Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen pada perusahaan Gojek Indonesia, yang menerapkan e-commerce untuk layanan antar barang, antar makanan, transportasi, dan belanja melalui aplikasi. Gojek memanfaatkan teknologi informasi seperti aplikasi smartphone, database cloud, dan API untuk mengembangkan fitur lengkap e-commerce yang memudahkan pelanggan."
Untuk memenuhi tugas kelompok Sistem Informasi Manajemen Telkom University tahun ajaran 2015/2016
Anggota :
1. Adhitya Candra Panji Praditha 6701152176
2. Ahmad Nadliri 6701150026
3. Isna Nurdiansyah 6701150016
4. Hanif Farras Al Falah 6701154066
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) sulistyo wibowo
analisi etika bisnis gojek untuk memenuhi tugas manajemen strategi progam studi Manajemen bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University
Untuk memenuhi tugas kelompok Sistem Informasi Manajemen Telkom University tahun ajaran 2015/2016
Anggota :
1. Adhitya Candra Panji Praditha 6701152176
2. Ahmad Nadliri 6701150026
3. Isna Nurdiansyah 6701150016
4. Hanif Farras Al Falah 6701154066
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) sulistyo wibowo
analisi etika bisnis gojek untuk memenuhi tugas manajemen strategi progam studi Manajemen bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University
Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Berisikan materi materi tentang GO-JEK yang sedang marak sekarang ini dilingkungan Indonesia terutama Jakarta.
Selamat membaca, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan karya kami selanjutnya.
Terimaksasih
Laporan ini tentang studi kasus Gojek.
Tugas ini diberikan oleh dosen Sistem Informasi Manajemen kami tercinta Bapak Bayu Rima Aditya, S.T., M.T.
Laporan ini dibuat oleh kelompok 2 dari kelas D3MI-39-05, Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih. Maaf bila masih banyak kekurangan.
Tetap semangat!! ^_^
Ini merupakan Presentasi dan PPT yang berkaitan dengan transportasi online di indonesia. (Gojek)
.
Silahkan Kunjungi Ruangojol.com untuk informasi seputar transportasi ojek online indonesia.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan Sistem Informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Pengaplikasian Sistem Informasi Manajemen ini memberikan kontribusi dan keunggulan terhadap pengambilan keputusan manajemen dan meningkatkan sumber daya informasi yang kompetitif. Di dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen ini mencakup pembahasan mengenai konsepkonsep dasar informasi, basis data, aplikasi dalam pengambilan keputusan dan perkembangan sistem teknologi informasi, serta internet sebagai sarana penunjang kegiatan bisnis.
PPT tersebut disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah SIM yang diampu oleh Ibu Mira Meilia Marka S.E, MM.
Nama Mahasiswa : Delvia Okvi Alfionita
NIM : 201911701
Prodi : Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus
Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Berisikan materi materi tentang GO-JEK yang sedang marak sekarang ini dilingkungan Indonesia terutama Jakarta.
Selamat membaca, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan karya kami selanjutnya.
Terimaksasih
Laporan ini tentang studi kasus Gojek.
Tugas ini diberikan oleh dosen Sistem Informasi Manajemen kami tercinta Bapak Bayu Rima Aditya, S.T., M.T.
Laporan ini dibuat oleh kelompok 2 dari kelas D3MI-39-05, Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih. Maaf bila masih banyak kekurangan.
Tetap semangat!! ^_^
Ini merupakan Presentasi dan PPT yang berkaitan dengan transportasi online di indonesia. (Gojek)
.
Silahkan Kunjungi Ruangojol.com untuk informasi seputar transportasi ojek online indonesia.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan Sistem Informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Pengaplikasian Sistem Informasi Manajemen ini memberikan kontribusi dan keunggulan terhadap pengambilan keputusan manajemen dan meningkatkan sumber daya informasi yang kompetitif. Di dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen ini mencakup pembahasan mengenai konsepkonsep dasar informasi, basis data, aplikasi dalam pengambilan keputusan dan perkembangan sistem teknologi informasi, serta internet sebagai sarana penunjang kegiatan bisnis.
PPT tersebut disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah SIM yang diampu oleh Ibu Mira Meilia Marka S.E, MM.
Nama Mahasiswa : Delvia Okvi Alfionita
NIM : 201911701
Prodi : Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...AzhyqaRereanticaMart
DAYA SAING BISNIS ELEKTRONIK GLOBAL DAN KOLABORASI TEKNOLOGI DENGAN E-COMMERCE PADA TRAVELOKA
Tugas 1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Kelas : M-705-1
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. FORUM 9
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari
sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu yang lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan yang berupa ancaman dari
perusahaan baru, ancaman dari produk baru maupun persaingan dari para pesaing yang berada di
industri yang sama.
Perusahaan Gojek Indonesia
PT.Gojek Indonesia pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Gojek
adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi ojek. Gojek
bermitra dengan para pengendara ojek berpengalaman dan menjadi solusi utama dalam
pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja maupun berpergian ditengah kemacetan.
Sistem pemesanan pada Gojek melalui aplikasi online yang sudah tersedia Playstore maupun
Apple Store. Untuk pembayaran, Gojek memiliki 2 cara yaitu cash atau cashless yang disebut
dengan go-pay dan dapat digunakan untuk membayar semua jenis layanan pada Gojek. Dalam
memberikan layanan, Gojek memanfaatkan teknologi informasi, antara lain :
1.Teknologi End User
Aplikasi Smartphone Android
Aplikasi Smartphone IOS
2.Teknologi Database
Cloud Computing
Smartphone Storage
3.API (application programming interface)
Google Maps
Google Place
E-Commerce Pada PT.Gojek
E-commerce merupakan perdangan elektronik atau e-dagang atau yang disebut dengan
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti
internet atau televisi, website, maupun jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat membuat
segala sesuatu menjadi lebih mudah dengan menggunakan sistem elektronik.
3. E-Commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik
(Munawar, 2009:1).
Secara spesifik, e-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat
melakukan transaksi online atau juga bisa suatu cara berbelanja atau berdagang secara online
atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang
menyediakan layanan “get and deliver” .
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner
elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman website. Menurut Riset
Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$ 12,2 miliar pada tahun
2003.
Adapun beberapa contoh aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah sebagai
berikut :
E-mail dan Messaging
Content Management System
Database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Online Shopping
Conferencing
Online Banking
E-Commerce sendiri dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
Electronic Markets (EMs)
Ems adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
melakukan penawaran dalam sebuah segmen pasar.
Electronic Data Interchange (EDI)
4. EDI adalah sarana pertukaran data terstuktur dengan format standar yang telah disetujui oleh
antar organisasi yang melakukan pertukaran yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem
komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik.
Internet Commerce
Internet Commerce adalah penggunaan internet yang digunakan untuk bertukar informasi dan
komunikasi untuk suatu bisnis / perdagangan. Kegiatan yang terdapat dalam Internet Commerce
ini biasanya berupa iklan dalam penjualan produk dan jasa.
Gojek mengembangkan satu jenis e-commerce, yaitu Business to Customer yang dilakukan
dengan personal online booking. Fitur e-commerce pada Gojek sangat lengkap jika dibandingkan
dengan fitur e-commerce dari model transportasi lainnya.
Gojek menawarkan e-commerce terpadu yang memungkinkan calon penumpang Gojek untuk
menggunakan jasa kurir, jasa transportasi, jasa delivery makanan maupun jasa belanja. Fitur
Gojek yang menarik adalah penumpang bisa menggunakan Credit Gojek dalam setiap
trasaksinya jadi lebih praktis dan yang tak kalah menarik adalah penumpang dapat memberikan
penilaian (rating) dan saran untuk driver Gojek .
Beberapa menu tersebut terdapat pada layanan Gojek app yaitu :
Instant Courier Instant
Courier atau jasa pengiriman barang, Gojek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman barang secara
“real time”. Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis
sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk
barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi
pengemudi. Gojek memberikan penawaran waktu yang cukup cepat untuk pengiriman barang
yaitu 90 menit sampai dimanapun asalkan masih didalam kota.
Transport
Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Gojek dimanfaatkan sebagai media
transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi publik.
Kelebihan pada Gojek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana keberadaan calon
penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi memberikan konfirmasi harga yang
harus dibayar oleh calon penumpang.
5. Dengan fitur ini calon penumpang merasa lebih efisien karena adanya transparansi harga dan
tidak perlu repot melakukan tawar menawar. Pada jasa transportasi ini penumpang mendapat hair
cover dan masker gratis.
Food Delivery
Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan di
restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi restoran
yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan ini sudah
ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan.
Shopping
Shopping atau jasa belanja, pada layanan ini Gojek dapat membantu untuk berbelanja di
swalayan dengan detail barang-barang yang dikehendaki. Menariknya biaya akan ditanggung
terlebih dahulu oleh Gojek dan akan diganti ketika sudah sampai ditempat tujuan dengan batas
maksimal Rp 1.000.000.
Fitur yang terdapat pada 4 menu utama pada layanan Gojek App diantaranya :
Input Data. Calon penumpang menentukan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan kemudian
Gojek akan mengkalkulasi pembayaran. Dan kemudian calon penumpang memilih cara
pembayaran ( cash atau memakai Credit Gojek).
Driver On The Way. Setelah melakukan pemesanan, aplikasi akan merespon untuk mencari supir
Go-Jek terdekat dengan lokasi calon penumpangnya. Pada fitur ini, calon penumpang akan
melihat GPS mengenai keberadaan supir Gojek yang akan menjemputnya bahkan terdapat
berapa lama estimasi yang dibutuhkan supir Gojek sampai dilokasi calon penumpang.
SMS & Call. Ketika Supir Gojek belum sampai juga, calon penumpang bisa memanfaatkan fitur
SMS & Call yang telah disediakan oleh Gojek Apps. SMS atau telepon ketika driver tidak
kunjung datang.
Driver Review. Untuk fitur ini penumpang dapat memberikan rating dan komentar mengeni
pelayanan yang dilakukan oleh supir GoJek, karena dari rating inilah supir Gojek akan
mendapatkan bonus bulanan. 1.4 Review driver. My Wallet Fitur ini memudahkan penumpang
dalam pembayaran, karena tidak memerlukan uang cash. Untuk penumpang yang baru pertama
kali ingin menggunakan, Go-Jek memberikan kode voucher senilai Rp. 50.000.untuk pengisian
ulang penumpang dapat mentransfer uang melalui Bank yang sudah ditentukan. (Tasya, 2017)
6. KUIS 9
Langkah-langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi untuk
membangun dan mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan.
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masing-
masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari
pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi
pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana
stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang. Masukan (input) utama
yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup: • Kebutuhan stratejik organisasi • Aspek legal
pendukung organisasi • Masukan kebutuhan dari pengguna Secara garis besar ada enam tahap
yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau model dalam melaksanakan aktivitas
pengembangan sistem informasi, yaitu: perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi,
dan pascaimplementasi. 1. Tahap Perencanaan Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan
sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut
dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang
sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan
pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15
tingkat. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup: Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas
dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam
pengembangan ini dan unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan
awal besarnya sumber daya yang diperlukan. Dapat mengidentifikasi wilayah/area
permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu
kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal. Dapat mengatur urutan
kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang
diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan
prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat
pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal. 2. Tahap Analisis Ada dua aspek yang menjadi
fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis
mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah
untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di
organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan
berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan
implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem b. Mengorganisasikan tim proyek c. Mendefinisikan
kebutuhan informasi d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem e. Menyiapkan usulan rancangan
sistem f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem Keluaran dari proses
analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis
7. penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario
pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan
alternatif solusi yang direkomendasikan. 3. Tahap Perancangan (Desain) Pada tahap ini, tim
teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan
komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan
teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer,
teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan
bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan
perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: standard operating
procedures (SOP), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM,
dan sebagainya. Langkah-langkah tahap rancangan sistem mencakup: a. Menyiapkan detail
rancangan sistem b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang banun sistem c.
Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem d. Memilih konfigurasi terbaik e.
Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi f. Menyetujui atau menolak aplikasi sistem 4. Tahap
Pembangunan Fisik/Konstruksi Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau
pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang
punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus
diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail. Dari
semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan
sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian
terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber
daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan. 5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi
sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-
hal sebagai berikut: a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi b. Mengumumkan
rencana implementasi c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak d. Menyiapkan
database e. Menyiapkan fasilitas fisik f. Memberikan pelatihan dan workshop g. Menyiapkan
saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem) h. Penggunaan sistem baru Pemberian pelatihan
(training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi
dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk
menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh
jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik
di masa-masa mendatang. 6. Tahap Pasca Implementasi Pengembangan sistem informasi
biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang
harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang
dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di
8. kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak
akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari
kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi
yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk
menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif
manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil
atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan
dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis. Bagaimana prototyping dapat digunakan
sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem bagi end
users dan bagi para spesialis sistem informasi. Ada dua macam prototype yaitu : 1. Tipe pertama,
prototype yang nantinya akan dikembangkan menjadi system operasional, bentuk ini sering
disebut sebagai evolutionary protoyipe. 2. Tipe kedua, prototype yang hanya akan menjadi cetak
biru (blue print) dari system yang dikembangkan, bentuk ini sering disebut sebagai throwaway
prototype. Manfaat digunakannya prototype adalah membuat pengembang system dan pemakai
(user) mempunyai ide tentang bagaimana bentuk akhir dari system akan bekerja. Adapun
kegiatan menghasilkan prototype disebut juga dengan prototyping. Prototyping merupakan
proses pengembangan suatu prototip secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan
ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh. Proses membangun sistem ini
yaitu dengan membuat prototype atau model awal, mencobanya , meningkatkannya dan
mencobanya lagi dan meningkatkannya dan seterusnya sampai didapatnya sistem yang lengkap
disebut dengan proses iteratif (iterative process) dari pengembangan sistem. Hal yang positif
baik bagi user maupun pengembang system seringkali sangat menyukai prototyping karena : 1.
Terjadi peningkatan kumunikasi antara user dengan pengembang system 2. Analis system dapat
bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user 3. Peningkatan peran user pada
pengembangan system 4. System dapat dikembangkan lebih cepat 5. Tahap implementasi
menjadi lebih mudah, karena user sudah mengenali apa yang dapat dihasilkan oleh system yang
dikembangkan. Hal-hal negatif yang terdapat dalam pemenfaatan prototyping antara lain : 1.
Keinginan untuk cepat selesai, seringkali mengabaikan definisi masalah, evaluasi maupun
dokumentasi yang baik 2. User bisa berharap terlalu banyak dari system yang sedang
dikembangkan 3. Prototype (tipe yang pertama) seringkali bekerja tidak efisien. Ciri-ciri
prototype yang baik adalah : 1. Beresiko tinggi. Problemnya tidak terstruktur dengan baik,
perubahan-perubahan sering terjadi sepanjang waktu, dan kebutuhan datanya tidak tentu. 2.
Dialog User – Komputer. Tampilan layar sebagai sarana interaksi antara user dengan computer.
3. Banyak User. Kesepakatan untuk rancangan rinci sulit diperoleh tanpa ebuah bentuk yang
dapat diperlihatkan kepada user. 4. Ingin cepat selesai. User ingin segera melihat bagimana
system bekerja 5. SIngkat. Sistem hanya dipakai untuk jangka waktu yang singkat saja. 6.
Inovatif. Sistem adalah sesuatu yang sangat inovatif, me-manfaatkan teknologi perangkat keras
maupun perangkat lunak yang canggih (terbaru). 7. Berubah-ubah. Sistem memahami apa yang
diinginkan oleh user Aplikasi yang tidak mempunyai cirri-ciri seperti diatas, umumnya dapat
dikembangkan dengan Daur Hidup Pengangmabnag Sistem Tradisional (klasik).