jurnal auditing lanjutan klp 5-FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (IFRS) OLEH NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS.pdf
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxtajapeda
More Related Content
Similar to jurnal auditing lanjutan klp 5-FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (IFRS) OLEH NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS.pdf
Similar to jurnal auditing lanjutan klp 5-FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (IFRS) OLEH NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS.pdf (20)
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
jurnal auditing lanjutan klp 5-FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (IFRS) OLEH NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS.pdf
1. 1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI
STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
(IFRS) OLEH NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN
LITERATUR SISTEMATIS
Afika izati1
, Marsyah 2
dan Ashar rahman3
Akuntansi Syariah , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Parepare
Email : afikaizati@gmail.com . marsyahqx@gmail.com ,
Abstrak
Jurnal yang ditinjau adalah sebuah tinjauan literatur sistematis yang membahas
faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) oleh negara berkembang. Jurnal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keputusan negara berkembang untuk mengadopsi IFRS dalam
pelaporan keuangannya. Tinjauan literatur sistematis ini melibatkan pengumpulan
dan analisis terhadap 10 jurnal akademik dan publikasi lainnya dari tahun 2019
hingga 2023. Penulis menggunakan kerangka kerja Diffusion of Innovation
Theory untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi IFRS oleh
negara berkembang. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
seperti faktor pasar global, faktor spesifik negara serta sosial budaya merupakan
faktor penting yang mempengaruhi adopsi IFRS. Selain itu, penulis juga
menemukan bahwa kebijakan pemerintah dan karakteristik perusahaan juga
mempengaruhi adopsi IFRS.Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan
yang berguna tentang faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan oleh
negara berkembang dalam mengadopsi IFRS sebagai standar pelaporan keuangan.
Hal ini dapat membantu para pengambil keputusan di negara berkembang dalam
mengambil keputusan yang tepat tentang adopsi IFRS.
Kata kunci: Adopsi,IFRS
2. 2
Abstract
The journal reviewed is a systematic literature review that discusses the factor
influencing the adoption of internastional Financial Reporting Standards (IFRS)
by developing countries. This journal aims to provide a better understanding of
what factors influence the decision of developing countries to adopt IFRS in their
financial reporting. This systematic literature review involved the collection and
analysis of 10 academic journals and other publications from 2019 to 2023. The
authors used the Diffusion of Innovation Theory framework to analyze the factors
influencing IFRS adoption by developing countries. The results of this analysis
indicate that factors such as global market factors, country-specific factors and
socio-cultural are important factors influencing IFRS adoption. In addition, the
authors also find that govemment policies and company characteristic also
influence IFRS adoption. Overall, this journal provides useful insights into what
factors need to be considered by developing countries in a adopting IFRS as a
financial reporting standard. This can assist decision makers in developing
countries in making the right decisions about IFRS adoption.
Keywords: Adoption, IFRS
I. PENDAHULUAN
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) telah menjadi topik
yang semakin penting dalam konteks globalisasi ekonomi dan keuangan saat
ini. IFRS digunakan untuk memastikan konsistensi dan transparansi dalam
pelaporan keuangan perusahaan di seluruh dunia. Negara berkembang di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin, telah menjadi sasaran utama bagi IFRS dalam
beberapa tahun terakhir. Namun, adopsi IFRS di negara-negara ini masih
bervariasi.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa adopsi IFRS di
negara berkembang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor
ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, dan karakteristik perusahaan.
Meskipun demikian, masih ada kekurangan dalam pemahaman tentang faktor-
3. 3
faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan negara berkembang dalam
mengadopsi IFRS.
Oleh karena itu, tujuan dari tinjauan literatur sistematis ini adalah
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi adopsi IFRS oleh negara berkembang. Kerangka kerja
Diffusion of Innovation Theory digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi adopsi IFRS.
Hasil dari tinjauan literatur sistematis ini dapat memberikan panduan
yang berguna bagi para pengambil keputusan di negara berkembang dalam
mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan saat memutuskan untuk
mengadopsi IFRS sebagai standar pelaporan keuangan.
Adopsi IFRS oleh negara berkembang penting untuk dipelajari. Jurnal
ini juga memberikan wawasan tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi adopsi IFRS.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur sistematis yang
dilakukan melalui langkah-langkah mencari, memilih, mengevaluasi dan
mensintesis artikel yang relevan. Pencarian artikel dilakukan di database
akademik seperti Google Scholar, ScienceDirect dan Emerald Insight
menggunakan kata kunci "Adopsi IFRS", "Negara Berkembang", "Faktor
yang Mempengaruhi Adopsi IFRS" dan "Tinjauan Referensi". Artikel yang
relevan kemudian dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang
telah ditentukan. Kualitas butir soal yang memenuhi kriteria kemudian
dievaluasi dengan menggunakan alat evaluasi yang dikembangkan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi adopsi standar IFRS di negara berkembang
kemudian disintesis dari artikel yang dinilai baik.
Hasil tinjauan literatur sistematis disajikan sebagai ringkasan faktor-faktor
yang mempengaruhi adopsi standar IFRS di negara-negara berkembang.
4. 4
Faktor-faktor ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, Karakteristik spesifik
negara, kebijakan dan tindakan pemerintah,faktor pasar modal, faktor ekonomi
dan sosial. Selain itu, hasil tinjauan pustaka sistematis ini mengidentifikasi
kesenjangan dalam penelitian sebelumnya dan memberikan rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya di bidang ini.
III.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi adopasi IFRS oleh Negara
Berkembang
1. Kebijakan dan tindakan pemerintah
Pemerintah di seluruh dunia membuat dan mengubh kebijakan serta
menyelidiki perusahaan asing yang beroperasi di negaranya. Inisiatif dan
tindakan pemerintah ini mungkin mempengaruhi pengungkapan akuntansi,
investasi perusahaan, dan reaksi pasar. Kebijakan dan tindakan pemerintah
dapat menjadi faktor penting dalam adopsi IFRS di negara berkembang.
Keputusan adopsi IFRS dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah negara
berkembang. Pemerintah dapat mendorong adopsi IFRS melalui kebijakan
resmi atau regulasi yang mengharuskan perusahaan menggunakan standar
tersebut dalam penyusunan laporan keuangan mereka. Dalam hal ini,
pemerintah memainkan peran aktif dalam mendorong konsistensi dan
transparansi dalam pelaporan keuangan.
Negara berkembang yang berupaya untuk meningkatkan akses ke
pasar global dan menarik investasi asing dapat memandang adopsi IFRS
sebagai langkah penting untuk mengharmonisasikan praktik akuntansi mereka
dengan standar internasional. Dengan mengadopsi IFRS, negara tersebut
dapat meningkatkan daya tarik bagi investor internasional, memperkuat
stabilitas pasar keuangan, dan memfasilitasi perdagangan lintas batas.
Adopsi IFRS oleh negara berkembang juga dapat dipengaruhi oleh
keinginan untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam laporan
keuangan. Dengan menggunakan standar internasional yang diakui secara
5. 5
luas, negara berkembang dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
mereka di mata investor domestik dan internasional. Hal ini dapat berdampak
positif pada akses perusahaan terhadap pembiayaan dan investasi.
Pemerintah negara berkembang dapat mengambil langkah-langkah
untuk membangun infrastruktur akuntansi yang diperlukan untuk mendukung
adopsi IFRS. Ini mencakup pelatihan profesional akuntansi, pengembangan
sumber daya manusia dengan keahlian IFRS, dan memperkuat kapasitas
lembaga pengatur dan pemeriksaan keuangan untuk memastikan kepatuhan
terhadap standar tersebut.
Faktor ekonomi dan tingkat pembangunan suatu negara berkembang
juga dapat mempengaruhi adopsi IFRS. Negara yang memiliki sektor
keuangan yang berkembang, pasar modal yang kuat, dan perusahaan
multinasional yang signifikan mungkin lebih cenderung mengadopsi IFRS
untuk menjaga konsistensi dalam pelaporan keuangan dan memfasilitasi
investasi dan perdagangan.
Penting untuk memahami bahwa faktor-faktor di atas dapat bervariasi
di setiap negara berkembang, dan kombinasi faktor-faktor tersebut dapat
berdampak pada keputusan adopsi IFRS yang diambil oleh pemerintah dan
perusahaan di negara tersebut.
Salah satu contoh negara berkembang yang menerapkan IFRS
(International Financial Reporting Standards) adalah Brasil. Brasil
mengadopsi IFRS untuk persiapan dan penyusunan laporan keuangan oleh
perusahaan publik sejak tahun 2010. Adopsi IFRS di Brasil didorong oleh
beberapa faktor, antara lain;
1) Brasil berupaya untuk meningkatkan kualitas dan transparansi pelaporan
keuangan perusahaan-perusahaan publiknya agar sejalan dengan standar
internasional. Adopsi IFRS memungkinkan perusahaan Brasil untuk
membandingkan kinerja keuangan mereka dengan perusahaan di negara
lain yang juga menggunakan standar yang sama.
2) Dengan mengadopsi IFRS, perusahaan Brasil dapat memperoleh akses
yang lebih baik ke pasar modal global dan menarik minat investor
6. 6
internasional. Dalam era globalisasi, adopsi IFRS membantu menciptakan
kepercayaan dan mempermudah perusahaan untuk beroperasi di pasar
internasional.
3) Adopsi IFRS mendorong pengembangan sistem akuntansi yang lebih
maju di Brasil. Pemerintah dan regulator akuntansi di Brasil telah bekerja
untuk memperkuat infrastruktur akuntansi dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan
berdasarkan IFRS.
4) Adopsi IFRS di Brasil juga bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas
dan transparansi laporan keuangan. Dengan menggunakan standar yang
diakui secara internasional, Brasil ingin memperkuat kepercayaan
investor dan masyarakat terhadap informasi keuangan yang disajikan oleh
perusahaan.
Pengalaman Brasil dalam menerapkan IFRS dapat memberikan wawasan
penting bagi negara-negara berkembang lainnya yang sedang
mempertimbangkan adopsi IFRS atau sedang dalam proses implementasinya.
Ada juga beberapa negara yang mengadopsi IFRS karena berbagai faktor
yaitu; India telah mengadopsi IFRS dalam rangka konvergensi standar
akuntansi nasionalnya dengan standar internasional. Pemerintah India,
melalui Kementerian Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi India
(Accounting Standards Board of India), secara bertahap menerapkan IFRS
untuk perusahaan terdaftar dan perusahaan besar di negara tersebut.
Turki juga telah mengadopsi IFRS untuk perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Istanbul dan perusahaan dengan nilai aset tertentu. Penerapan
IFRS di Turki dimulai pada tahun 2005 dan diawasi oleh Otoritas Pengawas
Pasar Modal Turki (Capital Markets Board of Turkey).
Indonesia telah mengadopsi IFRS dalam rangka konvergensi standar
akuntansi nasionalnya dengan standar internasional. Badan Pengawas Pasar
7. 7
Modal dan Lembaga Keuangan (Otoritas Jasa Keuangan) bertanggung jawab
atas pengawasan penerapan IFRS di Indonesia.
Meksiko mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi nasional pada tahun
2012 untuk perusahaan terdaftar dan perusahaan dengan kepentingan publik.
Penerapan IFRS di Meksiko diatur oleh Komisi Nacional Bancaria y de
Valores (National Banking and Securities Commission).
Setiap negara berkembang memiliki konteks dan tantangan yang unik
dalam penerapan IFRS. Namun, adopsi IFRS di negara-negara tersebut
bertujuan untuk meningkatkan transparansi, kredibilitas, dan daya saing
perusahaan-perusahaan di pasar global.
2. Pasar Global
Faktor pasar global dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap adopsi
IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh negara-negara
berkembang. Adopsi IFRS dapat memberikan akses yang lebih mudah ke
pasar modal global bagi perusahaan-perusahaan di negara berkembang.
Investor internasional sering memilih untuk berinvestasi dalam perusahaan
yang menerapkan standar akuntansi internasional yang diakui secara luas
seperti IFRS. Dengan adopsi IFRS, perusahaan di negara berkembang dapat
menarik minat investor global dan meningkatkan akses mereka terhadap
sumber pendanaan internasional. Adopsi IFRS memungkinkan perusahaan di
negara berkembang untuk membandingkan kinerja keuangan mereka dengan
perusahaan di negara lain yang juga menggunakan IFRS. Standar yang
seragam mempermudah perbandingan dan analisis lintas batas, yang pada
gilirannya meningkatkan transparansi dan kepercayaan investor internasional.
Institusi keuangan internasional, seperti bank-bank multinasional atau
lembaga pembiayaan global, mungkin memberlakukan persyaratan khusus
terkait adopsi IFRS sebagai bagian dari proses pembiayaan atau investasi.
Penerapan IFRS dapat menjadi syarat untuk memperoleh pinjaman, investasi
langsung, atau partisipasi dalam program keuangan internasional tertentu.
8. 8
IFRS telah menjadi standar akuntansi internasional yang diadopsi oleh
banyak negara di seluruh dunia.
Dalam rangka meningkatkan konsistensi dan harmonisasi pelaporan
keuangan, negara-negara berkembang sering melihat adopsi IFRS sebagai
cara untuk mengikuti tren global dan mengintegrasikan praktik akuntansi
mereka dengan standar internasional. Proses globalisasi dan integrasi
ekonomi telah meningkatkan interdependensi antara negara-negara di seluruh
dunia. Adopsi IFRS dapat membantu negara berkembang dalam menjalin
hubungan ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara maju,
meningkatkan kepercayaan investor asing, dan memfasilitasi perdagangan
lintas batas. Pasar global memiliki peran penting dalam mempengaruhi
keputusan adopsi IFRS oleh negara-negara berkembang. Faktor-faktor di atas
mencerminkan bagaimana kebutuhan untuk berintegrasi dengan pasar global
dan memenuhi standar akuntansi internasional dapat mendorong negara-
negara berkembang untuk mengadopsi IFRS.
3. Faktor Spesifik Negara
Keputusan mengadopsi IFRS (International Financial Reporting
Standards) oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor spesifik
negara. Pertama, tingkat perkembangan ekonomi negara tersebut memainkan
peran penting. Negara-negara dengan ekonomi yang lebih maju cenderung
lebih mungkin mengadopsi IFRS karena mereka memiliki lebih banyak
perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional dan memiliki kepentingan
dalam meningkatkan transparansi dan kredibilitas pelaporan keuangan
mereka.
Selanjutnya, sistem hukum dan regulasi negara juga memiliki dampak
signifikan. Negara-negara dengan kerangka hukum dan regulasi yang kuat
dan jelas lebih mudah dalam menerapkan IFRS. Kemampuan regulator
keuangan dan otoritas pengawas dalam memantau dan menegakkan adopsi
IFRS juga menjadi faktor penting dalam keputusan adopsi.
Kebijakan pemerintah juga berperan dalam adopsi IFRS. Pemerintah dapat
memberikan insentif atau menetapkan persyaratan khusus bagi perusahaan-
9. 9
perusahaan untuk mengadopsi IFRS. Motivasi pemerintah dapat meliputi
peningkatan transparansi keuangan, penarikan investasi asing, atau
harmonisasi dengan standar internasional untuk memfasilitasi perdagangan
internasional.
Selain itu, kesiapan infrastruktur akuntansi dan audit juga merupakan
faktor kunci. Negara-negara perlu memiliki sistem akuntansi dan audit yang
kuat, serta sumber daya manusia yang terlatih, untuk menerapkan IFRS
dengan efektif. Jika infrastruktur ini belum siap, negara mungkin
membutuhkan waktu lebih lama untuk mengadopsi IFRS.
Terakhir, faktor-faktor ekonomi dan sosial juga mempengaruhi keputusan
adopsi IFRS. Stabilitas politik, keberagaman industri, tingkat pembangunan
manusia, dan kondisi keuangan publik merupakan beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan. Negara-negara dengan keadaan yang lebih stabil dan
kondisi ekonomi yang baik cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik
untuk mengadopsi dan mengimplementasikan IFRS.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor spesifik negara ini, negara-
negara dapat membuat keputusan adopsi IFRS yang sesuai dengan konteks
dan kebutuhan mereka. Keputusan ini akan membantu meningkatkan
transparansi, kredibilitas, dan daya saing pelaporan keuangan negara tersebut
di pasar global.
Dampak Adopsi IFRS terhadap transparansi dan Akuntabilitas
Keuangan di Negara Berkembang
Adopsi IFRS membantu menciptakan konsistensi dalam pelaporan
keuangan di negara berkembang. Standar yang seragam memungkinkan
perusahaan-perusahaan untuk menggunakan kerangka kerja akuntansi yang
sama, sehingga memudahkan perbandingan dan analisis lintas batas. Hal ini
meningkatkan transparansi dan memungkinkan pemangku kepentingan,
seperti investor dan kreditur, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
mengenai kinerja keuangan perusahaan.
10. 10
Dengan mengadopsi IFRS, kita dapat meningkatkan daya saing
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dalam skala global. Standar
yang diakui secara internasional membuka pintu bagi perusahaan untuk
berpartisipasi dalam pasar internasional, menarik minat investor asing, dan
memperoleh akses ke sumber pendanaan global. Dengan mengadopsi IFRS,
perusahaan dapat memenuhi harapan dan persyaratan pelaporan keuangan
yang berlaku di pasar global.
Adopsi IFRS juga dapat meningkatkan akses negara berkembang terhadap
modal dan investasi. Investor internasional cenderung lebih percaya dan lebih
mudah memahami laporan keuangan yang disusun berdasarkan IFRS. Dengan
adopsi IFRS, negara berkembang dapat menarik minat investor asing,
meningkatkan aliran modal masuk, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
IFRS mendorong adopsi praktik akuntansi terbaik yang lebih transparan dan
relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Standar ini mendorong
perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih lengkap dan relevan
mengenai kondisi keuangan mereka. Dengan demikian, adopsi IFRS dapat
meningkatkan akuntabilitas perusahaan dan mendorong manajemen yang lebih
bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya keuangan.
IFRS memfasilitasi perbandingan dan analisis lintas batas yang lebih mudah
antara perusahaan di negara berkembang dan perusahaan di negara maju.
Dengan standar yang seragam, pemangku kepentingan dapat membandingkan
kinerja keuangan perusahaan di berbagai negara dan sektor industri. Hal ini
membantu memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang praktik bisnis dan
performa keuangan secara global.
Dengan demikian, adopsi IFRS oleh negara berkembang dapat meningkatkan
transparansi, akuntabilitas, dan daya saing keuangan mereka. Hal ini
mendukung pertumbuhan ekonomi, akses ke pasar modal global, dan
membangun kepercayaan investor.
11. 11
Tantangan Yang Dihadapi Oleh Negara Berkembang Dalam Adopsi
IFRS Dan Cara Mengatasi Tantangan Tersebut
Tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang dalam adopsi IFRS
(International Financial Reporting Standards) dapat beragam. Berikut adalah
beberapa tantangan umum yang mungkin dihadapi serta beberapa cara untuk
mengatasi tantangan tersebut.
1) Kesiapan Infrastruktur Akuntansi dan Audit
Negara berkembang mungkin menghadapi tantangan dalam
membangun infrastruktur akuntansi dan audit yang kuat untuk
mendukung adopsi IFRS. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah
dengan melakukan investasi dalam pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia yang terampil dalam bidang akuntansi dan audit.
Negara juga dapat mengadopsi kerangka kerja yang bertahap, memulai
dengan perusahaan-perusahaan besar dan secara bertahap meluas ke
perusahaan yang lebih kecil.
2) Kompleksitas Standar IFRS
Standar IFRS memiliki kompleksitas tersendiri, dan negara
berkembang mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami dan
mengimplementasikannya. Untuk mengatasi tantangan ini, negara
dapat membentuk tim ahli yang terlatih dan berkualifikasi untuk
memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses adopsi. Negara
juga dapat mempertimbangkan kerjasama dengan lembaga
internasional, seperti badan standardisasi akuntansi internasional atau
negara lain yang telah berhasil mengadopsi IFRS.
3) Keterbatasan Sumber Daya Keuangan
Negara berkembang sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya
keuangan untuk mengimplementasikan adopsi IFRS secara
menyeluruh. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah
dengan memprioritaskan penggunaan sumber daya yang tersedia dan
mengadopsi pendekatan yang fleksibel. Negara dapat memulai dengan
12. 12
menerapkan IFRS pada sektor-sektor ekonomi yang paling penting
atau perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
4) Perbedaan Budaya dan Praktik Bisnis
Perbedaan budaya dan praktik bisnis antara negara berkembang dan
negara maju dapat menjadi tantangan dalam adopsi IFRS. Untuk
mengatasi hal ini, negara dapat melakukan studi komparatif dan
adaptasi standar IFRS sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
budaya dan praktik bisnis mereka. Hal ini akan membantu memastikan
bahwa adopsi IFRS sesuai dengan konteks negara berkembang dan
lebih mudah diterima oleh para pemangku kepentingan.
5) Penegakan dan Pengawasan
Tantangan lainnya adalah penegakan dan pengawasan yang efektif
terhadap adopsi IFRS. Negara berkembang perlu memastikan bahwa
mereka memiliki lembaga pengawas yang kuat dan mekanisme
penegakan hukum yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap
standar IFRS. Negara juga perlu melakukan evaluasi rutin terhadap
implementasi IFRS dan memberikan sanksi yang tegas terhadap
pelanggaran yang terjadi.
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam penelitian ini, kami menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
adopsi IFRS oleh negara berkembang melalui tinjauan literatur sistematis.
Berdasarkan literatur yang kami telaah, kami dapat menyimpulkan bahwa
adopsi IFRS oleh negara berkembang memiliki dampak positif terhadap
transparansi dan akuntabilitas keuangan. Adopsi IFRS meningkatkan
konsistensi dan harmonisasi pelaporan keuangan, memperkuat daya saing
internasional, meningkatkan akses ke modal dan investasi, serta meningkatkan
perbandingan dan analisis lintas batas. Namun, adopsi IFRS juga menghadapi
tantangan, termasuk kesiapan infrastruktur akuntansi dan audit, kompleksitas
13. 13
standar, keterbatasan sumber daya keuangan, perbedaan budaya dan praktik
bisnis, serta penegakan dan pengawasan yang efektif.
Saran
Berdasarkan temuan penelitian ini, kami memberikan beberapa saran yang
dapat membantu negara berkembang dalam menghadapi tantangan dan
memaksimalkan manfaat adopsi IFRS:
1) Negara berkembang perlu meningkatkan investasi dalam
pembangunan infrastruktur akuntansi dan audit yang kuat. Hal ini
melibatkan alokasi sumber daya yang cukup untuk pelatihan,
pengembangan sumber daya manusia, dan pembaharuan teknologi
yang mendukung pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar
IFRS.
2) Negara berkembang dapat menjalin kemitraan dengan lembaga
internasional, seperti badan standardisasi akuntansi internasional,
untuk mendapatkan bimbingan, pedoman, dan dukungan teknis dalam
adopsi IFRS. Kerjasama ini dapat membantu negara berkembang
mengatasi tantangan teknis dan mempercepat proses adopsi.
3) Penting bagi negara berkembang untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman tentang manfaat adopsi IFRS di kalangan pemangku
kepentingan, termasuk perusahaan, regulator, dan investor. Selain itu,
pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus mengenai IFRS perlu
diberikan kepada praktisi akuntansi dan auditor untuk memastikan
pemahaman yang baik tentang standar tersebut.
4) Negara berkembang perlu meningkatkan regulasi dan pengawasan
terhadap penerapan standar IFRS. Ini melibatkan pembentukan atau
penguatan lembaga pengawas yang independen, dengan kekuatan
hukum yang memadai untuk mengawasi kepatuhan terhadap standar
IFRS dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran.
5) Mendorong Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan dan Industri:
Negara berkembang dapat mengembangkan kerjasama dengan institusi
14. 14
pendidikan dan industri untuk memperkuat kurikulum akuntansi dan
audit.
Daftar Pustaka:
A.Gordon, Elizabeth, Giorgio Gotti, Joanna H.ho, Araceli Mora, and R. .. Morris.
2019. “Where Is International Accounting Research Going?Issues Needing
Further Investigation.” Journal of Internasional Accounting, Auditing and
Taxation 1–46.
abdullah Bakr, Sara, and Christopher J.napier. 2019. “Adopting the International
Financial Reporting Standars for Small and Medium-Sized Entities in Saudi
Arabia.” Journal of Eceonomic and Administrative Sciences 1–23.
farizal mohammed, Nor, Fadzlina mohd fahmi, and Asyaari elmiza ahmad. 2015.
“The Influence of AAOIFI Accounting Standards in Reporting Islamic
Financial Institutions in Malaysia.” Procedia Economics and Finance
31:418–24.
Frintrup, Markus, Lisa Schmidthuber, and Dennis Hilgers. 2020. “Towards
Accounting Harmonization in Europe: A Multinational Survey among
Budget Experts.” International Review of Administrative Sciences
88(2):390–410.
H, Daske, Hail L, Leuz C, and Verdi R. 2013. “Adopting a Label: Heterogeneity
in the Economic Consequences Around IFRS Adoptions. .” Journal of
Accounting Research 51(3):495–547.
Liu, Chunhui, Lee J.yao, Nan Hu, and Ling Liu. 2011. “The Impact of IFRS on
Acconting Quality in a Regulated Market: An Empirical Study of China.”
Journal of Accounting Auditing and Financial 26(4):659–76.
M.E, Barth, Landsman W.R, and Lang M.h. 2008. “International Accounting
15. 15
Standards and Accounting Quality.” Journal of Accounting Research
46(3):467–98.
Masca, Ema. 2012. “Influence of Cultural Factors in Adoption of the IFRS for
SMEs.” Procedia Economics and Finance 3:567–75.
ming bengtsson, Maria. 2022. “Determinants of de Jure Adoption of Internasional
Financial Reporting Standars: A Review.” Pacifing Accounting Review
34(1):156–73.
Mironiuc, Marilena, Mihai Carp, and Lonela corina chersan. 2015. “The
Relevance of Financial Reporting on the Performance of Quated Romanian
Companies in the Context of Adopting the IFRS.” Procedia Economics and
Finance 20:404–13.
Mongrut, Samuel, and Dkk. 2021. “No Title IFRS Adoption and Firms’ Opacity
around the World: What Factors Affect This Relationship?” Journal of
Economic, Finance and Administraive Sciense 26(51):7–21.
O.k, Hope. 2003. “Disclosure Practices, Enforcement of Accounting Standards,
and Analysts’ Forecast Accuracy: An International Study.” Journal of
Accounting Research 41(2):235–72.
Oppong, Clement, and Mehmet Aga. 2019. “Ecenomic Growth in European
Union: Does IFRS Mandatory Adaption Matter?” International Jornal of
Emerging Markets M480:1–18.
P, Gao, and Mishra S. 2019. “The Adoption of IFRS in Emerging Economies: A
Review of Evidence and Analysis of Implications.” Journal of International
Accounting, Auditing and Taxation 34:1–21.
R, La porta, and Dkk. 1998. “Law and Finance.” Journal of Political Economy
106(6):1113–55.
Yamani, Amal, and Adel Almasarwah. 2019. “Resistive Factors of Delaying IFRS
Adoption in Saudi Arabia Listed Firms.” Journal of Financial Reporting and
16. 16
Accounting 17(3):468–97.
yuan feng, Zhi, Ying chieh wang, and Hua wei huang. 2017. “Does IFRS
Adoption Decrease the Cost of Equity of the Global Tourism Firms?”
Tourism Economics 1–17.