SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KAJIAN KUALITAS AIR
PADA BUDIDAYA UDANG
VANAME
(Litopenaeus vannamei)
DENGAN SISTEM
PERGILIRAN PAKAN DI
TAMBAK INTENSIF
Oleh :
HOLIDI, A.md
NIM : ………………..
UNIVERSITAS ……………….
Pendahuluan
 Di Indonesia, udang putih (Litopenaeus vannamei), diintroduksi dan dibudidayakan mulai
tahun 2000-an dan masuknya udang putih ini telah menggairahkan kembali usaha
pertambakan Indonesia karena udang ini mempunyai keunggulan komparatif dibanding
spesis jenis lainnya, antara lain: sintasan tinggi, ketersediaan benur yang berkualitas,
kepadatan tebar tinggi, tahan penyakit dan konversi pakan rendah (Anonim, 2003; Poernomo,
2004).
 Teknologi budidaya tambak udang secara umum memerlukan lingkungan yang baik dan
dapat memenuhi persyaratan fisik, kimia, dan biologi komoditas yang dibudidaya (Chopin
et al., 2001 dan Neori et al., 2004). Menurut Boyd (1990), bahwa budidaya udang intensif dengan
jumlah pakan yang cukup tinggi berdampak pada meningkatnya limbah budidaya yang berasal
dari sisa pakan, feces dan metabolit udang dan bila dibuang ke luar akan mengotori lingkungan
sehingga dapat mencemari lingkungan budidaya di sekitarnya.
 Untuk mengurangi limbah budidaya udang intensif diperlukan teknologi yang dapat
mengurangi atau mendegradasi sisa pakan secara efektif sehingga senyawa toksik
terutama bahan organik dan NH4
+ dan NO2
- salah satu upaya tersebut adalah dengan
menambahkan sumber C tersedia (Pantjara, 2008) dan pengembangan bakteri probiotik atau
bioflok (Irianto &Austin, 2002).
 Pergiliran pakan yaitu pakan yang berprotein tinggi digilir dengan pakan berprotein rendah
karena nilai protein yang terkandung dalam pakan merupakan salah satu komponen pakan yang
paling mahal.
HOLIDI, A.md
Tujuan
 Pengurangan proporsi protein pada pakan tanpa
mengurangi laju pertumbuhan pada spesies yang
dibudidayakan dapat berpengaruh pada berkurangnya
efesiensi biaya produksi sehingga margin pendapatan
yang didapat dari penjualan akan semakin tinggi.
 Tujuan dari Teknik Budidaya ini, yaitu dinamika
beberapa parameter kualitas air dan presentase
pertumbuhan pada budidaya udang vaname
(Litopenaeus vannamei) ditambak dengan sistem
pergiliran pemberian pakan dengan tingkat protein
yang berbeda.
HOLIDI, A.md
Bahan dan Metode
 Penelitian ini dilaksanakan di tambak percobaan Punaga, Balai Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya
Air Payau, Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan, dengan menggunakan 1 petak tambak berukuran 4000 m2
Desain kontruksi tambak, dan
lokasi pola titik pengambilan
sampel air
 Hewan uji adalah udang vaname ditebar dengan kepadatan 150 ekor/m2
 Perlakuan pergiliran pakan: 2 hari protein rendah dan 1 hari protein tinggi
 Perlakuan ditambahkan probiotik sebanyak 5-10 ppm/minggu
 Pola pemberian pakan protein tinggi diberikan selama umur pemeliharaan satu bulan (sampai hari ke 30) dan masuk pada
bulan ke dua dilakukan pergiliran pakan protein rendah dan protein tinggi. Jenis pakan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pakan komersil (pelet).
 Pemberian pakan dengan frekuensi 2 - 6 kali, selama 24 jam. Waktu pemeliharaan diperkirakan selama 90 hari.
HOLIDI, A.md
 Peubah yang diamati selama pemeliharaan meliputi pertumbuhan udang
yang dimonitor setiap dua minggu dengan cara menimbang udang
menggunakan timbangan elektronik yang mempunyai ketelitian 0,1 g.
Sedangkan presentase pertumbuhan dihitung pada akhir penelitian.
 Parameter kualitas air yang diamati meliputi pH, suhu, salinitas, oksigen
terlarut dan kecerahan dimonitor langsung di lapangan, sedangkan untuk
parameter amoniak, nitrit, nitrat dan fosfat diambil contoh airnya untuk
dianalisis dilaboratorium dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS.
 Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan bantuan grafik.
HOLIDI, A.md
HASIL DAN BAHASAN
 Kualitas air pada budidaya udang vaname (Litopenaeus
vannamei) sistem pergiliran pakan dengan tingkat protein yang
berbeda yang meliputi kondisi salinitas, suhu, pH, oksigen terlarut
dan kecerahan
Nilai rata-rata salinitas, suhu, pH, kecerahan dan oksigen
HOLIDI, A.md
Suhu
 Suhu Hasil pengamatan terhadap peubah kualitas air yang di
peroleh rata-rata 26,79 oC.
 Suhu sangat berpengaruh terhadap komsumsi oksigen,
pertumbuhan, sintasan udang dalam lingkungan budidaya
perairan.
 Nilai suhu yang didapatkan dalam penelitian ini masih dalam
kategori yang optimal dalam pertumbuhan dan sintasan
udang.
 keberhasilan dalam budidaya udang suhu berkisar antara 20-
30 oC.
HOLIDI, A.md
pH
 Hasil pengamatan pH selama penelitian rata-rata 7,80.
Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa pH air
ditambak dalam budidaya udang vaname tersebut cukup
optimal.
 Untuk standar budidaya udang vaname berkisar 7,5-8,5
 Untuk menaikkan nilai pH di tambak biasanya deberikan
kapur dolomit pada bagian dalam pematang tambak.
HOLIDI, A.md
Kecerahan
 Nilai kecerahan yang diperoleh selama penelitan rata-rata 19,57 %.
 Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh waktu pengukuran, padatan tersuspensi, keadaan
cuaca, kekeruhan dan ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Rendahnya nilai
kecerahan yang di peroleh selama pengukuran berpengaruh terhadap proses fotosintesis di
dalam tambak.
 Oksigen merupakan parameter kualitas air yang berperang langsung dalam proses
metabolisme biota air khususnya udang.
 Ketersediaan oksigen terlarut dalam badan air sebagai faktor dalam mendukung
pertumbuhan, perkembanagan dan kehidupan udang. Hasil pengukuran kandungan oksigen
terlarut pada budidaya udang vaname selama penelitian rata-rata 3,55 mg/L.
HOLIDI, A.md
Oksigen
Amonia (NH3)
 Sumber utama amonia dalam tambak merupakan timbunan bahan organik dari sisa
pakan dan plankton yang mati.
 Kadar protein pada pakan sangat mendukung akumulasi organik-N di tambak dan
selanjutnya menjadi amonia setelah mengalami proses amonifikasi.
 Selama penelitian kandungan amonia yang tertinggi pada hari ke 30 yaitu 1,2930
mg/L dan mengalami penurunan sampai akhir penelitian. Kandungan amonia yang
terendah pada hari ke 75.
 Amonia merupakan anorganik-N terpenting yang harus diketahui kadarnya di
lingkungan perairan atau tambak. Senyawa ini beracun bagi organisme pada kadar
relatif rendah.
 Sumber utama amonia dalam tambak adalah ekskresi dari udang atau ikan maupun
timbunan bahan organik dari sisa pakan dan plankton yang mati. Udang yang
menggunakan protein sebagai sumber energi menghasilkan amonia dalam
metabolisme. Kadar protein pada pakan sangat mendukung akumulasi organik-N
ditambak dan selanjutnya menjadi amonia setelah mengalami proses amonifikasi.
HOLIDI, A.md
Nitrit(NO2)
 Kandungan nitrit pada awal penelitian berkisar 0,0682 mg/L dan pada hari ke 45 mengalami peningkatan yang cukup
drastis yaitu dari 0,8868 mg/L menjadi 3,9035 mg/L
 Pada hari ke 45 tingginya nilai kandungan nitrit disebabkan dengan pemberian protein tinggi umur 30 hari pemeliharaa
 Pola pemberian pakan protein tinggi diberikan selama umur pemeliharaan satu bulan (sampai hari ke 30) dan masuk
pada bulan ke dua dilakukan pergiliran pakan protein rendah dan protein tinggi. Pada hari ke 75 peningkatan
kandungan nitrit yaitu 5, 0275 mg/L. Setelah akhir penelitian kandungan nitrit turun berkisar 2,6545 mg/L.
 Kandungan nitrat selama penelitian mengalami peningkatan pada hari ke 45 yaitu sekitar 5,9135 mg/L ; hari ke 75
berkisar 5,000 mg/L sampai akhir penelitian berkisar 5,5248 mg/L.
 Peningkatan nilai kandungan nitrat seiring dengan pemberian pakan dengan protein tinggi.
 Kandungan nitrat merupakan salah satu bentuk nitrogen yang penting dalam perairan untuk budidaya, karena dapat
dimanfaatkan oleh plankton
 Kandungan nitrat dalam petak tambak cenderung meningkat seiring dengan waktu pemeliharaan.
 Nitrat adalah nutrien utama bagi pertumbuhan
 Konsentrasi nitrat yang tinggi dalam perairan akan menstimulasikan pertumbuhan serta perkembangan organisme di
perairan apabila didukung oleh ketersediaan nutrien (Alaerst & Sartika, 1987).
HOLIDI, A.md
Nitrat (NO3)
Fosfat (PO4)
 Kandungan posfat yang terendah pada hari ke 15 yaitu 0,2390 mg/L dan yang
tertinggi pada hari ke 60 berkisar 1,7989 mg/L.
 Ketersediaan unsur hara posfat dalam air erat kaitannya dengan kandungan
unsur hara posfat tanah.
 Fosfat merupakan senyawa yang terlarut di dalam badan air atau perairan
yang memiliki fungsi terhadap biota air misalnya pembentukan protein dan
proses fotosintesis.
 Posfat merupakan fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan
 Bentuk fosfor pada perairan alami pada umumnya merupakan produk dari
ionisasi asam ortoposfat.
HOLIDI, A.md
Pertumbuhan
 Pertumbuhan udang vaname selama penelitian memperlihatkan pertumbuhan yang semakin
meningkat yaitu dari bobot awal 0,23gram/ekor meningkat 1,42 gram/ekor dan 3,59 gram/ekor
meningkat sampai 6,66 gram/ekor pada hari ke 45, dan 9,38 gram/ekor hari ke 60.
 Tingginya laju pertumbuhan sampai hari ke-45 yaitu dengan dilakukannya pemberian pakan
dengan protein tinggi selama pemeliharaa satu bulan kemudian memasuki bulan kedua digilir
dari protein tinggi dan protein rendah sampai pada akhir penelitian.
 Kecepatan laju pertumbuhan udang sangat dipengaruhi oleh kualitas air dan kuantitas pakan
yang diberikan serta kondisi lingkungan hidupnya. Apabila kondisi lingkungan baik dan pakan
yang diberikan berkualitas maka laju pertumbuhan udang akan lebih cepat.
 untuk meningkatkan efesiensi terhadap budidaya udang vaname yang perlu dilakukan yaitu
dengan menggunakan pakan yang berkualitas baik dan berprotein rendah (30% protein)
sehingga bisa mengurangi tingkat pencemaran/lebih ramah lingkungan, pengelolaan kualitas air
lebih mudah dan pertumbuhan akan lebih baik.
Grafik pertumbuhan udang vaname pada sistem pergiliran
pakan di tambak intensif
HOLIDI, A.md
Pertumbuhan
 Pertumbuhan udang vaname pada pergiliran pakan didapatkan persentase
tertinggi sampai terendah berturut-turut pada umur 30-45 hari yaitu25,54%
kemudian 45-60 hari 22,63%;15-30 hari yaitu 18,05%; 75-90 hari 12,02%;
60-75 yaitu 11,4% dan terendah 0-15 yakni 9,9%.
 Pertumbuhan optimal pada umur 30-45 hari tersebut didukung dengan
kondisi kualitas air dan nutriennya yang baik (nitrat 3,44 mg/L dan fosfat
0,84 mg/L), sehingga pada periode pertumbuhan tersebut sangat
memungkinkan untuk mensuplai pakan yang tepat bagi optimalisasi
pertumbuhan udang vaname tersebut.
 Pakan yang diberikan akan memacu pertumbuhan udang sehingga sisa-
sisa pakan yang tidak dimanfaatkan oleh udang dapat diminimalisir.
Persentase pertumbuhan pada udang vaname (Litopenaeus
vannamei) dengan sistem pergiliran pakan selama penelitian
HOLIDI, A.md
KESIMPULAN
 Kisaran kualitas air mendukung untuk pertumbuhan dan kehidupan
udang kecuali pada parameternnitrit mengalami peningkatan pada
hari ke 75 dan turun pada akhir penelitian.
 Kondisi kualitas air dan nutrien yang kondusif bagi pertumbuhan
udang tersebut sehingga pada umur 30-45 hari persentase
pertumbuhannya tertinggi yaitu 25,54% kemudian 45-60 hari
22,63%;15-30 hari yaitu 18,05%; 75-90 hari 12,02%; 60-75 hari yaitu
11,4% dan terendah 0-15 hari adalah 9,9%.
 Perlakuan pergiliran pakan pada pengamatan yang ke 42
memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada awal penelitian
sebelum pemberian pergiliran pakan yang berbeda.
HOLIDI, A.md
TERIMA KASIH
HOLIDI, A.md

More Related Content

Similar to KAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF.ppt

Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirSabarudin saba
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxAdinDin2
 
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatchery
Produksi Udang Sayur  Untuk Memberdayakan Backyard HatcheryProduksi Udang Sayur  Untuk Memberdayakan Backyard Hatchery
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatcherylisa ruliaty 631971
 
Pembenihan patin
Pembenihan patin Pembenihan patin
Pembenihan patin Tx_hendra
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Peper penggunaan parika yogyakarta 08
Peper penggunaan parika yogyakarta 08Peper penggunaan parika yogyakarta 08
Peper penggunaan parika yogyakarta 08suwoyo
 
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...lisa ruliaty 631971
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanBBAP takalar
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxAlamstaSuarjuniarta
 
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan
Mikroorganisme  penyebab kerusakan  pada ikanMikroorganisme  penyebab kerusakan  pada ikan
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikanDaniel Heintje Ndahawali
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiHanapi Suteja
 

Similar to KAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF.ppt (20)

7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
BAB I.pdf
BAB I.pdfBAB I.pdf
BAB I.pdf
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
Aplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batam
Aplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batamAplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batam
Aplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batam
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
 
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatchery
Produksi Udang Sayur  Untuk Memberdayakan Backyard HatcheryProduksi Udang Sayur  Untuk Memberdayakan Backyard Hatchery
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatchery
 
ppt body.pptx
ppt body.pptxppt body.pptx
ppt body.pptx
 
Pembenihan patin
Pembenihan patin Pembenihan patin
Pembenihan patin
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Siti maryam
Siti maryamSiti maryam
Siti maryam
 
Peper penggunaan parika yogyakarta 08
Peper penggunaan parika yogyakarta 08Peper penggunaan parika yogyakarta 08
Peper penggunaan parika yogyakarta 08
 
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA  RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
PENAMPILAN REPRODUKSI DAN KUALITAS LARVA RAJUNGAN DENGAN PEMBERIAN BIOMASS A...
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
 
Budidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan NilaBudidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan Nila
 
PENDEDERAN IKAN PATIN
PENDEDERAN IKAN PATINPENDEDERAN IKAN PATIN
PENDEDERAN IKAN PATIN
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan
Mikroorganisme  penyebab kerusakan  pada ikanMikroorganisme  penyebab kerusakan  pada ikan
Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

KAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF.ppt

  • 1. KAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF Oleh : HOLIDI, A.md NIM : ……………….. UNIVERSITAS ……………….
  • 2. Pendahuluan  Di Indonesia, udang putih (Litopenaeus vannamei), diintroduksi dan dibudidayakan mulai tahun 2000-an dan masuknya udang putih ini telah menggairahkan kembali usaha pertambakan Indonesia karena udang ini mempunyai keunggulan komparatif dibanding spesis jenis lainnya, antara lain: sintasan tinggi, ketersediaan benur yang berkualitas, kepadatan tebar tinggi, tahan penyakit dan konversi pakan rendah (Anonim, 2003; Poernomo, 2004).  Teknologi budidaya tambak udang secara umum memerlukan lingkungan yang baik dan dapat memenuhi persyaratan fisik, kimia, dan biologi komoditas yang dibudidaya (Chopin et al., 2001 dan Neori et al., 2004). Menurut Boyd (1990), bahwa budidaya udang intensif dengan jumlah pakan yang cukup tinggi berdampak pada meningkatnya limbah budidaya yang berasal dari sisa pakan, feces dan metabolit udang dan bila dibuang ke luar akan mengotori lingkungan sehingga dapat mencemari lingkungan budidaya di sekitarnya.  Untuk mengurangi limbah budidaya udang intensif diperlukan teknologi yang dapat mengurangi atau mendegradasi sisa pakan secara efektif sehingga senyawa toksik terutama bahan organik dan NH4 + dan NO2 - salah satu upaya tersebut adalah dengan menambahkan sumber C tersedia (Pantjara, 2008) dan pengembangan bakteri probiotik atau bioflok (Irianto &Austin, 2002).  Pergiliran pakan yaitu pakan yang berprotein tinggi digilir dengan pakan berprotein rendah karena nilai protein yang terkandung dalam pakan merupakan salah satu komponen pakan yang paling mahal. HOLIDI, A.md
  • 3. Tujuan  Pengurangan proporsi protein pada pakan tanpa mengurangi laju pertumbuhan pada spesies yang dibudidayakan dapat berpengaruh pada berkurangnya efesiensi biaya produksi sehingga margin pendapatan yang didapat dari penjualan akan semakin tinggi.  Tujuan dari Teknik Budidaya ini, yaitu dinamika beberapa parameter kualitas air dan presentase pertumbuhan pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) ditambak dengan sistem pergiliran pemberian pakan dengan tingkat protein yang berbeda. HOLIDI, A.md
  • 4. Bahan dan Metode  Penelitian ini dilaksanakan di tambak percobaan Punaga, Balai Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau, Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan, dengan menggunakan 1 petak tambak berukuran 4000 m2 Desain kontruksi tambak, dan lokasi pola titik pengambilan sampel air  Hewan uji adalah udang vaname ditebar dengan kepadatan 150 ekor/m2  Perlakuan pergiliran pakan: 2 hari protein rendah dan 1 hari protein tinggi  Perlakuan ditambahkan probiotik sebanyak 5-10 ppm/minggu  Pola pemberian pakan protein tinggi diberikan selama umur pemeliharaan satu bulan (sampai hari ke 30) dan masuk pada bulan ke dua dilakukan pergiliran pakan protein rendah dan protein tinggi. Jenis pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersil (pelet).  Pemberian pakan dengan frekuensi 2 - 6 kali, selama 24 jam. Waktu pemeliharaan diperkirakan selama 90 hari. HOLIDI, A.md
  • 5.  Peubah yang diamati selama pemeliharaan meliputi pertumbuhan udang yang dimonitor setiap dua minggu dengan cara menimbang udang menggunakan timbangan elektronik yang mempunyai ketelitian 0,1 g. Sedangkan presentase pertumbuhan dihitung pada akhir penelitian.  Parameter kualitas air yang diamati meliputi pH, suhu, salinitas, oksigen terlarut dan kecerahan dimonitor langsung di lapangan, sedangkan untuk parameter amoniak, nitrit, nitrat dan fosfat diambil contoh airnya untuk dianalisis dilaboratorium dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS.  Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan bantuan grafik. HOLIDI, A.md
  • 6. HASIL DAN BAHASAN  Kualitas air pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) sistem pergiliran pakan dengan tingkat protein yang berbeda yang meliputi kondisi salinitas, suhu, pH, oksigen terlarut dan kecerahan Nilai rata-rata salinitas, suhu, pH, kecerahan dan oksigen HOLIDI, A.md
  • 7. Suhu  Suhu Hasil pengamatan terhadap peubah kualitas air yang di peroleh rata-rata 26,79 oC.  Suhu sangat berpengaruh terhadap komsumsi oksigen, pertumbuhan, sintasan udang dalam lingkungan budidaya perairan.  Nilai suhu yang didapatkan dalam penelitian ini masih dalam kategori yang optimal dalam pertumbuhan dan sintasan udang.  keberhasilan dalam budidaya udang suhu berkisar antara 20- 30 oC. HOLIDI, A.md
  • 8. pH  Hasil pengamatan pH selama penelitian rata-rata 7,80. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa pH air ditambak dalam budidaya udang vaname tersebut cukup optimal.  Untuk standar budidaya udang vaname berkisar 7,5-8,5  Untuk menaikkan nilai pH di tambak biasanya deberikan kapur dolomit pada bagian dalam pematang tambak. HOLIDI, A.md
  • 9. Kecerahan  Nilai kecerahan yang diperoleh selama penelitan rata-rata 19,57 %.  Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh waktu pengukuran, padatan tersuspensi, keadaan cuaca, kekeruhan dan ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Rendahnya nilai kecerahan yang di peroleh selama pengukuran berpengaruh terhadap proses fotosintesis di dalam tambak.  Oksigen merupakan parameter kualitas air yang berperang langsung dalam proses metabolisme biota air khususnya udang.  Ketersediaan oksigen terlarut dalam badan air sebagai faktor dalam mendukung pertumbuhan, perkembanagan dan kehidupan udang. Hasil pengukuran kandungan oksigen terlarut pada budidaya udang vaname selama penelitian rata-rata 3,55 mg/L. HOLIDI, A.md Oksigen
  • 10. Amonia (NH3)  Sumber utama amonia dalam tambak merupakan timbunan bahan organik dari sisa pakan dan plankton yang mati.  Kadar protein pada pakan sangat mendukung akumulasi organik-N di tambak dan selanjutnya menjadi amonia setelah mengalami proses amonifikasi.  Selama penelitian kandungan amonia yang tertinggi pada hari ke 30 yaitu 1,2930 mg/L dan mengalami penurunan sampai akhir penelitian. Kandungan amonia yang terendah pada hari ke 75.  Amonia merupakan anorganik-N terpenting yang harus diketahui kadarnya di lingkungan perairan atau tambak. Senyawa ini beracun bagi organisme pada kadar relatif rendah.  Sumber utama amonia dalam tambak adalah ekskresi dari udang atau ikan maupun timbunan bahan organik dari sisa pakan dan plankton yang mati. Udang yang menggunakan protein sebagai sumber energi menghasilkan amonia dalam metabolisme. Kadar protein pada pakan sangat mendukung akumulasi organik-N ditambak dan selanjutnya menjadi amonia setelah mengalami proses amonifikasi. HOLIDI, A.md
  • 11. Nitrit(NO2)  Kandungan nitrit pada awal penelitian berkisar 0,0682 mg/L dan pada hari ke 45 mengalami peningkatan yang cukup drastis yaitu dari 0,8868 mg/L menjadi 3,9035 mg/L  Pada hari ke 45 tingginya nilai kandungan nitrit disebabkan dengan pemberian protein tinggi umur 30 hari pemeliharaa  Pola pemberian pakan protein tinggi diberikan selama umur pemeliharaan satu bulan (sampai hari ke 30) dan masuk pada bulan ke dua dilakukan pergiliran pakan protein rendah dan protein tinggi. Pada hari ke 75 peningkatan kandungan nitrit yaitu 5, 0275 mg/L. Setelah akhir penelitian kandungan nitrit turun berkisar 2,6545 mg/L.  Kandungan nitrat selama penelitian mengalami peningkatan pada hari ke 45 yaitu sekitar 5,9135 mg/L ; hari ke 75 berkisar 5,000 mg/L sampai akhir penelitian berkisar 5,5248 mg/L.  Peningkatan nilai kandungan nitrat seiring dengan pemberian pakan dengan protein tinggi.  Kandungan nitrat merupakan salah satu bentuk nitrogen yang penting dalam perairan untuk budidaya, karena dapat dimanfaatkan oleh plankton  Kandungan nitrat dalam petak tambak cenderung meningkat seiring dengan waktu pemeliharaan.  Nitrat adalah nutrien utama bagi pertumbuhan  Konsentrasi nitrat yang tinggi dalam perairan akan menstimulasikan pertumbuhan serta perkembangan organisme di perairan apabila didukung oleh ketersediaan nutrien (Alaerst & Sartika, 1987). HOLIDI, A.md Nitrat (NO3)
  • 12. Fosfat (PO4)  Kandungan posfat yang terendah pada hari ke 15 yaitu 0,2390 mg/L dan yang tertinggi pada hari ke 60 berkisar 1,7989 mg/L.  Ketersediaan unsur hara posfat dalam air erat kaitannya dengan kandungan unsur hara posfat tanah.  Fosfat merupakan senyawa yang terlarut di dalam badan air atau perairan yang memiliki fungsi terhadap biota air misalnya pembentukan protein dan proses fotosintesis.  Posfat merupakan fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan  Bentuk fosfor pada perairan alami pada umumnya merupakan produk dari ionisasi asam ortoposfat. HOLIDI, A.md
  • 13. Pertumbuhan  Pertumbuhan udang vaname selama penelitian memperlihatkan pertumbuhan yang semakin meningkat yaitu dari bobot awal 0,23gram/ekor meningkat 1,42 gram/ekor dan 3,59 gram/ekor meningkat sampai 6,66 gram/ekor pada hari ke 45, dan 9,38 gram/ekor hari ke 60.  Tingginya laju pertumbuhan sampai hari ke-45 yaitu dengan dilakukannya pemberian pakan dengan protein tinggi selama pemeliharaa satu bulan kemudian memasuki bulan kedua digilir dari protein tinggi dan protein rendah sampai pada akhir penelitian.  Kecepatan laju pertumbuhan udang sangat dipengaruhi oleh kualitas air dan kuantitas pakan yang diberikan serta kondisi lingkungan hidupnya. Apabila kondisi lingkungan baik dan pakan yang diberikan berkualitas maka laju pertumbuhan udang akan lebih cepat.  untuk meningkatkan efesiensi terhadap budidaya udang vaname yang perlu dilakukan yaitu dengan menggunakan pakan yang berkualitas baik dan berprotein rendah (30% protein) sehingga bisa mengurangi tingkat pencemaran/lebih ramah lingkungan, pengelolaan kualitas air lebih mudah dan pertumbuhan akan lebih baik. Grafik pertumbuhan udang vaname pada sistem pergiliran pakan di tambak intensif HOLIDI, A.md
  • 14. Pertumbuhan  Pertumbuhan udang vaname pada pergiliran pakan didapatkan persentase tertinggi sampai terendah berturut-turut pada umur 30-45 hari yaitu25,54% kemudian 45-60 hari 22,63%;15-30 hari yaitu 18,05%; 75-90 hari 12,02%; 60-75 yaitu 11,4% dan terendah 0-15 yakni 9,9%.  Pertumbuhan optimal pada umur 30-45 hari tersebut didukung dengan kondisi kualitas air dan nutriennya yang baik (nitrat 3,44 mg/L dan fosfat 0,84 mg/L), sehingga pada periode pertumbuhan tersebut sangat memungkinkan untuk mensuplai pakan yang tepat bagi optimalisasi pertumbuhan udang vaname tersebut.  Pakan yang diberikan akan memacu pertumbuhan udang sehingga sisa- sisa pakan yang tidak dimanfaatkan oleh udang dapat diminimalisir. Persentase pertumbuhan pada udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan sistem pergiliran pakan selama penelitian HOLIDI, A.md
  • 15. KESIMPULAN  Kisaran kualitas air mendukung untuk pertumbuhan dan kehidupan udang kecuali pada parameternnitrit mengalami peningkatan pada hari ke 75 dan turun pada akhir penelitian.  Kondisi kualitas air dan nutrien yang kondusif bagi pertumbuhan udang tersebut sehingga pada umur 30-45 hari persentase pertumbuhannya tertinggi yaitu 25,54% kemudian 45-60 hari 22,63%;15-30 hari yaitu 18,05%; 75-90 hari 12,02%; 60-75 hari yaitu 11,4% dan terendah 0-15 hari adalah 9,9%.  Perlakuan pergiliran pakan pada pengamatan yang ke 42 memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada awal penelitian sebelum pemberian pergiliran pakan yang berbeda. HOLIDI, A.md