3. METODE ILMIAH
Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Melakukan studi Literatur
Merumuskan hipotesis
Mengumpulkan data
Mengolah dan menganalisis data
Mengambil Kesimpulan
7. TRUE EXPERIMENTAL
• Karakteristik unik dari penelitian True Experimental adalah
suatu desain Dimana subjeknya disusun secara acak ke dalam
kelompok-kelompok yang berbeda.
• Dengan system random, setiap subjek yang digunakan dalam
penelitian akan memiliki kesempatan yang sama. Prosedur ini
jika digunakan dalam sampel yang besar dapat membantu
untuk memastikan tidak ada perbedaan utama antar subjek
dalam tiap kelompok sebelum eksperimen dimulai.
• Hal ini memungkinkan peneliti untuk menyimpulkan bahwa
hasil penelitian tidak dikaitkan atau disebabkan oleh
perbedaan subjek sebelum mendapatkan perlakuan/treatment
atau ketika sedang berlangsungnya treatment.
8. QUASI EKSPERIMENTAL
• Penelitian Quasi Experiment sama persis dengan penelitian true
ekperimental. Tujuan penelitian ini adalah sama yaitu untuk menentukan
sebab dan akibat serta adanya manipulasi langsung pada kondisi yang
diinginkan.
• Namun dalam metode ini tidak ada system random/acak pada
subjeknya. Situasi umum untuk mengimplementasikan penelitian quasi
experimental adalah dengan menggunakan beberapa kelas atau sekolah
yang dapat diteliti untuk menentukan akibat dari suatu materi pelajaran
atau metoda pengajaran.
• Suatu kelas yang “lengkap” telah disusun uNtuk suatu tujuan
instruksional tertentu. Kelas tersebut tidak disusun secara acak dan
memiliki guru yang berbeda, namun tentu saja kita dapat memberikan
perlakuan eksperimental pada beberapa kelas dan kelas yang lain dapat
dikatakan sebagai kelas pembanding/kelas control.
9. SINGLE SUBJECT
• Penelitian dalam bidang pendidikan teLah banyak dipengaruhi oleh kondisi
dimana kelompok subjek penelitian seringkali digunakan/dibandingkan
dengan individu. Alasan penggunaan kelompok sebagai subjek penelitian
adalah adanya perbedaan intra individual dan pengukuran kesalahan dapat
dinilai dengan menggunakan skor rata-rata bagi kelompok tersebut.
• Namun dalam berbagai situasi, sangatlah tidak mungkin untuk meneliti
kelompok subjek secara keseluruhan. Oleh karena itu peneliti akan tertarik
pada 1 atau 2 orang subjek dan bukan kelompok subjek yang besar.
• Penelitian single subject menawarkan suatu alternative dengan
mengspesifikan metoda yang dapat digunakan dengan seorang individu
atau hanya beberapa orang subjek dan masih mungkin mendapatkan
kesimpulan tentang sebab akibat. Sama dengan penelitian Quasi
Experimental, dalam penelitian ini juga terdapat manipulasi langsung namun
tidak ada system acak.
12. ETHNOGRAFI
◦ Suatu ethnografi merupakan deskripsi dan interpretasi tentang suatu kelompok budaya
atau social, dan berfokus pada pola kegiatan yang terstruktur, bahasa, ritual dan cara
hidup.
◦ Sebagai suatu proses, ethnografi biasanya mencakup penelitian lapangan dan
melakukan observasi dan wawancara dengan partisipasi tertentu.
◦ Hasil yang diperoleh dari ethnografi biasanya berupa deskripsi yang komprehensif
serta interprestasi yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
13. ETHNOGRAFI (2)
◦ Para ahli antropologi biasanya menggunakan participant observasi
dalam studu ethnografi tentang budaya,
◦ Sementara para peneliti dalam bidang pendidikan menggunakan teknik
yang sama untuk menghasilkan micro-ethnografi (Ericson, dalam
Scumacher 2010). Micro-ethnografi adalah studi participant observation
dalam bidang pendidikan.
14. PHENOMENOLOGY
◦ Phenomenologi adalah gabungan antara ilmu filsafat dengan metode inquiry. Studi
fenomenologi menggambarkan arti kehidupan yang terjadi. Peneliti mengumpulkan
data tentang bagaimana individu mengantisipasi dan menyikapi pengalaman atau
situasi tertentu.
◦ Tujuan phenomenologi adalah mentransformasikan pengalaman hidup menjadi
deskripsi yang menyajikan efek tertentu dengan arti tertentu pula
15. CASE STUDY
◦ Case study mencoba untuk menguji sesuatu sistem atau suatu kasus/kejadian dalam
jangka waktu tertentu secara detail, dan menggunakan berbagai ragam sumber data
yang ditemukan dalamseting tertentu.
◦ Kasus yang diteliti biasanya berupa program, suatu kejadian, suatu aktifitas, danlain
sebagainya. Penelitian ini mengungkapkan deskripsi secara rinci tentang suatu kasus,
analisis serta interprestasi penelitian.
16. GROUNDED THEORY
◦ Istilah grounded theory seringkali digunakan dalam bentuk non
spesifikasi dalam berbagai pendekatan dan diharapkan dapat
membentuk teori yang akan menjadi titik awal dan dijadikan data.
◦ Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan mengadakan studi
lapangan.
17. GROUNDED THEORY (2)
◦ Data terus dikumpulkan sampai kategori informasi dinyatakan cukup
memadai. Pada saat itulah peneliti harus mamilih fenomena serta
mengembangkan “story line” dan menyiapkan matriks tertentu yang
sesuai dengan kondisi sosial dan histories serta konsekuensi yang
mempengaruhi fenomena.
18. CRITICAL STUDY
◦ Penelitian ini diawali dengan critical theory, feminist theory, race theory dan post modem
perspektif yang menyatakan bahwa pengetahuan bersifat subjektif.
◦ Para peneliti memberikan sudut pandang sosial sebagai hal yang terstruktur dari segi
kelas dan status, serta ras, etnik, jenis kelamin dan orientasi seksual.
◦ Critical study diawali dengan suatu komitmen untuk mengekspos manipulasi sosial dan
mengubah struktur sosial yang ada.
◦
19. PROPOSAL SKRIPSI
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Identifikasi dan Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Landasan Teoritis
H. Hipotesis
19
20. I. Metode dan Disain Penelitian
J. Populasi dan Sampel
K. Instrumen Penelitian
L. Prosedur Penelitian
M. Prosedur Pengolahan Data
N. Jadwal Penelitian
O. Daftar Pustaka
20
21. 1. Kertas Kuarto atau, A4 80 atau 70 gram
2. 2 spasi
3. HurufTimes New Roman, Arial, Calibri,
ukuran 10-12
4. Margin:
Kiri 4 cm
Atas 4 cm
Kanan 3 cm
Bawah 3 cm
ATURAN PENGETIKAN
22. 1. Judul Bab Kapital Semua
2. Sub judul hanya huruf pertamanya
yang besar, kecuali kata sambung
tetapi ditebalkan
3. Halaman yang ada judul bab nya ditulis di tengah-
tengah bawah, yang lainnnya di kanan atas.
4. 1 tab = 7 ketukan
ATURAN PENGETIKAN 2
23. JUDUL SKRIPSI
• Ada 1 aspek kognitif
• Ada 1 aspek afektif
• Ada metode/pendekatan/
pembelajaran
• Ada subjek penelitiannya
24. ASPEK KOGNITIF YANG DAPAT
DIPILIH
• Pemahaman matematik
• Komunikasi matematik
• Penalaran matematik
• Koneksi matematik
• Pemecahan masalah matematik
• Representasi matematik
• Berpikir kritis matematik
• Berpikir kreatif matematik
• Berpikir logis matematik, dsb
25. ASPEK AFEKTIF YANG DAPAT DIPILIH
Disposisi matematis,
Konsep diri (self concept),
Kemampuan diri (self efficacy),
Kemandirian belajar (SRL/ self regulated learning),
Kebiasaan berfikir (habit of mind),
Kepercayaan diri,
Disposisi berfikir kritis dan kreatif.
Minat belajar
Motivasi Belajar, dsb
26. PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG DAPAT
DIPILIH
• Pendekatan kontekstual
• Pendekatan realistik
• Pendekatan open ended
• Pendekatan berbasis masalah
• Pendekatan Problem Solving
• Pendekatan Problem posing
• Pendekatan induktif
• Pendekatan deduktif
• Gabungan pendekatan induktif-deduktif
• Strategi Think Talk Write
• Metaphorical Thinking
27. PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG DAPAT
DIPILIH (2)
• Pendekatan Generatif
• Pendekatan Eksplorasi
• Pendekatan Analitik Sintetik
• Model Eliciting activities (MEas)
28. METODE YANG DAPAT DIPILIH
• Metode Penemuan
• Metode Inkuiri
• Metode Improve
• Metode Demonstrasi
• Pembelajaran interaktif berbasis
ICT
• Resiprocal teaching
• Tutor Sebaya
29. METODE YANG DAPAT DIPILIH (2)
Peta Konsep
Metode SAVI
Teknik Probing Prompting
Pembelajaran Metakognitif
Teknik SQ3R
31. CONTOH REDAKSI JUDUL
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan
Disposisi Matematik Siswa SMP melalui
Pendekatan Kontekstual
Penerapan Metode Discovery Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Motivasi Belajar Siswa SMA
32. PENULISAN COVER DEPAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN DISPOSISI
MATEMATIK SISWA SMP PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
SITI HASANAH
NPM 09510071
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI
CIMAHI
2019