SlideShare a Scribd company logo
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI RHODOPHYTA (ALGA MERAH) DI
TELUK LOMBOK, SANGATTA
Eka Wulandari, Fiorhentina Putri, Maida Apriyanti, Nabila Dienna Sabila, Nursinatrio,
Viki Susia Islamiyanti
Program studi Biologi, FMIPA – UNMUL
Email : natri_blackshark@yahoo.co.id
Abstrak. Golongan alga merah atau Rhodophyta ini merupakan jenis alga yang memiliki
habitat di laut. Jenis alga ini disebut sebagai rumput laut, karena bentuknya yang
menyerupai rumput. Tubuhnya berbentuk lembaran dan terdiri dari banyak sel. Warna
merah pada alga ini disebabkan oleh adanya pigmen fikoeritrin. Alga merah merupakan
organisme multiseluler (banyak sel) dan berukuran besar (makroskopis). Alga ini juga
mengandung klorofil, namun warna hijaunya tertutup oleh warna merah dari
fikoeritrinnya. Mereka mendominasi sepanjang daerah pesisir dan landas kontinental
tropis dan subtropis. Beberapa alga merah juga ditemukan di air tawar dan habitat darat.
Alga ini tidak mempunyai flagella dan sentriol. Pati floridean sebagai produk
penyimpanan dalam sitoplasma, fikoeritrin, fikosianin dan allofikosianin sebagai pigmen
aksesori. Tilakoid tidak ditumpuk di plastid dan tidak memiliki kloroplas retikulum
endoplasma. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi jenisjenis Rhodophyta yang ada di perairan pantai Teluk Lombok, Sangatta. Metode yang
digunakan adalah metode garis transek dengan kombinasi plot berbentuk lingkaran
dengan diameter 20 m kemudian hasil iventaris diidentifikasi di laboratorium kemudian
dideskripsikan secara. Hasil yang didapatkan adalah 8 spesies yaitu Euchema sp.,
Farlowia compressa, Chondrus sp., Hypnea choroides, Laurencia sp., Galaxaura sp.,
Gracilaria curtissae dan Euchema alvarezii.
Kata Kunci: Inventarisasi, Identifikasi, Rhodophyta (Alga merah), Teluk Lombok
Pendahuluan
Alga atau ganggang merupakan
tumbuhan yang belum mempunyai akar,
batang dan daun yang sebenarnya, tetapi
sudah memiliki klorofil sehingga bersifat
autotrof. Alga hidup di tempat-tempat yang
berair, baik air tawar maupun air laut dan
tempat-tempat
yang
lembab
(Tjitrosoepomo, 1994).
Alga dibagi menjadi tujuh divisio,
yaitu
chlorophyta,
euglenophyta,
pyrophyta,
chrysophyta,
phaeophyta,
cyanophyta dan rhodophyta. Alga yang
banyak ditemukan di habitat air laut ada
tiga
division,
yaitu
chlorophyta,
phaeophyta dan rhodophyta. Alga merah
atau rhodohyta adalah salah satu filum dari
alga berdasarkan zat warna atau
pigmentasi yang mana warna merah pada
alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin

dalam jumlah banyak (Tjitrosoepomo,
1994).
Ganggang merah adalah salah satu
kelompok tertua ganggang eukariotik dan
salah satu yang terbesar. Kelompok ini
terdiri dari sekitar 5000 sampai 6000
spesies kebanyakan multiseluler, ganggang
laut, termasuk banyak rumput laut
terkenal. Ganggang ini juga mengandung
klorofil, tetapi tertutupi oleh warna merah
dari
pigmen
fikoeritrin.
Mereka
mendominasi sepanjang daerah pesisir dan
landas kontinental tropis, subtropis dan
daerah air dingin (Tjitrosoepomo, 1994).
Ganggang merah secara ekologis
signifikan karena produsen utama,
penyedia
habitat
struktural
untuk
organisme laut lainnya dan pemain kunci
dalam
pembentukan
primer
dan
pemeliharaan terumbu karang. Beberapa
ganggang merah ekonomis penting bagi
manusia sebagai penyedia makanan dan
gel. Untuk alasan ini, pertanian yang
sangat luas dan panen alami ganggang
merah terjadi di berbagai wilayah di dunia
(Tjitrosoepomo, 1994).
Alga merah hampir seluruhnya hidup
di lautan. Beberapa uniseluler, tetapi
sebagian besar dalam bentuk multiseluler
yang hidup tertambat pada batuan,
dermaga dan lain-lain di bawah tingkat
surut yang rata-rata. Alga merah
melaksanakan fotosintesis dengan klorofil
a (beberapa spesies mempunyai klorofil d,
tetapi tidak ada klorofil b). Karena
merupakan eukariota yang baik, mereka
menggabungkan klorofilnya dalam satu
atau lebih kloroplas. Akan tetapi, sistem
membran dalam kloroplas ini sangat mirip
dengan yang terdapat dalam sel-sel alga
hijau-biru. Kesamaan antara keduanya itu
menyebar sampai ke pigmennya. Alga
merah, sebagaimana alga hijau-biru,
mempunyai fikosianin dan fikoeritrin
dalam
membran
fotosintetik-nya.
Keduanyan berguna sebagai pigmen
antena, yang meneruskan energi yang
diserap kepada klorifil a (Kimball, 1983).
Alga merah umumnya berwarna
kemerah-merahan karena adanya pigmen
asesoris yang disebut fikoeritrin. Pigmen
asesoris itu termasuk ke dalam keluarga
pigmen yang dikenal sebagai fikobilin,
yang ditemukan pada alga merah,
sianobakteri dan organisme lain yang
plastidanya kemungkinan berasal dari alga
merah atau sianobakteri (Campbell et al,
2000).
Ganggang merah adalah ganggang
pembentuk zat kapur yang paling penting
di lautan. Mereka memegang peranan
penting dalam konstruksi terumbu karang
dan pulau. Ganggang merah berkapur
berkembang paling baik di lautan yang
lebih hangat, tetapi spesies-spesies tertentu
juga tumbuh dengan subur di kawasan
kutub dan daerah beriklim ugahari, di
tempat-tempat tersebut mereka membentuk
banyak sekali tepian batu karang di
sepanjang pantaI (Tjitrosomo,1983).

Salah satu daerah yang masih banyak
terdapat ganggang merah atau Rhodophyta
adalah Pantai Teluk Lombok Sangatta,
Kutai Timur. Pantai Teluk Lombok
terletak di Desa Sangkima, Sangatta,
Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tempat
ini dapat dicapai dengan menggunakan
jalur darat dari Sangatta sekitar 15 km
menyusuri pantai Kutai Timur. Penelitian
ini bertujuan untuk
inventarisasi dan
identifikasi jenis-jenis Rhodophyta yang
ada di perairan Teluk Lombok, Sangatta,
Kalimantan Timur.
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang di pilih peneliti adalah
wilayah pantai Teluk Lombok di Sangatta,
Kalimantan
Timur.
Penelitian
ini
dilaksanakan
pada
tanggal
28-29
Desember 2013.
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan terdiri atas
ember, botol sampel, gunting, kacamata
renang, alat tulis, pinset (ukuran besar dan
kecil), meteran dan kamera. Bahan yang
digunakan adalah plastik gandum, plastik
klip (ukuran besar dan kecil), kertas label,
plastik hitam besar, kertas tabel
pengamatan, tali rafia, serta jenis alga
merah atau Rhodophyta yang ada di
wilayah Pantai Teluk Lombok, Sangatta,
Kalimantan Timur.
Teknik Sampling
Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini, peneliti memakai teknik
sampling, yaitu metode transek dengan
kombinasi plot lingkaran. Metode ini
dilakukan dengan membuat transek line
(garis lurus) kemudian ditarik membentuk
lingkaran pada plot tersebut dengan
diameter 20 meter. Kemudian spesies alga
yang terdapat di dalam plot tersebut di
iventaris.
Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan tersebut
selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan
disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan
uraian deskripsi jenis
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi Jenis Rhodophyta
Merah)

(Alga

Rhodophyta
merupakan
suatu
golongan ganggang yang berwarna merah
sampai ungu, kadang-kadang juga
lembayung atau pirang kemerahan. Selnya
mempunyai kromatofor yang berbentuk
cakram atau suatu lembaran dan di
dalamnya terkandung beberapa macam zat
warna, antara lain klorofil a, karotenoid,
tetapi kedua warna itu tertutup oleh suatu
zat warna merah, yaitu fikoeritrin. Pada
jenis tertentu terdapat pula warna biru yang
terdiri dari fikosianin.
Kebanyakan dari Rhodophyta bersifat
autotrof, yang tidak mempunyai zat warna
heterotrof, yaitu sebagai parasit pada
ganggang lain. Kelompok ini memiliki
thallus yang umumnya bersel banyak.
Thallus mempunyai bentuk yang beraneka
ragam. Sel
dengan plastid
yang

mengandung klorofil dan pigmen lain yaitu
fikobilin protein yang terdiri dari
fikoeritrin (bewarna merah) dan fikosianin
(bewarna biru). Jumlah pigmen lain
banyak menyebabkan warna merah pada
ganggang ini. Dalam reproduksinya tidak
mempunyai stadium gamet bulu cambuk.
Rhodophyta umumnya hidup di laut,
dari 2500 spesies kurang dari sepertiganya
hidup dalam air tawar. Tersebar luas di
lautan khususnya di daerah yang lebih
panas. Alga merah sangat berlimpah pada
perairan pantai bersuhu hangat di laut
tropis. Akan tetapi, ada juga beberapa
spesies yang hidup di air tawar yang dingin
dengan aliran deras dan banyak oksigen
serta ada pula yang hidup di tanah lembab
dan air payau. Kebanyakan hidup dalam
air laut terutama dalam lapisan-lapisan air
yang dalam, yang hanya dapat dicapai oleh
cahaya bergelombang pendek. Mereka
mendominasi sepanjang daerah pesisir dan
landas kontinental tropis, subtropis dan
daerah air dingin.

Ragam dan Jenis Rhodophyta (Alga Merah)
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 8 jenis Rhodophyta (alga merah)
yang tercatat dari kegiatan penelitian yang dilakukan di daerah pantai Teluk Lombok
Sangatta, Kalimantan Timur yang dikelompokkan ke dalam 7 famili.
Tabel 1. Klasifikasi Spesies Rhodophyta
No

Divisi

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

1

Rhodophyta

Rhodophyceae

Gigartinales

Solariaceae

Euchema

Euchema isiformes

2

Rhodophyta

Rhodophyceae

Florideophycidae

Domunticeae

Farlowia

Farlowia compressa

3

Rhodophyta

Rhodophyceae

Gigartinales

Gigartinaceae

Chondrus

Chondrus sp.

4

Rhodophyta

Rhodophyceae

Hypnales

Hypneaceae

Hypnea

Hypnea choroides

5

Rhodophyta

Rhodophyceae

Ceramiales

Laurencieae

Laurencia

Laurencia sp.

6

Rhodophyta

Rhodophyceae

Nemaliales

Chaetangiaceae

Galaxaura

Galaxaura sp.

7

Rhodophyta

Rhodophyceae

Gracilariales

Gracilariaceae

Glacilaria

Gracilaria curtissae

8

Rhodophyta

Rhodophyceae

Gigartinales

Solariaceae

Euchema

Euchema alvarezii
Jenis Rhodophyta (Alga Merah) di Pantai Teluk Lombok selengkapnya disajikan
dalam Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Rhodophyta (Alga Merah) di Pantai Teluk Lombok
Jumlah Spesies
No.

Famili

Spesies
Plot 1

Plot 2

1

Plot 3

Plot 4

1
1

1

2

2

1.

Solariaceae

Euchema sp.

2.

Domunticeae

Farlowia compressa

3.

Gigartinaceae

Chondrus sp.

4.

Hypneaceae

Hypnea choroides

5.

Laurenciaea

Laurencia sp.

6.

Chaetangiaceae

Galaxaura sp.

1

7

Gracilariaceae

Gracilaria sp.

1

8

Domunticeae

Euchema alvarezii

1

Total Spesies

1 Chondrus sp.

2 Eucheuma alvarezii

3 Eucheuma sp.

4 Farlowia compressa

5 Galaxaura sp

6 Gracilaria curtissae

7 Hypnea sp.

8 Laurencia sp.

26%

35%

5%
4%

4%

1

9%
4%

Spesies yang didapatkan berjumlah 8
buah. Spesies tersebut antara lain adalah
Euchema isiforme, Farlowia compressa,
Chondrus
sp.,
Hypnea
choroides,
Laurencia sp. dan Galaxaura sp. Setiap
spesies
memiliki
ciri-ciri
yang
membedakan antar satu spesies dengan
spesies yang lain
Pada Euchema sp. dan Euchema
alvarezii terdapat thallus dan percabangan

3

3

2

Presentasi jumlah spesies
Rhodophyta

13%

6

10

6

6

dikotom. Percabangan dikotom merupakan
bentuk percabangan yang selalu menjadi
dua cabang, juga terdapat gelembung
udara. Ganggang ini memiliki ciri-ciri
berupa banyak mengandung cabang bulat
yang meruncing ke ujungnya. Biasanya
padat, tertutup dengan spina dengan anakanak cabang tertentu yang tersusun dalam
lingkaran membentuk buku atau ruas
terutama pada bagian ujung cabang.
Mempunyai thallus silindris, permukaan
licin, keadaan warna tidak tetap kadang
berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau
merah.

(Gambar 1 Euchema sp.)
Pada Farlowia compressa memiliki
percabangan dikotom. Tetapi yang
membedakan ganggang ini dengan
ganggang yang lain yaitu, ganggang ini
memiliki bentuk tubuh yang tipis.
Ganggang ini memiliki ciri-ciri seperti
plastik, berwarna merah kecoklatan
memiliki spina atau silia dan tubuhnya
berbentuk tipis.
Kemudian pada ganggang jenis
Chondrus sp. ini memiliki percabangan
yang dikotom. Thallusnya berumpun
seperti tulang berwarna kehijau-hijauan
serta menyerupai karang kecil. Habitatnya
berada di tepi atau garis pantai dan helaian
rata di akhir dan pangkalnya menyempit
dan tangkainya bertulang.

Laurencia sp. mempunyai warna
thallus hijau tua sampai merah kecoklatan
karena adanya pigmen fikoeritrin. Ujung
bagian atas pada spesies ini terkesan rebah
dan memiliki holdfast untuk melekatkan
diri pada substrat. Di percabangan axis
terdapat primary branch yang pada
ujungnya terdapat spical pit. Pertumbuhan
di spical pit lebih cepat daripada bagian
thallus lainnya. Alga ini termasuk alga
tetrasporofik yang sel auxilary-nya akan
terbentuk setelah melakukan fertilisasi dan
tumbuh
di
atas
sel
pendukung
karpogonium.
Pada ganggang jenis Galaxaura sp.,
bagian-bagiannya terdiri dari segmen dan
memiliki thallus serta percabangan yang
dikotom. Ciri-ciri dari ganggang ini antara
lain memiliki bentuk yang menyerupai
pohon, memiliki warna yang merah
keunguan serta segmennya mudah patah,
licin dan dapat mengadakan percabangan
dikotom secara teratur.

(Gambar 2 Farlowia compressa)
Lalu pada Hypnea choroides bagianbagian tubuhnya terdiri dari thallus. Ciriciri dari ganggang ini adalah bentuknya
yang seperti
akar dan
memiliki
percabangan yang dikotom, berwarna
kuning serta habitatnya yang banyak
terdapat di laut. Bentuk tubuh seperti
rumput sehingga disebut rumput laut.
terdapat duri cabang yang pendek
menyerupai taji atau tanduk.

(Gambar 3 Hypnea choroides)

(Gambar 4 Galaxaura sp.)
Ciri umum dari Gracilaria curtissae
adalah mempunyai bentuk thallus silindris
atau gepeng dengan percabangan mulai
dari yang sederhana sampai pada yang
rumit dan rimbun, di atas percabangan
umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh
tanaman) agak mengecil, permukaannya
halus atau berbintil-bintil, diameter thallus
berkisar antara 0,5 – 2 mm. Panjang dapat
mencapai 30 cm atau lebih dan Glacilaria
tumbuh di rataan terumbu karang dengan
air jernih dan arus cukup dengan salinitas
ideal berkisar 20-28 per mil.
Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

(Gambar 5 Gracilaria curtissae)
Dari
keenam spesies tersebut
didapatkan jumlah yang berbeda-beda.
Spesies Euchema isiforme didapatkan 3
buah pada semua plot. Spesies Farlowia
compressa didapatkan 2 buah. Spesies
Chondrus sp. didapatkan sebanyak 6 buah.
Spesies Hypnea choroides didapatkan
sebanyak 8 buah. Spesies Laurencia sp.
ditemukan sebanyak 3 buah dan
Galaxaura sp., Gracilaria sp. dan Euchema
alvarezii.
hanya ditemukan masingmasing satu spesies. Dari keseluruhan
jumlah spesies
yang paling banyak
ditemukan yaitu Hypnea choroides yaitu
sebanyak 8 spesies dan paling sedikit
ditemukan
adalah
Galaxaura
sp.,
Gracilaria sp. dan Euchema alvarezii.
hanya ditemukan masing-masing satu
spesies saja.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa ditemukan spesies
Rhodophyta yaitu Euchema isiforme,
Farlowia compressa, Chondrus sp.,
Hypnea
choroides,
Laurencia
sp.,
Galaxaura sp., Gracilaria sp. dan Euchema
alvarezii. dengan jumlah masing-masing
yaitu 2, 2, 6, 8, 3, 1, 1 dan 1 buah,
sehingga terdapat 24 individu. Spesies
terbanyak adalah Hypnea choroides dan
spesies yang paling sedikit ditemukan
adalah Galaxaura sp., Gracilaria curtissae
dan Euchema alvarezii.
Daftar Pustaka
Campbell, N.A., J.B.Reece., L.G. Mitchel.
2000. Biologi Edisi Kelima Jilid
Dua. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J. W. 1983. Biologi Edisi Kelima
Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.

More Related Content

What's hot

Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
SMA WARGA Surakarta
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
Mustain Adinugroho
 
keanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pd
keanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pdkeanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pd
keanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pd
Poslen Simbolon Peabank
 
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Mujiyanto -
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
Mahensi Ariyanti
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
SMAN 2 Indramayu
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google
 
Gerak Tumbuhan Tingkat Rendah
Gerak Tumbuhan Tingkat RendahGerak Tumbuhan Tingkat Rendah
Gerak Tumbuhan Tingkat Rendah
Universitas Negeri Makassar
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Septian Muna Barakati
 
Makalah planktonologi
Makalah planktonologiMakalah planktonologi
Makalah planktonologi
IndahAdelia2
 
Fitoplankton
FitoplanktonFitoplankton
Fitoplankton
Yosie Andre Victora
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
Dewi Ayu Pratiwi
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
RaissaMaulidya
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Pujiati Puu
 
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
Materi#7  Keanekaragaman HayatiMateri#7  Keanekaragaman Hayati
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
Resma Puspitasari
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
AhmadMiftahulKhair
 
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Bondan the Planter of Palm Oil
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
Repository Ipb
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
Amos Pangkatana
 

What's hot (20)

Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
 
keanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pd
keanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pdkeanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pd
keanekaragaman hayati by Poslen Simbolon,S.Pd
 
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Gerak Tumbuhan Tingkat Rendah
Gerak Tumbuhan Tingkat RendahGerak Tumbuhan Tingkat Rendah
Gerak Tumbuhan Tingkat Rendah
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
 
Makalah planktonologi
Makalah planktonologiMakalah planktonologi
Makalah planktonologi
 
Fitoplankton
FitoplanktonFitoplankton
Fitoplankton
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
Materi#7  Keanekaragaman HayatiMateri#7  Keanekaragaman Hayati
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 

Similar to Jurnal praktikum lapangan cryptogamae kelompok 4A

Mikroalga
MikroalgaMikroalga
Mikroalga
Heri Abrianto
 
Bahan rhodophyta
Bahan rhodophytaBahan rhodophyta
Bahan rhodophyta
Yulia M
 
algae
algaealgae
Terjemahan Jurnal 2
Terjemahan Jurnal 2 Terjemahan Jurnal 2
Terjemahan Jurnal 2
Citra Utami
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
ALLKuliah
 
Xmia4 pyrrophyta
Xmia4 pyrrophytaXmia4 pyrrophyta
Xmia4 pyrrophyta
Diniarti Prayuni
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
Amos Pangkatana
 
Pigmen pada krustasea
Pigmen pada krustaseaPigmen pada krustasea
Pigmen pada krustasea
Malik Serang
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MuchsinHaris
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
ArifFakhrudin5
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalamfariz90
 
Deskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologisDeskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologis
Operator Warnet Vast Raha
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
ALLKuliah
 
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Ahmad Azmi Khoirul Umam
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
Suhadi Danuarta
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Tjoetnyak Izzatie
 
Alga merah
Alga merahAlga merah
Alga merah
rohidayat_rohmat
 
Tujuan,dasar teori,dapus 1
Tujuan,dasar teori,dapus 1Tujuan,dasar teori,dapus 1
Tujuan,dasar teori,dapus 1
Efin Yohana Anggraini
 
Laporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sLaporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza s
Angga Asc
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Dian631634
 

Similar to Jurnal praktikum lapangan cryptogamae kelompok 4A (20)

Mikroalga
MikroalgaMikroalga
Mikroalga
 
Bahan rhodophyta
Bahan rhodophytaBahan rhodophyta
Bahan rhodophyta
 
algae
algaealgae
algae
 
Terjemahan Jurnal 2
Terjemahan Jurnal 2 Terjemahan Jurnal 2
Terjemahan Jurnal 2
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
 
Xmia4 pyrrophyta
Xmia4 pyrrophytaXmia4 pyrrophyta
Xmia4 pyrrophyta
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
Pigmen pada krustasea
Pigmen pada krustaseaPigmen pada krustasea
Pigmen pada krustasea
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
Deskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologisDeskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologis
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
 
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Alga merah
Alga merahAlga merah
Alga merah
 
Tujuan,dasar teori,dapus 1
Tujuan,dasar teori,dapus 1Tujuan,dasar teori,dapus 1
Tujuan,dasar teori,dapus 1
 
Laporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sLaporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza s
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 

Jurnal praktikum lapangan cryptogamae kelompok 4A

  • 1. INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI RHODOPHYTA (ALGA MERAH) DI TELUK LOMBOK, SANGATTA Eka Wulandari, Fiorhentina Putri, Maida Apriyanti, Nabila Dienna Sabila, Nursinatrio, Viki Susia Islamiyanti Program studi Biologi, FMIPA – UNMUL Email : natri_blackshark@yahoo.co.id Abstrak. Golongan alga merah atau Rhodophyta ini merupakan jenis alga yang memiliki habitat di laut. Jenis alga ini disebut sebagai rumput laut, karena bentuknya yang menyerupai rumput. Tubuhnya berbentuk lembaran dan terdiri dari banyak sel. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh adanya pigmen fikoeritrin. Alga merah merupakan organisme multiseluler (banyak sel) dan berukuran besar (makroskopis). Alga ini juga mengandung klorofil, namun warna hijaunya tertutup oleh warna merah dari fikoeritrinnya. Mereka mendominasi sepanjang daerah pesisir dan landas kontinental tropis dan subtropis. Beberapa alga merah juga ditemukan di air tawar dan habitat darat. Alga ini tidak mempunyai flagella dan sentriol. Pati floridean sebagai produk penyimpanan dalam sitoplasma, fikoeritrin, fikosianin dan allofikosianin sebagai pigmen aksesori. Tilakoid tidak ditumpuk di plastid dan tidak memiliki kloroplas retikulum endoplasma. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi jenisjenis Rhodophyta yang ada di perairan pantai Teluk Lombok, Sangatta. Metode yang digunakan adalah metode garis transek dengan kombinasi plot berbentuk lingkaran dengan diameter 20 m kemudian hasil iventaris diidentifikasi di laboratorium kemudian dideskripsikan secara. Hasil yang didapatkan adalah 8 spesies yaitu Euchema sp., Farlowia compressa, Chondrus sp., Hypnea choroides, Laurencia sp., Galaxaura sp., Gracilaria curtissae dan Euchema alvarezii. Kata Kunci: Inventarisasi, Identifikasi, Rhodophyta (Alga merah), Teluk Lombok Pendahuluan Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga hidup di tempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab (Tjitrosoepomo, 1994). Alga dibagi menjadi tujuh divisio, yaitu chlorophyta, euglenophyta, pyrophyta, chrysophyta, phaeophyta, cyanophyta dan rhodophyta. Alga yang banyak ditemukan di habitat air laut ada tiga division, yaitu chlorophyta, phaeophyta dan rhodophyta. Alga merah atau rhodohyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasi yang mana warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak (Tjitrosoepomo, 1994). Ganggang merah adalah salah satu kelompok tertua ganggang eukariotik dan salah satu yang terbesar. Kelompok ini terdiri dari sekitar 5000 sampai 6000 spesies kebanyakan multiseluler, ganggang laut, termasuk banyak rumput laut terkenal. Ganggang ini juga mengandung klorofil, tetapi tertutupi oleh warna merah dari pigmen fikoeritrin. Mereka mendominasi sepanjang daerah pesisir dan landas kontinental tropis, subtropis dan daerah air dingin (Tjitrosoepomo, 1994). Ganggang merah secara ekologis signifikan karena produsen utama, penyedia habitat struktural untuk organisme laut lainnya dan pemain kunci dalam pembentukan primer dan pemeliharaan terumbu karang. Beberapa ganggang merah ekonomis penting bagi
  • 2. manusia sebagai penyedia makanan dan gel. Untuk alasan ini, pertanian yang sangat luas dan panen alami ganggang merah terjadi di berbagai wilayah di dunia (Tjitrosoepomo, 1994). Alga merah hampir seluruhnya hidup di lautan. Beberapa uniseluler, tetapi sebagian besar dalam bentuk multiseluler yang hidup tertambat pada batuan, dermaga dan lain-lain di bawah tingkat surut yang rata-rata. Alga merah melaksanakan fotosintesis dengan klorofil a (beberapa spesies mempunyai klorofil d, tetapi tidak ada klorofil b). Karena merupakan eukariota yang baik, mereka menggabungkan klorofilnya dalam satu atau lebih kloroplas. Akan tetapi, sistem membran dalam kloroplas ini sangat mirip dengan yang terdapat dalam sel-sel alga hijau-biru. Kesamaan antara keduanya itu menyebar sampai ke pigmennya. Alga merah, sebagaimana alga hijau-biru, mempunyai fikosianin dan fikoeritrin dalam membran fotosintetik-nya. Keduanyan berguna sebagai pigmen antena, yang meneruskan energi yang diserap kepada klorifil a (Kimball, 1983). Alga merah umumnya berwarna kemerah-merahan karena adanya pigmen asesoris yang disebut fikoeritrin. Pigmen asesoris itu termasuk ke dalam keluarga pigmen yang dikenal sebagai fikobilin, yang ditemukan pada alga merah, sianobakteri dan organisme lain yang plastidanya kemungkinan berasal dari alga merah atau sianobakteri (Campbell et al, 2000). Ganggang merah adalah ganggang pembentuk zat kapur yang paling penting di lautan. Mereka memegang peranan penting dalam konstruksi terumbu karang dan pulau. Ganggang merah berkapur berkembang paling baik di lautan yang lebih hangat, tetapi spesies-spesies tertentu juga tumbuh dengan subur di kawasan kutub dan daerah beriklim ugahari, di tempat-tempat tersebut mereka membentuk banyak sekali tepian batu karang di sepanjang pantaI (Tjitrosomo,1983). Salah satu daerah yang masih banyak terdapat ganggang merah atau Rhodophyta adalah Pantai Teluk Lombok Sangatta, Kutai Timur. Pantai Teluk Lombok terletak di Desa Sangkima, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tempat ini dapat dicapai dengan menggunakan jalur darat dari Sangatta sekitar 15 km menyusuri pantai Kutai Timur. Penelitian ini bertujuan untuk inventarisasi dan identifikasi jenis-jenis Rhodophyta yang ada di perairan Teluk Lombok, Sangatta, Kalimantan Timur. Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang di pilih peneliti adalah wilayah pantai Teluk Lombok di Sangatta, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28-29 Desember 2013. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan terdiri atas ember, botol sampel, gunting, kacamata renang, alat tulis, pinset (ukuran besar dan kecil), meteran dan kamera. Bahan yang digunakan adalah plastik gandum, plastik klip (ukuran besar dan kecil), kertas label, plastik hitam besar, kertas tabel pengamatan, tali rafia, serta jenis alga merah atau Rhodophyta yang ada di wilayah Pantai Teluk Lombok, Sangatta, Kalimantan Timur. Teknik Sampling Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti memakai teknik sampling, yaitu metode transek dengan kombinasi plot lingkaran. Metode ini dilakukan dengan membuat transek line (garis lurus) kemudian ditarik membentuk lingkaran pada plot tersebut dengan diameter 20 meter. Kemudian spesies alga yang terdapat di dalam plot tersebut di iventaris. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan
  • 3. disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan uraian deskripsi jenis Hasil dan Pembahasan Deskripsi Jenis Rhodophyta Merah) (Alga Rhodophyta merupakan suatu golongan ganggang yang berwarna merah sampai ungu, kadang-kadang juga lembayung atau pirang kemerahan. Selnya mempunyai kromatofor yang berbentuk cakram atau suatu lembaran dan di dalamnya terkandung beberapa macam zat warna, antara lain klorofil a, karotenoid, tetapi kedua warna itu tertutup oleh suatu zat warna merah, yaitu fikoeritrin. Pada jenis tertentu terdapat pula warna biru yang terdiri dari fikosianin. Kebanyakan dari Rhodophyta bersifat autotrof, yang tidak mempunyai zat warna heterotrof, yaitu sebagai parasit pada ganggang lain. Kelompok ini memiliki thallus yang umumnya bersel banyak. Thallus mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Sel dengan plastid yang mengandung klorofil dan pigmen lain yaitu fikobilin protein yang terdiri dari fikoeritrin (bewarna merah) dan fikosianin (bewarna biru). Jumlah pigmen lain banyak menyebabkan warna merah pada ganggang ini. Dalam reproduksinya tidak mempunyai stadium gamet bulu cambuk. Rhodophyta umumnya hidup di laut, dari 2500 spesies kurang dari sepertiganya hidup dalam air tawar. Tersebar luas di lautan khususnya di daerah yang lebih panas. Alga merah sangat berlimpah pada perairan pantai bersuhu hangat di laut tropis. Akan tetapi, ada juga beberapa spesies yang hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen serta ada pula yang hidup di tanah lembab dan air payau. Kebanyakan hidup dalam air laut terutama dalam lapisan-lapisan air yang dalam, yang hanya dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek. Mereka mendominasi sepanjang daerah pesisir dan landas kontinental tropis, subtropis dan daerah air dingin. Ragam dan Jenis Rhodophyta (Alga Merah) Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 8 jenis Rhodophyta (alga merah) yang tercatat dari kegiatan penelitian yang dilakukan di daerah pantai Teluk Lombok Sangatta, Kalimantan Timur yang dikelompokkan ke dalam 7 famili. Tabel 1. Klasifikasi Spesies Rhodophyta No Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies 1 Rhodophyta Rhodophyceae Gigartinales Solariaceae Euchema Euchema isiformes 2 Rhodophyta Rhodophyceae Florideophycidae Domunticeae Farlowia Farlowia compressa 3 Rhodophyta Rhodophyceae Gigartinales Gigartinaceae Chondrus Chondrus sp. 4 Rhodophyta Rhodophyceae Hypnales Hypneaceae Hypnea Hypnea choroides 5 Rhodophyta Rhodophyceae Ceramiales Laurencieae Laurencia Laurencia sp. 6 Rhodophyta Rhodophyceae Nemaliales Chaetangiaceae Galaxaura Galaxaura sp. 7 Rhodophyta Rhodophyceae Gracilariales Gracilariaceae Glacilaria Gracilaria curtissae 8 Rhodophyta Rhodophyceae Gigartinales Solariaceae Euchema Euchema alvarezii
  • 4. Jenis Rhodophyta (Alga Merah) di Pantai Teluk Lombok selengkapnya disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Jenis Rhodophyta (Alga Merah) di Pantai Teluk Lombok Jumlah Spesies No. Famili Spesies Plot 1 Plot 2 1 Plot 3 Plot 4 1 1 1 2 2 1. Solariaceae Euchema sp. 2. Domunticeae Farlowia compressa 3. Gigartinaceae Chondrus sp. 4. Hypneaceae Hypnea choroides 5. Laurenciaea Laurencia sp. 6. Chaetangiaceae Galaxaura sp. 1 7 Gracilariaceae Gracilaria sp. 1 8 Domunticeae Euchema alvarezii 1 Total Spesies 1 Chondrus sp. 2 Eucheuma alvarezii 3 Eucheuma sp. 4 Farlowia compressa 5 Galaxaura sp 6 Gracilaria curtissae 7 Hypnea sp. 8 Laurencia sp. 26% 35% 5% 4% 4% 1 9% 4% Spesies yang didapatkan berjumlah 8 buah. Spesies tersebut antara lain adalah Euchema isiforme, Farlowia compressa, Chondrus sp., Hypnea choroides, Laurencia sp. dan Galaxaura sp. Setiap spesies memiliki ciri-ciri yang membedakan antar satu spesies dengan spesies yang lain Pada Euchema sp. dan Euchema alvarezii terdapat thallus dan percabangan 3 3 2 Presentasi jumlah spesies Rhodophyta 13% 6 10 6 6 dikotom. Percabangan dikotom merupakan bentuk percabangan yang selalu menjadi dua cabang, juga terdapat gelembung udara. Ganggang ini memiliki ciri-ciri berupa banyak mengandung cabang bulat yang meruncing ke ujungnya. Biasanya padat, tertutup dengan spina dengan anakanak cabang tertentu yang tersusun dalam lingkaran membentuk buku atau ruas terutama pada bagian ujung cabang. Mempunyai thallus silindris, permukaan licin, keadaan warna tidak tetap kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. (Gambar 1 Euchema sp.)
  • 5. Pada Farlowia compressa memiliki percabangan dikotom. Tetapi yang membedakan ganggang ini dengan ganggang yang lain yaitu, ganggang ini memiliki bentuk tubuh yang tipis. Ganggang ini memiliki ciri-ciri seperti plastik, berwarna merah kecoklatan memiliki spina atau silia dan tubuhnya berbentuk tipis. Kemudian pada ganggang jenis Chondrus sp. ini memiliki percabangan yang dikotom. Thallusnya berumpun seperti tulang berwarna kehijau-hijauan serta menyerupai karang kecil. Habitatnya berada di tepi atau garis pantai dan helaian rata di akhir dan pangkalnya menyempit dan tangkainya bertulang. Laurencia sp. mempunyai warna thallus hijau tua sampai merah kecoklatan karena adanya pigmen fikoeritrin. Ujung bagian atas pada spesies ini terkesan rebah dan memiliki holdfast untuk melekatkan diri pada substrat. Di percabangan axis terdapat primary branch yang pada ujungnya terdapat spical pit. Pertumbuhan di spical pit lebih cepat daripada bagian thallus lainnya. Alga ini termasuk alga tetrasporofik yang sel auxilary-nya akan terbentuk setelah melakukan fertilisasi dan tumbuh di atas sel pendukung karpogonium. Pada ganggang jenis Galaxaura sp., bagian-bagiannya terdiri dari segmen dan memiliki thallus serta percabangan yang dikotom. Ciri-ciri dari ganggang ini antara lain memiliki bentuk yang menyerupai pohon, memiliki warna yang merah keunguan serta segmennya mudah patah, licin dan dapat mengadakan percabangan dikotom secara teratur. (Gambar 2 Farlowia compressa) Lalu pada Hypnea choroides bagianbagian tubuhnya terdiri dari thallus. Ciriciri dari ganggang ini adalah bentuknya yang seperti akar dan memiliki percabangan yang dikotom, berwarna kuning serta habitatnya yang banyak terdapat di laut. Bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut rumput laut. terdapat duri cabang yang pendek menyerupai taji atau tanduk. (Gambar 3 Hypnea choroides) (Gambar 4 Galaxaura sp.) Ciri umum dari Gracilaria curtissae adalah mempunyai bentuk thallus silindris atau gepeng dengan percabangan mulai dari yang sederhana sampai pada yang rumit dan rimbun, di atas percabangan umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh tanaman) agak mengecil, permukaannya halus atau berbintil-bintil, diameter thallus berkisar antara 0,5 – 2 mm. Panjang dapat mencapai 30 cm atau lebih dan Glacilaria tumbuh di rataan terumbu karang dengan air jernih dan arus cukup dengan salinitas ideal berkisar 20-28 per mil.
  • 6. Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. (Gambar 5 Gracilaria curtissae) Dari keenam spesies tersebut didapatkan jumlah yang berbeda-beda. Spesies Euchema isiforme didapatkan 3 buah pada semua plot. Spesies Farlowia compressa didapatkan 2 buah. Spesies Chondrus sp. didapatkan sebanyak 6 buah. Spesies Hypnea choroides didapatkan sebanyak 8 buah. Spesies Laurencia sp. ditemukan sebanyak 3 buah dan Galaxaura sp., Gracilaria sp. dan Euchema alvarezii. hanya ditemukan masingmasing satu spesies. Dari keseluruhan jumlah spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Hypnea choroides yaitu sebanyak 8 spesies dan paling sedikit ditemukan adalah Galaxaura sp., Gracilaria sp. dan Euchema alvarezii. hanya ditemukan masing-masing satu spesies saja. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa ditemukan spesies Rhodophyta yaitu Euchema isiforme, Farlowia compressa, Chondrus sp., Hypnea choroides, Laurencia sp., Galaxaura sp., Gracilaria sp. dan Euchema alvarezii. dengan jumlah masing-masing yaitu 2, 2, 6, 8, 3, 1, 1 dan 1 buah, sehingga terdapat 24 individu. Spesies terbanyak adalah Hypnea choroides dan spesies yang paling sedikit ditemukan adalah Galaxaura sp., Gracilaria curtissae dan Euchema alvarezii. Daftar Pustaka Campbell, N.A., J.B.Reece., L.G. Mitchel. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Dua. Jakarta: Erlangga. Kimball, J. W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.