SlideShare a Scribd company logo
KOMUNIKASI BAHAN
KIMIA BERBAHAYA
FX BAHARIWAN K
PT. FORMASI SISTEM INTERNASIONAL
11/2/2020 FX Bahariwan K 1
Petugas K3 kimia
FX Bahariwan Kilapong
S1 Kimia, FMIPA
Universitas padjadjaran, Bandung
Berkeluarga dengan dua anak
Pengalaman 1992 - 2017
Bekerja sebagai QEHS manager di
berbagai perusahaan farmasi dan
kimia :
Boehringer Mannheim, Nu Farm
Indonesia, Dystar Colours
Indonesia, Fosroc Indonesia,
Hutsman Indonesia, Merck Sharp
Dohme Indonesia, BASF Indonesia
Asosiasi profesional yang pernah
diikuti:
AK3 Kimia Indonesia,
AK3 Indonesia,
RCI Indonesia
Pengalaman 2004 – saat ini.
Free consultant untuk QSHE dan
Process Safety management (PSM)
Pengalaman mengajar 2005 – saat ini
Praktisi untuk AK3 Kimia, Confine
space, SMK3, dan AK3 Umum.
K3 laboratorium, K3 Bahan Kimia
Berbahaya, Risk Asessment, HAZOP,
PHA, PSM, Labeling, GHS, Audit dan
Berbagai topik keselamatan kerja
Contact:
HP: 081282784172
11/2/2020 FX Bahariwan K
2
PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai hazard
communication sesuai
dengan peraturan GHS
Tujuan
Peserta mampu melakukan
identifikasi bahaya dan
memberikan label, membaca
SDS untuk bahan kimia
berbahaya sesuai dengan GHS
dan peraturan pemerintah
Manfaat
DEFINISI PELABELAN
Pemberian tanda / label berupa gambar /
simbol, huruf / tulisan, kombinasi keduanya
atau bentuk pernyataan lain yang disertakan
pada bahan kimia, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan bahan berbahaya, sebagai
keterangan atau penjelasan yang berisi :
 Nama sediaan atau nama dagang
 Nama bahan aktif
 Isi / berat netto
 Kalimat peringatan dan tanda atau simbol
bahaya,
 Petunjuk pertolongan pertama pada
kecelakaan.
FX Bahariwan K 4
United Nations Recommendations for
Transportation Dangerous Goods.
GHS
Sistem pelabelan bahan kimia
berbahaya yang digunakan untuk
Transportasi dari suatu tempat ke
tempat lainnya
Globally Harmonize
System
Sistem pelabelan untuk semua bahan kimia
yang tidak bergerak atau di tempat
Suatu sistem komunikasi internasional
untuk mengharmonsasikan klasifikasi
bahaya dan label bahaya bahan kimia.
UNRTDG
Globally Harmonize
System (GHS)
Label Product
Globally Harmonize System
Peraturan tentang GHS:
 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 87 / M-
IND/PER/9/2009 tentang Si’stem Harmonisasi
Global Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia.
 Peraturan dirjen industri dan agro kimia no 21 /
IAK / PER / 4 / 2010 tentang petunjuk teknis
penerapan GHS pada bahan kimia
 Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 23/M-
IND/PER/4/2013 tentang Penerapan GHS.
 Peraturan Dirjen Basis Industri manufaktur
nomor 04/BIM/ PER/1/2014 tentang petunjuk
teknis dan petunjuk pengawasan sistem GHS
pada bahan kimia
FX Bahariwan K 7
Bahaya fisika
17 Bahaya
Bahaya kesehatan
10 Bahaya
Bahaya lingkungan
2 Bahaya
JENIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA GHS
Bahaya Fisika
2.1. Eksplosive
2.2. Gas mudah terbakar
2.3. Aerosol
2.4. Gas Oksidator
2.5. Gas bertekanan
2.6. Cairan mudah terbakar
2.7. Padatan mudah terbakar
2.8. Bahan atau campuran yang dapat bereaksi sendiri
2.9. Cairan pirophorik
2.10. Padatan Piroporik
2.11. Bahan / campuran yang mudah terbakar sendiri.
2.12. Bahan / campuran yg bila bereaksi dengan air
menghasilkan gas mudah meledak
2.13. Cairan pengoksidasi
2.14. Padatan pengoksidasi
2.15. Peroksida organik
2.16. Korosif terhadap logam
2.17. Desentized explosive
FX Bahariwan K 9
Bahaya Kesehatan
1. Toksisitas akut
2. Korosif / Iritasi kulit
3. Kerusakan serius pada mata / iritasi
mata
4. Sensitisasi pada kulit / pernafasan
5. Mutagenitas Sel
6. Karsinogenitas
7. Toksisitas sistem reproduksi
8. Toksisitas sistemik terhadap organ
sasaran – paparan tunggal
9. Toksisitas sistemik terhadap organ
sasaran – paparan berulang
10. Bahaya Aspirasi
FX Bahariwan K 10
Bahaya Lingkungan
Bahaya terhadap lingkungan
perairan
Akut
Waktu yang lama
Bahaya terhadap lapisan ozon
FX Bahariwan K 11
ENAM ELEMEN / UNSUR PENTING LABEL GHS
1. Identitas produk
5. Identitas pemasok
2. Kata sinyal /
Signal Word
3. Pernyataan bahaya
(Hazard Statement)
6. Simbol bahaya /
Piktogram
4. Pernyataan kehati-hatian
(Precaution Statement)
Label terdiri atas unsur
(Permenprin 23/2013 Pasal 5 ayat 2)
4 KOMPONEN PENTING LABEL
FX Bahariwan K 13
1. PIKTOGRAM
Piktogram bahaya terdiri dari
9 jenis
Setiap piktogram memiliki arti
sendiri
FX Bahariwan K 14
1. PIKTOGRAM
Piktogram dibagi dalam
bahaya:
Kesehatan
Fisik
Lingkungan
FX Bahariwan K 15
2. Kata peringatan
(signal word)
Bahaya
Danger
Awas
Warning
Tingkat bahaya
Ada 2 tingkatan bahaya yang merupakan tingkat bahaya relative.
Bahaya lebih tinggi dari awas
Sudah ada terjemahannya
KOMPONEN PENTING LABEL
FX Bahariwan K 17
3. Pernyataan Bahaya
Kode pernyataan bahaya:
 H pernataan bahya dengan
Tiga digit XXX
 2XX = Bahaya Fisika
 3XX = Kesehatan
 4XX = Lingkungan
Lihat Annex 3
H301 beracun
jika tertelan
H pernyataan bahaya
X / 1-3 = grouping
2 Bahaya fisik
3 Bahaya kesehatan
4 bahaya lingkungan
XX / 01
Nomor dalam group
berdasarkan sifat intrinsik
FX Bahariwan K 18
3. Pernyataan Bahaya Fisik
FX Bahariwan K 19
3. Pernyataan Bahaya kesehatan
FX Bahariwan K 20
3. Pernyataan Bahaya lingkungan
FX Bahariwan K 21
4. Pernyataan Kehati - hatian
Kode untuk Pernyataan
kehati - hatian:
Terdiri atas 3 digit dengan
huruf awal P XXX:
 1XX = General
 2XX = Prevention
 3XX = Response
 4XX = Storage
 5XX = Disposal
Lihat Annex 3
P103 Baca instruksi
sebelum digunakan
P Pernyataan kehati hatian
X / 1-5 = grouping
1 Umum
2 Pencegahan
3 Penangulangan
4 Penyimpanan
5 pembuangan
XX / 01
Nomor dalam group
FX Bahariwan K 22
Pernyataan kehati - hatian
FX Bahariwan K 23
Pernyataan kehati - hatian
FX Bahariwan K 24
Pernyataan kehati - hatian
FX Bahariwan K 25
Pernyataan kehati - hatian
FX Bahariwan K 26
Persyaratan Pemasangan dan Penulisan Label
Jelas terlihat
Tidak mudah
lepas dari
kemasannya;
Ukuran huruf dan
piktogram proporsional;
Mudah terbaca.
Tidak mudah rusak
Tidak mudah pudar karena
pengaruh sinar matahari,
udara, air dan lainnya.
Tidak
mudah
lepas
dari
kemasannya;
Tidak
mudah
rusak
Label wajib menggunakan Bahasa Indonesia
bisa dengan Bahasa internasional
(Permenprin 23/2013 Pasal 5 ayat 3)
PEMASANGAN
LABEL
FX Bahariwan K 28
United Nations Recommendation
Transportation of Dangerous Goods
Label Transportasi
1. Bahan mudah meledak (Explosive)
Explosive with projection
hazard
Explosive with
predominanly a fire hazard
Extremely insentive
detonating articles
Very insentive
explosive; blasting
agents
Explosive with no
significant blast hazard
Explosive with mass
explosive hazard
`Adalah bahan (padat, cair, gas atau campurannya) yg pada suhu dan tekanan standard 25C, 760
mmHg dapat meledak / melalui reaksi kimia / fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu &
tekanan tinggi yg dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
Contoh: Ammonium nitrat, Nitrogliserin, Trinitrotoluen (TNT), ammunisi, dinamit, nitrourea
S c i e n c e T e c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
2. Bahan Gas (gases)
2.1. Flamable gas 2.2. Non Flammable,
non toxic compresses gases
Gases toxic by
inhalation
3. Bahan cair mudah meledak (Flamable liquid)
Flammable liquid misalnya:
Benzene, aseton, eter, heksan
Karbondisulfida, larutan
formaldehid
4. Bahan padat mudah meledak, Bahan yang dapat
bereaksi spontan, Reaktif terhadap air.
01
 Sulfur, phosporus merah dan film
nitroselulosa.
 Azocarbamida, benzen sulfohidrazin dan
garam-garam diazonium
 Serbuk gergaji, jerami dan kertas (tidak
dpt disatukan)
4.1. Flammable solid
02
Minyak biji rami untuk cat,
karbon, phosporus putih,
sampah kapas berminyak
4.2. Flammable
combustible material
03
Natrium, hidrida, karbit, nitrida,
Sodum Hidrosulfite
Dangerous when wet /
reaktif terhadap air
5. Bahan oksidator dan peroksida organik
 Bahan kimia yang tidak mudah terbakar akan
tetapi mudah terurai dan menghasilkan oksigen
yang dapat menyebabkan kebakaran
 Perklorat, permanganat, nitrat, nitrit, hidrogen
peroksida pekat
5.1 Oksidator
 Peroksida organik tidak boleh diangkut
dengan bahan mudah terbakar
 Kereaktifan tinggi, mudah terurai,
explosive, sensitif thd gesekan dan
banyak yang dapat menimbulkan alergi
atau kerusakan mata
5.2 Peroksida Organik
6. Bahan beracun
 Dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia.
 Dapat menyebabkan
kematian bila terserap ke
dalam tubuh (kontak kulit) ,
tertelan atau terhirup.
 Sianida, arsenida, fosfit,
sulfida, merkuri, timbal,
kloroform toluidin, anilin,
nikotin, Cyanuric chloric,
Sodium nitrite, Hydroquinone,
maleic acid
6.1 Bahan beracun beracun
 Limbah dari rumah sakit
6.2 Infectious substances
7. Bahan beradio aktif
Adalah bahan kimia yang memiliki kemampuan
memancarkan sinar-sinar radioaktif dengan aktivitas jenis
lebih besar dari 0.002 microcurie / gram
Bahan beradio aktif
8. Bahan korosif
 Dapat mengakibatkan
kerusakan apabila terjadi
kontak dengan jaringan
hidup atau bahan lainnya
 Menyebabkan iritasi
(terbakar) pada kulit
 Menyebabkan pengkaratan
pada lempeng baja SAE
1020 dengan laju korosi
lebih besar dari 6.35
mm/thn dengan temperatur
pengujian 55C
8. Bahan beracun beracun
 Mempunyai pH sama atau
kurang dari 2 untuk asam
dan pH lebih besar dari 12.5
untuk basa,
 Asam – asam organik, basa,
anhidrida
8. Bahan beracun beracun
9. Bahan berbahaya lainnya
 9.1 Miscellaneous dangerous goods
 Bahan magnetik berpengaruh terhadap
penerbangan.
 PCB berpengaruh terhadap lingkungan
 Es kering , asbestos
 Berbahaya bagi lingkungan
Bahan berbahaya lainnya
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
LDKB
FX BAHARIWAN K
11/2/2020 FX Bahariwan K 39
Lembar Data Keselamatan Bahan
Definisi:
Lembar petunjuk yang berisi informasi
tentang sifat fisika, kimia dari bahan
berbahaya, jenis bahaya yang dapat
ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan
khusus yang berhubungan dengan keadaan
darurat dalam penanganan bahan kimia.
Nama Lain:
 Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB/LDK)
 Safety Data Sheet (SDS)
FX Bahariwan K 40
PENGGUNA LDKB
 Tempat kerja
 Konsumen
 Kejadian Darurat
 Transporters
 Target utama adalah
end user
Di tempat kerja Tanggap Darurat
Konsumen
Transporter End user
11/2/2020 FX Bahariwan K 41
LDKB / SDS
 Ditinjau secara berkala
 Semua bahan kimia
memiliki LDKB
 Pelatihan LBKB
 Bahasa lokal setempat
 Satuan Internasional
Pelatihan SDS
Ditinjau secara berkala
Bahasa setempat
Setiap bahan kimia memiliki LDKB
Menggunakan SI
11/2/2020 FX Bahariwan K 42
Penyimpanan LDKB
Mudah terlihat
Mudah didapat
Mudah dijangkau
Mudah di dapat
Mudah diakses
Mudah terlihat
Mudah terjangkau
Mudah diakses
Mudah didapat
11/2/2020 FX Bahariwan K 43
FORMAT LDKB / SDS
 Identifikasi bahan kimia dan identitas pemasok/supplier
 Identifikasi bahaya
 Komposisi / informasi mengenai bahan baku dalam
produk
 Tindakan pertolongan pertama
 Tindakan pemadaman kebakaran
 Tindakan pertolongan kecelakaan
 Penanganan dan penyimpanan
 Kontrol paparan / perlindungan diri
 Sifat kimia dan fisika
 Stabilitas dan reaktivitas
 Informasi toksikologi
 Informasi ekologi
 Penanganan pembuangan
 Informasi transportasi
 Informasi regulasi
 Informasi lain yang dianggap perlu
Safety Data Sheet : Regulation (EC) No 1907/2006
(REACH) Version: 3.5 / EN Revision date: 06.11.2017
FX Bahariwan K 44
1. Identifikasi bahan kimia dan identitas
Pemasok / supplier
1. Identitas produk dengan GHS
2. Cara-cara identifikasi lain
misal nama dagang
3. Rekomendasi dan pembatasan
penggunaan bahan kimia
5. Nomor telepon keadaan darurat
4. Keterangan detail pemasok
 Nama
 Alamat
 Nomor telepon / email
Identifikasi
bahan kimia
dan
identitas
Pemasok /
supplier
2. Identifikasi bahaya
2.1. Klasifikasi GHS untuk campuran /
unsur dan informasi nasional atau
regional
2.2. Elemen label GHS:
 Piktogram
 Signal word
 Pernyataan bahaya
 Pernyataan kehati hatian
2.3. Bahaya lain yang tidak tergantung
pada klasifikasi / bahaya tidak dicakup
oleh GHS
 Ledakan debu
 VOC
 Label tambahan
 dll
2. Identifikasi bahaya
2.1. Klasifikasi GHS
2.2. Bahaya GHS
 Piktogram
 Signal word
 Hazard statemen (H Code)
 Precaution statemen (P code)
2.3. Bahaya lainnya
FX Bahariwan K 47
3. Komposisi / informasi
mengenai bahan baku dalam produk
 Identitas zat kimia.
 Nama umum, sinonim, dll.
 Nomor CAS, EC, REACH
 Cemaran dan zat additive
penstabil yang memberikan
kontribusi pada klasifikasi
zat.
3.1. Zat
Identitas dan konsentrasi
bahan kimia atau kisaran
konsentrasi dari semua
komponen bahan yang
termasuk kategori bahaya
dalam GHS dan berada di
atas level akhirnya.
3.2. Campuran
4. P3K
4.2. Gejala / efek paling
penting, akut dan
kronis
 Gejala
 Efek
4.3. Perawatan medis
segera dan perawatan
khusus yang
dibutuhkan, jika perlu.
 Catatan dokter
 Treatment khusus
 Pertolongan medis
 Daftar antidote
 Kontra indikasi
 Prosedur
 Dimana di dapat
4.1. Uraian tindakan yang diperlukan,
dibagi sesuai rute paparan yang
berbeda, yaitu apabila terhirup, kontak
dengan mata dan kulit, dan tertelan.
 Informasi umum
Jika terdapat kecelakaan…
 Pernafasan
Dibawa pada udara bersih
 Terkena Mata
Dibilas dengan air 10 – 20 menit
 Terkena Kulit
Dibilas selama 10 – 20 menit
 Tertelan
Tergantung jenisnya
dimuntahkan / diencerkan
 Perlindungan untuk petugas P3K
 Yang sesuai
 Yang tidak sesuai
 Spray water jet, Foam, dry powder, CO2, pasir
yang boleh digunakan dan tidak boleh
digunakan
5.1. Media pemadaman
 Adanya gas gas beracun yang muncul dari
bahan kimia misal CO2, SOX, NOX dll
5.2. Bahaya spesifik yang timbul dari bahan kimia
 APD yang sesuai
 LEL dan Flash point
 Air buangan
 NFPA
5.3. Tindakan pencegahan dan peralatan
pelindung diri khusus untuk petugas pemadam
kebakaran
5. KEBAKARAN
6. Tumpahan / Spill
Tindakan pencegahan personal, peralatan
pelindung diri dan prosedur keadaan darurat
 Paparan dari bahan kimia
 Tindakan bagi personal emergensi / non
6.1.1. Alat Pelindung Diri
6.1.2. Prosedur Keadaan darurat
6.1
Tindakan pencegahan lingkungan
 Air pembuangan
 Limbah pembuangan
6.2
Material dan metoda untuk penanganan
dan pembersihan
 Untuk isolasi / containment
 Pembersihan
 Informasi lainnya
6.3
6.4 Referensi ke bagian lainnya
7. Penanganan dan penyimpanan
7.1. Tindakan pencegahan
untuk penanganan yang aman.
 Perlindungan
 Penanganan aman
 Perlindungan kebakaran
 Perlindungan terjadi debu
dan aerosol
 Perlindungn lingkungan
 Higiene umum
7.2. Kondisi-kondisi
penyimpanan yang aman
termasuk bahan bahan
yang tidak berkesesuaian
7.2.1. Persyaratan & kondisi
penyimpanan aman
7.2.2. Incompatibility / bahan
bahan yang tidak sesuai
7.2.3. Bahan kemasan yang
sesuai
7.2.4. Bahan kemasan yang
tidak sesuai
7.3. Hal yang spesifik untuk pengguna akhir
Rekomendasi dan penggunaan spesifik lainnya
8. Pengontrolan pemaparan / perlindungan diri
8.1. Parameter kontrol yaitu nilai
batas paparan dalam
pekerjaan atau nilai-batas biologis
 Nilai ambang batas
 NAB rata-rata
 Pajanan Singkat
diperkenankan
 NAB kadar tertinggi
 Nilai Paparan Biologi (BLV)
 Standar Nasional dan
internasional
8.2. Pengendalian pemaparan
 Pengendalian teknik yang sesuai
 Alat Pelindung Diri
 Pelindung mata
 Pelindung kulit
 Tangan
 Pelindung yg
sesuai
 Materi yang tidak
sesuai
 Pelindung tubuh
 Pelindung pernafasan
 Pelindung panas
8.3. Pengendalian pemaparan lingkungan
Pengukuran untuk penggunaan pada customer
9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Boiling point
PH Asam basa
Flash point
Pengukuran LEL
PH meter
Bentuk : Padat berbentuk serbuk.
Warna : Putih
Bau : Bau spesifik kuat
Densitas padatan : 600-1000 Kg/m3
Densitas : 1.92 g/cm3 (20 C)
Visikositas : 0.57 mPas pada 150 C
Nilai pH : 1 pada 6.1 g/l air pada 20C
Tekanan uap : 0.006 hPa pada 20C
1.04 hPa pada 52C
2.7 Hpa PADA 70 C
Flash point : diatas 100 C
Kelarutan dalam air : Sulit larut (hidrolisis)
Kelarutan dalam aceton : 250 g/l pada 25 C
Titik leleh : 146 – 147 C
Titik didih : 190 C pada 960 hPa
Flammability : Tidak mudah melnyala
Log Pow : 0.52
FX Bahariwan K 54
10. STABILITAS DAN
REAKTIVITAS
 Reaktivitas (10.1)
 Reaktif terhadap udara
 Stabilitas (10.2)
 Bahan stabil / tidak stabil
 Kemungkinan reaksi berbahaya (10.3)
 Polimerisasi
 Eksplosive / kebakaran
 Netralisasi / melepaskan panas
 Melepaskan gas beracun
 Kondisi yang harus dihindarkan (10.4)
 Panas / friksi / udara / cairan
 Elektrostatik
 Bahan yang tidak sesuai / incompatibility
(10.5)
 Asam / basa, flammable, beracun
 Dekomposisi produk yang berbahaya (10.6)
 NOX, SOX, COX
FX Bahariwan K 55
Toksisitas akut;
Korosi/iritasi kulit;
Kerusakan/iritasi mata serius;
Sensitisasi saluran pernapasan
atau kulit
Mutagenisitas germ cell;
Karsinogenisitas;
Toksisitas reproduktif;
Paparan tunggal;
Paparan berulang; dan
Bahaya aspirasi.
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
FX Bahariwan K 56
12.1. Toksisitas akuatik
12.2. Persistensi dan degradasi
12.3. Potensi bioakumulasi
12.4. Mobilitas pada tanah
12.5. Hasil pada assessment PBT
dan vPvB
12.6. Efek berbahaya lainnya
12. INFORMASI EKOLOGI
FX Bahariwan K 57
 Uraian residu limbah dan informasi tentang :
 metoda
 penanganan pembuangan yang aman, mencakup pembuangan
kemasan yang terkontaminasi.
13. INFORMASI PEMBUANGAN LIMBAH
FX Bahariwan K 58
14. INFORMASI TRANSPORTASI
14.1. UN Number
14.2. Nama sesuai UN
14.3. Hazard class dan label
14.4. Packing group
14.5. Bahaya terhadap lingkungan
14.6. Transportasi dengan bulk
sesuai IMO
14.7. Perhatian khusus untuk
pengguna
FX Bahariwan K 59
 Peraturan peraturan atau standar
yang berlaku
 Peraturan Internasional
 Peraturan nasional
 Standar Internasional / nasional
 Assessment jika diperlukan
15. TAMBAHAN PERATURAN
16.1. Perubahan dan pembuatan
16.2. Singkatan dan akronim
16.3. Literatur dan referensi
16.4. Klasifikasi larutan
(Lihat 2.1.)
16.5. H dan P yang relevan
16.6. Training
16.7. Informasi lebih lanjut
16. TAMBAHAN
FX Bahariwan K 60
LABEL GHS
01
02
03
04
KESIMPULAN
01
02
03
04
Ada 3 jenis bahaya dalam pelabelan
GHS:
- Fisika
- Kesehatan
- Lingkungan
Sistem pelabelan untuk
bahan kimia berbahaya:
- GHS
- UNRTDG
Ada sembilan jenis piktogram untuk
bahan kimia berbahaya menurut GHS
.
Pernyataan bahaya ( H code)
Pernyataan kehati – hatian (P
code)
SAFETY DATA SHEET
01
02
03
04
KESIMPULAN
01
02
03
04
LDKB atau SDS adalah
komunikasi bahaya,
sebagai sumber utama
informasi BKB
LDKB / SDS terdiri
atas 16 bagian dan
mudah didapatkan
oleh karyawan
LDKB / SDS harus selalu
diperbaharui untuk 5 tahun
.
Setiap bahan kimia wajib
memiliki LDKB dan setiap
karyawan yang bekerja dengan
bahan kimia wajib mengetahui
bahaya bahan kimia dari LDKB
REVIEW
Pertanyaan 01
Pertanyaan 02
Pertanyaan 03
2. Sebutkan 16 bagian dari LDKB?.
4. Berapa lama LDKB berlaku?
6. LDKB digunakan untuk apa saja?
1. Secara keseluruhan ada berapa
jenis bahaya dalam GHS ?
3. Sebutkan elemen – elemen untuk pelabelan ?
5. H Code terdiri dari berapa digit
dan jelaskan?
11/2/2020 FX Bahariwan K 65
TERIMA KASIH UNTUK PERHATIANNYA SEMOGA
BERMANFAAT
11/2/2020 FX Bahariwan K 66
FX BAHARIWAN
Jl. Alam segar 3 no 11 elysium garden
lippo cikarang
Address
081282784172
Phone
Bahariwank@yahoo.co.id
E-mail
Facebook
FX Bahariwan K

More Related Content

What's hot

Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarMonika Siregar
 
Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkungan
Haelis Muslimah
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
AliHafid3
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Nurul Afdal Haris
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Eko Kiswanto
 
12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt
12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt
12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt
Wanhardiana
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Nyak Nisa Ul Khairani
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.ppt
Aditya253802
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
Mokh Afifuddin Machfudz
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikAli Murtadho
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Anto Freistyawan
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
liza_virgianti
 
PPT MSDS.pptx
PPT MSDS.pptxPPT MSDS.pptx
PPT MSDS.pptx
Kurniawan Adi Kuncoro
 
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan ManualMetode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
juniaendah
 
Makalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buangMakalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buang
SyahMauliqieNajmaari
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
Lany Aprili Sulistiani
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Muhajir Sam
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
 
Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
 
12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt
12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt
12.penanganan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.ppt
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.ppt
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
 
PPT MSDS.pptx
PPT MSDS.pptxPPT MSDS.pptx
PPT MSDS.pptx
 
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan ManualMetode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
 
Makalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buangMakalah emisi gas buang
Makalah emisi gas buang
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi muda
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 

Similar to K3 LAB

05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt
05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt
05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt
PatrisiusKusiOla
 
PPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptx
denysanjaya3
 
Makalah Besar Faktor Kimia
Makalah Besar Faktor KimiaMakalah Besar Faktor Kimia
Makalah Besar Faktor Kimiacilical
 
Naftaleina
NaftaleinaNaftaleina
Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan LaboratoriumPengelolaan Laboratorium
Pengelolaan Laboratorium
Indra Lasmana
 
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptxBahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
AlfareizSaubilHaqalf
 
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptxmodul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
DianYudhakurniawan
 
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Febrianto Putra
 
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptxPenanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
Anggi762512
 
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
NurmalaSariManra
 
Bahan oksidator
Bahan oksidatorBahan oksidator
Bahan oksidator
Alvinura Fajrin
 
HAZCOM_GHS R2.pdf
HAZCOM_GHS R2.pdfHAZCOM_GHS R2.pdf
HAZCOM_GHS R2.pdf
Alwi Mahbubi
 
msds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptxmsds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptx
rhamset
 
Lembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasiLembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasi
Nasrul27
 
MSDS - ISO 14001.pdf
MSDS - ISO 14001.pdfMSDS - ISO 14001.pdf
MSDS - ISO 14001.pdf
AmirMachmud8
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Suprapta Winarka
 

Similar to K3 LAB (20)

05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt
05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt
05-K3 Bahan_Kimia_Berbahaya.ppt
 
petugas K3 Kimia
petugas K3 Kimiapetugas K3 Kimia
petugas K3 Kimia
 
PPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-K3-Bioteknologi-Pertemuan-3.pptx
 
Makalah Besar Faktor Kimia
Makalah Besar Faktor KimiaMakalah Besar Faktor Kimia
Makalah Besar Faktor Kimia
 
Naftaleina
NaftaleinaNaftaleina
Naftaleina
 
Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan LaboratoriumPengelolaan Laboratorium
Pengelolaan Laboratorium
 
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptxBahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
 
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptxmodul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
 
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
 
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptxPenanganan Bahan Kimia  beserta simbol .pptx
Penanganan Bahan Kimia beserta simbol .pptx
 
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
 
Bahan oksidator
Bahan oksidatorBahan oksidator
Bahan oksidator
 
HAZCOM_GHS R2.pdf
HAZCOM_GHS R2.pdfHAZCOM_GHS R2.pdf
HAZCOM_GHS R2.pdf
 
msds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptxmsds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptx
 
Lembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasiLembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasi
 
MSDS - ISO 14001.pdf
MSDS - ISO 14001.pdfMSDS - ISO 14001.pdf
MSDS - ISO 14001.pdf
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
 
Msds k2 cr2o7 99
Msds k2 cr2o7 99Msds k2 cr2o7 99
Msds k2 cr2o7 99
 
Msds k2 cr2o7 99
Msds k2 cr2o7 99Msds k2 cr2o7 99
Msds k2 cr2o7 99
 
101738 id id
101738 id id101738 id id
101738 id id
 

K3 LAB

  • 1. KOMUNIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA FX BAHARIWAN K PT. FORMASI SISTEM INTERNASIONAL 11/2/2020 FX Bahariwan K 1 Petugas K3 kimia
  • 2. FX Bahariwan Kilapong S1 Kimia, FMIPA Universitas padjadjaran, Bandung Berkeluarga dengan dua anak Pengalaman 1992 - 2017 Bekerja sebagai QEHS manager di berbagai perusahaan farmasi dan kimia : Boehringer Mannheim, Nu Farm Indonesia, Dystar Colours Indonesia, Fosroc Indonesia, Hutsman Indonesia, Merck Sharp Dohme Indonesia, BASF Indonesia Asosiasi profesional yang pernah diikuti: AK3 Kimia Indonesia, AK3 Indonesia, RCI Indonesia Pengalaman 2004 – saat ini. Free consultant untuk QSHE dan Process Safety management (PSM) Pengalaman mengajar 2005 – saat ini Praktisi untuk AK3 Kimia, Confine space, SMK3, dan AK3 Umum. K3 laboratorium, K3 Bahan Kimia Berbahaya, Risk Asessment, HAZOP, PHA, PSM, Labeling, GHS, Audit dan Berbagai topik keselamatan kerja Contact: HP: 081282784172 11/2/2020 FX Bahariwan K 2
  • 3. PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai hazard communication sesuai dengan peraturan GHS Tujuan Peserta mampu melakukan identifikasi bahaya dan memberikan label, membaca SDS untuk bahan kimia berbahaya sesuai dengan GHS dan peraturan pemerintah Manfaat
  • 4. DEFINISI PELABELAN Pemberian tanda / label berupa gambar / simbol, huruf / tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada bahan kimia, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan bahan berbahaya, sebagai keterangan atau penjelasan yang berisi :  Nama sediaan atau nama dagang  Nama bahan aktif  Isi / berat netto  Kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya,  Petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan. FX Bahariwan K 4
  • 5. United Nations Recommendations for Transportation Dangerous Goods. GHS Sistem pelabelan bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk Transportasi dari suatu tempat ke tempat lainnya Globally Harmonize System Sistem pelabelan untuk semua bahan kimia yang tidak bergerak atau di tempat Suatu sistem komunikasi internasional untuk mengharmonsasikan klasifikasi bahaya dan label bahaya bahan kimia. UNRTDG
  • 7. Globally Harmonize System Peraturan tentang GHS:  Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 87 / M- IND/PER/9/2009 tentang Si’stem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia.  Peraturan dirjen industri dan agro kimia no 21 / IAK / PER / 4 / 2010 tentang petunjuk teknis penerapan GHS pada bahan kimia  Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 23/M- IND/PER/4/2013 tentang Penerapan GHS.  Peraturan Dirjen Basis Industri manufaktur nomor 04/BIM/ PER/1/2014 tentang petunjuk teknis dan petunjuk pengawasan sistem GHS pada bahan kimia FX Bahariwan K 7
  • 8. Bahaya fisika 17 Bahaya Bahaya kesehatan 10 Bahaya Bahaya lingkungan 2 Bahaya JENIS BAHAN KIMIA BERBAHAYA GHS
  • 9. Bahaya Fisika 2.1. Eksplosive 2.2. Gas mudah terbakar 2.3. Aerosol 2.4. Gas Oksidator 2.5. Gas bertekanan 2.6. Cairan mudah terbakar 2.7. Padatan mudah terbakar 2.8. Bahan atau campuran yang dapat bereaksi sendiri 2.9. Cairan pirophorik 2.10. Padatan Piroporik 2.11. Bahan / campuran yang mudah terbakar sendiri. 2.12. Bahan / campuran yg bila bereaksi dengan air menghasilkan gas mudah meledak 2.13. Cairan pengoksidasi 2.14. Padatan pengoksidasi 2.15. Peroksida organik 2.16. Korosif terhadap logam 2.17. Desentized explosive FX Bahariwan K 9
  • 10. Bahaya Kesehatan 1. Toksisitas akut 2. Korosif / Iritasi kulit 3. Kerusakan serius pada mata / iritasi mata 4. Sensitisasi pada kulit / pernafasan 5. Mutagenitas Sel 6. Karsinogenitas 7. Toksisitas sistem reproduksi 8. Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran – paparan tunggal 9. Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran – paparan berulang 10. Bahaya Aspirasi FX Bahariwan K 10
  • 11. Bahaya Lingkungan Bahaya terhadap lingkungan perairan Akut Waktu yang lama Bahaya terhadap lapisan ozon FX Bahariwan K 11
  • 12. ENAM ELEMEN / UNSUR PENTING LABEL GHS 1. Identitas produk 5. Identitas pemasok 2. Kata sinyal / Signal Word 3. Pernyataan bahaya (Hazard Statement) 6. Simbol bahaya / Piktogram 4. Pernyataan kehati-hatian (Precaution Statement) Label terdiri atas unsur (Permenprin 23/2013 Pasal 5 ayat 2)
  • 13. 4 KOMPONEN PENTING LABEL FX Bahariwan K 13
  • 14. 1. PIKTOGRAM Piktogram bahaya terdiri dari 9 jenis Setiap piktogram memiliki arti sendiri FX Bahariwan K 14
  • 15. 1. PIKTOGRAM Piktogram dibagi dalam bahaya: Kesehatan Fisik Lingkungan FX Bahariwan K 15
  • 16. 2. Kata peringatan (signal word) Bahaya Danger Awas Warning Tingkat bahaya Ada 2 tingkatan bahaya yang merupakan tingkat bahaya relative. Bahaya lebih tinggi dari awas Sudah ada terjemahannya
  • 17. KOMPONEN PENTING LABEL FX Bahariwan K 17
  • 18. 3. Pernyataan Bahaya Kode pernyataan bahaya:  H pernataan bahya dengan Tiga digit XXX  2XX = Bahaya Fisika  3XX = Kesehatan  4XX = Lingkungan Lihat Annex 3 H301 beracun jika tertelan H pernyataan bahaya X / 1-3 = grouping 2 Bahaya fisik 3 Bahaya kesehatan 4 bahaya lingkungan XX / 01 Nomor dalam group berdasarkan sifat intrinsik FX Bahariwan K 18
  • 19. 3. Pernyataan Bahaya Fisik FX Bahariwan K 19
  • 20. 3. Pernyataan Bahaya kesehatan FX Bahariwan K 20
  • 21. 3. Pernyataan Bahaya lingkungan FX Bahariwan K 21
  • 22. 4. Pernyataan Kehati - hatian Kode untuk Pernyataan kehati - hatian: Terdiri atas 3 digit dengan huruf awal P XXX:  1XX = General  2XX = Prevention  3XX = Response  4XX = Storage  5XX = Disposal Lihat Annex 3 P103 Baca instruksi sebelum digunakan P Pernyataan kehati hatian X / 1-5 = grouping 1 Umum 2 Pencegahan 3 Penangulangan 4 Penyimpanan 5 pembuangan XX / 01 Nomor dalam group FX Bahariwan K 22
  • 23. Pernyataan kehati - hatian FX Bahariwan K 23
  • 24. Pernyataan kehati - hatian FX Bahariwan K 24
  • 25. Pernyataan kehati - hatian FX Bahariwan K 25
  • 26. Pernyataan kehati - hatian FX Bahariwan K 26
  • 27. Persyaratan Pemasangan dan Penulisan Label Jelas terlihat Tidak mudah lepas dari kemasannya; Ukuran huruf dan piktogram proporsional; Mudah terbaca. Tidak mudah rusak Tidak mudah pudar karena pengaruh sinar matahari, udara, air dan lainnya. Tidak mudah lepas dari kemasannya; Tidak mudah rusak Label wajib menggunakan Bahasa Indonesia bisa dengan Bahasa internasional (Permenprin 23/2013 Pasal 5 ayat 3)
  • 29. United Nations Recommendation Transportation of Dangerous Goods Label Transportasi
  • 30. 1. Bahan mudah meledak (Explosive) Explosive with projection hazard Explosive with predominanly a fire hazard Extremely insentive detonating articles Very insentive explosive; blasting agents Explosive with no significant blast hazard Explosive with mass explosive hazard `Adalah bahan (padat, cair, gas atau campurannya) yg pada suhu dan tekanan standard 25C, 760 mmHg dapat meledak / melalui reaksi kimia / fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu & tekanan tinggi yg dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya. Contoh: Ammonium nitrat, Nitrogliserin, Trinitrotoluen (TNT), ammunisi, dinamit, nitrourea
  • 31. S c i e n c e T e c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s 2. Bahan Gas (gases) 2.1. Flamable gas 2.2. Non Flammable, non toxic compresses gases Gases toxic by inhalation
  • 32. 3. Bahan cair mudah meledak (Flamable liquid) Flammable liquid misalnya: Benzene, aseton, eter, heksan Karbondisulfida, larutan formaldehid
  • 33. 4. Bahan padat mudah meledak, Bahan yang dapat bereaksi spontan, Reaktif terhadap air. 01  Sulfur, phosporus merah dan film nitroselulosa.  Azocarbamida, benzen sulfohidrazin dan garam-garam diazonium  Serbuk gergaji, jerami dan kertas (tidak dpt disatukan) 4.1. Flammable solid 02 Minyak biji rami untuk cat, karbon, phosporus putih, sampah kapas berminyak 4.2. Flammable combustible material 03 Natrium, hidrida, karbit, nitrida, Sodum Hidrosulfite Dangerous when wet / reaktif terhadap air
  • 34. 5. Bahan oksidator dan peroksida organik  Bahan kimia yang tidak mudah terbakar akan tetapi mudah terurai dan menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran  Perklorat, permanganat, nitrat, nitrit, hidrogen peroksida pekat 5.1 Oksidator  Peroksida organik tidak boleh diangkut dengan bahan mudah terbakar  Kereaktifan tinggi, mudah terurai, explosive, sensitif thd gesekan dan banyak yang dapat menimbulkan alergi atau kerusakan mata 5.2 Peroksida Organik
  • 35. 6. Bahan beracun  Dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia.  Dapat menyebabkan kematian bila terserap ke dalam tubuh (kontak kulit) , tertelan atau terhirup.  Sianida, arsenida, fosfit, sulfida, merkuri, timbal, kloroform toluidin, anilin, nikotin, Cyanuric chloric, Sodium nitrite, Hydroquinone, maleic acid 6.1 Bahan beracun beracun  Limbah dari rumah sakit 6.2 Infectious substances
  • 36. 7. Bahan beradio aktif Adalah bahan kimia yang memiliki kemampuan memancarkan sinar-sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0.002 microcurie / gram Bahan beradio aktif
  • 37. 8. Bahan korosif  Dapat mengakibatkan kerusakan apabila terjadi kontak dengan jaringan hidup atau bahan lainnya  Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit  Menyebabkan pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari 6.35 mm/thn dengan temperatur pengujian 55C 8. Bahan beracun beracun  Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk asam dan pH lebih besar dari 12.5 untuk basa,  Asam – asam organik, basa, anhidrida 8. Bahan beracun beracun
  • 38. 9. Bahan berbahaya lainnya  9.1 Miscellaneous dangerous goods  Bahan magnetik berpengaruh terhadap penerbangan.  PCB berpengaruh terhadap lingkungan  Es kering , asbestos  Berbahaya bagi lingkungan Bahan berbahaya lainnya
  • 39. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN LDKB FX BAHARIWAN K 11/2/2020 FX Bahariwan K 39
  • 40. Lembar Data Keselamatan Bahan Definisi: Lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan khusus yang berhubungan dengan keadaan darurat dalam penanganan bahan kimia. Nama Lain:  Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB/LDK)  Safety Data Sheet (SDS) FX Bahariwan K 40
  • 41. PENGGUNA LDKB  Tempat kerja  Konsumen  Kejadian Darurat  Transporters  Target utama adalah end user Di tempat kerja Tanggap Darurat Konsumen Transporter End user 11/2/2020 FX Bahariwan K 41
  • 42. LDKB / SDS  Ditinjau secara berkala  Semua bahan kimia memiliki LDKB  Pelatihan LBKB  Bahasa lokal setempat  Satuan Internasional Pelatihan SDS Ditinjau secara berkala Bahasa setempat Setiap bahan kimia memiliki LDKB Menggunakan SI 11/2/2020 FX Bahariwan K 42
  • 43. Penyimpanan LDKB Mudah terlihat Mudah didapat Mudah dijangkau Mudah di dapat Mudah diakses Mudah terlihat Mudah terjangkau Mudah diakses Mudah didapat 11/2/2020 FX Bahariwan K 43
  • 44. FORMAT LDKB / SDS  Identifikasi bahan kimia dan identitas pemasok/supplier  Identifikasi bahaya  Komposisi / informasi mengenai bahan baku dalam produk  Tindakan pertolongan pertama  Tindakan pemadaman kebakaran  Tindakan pertolongan kecelakaan  Penanganan dan penyimpanan  Kontrol paparan / perlindungan diri  Sifat kimia dan fisika  Stabilitas dan reaktivitas  Informasi toksikologi  Informasi ekologi  Penanganan pembuangan  Informasi transportasi  Informasi regulasi  Informasi lain yang dianggap perlu Safety Data Sheet : Regulation (EC) No 1907/2006 (REACH) Version: 3.5 / EN Revision date: 06.11.2017 FX Bahariwan K 44
  • 45. 1. Identifikasi bahan kimia dan identitas Pemasok / supplier 1. Identitas produk dengan GHS 2. Cara-cara identifikasi lain misal nama dagang 3. Rekomendasi dan pembatasan penggunaan bahan kimia 5. Nomor telepon keadaan darurat 4. Keterangan detail pemasok  Nama  Alamat  Nomor telepon / email Identifikasi bahan kimia dan identitas Pemasok / supplier
  • 46. 2. Identifikasi bahaya 2.1. Klasifikasi GHS untuk campuran / unsur dan informasi nasional atau regional 2.2. Elemen label GHS:  Piktogram  Signal word  Pernyataan bahaya  Pernyataan kehati hatian 2.3. Bahaya lain yang tidak tergantung pada klasifikasi / bahaya tidak dicakup oleh GHS  Ledakan debu  VOC  Label tambahan  dll
  • 47. 2. Identifikasi bahaya 2.1. Klasifikasi GHS 2.2. Bahaya GHS  Piktogram  Signal word  Hazard statemen (H Code)  Precaution statemen (P code) 2.3. Bahaya lainnya FX Bahariwan K 47
  • 48. 3. Komposisi / informasi mengenai bahan baku dalam produk  Identitas zat kimia.  Nama umum, sinonim, dll.  Nomor CAS, EC, REACH  Cemaran dan zat additive penstabil yang memberikan kontribusi pada klasifikasi zat. 3.1. Zat Identitas dan konsentrasi bahan kimia atau kisaran konsentrasi dari semua komponen bahan yang termasuk kategori bahaya dalam GHS dan berada di atas level akhirnya. 3.2. Campuran
  • 49. 4. P3K 4.2. Gejala / efek paling penting, akut dan kronis  Gejala  Efek 4.3. Perawatan medis segera dan perawatan khusus yang dibutuhkan, jika perlu.  Catatan dokter  Treatment khusus  Pertolongan medis  Daftar antidote  Kontra indikasi  Prosedur  Dimana di dapat 4.1. Uraian tindakan yang diperlukan, dibagi sesuai rute paparan yang berbeda, yaitu apabila terhirup, kontak dengan mata dan kulit, dan tertelan.  Informasi umum Jika terdapat kecelakaan…  Pernafasan Dibawa pada udara bersih  Terkena Mata Dibilas dengan air 10 – 20 menit  Terkena Kulit Dibilas selama 10 – 20 menit  Tertelan Tergantung jenisnya dimuntahkan / diencerkan  Perlindungan untuk petugas P3K
  • 50.  Yang sesuai  Yang tidak sesuai  Spray water jet, Foam, dry powder, CO2, pasir yang boleh digunakan dan tidak boleh digunakan 5.1. Media pemadaman  Adanya gas gas beracun yang muncul dari bahan kimia misal CO2, SOX, NOX dll 5.2. Bahaya spesifik yang timbul dari bahan kimia  APD yang sesuai  LEL dan Flash point  Air buangan  NFPA 5.3. Tindakan pencegahan dan peralatan pelindung diri khusus untuk petugas pemadam kebakaran 5. KEBAKARAN
  • 51. 6. Tumpahan / Spill Tindakan pencegahan personal, peralatan pelindung diri dan prosedur keadaan darurat  Paparan dari bahan kimia  Tindakan bagi personal emergensi / non 6.1.1. Alat Pelindung Diri 6.1.2. Prosedur Keadaan darurat 6.1 Tindakan pencegahan lingkungan  Air pembuangan  Limbah pembuangan 6.2 Material dan metoda untuk penanganan dan pembersihan  Untuk isolasi / containment  Pembersihan  Informasi lainnya 6.3 6.4 Referensi ke bagian lainnya
  • 52. 7. Penanganan dan penyimpanan 7.1. Tindakan pencegahan untuk penanganan yang aman.  Perlindungan  Penanganan aman  Perlindungan kebakaran  Perlindungan terjadi debu dan aerosol  Perlindungn lingkungan  Higiene umum 7.2. Kondisi-kondisi penyimpanan yang aman termasuk bahan bahan yang tidak berkesesuaian 7.2.1. Persyaratan & kondisi penyimpanan aman 7.2.2. Incompatibility / bahan bahan yang tidak sesuai 7.2.3. Bahan kemasan yang sesuai 7.2.4. Bahan kemasan yang tidak sesuai 7.3. Hal yang spesifik untuk pengguna akhir Rekomendasi dan penggunaan spesifik lainnya
  • 53. 8. Pengontrolan pemaparan / perlindungan diri 8.1. Parameter kontrol yaitu nilai batas paparan dalam pekerjaan atau nilai-batas biologis  Nilai ambang batas  NAB rata-rata  Pajanan Singkat diperkenankan  NAB kadar tertinggi  Nilai Paparan Biologi (BLV)  Standar Nasional dan internasional 8.2. Pengendalian pemaparan  Pengendalian teknik yang sesuai  Alat Pelindung Diri  Pelindung mata  Pelindung kulit  Tangan  Pelindung yg sesuai  Materi yang tidak sesuai  Pelindung tubuh  Pelindung pernafasan  Pelindung panas 8.3. Pengendalian pemaparan lingkungan Pengukuran untuk penggunaan pada customer
  • 54. 9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA Boiling point PH Asam basa Flash point Pengukuran LEL PH meter Bentuk : Padat berbentuk serbuk. Warna : Putih Bau : Bau spesifik kuat Densitas padatan : 600-1000 Kg/m3 Densitas : 1.92 g/cm3 (20 C) Visikositas : 0.57 mPas pada 150 C Nilai pH : 1 pada 6.1 g/l air pada 20C Tekanan uap : 0.006 hPa pada 20C 1.04 hPa pada 52C 2.7 Hpa PADA 70 C Flash point : diatas 100 C Kelarutan dalam air : Sulit larut (hidrolisis) Kelarutan dalam aceton : 250 g/l pada 25 C Titik leleh : 146 – 147 C Titik didih : 190 C pada 960 hPa Flammability : Tidak mudah melnyala Log Pow : 0.52 FX Bahariwan K 54
  • 55. 10. STABILITAS DAN REAKTIVITAS  Reaktivitas (10.1)  Reaktif terhadap udara  Stabilitas (10.2)  Bahan stabil / tidak stabil  Kemungkinan reaksi berbahaya (10.3)  Polimerisasi  Eksplosive / kebakaran  Netralisasi / melepaskan panas  Melepaskan gas beracun  Kondisi yang harus dihindarkan (10.4)  Panas / friksi / udara / cairan  Elektrostatik  Bahan yang tidak sesuai / incompatibility (10.5)  Asam / basa, flammable, beracun  Dekomposisi produk yang berbahaya (10.6)  NOX, SOX, COX FX Bahariwan K 55
  • 56. Toksisitas akut; Korosi/iritasi kulit; Kerusakan/iritasi mata serius; Sensitisasi saluran pernapasan atau kulit Mutagenisitas germ cell; Karsinogenisitas; Toksisitas reproduktif; Paparan tunggal; Paparan berulang; dan Bahaya aspirasi. 11. INFORMASI TOKSIKOLOGI FX Bahariwan K 56
  • 57. 12.1. Toksisitas akuatik 12.2. Persistensi dan degradasi 12.3. Potensi bioakumulasi 12.4. Mobilitas pada tanah 12.5. Hasil pada assessment PBT dan vPvB 12.6. Efek berbahaya lainnya 12. INFORMASI EKOLOGI FX Bahariwan K 57
  • 58.  Uraian residu limbah dan informasi tentang :  metoda  penanganan pembuangan yang aman, mencakup pembuangan kemasan yang terkontaminasi. 13. INFORMASI PEMBUANGAN LIMBAH FX Bahariwan K 58
  • 59. 14. INFORMASI TRANSPORTASI 14.1. UN Number 14.2. Nama sesuai UN 14.3. Hazard class dan label 14.4. Packing group 14.5. Bahaya terhadap lingkungan 14.6. Transportasi dengan bulk sesuai IMO 14.7. Perhatian khusus untuk pengguna FX Bahariwan K 59
  • 60.  Peraturan peraturan atau standar yang berlaku  Peraturan Internasional  Peraturan nasional  Standar Internasional / nasional  Assessment jika diperlukan 15. TAMBAHAN PERATURAN 16.1. Perubahan dan pembuatan 16.2. Singkatan dan akronim 16.3. Literatur dan referensi 16.4. Klasifikasi larutan (Lihat 2.1.) 16.5. H dan P yang relevan 16.6. Training 16.7. Informasi lebih lanjut 16. TAMBAHAN FX Bahariwan K 60
  • 62. KESIMPULAN 01 02 03 04 Ada 3 jenis bahaya dalam pelabelan GHS: - Fisika - Kesehatan - Lingkungan Sistem pelabelan untuk bahan kimia berbahaya: - GHS - UNRTDG Ada sembilan jenis piktogram untuk bahan kimia berbahaya menurut GHS . Pernyataan bahaya ( H code) Pernyataan kehati – hatian (P code)
  • 64. KESIMPULAN 01 02 03 04 LDKB atau SDS adalah komunikasi bahaya, sebagai sumber utama informasi BKB LDKB / SDS terdiri atas 16 bagian dan mudah didapatkan oleh karyawan LDKB / SDS harus selalu diperbaharui untuk 5 tahun . Setiap bahan kimia wajib memiliki LDKB dan setiap karyawan yang bekerja dengan bahan kimia wajib mengetahui bahaya bahan kimia dari LDKB
  • 65. REVIEW Pertanyaan 01 Pertanyaan 02 Pertanyaan 03 2. Sebutkan 16 bagian dari LDKB?. 4. Berapa lama LDKB berlaku? 6. LDKB digunakan untuk apa saja? 1. Secara keseluruhan ada berapa jenis bahaya dalam GHS ? 3. Sebutkan elemen – elemen untuk pelabelan ? 5. H Code terdiri dari berapa digit dan jelaskan? 11/2/2020 FX Bahariwan K 65
  • 66. TERIMA KASIH UNTUK PERHATIANNYA SEMOGA BERMANFAAT 11/2/2020 FX Bahariwan K 66
  • 67. FX BAHARIWAN Jl. Alam segar 3 no 11 elysium garden lippo cikarang Address 081282784172 Phone Bahariwank@yahoo.co.id E-mail Facebook FX Bahariwan K