Sim. andri setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas mercu buana.2017
1. Nama : Andri Setiawan
NIM : 41814010043
Mata kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prof. Dr. Hapzi, MM
Forum dan Quiz Pertemuan 3
Contoh dari aplikasi Sistem Intelegen Semu
I. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
• Sistem informasi departemen, sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah
departemen. Contoh : Sistem Informasi SDM (HRIS).
• Sistem informasi perusahaan, sistem terpadu yang dapat digunakan oleh sejumlah departemen
secara bersama- sama. Contoh : sistem informasi perguruan tinggi.
• Sistem informasi antarorganisasi, sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau
lebih. Contoh : eCommerce
II. Sistem Informasi Area Fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsional ditujukan untuk memberikan informasi bagi
kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan.
Jenis-jenis Sistem Informasi Area Fungsional
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang di pakai oleh fungsi akuntansi
(departemen/bagian Akuntansi). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan
dengan keuangan dalam perusahaan.
2. Model Sistem Informasi Akuntansi
Penjelasannya :
• Pemrosesan pesanan penjualan : subsistem yang menangani order dari pelanggan.
• Pemrosesan sediaan : subsistem yang menangani perubahan dalam sediaan dan memberikan
informasi pengiriman dan pemesanan kembali.
• Buku besar : subsistem yang mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan
menghasilkan pernyataan-pernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodik.
• Piutang dagang : subsistem yang mencatat piutang pelanggan dan menghasilkan faktur,
pernyataan pelanggan bulanan, serta laporan manajemen kredit.
• Utang dagang : subsistem yang mencatat pembelian dan pembayaran utang kepada pemasok,
dan menghasilkan laporan manajemen kas.
• Pembayaran gaji : subsistem yang menangani penggajian, termasuk jam kerja dan bukti
pembayaran, serta menghasilkan laporan yang terkait dengan penggajian.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut
keuangan perusahaan.
Misalnya : Cash Flow dan informasi pembayaran.
Sistem informasi keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam mengambil
keputusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta
pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.
Model Sistem Informasi Keuangan
Penjelasannya :
• Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan
eksternal yang dapat menambah dana bagi perusahaan.
3. • Subsistem audit internal berfungsi untuk menangani hasil-hasil audit secara internal.
• Subsistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang menghasilkan data-
data keuangan.
• Subsistem peramalan dan perencanaan keuangan berfungsi melakukan evaluasi terhadap
kinerja keuangan saat ini dan terproyeksi dalam bisnis, membantu menentukan kebutuhan
pendanaan dalam bisnis dan analisa metode-metode alternatif pendanaan.
• Subsistem manajemen dana berguna untuk membantu pengelolaan aset.
• Subsistem pengendalian keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi keuangan dan dampak
keuangan terhadap pengeluaran modal yang diajukan.
III. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia
Sistem Pemrosesan Transaksi atau SPT (transaction processing system)
Fungsi SPT adalah untuk menghimpun, menyimpan, dan memproses data transaksi serta
kadangkala mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi. Fokus utama SPT
adalah data transaksi.
Contoh :
Yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat
memvalidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
Karakteristik SPT :
• Jumlah data yang diproses sangat besar.
• Sumber data internal dan output juga untuk keperluan internal.
• Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur.
• Kapasitas penyimpanan besar.
• Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi.
• Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu.
• Masukan dan keluaran terstruktur.
• Tingkat kerincian yang tinggi mudah terlihat pada masukan dan keluaran.
4. • Komputasi tidak rumit.
• Memerlukan keandalan tinggi.
• Sistem Informasi Manajemen.
• Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Model Sistem Pemrosesan Transaksi
Contoh SPT :
Sistem pemrosesan data pada SPT ada 3 cara, yaitu :
1. Batch : Transaksi ditumpuk dulu dan kemudian diproses belakangan pada waktu tertentu
misalnya pada waktu sore hari atau malam hari. Kelemahan pemrosesan batch adalah membuat
basis data tidak pernah dalam keadaan terkini, karena seringkali terdapat data transaksi yang
terlambat untuk dimasukkan ke dalam basis data.
2. Online : Tidak ada penundaan pemrosesan. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan. Dengan
demikian, data selalu dalam keadaan mutakhir.
3. Inline : Data dimasukkan seketika ke dalam komputer ketika transaksi terjadi, tetapi untuk
pemrosesan lebih lanjut dilakukan lain waktu.
Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (decission support system)
Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yangmenyediakan informasi,
pemodelan, dan manipulasi data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada
situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara
pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Fungsi DSS adalah membantu pengambilan
keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi.
5. Pemakai DSS ini adalah analisis, manajer, dan profesional.
Karakteristik DSS :
• Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat.
• Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran.
• Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional.
• Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat
ditentukan di depan.
• Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
Model Konseptual DSS
Teknik Pemodelan DSS
Simulasi
Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan menggunakan teknik-teknik simulasi
untuk meniru keadaan yang nyata.
Optimisasi
Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan dengan menggunakan teknik riset operasi
untuk memperoleh solusi yang terbaik.
OLAP (Online analytical processing) dan data mining
Menggunakan teknik statistik untuk menganalisis hasil-hasil bisnis dan mencari hubungan-
hubungan yang tersembunyi.
6. Sistem pakar
Meniru seorang ahli di bidang tertentu dalam melakukan pengambilan keputusan.
Jaringan saraf (neural networks)Menggunakan teknik pembelajaran untuk mengenali pola dalam
suatu data.Logika kabur (fuzzy logic) Menggunaan pendekatan derajat keanggotaan (derajat
kerelativan) dalam melakukan pengambilan keputusan sebagai pengganti logika biner (benar
atau salah).Penalaran berbasis kasus (Case-based reasoning)
Menggunakan pendekatan kecerdasan buatan yang membuat basis data contoh-contoh yang
membantu pengambilan keputusan.Agen cerdas (Intelligent Agents)
Menentukan parameter-parameter keputusan terhadap agen terkomputerisasi yang mencari salah
satu atau beberapa basis data untuk menemukan jawaban tertentu, seperti harga terendah sebuah
kamera tertentu.
Sistem Informasi Eksekutif atau EIS (executive information system)
Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel
bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna
untuk mengidentifikasi masalah dan mengenali peluang. Pemakai yang awam dengan
komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan antarmuka yang
sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-friendly). Fungsi EIS adalah
menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa harus menjadi ahli
analisis. Pemakai EIS adalah manajemen tingkat menengah dan atas.
Contoh EIS :
Karakteristik EIS :
• Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detil data.
• Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis), pelaporan perkecualian, dan kemampuan
drill-down.
• Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal.
• Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan untuk
menggunakannya.
• Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
7. • Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel.
• Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan konferensi dengan komputer),
kemampuan analisis data (spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan perangkat produktivitas
pribadi (seperti kalendar elektronis).
Sistem Pendukung Kelompok atau GSS (group support system)
Sistem Pendukung Kelompok adalah sistem informasi yang digunakan untuk mendukung
sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok. Pada awalnya dibuat untuk mendukung
sejumlah orang yang berada di lokasi yang berbeda yang hendak melakukan sumbang saran,
pemberian komentar, pemungutan suara, dan evaluasi terhadap alternatif-alternatif melalui
sarana komunikasi. Istilah yang umum sebelum GSS digunakan yaitu GDSS (Group Decision
Support System). GSS terkadang disebut sistem pertemuan elektronis (Martin, 2002), sistem
kolaborasi perusahaan (O’Brien, 2001), dan sistem pendukung grup kerja (Haag, 1999). Fungsi
GSS adalah menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan
masalah. Pemakai GSS adalah orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan
kepakaran.
Contoh Lingkungan GSS :
Arsitektur GSS
Sistem Pendukung Cerdas atau SPC (intelligent support system)
Sistem Pendukung Cerdas adalah sistem yang memiliki kemampuan seperti kecerdasan manusia.
Sifat sistem cerdas :
• Belajar atau memahami permasalahan berdasar pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks.
• Memecahkan masalah berdasarkan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.
Aplikasi Sistem Cerdas pada Bisnis
Sistem pakar (expert system) yaitu sistem yang meniru kepakaran (keahlian) seseorang dalam
bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Horn, 1986). Sistem pengolahan
8. bahasa alami (natural language processing).
Contoh Aplikasi Sistem Pakar :
• XSEL : Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai asisten penjual, yang membantu penjual
komputer DEC memilihkan pesanan pelanggan sesuai dengan kebutuhan.
• MYCIN : Sistem ini dikembangkan di Universitas Stanford pada pertengahan 1970-an dengan
tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
• PROSPECTOR : Sistem ini diciptakan oleh Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh pada
tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seperti seorang pakar di bidang geologi.
Model Konseptual Sistem Pakar
Bagian Sistem Pakar
• Basis pengetahuan merupakan komponen yang berisi pengetahuan-pengetahuan yang berasal
dari pakar.
• Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta berupa situasi masalah dan teori tentang
area masalah.
• Aturan adalah suatu arahan yang menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah pada
bidang tertentu.
• Mesin inferensi adalah komponen yang menjadi otak sistem pakar. Bagian inilah yang
berfungsi melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan.
• Fasilitas penjelas merupakan komponen yang berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada
pemakai yang memintanya. Jenis pertanyaan yang dapat ditangani biasanya berupa “Mengapa”
dan “Bagaimana”. Tidak semua sistem pakar menyediakan bagian ini. Contoh berikut
memberikan gambaran tentang penjelasan oleh sistem pakar.
• Antarmuka pemakai merupakai bagian yang menjembatani antara sistem dan pemakai. Melalui
bagian inilah pemakai berkomunikasi dengan sistem.
IV. Klasifikasi Menurut Arsitektur Sistem
• Sistem berbasis mainframe
• Sistem stand alone
Sistem Informasi Geografis
Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi
9. geografis (Aronoff, 1989). Hal ini memungkinkan data dapat diakses penunjukan ke suatu lokasi
dalam peta yang tersaji secara digital. Kebanyakan GIS menggunakan konsep “lapis” (layer).
Setiap lapisan mewakili satu fitur geografi dalam area yang sama dan selanjutnya semua lapisan
bisa saling ditumpuk untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Setiap lapisan dapat
dibayangkan seperti plastik transparan yang mengandung hanya gambar tertentu. Pemakai bisa
memilih transparan-transparan yang dikehendaki dan kemudian saling ditumpangkan sehingga
akan diperoleh gambar yang merupakan gabungan dari sejumlah transparan. GIS sesungguhnya
merupakan salah satu jenis DSS. Itulah sebabnya, kadangkala GIS disebut sebagai Spatial
Decision Support System / SDSS (Martin, 2002). GIS pada masa kini bahkan dapat
menggabungkan tugas-tugas pengambilan keputusan seperti :
• mencari rute terpendek atau tercepat dari posisi A ke posisi B.
• menentukan kalau ada lokasi lain yang memiliki pola serupa.
• mengelompokkan daerah penjualan untuk meminimalkan jarak perjalanan.
Contoh SIG :
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakterisktik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai
komponen-kompone (components), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses),
dan sasaran (objectives)
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen (components)
Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bakerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen dari suatu system biasanya
10. dikenal dengan subsistem. Subsistem mempunyai syarat-syarat dari sistem itu sendiri dalam
menjalankan fungsinya dan mempunyai sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (boundary)
Batasan system merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelansungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem yang lainnya. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya
5. Masukan Sistem (input)
Masukan sistem adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input
adalah energi yang di masukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
11. Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang di olah dan di klasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang
lain atau kepada suprasistem.
7. Pengolah Sistem (proses)
Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem (objectives)
Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan system dari
keluaran yang akan dihasilkan system.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah
sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. System fisik adalah
system yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem
alamiah adalh sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine
system.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karna mengandung unsur probabilitas.
12. 4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah
sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Referensi
Sumber: http://yan-cintaindonesia.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-sistem-informasi.html