namun karena keberhasilan yang tidak terduga, dengan pelanggan yang menggunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem standar-standar komunikasi lain, seperti CDMA, UMTS bahkan jaringan telepon rumah (fixed phone) bahkan mulai mengadopsi teknologi yang sebetulnya sangat sederhana ini. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data berapa teks dengan panjang pesan 160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf. (Baharuddin, 2008) 2.7.1 Karakteristik SMS SMS point-to-point menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan pendek (short message) ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMS Center (SMSC) yang bertindak sebagai sistem simpan dan terusan (store and forward) untuk pesan pendek. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain disebabkan oleh (Baharuddin, 2008) : 1. Harga per kirim tetap / konstan Apabila beban biaya telpon/percakapan bervariasi, maka beban biaya kirim SMS tetap.
  • 16. 24 2. Keamanan dan Kesopanan Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum maka berbicara menggukannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman. Namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy lebih terjaga. 3. Tidak mengganggu penerima Seperti halnya email SMS sebagai media komunikasi tidak menggangu penerima, karena penerima bisa memutuskan kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut. 4. Handal (reliable) Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirim data, dan SMS mewarisi kehandalan tersebut. 2.7.2 Layar Aplikasi SMS Layar aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu : layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol dan symbol-simbol yang ada pada tombol dihandset, untuk pengoprasian aplikasi tiga karakteristik tersebut selalu menjadi focus yang mendasari pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoprasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk duikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS. Berdasarkan mekanisme
  • 17. 25 distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS., terdapat empat macam mekanisme penghantar pesan yaitu (Baharuddin, 2008) : 1. Pull, yaitu pesan yang dikirm kepengguna berdasarkan permintaan pengguna. 2. Push – event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan kejadian yang berlangsung. 3. Push – Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu yang telah terjadual. 4. Push –Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan profile dan preference dari pengguna. 2.7.3 SMS Gateway SMS GWMS (SMS Gateway MSC) adalah sebuah gateway MSC yang juga berfungsi untuk menerima sms. Gateway MSC adalah sebuah network point dimana jaringan mobile dapat terkoneksi dengan jaringan lainnya. Pada penerimaan SMS dari SMC. SMC (short Message Central) adalah sebuah entitas yang bertugas untuk menyimpan dan meneruskan kembali pesan yang dikirim ke atau dari mobile station. GMSC menggunaka jaringan ss7 untuk menayakan posisi yang tepat dari sebuah mobile station yang membentuk HLR (Home Location Register). HLR adalah sebuah database utama dalama suatu jaringan mobile. HLR menyimpan informasi yang menyangkut profil pelanggan dari mobile, dan juga tentang informasi routing pelanggan yaitu berupa area (dicakup oleh MSC) dimana mobile diposisikan secara akurat, sehingga GMSC mampu menyampaikan pesan kepada MSC dengan benar.
  • 18. 26 MSC (Mobile Switching Center) adalah sebuah entitas dalam sebuah jaringan GSM yang berfungsi untuk menukar koneksi antar mobile station atau antar mobile station dan foxed network. Suatau VLR (Visitor Location Register) berhubungan dengan masing- masing MSC dan VLR beri informasi yang bersifat temporary tentang mobile stration, seperti halnya dengan infirmasi identitas mobile dan cell (atau suatu kelompok cell) dimana mobile diposisikan secara tepat. Penggunaan informasi yang dibentuk oleh VLR adal MSC yang dfapat memungkinkan untuk bertukar informasi (Short Message) pada BSS yang sesuai (Base Station System, BSC+BTSS), yang mana tersebut mengirimkan dan menerima informasi dengan perantara radio penghubung, ked an dari mobile station. Informasi tersebut mengabaikan pemberian chanel sinyal, sehingga mobile dapat menerima pesan sekalipun suatau panggilan data atau suara sedang berlangsung (http://www.wireless.com/).