Karya tulis ilmiah memberikan paparan tentang peran pemuda dalam keluarga , sekolah,masyarakat dan negara. namun ternyata pemuda saat ini banyak sekali kita temukan menggunakan obat-obatan terlarang untuk kesenangan. dalam makalah ini dipaparkan bagaimana proses ketergantungan pemuda terhadap narkoba, dampak dari penggunaan narkoba oleh pemuda, dan upaya untuk mengatasi masalah narkoba tersebut.
Karya tulis ilmiah memberikan paparan tentang peran pemuda dalam keluarga , sekolah,masyarakat dan negara. namun ternyata pemuda saat ini banyak sekali kita temukan menggunakan obat-obatan terlarang untuk kesenangan. dalam makalah ini dipaparkan bagaimana proses ketergantungan pemuda terhadap narkoba, dampak dari penggunaan narkoba oleh pemuda, dan upaya untuk mengatasi masalah narkoba tersebut.
Penjelasan tentang Bagaimana memanagemen laboratorium dalam konsep sehari-hari. Karena sering sekali kita tidak menerapkan peraturan yang harusnya dilaksanakan untuk memberikan keselamatan bagi kita sebagai praktikan,
2. FX Bahariwan Kilapong
S1 Kimia, FMIPA
Universitas padjadjaran, Bandung
Berkeluarga dengan dua anak
Pengalaman 1992 - 2017
Bekerja sebagai QEHS manager di
berbagai perusahaan farmasi dan
kimia :
Boehringer Mannheim, Nu Farm
Indonesia, Dystar Colours
Indonesia, Fosroc Indonesia,
Hutsman Indonesia, Merck Sharp
Dohme Indonesia, BASF Indonesia
Asosiasi profesional yang pernah
diikuti:
AK3 Kimia Indonesia,
AK3 Indonesia,
RCI Indonesia
Pengalaman 2004 – saat ini.
Free consultant untuk QSHE dan
Process Safety management (PSM)
Pengalaman mengajar 2005 – saat ini
Praktisi untuk AK3 Kimia, Confine
space, SMK3, dan AK3 Umum.
K3 laboratorium, K3 Bahan Kimia
Berbahaya, Risk Asessment, HAZOP,
PHA, PSM, Labeling, GHS, Audit dan
Berbagai topik keselamatan kerja
Contact:
HP: 081282784172
11/2/2020 FX Bahariwan K
2
3. PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai hazard
communication sesuai
dengan peraturan GHS
Tujuan
Peserta mampu melakukan
identifikasi bahaya dan
memberikan label, membaca
SDS untuk bahan kimia
berbahaya sesuai dengan GHS
dan peraturan pemerintah
Manfaat
4. DEFINISI PELABELAN
Pemberian tanda / label berupa gambar /
simbol, huruf / tulisan, kombinasi keduanya
atau bentuk pernyataan lain yang disertakan
pada bahan kimia, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan bahan berbahaya, sebagai
keterangan atau penjelasan yang berisi :
Nama sediaan atau nama dagang
Nama bahan aktif
Isi / berat netto
Kalimat peringatan dan tanda atau simbol
bahaya,
Petunjuk pertolongan pertama pada
kecelakaan.
FX Bahariwan K 4
5. United Nations Recommendations for
Transportation Dangerous Goods.
GHS
Sistem pelabelan bahan kimia
berbahaya yang digunakan untuk
Transportasi dari suatu tempat ke
tempat lainnya
Globally Harmonize
System
Sistem pelabelan untuk semua bahan kimia
yang tidak bergerak atau di tempat
Suatu sistem komunikasi internasional
untuk mengharmonsasikan klasifikasi
bahaya dan label bahaya bahan kimia.
UNRTDG
7. Globally Harmonize System
Peraturan tentang GHS:
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 87 / M-
IND/PER/9/2009 tentang Si’stem Harmonisasi
Global Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia.
Peraturan dirjen industri dan agro kimia no 21 /
IAK / PER / 4 / 2010 tentang petunjuk teknis
penerapan GHS pada bahan kimia
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 23/M-
IND/PER/4/2013 tentang Penerapan GHS.
Peraturan Dirjen Basis Industri manufaktur
nomor 04/BIM/ PER/1/2014 tentang petunjuk
teknis dan petunjuk pengawasan sistem GHS
pada bahan kimia
FX Bahariwan K 7
9. Bahaya Fisika
2.1. Eksplosive
2.2. Gas mudah terbakar
2.3. Aerosol
2.4. Gas Oksidator
2.5. Gas bertekanan
2.6. Cairan mudah terbakar
2.7. Padatan mudah terbakar
2.8. Bahan atau campuran yang dapat bereaksi sendiri
2.9. Cairan pirophorik
2.10. Padatan Piroporik
2.11. Bahan / campuran yang mudah terbakar sendiri.
2.12. Bahan / campuran yg bila bereaksi dengan air
menghasilkan gas mudah meledak
2.13. Cairan pengoksidasi
2.14. Padatan pengoksidasi
2.15. Peroksida organik
2.16. Korosif terhadap logam
2.17. Desentized explosive
FX Bahariwan K 9
10. Bahaya Kesehatan
1. Toksisitas akut
2. Korosif / Iritasi kulit
3. Kerusakan serius pada mata / iritasi
mata
4. Sensitisasi pada kulit / pernafasan
5. Mutagenitas Sel
6. Karsinogenitas
7. Toksisitas sistem reproduksi
8. Toksisitas sistemik terhadap organ
sasaran – paparan tunggal
9. Toksisitas sistemik terhadap organ
sasaran – paparan berulang
10. Bahaya Aspirasi
FX Bahariwan K 10
12. ENAM ELEMEN / UNSUR PENTING LABEL GHS
1. Identitas produk
5. Identitas pemasok
2. Kata sinyal /
Signal Word
3. Pernyataan bahaya
(Hazard Statement)
6. Simbol bahaya /
Piktogram
4. Pernyataan kehati-hatian
(Precaution Statement)
Label terdiri atas unsur
(Permenprin 23/2013 Pasal 5 ayat 2)
16. 2. Kata peringatan
(signal word)
Bahaya
Danger
Awas
Warning
Tingkat bahaya
Ada 2 tingkatan bahaya yang merupakan tingkat bahaya relative.
Bahaya lebih tinggi dari awas
Sudah ada terjemahannya
18. 3. Pernyataan Bahaya
Kode pernyataan bahaya:
H pernataan bahya dengan
Tiga digit XXX
2XX = Bahaya Fisika
3XX = Kesehatan
4XX = Lingkungan
Lihat Annex 3
H301 beracun
jika tertelan
H pernyataan bahaya
X / 1-3 = grouping
2 Bahaya fisik
3 Bahaya kesehatan
4 bahaya lingkungan
XX / 01
Nomor dalam group
berdasarkan sifat intrinsik
FX Bahariwan K 18
22. 4. Pernyataan Kehati - hatian
Kode untuk Pernyataan
kehati - hatian:
Terdiri atas 3 digit dengan
huruf awal P XXX:
1XX = General
2XX = Prevention
3XX = Response
4XX = Storage
5XX = Disposal
Lihat Annex 3
P103 Baca instruksi
sebelum digunakan
P Pernyataan kehati hatian
X / 1-5 = grouping
1 Umum
2 Pencegahan
3 Penangulangan
4 Penyimpanan
5 pembuangan
XX / 01
Nomor dalam group
FX Bahariwan K 22
27. Persyaratan Pemasangan dan Penulisan Label
Jelas terlihat
Tidak mudah
lepas dari
kemasannya;
Ukuran huruf dan
piktogram proporsional;
Mudah terbaca.
Tidak mudah rusak
Tidak mudah pudar karena
pengaruh sinar matahari,
udara, air dan lainnya.
Tidak
mudah
lepas
dari
kemasannya;
Tidak
mudah
rusak
Label wajib menggunakan Bahasa Indonesia
bisa dengan Bahasa internasional
(Permenprin 23/2013 Pasal 5 ayat 3)
30. 1. Bahan mudah meledak (Explosive)
Explosive with projection
hazard
Explosive with
predominanly a fire hazard
Extremely insentive
detonating articles
Very insentive
explosive; blasting
agents
Explosive with no
significant blast hazard
Explosive with mass
explosive hazard
`Adalah bahan (padat, cair, gas atau campurannya) yg pada suhu dan tekanan standard 25C, 760
mmHg dapat meledak / melalui reaksi kimia / fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu &
tekanan tinggi yg dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
Contoh: Ammonium nitrat, Nitrogliserin, Trinitrotoluen (TNT), ammunisi, dinamit, nitrourea
31. S c i e n c e T e c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
2. Bahan Gas (gases)
2.1. Flamable gas 2.2. Non Flammable,
non toxic compresses gases
Gases toxic by
inhalation
32. 3. Bahan cair mudah meledak (Flamable liquid)
Flammable liquid misalnya:
Benzene, aseton, eter, heksan
Karbondisulfida, larutan
formaldehid
33. 4. Bahan padat mudah meledak, Bahan yang dapat
bereaksi spontan, Reaktif terhadap air.
01
Sulfur, phosporus merah dan film
nitroselulosa.
Azocarbamida, benzen sulfohidrazin dan
garam-garam diazonium
Serbuk gergaji, jerami dan kertas (tidak
dpt disatukan)
4.1. Flammable solid
02
Minyak biji rami untuk cat,
karbon, phosporus putih,
sampah kapas berminyak
4.2. Flammable
combustible material
03
Natrium, hidrida, karbit, nitrida,
Sodum Hidrosulfite
Dangerous when wet /
reaktif terhadap air
34. 5. Bahan oksidator dan peroksida organik
Bahan kimia yang tidak mudah terbakar akan
tetapi mudah terurai dan menghasilkan oksigen
yang dapat menyebabkan kebakaran
Perklorat, permanganat, nitrat, nitrit, hidrogen
peroksida pekat
5.1 Oksidator
Peroksida organik tidak boleh diangkut
dengan bahan mudah terbakar
Kereaktifan tinggi, mudah terurai,
explosive, sensitif thd gesekan dan
banyak yang dapat menimbulkan alergi
atau kerusakan mata
5.2 Peroksida Organik
35. 6. Bahan beracun
Dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia.
Dapat menyebabkan
kematian bila terserap ke
dalam tubuh (kontak kulit) ,
tertelan atau terhirup.
Sianida, arsenida, fosfit,
sulfida, merkuri, timbal,
kloroform toluidin, anilin,
nikotin, Cyanuric chloric,
Sodium nitrite, Hydroquinone,
maleic acid
6.1 Bahan beracun beracun
Limbah dari rumah sakit
6.2 Infectious substances
36. 7. Bahan beradio aktif
Adalah bahan kimia yang memiliki kemampuan
memancarkan sinar-sinar radioaktif dengan aktivitas jenis
lebih besar dari 0.002 microcurie / gram
Bahan beradio aktif
37. 8. Bahan korosif
Dapat mengakibatkan
kerusakan apabila terjadi
kontak dengan jaringan
hidup atau bahan lainnya
Menyebabkan iritasi
(terbakar) pada kulit
Menyebabkan pengkaratan
pada lempeng baja SAE
1020 dengan laju korosi
lebih besar dari 6.35
mm/thn dengan temperatur
pengujian 55C
8. Bahan beracun beracun
Mempunyai pH sama atau
kurang dari 2 untuk asam
dan pH lebih besar dari 12.5
untuk basa,
Asam – asam organik, basa,
anhidrida
8. Bahan beracun beracun
38. 9. Bahan berbahaya lainnya
9.1 Miscellaneous dangerous goods
Bahan magnetik berpengaruh terhadap
penerbangan.
PCB berpengaruh terhadap lingkungan
Es kering , asbestos
Berbahaya bagi lingkungan
Bahan berbahaya lainnya
40. Lembar Data Keselamatan Bahan
Definisi:
Lembar petunjuk yang berisi informasi
tentang sifat fisika, kimia dari bahan
berbahaya, jenis bahaya yang dapat
ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan
khusus yang berhubungan dengan keadaan
darurat dalam penanganan bahan kimia.
Nama Lain:
Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB/LDK)
Safety Data Sheet (SDS)
FX Bahariwan K 40
41. PENGGUNA LDKB
Tempat kerja
Konsumen
Kejadian Darurat
Transporters
Target utama adalah
end user
Di tempat kerja Tanggap Darurat
Konsumen
Transporter End user
11/2/2020 FX Bahariwan K 41
42. LDKB / SDS
Ditinjau secara berkala
Semua bahan kimia
memiliki LDKB
Pelatihan LBKB
Bahasa lokal setempat
Satuan Internasional
Pelatihan SDS
Ditinjau secara berkala
Bahasa setempat
Setiap bahan kimia memiliki LDKB
Menggunakan SI
11/2/2020 FX Bahariwan K 42
43. Penyimpanan LDKB
Mudah terlihat
Mudah didapat
Mudah dijangkau
Mudah di dapat
Mudah diakses
Mudah terlihat
Mudah terjangkau
Mudah diakses
Mudah didapat
11/2/2020 FX Bahariwan K 43
44. FORMAT LDKB / SDS
Identifikasi bahan kimia dan identitas pemasok/supplier
Identifikasi bahaya
Komposisi / informasi mengenai bahan baku dalam
produk
Tindakan pertolongan pertama
Tindakan pemadaman kebakaran
Tindakan pertolongan kecelakaan
Penanganan dan penyimpanan
Kontrol paparan / perlindungan diri
Sifat kimia dan fisika
Stabilitas dan reaktivitas
Informasi toksikologi
Informasi ekologi
Penanganan pembuangan
Informasi transportasi
Informasi regulasi
Informasi lain yang dianggap perlu
Safety Data Sheet : Regulation (EC) No 1907/2006
(REACH) Version: 3.5 / EN Revision date: 06.11.2017
FX Bahariwan K 44
45. 1. Identifikasi bahan kimia dan identitas
Pemasok / supplier
1. Identitas produk dengan GHS
2. Cara-cara identifikasi lain
misal nama dagang
3. Rekomendasi dan pembatasan
penggunaan bahan kimia
5. Nomor telepon keadaan darurat
4. Keterangan detail pemasok
Nama
Alamat
Nomor telepon / email
Identifikasi
bahan kimia
dan
identitas
Pemasok /
supplier
46. 2. Identifikasi bahaya
2.1. Klasifikasi GHS untuk campuran /
unsur dan informasi nasional atau
regional
2.2. Elemen label GHS:
Piktogram
Signal word
Pernyataan bahaya
Pernyataan kehati hatian
2.3. Bahaya lain yang tidak tergantung
pada klasifikasi / bahaya tidak dicakup
oleh GHS
Ledakan debu
VOC
Label tambahan
dll
47. 2. Identifikasi bahaya
2.1. Klasifikasi GHS
2.2. Bahaya GHS
Piktogram
Signal word
Hazard statemen (H Code)
Precaution statemen (P code)
2.3. Bahaya lainnya
FX Bahariwan K 47
48. 3. Komposisi / informasi
mengenai bahan baku dalam produk
Identitas zat kimia.
Nama umum, sinonim, dll.
Nomor CAS, EC, REACH
Cemaran dan zat additive
penstabil yang memberikan
kontribusi pada klasifikasi
zat.
3.1. Zat
Identitas dan konsentrasi
bahan kimia atau kisaran
konsentrasi dari semua
komponen bahan yang
termasuk kategori bahaya
dalam GHS dan berada di
atas level akhirnya.
3.2. Campuran
49. 4. P3K
4.2. Gejala / efek paling
penting, akut dan
kronis
Gejala
Efek
4.3. Perawatan medis
segera dan perawatan
khusus yang
dibutuhkan, jika perlu.
Catatan dokter
Treatment khusus
Pertolongan medis
Daftar antidote
Kontra indikasi
Prosedur
Dimana di dapat
4.1. Uraian tindakan yang diperlukan,
dibagi sesuai rute paparan yang
berbeda, yaitu apabila terhirup, kontak
dengan mata dan kulit, dan tertelan.
Informasi umum
Jika terdapat kecelakaan…
Pernafasan
Dibawa pada udara bersih
Terkena Mata
Dibilas dengan air 10 – 20 menit
Terkena Kulit
Dibilas selama 10 – 20 menit
Tertelan
Tergantung jenisnya
dimuntahkan / diencerkan
Perlindungan untuk petugas P3K
50. Yang sesuai
Yang tidak sesuai
Spray water jet, Foam, dry powder, CO2, pasir
yang boleh digunakan dan tidak boleh
digunakan
5.1. Media pemadaman
Adanya gas gas beracun yang muncul dari
bahan kimia misal CO2, SOX, NOX dll
5.2. Bahaya spesifik yang timbul dari bahan kimia
APD yang sesuai
LEL dan Flash point
Air buangan
NFPA
5.3. Tindakan pencegahan dan peralatan
pelindung diri khusus untuk petugas pemadam
kebakaran
5. KEBAKARAN
51. 6. Tumpahan / Spill
Tindakan pencegahan personal, peralatan
pelindung diri dan prosedur keadaan darurat
Paparan dari bahan kimia
Tindakan bagi personal emergensi / non
6.1.1. Alat Pelindung Diri
6.1.2. Prosedur Keadaan darurat
6.1
Tindakan pencegahan lingkungan
Air pembuangan
Limbah pembuangan
6.2
Material dan metoda untuk penanganan
dan pembersihan
Untuk isolasi / containment
Pembersihan
Informasi lainnya
6.3
6.4 Referensi ke bagian lainnya
52. 7. Penanganan dan penyimpanan
7.1. Tindakan pencegahan
untuk penanganan yang aman.
Perlindungan
Penanganan aman
Perlindungan kebakaran
Perlindungan terjadi debu
dan aerosol
Perlindungn lingkungan
Higiene umum
7.2. Kondisi-kondisi
penyimpanan yang aman
termasuk bahan bahan
yang tidak berkesesuaian
7.2.1. Persyaratan & kondisi
penyimpanan aman
7.2.2. Incompatibility / bahan
bahan yang tidak sesuai
7.2.3. Bahan kemasan yang
sesuai
7.2.4. Bahan kemasan yang
tidak sesuai
7.3. Hal yang spesifik untuk pengguna akhir
Rekomendasi dan penggunaan spesifik lainnya
53. 8. Pengontrolan pemaparan / perlindungan diri
8.1. Parameter kontrol yaitu nilai
batas paparan dalam
pekerjaan atau nilai-batas biologis
Nilai ambang batas
NAB rata-rata
Pajanan Singkat
diperkenankan
NAB kadar tertinggi
Nilai Paparan Biologi (BLV)
Standar Nasional dan
internasional
8.2. Pengendalian pemaparan
Pengendalian teknik yang sesuai
Alat Pelindung Diri
Pelindung mata
Pelindung kulit
Tangan
Pelindung yg
sesuai
Materi yang tidak
sesuai
Pelindung tubuh
Pelindung pernafasan
Pelindung panas
8.3. Pengendalian pemaparan lingkungan
Pengukuran untuk penggunaan pada customer
54. 9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Boiling point
PH Asam basa
Flash point
Pengukuran LEL
PH meter
Bentuk : Padat berbentuk serbuk.
Warna : Putih
Bau : Bau spesifik kuat
Densitas padatan : 600-1000 Kg/m3
Densitas : 1.92 g/cm3 (20 C)
Visikositas : 0.57 mPas pada 150 C
Nilai pH : 1 pada 6.1 g/l air pada 20C
Tekanan uap : 0.006 hPa pada 20C
1.04 hPa pada 52C
2.7 Hpa PADA 70 C
Flash point : diatas 100 C
Kelarutan dalam air : Sulit larut (hidrolisis)
Kelarutan dalam aceton : 250 g/l pada 25 C
Titik leleh : 146 – 147 C
Titik didih : 190 C pada 960 hPa
Flammability : Tidak mudah melnyala
Log Pow : 0.52
FX Bahariwan K 54
55. 10. STABILITAS DAN
REAKTIVITAS
Reaktivitas (10.1)
Reaktif terhadap udara
Stabilitas (10.2)
Bahan stabil / tidak stabil
Kemungkinan reaksi berbahaya (10.3)
Polimerisasi
Eksplosive / kebakaran
Netralisasi / melepaskan panas
Melepaskan gas beracun
Kondisi yang harus dihindarkan (10.4)
Panas / friksi / udara / cairan
Elektrostatik
Bahan yang tidak sesuai / incompatibility
(10.5)
Asam / basa, flammable, beracun
Dekomposisi produk yang berbahaya (10.6)
NOX, SOX, COX
FX Bahariwan K 55
56. Toksisitas akut;
Korosi/iritasi kulit;
Kerusakan/iritasi mata serius;
Sensitisasi saluran pernapasan
atau kulit
Mutagenisitas germ cell;
Karsinogenisitas;
Toksisitas reproduktif;
Paparan tunggal;
Paparan berulang; dan
Bahaya aspirasi.
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
FX Bahariwan K 56
57. 12.1. Toksisitas akuatik
12.2. Persistensi dan degradasi
12.3. Potensi bioakumulasi
12.4. Mobilitas pada tanah
12.5. Hasil pada assessment PBT
dan vPvB
12.6. Efek berbahaya lainnya
12. INFORMASI EKOLOGI
FX Bahariwan K 57
58. Uraian residu limbah dan informasi tentang :
metoda
penanganan pembuangan yang aman, mencakup pembuangan
kemasan yang terkontaminasi.
13. INFORMASI PEMBUANGAN LIMBAH
FX Bahariwan K 58
59. 14. INFORMASI TRANSPORTASI
14.1. UN Number
14.2. Nama sesuai UN
14.3. Hazard class dan label
14.4. Packing group
14.5. Bahaya terhadap lingkungan
14.6. Transportasi dengan bulk
sesuai IMO
14.7. Perhatian khusus untuk
pengguna
FX Bahariwan K 59
60. Peraturan peraturan atau standar
yang berlaku
Peraturan Internasional
Peraturan nasional
Standar Internasional / nasional
Assessment jika diperlukan
15. TAMBAHAN PERATURAN
16.1. Perubahan dan pembuatan
16.2. Singkatan dan akronim
16.3. Literatur dan referensi
16.4. Klasifikasi larutan
(Lihat 2.1.)
16.5. H dan P yang relevan
16.6. Training
16.7. Informasi lebih lanjut
16. TAMBAHAN
FX Bahariwan K 60
62. KESIMPULAN
01
02
03
04
Ada 3 jenis bahaya dalam pelabelan
GHS:
- Fisika
- Kesehatan
- Lingkungan
Sistem pelabelan untuk
bahan kimia berbahaya:
- GHS
- UNRTDG
Ada sembilan jenis piktogram untuk
bahan kimia berbahaya menurut GHS
.
Pernyataan bahaya ( H code)
Pernyataan kehati – hatian (P
code)
64. KESIMPULAN
01
02
03
04
LDKB atau SDS adalah
komunikasi bahaya,
sebagai sumber utama
informasi BKB
LDKB / SDS terdiri
atas 16 bagian dan
mudah didapatkan
oleh karyawan
LDKB / SDS harus selalu
diperbaharui untuk 5 tahun
.
Setiap bahan kimia wajib
memiliki LDKB dan setiap
karyawan yang bekerja dengan
bahan kimia wajib mengetahui
bahaya bahan kimia dari LDKB
65. REVIEW
Pertanyaan 01
Pertanyaan 02
Pertanyaan 03
2. Sebutkan 16 bagian dari LDKB?.
4. Berapa lama LDKB berlaku?
6. LDKB digunakan untuk apa saja?
1. Secara keseluruhan ada berapa
jenis bahaya dalam GHS ?
3. Sebutkan elemen – elemen untuk pelabelan ?
5. H Code terdiri dari berapa digit
dan jelaskan?
11/2/2020 FX Bahariwan K 65
66. TERIMA KASIH UNTUK PERHATIANNYA SEMOGA
BERMANFAAT
11/2/2020 FX Bahariwan K 66
67. FX BAHARIWAN
Jl. Alam segar 3 no 11 elysium garden
lippo cikarang
Address
081282784172
Phone
Bahariwank@yahoo.co.id
E-mail
Facebook
FX Bahariwan K